1. i
KOMPILASI TUGAS EKONOMI MIKRO
Dosen Mata Kuliah: Febrizal Rahmana
Nama: Aldy Joshua Go
NIM: 2101648343
Kelas: LA 28
Progam Studi Business Creation
Binus University
2017/2018
2. ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalarahmatNYA
sehingga makalah kompilasi mikro ekonomi ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas materi yang telah
diberikan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, Saya yakin
masih banyak kekurangan dalammakalah ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 5 Juni 2018
Penyusun
3. i
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................... ii
EKONOMI MIKRO.................................................................................................... 1
1.1 Makroekonomi dan mikroekonomi.............................................................1
1.2 Manfaat dari mempelajari ekonomi mikro..................................................4
1.3 Kurva Penawaran.......................................................................................6
1.4 kurva permintaan.......................................................................................7
1.5 Elastisitas...................................................................................................9
PERILAKU KONSUMEN.......................................................................................... 10
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko ........................................................10
2.2 Kurva Risiko.............................................................................................10
2.3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen.........................................................11
2.4 Kurva Produksi Total ................................................................................11
BIAYA PRODUKSI.................................................................................................. 13
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total ................................................................13
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total ...................................................................13
3.3 Increasing, Constant& Decreasing Return of Scale....................................14
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of scope dan learning curve................15
3.5 Kurva Learning Curve................................................................................15
ANALISIS PASAR KOMPETITIF .............................................................................. 17
4.1 Konsumen dan Produsen Surplus..............................................................17
4.2 Deadweight Loss......................................................................................17
4.3 Market Fallure , Externalities dan lack of information ...............................18
4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi..................................................................18
4.5 Impor.......................................................................................................19
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI......................................................................... 21
5.1 Kurva Monopoli........................................................................................21
5.2 kurva monopolistik jangka panjang dan daerah profitnya..........................21
5.3 Competitive Price dan Collusion Price........................................................22
5.4 Kartel dan Oligopoli ..................................................................................22
5.5 Mengatasi Praktek Kartel ..........................................................................23
STRUKTUR PASAR................................................................................................. 25
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistic, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas .............25
6.2 Pasar Oligopoli ..........................................................................................25
6.3 Game Theory.............................................................................................26
6.4 OPEC .........................................................................................................27
6.5 Pasar Output dan Input...............................................................................28
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 35
4. 1
BAB I
EKONOMI MIKRO
1.1 Makroekonomi dan mikroekonomi
Pembagian ilmu ekonomi cukup luas dan bervariasi. Namun jika
dikhususkan, cabang ilmu teori ekonomi dibedakan menjadi ekonomi
makro dan ekonomi mikro. Keduanya memiliki definisi dan pengertian
yang berbeda. Ekonomi makro memiliki ruang lingkup pembahasan yang
lebih luas, mencakup ekonomi pemerintahan dan negara di dunia.
Sementara ekonomi mikro lebih membahas mengenai ekonomi
perusahaan atau individu, termasuk studi tentang produsen, konsumen,
penawaran, permintaan dan pasar.
Pengertian ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara agregat
atau secara keseluruhan. Definisi ekonomi makro juga menjelaskan
perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak orang atau
masyakarakat, perusahaan dan juga pasar. Ekonomi makro pun
mencakup hal-hal yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi,
tenaga kerja, stabilitas harga serta keseimbangan neraca.
Ruang lingkup ekonomi makro
Yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi makro antara lain adalah
pendapatan dan pengeluaran, pengangguran dan inflasi dan deflasi.
1. Pengeluaran negara adalah total nilai seluruh produksi yang dikeluarkan
negara pada masa yang sudah ditentukan. Sedangkan pendapatan negara
adalah semua yang dihasilkan dari produksi dan penjualan.
2. Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja dan tidak berpenghasilan
meski dalam usia produktif.
3. Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Sedangkan deflasi adalah periode di mana harga-harga
secara umum jatuh dan nilai uang bertambah.
5. 2
Contoh ekonomi makro
Pertumbuhan ekonomi
Tingkat pengangguran
Kesempatan kerja
Pendapatan nasional
Kebijakan ekonomi
Inflasi
Deflasi
Kerjasama antar negara di dunia
Organisasi ekonomi internasional
Pendapatan per kapita
Ekspor
Impor
Siklus ekonomi
Investasi pemerintahan
Neraca pembayaran
Pengertian ekonomi mikro adalah cabang teori ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-
harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang
diperjualbelikan. Definisi ekonomi mikro mempelajari perilaku produsen
dan konsumen serta variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
misalnya perusahaan dan rumah tangga.
Ruang Lingkup Ekonomi Mikro
Yang termasuk dalam ruang lingkup ekonomi mikro antara lain adalah
permintaan dan penawaran, teori produksi, elastisitas, teori perilaku
konsumen, pasar dan mekanisme harga.
6. 3
1. Permintaan adalah barang atau jasa yang dibeli atau diminta atau dipesan
oleh konsumen pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan
penawaran adalah barang atau jasa yang dijual atau ditawarkan oleh
produsen dalamwaktu dan tempat tertentu.
2. Teori produksi merupakan dasar untuk menganalisa biaya produksi dan
tingkat dari produksi.
3. Elastisitas permintaan adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah suatu produk yang diminta. Sedangkan elastisitas
penawaran adalah sebuah pengaruh perubahan harga terhadap besar
kecilnya jumlah produk yang ditawarkan.
4. Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau
konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi
kebutuhannya.
5. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli (penjualan dan
pembelian) yang dilakukan oleh penjual dan pembeli.
6. Mekanisme harga adalah fenomena yang sering terjadi karena harga yang
ada di pasaranitu fleksibel, jadiharga bisaberubah kapanpun jika memang
situasi kondisinya memungkinkan.
Contoh ekonomi mikro
Perilaku konsumen
Perilaku produsen
Biaya
Permintaan
Penawaran
Investasi individu
Penetapan harga dasar
Penetapan harga tertinggi
Distribusi barang dan jasa
Laba perusahaan
7. 4
Rugi perusahaan
Monopoli pasar
Stok dan persediaan barang dan jasa
Gaji karyawan
Pembangunan infrastruktur
1.2 Manfaat dari mempelajari ekonomi mikro
1. Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori
ini dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam
mempengaruhi perekonomian negara. Teori ini dapat
mempelajari bagaimana pengaruh ekonomi dari segi harga, upah,
atau alokasi sumber dana.
2. Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik
ramalan bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu,
aktivitas ekonomi dapat terprediksi, tetapi tetap melihat
bagaimana kondisi realitasnya.
3. Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak
kekayaan ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat
memperkirakan berapa keuntungan dan kerugian yang akan
diperoleh. Melalui cara ini, setiap individu dapat mempelajari apa
yang perlu dilakukan dalam mengalokasikan sumber dana.
4. Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari
dana masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam
mengaturnya menggunakan liner programming untuk
menganalisis permintaan dan biaya yang dibutuhkan.
8. 5
5. Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga
bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen.
Mempelajari konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau
sebagai produsen. Ekonomi mikro dapat menganalisis mereka
dengan pengamatan dan perhitungan yang sangat detail
6. Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari,
khususnya dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat
membantu bagaimana siklus yang tepat untuk mendistribusikan
barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Teori yang ada juga
dapat digunakan sebagai strategi pendistribusian agar efektif.
7. Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat
terbentu
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi
berbeda bagi produsen. Melalui proses ekonomi semua harga
dapat terbentuk, terutama untuk barang dan jasa. Melalui
ekonomi mikro, seorang produsen dapat menetapkan berapa
harga yang dikeluarkan. Hal itu juga berdasarkan permintaan dan
penawaran pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk
menyesuaikan antara pembelian dan penjualan agar
mendapatkan keuntungan yang maksimal
8. Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi
Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan
keuntungan. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat
mengatur dana agar mendapatkan keuntungan semaksimal
mungkin.
9. Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam
mengalokasikan dana
9. 6
Dalamkehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus
berjalan. Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu
bagaimana mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak
mendapatkan kepuasan secara maksimal. Ekonomi mikro dapat
membantu konsumen dalam mengalokasikan dana sehari-harinya.
Dengan begitu, selain konsumen bisa mengatur keuangan mereka
untuk mendapatkan keuntungan, konsumen juga bisa
mendapatkan kepuasan secara maksimal.
1.3 Kurva Penawaran
Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk
dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia
diproduksi/dijual). Kurva penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga
naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran, yaitu
:
1. Tingkat teknologi yang digunakan. Teknologi berkaitan erat dengan biaya
produksi. Perkembangan teknologi cenderung menurunkan biaya
produksi. Semakin rendah biaya produksi atas suatu produk, semakin
banyak jumlah yang diproduksi/dijual.
2. Harga input. Harga input seperti tenaga kerja, mesin dan material juga
sangat mempengaruhi biaya produksi. Semakin rendah harganya,
semakin banyak kuantitas yang bersedia diproduksi.
3. Harga produk-produk yang berkaitan. Ini terutama berlaku untuk output
substitusi yang diproduksi oleh satu perusahaan. Misalnya perusahaan
motor memproduksi model A dan B. Jika model A lebih laku dan/atau
harganya naik, maka kapasitas untuk memproduksi model B akan
dialihkan untuk menambah produksi model A.
10. 7
4. Kebijakan pemerintah. Kebijakan seperti pajak, teknologi yang
boleh/tidak boleh digunakan, lingkungan hidup, harga listrik, upah
minimum, dan lain-lainnya akan mempengaruhi biaya produksi, dan pada
akhirnya empengaruhi kuantitas yang bersedia diproduksi.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya cuaca mempengaruhi produksi
pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk
inovatif, dll.
Pergeseran Kurva Penawaran
Pergeseran kurva penawaran ke arah kiri tersebut menunjukan peningkatan
penawaran yang disebabkan kelangkaan barang yang tersedia di pasar dengan
tingkat permintaan yang tetap. Kelangkaan persediaan
barang di pasar tersebut mengakibatkan kenaikan harga komoditas tersebut.
1.4 kurva permintaan
Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk
dengan kuantitas yang diminta. Permintaan ber-slope negatif terhadap
harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik
permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik.
11. 8
Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pergeseran kurva
permintaan:
1. Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang
akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang
meskipun harga barang tidak berubah.
2. Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan
membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.
3. Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya
yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan
mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil
murah.
4. Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi
selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun
tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di
India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia
di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu,
pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain
sebagainya.
5. Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi
natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas,
payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga
parkir/bensin sangat mahal.
Pergeseran Kurva Penawaran dan Permintaan
12. 9
Pergeseran kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa
peningkatan permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu komoditas.
Perusahaan akan cenderung meningkatkan harga suatu komoditas, pada saat
permintaan atas komoditas tersebut meningkat. hal itu dilakukan untuk
meningkatkan profit perusahaan.
1.5 Elastisitas
Elastisitas adalah perubahan yang akan terjadi apabila satu atau lain hal
berubah. Elastisitas digunakan untuk mengukur sampai dimana besarnya
respon atau kepekaan variable terikat jika terjadi perubahan pada variable
bebas tertentu. Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari
besarnya angka koefisien elastisitas/indeks elastisitas. Elastisitas memiliki
tujuan yaitu lebih mengukur reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Elastisitas juga mempunyai rumus. Rumus elastisitas permintaan dan
penawaran. Berikut adalah rumus dari elastisitas permintaan dan
penawaran
o State formula of price elasticity of demand
ED = -b (P * / Q *)
o State formula of price elasticity of supply
ES = d (P * / Q *)
13. 10
BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko
Didunia ini banyak sekali resiko yang terkait dalam aktivitas sehari-hari,
termasuk dalam ilmu ekonomi. Dalamilmu ekonomi, khususnya mikro,
resiko-resiko ini seringkali di lihat bagaimnaa konsumen menanggapinya.
Berikut tingkah laku konsumen dalam menanggapi suatu resiko:
Risk Loving, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko
untuk pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan akan sama.
Risk Premium, jumlah uang maksimum yang ditanggung oleh mereka
yang menghindari resiko dan memang tidak ingin mengambil resiko.
Risk Averse, kondisi dimana pada waktu saat investor dihadapkan
dengan dua investasi dengan hasil yang sama atau profit yang sama
dan lebih memilih yang memiliki resiko yang lebih rendah.
Risk Neutral, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko
untuk pendapatan atau profit tertentu dengan nilai yang diinginkan
atau diharapkan sama.
2.2 Kurva Risiko
14. 11
2.3 Asumsi Teori Permintaan Konsumen
Kandungan analitis teori permintaan konsumen ( tingkah laku konsumen).
Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa.
Sedangkan perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan
dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa
yang mereka anggap akan memuaskan kebutuhan mereka. Analisis yang
menerangkan perilaku pembeli dalam menggunakan dan membelanjakan
pendapatan yang diperolehnya, yaitu:
• Alasan para pembeli / konsumen untuk membeli lebih banyak barang
pada harga yang lebih rendah akan mengurangi pembelian pada harga
yang tinggi.
• Bagaimana seseorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi
dari barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
- Pendekatan teori permintaan konsumen pendekatan utiliti (nilai guna)
Pendekatan Nilai guna kardinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh
seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif (dapat diukur
menggunakan satuan), dengan asumsi:
• Tingkat utiliti total yang dicapai seorang konsumen merupakan fungsi
dari kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya (TU = F (barangx,y,..Z)
• konsumen akan memaksimumkan utilitinya dengan taat kepada
kendala anggaran mereka.
• Utiliti dapat diukur secara kardinal.
2.4 Kurva Produksi Total
Kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi
total dengan 1 input variabel sedangkan input- input lainnya dianggap tetap.
Berikut gambar kurva
16. 13
BAB III
BIAYA PRODUKSI
3.1 Biaya Tetap, Variabel dan Total
Total cost
o adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa.
o Contoh : produk sebanyak 200 unit memerlukan biaya tetap atau
fixed cost Rp 150.000 dan biaya variabel per unit Rp 2000. Maka
besarnya biaya total?
TFC = 150.000
TVC = 200 X 2000 = 400.000
TC = TFC+ TVC = 150.000 + 400.000 = 550.000
Fixed Cost
Adalah jumlah biaya yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh
tingkat produksi.
Contoh : air, gaji, listrik, dll.
Variabel Cost
Adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah
menurut tingkah yang dihasilkan( semakin banyak yang di
produksi biaya mengikuti).
Contoh: gaji tenaga kerja.
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total
Dalamprakteknya, ketiga biaya diatas, mempunyai bentuk rumus yang
sedemikian rupa, berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus
biaya total.
Rumus
Total cost = Total Fixed Cost + Total Variabel Cost
Kurva
1. Total Cost
17. 14
2. Fixed Cost
3. Variabel Cost
3.3 Increasing, Constant & Decreasing Return of Scale
Increasing return to scale : pengembalian skala yang
menguntungkan. Artinya ada peningkatan keuntungan akibat
penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar biaya per
unit dari suatu produksi, keuntungan yang di dapat semakin
besar.
Constant returns to scale :pengembalian skala yang konstan. Ada
tidak ada peningkatan maupun peningkatan keuntungan akibat
penambahan jumlah produksi (output). Semakin besar biaya per
unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat tetap konstan.
Tidak ada pengembalian yang signifikan.
Decresing returns to scale : pengembalian skala yang merugikan.
Artinya ada penurunan keuntungan akibat penambahan jumlah
produksi(output). Semakin besar biaya per unit dari suatu
produksi, keuntungan yang didapat semakin kecil.
Rp
n A
0 Q
TC
(1)
TVC
(2)
(2@)@
TFC (3)
18. 15
Menurut pendapat saya paling baik adalah increasing return to
scale, karena dia pengambilan skala yang menguntungkan, jadi
perusahaan bisa mendapat keuntungan bukan mendapatkan
kerugian atau hasil yang sama saja.
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of scope dan learning curve
Economies of scope
o Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis output maka
biaya rata- rata produksinya akan semakin kecil. Hanya dapat
diaplikasikan pada industry tertentu. Merupakan eksploitasi
sumber daya karena dapat membantu dalam memaksimumkan
pemanfaatan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan.
Diseconomies of scope
o Produksi multi-produk oleh perusahaan tunggal yang kurang
efisien daripada memilki perusahaan terpisah masing- masing
mengkhususkan diri dalamsatu produk yang produksi.
Learning curve
o Sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu
yang diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang
diproduksi.
3.5 Kurva Learning Curve
20. 17
BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produsen Surplus
Surplus konsumen
selisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
membayarnya dan harga sebenarnya yang harus
dibayarnya.
Surplus produser
selisih antar harga produsen yang sudah disediakan
dengan baik dan jumlah haga yang sebenarnya mereka
terima dari konsumen.
4.2 Deadweight Loss
Dwl adalah pengurangan surplus konsumen dan surplus produsen
yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih
rendah dari tingkat efisiensi optimum. Hilangnya efisiensi ekonomi
bagi konsumen / produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak
tercapai. Terjadi karena adanya inefisiensi pasar , lalu ketika
penawaran dan permintaan tidak berada di titik ekuilibrium.
21. 18
4.3 Market Fallure , Externalities dan lack of information
Market failure : suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan
dalam menyediakan kebutuhan pasar secara effisien.
Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak
langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.
Lack of information : keadaan individu atau systemdimana input
komunikasi kurang dari semestinya sehingga tidak dapat diproses
atau dgunakan dan dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan
informasi.
4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi
Quota
Pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor/diekspor /
diproduksi oleh suatu negara dari semua negara atau dari
negara- negara tertentu dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Contoh : pembatasan kuota impor beras tahun 2018
sebanyak 50.000 ton, batas maksimal kuota impor tahun
22. 19
2018 adalah 50.000 sehingga pada tahun 2018 impor tidak
boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
Tariff
Pembebanan pajak atau costum duties terhadap barang-
barang yang melewati batas suatu negara.
Contoh: sebuah perusahaan mengimpor barang dari suatu
negara, lalu barang- barang tersebut dikenakan tariff
karena telah melewati batas suatu negara.
Specific tax
tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang
tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu
Contoh : PT FIFU mengimpor barang jenis „Z‟ sebanyak
1900 unit dengan harga per unit Rp200.000. Jika tarif Bea
Masuk atas impor barang Rp20.000 per unit, maka
besarnya Bea Masuk yang harus dibayar adalah
Jumlah Barang Impor = 1500 unit
Tarif Bea Masuk Rp10.000, maka
Bea Masuk yang harus dibayar = Rp20.000 x 1900
= Rp38.000.000
Subsidi
Kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan
atau bantuan kepada industry dalam negeri.
Contoh : keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas
kredit, subsidi harga, subsidi BBM, dll.
4.5 Impor
Dalamera globalisasi ini, semua asskpek dalamkehidupan menjadi
terhubung dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga
terhubungnya kegiatan ekonomi negara kita dengan negara luar,
23. 20
dengan kegiatan ekspor dan impor. Salah satu kegiatannya adalah
impor dan ekspor garam dan gula.
Tujuan pemerintah melakukan impor garam dan gula adalah untuk
mengurangi pengeluaran negara Indonesia dan juga memaksimalkan
sumber daya yang ada di Indonesia, pemerintah Indonesia ingin
mengelola sepenuhnya sumber daya di Indonesia atau meningkatkan
pengelolaan yang ada. Pemerintah Indonesia bingung kenapa harus
melakukan import padahal sumber daya yang ada di Indonesia
berlimpah.
24. 21
BAB V
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI
5.1 Kurva Monopoli
Monopoli adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh
seorang penjual. Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori
ekonomi lainnya. Berikut adalah gambar dari kurva monopolistik:
5.2 kurva monopolistik jangka panjang dan daerah profitnya
Perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan- perusahaan baru
akan masuk dan kurva permintaan perusahaanyang lama akan bergeser
ke kiri. Namun , ketika pasar merugi sebagian perusahaan – perusahaan
keluar dan kurva permintaan perusahaan yang bertahan akan bergeser ke
kanan. Karena adanya pergeseran permintaan, perusahaan pasar
monopolistic akhirnya mencapai keseimbangan jangka panjang.
25. 22
5.3 Competitive Price dan Collusion Price
Competitive Price : suatu bentuk persaingan antara para pemasok
yang bertujuan untuk menarik para langganan dengan
menawarkan suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah
daripada harga pesaing.
Strategi penentuan harga kompetitif ada 2 yaitu :
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas,
di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana
gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan
pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Contoh : seperti merek sepatu yang ada di jaman sekarang ini,
merek sepatu sangat banyak, tetapi harga berbeda-beda, contoh
seperti vans dan nike, nike dan vans adalah merek sepatu yang
beberapa sepatunya modelnya hampir mirip, tetapi vans
menawarkan harga yang lebih bagus tetapi kualitas model dari
sepatu tersebut sama dan hampir mirip.
Collusion price : proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana
dimana sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk
mendapatkan keuntungan lebih besar. Ini dilakukan agar pesaing
eksternal tidak masuk ke pasar tersebut.
Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian
pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam
pembelian bahan atau barang.
5.4 Kartel dan Oligopoli
26. 23
Oligopoli : pasar yang terdapat beberapa penjual dan hanya enjual
satu jenis barang(homogeny) yang dikuasai oleh beberapa
perusahaan dan barang tersebut memiliki efisiensi dalamskala
besar.
Contoh : industry mobil dan rokok
Kartel : sebuah kelompok dari berbagai badan hukum usaha yang
berlainan yang bekerja sama untuk menaikkan keuntungan
masing-masing tanpa melalui persaingan usaha dengan pelaku
usaha lainnya.
Contoh : IBA (International Bauxtie Association) , dan IATA
(International Air Transport Association)
5.5 Mengatasi Praktek Kartel
Menurut pendapat saya suatu negara harus menggunakan yang
dinamakan Leniency Program. Leniency Program adalah sebuah sistem
pengampunan (amnesti) yang membebaskan anggota kartel yang
mengadukan adanya praktik kartel kepada otoritas persaingan usaha,
yang dapat berupa pembebasan dari sebagian maupun keseluruhan
hukuman dan atau denda yang seharusnya diterapkan. Ketentuan
leniency program mirip justice collaborator dalam hukum pidana yang
dimana pelaku mengakui kesalahan dan bersedia memberikan
keterangan sebagai saksi. Sebagai timbal baliknya mereka akan mendapat
pengurangan hukuman. Leniency program sendiri diprakarsai oleh
Amerika Serikat pada tahun 1973 dan mulai berdampak banyak setelah
direvisinya Corporate Leniency Program pada tahun 1993.
Leniency ini adalah upaya untuk meminimialisasi praktek dari kartel
tersebut. Leniency program adalah keistimewaan bagi pelaku usaha yang
terindikasi melakukan kartel, dan syaratnya pelaku usaha tersebut
28. 25
BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistic, Elastisitas dan Jarak AngkaUtilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah
market yang dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap
produk yang dihasilkan memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap
produknya. Berikut adalah kurva monopolistic competition
Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari
kurva
perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan
kurva
tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan
bahwa
elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna,
tetapi lebih
besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
6.2 Pasar Oligopoli
29. 26
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang
dapat diraih oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi,
dengan mempertimbangkan strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu
keseimbangan nash merupakan respon terbaik oleh setiap perusahaan
untuk strategi tertentu. Strategi tersebut mengacu kepada keputusan yang
perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara
perusahaan dalampasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan
produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”)
dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian
bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah
kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini
biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang
sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian
secaramerata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya
jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama.
6.3 Game Theory
The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix)
Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II)
dimana disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalamgame ini, jumlah
keuntungan pihak I sama dengan kerugian yang didapatkan oleh pihak II,
dan keuntungan yang di dapat selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah
keuntungan yang dibagikan untuk kedua duopolis ini adalah
Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan Rp60.000.000 maka
duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan sama halnya jika Duopolis I
mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan mendapatkan
30. 27
Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan oleh
kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000.
Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk
mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan
m dan duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari
permainan berdasarkan profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai
Pay-off matrix.
Tabel Payoff Matrix
Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax
1 2 3
1
2
3
10 14 8
4 6 10
20 12 16
8
4
12
Maximin 20 14 16 12≠14
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor
minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima
negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu
setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang
diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut. Markas OPEC semula
berada di Jenewa (21 Januari 1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke
Wina. Di awal pembentukannya, disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk
menjaga stabilitas harga minyak internasional demi kepentingan negara-
negara anggotanya.
Tujuan OPEC mempertahankan harga minyak dan menentang aksi
penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar
yang disebut The Seven Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British
Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah dari negara-
31. 28
negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang.
OPEC berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah
produksi minyak bumi di pasaran dunia.
Anggota-anggota OPEC terdiri dari; Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan
Venezuela (September 1960, Negara pendiri). Di samping kelima negara
pendiri tersebut, para anggota OPEC adalah Qatar (bergabung pada
Desember 1960), Libya dan Indonesia (Desember 1962), Uni Emirat Arab
(November 1967), Aljazair (Juli 1969), Nigeria (Juli 1971), dan Ekuador
(November 1973), yang semuanya berstatus sebagai anggota penuh, serta
Gabon (Desember 1973) dengan status sebagai peninjau (associate
member).
Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:
Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor
minyak mentah.
Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-
negara (yang sudah menjadi) anggota;
Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC.
6.5 Pasar Output dan Input
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang
merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi.Pasar output punya dua
macam struktur, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri:
a. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
b. b Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen.
c. Pembeli dan penjual tahu keadaan pasar dengan
sempurna.
d. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
32. 29
e. Faktor-faktor produksi bebas bergerak. perseorangan tidak
mampu mempengaruhi harga pasar.
Pembentukan harga pada pasar persaingan semurna; ditentukan oleh
kekuatan yang menarik antara permintaan dan penawaran di pasar.
Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan pembeli dan
penjual secarakeseluruhan.
Kebaikan : mampu mendorong penghematan; pembeli dan penjual bebas
bertindak; harga tidak dikendalikan oleh satupenjual atau satu pembeli.
Keburukan: tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk;
terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli; produsen memberigaji dan
upah terlalu rendah demi penghematan.
2. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Arti : pasar yang terjadi bila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Atau pasar persaingan sempurna yang tidak
lengkap cirri cirinya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna:
Pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar
monopsoni dan pasar oligopsoni.
Pasar Monopoli
Arti: pasar yang dikuasai satu penjual. Contoh: pasar listrik.
Jenis monopoli:
a. alamiah: muncul karena keadaan alam yang khas.
b. masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat.
c. undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/undang
undang. Terdiri atas monopoli negara, hak cipta, hak paten dan hak
merk.
33. 30
d. kemampuan efisiensi. muncul karena mampu menghematl biaya
produksi,
e. Penguasaan bahan baku. muncul karena mengusai bahan baku.
f. Penguasaan teknologi dan tenaga ahli muncul karena menguasai
teknologi dan tenaga ahli
Ciri:
a. terdapat satu penjual
b. harga ditentukan penjual (monopoli)
c. perusahaan lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah
walau rugi
e. bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.
Pasar Oligopoli
Arti : pasar yang dikuasai beberapa penjual
Macam:
a. oligopoli murni; menjual barang yang homogen, contoh pasar
semen.
b. oligopoli diferensial; menjual barang yang berbeda corak,
contoh, pasar mobil, pasar sepeda motor.
Ciri:
a. terdapat beberapa penjual
b. barang yang dijual homogen atau beda corak
c. sulit dimasuki perusahaan baru
d. membutuhkan peran iklan
e. terdapat satu market leader (pemimpin pasar) harga jual tidak
mudah berubah
Pasar Persaingan Monopolistik
Arti: pasar yang bentuknya mendekati pasar persaingan sempurna
dan mendekati pasar monopoli, sehingga disebut pasar persaingan
monopolistik, contoh pasar pakaian dan pasar sepatu.
34. 31
Ciri
a. jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna.
b. barang yang dijual berbeda corak.
c. Penjual I produsen harus aktif beriklan.
d. Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.
Pasar Monopsoni
Arti: pasar yang dikuasai satu pembeli, contoh: pasar sayur di daerah
terpencildan pasar susu sapi perah.
Ciri:
a. Hanya ada satu pembeli.
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. Harga sangat ditentukan pembeli.
Pasar Oligopsoni
Arti: pasar yang dikuasai beberapa pembeli. Contoh: pasar wortel di
suatu desa.
Ciri:
a. terdapat beberapa pembeli.
b. pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. harga cenderung stabil.
Campur Tangan Pemerintah Dalam Mekanisme Pembentukan Harga
a. Menetapkan harga : Harga eceran tertinggi (harga maksimun) Harga
eceran terendah (harga minimum/harga dasar)
b. Memberikan subsidi : Kepada pihak penghasil kebutuhan pokok.
Kepada perusahaan agar mampu bersaing dengan luar negeri.
35. 32
c. Menetapkan pajak : Pajak rendah atau 0 untuk bahan baku industri.
Pajak tinggi untuk barang-barang mewah.
d. Melakukan operasi pasar : Dengan jalan membeli saat barang
melimpah dan menjual saat barang sedikit.
Pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi,
yakni factor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1. Pasar faktor produksi alam
Pasar faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan
factor produksi alam, seperti tanah, bahan tambang, dan tumbuhan.
Teori sewa tanah:
a. Teori David Ricardo
b. Teori Von Thuner
c. Teori Harga Deviasi Tanah
2. Pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang
memperjualbelikan faktor produksi tenaga kerja.
Penggolongan:
a. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak
terlatih
b. Pasar tenaga kerja utama dan biasa
c. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
d. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Berdasarkan struktur pasar, pasar tenaga kerja dapat digolongkan
menjadi:
a. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna
b. Pasar tenaga kerja monopoli
36. 33
c. Pasar tenaga kerja monopsoni
d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
Teori Upah:
a. Teori upah alami
b. Teori upah besi
c. Teori upah produktivitas – batas kerja
d. Teori upah etika
e. Teori upah diskriminasi
3. Pasar faktor produksi modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang memperjualbelikan
factor produksi modal.
Modal terdiri atas modal barang dan modal uang. Modal uang dapat
diperoleh dari tabungan atau pinjaman. Pinjaman bisa diperoleh dari
orang lain, bank, pasar uang, atau pasar modal.
Teori bunga modal:
a. Teori pengorbanan
b. Teori produktivitas
c. Teori Agio
d. Teori preferensi likuiditas
4. Pasar faktor produksi kewirausahaan
Pasar faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang
memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan.
Teori laba wirausaha:
a. Teori inovasi
b. Teori nilai lebih
c. Teori residu
Unsur-unsur laba wirausaha:
a. Upah wirausaha