SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
1
KATA PENGANTAR
Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan
karunia-Nya Makalah Teori Ekonomi ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Makalah Teori Ekonomi ini.
Kami menyadari di dalam Makalah Teori Ekonomi ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan
Makalah Teori Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Bekasi, 18 Oktober 2014
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Model ekonomi adalah suatu konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang
terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan
ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan (Insukindro, 1992: 1).
Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan solusi terbaik dari
berbagai alternative solusi terhadap suatu masalah tertentu. Manajer menggunakan alat ekonomi
manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang terbaik.
Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil yang
paling konsisten dengan tujuan pengambil keputusan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah pokok ekonomi
2. Model-model teoritis dan verifikasi model
3. Perkembangan teori ekonomi tentang nilai ekonomi
4. Batas kemungkinan produksi
5. Maksimisasi fungsi dengan satu variable
6. Maksimisasi fungsi dengan beberapa variable
7. Dalil amplop, dualitas.
C. TUJUAN
1. Menjelaskan bagaimana para ekonom merancang dan memverifikasi model-model
ekonomi yang sederhana.
2. Mampu menggunakan beberapa metode yang dipergunakan untuk memecahkan masalah
maksimisasi dan minimisasi.
3. Melakukan analisis matematis untukmenurunkan implikasi perilaku ekonomi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH POKOK EKONOMI
Menurut aliran Klasik : aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada 3 Masalah Pokok
Ekonomi yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian
rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat, sedangkan Menurut aliran
Modern: Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 masalah pokok, yaitu
barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi
(How), dan untuk siapa barang tersebut di produksi (For Whom).
Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi?(What?) ,Karena sumber
daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what). Sangat
tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa
yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi
sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi.
Bagaimana cara memproduksi? (How?), Masalah dalam hal ini adalah:
1. Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang:
berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan.
2. Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya
guna.
3. Untuk Siapa diproduksi ? (For Whom?) , Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa
saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan
didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat
Dalam konteks ini, berdasarkan kasus 6 jika ditanyakan manakah yang termasuk masalah
what, how dan manakah yang termasuk masalah for whom?
Maka dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang komoditi apa
yang dihasilkan. Berhubung pada kasus ini komoditi yang akan dihasilkan adalah jagung yang
diperkirakan sebanyak 1 ton maka itulah yang menjadi topik permasalahnya. Sedangkan untuk
How adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung
yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara tradisional dalam
pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik hasil (panen), ataukah dengan
menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa
4
komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian dijual kepada
para pembeli di pasar-pasar tradisional.
B. MODEL-MODEL TEORITIS DAN VERIFIKASI MODEL
Teori – Teori dan Model – Model Pertumbuhan
1. Teori Klasik
Dasar pemikiran dari teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh sistem
liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan
keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkat, tabungan akan meningkat, dan investasi
juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan stok modal yang ada. Skala produksi
meningkat dan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja sehingga tingkat upah juga
meningkat. Yang terakhir ini selanjutnya akan mengakibatkan jumlah suplay tenaga kerja
meningkat yang akhirnya akan menurunkan tingkat produktivitas dan keuntungan karena
berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing of return) karena
terbatasnya jumlah sumber daya alam (SDA), seperti luas tanah.
Proses ini selanjutnya mengakibatkan produksi, permintaan tenaga kerja, dan juga
tingkat upah menurun. Menurut pemikiran klasik, pada kondisi seperti ini perekonomian
mengalami tingkat kejenuhan atau keadaan stasioner. Ini adalah sebuah keadaan di mana
perekonomian telah dewasa, mapan, dan masyarakat telah sejahtera, tetapi tanpa
perkembangan lebih lanjut.
Beberapa teori klasik antara lain sebagai berikut :
a. Teori Pertumbuhan Adam Smith
Di dalam teori ini, ada tiga faktor penentu proses produksi / pertumbuhan, yakni
SDA, SDM, dan barang modal.
b. Teori Pertumbuhan David Ricardo
Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA yang jumlahnya
terbatas, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang
menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah minimal.
David Ricardo juga melihat adanya perubahan teknologi yang selalu terjadi, yang
membuat meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan memperlambat proses
diminishing return kemerosotan tingkat upah an keuntungan ke arah tingkat
5
minimumnya. David Ricardo juga melihat pertanian sebagai sector utama sebagai motor
penggerak pertumbuhan ekonomi.
c. Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus
Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah
kesejahteraan negara, yakni jika PNB potensialnya meningkat. Sector yang dominan
adalah pertanian dan industry. Jika output di kedua sector tersebut ditingkatkan, maka
PNB potensialnya akan bisa ditingkatkan. Ada dua kelompok faktor yang sangat
menentukan pertumbuhan, yakni faktor – faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja,
modal dan organisasi. Dan faktor – faktor nonekonomi, seperti keamanan atas kekayaan,
konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin pekerjaan yang tinggi. Di antara
faktor – faktor ekonomi tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor akumulasi modal.
Tanpa penambahan modal (peningkatan investasi), proses produksi akan berhenti dan
berarti PNB potensial akan berkurang atau hilang. Sumber utama akumulasi modal
adalah keuntungan dari pengusaha, bukan penghematan konsumsi atau tabungan
masyarakat.
d. Teori Marx
Marx membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian, yakni:
1) Perekonomian komunal primitive
2) Perekonomian perbudakan
3) Perekonomian feudal
4) Perekonomian kapitalis
5) Perekonomian sosialis
Titik krisis dari teori marx ini adalah pada transisi dari perekonomian kapitalis dan
perekonomian sosialis.
2. Teori Neo – Keynes
Model pertumbuhan yang masuk di dalam kelompok teori Neo – Keynes adalah
modal dari Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai
keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat
pengaruh dari investasi, baik AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang
pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dapat dikatakan bahwa model
pertumbuhan Harrord – Domar adalah suatu gabungan dengan modifikasi dari model
pertumbuhan dari Dumar dan model pertumbuhan dari Harrord. Model dari Domar lebih
6
memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi. Di dalam modelnya, investasi ditetapkan
harus tumbuh dalam suatu presentase yang konstan.
3. Teori Neo – Klasik
Pemikiran dari teori neo – klasik didasarkan pada kritik atas kelemahan –
kelemahan atau penyempurnaan terhadap pendangan / asumsi dari teori klasik.
Beberapa model neo – klasik antara lain :
a. Model Pertumbuhan A. Lewis
Model ini yang dikenal dengan sebutan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas
adalah satu di antara model neo – klasik yang meneliti gejala di negara – negara
berkembang (NSB).
Model ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dimulai di sebuah
NSB yang mempunyai dua sector dengan sifat yang berbeda, yakni pertanian
tradisional yang subsistem di pedesaan dan industri yang modern di perkotaan. Dalam
model ini, pertumbuhan ekonomi terjadi karena pertumbuhan industry dengan proses
akumulasi modal yang pesat, sedangkan di pertanian pertumbuhan nya relative
rendah dengan akumulasi capital yang rendah sekali. Keunggulan komparati di sector
industry adalah upah buruh yang murah dikarenakan suplai tenaga kerja yang
berlimpah di pertanian. Akibat terlalu banyaknya tenaga kerja di pertanian membuat
rendahnya marjinal produktivitas tenaga kerja di sector tersebut, sehingga
perpindahan tenaga kerja dari pertanian ke industry tidak sampai mengakibatkan
turunnya produksi di pertanian.
b. Model Pertumbuhan Paul A. Baran
Model ini dikenal sebagai teori pertumbuhan dan stagnasi ekonomi. Pemikiran
nya disebut sebagai tesis neomarxis, karena ia menolak pemikiran marxis yang
menyatakan bahwa NSB akan maju seperti di Eropa karena sentuhan nya dengan
negara – negara maju (NM) atau negara – negara kapitalis. Sedangkan Baran
berpendapat bahwa akibat pengaruh dari NM, ekonomi NSB akan menjadi buruk.
Menurut Baran, proses kapitalisme di NSB berbeda dengan yang terjadi di NM. Di
NM proses kapitalisme yang memakan waktu cukup panjang mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
1) Pertumbuhan ekonomi meningkat bersamaan dengan perpindahan masyarakat
petani dari pedesaan ke industri di perkotaan.
7
2) Peningkatan produksi barang dan jasa berbarengan dengan terjadinya pembagian
dan spesialisasi kerja. Sebagian menjadi buruh dan sulit berkembang dan sebagian
lainnya menjadi kaya dan terus menumpuk capital.
Sedangkan, di NSB proses akumulasi modal tidak terjadi. Yang terjadi justru
sebaliknya yaitu modal asing yang datang ke NSB justru mengambil surplus
ekonomiyang terjadi, sehingga capital yang ada justru berkurang, dan masyarakat
menjadi miskin karena tidak menikmati surplus tersebut.
c. Teori Ketergantungan Neokolonial
Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa pembangunan ekonomi di NSB
sangat tergantung pada NM, terutama dalam investasi langsung di sector
pertambangan dan impor barang-barang industri. Pekerja-pekerja di NSB di
bekerjakan sebagai buruh di perusahaan-perusahaan asing yang berlokasi di NSB di
sector pertanian dan pertambangan , sementara semua kebutuhan produk-produk
manufaktur, mulai dari barang-barang konsumsi hingga peralatan dan mesin industri
di impor dari NM.
d. Model Pertumbuhan WW. Rostow
Menurut Rostow pembangunan ekonomi di manapun juga merupakan proses
yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke
masyarakat maju.
Proses ini, dengan berbagai variasinya pada dasarnya berlangsung sama di
manapun dan kapanpun juga. Dalam modelnya, proses pembangunan terdiri atas lima
tahapan, yaitu :
1) Masyarakat tradisional
2) Prakondisi untuk lepas landas
3) Lepas landas
4) Menuju kedewasaan
5) Era konsumsi missal tinggi
Kriteria yang digunakan untuk membedakan tahap satu dengan tahap – tahap
berikutnya adalah perubahan yang terjadi dalam kondisi ekonomi, sosial, politik, serta
budaya dalam sebuah perekonomian.
e. Model Pertumbuhan Solow
Model pertumbuhan Solow adalah penyempurnaan model pertumbuhan
Harrod-Domar. Dalam model Solow, proporsi faktor produksi diasumsikan dapat
berubah dan tingkat upah tenaga kerja dan suku bunga juga bisa berubah. Jika jumlah
8
tenaga kerja tumbuh melebihi jumlah stok capital, upah akan turun relative dengan
suku bunga, atau sebaliknya, jika pertumbuhan capital melebihi pertumbuhan tenaga
kerja, suku bunga akan turun relatif terhadap upah. Fleksibilitas harga faktor produksi
ini yang memungkinkan jalur pertumbuhan dalam model ini bisa menjadi stabil,
berbeda dengan model H-O yang bisa mengalami ketidakstabilan yang
berkepanjangan jika syarat -syarat untuk mencapai pertumbuhan warranted tidak
terpenuhi. Model ini menganalisis pertumbuhan ekonomi (Y) dengan menggunakan
fungsi produksi. Fungsi produksi yakni capital (K) dan tenaga kerja (L), dapat
tumbuh pada tingkat yang berbeda : Y = Kα(AL)β
Di mana A = konstanta yang nilainya berbeda – beda untuk perekonomian
yang berbeda dan α dan β adalah elastisitas output terhadap capital dan tenaga kerja.
Dalam fungsi produksi Cobb – Douglas, α+β = 1 yang artinya bahwa peningkatan
output sama persis dengan produktivitas fisik marginal dari kedua faktor produksi
tersebut dikalikan dengan kenaikan nya. Hal ini mengimplikasikan skala hasil yang
konstan.
4. Teori Modern
Seperti yang telah di jelaskan di atas, model – model pertumbuhan di atas hanya
melihat pada satu sumber pertumbuhan saja, yakni konstribusi dari penambahan jumlah
dari factor-faktor produksi. Padahal sumber pertumbuhan yang terpenting adalah
peningkatan produktivitas , bukan jumlah dari faktor – faktor produksi yang di gunakan
dan ini mencerminkan adanya suatu progres teknologi.
Dalam teori modern ini, faktor – faktor produksi yang krusial tidak hanya
banyaknya tenaga kerja dan modal, tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi,
energy, kewirausahaan, bahan baku, dan material. Bahkan dalam era globalisasi dan
perdagangan bebas dunia saat ini, kualitas SDM dan teknologi merupakan dua faktor
dalam satu paket yang menjadi penentu utama dalam keberhasilan suatu bangsa / negara.
Selain itu, faktor – faktor lain yang oleh teori modern juga dianggap sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan dan kondisi
infrastuktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi,
dan dasar tukar internasional.
Dilihat dari kerangka pemikiran kelompok teeori modern tersebut, ada sejumlah
perbedaan yang mendasar dengan kelompok teori klasik dan neoklasik atau Neo-Keynes,
diantaranya adalah yang mencakup tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Dalam
kelompok teori modern, kualitas tenaga kerja lebih penting dari pada kuantitasnya.
9
Demikian juga dengan modal, kualitasnya lebih penting dari pada kuantitas. Dan juga
kewirausahaan, termasuk kemampuan seseorang untuk melakukan inovasi, merupakan
salah satu faktor krusial bagi pertumbuhan ekonomi.
Jadi, model – model pertumbuhan baru memasuki aspek – aspek enogenitas dan eksternalitas di
dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu asumsi dari teori modern ini adalah sifat
keberadaan teknologi yang tidak eksogen, tetapi merupakan salah satu faktor produksi yang
dinamis.
C. PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI TENTANG NILAI EKONOMI
1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro
a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat
Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations
(1776).
Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur,
system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena
ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands).
Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu
mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan
dan penawaran.
Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi
sumber daya yang efisien, jika ikut campur dalam perekonomian.
Para ekonomi klasik begitu yakin akan keampuhan mekanisme pasar?
Jawabannya terletak pada asumsi-asumsi yang melatarbelakangi model mekanisme pasar
tersebut. Asumsi-asumsi tersebut adalah struktur pasar merupakan persaingan sempurna;
informasi sempurna dan simetris; input dan output adalah homogeny; para pelaku
ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan.
Untuk lebih memperdalam pengertian Teori Ekonomi Klasik (Teori Klasik), ada dua
asumsi penting yang harus ditambahkan.
Asumsi pertama adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai
seketika itu juga. Pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless of
exchange). Asumsi kedua adalah tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi.
10
Asumsi tersebut dikenal sebagai asumsi netralitas uang (money neutrality) yang
mempunyai konsekuensi harga bersifat fleksibel, dapat berubah seketika itu juga (price
flexibility). Asumsi tersebut juga dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter
dengan sektor riil oleh teori klasik (classical dichotomy).
Asumsi-asumsi klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah
satu-satunya cara untuk saling berineraksi. Akibatnya fokus pembahasan klasik adalah
sektor analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai
keseimbangan. Teori klasik identik dengan teori ekonomi mikro. Karena berdasarkan
hokum say permintaan relative tidak terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah
penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah ilmu ekonomi klasik
juga dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekan sisi penawarannya (supply side
economics).
b. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro
Fokus pembahasan ilmu ekonomi pada masa sebelum depresi besar adalah
perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan
umum (general equilibrium), digunakan model Walras (Walrasian economics).
Dengan model-model tersebut, para ekonom berkeyakinan bahwa masa depan
perekonomian akan gemilang. Dalam jangka panjang setiap perilaku ekonomi yang
terlibat dalam proses pertukaran lewat mekanisme pasar akan memperoleh keuntungan.
Posisi keseimbangan masing-masing individu makin membaik mengakibatkan
masyarakat dalam perekonomian makin makmur dan adil. Kemakmuran muncul karena
makin tingginya produktivitas manusia. Sedangkan produktivitas yang membaik adalah
buah dari persaingan yang memaksa manusia melakukan spesialisasi.
Yang pertama adalah kritik ilmiah terhadap kebenaran tentang keampuhan
mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menurut Keynes,
kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu
idealis (utopian)dan terlaluditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran.
Pokok pikiran Keynes tersebut di atas membawa beberapa pembaruan radikal
dalam ilmu ekonomi. Yang pertama, mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat
(makro) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang
menjadi ilmu ekonomi makro. Kedua, dimasukannya peranan pemerintah dalam analisis
ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan pemerintah dalam analisis ilmu
ekonomi telah menimbulakan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies analysis).
Ketiga, dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka dirasakan perlunya studi-studi
empiris. Dengan demikian terjadi perubahan/ penyempurnaan metodologi dalam analisis
11
ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi juga menggunakan metode
induktif. Tidak berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro,
sekaligus ekonom perintis studi induktif.
D. BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI
Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi
barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber
daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya.
Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi
yang terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga
mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian
tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk
memproduksi makanan dan memproduksi pakaian. Contoh diatas merupakan dua kemungkinan
ekstrim. Diantara dua kemungkinan tersebut masih terdapat banyak kemungkinan lainnya.
Asumsi yang digunakan adalah :
a. Sumber daya menghasilkan dua macam produk (makanan dan pakaian)
b. Menggunakan teknologi yang berlaku
c. Seluruh sumber daya digunakan secara penuh.
12
Berbagai kemungkinan tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1
Alternatif Kemungkinan Produksi
Kemungkinan Makanan
(ribuan unit)
Pakaian
(ribuan unit)
A 15 0
B 14 1
C 12 2
D 9 3
E 5 4
F 0 5
Dalam memilih apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan
untuk memproduksi. Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemugkinan produksi pada
titik A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan makanan (15.000 unit),
sedangkan pakaian sama sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika mengambil pilihan F semua
sumber daya dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan
makanan sama sekali tidak diproduksi.
Pilihan A dan F disebut pilihan esktrim berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya
untuk terjadi. Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan makanan saja atau pakaian saja.
Pilihan B, C, D, dan E adalah kombinasi diantara A dan F yang rasional. Untuk bergerak dari
alternatif D (9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke alternatif C (12.000 makanan dan 2.000
pakaian), biaya oportunitas tambahan 3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit
pakaian.
13
Kurva 1.1 Batas Kemungkinan Produksi
Kurva 1.1 memperlihatkan jumlah produksi maksimum bias dicapai oleh sebuah
perekonomian. Selain itu kurva 1.1 juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi
masyarakat untuk memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi
tertentu.
Batas kemungkinan produksi disebut juga sebagai kurva transformasi
karena memperlihatkan bagaimana suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang
lain, dengan memindahkan sumber daya dari produksi barang tersebut ke produksi barang lain.
Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik
di dalam garis batas, seperti titik H memperlihatkan sumber daya yang tidak
dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang terbaik.
Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas
kemungkinan produksi, dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara efisien. Efisiensi
diartikan sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat. Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat
ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih
berada pada garis batas kemungkinan produksi.
Dapat disimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep,
yaitu keterbatasan (limited), pilihan (choice), dan biaya kesempatan (opportunity cost).
Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas garis batas.
Pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa dicapai
sepanjang garis batas. Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kana n
bawah, artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak jika barang lain diproduksi lebih
sedikit.
14
Keseimbangan Pasar (Equilibrium Market)
Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi dimana ditandai dengan tidak terjadinya
kelebihan penawaran (excess suplly) karena harga terlalu tinggi atau kelebihan permintaan
(excess demand) karena harga terlalu rendah
Secara matematik, QSx=QDx
Secara grafis terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Contoh ekuilibrium pasar
Fungi permintaan pasar QDx=60-10px dan fungsi penawarannya QSx=-15+5px
Jawab :
QDx = QSx
60-10px = -15+5px
15px = 75
Px = Rp5
Masukan harga dalam salah satu fungsi
QDx = 60 - 10px
= 60 - 10.5
= 60 - 50
= 10 unit
Variasi perubahan keseimbangan pasar
1. Permintaan meningkat (demand increase)
2. Permintaan meningkat dan penawaran inelastis sempurna (demand increase when supply is
inelastic)
3. Permintaan meningkat dan penawaran elastis sempurna (demand increase when supply is
elastic)
15
4. Penawaran menurun (supply descrease)
5. Penawaran menurun dan permintaan inelastis sempurna (supply descrease when demand is
inelastic)
6. Permintaan dan penawaran naik (demand and supply increase)
E. MAKSIMISASI FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL
Elemen-elemen dasar dari aljabar dinamai variabel. Variabel-variabel ini biasanya
disebut X dan Y yang mempunyai sembarang nilai numerik. Kadang-kadang nilai-nilai dari satu
variabel (Y) berkaitan dengan nilai-nilai dari variabel yang lain (X) menurut suatu hubungan
fungsional tertentu yang spesifik. Bentuk persamaan matematis ini ditunjukkan dengan notasi
fungsional :
Y = f(X)
Persamaan ini dapat dibaca bahwa variabel (Y) merupakan fungsi variabel (X). Hal ini dapat
ditafsirkan bahwa nilai varibel (Y) bergantung pada nilai variabel (X).
Biasanya variabel yang berada pada sebelah ruas kiri pada suatu persamaan adalah
variabel (Y), yang biasa disebut variabel dependen. Sedangkan variabel (X) berada di sebelah
kanan, yang biasa disebut variabel independen. Tentu saja variabel (Y) ini dalam kenyataannya
tidak selalu bergantung pada satu atau dua variabel. Oleh karena itu dalam persamaan matematis
dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = f(X1, X2, X3, ……., Xn)
Hubungan fungsional merupakan hubungan antara variabel ekonomi tertentu yang dapat
dinyatakan secara matematis. Satu variabel ditempatkan sebagai variabel dependen yang ingin
diketahui nilainya, dan variabel-variabel lain merupakan variabel independen yang
mempengaruhi dan menjelaskan nilai dependen variabel. Selain dari itu hubungan antara dua
atau lebih variabel ekonomi tersebut dapat juga ditunjukkan dengan tabel atau grafik.
Tata hubungan fungsional antara (X) dan (Y) mempunyai beberapa bentuk. Dua bentuk yang
paling banyak dijumpai adalah :
1. (Y) adalah fungsi linear dari (X), persamaan ini ditunjukkan sebagai berikut :
Y = a + bX
(Y) adalah fungsi kuadrat dari (X), persamaannya sebagai berikut :
Y = a + bX + cX2
16
F. MAKSIMISASI FUNGSI DENGAN BEBERAPA VARIABEL
Fungsi dengan dua variabel dapat ditulis dalam notasi fungsional sebagai :
Y = f(X,Z)
Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai (Y) bergantung pada nilai dua variabel bebas
(independen), (X) dan (Z).
Fungsi dua variabel dapat dimengerti melalui :
 Tabel
 Plot daripada peta kontur
 Plot daripada irisan kurva permukaan
 Plot kurva permukaan
Peta Kontur
Misalkan f(x,z) fungsi dengan dua perubah; dan c adalah konstanta. Himpunan semua titik (x,z)
dimana fungsi bernilai c:
{(x,z)| f(x,z) = c}
disebut kurva tingkat dari fungsi f. Himpunan kurva-kurva tingkat disebutpeta kontur.
Contoh Kontur dari f(x,y) = x + y
17
Metode-metode mengekpresikan hubungan ekonomi
Hubungan fungsional
Kemungkinan cara termudah untuk meneliti berbagai cara untuk mengekpresikan
persamaan ekonomi dan, pada saat yang bersamaan, memperoleh pendalaman optimisasi
ekonomi adalah memprtimbangkan sejumlah hubungan fungsional yang memainkan peran kunci
dalam model penilaian dasar. Pertimbangan hubungan pertama antara keluaran, Q dan
pendapatan total TR. Dengan menggunakan notasi fungsional, kita dapat mengekpresikan
hubungan tersebut dalam bentuk umum dengan persamaan :
TR=f(Q)
Pendapatan total adalah fungsi keluaran” nilai variabel dependen - pendapatan total di
tentukan oleh variabel dependen – keluaran. Dalam persamaan seperti ini, variabel di sisi kiri
tanda sama dengan disebut variabel dependen, karena nilainaya bergantung pada ukuran variabel
atau variabel – variabel di sisi kanan tanda sama dengan di sebut variabel independen, karena
nilai – nilai mereka di asumsikan di tetapkan di luar, atau secara independen, dari model yang di
ekpresikan dalam persamaan tersebut.
Hubungan Total, Rata – Rata, dan Marginal
Difinisi marginal didefenisikan sebagai perubahan dalam variabel dependen sebuah
fungsi yang berkaitan dengan perubahan satu unit dalam satu variabel independen. Dalam fungsi
18
pendapatan total di atas, pendapatan marginal adalah perubahan dalam pendapatan total yang
berkaitan dengan perubahan satu unit dalam keluarga.
Hubungan antara Total dan marginal
Pentingnnya hubungan antara nilai marginal dan nilai total dalam analisis keputusan
terletak dalam fakta bahwa ketika marginal positif, total meningkat dan ketika marginal negative
total menurun. Laba marginal yang brkaitan dengan tujuan unit keluaran pertama positif, dan
laba total meningkatkan dengan keluaran dalam kisaran ini, tetapi karena laba marginal di unit
kedelapan keluaran dalam kisaran ini. Tetapi karena laba marginal di kedelapan negative laba
total menurun jika keluaran di naikan keatas tingkat tersebut.
Hubungan antara Rata – Rata dan marginal
Hubungan antara nilai rata – rata dan marginal juga penting dalam beberapa analisi
keputusan, karena marginal mewakili perubahan dalam total, maka ketika marginal lebih besar
dari pada rata – rata, rata rata akan meningkat.
Marginal sebagai derivatif fungsi
Walaupun tabel dan grafik berguna untuk menjelaskan konsep, persamaan sering kali
lebih sesuai untuk pemecahan masalah, salah satu alasaannya adalah teknik analisis yang kuat
dari kalkulus deferensial diterapkan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum dari
sebuah fungsi tujuan, di samping itu konsep – konsep kalkulus dasar dapat dengan mudah di
perluas untuk masalah – masalah keputusan di batasi oleh satu batasan atau lebih, jadi
pendekatan kalkulus terutama berguna untuk masalah optimisasi yang di batasi yang sering kali
mencirikan pengambilan keputusan manajerial.
Konsep Deriviatif
Derivatif adalah spesifikasi yang tepat bagi hubungan marginal yang umum,
∆Y/∆X. menemukan derivatif melibatkan pencarian nilai rasio ∆Y/∆X untuk perubahan yang
sangat kecil dalam X.
Notasi matematis untuk sebuah derivatif adalah :
19
Konsep derivative ini sebagai limt rasio tepat setara dengan kemiringan kurva di satu
titik.demikian pula kemiringan rata – rata dari kurva tersebut dapat di ukur dalam interval X
yang semakin kecil dan di perlihatkan dengan garis –garis lainya. Derivatif ini mengukur
perubahan marginal dalam Y yang berkaitan dengan perubahan yang sangat kecildalam X di titik
tersebut.
Analisis marginal dalam pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan Manajerial sering kali mengharuskan seseorang untuk
menemukan nilai maksimum atau minimum dari sebuah fungsi. Agar sebuah fungsi berada pada
nilai maksimum atau minimum, maka kemiringan atau nilai marginal fungsi tersebut harus nol.
Deriviatif sebuah fungsi merupakan ukuran yang sangat tepat untuk kemiringan atau nilai
marginal tersebut di titik tertentu. Jadi, maksimisasi atau minimisasi sebuah fungsi terjadi ketika
derivatif fungsi tersebut sama dengan nol.
Contoh Kasus
= -$10.000+$400Q - $2Q2
Di sisni =laba total Q adalah keluaran dalam unit.laba meningkat sementara keluaran meningkat
menjadi 100 unit keluaran, di mana laba di maksimumkan pada @10.000
Dari fungsi tersebut lalu menetapkan dai mana derifatif ( marginal )tersebut sama dengan nol.
Laba marginal ( M )= =$400 - $4Q
Menetapkan derivative tersebut sama dengan nol menghasilkan
$400 - $4Q=0
$4Q=$400
Q=100 unit
Jadi, ketika Q=100, laba mmarginal adlah nol dan laba total berada pada maksimum melewati
Q=100, laba marginal negatif dan laba menurun.
Membedakan Maksimum dengan Minimum
Sebuah masalah dapat timbul ketika derivatif di pergunakan untuk menentukan
maksimum atau minimum. Derivative pertama dari fungsi total memberikan ukuran apakah
fungsi tersebut menaik atau menurun di setiap titik. Untuk di maksimumkan atau di
20
minimumkan, fungsi tersebut harus tidak menaik dan tidak pula menurun:yaitu, kemiringan
seperti di ukur oleh derivatif pertama harus nol. Tetapi , karena nilai marginal atau derivative
akan nolbaik untuk nilai maksimum maupun nilai minimum dari sebuah fungsi,analisis lebih
lanjut di perlukan untuk menetapkan apakah nilai maksimum atau minimum yang di temukan.
Menggunkan marginal untuk Memaksimumkan Selisih antara dua fungsi
Maksimisasi laba adalah tingkat keluaran dengan laba terbesar di mana pendapatan
marginal sama dengan biaya marginal dan laba marginal adalah nol. Laba total sama dengan
pendapatan total di kurangi biaya total, dan karena itu sama dengan jarak vertical antara kedua
kurva tersebut di setiap tinkat keluaran, jarak ini di maksimumkan oleh Qb, di mana kemiringan
kurva pendapatan dan kurva biaya adlah sama. Karena kemiringan kurva pendpatan total dan
biaya total mengukur pendapatan marginal, MR, dan biaya marginal, MC, maka ketika kedua
kemiringan ini sama, MR = MC
Alasan bahwa Qb merupakan tingkat keluaran yang memaksimumkan laba dapat dilihat dengan
mempertimbangkan bentuk kedua kurva di sisi kanan titik Qa.sebuah contoh akan membantu
menjelaskan penggunaan marginal ini.pertimbangan fungsi pendapatan, biaya, dan laba berikut
ini
Pendapatan total : TR = $41.5Q - $1.Q2
Biaya total = TC = $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3
Laba total = TR – TC
Keluaran yang memaksimumkan laba dapat di tentukan denganmensubtitusi funsi pendapatan
total ke dalam fungsi laba,lalu menganlisis derivative pertama dan keduadari persamaan itu
= TR – TC
=$41,5Q - $1,1Q2 – ( $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3 )
=$41,5Q - $1,1Q2 - $150 + 10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3
= - $150 + $31,5Q2 - $0,6Q2 + $0,02Q3
Laba marginal, derevatif pertaman dari fungsi laba tersebut adalah
Mπ= =$31,5 - $1,2Q - $0,06Q2
21
Dengan menetapkan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan persamaan kuadrat untuk
memecahkan kedua akar, kita memperoleh Q1= -35 dan Q2=+15. Karenajumalh keluaran negatif
tidak mungkin, Q1merupakan tinkat keluaran yang tidak layak dan dapat di tolak.
Evaluasi terhadap derivatif kedua dari fungsi laba tersebut di Q=15akan menunjukan apakah ini
merypakan titik maksimisasi laba atau minimisasi laba.
Derivatif kedua tersebut di ketahui,
= -$1,2 - $ 0,12Q
Mengevaluasi derivative ini di Q=15 menunjukan nilai sebesar -$3;karena itu, Q= 15 merupakan
titik maksimisasi laba.
Optimilisasi multivarian
Karena banyak hubungan ekonomi melibatkan lebih dari dua variabel, berguna bagi kita
untuk meneliti konsep optimisasi multivarian untuk persamaan dengaan tiga variabel atau lebih.
Optimisasi multivarian adalah menemukan titik optimal di sebuah fungsi yang melibatkan tiga
variabel atau lebih.derivatif parsial adalah konsep yang di pergunakan untuk analisis marginal
seperti ini. Peraturan untuk menetapkan derivative parsial pada dasarnaya sama dengan derivatif
sederhana, karena konsep derivative parsial melibatkan asumsi bahwa semua variabel tidak
berubah, kecuali yang bersangkutan di mana derivative tersebut di ambil variabel – variabel
tersebut di perlukan sebagai konstansta dalam proses perhitungan derenfensial. Pertimbangan
persamaan :
Q=3.200 – 50P + 39A = 0,25PA – 0,1A2
Dalam fungsi ini, terdapat dua variabel independen, P dan A sehingga dua derivative parsial
dapat di evaluasi. Untuk menetapkan parsial dalam kaitanya dengan P, bahwa fungsi tersebut
dapat di tulis ulang sebagai :
Q=3.200 – 50P + 39A + ( 0,25A)P – 0,1A2
Karena A di perlukaan sebagai konstanta, derivative parsial dari Q dalam kaitanya dengan P
adalah :
=0 -50 + 0 + 0,25A – 0
= - 50 + 0,25A
Dalam menetapkan parsial dari Q dalam kaitanya dengan A, P di perlukan sebagai sebuah
konstanta, sehingga kita dapat menulis:
22
Q=3.200 – 50P + 39A + ( 0,25P )A – 0,1A2
Dan derivatif parsial dalam kaitannya dengan A adalah
= 0 – 0 + 39 + 0,25P – 0,2A
=39 + 0,25P – 0,2A
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Masalah pokok ekonomi terdapat 3 jenis, yaitu :
1. Produksi
2. Konsumsi
3. Distribusi
 Model-model teoritis terdiri dari beberapa teori, yaitu :
1. Teori Klasik
2. Teori Neo-Keynes
3. Teori Neo-Klasik
4. Teori Modern
 Perkembangan teori ekonomi tentang nilai ekonomi, terdiri dari :
1. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik
2. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro
 Metode-metode mengekpresikan hubungan ekonomi, yaitu :
1. Hubungan fungsional
2. Hubungan Total, Rata – Rata, dan Marginal
3. Hubungan antara Total dan marginal
4. Hubungan antara Rata – Rata dan marginal
5. Marginal sebagai derivatif fungsi
6. Konsep Deriviatif
24
DAFTAR PUSTAKA
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: FEUI.
Nicholson, Walter. 1995. Mikroekonomi Intermediate Jilid Satu Edisi Kelima.Jakarta:Binurupa
Aksara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro
http://chaharkudo.blogspot.com/2009/10/makalah-masalah-pokok-ekonomi.html
kk.mercubuana.ac.id/files/31011-2-950656274162.doc
http://yandipermadi.blogspot.com/p/masalah-pokok-ekonomi.html

More Related Content

What's hot

Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUIFarah Fauziah Hilman
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Dimas Kamil Prayogio
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatanmariatul qibtiyah
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...turah11
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATANBakhrul Ulum
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
 
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Shofiana Ifada
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALilhampradita
 

What's hot (20)

Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatanPertemuan 7   kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
Pertemuan 7 kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
(6) KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
Soal dan pembahasan uts ujian tengah semester mikroekonomi 1 tahun 2014 2015 ...
 
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua SektorKeseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Masalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme PembangunanMasalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme Pembangunan
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONALSIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
SIKLUS PENDAPATAN NASIONAL
 

Similar to Model ekonomi dan optimasi ekonomi

93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802Rus Pan
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxRahmadKhadafi2
 
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaMakalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaDila Hapsari
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah Assagaf
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdffebriyantiar02
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxYuliana Fh
 
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANUNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANDorii Listypeach
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomiIsyh
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah Assagaf
 
PIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.pptPIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.pptssuser22e0c1
 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanNasruddin Asnah
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1aanjbi
 
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptxBAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptxderi78
 
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxPertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxnairaazkia89
 
teori-pertumbuhan-ekonomi.ppt
teori-pertumbuhan-ekonomi.pptteori-pertumbuhan-ekonomi.ppt
teori-pertumbuhan-ekonomi.pptMelaMelani1
 
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptxMasalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptxgiasrimulyani1
 

Similar to Model ekonomi dan optimasi ekonomi (20)

93020 1-529345368802
93020 1-52934536880293020 1-529345368802
93020 1-529345368802
 
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptxEkonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
Ekonomi Makro - 2 (Teori Pertumbuhan).pptx
 
M1 11-38
M1 11-38M1 11-38
M1 11-38
 
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah EkonomiPresentasi tentang Masalah Ekonomi
Presentasi tentang Masalah Ekonomi
 
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaMakalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
 
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdfKelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
Kelompok 6 Tugas ppt bab 1-11 Pengantar Ekonomi Mikro-1.pdf
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNANUNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
 
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
Ekonomi   pertumbuhan ekonomiEkonomi   pertumbuhan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan ekonomi
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_12 juni 2021
 
PIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.pptPIE-Pertemuan 2.ppt
PIE-Pertemuan 2.ppt
 
Masalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhanMasalah ekonomi dan kebutuhan
Masalah ekonomi dan kebutuhan
 
Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1Pertemuan makro 1
Pertemuan makro 1
 
Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3Pengantar ekp bab 3
Pengantar ekp bab 3
 
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptxBAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
BAB 1 - Konsep Dasar Ilmu Ekonomi.pptx
 
Definisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomiDefinisi ilmu ekonomi
Definisi ilmu ekonomi
 
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptxPertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
Pertemuan 4-Ekonomi Pembangunan Konvensional - Copy [Autosaved].pptx
 
teori-pertumbuhan-ekonomi.ppt
teori-pertumbuhan-ekonomi.pptteori-pertumbuhan-ekonomi.ppt
teori-pertumbuhan-ekonomi.ppt
 
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptxMasalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
Masalah_Ekonomi_dalam_Sistem_Ekonomi.pptx
 

More from nuralfiyani24

PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)nuralfiyani24
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraannuralfiyani24
 

More from nuralfiyani24 (6)

PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
PANCASILA (Falsafah budaya bangsa)
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
Pengantar Manajemen
Pengantar ManajemenPengantar Manajemen
Pengantar Manajemen
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
 
A
AA
A
 
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan KewarganegaraanPengantar Pendidikan Kewarganegaraan
Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan
 

Recently uploaded

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

Model ekonomi dan optimasi ekonomi

  • 1. 1 KATA PENGANTAR Pujisyukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat rahmat dan karunia-Nya Makalah Teori Ekonomi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan Makalah Teori Ekonomi ini. Kami menyadari di dalam Makalah Teori Ekonomi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami mengharapkan Makalah Teori Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Bekasi, 18 Oktober 2014 Penyusun
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Model ekonomi adalah suatu konstruksi teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang terdiri dari himpunan konsep, definisi, anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana kesimpulan akan diturunkan (Insukindro, 1992: 1). Pengambilan keputusan manajerial merupakan proses penentuan solusi terbaik dari berbagai alternative solusi terhadap suatu masalah tertentu. Manajer menggunakan alat ekonomi manajerial untuk membantu dalam proses menemukan keputusan tindakan yang terbaik. Keputusan optimal (optimal decision) adalah tindakan yang memberikan hasil yang paling konsisten dengan tujuan pengambil keputusan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Masalah pokok ekonomi 2. Model-model teoritis dan verifikasi model 3. Perkembangan teori ekonomi tentang nilai ekonomi 4. Batas kemungkinan produksi 5. Maksimisasi fungsi dengan satu variable 6. Maksimisasi fungsi dengan beberapa variable 7. Dalil amplop, dualitas. C. TUJUAN 1. Menjelaskan bagaimana para ekonom merancang dan memverifikasi model-model ekonomi yang sederhana. 2. Mampu menggunakan beberapa metode yang dipergunakan untuk memecahkan masalah maksimisasi dan minimisasi. 3. Melakukan analisis matematis untukmenurunkan implikasi perilaku ekonomi.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. MASALAH POKOK EKONOMI Menurut aliran Klasik : aliran ekonomi klasik menyebutkan bahwa ada 3 Masalah Pokok Ekonomi yaitu : Produksi, Distribusi dan Konsumsi. Ketiga aspek ini harus dikelola sedemikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat, sedangkan Menurut aliran Modern: Ekonomi modern mengakomodasikan masalah ekonomi dalam 3 masalah pokok, yaitu barang apa yang di produksi dan berapa jumlahnya (What), bagaimana cara memproduksi (How), dan untuk siapa barang tersebut di produksi (For Whom). Barang apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi?(What?) ,Karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan di produksi (what). Sangat tidak mungkin untuk memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan. Setelah ditentukan apa yang akan diproduksi, kemudian diputuskan berapa jumlah barang yang harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang dibutuhkan untuk proses produksi. Bagaimana cara memproduksi? (How?), Masalah dalam hal ini adalah: 1. Teknologi atau metode produksi apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang: berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. 2. Bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil dan berdaya guna. 3. Untuk Siapa diproduksi ? (For Whom?) , Siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan atau kelompok tersebut di masyarakat Dalam konteks ini, berdasarkan kasus 6 jika ditanyakan manakah yang termasuk masalah what, how dan manakah yang termasuk masalah for whom? Maka dapat disimpulkan bahwa What disini adalah permasalahan tentang komoditi apa yang dihasilkan. Berhubung pada kasus ini komoditi yang akan dihasilkan adalah jagung yang diperkirakan sebanyak 1 ton maka itulah yang menjadi topik permasalahnya. Sedangkan untuk How adalah permasalahan tentang bagaimana menghasilkan komoditi tersebut, yaitu jagung yang tadi diperkirakan sebanyak 1 ton, apakah dengan menggunakan cara tradisional dalam pengolahan tanah, penanaman bibit, perawatan dan memetik hasil (panen), ataukah dengan menggunakan cara modern. Lalu untuk permasalahan For whom disini dimaksudkan untuk siapa
  • 4. 4 komoditi tersebut dihasilkan. Komoditi pada kasus ini dihasilkan untuk kemudian dijual kepada para pembeli di pasar-pasar tradisional. B. MODEL-MODEL TEORITIS DAN VERIFIKASI MODEL Teori – Teori dan Model – Model Pertumbuhan 1. Teori Klasik Dasar pemikiran dari teori klasik adalah pembangunan ekonomi dilandasi oleh sistem liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkat, tabungan akan meningkat, dan investasi juga akan bertambah. Hal ini akan meningkatkan stok modal yang ada. Skala produksi meningkat dan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja sehingga tingkat upah juga meningkat. Yang terakhir ini selanjutnya akan mengakibatkan jumlah suplay tenaga kerja meningkat yang akhirnya akan menurunkan tingkat produktivitas dan keuntungan karena berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (diminishing of return) karena terbatasnya jumlah sumber daya alam (SDA), seperti luas tanah. Proses ini selanjutnya mengakibatkan produksi, permintaan tenaga kerja, dan juga tingkat upah menurun. Menurut pemikiran klasik, pada kondisi seperti ini perekonomian mengalami tingkat kejenuhan atau keadaan stasioner. Ini adalah sebuah keadaan di mana perekonomian telah dewasa, mapan, dan masyarakat telah sejahtera, tetapi tanpa perkembangan lebih lanjut. Beberapa teori klasik antara lain sebagai berikut : a. Teori Pertumbuhan Adam Smith Di dalam teori ini, ada tiga faktor penentu proses produksi / pertumbuhan, yakni SDA, SDM, dan barang modal. b. Teori Pertumbuhan David Ricardo Menurut teori ini, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh SDA yang jumlahnya terbatas, dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah minimal. David Ricardo juga melihat adanya perubahan teknologi yang selalu terjadi, yang membuat meningkatnya produktivitas tenaga kerja dan memperlambat proses diminishing return kemerosotan tingkat upah an keuntungan ke arah tingkat
  • 5. 5 minimumnya. David Ricardo juga melihat pertanian sebagai sector utama sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. c. Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus Menurutnya, ukuran keberhasilan pembangunan suatu perekonomian adalah kesejahteraan negara, yakni jika PNB potensialnya meningkat. Sector yang dominan adalah pertanian dan industry. Jika output di kedua sector tersebut ditingkatkan, maka PNB potensialnya akan bisa ditingkatkan. Ada dua kelompok faktor yang sangat menentukan pertumbuhan, yakni faktor – faktor ekonomi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi. Dan faktor – faktor nonekonomi, seperti keamanan atas kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin pekerjaan yang tinggi. Di antara faktor – faktor ekonomi tersebut yang paling berpengaruh adalah faktor akumulasi modal. Tanpa penambahan modal (peningkatan investasi), proses produksi akan berhenti dan berarti PNB potensial akan berkurang atau hilang. Sumber utama akumulasi modal adalah keuntungan dari pengusaha, bukan penghematan konsumsi atau tabungan masyarakat. d. Teori Marx Marx membuat lima tahapan perkembangan sebuah perekonomian, yakni: 1) Perekonomian komunal primitive 2) Perekonomian perbudakan 3) Perekonomian feudal 4) Perekonomian kapitalis 5) Perekonomian sosialis Titik krisis dari teori marx ini adalah pada transisi dari perekonomian kapitalis dan perekonomian sosialis. 2. Teori Neo – Keynes Model pertumbuhan yang masuk di dalam kelompok teori Neo – Keynes adalah modal dari Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai keseimbangan pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang dengan melihat pengaruh dari investasi, baik AD maupun pada perluasan kapasitas produksi AS, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Dapat dikatakan bahwa model pertumbuhan Harrord – Domar adalah suatu gabungan dengan modifikasi dari model pertumbuhan dari Dumar dan model pertumbuhan dari Harrord. Model dari Domar lebih
  • 6. 6 memfokuskan pada laju pertumbuhan investasi. Di dalam modelnya, investasi ditetapkan harus tumbuh dalam suatu presentase yang konstan. 3. Teori Neo – Klasik Pemikiran dari teori neo – klasik didasarkan pada kritik atas kelemahan – kelemahan atau penyempurnaan terhadap pendangan / asumsi dari teori klasik. Beberapa model neo – klasik antara lain : a. Model Pertumbuhan A. Lewis Model ini yang dikenal dengan sebutan suplai tenaga kerja yang tidak terbatas adalah satu di antara model neo – klasik yang meneliti gejala di negara – negara berkembang (NSB). Model ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dimulai di sebuah NSB yang mempunyai dua sector dengan sifat yang berbeda, yakni pertanian tradisional yang subsistem di pedesaan dan industri yang modern di perkotaan. Dalam model ini, pertumbuhan ekonomi terjadi karena pertumbuhan industry dengan proses akumulasi modal yang pesat, sedangkan di pertanian pertumbuhan nya relative rendah dengan akumulasi capital yang rendah sekali. Keunggulan komparati di sector industry adalah upah buruh yang murah dikarenakan suplai tenaga kerja yang berlimpah di pertanian. Akibat terlalu banyaknya tenaga kerja di pertanian membuat rendahnya marjinal produktivitas tenaga kerja di sector tersebut, sehingga perpindahan tenaga kerja dari pertanian ke industry tidak sampai mengakibatkan turunnya produksi di pertanian. b. Model Pertumbuhan Paul A. Baran Model ini dikenal sebagai teori pertumbuhan dan stagnasi ekonomi. Pemikiran nya disebut sebagai tesis neomarxis, karena ia menolak pemikiran marxis yang menyatakan bahwa NSB akan maju seperti di Eropa karena sentuhan nya dengan negara – negara maju (NM) atau negara – negara kapitalis. Sedangkan Baran berpendapat bahwa akibat pengaruh dari NM, ekonomi NSB akan menjadi buruk. Menurut Baran, proses kapitalisme di NSB berbeda dengan yang terjadi di NM. Di NM proses kapitalisme yang memakan waktu cukup panjang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : 1) Pertumbuhan ekonomi meningkat bersamaan dengan perpindahan masyarakat petani dari pedesaan ke industri di perkotaan.
  • 7. 7 2) Peningkatan produksi barang dan jasa berbarengan dengan terjadinya pembagian dan spesialisasi kerja. Sebagian menjadi buruh dan sulit berkembang dan sebagian lainnya menjadi kaya dan terus menumpuk capital. Sedangkan, di NSB proses akumulasi modal tidak terjadi. Yang terjadi justru sebaliknya yaitu modal asing yang datang ke NSB justru mengambil surplus ekonomiyang terjadi, sehingga capital yang ada justru berkurang, dan masyarakat menjadi miskin karena tidak menikmati surplus tersebut. c. Teori Ketergantungan Neokolonial Dasar pemikiran dari teori ini adalah bahwa pembangunan ekonomi di NSB sangat tergantung pada NM, terutama dalam investasi langsung di sector pertambangan dan impor barang-barang industri. Pekerja-pekerja di NSB di bekerjakan sebagai buruh di perusahaan-perusahaan asing yang berlokasi di NSB di sector pertanian dan pertambangan , sementara semua kebutuhan produk-produk manufaktur, mulai dari barang-barang konsumsi hingga peralatan dan mesin industri di impor dari NM. d. Model Pertumbuhan WW. Rostow Menurut Rostow pembangunan ekonomi di manapun juga merupakan proses yang bergerak dalam sebuah garis lurus, yakni dari masyarakat terbelakang ke masyarakat maju. Proses ini, dengan berbagai variasinya pada dasarnya berlangsung sama di manapun dan kapanpun juga. Dalam modelnya, proses pembangunan terdiri atas lima tahapan, yaitu : 1) Masyarakat tradisional 2) Prakondisi untuk lepas landas 3) Lepas landas 4) Menuju kedewasaan 5) Era konsumsi missal tinggi Kriteria yang digunakan untuk membedakan tahap satu dengan tahap – tahap berikutnya adalah perubahan yang terjadi dalam kondisi ekonomi, sosial, politik, serta budaya dalam sebuah perekonomian. e. Model Pertumbuhan Solow Model pertumbuhan Solow adalah penyempurnaan model pertumbuhan Harrod-Domar. Dalam model Solow, proporsi faktor produksi diasumsikan dapat berubah dan tingkat upah tenaga kerja dan suku bunga juga bisa berubah. Jika jumlah
  • 8. 8 tenaga kerja tumbuh melebihi jumlah stok capital, upah akan turun relative dengan suku bunga, atau sebaliknya, jika pertumbuhan capital melebihi pertumbuhan tenaga kerja, suku bunga akan turun relatif terhadap upah. Fleksibilitas harga faktor produksi ini yang memungkinkan jalur pertumbuhan dalam model ini bisa menjadi stabil, berbeda dengan model H-O yang bisa mengalami ketidakstabilan yang berkepanjangan jika syarat -syarat untuk mencapai pertumbuhan warranted tidak terpenuhi. Model ini menganalisis pertumbuhan ekonomi (Y) dengan menggunakan fungsi produksi. Fungsi produksi yakni capital (K) dan tenaga kerja (L), dapat tumbuh pada tingkat yang berbeda : Y = Kα(AL)β Di mana A = konstanta yang nilainya berbeda – beda untuk perekonomian yang berbeda dan α dan β adalah elastisitas output terhadap capital dan tenaga kerja. Dalam fungsi produksi Cobb – Douglas, α+β = 1 yang artinya bahwa peningkatan output sama persis dengan produktivitas fisik marginal dari kedua faktor produksi tersebut dikalikan dengan kenaikan nya. Hal ini mengimplikasikan skala hasil yang konstan. 4. Teori Modern Seperti yang telah di jelaskan di atas, model – model pertumbuhan di atas hanya melihat pada satu sumber pertumbuhan saja, yakni konstribusi dari penambahan jumlah dari factor-faktor produksi. Padahal sumber pertumbuhan yang terpenting adalah peningkatan produktivitas , bukan jumlah dari faktor – faktor produksi yang di gunakan dan ini mencerminkan adanya suatu progres teknologi. Dalam teori modern ini, faktor – faktor produksi yang krusial tidak hanya banyaknya tenaga kerja dan modal, tetapi juga kualitas SDM dan kemajuan teknologi, energy, kewirausahaan, bahan baku, dan material. Bahkan dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dunia saat ini, kualitas SDM dan teknologi merupakan dua faktor dalam satu paket yang menjadi penentu utama dalam keberhasilan suatu bangsa / negara. Selain itu, faktor – faktor lain yang oleh teori modern juga dianggap sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan dan kondisi infrastuktur, hukum serta peraturan, stabilitas politik, kebijakan pemerintah, birokrasi, dan dasar tukar internasional. Dilihat dari kerangka pemikiran kelompok teeori modern tersebut, ada sejumlah perbedaan yang mendasar dengan kelompok teori klasik dan neoklasik atau Neo-Keynes, diantaranya adalah yang mencakup tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Dalam kelompok teori modern, kualitas tenaga kerja lebih penting dari pada kuantitasnya.
  • 9. 9 Demikian juga dengan modal, kualitasnya lebih penting dari pada kuantitas. Dan juga kewirausahaan, termasuk kemampuan seseorang untuk melakukan inovasi, merupakan salah satu faktor krusial bagi pertumbuhan ekonomi. Jadi, model – model pertumbuhan baru memasuki aspek – aspek enogenitas dan eksternalitas di dalam proses pembangunan ekonomi. Salah satu asumsi dari teori modern ini adalah sifat keberadaan teknologi yang tidak eksogen, tetapi merupakan salah satu faktor produksi yang dinamis. C. PERKEMBANGAN TEORI EKONOMI TENTANG NILAI EKONOMI 1. Perkembangan Teori Ekonomi Mikro-Makro a. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat Adam Smith (1723-1790) menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). Adam Smith menyatakan bahwa seperti alam semesta yang berjalan serba teratur, system ekonomi pun akan mampu memulihkan dirinya sendiri (self adjustment), karena ada kekuatan pengatur yang disebut sebagai tangan-tangan tak terlihat (invisible hands). Dalam bahasa yang sederhana, tangan gaib tersebut adalah mekanisme pasar, yaitu mekanisme alokasi sumber daya ekonomi berlandaskan interaksi kekuatan permintaan dan penawaran. Adam Smith sangat percaya bahwa mekanisme pasar akan menjadi alat alokasi sumber daya yang efisien, jika ikut campur dalam perekonomian. Para ekonomi klasik begitu yakin akan keampuhan mekanisme pasar? Jawabannya terletak pada asumsi-asumsi yang melatarbelakangi model mekanisme pasar tersebut. Asumsi-asumsi tersebut adalah struktur pasar merupakan persaingan sempurna; informasi sempurna dan simetris; input dan output adalah homogeny; para pelaku ekonomi bersifat rasional dan bertujuan memaksimumkan kegunaan atau keuntungan. Untuk lebih memperdalam pengertian Teori Ekonomi Klasik (Teori Klasik), ada dua asumsi penting yang harus ditambahkan. Asumsi pertama adalah proses penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Pasar adalah institusi yang tak terbatasi waktu dan tempat (timeless of exchange). Asumsi kedua adalah tidak ada penggunaan uang untuk tujuan spekulasi.
  • 10. 10 Asumsi tersebut dikenal sebagai asumsi netralitas uang (money neutrality) yang mempunyai konsekuensi harga bersifat fleksibel, dapat berubah seketika itu juga (price flexibility). Asumsi tersebut juga dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor riil oleh teori klasik (classical dichotomy). Asumsi-asumsi klasik mempunyai konsekuensi bahwa proses pertukaran adalah satu-satunya cara untuk saling berineraksi. Akibatnya fokus pembahasan klasik adalah sektor analisis perilaku individu (produsen dan konsumen) dalam rangka mencapai keseimbangan. Teori klasik identik dengan teori ekonomi mikro. Karena berdasarkan hokum say permintaan relative tidak terbatas, maka masalah sentral perekonomian adalah penawaran, baik penawaran input maupun output. Karena itulah ilmu ekonomi klasik juga dikenal sebagai ilmu ekonomi yang sangat menekan sisi penawarannya (supply side economics). b. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro Fokus pembahasan ilmu ekonomi pada masa sebelum depresi besar adalah perilaku individu dalam rangka mencapai keseimbangan. Untuk analisis keseimbangan umum (general equilibrium), digunakan model Walras (Walrasian economics). Dengan model-model tersebut, para ekonom berkeyakinan bahwa masa depan perekonomian akan gemilang. Dalam jangka panjang setiap perilaku ekonomi yang terlibat dalam proses pertukaran lewat mekanisme pasar akan memperoleh keuntungan. Posisi keseimbangan masing-masing individu makin membaik mengakibatkan masyarakat dalam perekonomian makin makmur dan adil. Kemakmuran muncul karena makin tingginya produktivitas manusia. Sedangkan produktivitas yang membaik adalah buah dari persaingan yang memaksa manusia melakukan spesialisasi. Yang pertama adalah kritik ilmiah terhadap kebenaran tentang keampuhan mekanisme pasar yang dipercayai sejak zaman Adam Smith. Menurut Keynes, kelemahan teori klasik adalah lemahnya asumsi tentang pasar yang dianggap terlalu idealis (utopian)dan terlaluditekankannya masalah ekonomi pada sisi penawaran. Pokok pikiran Keynes tersebut di atas membawa beberapa pembaruan radikal dalam ilmu ekonomi. Yang pertama, mulai diperhatikannya dimensi global atau agregat (makro) dalam analisis ilmu ekonomi. Dengan demikian ilmu ekonomi telah berkembang menjadi ilmu ekonomi makro. Kedua, dimasukannya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulkan pentingnya peranan pemerintah dalam analisis ilmu ekonomi telah menimbulakan pentingnya peranan analisis kebijakan (policies analysis). Ketiga, dengan dirasa perlunya analisis kebijakan, maka dirasakan perlunya studi-studi empiris. Dengan demikian terjadi perubahan/ penyempurnaan metodologi dalam analisis
  • 11. 11 ekonomi, dari hanya mengandalkan metode deduktif menjadi juga menggunakan metode induktif. Tidak berlebihan jika Keynes dihormati sebagai bapak ilmu ekonomi makro, sekaligus ekonom perintis studi induktif. D. BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI Batas kemungkinan produksi menunjukkan jumlah maksimum alternatif kombinasi barang dan jasa yang dapat diproduksi oleh sebuah masyarakat pada suatu waktu ketika sumber daya ekonomi dan teknologi didayagunakan sepenuhnya. Kurva batas kemungkinan produksi tidak hanya menggambarkan kapabilitas produksi yang terbatas dan masalah kelangkaan. Namun, kurva batas kemungkinan produksi juga mencerminkan konsep biaya kesempatan (opportunity cost). Sebagai ilustrasi pengalokasian tersebut dicontohkan oleh suatu perekonomian yang menggunakan seluruh sumber daya untuk memproduksi makanan dan memproduksi pakaian. Contoh diatas merupakan dua kemungkinan ekstrim. Diantara dua kemungkinan tersebut masih terdapat banyak kemungkinan lainnya. Asumsi yang digunakan adalah : a. Sumber daya menghasilkan dua macam produk (makanan dan pakaian) b. Menggunakan teknologi yang berlaku c. Seluruh sumber daya digunakan secara penuh.
  • 12. 12 Berbagai kemungkinan tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.1 Alternatif Kemungkinan Produksi Kemungkinan Makanan (ribuan unit) Pakaian (ribuan unit) A 15 0 B 14 1 C 12 2 D 9 3 E 5 4 F 0 5 Dalam memilih apa saja yang diproduksi, para pembuat keputusan memiliki pilihan untuk memproduksi. Ketika sebuah perekonomian terletak pada batas kemugkinan produksi pada titik A, semua sumber daya dipergunakan untuk menghasilkan makanan (15.000 unit), sedangkan pakaian sama sekali tidak diproduksi. Sebaliknya, jika mengambil pilihan F semua sumber daya dipergunakan seluruhnya untuk memproduksi pakaian (5.000 unit), sedangkan makanan sama sekali tidak diproduksi. Pilihan A dan F disebut pilihan esktrim berarti pilihan yang sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Sebab tidak mungkin orang hanya membutuhkan makanan saja atau pakaian saja. Pilihan B, C, D, dan E adalah kombinasi diantara A dan F yang rasional. Untuk bergerak dari alternatif D (9.000 makanan dan 3.000 pakaian) ke alternatif C (12.000 makanan dan 2.000 pakaian), biaya oportunitas tambahan 3.000 unit makanan adalah berkurangnya 1.000 unit pakaian.
  • 13. 13 Kurva 1.1 Batas Kemungkinan Produksi Kurva 1.1 memperlihatkan jumlah produksi maksimum bias dicapai oleh sebuah perekonomian. Selain itu kurva 1.1 juga menggambarkan daftar pilihan yang tersedia bagi masyarakat untuk memproduksi barang atau jasa pada jumlah sumber daya dan tingkat teknologi tertentu. Batas kemungkinan produksi disebut juga sebagai kurva transformasi karena memperlihatkan bagaimana suatu jenis barang tertentu dapat dialihkan pada barang lain, dengan memindahkan sumber daya dari produksi barang tersebut ke produksi barang lain. Titik G yang berada di luar batas tidak mungkin bisa dicapai, sedangkan setiap titik di dalam garis batas, seperti titik H memperlihatkan sumber daya yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya dengan cara yang terbaik. Jika perekonomian memproduksi kedua barang tersebut pada sepanjang garis batas kemungkinan produksi, dapat dikatakan bahwa perekonomian berjalan secara efisien. Efisiensi diartikan sebagai penggunaan sumber daya ekonomi secara efektif untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Efisiensi produksi terjadi jika produksi barang tertentu tidak dapat ditingkatkan lagi tanpa mengurangi produksi barang lain, yaitu selama perekonomian masih berada pada garis batas kemungkinan produksi. Dapat disimpulkan bahwa batas kemungkinan produksi mengungkapkan tiga konsep, yaitu keterbatasan (limited), pilihan (choice), dan biaya kesempatan (opportunity cost). Keterbatasan ditunjukkan oleh kombinasi-kombinasi yang tidak bisa dicapai di atas garis batas. Pilihan ditunjukkan oleh kebutuhan untuk memilih dari sekian titik alternatif yang bisa dicapai sepanjang garis batas. Biaya kesempatan diperlihatkan oleh kemiringan batas tersebut ke kana n bawah, artinya satu jenis barang bisa diproduksi lebih banyak jika barang lain diproduksi lebih sedikit.
  • 14. 14 Keseimbangan Pasar (Equilibrium Market) Keseimbangan pasar adalah suatu kondisi dimana ditandai dengan tidak terjadinya kelebihan penawaran (excess suplly) karena harga terlalu tinggi atau kelebihan permintaan (excess demand) karena harga terlalu rendah Secara matematik, QSx=QDx Secara grafis terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran. Contoh ekuilibrium pasar Fungi permintaan pasar QDx=60-10px dan fungsi penawarannya QSx=-15+5px Jawab : QDx = QSx 60-10px = -15+5px 15px = 75 Px = Rp5 Masukan harga dalam salah satu fungsi QDx = 60 - 10px = 60 - 10.5 = 60 - 50 = 10 unit Variasi perubahan keseimbangan pasar 1. Permintaan meningkat (demand increase) 2. Permintaan meningkat dan penawaran inelastis sempurna (demand increase when supply is inelastic) 3. Permintaan meningkat dan penawaran elastis sempurna (demand increase when supply is elastic)
  • 15. 15 4. Penawaran menurun (supply descrease) 5. Penawaran menurun dan permintaan inelastis sempurna (supply descrease when demand is inelastic) 6. Permintaan dan penawaran naik (demand and supply increase) E. MAKSIMISASI FUNGSI DENGAN SATU VARIABEL Elemen-elemen dasar dari aljabar dinamai variabel. Variabel-variabel ini biasanya disebut X dan Y yang mempunyai sembarang nilai numerik. Kadang-kadang nilai-nilai dari satu variabel (Y) berkaitan dengan nilai-nilai dari variabel yang lain (X) menurut suatu hubungan fungsional tertentu yang spesifik. Bentuk persamaan matematis ini ditunjukkan dengan notasi fungsional : Y = f(X) Persamaan ini dapat dibaca bahwa variabel (Y) merupakan fungsi variabel (X). Hal ini dapat ditafsirkan bahwa nilai varibel (Y) bergantung pada nilai variabel (X). Biasanya variabel yang berada pada sebelah ruas kiri pada suatu persamaan adalah variabel (Y), yang biasa disebut variabel dependen. Sedangkan variabel (X) berada di sebelah kanan, yang biasa disebut variabel independen. Tentu saja variabel (Y) ini dalam kenyataannya tidak selalu bergantung pada satu atau dua variabel. Oleh karena itu dalam persamaan matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = f(X1, X2, X3, ……., Xn) Hubungan fungsional merupakan hubungan antara variabel ekonomi tertentu yang dapat dinyatakan secara matematis. Satu variabel ditempatkan sebagai variabel dependen yang ingin diketahui nilainya, dan variabel-variabel lain merupakan variabel independen yang mempengaruhi dan menjelaskan nilai dependen variabel. Selain dari itu hubungan antara dua atau lebih variabel ekonomi tersebut dapat juga ditunjukkan dengan tabel atau grafik. Tata hubungan fungsional antara (X) dan (Y) mempunyai beberapa bentuk. Dua bentuk yang paling banyak dijumpai adalah : 1. (Y) adalah fungsi linear dari (X), persamaan ini ditunjukkan sebagai berikut : Y = a + bX (Y) adalah fungsi kuadrat dari (X), persamaannya sebagai berikut : Y = a + bX + cX2
  • 16. 16 F. MAKSIMISASI FUNGSI DENGAN BEBERAPA VARIABEL Fungsi dengan dua variabel dapat ditulis dalam notasi fungsional sebagai : Y = f(X,Z) Persamaan ini menunjukkan bahwa nilai (Y) bergantung pada nilai dua variabel bebas (independen), (X) dan (Z). Fungsi dua variabel dapat dimengerti melalui :  Tabel  Plot daripada peta kontur  Plot daripada irisan kurva permukaan  Plot kurva permukaan Peta Kontur Misalkan f(x,z) fungsi dengan dua perubah; dan c adalah konstanta. Himpunan semua titik (x,z) dimana fungsi bernilai c: {(x,z)| f(x,z) = c} disebut kurva tingkat dari fungsi f. Himpunan kurva-kurva tingkat disebutpeta kontur. Contoh Kontur dari f(x,y) = x + y
  • 17. 17 Metode-metode mengekpresikan hubungan ekonomi Hubungan fungsional Kemungkinan cara termudah untuk meneliti berbagai cara untuk mengekpresikan persamaan ekonomi dan, pada saat yang bersamaan, memperoleh pendalaman optimisasi ekonomi adalah memprtimbangkan sejumlah hubungan fungsional yang memainkan peran kunci dalam model penilaian dasar. Pertimbangan hubungan pertama antara keluaran, Q dan pendapatan total TR. Dengan menggunakan notasi fungsional, kita dapat mengekpresikan hubungan tersebut dalam bentuk umum dengan persamaan : TR=f(Q) Pendapatan total adalah fungsi keluaran” nilai variabel dependen - pendapatan total di tentukan oleh variabel dependen – keluaran. Dalam persamaan seperti ini, variabel di sisi kiri tanda sama dengan disebut variabel dependen, karena nilainaya bergantung pada ukuran variabel atau variabel – variabel di sisi kanan tanda sama dengan di sebut variabel independen, karena nilai – nilai mereka di asumsikan di tetapkan di luar, atau secara independen, dari model yang di ekpresikan dalam persamaan tersebut. Hubungan Total, Rata – Rata, dan Marginal Difinisi marginal didefenisikan sebagai perubahan dalam variabel dependen sebuah fungsi yang berkaitan dengan perubahan satu unit dalam satu variabel independen. Dalam fungsi
  • 18. 18 pendapatan total di atas, pendapatan marginal adalah perubahan dalam pendapatan total yang berkaitan dengan perubahan satu unit dalam keluarga. Hubungan antara Total dan marginal Pentingnnya hubungan antara nilai marginal dan nilai total dalam analisis keputusan terletak dalam fakta bahwa ketika marginal positif, total meningkat dan ketika marginal negative total menurun. Laba marginal yang brkaitan dengan tujuan unit keluaran pertama positif, dan laba total meningkatkan dengan keluaran dalam kisaran ini, tetapi karena laba marginal di unit kedelapan keluaran dalam kisaran ini. Tetapi karena laba marginal di kedelapan negative laba total menurun jika keluaran di naikan keatas tingkat tersebut. Hubungan antara Rata – Rata dan marginal Hubungan antara nilai rata – rata dan marginal juga penting dalam beberapa analisi keputusan, karena marginal mewakili perubahan dalam total, maka ketika marginal lebih besar dari pada rata – rata, rata rata akan meningkat. Marginal sebagai derivatif fungsi Walaupun tabel dan grafik berguna untuk menjelaskan konsep, persamaan sering kali lebih sesuai untuk pemecahan masalah, salah satu alasaannya adalah teknik analisis yang kuat dari kalkulus deferensial diterapkan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum dari sebuah fungsi tujuan, di samping itu konsep – konsep kalkulus dasar dapat dengan mudah di perluas untuk masalah – masalah keputusan di batasi oleh satu batasan atau lebih, jadi pendekatan kalkulus terutama berguna untuk masalah optimisasi yang di batasi yang sering kali mencirikan pengambilan keputusan manajerial. Konsep Deriviatif Derivatif adalah spesifikasi yang tepat bagi hubungan marginal yang umum, ∆Y/∆X. menemukan derivatif melibatkan pencarian nilai rasio ∆Y/∆X untuk perubahan yang sangat kecil dalam X. Notasi matematis untuk sebuah derivatif adalah :
  • 19. 19 Konsep derivative ini sebagai limt rasio tepat setara dengan kemiringan kurva di satu titik.demikian pula kemiringan rata – rata dari kurva tersebut dapat di ukur dalam interval X yang semakin kecil dan di perlihatkan dengan garis –garis lainya. Derivatif ini mengukur perubahan marginal dalam Y yang berkaitan dengan perubahan yang sangat kecildalam X di titik tersebut. Analisis marginal dalam pengambilan keputusan Pengambilan keputusan Manajerial sering kali mengharuskan seseorang untuk menemukan nilai maksimum atau minimum dari sebuah fungsi. Agar sebuah fungsi berada pada nilai maksimum atau minimum, maka kemiringan atau nilai marginal fungsi tersebut harus nol. Deriviatif sebuah fungsi merupakan ukuran yang sangat tepat untuk kemiringan atau nilai marginal tersebut di titik tertentu. Jadi, maksimisasi atau minimisasi sebuah fungsi terjadi ketika derivatif fungsi tersebut sama dengan nol. Contoh Kasus = -$10.000+$400Q - $2Q2 Di sisni =laba total Q adalah keluaran dalam unit.laba meningkat sementara keluaran meningkat menjadi 100 unit keluaran, di mana laba di maksimumkan pada @10.000 Dari fungsi tersebut lalu menetapkan dai mana derifatif ( marginal )tersebut sama dengan nol. Laba marginal ( M )= =$400 - $4Q Menetapkan derivative tersebut sama dengan nol menghasilkan $400 - $4Q=0 $4Q=$400 Q=100 unit Jadi, ketika Q=100, laba mmarginal adlah nol dan laba total berada pada maksimum melewati Q=100, laba marginal negatif dan laba menurun. Membedakan Maksimum dengan Minimum Sebuah masalah dapat timbul ketika derivatif di pergunakan untuk menentukan maksimum atau minimum. Derivative pertama dari fungsi total memberikan ukuran apakah fungsi tersebut menaik atau menurun di setiap titik. Untuk di maksimumkan atau di
  • 20. 20 minimumkan, fungsi tersebut harus tidak menaik dan tidak pula menurun:yaitu, kemiringan seperti di ukur oleh derivatif pertama harus nol. Tetapi , karena nilai marginal atau derivative akan nolbaik untuk nilai maksimum maupun nilai minimum dari sebuah fungsi,analisis lebih lanjut di perlukan untuk menetapkan apakah nilai maksimum atau minimum yang di temukan. Menggunkan marginal untuk Memaksimumkan Selisih antara dua fungsi Maksimisasi laba adalah tingkat keluaran dengan laba terbesar di mana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal dan laba marginal adalah nol. Laba total sama dengan pendapatan total di kurangi biaya total, dan karena itu sama dengan jarak vertical antara kedua kurva tersebut di setiap tinkat keluaran, jarak ini di maksimumkan oleh Qb, di mana kemiringan kurva pendapatan dan kurva biaya adlah sama. Karena kemiringan kurva pendpatan total dan biaya total mengukur pendapatan marginal, MR, dan biaya marginal, MC, maka ketika kedua kemiringan ini sama, MR = MC Alasan bahwa Qb merupakan tingkat keluaran yang memaksimumkan laba dapat dilihat dengan mempertimbangkan bentuk kedua kurva di sisi kanan titik Qa.sebuah contoh akan membantu menjelaskan penggunaan marginal ini.pertimbangan fungsi pendapatan, biaya, dan laba berikut ini Pendapatan total : TR = $41.5Q - $1.Q2 Biaya total = TC = $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3 Laba total = TR – TC Keluaran yang memaksimumkan laba dapat di tentukan denganmensubtitusi funsi pendapatan total ke dalam fungsi laba,lalu menganlisis derivative pertama dan keduadari persamaan itu = TR – TC =$41,5Q - $1,1Q2 – ( $150 + $10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3 ) =$41,5Q - $1,1Q2 - $150 + 10Q - $0,5Q2 + $0,02Q3 = - $150 + $31,5Q2 - $0,6Q2 + $0,02Q3 Laba marginal, derevatif pertaman dari fungsi laba tersebut adalah Mπ= =$31,5 - $1,2Q - $0,06Q2
  • 21. 21 Dengan menetapkan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan persamaan kuadrat untuk memecahkan kedua akar, kita memperoleh Q1= -35 dan Q2=+15. Karenajumalh keluaran negatif tidak mungkin, Q1merupakan tinkat keluaran yang tidak layak dan dapat di tolak. Evaluasi terhadap derivatif kedua dari fungsi laba tersebut di Q=15akan menunjukan apakah ini merypakan titik maksimisasi laba atau minimisasi laba. Derivatif kedua tersebut di ketahui, = -$1,2 - $ 0,12Q Mengevaluasi derivative ini di Q=15 menunjukan nilai sebesar -$3;karena itu, Q= 15 merupakan titik maksimisasi laba. Optimilisasi multivarian Karena banyak hubungan ekonomi melibatkan lebih dari dua variabel, berguna bagi kita untuk meneliti konsep optimisasi multivarian untuk persamaan dengaan tiga variabel atau lebih. Optimisasi multivarian adalah menemukan titik optimal di sebuah fungsi yang melibatkan tiga variabel atau lebih.derivatif parsial adalah konsep yang di pergunakan untuk analisis marginal seperti ini. Peraturan untuk menetapkan derivative parsial pada dasarnaya sama dengan derivatif sederhana, karena konsep derivative parsial melibatkan asumsi bahwa semua variabel tidak berubah, kecuali yang bersangkutan di mana derivative tersebut di ambil variabel – variabel tersebut di perlukan sebagai konstansta dalam proses perhitungan derenfensial. Pertimbangan persamaan : Q=3.200 – 50P + 39A = 0,25PA – 0,1A2 Dalam fungsi ini, terdapat dua variabel independen, P dan A sehingga dua derivative parsial dapat di evaluasi. Untuk menetapkan parsial dalam kaitanya dengan P, bahwa fungsi tersebut dapat di tulis ulang sebagai : Q=3.200 – 50P + 39A + ( 0,25A)P – 0,1A2 Karena A di perlukaan sebagai konstanta, derivative parsial dari Q dalam kaitanya dengan P adalah : =0 -50 + 0 + 0,25A – 0 = - 50 + 0,25A Dalam menetapkan parsial dari Q dalam kaitanya dengan A, P di perlukan sebagai sebuah konstanta, sehingga kita dapat menulis:
  • 22. 22 Q=3.200 – 50P + 39A + ( 0,25P )A – 0,1A2 Dan derivatif parsial dalam kaitannya dengan A adalah = 0 – 0 + 39 + 0,25P – 0,2A =39 + 0,25P – 0,2A
  • 23. 23 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN  Masalah pokok ekonomi terdapat 3 jenis, yaitu : 1. Produksi 2. Konsumsi 3. Distribusi  Model-model teoritis terdiri dari beberapa teori, yaitu : 1. Teori Klasik 2. Teori Neo-Keynes 3. Teori Neo-Klasik 4. Teori Modern  Perkembangan teori ekonomi tentang nilai ekonomi, terdiri dari : 1. Teori Ekonomi Mikro Sebagai Teori Ekonomi Klasik 2. Revolusi Keynes : Lahirnya Teori Ekonomi Makro  Metode-metode mengekpresikan hubungan ekonomi, yaitu : 1. Hubungan fungsional 2. Hubungan Total, Rata – Rata, dan Marginal 3. Hubungan antara Total dan marginal 4. Hubungan antara Rata – Rata dan marginal 5. Marginal sebagai derivatif fungsi 6. Konsep Deriviatif
  • 24. 24 DAFTAR PUSTAKA Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi) Edisi Ketiga. Jakarta: FEUI. Nicholson, Walter. 1995. Mikroekonomi Intermediate Jilid Satu Edisi Kelima.Jakarta:Binurupa Aksara. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_mikro http://chaharkudo.blogspot.com/2009/10/makalah-masalah-pokok-ekonomi.html kk.mercubuana.ac.id/files/31011-2-950656274162.doc http://yandipermadi.blogspot.com/p/masalah-pokok-ekonomi.html