Tujuan praktikum adalah memahami proses pendinginan udara pada koil pendingin, menentukan kapasitas koil dan bypass factor, serta memperkirakan laju pengembunan udara. Peralatan yang digunakan adalah termometer digital dan anemometer. Hasilnya menunjukkan semakin kecil bukaan damper udara luar, temperatur dan laju pengembunan udara akan semakin kecil.
2. Tujuan Praktikum
Memahami proses pendinginan udara pada koil
pendingin.
Menentukan kapasitas koil pendingin dari sisi
udara.
Menentukan bypass factor pada koil pendingin.
Memperkirakan laju pengembunan pada udara yang
melewati koil pendingin.
3. DASAR TEORI
Pada pengkondisian udara sentral, udara hasil
pencampuran antara udara balik dari ruangan
dengan udara segar dari luar ruangan akan masuk
ke dalam AHU dan didinginkan oleh koil pendingin.
5. DASAR TEORI
Pada koil pendingin, udara akan mengalami
pendinginan dan pengembunan.
Ini ditandai dengan penurunan temperatur tabung
kering dan penurunan kandungan uap air di udara.
Dengan demikian, pada udara yang melewati
cooling coil berlaku
Tdb,LA < Tdb,EA
WLA < WEA
6. DASAR TEORI
Proses pendinginan udara oleh koil pendingin.
Udara keluaran koil memiliki temperatur dan kandungan uap air lebih rendah.
7. DASAR TEORI
Dengan mengetahui kondisi udara masuk dan keluar koil
pendingin dan debitnya, maka dapat dihitung laju
pengembunan uap air pada udara yang melewati koil.
di mana
m : Laju aliran massa udara, kg/detik.
WEA : Rasio kelembaban, atau kandungan uap air di udara
sebelum masuk koil, g/kg.
WLA : Rasio kelembaban, atau kandungan uap air di udara
setelah melewati koil, g/kg.
8. DASAR TEORI
Kapasitas koil pendingin dari sisi udara dapat dicari
dengan hubungan berikut :
di mana :
Qcoil : Kapasitas pendinginan koil dari sisi udara, kW.
m : Laju aliran massa udara, kg/detik.
hEA : Entalpi udara sebelum masuk koil, kJ/kg
hLA : Entalpi udara setelah melewati koil, kJ/kg
9. DASAR TEORI
Dari proses pendinginan yang dilakukan, dapat
ditentukan bypass factor sebagai berikut :
Karena garis proses koil adalah garis lurus, maka
10. DASAR TEORI
Proses pendinginan udara pada koil pendingin digambarkan
pada diagram psikrometrik.
12. PERALATAN
YANG DIGUNAKAN
II. Anemometer LM 8.000
Air velocity range/resolution
m/s
: 0.4 to 30,0 m/s / 0,1 m/s
Km/h
: 1,4 to 108,0 km/h / 0,1 km/h
Mph
: 0,9 to 67,0 mph / 0,1 mph
Knots
: 0,8 to 58,3 knots / 0,1 knots
Ft/mm
: 80 to 5910 ft/min / 1 ft/min
Dimensions
: 196x60x33 mm
Weight
: 180 g
Temp. Range (air)
: 32 to 122’F / 0 to 50’C
Temp. Range (input) : -148 to 2.372’F / -100 to 1.300’F
Temp. Resolution
: 0,1’F/’C
Humidity Range
: 10 to 95% Rh
Humidity Resolution : 0,1% Rh
Light range
: 0 to 20.000 lux / o to 2.000 ft. C
13. PERALATAN
YANG DIGUNAKAN
I. Digital Thermometer
Specification :
K-Type thermometer
Large LCD display
1’C or 0,1‘C (1’F or 0,1’F) resolution
0.3% +1’C basic accuracy
‘C or ‘F display
Maximum record
Reading hold function
Standard hold battery
Protective holster
Bead probe include
14. PROSEDUR PRAKTIKUM
Ukur temperatur koil rata-rata.
Ukur tdb dan twb udara pada entering air (EA) dan
leaving air (LA). Ikuti waktu pengambilan data pada
kelompok percobaan yang lain.
Ukur kecepatan udara pada sisi masuk dan keluar
koil.
Ulangi langkah 2 dan 3 sesuai dengan waktu
pengambilan data kelompok lain.
16. DISKUSI
1. Kapasitas koil pada sisi udara
ASA = p x l
( 0.72 x 0.32 ) m² = 0.23 m²
Bukaan
Damper
QSA
m
(m³/s)
(kg/s)
100 % OA
3.128
0.869
3.59
75 % OA
3.151
0.860
3.66
50 % OA
2.875
0.857
3.35
25 % OA
2.737
0.855
3.20
17. DISKUSI
1. Kapasitas koil pendingin
Qkoil = m (hEA-hLA)
Bukaan Damper
Qkoil (kJ/s)
100 % OA
86.16
75 % OA
91.5
50 % OA
80.4
25 % OA
76.8
18. DISKUSI
2. Laju pengembunan uap air
Laju Pengembunan = m (wEA-wLA)
Bukaan Damper
Laju Pengembunan (kg/s)
100 % OA
0.011847
75 % OA
0.016104
50 % OA
0.015075
25 % OA
0.00896
19. DISKUSI
3. Bypass Factor
BF = TLA-TADPc
TEA-TADPc
Bukaan Damper
Bypass Factor
100 % OA
10.6
0.183
75 % OA
7.4
0.26063
50 % OA
5.5
0.423
25 % OA
4.8
0.2594
21. KESIMPULAN
Pada koil pendingin, udara akan mengalami
pendinginan dan pengembunan.
Semakin kecil bukaan damper OA maka akan
semakin kecil pula temperatur koil pendinginannya.
Semakin kecil bukaan damper OA maka akan
semakin kecil pula laju pengembunannya.
Pada perhitungan bypass factor diperlukan
temperatur entering air, temperatur leaving air dan
temperatur koil.