2. 2
Kata Pengantar
Pertama – tama saya ingin mengucapkan Puji dan Syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa karena atar berkat dan rahmat-Nya lah saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Selain itu, saya ingin berterima kasih
kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung saya dengan
memfasilitasi saya sarana dan pra sarana yang saya butuhkan, serta
teman – teman saya yang juga telah mendukung dan membantu saya
dalam proses menyelesaikan tugas ini. Saya juga ingin berterima
kasih kepada Pak Febrizal, selaku pembimbing mata kuliah
mikroekonomi, yang telah memberikan tugas ini sehingga saya lebih
mendapatkan pemahaman lebih mengenai mikroekonomi.
Tugas ini berisi kompilasi dari pekerjaan rumah yang telah
dikerjakan selama ini. Semoga tugas kompilasi ini dapat bermanfaat
bagi semua orang terutama bagi para pembaca. Karena adanya
keterbatasan baik dalam penyusunan tugas maupun wawasan sendiri,
saya meyakini bahwa tugas ini tidak sempurna sepenuhnya. Maka
dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan. Terima kasih.
Jakarta, Juni 2018
Penyusun
BIANCA PATRICIA
3. 3
Latar Belakang
Ekonomi merupakan suatu cabang ilmu sosial yang mempelajari
berbagai aktivitas manusia yang berkaitan dengan kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi. Ekonomi sendiri tidak dipisahkan dari
kehidupan manusia. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan manusia
akan selalu bertambah dan berubah, begitu juga dengan kehidupan
perekonomiannya, karena manusia tidak pernah puas dengan apa
yang telah dicapai atau didapatkan. Perubahan ekonomi ini tidak
hanya dialami dalam kehidupan seseorang saja, tetapi juga
mencakup perubahan dalam skala besar yang mencakup Negara
seperti meningkatnya masalah pengangguran, inflasi, kesempatan
kerja dan lain –lain. Maka dari itu, penanganan yang baik tentunya
sangat diperlukan apabila suatu Negara ingin terbebas dari masalah
ekonomi. Apakah Indonesia sendiri sudah mencapai standar stabil
dalam perekonomian? Dari segi ekonomi, Indonesia termasuk ked
lam kategori Negara berkembang dan sedang dalam proses untuk
masuk ke dalam kategori Negara maju. Dalam kesempatan
ini,penulis akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjelaskan
mengenai kondisi perekonomian Indonesia serta peran dan
keterlibatannya di Dunia.
4. 4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………2
Latar Belakang ………………………...…3
Homework 1……………………………...5
Homework 2……………………………...8
Homework 3…………………………….13
Homework 4…………………………….17
Homework 5…………………………….21
Homework 6………………………….....25
Penutup………………………………....30
5. 5
HOMEWORK 1
1. Jelaskan perbedaan antara Mikroekonomi dan Makroekonomi??
Ilmu ekonomi makro lebih mempelajari variable- variable ekonomi
secara agregat ( keseluruhan ). Variable – variable tersebut antara lain :
pendapatan nasional , kesempatan kerja dan atau pengangguran ,
jumlah uang beredar , laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional. Sejauh mana berbagai sumber daya
telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi, sejauh mana
perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter, dan sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan
terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
Ilmu ekonomi mikro mempelajari variable – variable ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan , rumah tangga. Dalam ekonomi
mikro dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan
ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
2. Beberapa keuntungan dalam mempelejari mikroekonomi?
Mikroekonomi bisa membuat orang menggunakan pemikiran ekonomi
untuk menavigasi pasar kerja.
Mikroekonomi bisa membantu kita menerapkan prinsip- prinsip
ekonomi.
Mikroekonomi bisa mengambil keputusan yang benar dan bijak untuk
menyelesaikan suatu permasalahan ekonomi.
Sebagai dasar untuk membuat suatu ramalan mengenai aktivitas
ekonomi
3. Supply curve :
6. 6
Harga (P) Jumlah yang ditawarkan (Q) Titik
500 40 A
400 30 B
300 25 C
200 20 D
100 10 E
4.Demand Curve :
Harga Kualitas yang diminta (Q) Pendapatan
(Revenue)
Titik / periode
4000 200 350.000 A
3000 300 350.000 B
2500 350,2 350.000 C
2000 400 350.000 D
1000 440 350.000 E
7. 7
5. What do you know about elasticity ?
Elastisitas merupakan hal yang mengacu kepada tingkat dimana individu,
konsumen, produsen mengubah jumlah permintaan mereka sebagai respon
terhadap perubahan harga atau pendapatan. Formula yang dapat saya berikan
sebagai berikut Formula : Elastisitas busur dari formula permintaan adalah: E
sub d = (P sub 1 + P sub 2) / (Q sub d1 + Q sub d2) * perubahan pada Q sub d
/ perubahan pada P, di mana: P sub 1 adalah asli titik hargs, P sub 2 adalah
titik harga baru, Q sub d1 adalah kuantitas yang diminta pada titik harga asli.
Q sub d2 adalah kuantitas yang diminta pada harga baru.
HOMEWORK 2
8. 8
Question :
1. Sebutkan beberapa macam tingkah laku konsumen terhadap resiko dan
jelaskan!
2. Gambarkan kurva dari masing – masing diatas
3. Sebutkan tiga asumsi teori permintaan konsumen! Berikan contoh masing –
masing
4. Gambarkan kurva total produksi (dengan input satu variable)
5. Kemudian turunkan menjadi kurva average product dan marginal product
Answer :
1. Macam tingkah laku konsumen (2) :
A. Perilaku rasional
Perilaku rasional adalah perilaku konsumsi yang dilakukan berdasarkan akal
sehat
mengonsumsi produk sesuai yang dimiliki
mongonsumsi produk sesuai kualitasnya
mengonsusi produk yang benar - benar yang dibutuhkan oleh konsumsi
mengonsumsi produk yang mampu meberikan kegunaan optimal,
maksudny dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama
B. Perilaku Irasional
Perilaku irasional adalah perilaku konsumsi yang dilakukan dangan tidak
berdasarkan pada pertimbangan yang baik. perilaku irasional antara lain.
membeli karena tertarik pada merek
demonstration effect
membeli karena adanya potongan produk
membeli karena tertarik iklan produk
membeli karena ingin mempertahankan prestise
9. 9
membeli karena adanya bonus pembelian
2. Kurva Tingkah laku konsumen :
3. Teori Permintaan Konsumen :
Teori perilaku konsumen paling banyak dijelaskan melalui pendekatan
Pendekatan guna batas Klasik (utility)
Dalam pendekatan ini, seorang konsumen dianggap mengkonsumsi
kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal.
Selanjutnya kepuasan dianggap dapat dihitung dalam satuan kepuasan
(utility). Untuk memaksimumkan kepuasannya, seorang konsumen
akan mengkonsumsi atau meminta barang sedemikian rupa sehingga
kepuasan marginal dari barang X yang dikonsumsinya dibagi dengan
harga barang X itu sama dengan kepuasan marginal barang Y yang
dikonsumsinya dibagi dengan harga barang Y tersebut, dan seterusnya.
Pendekatan Nilai Guna dibagi menjadi dua macam, yaitu :
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat
atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau
10. 10
kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi
barang-barang tidak dikuantifikasi.
Contoh :
Jika konsumen mengurangi konsumsi barang X sebesar 1 unit,
maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 unit dengan
jumlah pengeluaran yang sama. Utilitas akan turun sebesar 10
unit untuk penurunan 1 unit barang X tsb. Utilitas akan naik
sampai 20 unit jika tambahan konsumsi barang X sebesar 4
unit. TU konsumen akan naik, jika rasio MU & P adalah sama,
maka konsumen tidak perlu mengatur lagi pengalokasian
pembelian untuk menaikkan TU-nya.
MUx/Px=10/4=2,5 MUy/Py=5/1=5
Asumsi bahwa MU semakin menurun (deminishing marginal
utility) mencerminkan bahwa kurva permintaan akan ber slope
negatif. Konsumen akan mengurangi jumlah barang yang
dibelinya jika harga barang tsb naik, sesuai dengan kaidah rasio
di atas, ceteris paribus.
Pendekatan kurva tak acuh (indifference curve)
Pendekatan ordinal utility ini menggunakan pengukuran ordinal dalam
menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan.
Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok
barang menunjukkan peringkat dari barang tsb. Sekelompok barang
terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu, ex : sebuah
rumah, dua mobil, tiga sepeda motor dll.
Pendekatan “atribut”
Pendekatan atribut mendasar pada asumsi bahwa yang diperhatikan
oleh konsumen bukan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan,
melainkan lebih pada atribut barang yang bersangkutan. Pendekatan ini
tetap menggunakan analisis kepuasan digabungkan dengan analisis
kurva tak acuh. Yang dimaksudkan dengan atribut suatu barang adalah
11. 11
semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan
barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa
pengangkutan, prestise, privasi, keamanan dan sebagainya
Dalam Pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah
membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya
untuk makan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Yang
menjadi persoalan selanjutnya ialah bagaimana jatah anggaran untuk
makan didistribusikan diantara berbagai pilihan makanan, bagaimana
jatah untuk sandang dialokasikan, berapa untuk membeli baju, sepatu,
dan sebagainya
Konsumen mendapatkan kepuasan dari konsumsi atribut, namun harus
membeli barang untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi barang itu
merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.
Setiap
barang
memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu perbandingan tertentu.
Contoh Kurva :
4. Kurva Total Produksi :
13. 13
HOMEWORK 3
Question :
1. Apakah yang dimaksud dengan Total Cost (TC), Fixed Cost (FC) dan
Variable Cost (VC)? Berikan contoh masing – masing!
2. Tuliskan rumus dari Total Cost dan Gambarkan kurva masing – masing
Nomor 1
3. Jelaskan : increasing returns to scale, constant returns to scale dan decreasing
returns to scale? Mana yang paling baik dan mengapa?
4. Apa yang dimaksud dengan economies of scope, diseconomies of scope dan
learning curve ?
5. Gambarkan kurva learning curve dan jelaskan!
Answer :
1. Pengertian dari :
Total Cost adalah jumlah keseluruh biaya tetap dan biaya variabel
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
produk dalam suatu periode tertentu.
Contoh : produk sebanyak 200 unit memerlukan biaya tetap Rp
300.000 dan biaya variabel per unit Rp 3000. Maka besarnya biaya
total?
TFC = 300.000
TVC = 200 X 3000 = 600.000
TC = TFC+ TVC = 300.000 + 600.00 = 900.000
Fixed Cost (biaya tetap) adalah pengeluaran yang jumlahnya tetap
tanpa memperhatikan perubahan kegiatan dalam tingkat yang relevan.
Misalnya, sewa, asuransi dan pajak. Biaya ini tidak dipengaruhi oleh
banyak sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya tetap dan
tidak berubah.
Contoh : Air, listrik,internet
14. 14
Variable Cost (biaya variable) adalah besarnya biaya yang tergantung
pada banyaknya produk dan jasa yang dihasilkan. Semakin besar
produk yang ingin dihasilkan, biaya tidak tetap akan semakin tinggi
dan sebaliknya. Contoh dari biaya ini adalah biaya material produksi,
biaya bahan bakar, lembur tenaga kerja dan lain sebagainya.
Contoh : biaya produksi, biaya distribusi
2. Rumus Total Cost :
Rumus
Total cost = TFC + TVC
= Total Fixed Cost + Total Variabel Cost
Kurva
Total Cost
Fixed Cost
Variabel Cost
Gambar Kurva =
3. Pengertian dari :
Increasing Returns to Scale : proporsi dari penambahan faktor produksi
akan menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar
Rp
n A
0 Q
TC
TVC
TFC
15. 15
Constant Returns to Scale : penambahan faktor produksi akan
proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh
Decreasing Returns to Scale : proporsi dari penambahan faktor
produksi melebihi proporsi pertambahan produksi
Yang paling baik antara lain Constant Returns to scale, karena returns
to scale yang konstan menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat
keseimbangan antara jumlah penambahan faktor produksi dan hasil
produksi yang diperoleh
4. Pengertian dari :
Economies of Scope : Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis
out put maka biaya rata-rata produksinya akan semakin kecil.
Economies of Scope merupakan situasi dimana joint output dari satu
perusahaan lebih besar dibandingkan dengan output yang akan dicapai
oleh dua perusahaan berbeda yang memproduksi barang yang sama.
Atau singkatnya dimana satu perusahaan memproduksi lebih dari 1
jenis barang. Untuk mengukur derajat dari economies of scope, perlu
diketahui berapa persen dari biaya produksi yang disimpan/tersimpan
ketika dua atau lebih produk barang diproduksi secara bersama sama
dibandingkan secara individual (satu perusahaan memproduksi 1 jenis
barang).
Diseconomies of Scope : Kondisi dimana average total cost per unit
dalam periode tertentu semakin meningkat bila jumlah hasil produksi
terus ditingkatkan dapat terjadi. Sumber dari timbulnya diseconomies
of scale berasal dari birokrasi, upah buruh yang tinggi, dan operasi
yang tidak efisien.
16. 16
Learning Curve : Kurva Pembelajaran atau kurva pengalaman
(learning curve) adalah sebuah kurva garis yang menunjukkan
hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan jumlah
komulatif unit yang diproduksi.
5. Kurva Learning Curve :
HOMEWORK 4
t rata- rata akumulasi
LC = 70%
8
4
2
2
0
4
0
8
0
100
Penjelasan
Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta
tertentu.
Misalnya, diketahui learning curve 70% artinya bila produks pertama
membutuhkan waktu 100 JTKL maka waktu rata- rata akumulasi setiap satuan
unit produksi yang kedua, kemdian keempat dan selanjutnya kedelapan adalah
untuk yang kedua sebesar 70% X 100 = 70, yang keempat adalah 70% X 70% X
1000 = 49 , dan yang kedelapan sebesar 70% X 70% X 70% X 100 = 35
17. 17
Question
1. Jelaskan apa yang dimaksud Consumer Surplus dan Producer Surplus!
Berikan kurvanya masing – masing
2. Apa yang kamu ketahui tentang Deadweight loss, kenapa bisa terjadi, berikan
kurvanya ?
3. Deskripsikan tentang : market failure, externalities dan lack of information!
4. Apa yang dimaksud dengan : quota, tariff, specific tax dan subsidi?
Berikan contohnya masing – masing!
5. Untuk kasus garam dan gula import yang terjadi di Indonesia, jelaskan yang
menjadi tujuan pemerintah melakukan hal tersebut
Answer
1. Producer Surplus : Selisih antara harga produsen yang sudah disediakan
dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen.
Ini adalah uang tambahan, manfaat, dan atau keuntungan dari produsen yang
didapatkan dari menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga
minimal yang diterima mereka seperti yang ditunjukkan oleh kurva
penawaran.
Consumer Surplus : elisih antara harga maksimum konsumen yang bersedia
untuk membayarnya dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya. Jika
konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga yang diminta saat ini,
maka mereka mendapatkan keuntungan yang lebih dari produk yang dibeli
dari mereka untuk membelinya. Surplus konsumen ditambah surplus produsen
sama dengan jumlah surplus ekonomi di pasar.
Kurva :
Surplus konsumen
selisih antara harga maksimum yang bersedia dibayar dan
harga sebenarnya yang harus dibayar
18. 18
Surplus produser
selisih antar harga produsen yang sudah disediakan dengan
jumlah harga yang sebenarnya diterima dari konsumen.
2. Deadweight loss adalah hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen/
produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai. DWL tercipta
karena inefisiensi pasar. DWL terjadi ketika penawaran dan permintaan tidak
berada di titik ekuilibrium. Mengapa bisa terjadi? DWL terjadi apabila output
suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi optimum.
3. Market Failure : Kegagalan pasar atau market failure terjadi ketika mekanisme
harga gagal untuk memperhitungkan semua biaya dan manfaat yang diperlukan,
baik untuk menyediakan dan mengkonsumsinya. Pasar akan gagal dengan tidak
menyediakan jumlah yang optimal secara asfek sosial. Sebelum kegagalan pasar,
penawaran dan permintaan dalam pasar tidak menghasilkan jumlah barang
19. 19
dimana harga mencerminkan manfaat terhadap konsumsi.
Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang
diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi. Eksternalitas sering
disinggung ketika muncul dampak negatif dari suatu aktivitas ekonomi.
Lack of Information : Lack information adalah keadaan individu atau sistim
dimana input komunikasi (informasi) kurang dari semestinya sehingga tidak dapat
diproses atau digunakan atau dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan
informasi. Sebagai contoh, pada Informasi tentang pemanfaatan kotoran ternak
sebagai biogas dalam surat kabar tidak dicantumkan dengan jelas teknik
pembuatannya sehingga informasi tersebut tidak dapat diproses untuk digunakan
oleh klien.
4. Tarrif : Pembebanan pajak atau Custom Duties terhadap barang – barang
yang melewati suatu batas Negara.
Contoh : Bea Cukai
Specific Tax : Pajak tidak langsung dimana fixed sume dibayar dengan
hitungan penjualan per unit
Contoh : pajak untuk minuman alcohol yang berlaku di UK
Subsidi : kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada industri dalam negeri dalam bentuk bantuan pajak, pengembalian
pajak, fasilitas kredit, subsidi harga dan lain - lain
Contoh : subsidi pangan, subsidi pupuk, subsidi benih
Quota : Pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan
barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari/ke suatu
negara untuk melindungi kepentingan industry dan konsumen
Contoh : Ekspor tekstil dari Indonesia ke Jepang
5. Alasan pemerintah mengimpor garam dan gula :
Menurut artikel rmolsumsel.com, dituliskan bahwa Deputi Bidang Pangan dan
Pertanian Kementerian Koor-dinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah
Machmud mengungkapkan, pemerintah beren-cana impor gula karena stok di
20. 20
dalam negeri tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Dikarenakan, produksi gula
tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 2,2 juta ton. Sementara, konsumsi
gula domestik sepanjang 2018 diperkirakan mencapai 2,9 juta ton. Dan kebutuhan
pada Januari-Mei 2019 sebesar 1,1 juta ton. Menurutnya, impor menjadi
pertimbangan sebab stok gula di Perum Bulog hanya sekitar 200 ribu ton. Dan,
stok gula di petani tingga 600 ribu ton. Hal ini juga terjadi pada jumlah garam di
Indonesia.
HOMEWORK 5
21. 21
1. Gambarkan kurva monopolistik tunjukan daerah profitnya
2. Gambarkan kurva monopolistic pada jangka panjang! Kenapa hal tersebut
dapat terjadi ?
3. Apa yang dimaksud dengan competitive price dan collusive price ? berikan
contoh masing – masing
4. Apa perbedaan antara oligopoly dan cartel ? berikan contoh masing – masing
5. Menurut anda, cara bagaimana suatu Negara mengatasi praktek cartel ?
Jawab :
1. 1. Kurva Monopolistik
Pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang
ekstrem, yaitu persaingan sempurna dari monopoli. Dan juga didefinisikan
sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan
barang yang berbeda corak.
2. Perusahaan mendapatkan keutungan, perusahaan-perusahaan baru akan masuk
dan kurva permintaan perusahaan yang lama akan bergeser ke kiri. Ketika
pasar merugi, sebagian perusahaan-perusahaa keluar, dan kurva permintaan
perusahaanperusahaan yang bertahan akan bergeser ke kanan.
22. 22
Karena adanya pergeseran permintaan, perusahaan pasar monopolistic akhirnya
mencapai keseimbangan jangka Panjang.
3. Competitive price : suatu bentuk persaingan antara peasok yang bertujuan
untuk menarik para langganan dengan menawarkan suatu produk pada tingkat
harga yang lebih rendah daripada harga pesaing. Strategi penentuan harga
kompetitif ada 2 yaitu :
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di
bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan
harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar /
penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Contoh :
1. Persaingan antara fish&co dan fish streat, dimana dengan harga
yang lebih murah konsumen dapat menikmati makanan yang
sejenis dengan harga yang lebih murah, tentu konsumen akan lebih
memilih fish street khususnya bagi para mahasiswa.
23. 23
2. Persaingan antara kintan dan gyukaku, dengan harga yang lebih
murah konsumen bisa menikmati all u can eat grill barbeque
Collusive price : Proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana dimana
sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk mendapatkan keuntungan
lebih besar. Ini diilakukan agar pesaing eksternal tidak masuk ke pasar
tersebut.
Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian,
bagian gudang produksi, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian
bahan atau barang.
4. Oligopoli : Salah satu bentuk pasar persaingan tidak sempurna, dimana hanya
terdapat beberapa produsen atau penjual dengan banyak pembeli di pasar.
Contoh : industri rokok, jasa penerbangan
Cartel : Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan
menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi. Berdasarkan
hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun
demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional,
formal maupun informal.
Contoh : : Di Indonesia, PT. Semen Gresik, PT. Holcim Indonesia dan PT.
Indocement melakukan kerjasama kartel.
5. Salah satu metode yang digunakan otoritas persaingan dalam mendeteksi
kartel adalah dengan Coordination Failure Diagnostics (CFD) cartel audit.
CFD bertujuan untuk mendeteksi keseimbangan yang mengindikasikan
adanya kesejahteraan yang hilang. CFD ini menggunakan lima proses.
Pertama, market clearing process yang menyebabkan penyesuaian penawaran
dan permintaan untuk mencegah adanya faktor produksi yang tidak
digunakan. Variabel yang digunakan adalah perbedaan jumlah permintaan dan
penawaran. Kedua, rate-of-return normalization process, dimana efisiensi
faktor produksi akan menciptakan kesejahteraan maksimal. Variabel yang
24. 24
digunakan adalah perbedaan tingkat keuntungan di pasar dengan tingkat
keuntungan di dalam industri keseluruhan. Ketiga, erosion market power
process yang mencegah perusahaan mempunyai posisi dominan, dan variabel
yang digunakan pada tahap ini adalah indeks konsentrasi. Keempat, product
innovation process yang bertujuan menjamin perusahaan domestik tetap
kompetitif dan tidak kalah dengan perusahaan luar negeri. Variabel yang
digunakan adalah pangsa pasar dari produk baru. Kelima, technology
innovation process yang bertujuan menjamin perusahaan domestik (dalam
jangka panjang) tidak akan tertinggal. Variabel yang digunakan adalah
produktivitas tenaga kerja.
Cara lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya kartel adalah dengan
menggunakan analisis ekonomi. Secara umum, analisis ekonomi dapat dibagi
menjadi dua metodologi, yakni pendekatan struktural dan pendekatan
perilaku. Pendekatan struktural meliputi identifikasi pasar dengan karakteristik
yang kondusif untuk melakukan tindakan kolusif. Beberapa studi atau literatur
ekonomi dapat diidentifikasikan beberapa faktor terkait dengan struktur pasar
dan kekuatan pasar yang mendorong atau memfasilitasi terbentuknya perilaku
kartel. Faktor-faktor ini dapat dijadikan sebagai indikasi terbentuknya suatu
kartel. Sebagai contoh misalnya terbentuknya kartel dalam suatu pasar akan
mudah terjadi jika pasar terdiri atas beberapa pelaku usaha, dengan produk
yang homogen, dan permintaan yang stabil
HOMEWORK 6
25. 25
Question :
1. Gambarkan kurva monopolistic competition, jelaskan menurut kamu
elastisitasnya dan berapa range angka utilitas ?
2. Gambarkan pada pasar olipoli terjadinya nash equilibrium dan collusive
equilibrium! Jelaskan masing – masing fenomena tsb!
3. Pada pasar oligopoly, terjadi game theory sebagai strategi yang digunakan,
jelaskan dua saja dari berbagai game theory, gambarkan tabelnya dan
jelaskan!
4. OPEC adalah suatu organisasi para Negara peng-eksport minyak, praktek apa
yang dilakukan oleh mereka ? bagaimana menurut kamu tentang hal tersebut ?
5. Apa perbedaan pasar sebagai output dan input ? beri contoh masing – masing
Answer :
1.
Kurva permintaan sangat elastis tetapi memiliki kemiringan negative
untuk produk dengan diferensiasi yang dijualnya
Kurva permintaan menurun seidikit demi sedikit akibatnya kurva D
tidak berimpit dengan MR
Posisi keseimbangan bila MR= MC (P lebih besar daripada AVC)
dititik E
Equilibrium perusahaan dalam jangka pendek dengan keuntungan
lebih ( excess profit )
26. 26
2. Collusive equilibrium : fenomena yang terjadi di antara perusahaan dalam pasar
oligopoly. Biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang
disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang
akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu
(contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini
biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh
masing-masing perusahaan dengan harga yang sama.
Nash Equilibrium : suatu fenomena dimana semua pelaku ekonomi yang berinteraksi
satu sama lain, masing-masing memilih strategi terbaik mereka dengan
mempertimbangkan strategi yang dipilih oleh pihak lain. Ketika suatu perusahaan
dalam oligopoli secara individu memilih untukuntuk memproduksi suatu jumlah yang
memaksimalkan keuntungan, mereka memproduksi jumlah yang lebih besar dari pada
jumlah yang diproduksi oleh monopoli dan lebih sedikit dari pada jumlah yang
diproduksi oleh pasar kompetitif.
3. Game theory (2) :
The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix)
Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II)
dimana disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam mendapatkan
keuntungan yang maksimal. Dalam game ini, jumlah keuntungan pihak I sama
27. 27
dengan kerugian yang didapatkan oleh pihak II, dan keuntungan yang di dapat
selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah keuntungan yang dibagikan untuk
kedua duopolis ini adalah Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan
Rp60.000.000 maka duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan sama
halnya jika Duopolis I mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan
mendapatkan Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan
oleh kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000.
Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk
mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan
m dan duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari permainan
berdasarkan profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai Pay-off matrix.
Tabel Payoff Matrix
Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax
1 2 3
1
2
3
10 14 8
4 6 10
20 12 16
8
4
12
Maximin 20 14 16 12≠14
Strategi Tit – For – Tat
Strategi ini merupakan strategi permainan yang terbaik untuk
mengulang/multipergerakan (multiple move) permainan dilemma narapidana.
Strategi ini menyatakan bahwa tiap perusahaan harus mulai dengan bekerja
sama dan terus melakukannya selama pesaingnya dapat bekerja sama saat
pesaingnya menghentikan kerja sama.
Kondisi yang dibutuhkan untuk permainan ini antara lain :
Harus ada kelompok pemain yang stabil
Jumlah pemain harus sedikit
Tiap – tiap perusahaan harus lekas mendeteksi penipuan dari
perusahaan lain
Kondisi permainan dan biaya harus relative stabil
Jumlah pergerakan harus tidak terbatas/ tidak sangat besar/ tidak tentu
28. 28
Tabel Tit – For – Tat
Penjelasan Tabel :
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada periode pertama, Perusahaan A
menetapkan harga tinggi (yaitu bekerja sama) dan begitu pula dengan
Perusahaan B jadi tiap perusahaan memperolah keuntungan 2. Dalam periode
kedua, Perusahaan B tidak lagi kerja sama dan mengumpulkan harga rendah
sementara Perusahaan A tetap bekerja sama dan mengumpulkan harga tinggi ,
sehingga Perusahaan B memperoleh keuntungan 3 dan Perusahaan A
memperoleh kerugian 1. Periode ketiga menunjukkan bahwa Perusahaan A
membalas dan juga menetapkan harga rendah. Hasilnya tiap – tiap perusahaan
memperoleh keuntungan 1. Pada periode keempat, Perusahaan B bekerja sama
lagi dengan menetapkan harga tinggi, tetapi Perusahaan A menetapkan harga
rendah. Maka, Perusahaan A memperoleh keuntungan 3 sementara Perusahaan
B memperoleh kerugian 1. Pada periode kelima, Perusahaan A juga bekerja
sama kembali dan menetapkan harga tinggi. Karena kedua perusahaan
menetapkan harga tinggi , keduanya memperoleh keuntungan 2
4. OPEC merupakan suatu Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi yang
melakukan suatu praktik menciptakan sistem untuk mengatur produksi dan harga
patokan mereka. Kuota ditinjau kembali beberapa kali setahun guna mengantisipasi
perkembangan pasar. Secara teori, semua peningkatan dan penurunan tingkat output
akan dipikul berdasarkan pro-rata oleh 10 dari 11 anggota organisasi tersebut.
PERIODE PERUSAHAAN A PERUSAHAAN B
1 2 2
2 -1 3
3 1 1
4 3 -1
5 2 2
29. 29
Menurut saya, praktek ini cukup bermanfaat dalam upaya melindungi kepentingan
dari Negara – Negara yang terlibat dalam organisasi tersebut sebagai produsen
minyak.
5. Perbedaan pasar input dan pasar output :
Pasar input
Yang diperjualbelikan faktor produksi
Penawaran dari RTK permintaan dari RTP
Termasuk pasar abstrak dimana penjual dan pembeli tidak bisa tatap
muka
Contoh : perusahaan menjual barang dan jasa yang mereka hasilkan
dalam pasar output. Dalam pasar ini, perusahaan menawarkan barang
dan jasa untuk dijual, dan rumah tangga (konsumen) membeli barang-
barang dan jasa.
Pasar output
Diperjualbelikan barang dan jasa
Penawaran RTP permintaan RTK
Termasuk pasar konkrit, penjual pembeli bisa bertatap
Muka
Contoh : pasar buah , pasar sayuran , pasar ikan
Penutup
30. 30
Demikian tugas ini saya susun semaksimal mungkin dengan harapan
dapat berguna bagi semua orang, terutama para pembaca dan orang
– orang yang membutuhkan. Proposal ini disusun dengan tujuan
untuk memperluas wawasan mengenai ilmu mikroekonomi. Dari
pembuatan tugas ini, saya menyimpulkan bahwa adanya
pembelajaran mengenai mikroekonomi sendiri sangat bermanfaat
bagi mahasiswa. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penggunaan maupun pengetikkan kata, sekian dan terima kasih.