Ringkasan evaluasi kinerja cooler pada air compressor unit 74 PT Perta Arun Gas:
1) Perhitungan neraca massa dan energi untuk mengukur kinerja cooler.
2) Hasilnya menunjukkan 59% uap air terkondensasi dan efisiensi pindah panas 74%.
3) Saran perawatan rutin dan pembersihan tube-tube serta filter untuk memaksimalkan pendinginan.
1. EVALUASI KINERJA COOLER PADA AIR
COMPRESSOR (K-7401 A)
DI UNIT 74 AIR INSTRUMENT PLANT PT
PERTA ARUN GAS
Pembimbing I
Dr. Ir. Irwan, M.T.
NIP. 19660303 199303 1 003
Pembimbing II
…
…
Dimas
Fazam
Siti Iffat Tabriza
Fauzi
Muhammad Arif Hidayat
Toni Safwana
Kelompok 4
Wahyu pratama
2. Pendahuluan
Latar Belakang
Air Instrument Plant (Unit 74)
Intercooler dan Aftercooler
Adanya Perubahan Kondisi Operasi
Pentingnya Peran Cooler
3. Pendahuluan
Perbandingan
Kondisi Operasi Desain VS Kondisi Aktual
47
53.5
46
45 45
40
0
10
20
30
40
50
60
Temperatur
Temperatur Aktual Temperatur Desain
1.77
3.4
7.8
1.4
3.7
8.84
0
2
4
6
8
10
Tekanan
Tekanan Aktual Tekanan Desain
4. Pendahuluan
Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah dan persentase
uap air yang terkondensasi
sepanjang cooler berdasarkan
perhitungan neraca massa yang
diperoleh?
2. Bagaimana kinerja cooler
berdasarkan perhitungan neraca
energi yang diperoleh?
Tujuan Tugas Akhir
1. Menghitung jumlah dan
presentase Uap air yang
terkondensasi sepanjang cooler
berdasarkan perhitungan neraca
massa yang diperoleh.
2. Menghitung kinerja cooler
berdasarkan perhitungan neraca
energi yang diperoleh.
5. Pendahuluan
Manfaat Tugas Akhir
Tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca sebagai sarana informasi dan ilmu pengetahuan
mengenai kinerja cooler terhadap efisiensi perpindahan
panas dan jumlah uap air yang terkondensasi pada kondisi
aktual saat ini.
6. Tujuan Pustaka
Udara Tekan
Proses Utama
Kompresi
(Compression)
Pertukaran
Panas (Heat
Exchanging)
Heat
Exchanger
Cooler
Pengeringan
(Drying)
9. Metodologi
Tempat pelaksanaan
Pengamatan dan pengambilan data dilakukan di unit 74 (Instrument Air Plant) PT Perta Arun Gas.
Unit Peralatan Proses
Peralatan utama yang dihitung kinerjanya adalah intercooler dan aftercooler
Indikator Kinerja Peralatan
1. Temperatur udara dan media pendingin
2. Tekanan udara masuk
3. Laju alir udara dan media pendingin
4. Jumlah air yang terkondensasi
11. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Data Pengamatan
Data Pengamatan
Pada Aliran Udara
(Hpt Fluid)
Data Kondisi
Operasi
Data Komposisi
Udara
Data Pengamatan
Pada Aliran Cooling
Water (Cold Fluid)
Data Kondisi
Operasi
12. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Data
Pengamatan
Pada Aliran
Data Kondisi
Operasi
Data
Komposisi
Udara
Variabel Proses
Laju Alir
(Nm3/hr)
Tekanan
(Kg/cm2)
Temperatur
(ºC)
1st
Intercooler
(outlet)
1st
Intercooler
(inlet)
After
Cooler
(outlet)
1st
Intercooler
(inlet)
After
Cooler
(outlet)
5.455,937 1,77 7,86 136 46,44
Senyawa Udara Masuk Udara Keluar
% mol Fraksi mol % mol Fraksi mol
N2 78,87 0,7887 79,36 0,7936
O2 20,06 0,2006 20,19 0,2019
CO2 0,034 0,00034 0,035 0,00035
H2O 1,036 0,01036 0,415 0,00415
13. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Data Pengamatan Aliran
Cooling Water
Data Kondisi Operasi
Variabel Proses
Laju Alir
(kg/hr)
Temperatur
(ºC)
cooler
(inlet)
1st
Intercooler
(inlet)
After
Cooler
(outlet)
71817 31,94 39,89
14. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan
Hasil Perhitungan Neraca
Massa (Massa Balance)
Hasil Perhitungan Kinerja
Peralatan
Hasil Perhitungan Neraca
Energi (Energy Balance)
1 2
3
15. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Hasil Perhitungan Neraca Massa
Senyawa Masuk Keluar
F A P
kmol/hr kg/hr kmol/hr kg/hr kmol/hr kg/hr
N2 195,83371 5487,26068 195,83371 5487,26066
O2 43,61387 1395,64409 43,62549 1396,01554
CO2 0,053748 2,36549 0,05498 2,42004
H2O 3,99989 72,07813 1,65682 42,95743 1,59238 28,69472
TOTAL 6957,34839 42,95743 6914,39096
6957,34839 42,95743 + 6914,39096 = 6957,34839
16. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Hasil Perhitungan Neraca Massa
Aliran
Fluida
Hasil Perhitungan Satuan
Panas
Sensibel
(Q(S))
Panas
Laten
(Q(L))
Panas
Total
(Q(S) + Q(L))
Fluida Panas
(Qlepas)
186379,631435 705810,818806 892190,450241
J/s
Fluida Dingin
(Qterima)
663089,353375 663089,353375
17. Data Pengamatan dan Hasil Perhitungan
Hasil Perhitungan Kinerja Peralatan
Persentase Uap Air
Terkondensasi
Efisiensi Perpindahan
Panas (ɳ)
Panas Hilang
(𝐐𝐥𝐨𝐬𝐬)
59% 74,3% 24,7%
18. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Dari hasil perhitungan neraca massa pada cooler diperoleh:
Jumlah massa air (H2O) yang terkondensasi atau terakumulasi (A) sepanjang
cooler adalah 42,957 kg/hr.
Persentase air yang terkondensasi atau terakumulasi sepanjang cooler sebesar
59,59%.
2. Dari hasil perhitungan neraca energi pada cooler diperoleh:
Jumlah panas yang dilepas fluida panas (Q_lepas) adalah 892190,400 J/s.
Jumlah panas yang diterima fluida dingin (Q_terima) adalah 663089,353 J/s.
Efisiensi Perpindahan Panas (ɳ) sebesar 74,32%.
Panas yang hilang (Q_loss) ke lingkungan sebesar 25,68%.
19. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil perhitungan kinerja peralatan, disarankan:
Untuk tetap mempertahankan kondisi operasi dan melakukan
perawatan secara rutin seperti pembersihan pada bagian tube-tube
yang dialiri oleh air pendingin (cooling water) timbul kerak atau
kotoran yang dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas dan
meningkatnya pressure drop pada aliran udara betekanan sehingga
pendinginan tidak maksimal.
Selain itu pembersihan dan penggantian secara berkala pada suction
filter guna memastikan kebersihan dari udara yang dihisap. Kemudian
ketebalan isolasi yang sangat mempengaruhi perpindahan panas yang
hilang ke lingkungan.