SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
mENGEMBANGkanBUDAYA POSITIFDI SEKOLAH
Oleh :
Tri Purnomo, S.Pd., M.Pd.
SMP Negeri 41 Purworejo
Tema :
“ Transformasi Pendidikan Menuju
Manusia Merdeka ”
Kemiri, 12 November
2022
KESEPAKATAN KELAS, Mengikuti kegiatan
dengan :
1. Semangat
2. Serius
3. Tepat waktu
4. Senang, Jangan lupa bahagia
5. Kooperatif (komunikasi dua arah)
Kesepakatan kelas v.s. aturan kelas
10/24/2023 2
Apakah tugas Guru (pendidik) ?
1. Uswah (teladan, contoh)
2. Membantu Siswa mengembangkan bakat minat
3. Mendidik intelektualitas dan moralitas
10/24/2023 3
Ki Hadjar Dewantara:
• “…kita ambil contoh perbandingannya dengan
hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani
(dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan
seorang pendidik) yang menanam padi
misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya
padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah,
memelihara tanaman padi, memberi pupuk
dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur
yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain
sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar
Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov,
Des 1936., Jan, Febr. 1937).
10/24/2023 4
sekolah diibaratkan sebagai
tanah tempat bercocok tanam
sehingga seorang guru perlu
mengusahakan agar sekolah
menjadi sebuah lingkungan
yang menyenangkan, aman,
nyaman untuk bertumbuh,
serta dapat menjaga dan
melindungi setiap murid dari
hal-hal yang kurang
bermanfaat, atau bahkan
mengganggu perkembangan
potensi murid.
10/24/2023 5
Apa itu budaya positif di Sekolah?
“suatu lingkungan positif yang
terdiri dari warga sekolah yang
saling mendukung, saling belajar,
saling bekerja sama sehingga
tercipta kebiasaan-kebiasaan baik;
dari kebiasaan-kebiasaan baik akan
tumbuh menjadi karakter-karakter
baik warga sekolah”
10/24/2023 6
Suasana Sekolah Impianku?
• Yuk kita berimaginasi, kemudian
bayangkan sekolah impian Anda…
• Bagaimana suasana sekolahnya?
• Bagaimana sikap gurunya?
• Bagaimana tutur kata guru?
• Bagaimana guru bersikap kepada murid-
muridnya?
• Bagaimana sikap murid-muridnya?
• bagaimana mereka saling berinteraksi,
terhadap Anda, pimpinan sekolah dan
terhadap guru-guru yang lain?
10/24/2023 7
Materi:
A. Disiplin Positif dan Nilai Kebajikan
Universal
B. Teori Motivasi, Hukuman,
Penghargaan, dan Restitusi
C. Keyakinan Kelas
D. Kebutuhan Dasar Manusia dan
Dunia Berkualitas
E. Restitusi _5 Posisi Kontrol
F. Restitusi _ Segitiga Restitusi
10/24/2023 8
A. Disiplin Positif dan
Nilai Kebajikan Universal
1. Perubahan paradigma (Dari Stimulus
Respons ke teori Kontrol)
Siapa yang mengendalikan dan mengontrol diri kita?
Hakekatnya hanya diri kita yang dapat mengontrol apa
yang akan kita lakukan dan apa yang tidak akan kita
lakukan.
Ketika kita menerima “perintah” orang lain pada
dasarnya dia sedang membuka diri untuk dikontrol
orang lain HOME
10/24/2023 9
“COBALAH BUKA”
Anda, Coba Anda
bayangkan bahwa Anda
menyimpan sesuatu yang
sangat berharga di dalam
kepalan tangan Anda. Anda
perlu menjaga benda
tersebut sekuat tenaga
Anda karena begitu
pentingnya untuk
kehidupan Anda.
• Tugas rekan Anda B, adalah
mencoba dengan segala cara
untuk membuka kepalan tangan
Anda. Teman Anda B boleh
membujuk, menghardik,
mengintimidasi, memarahi,
menggoda, menggelitik, bahkan
menawari Anda uang agar Anda
bersedia membuka kepalan
tangan Anda
Jawab pertanyaan berikut
1. Apakah Anda atau teman anda yang membuka kepalan
tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau teman anda
membuka kepalan tangan Anda?
2. Apakah Anda atau teman anda menutup kepalan tangan
Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau teman anda tetap
menutup kepalan tangan Anda?
3. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang
kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan
tangan.
10/24/2023 11
12
 siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol,
yang menutup kepalan tangan ATAU yang berusaha
dengan segala cara untuk membuka kepalan
tangan rekannya?
 Jawabannya tentu “KITA” yang memegang kontrol
atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka
atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung
pada diri kita masing-masing, sesuai dengan
kebutuhan dasar kita saat itu
Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku
memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku
yang tidak disukai
Perbandingan cara pandang tersebut antara lain:
Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan
• Kita mencoba mengubah orang agar
berpandangan sama seperti kita
• Kita berusaha memahami pandangan
orang lain tentang dunia
• Perilaku buruk dinilai sebagai kesalahan • Semua perilaku memiliki tujuan
• Orang lain bisa mengontrol saya • Hanya Anda yang bisa mengontrol diri
Anda
• Saya bisa mengontrol orang lain • Saya tidak bisa mengontrol orang lain
• Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal • Kolaborasi dan konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru
• Model berfikir menang/kalah • Model berfikir menang - menang
10/24/2023 13
Ilusi guru mengontrol murid
 Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat
sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya.
Walaupun tampaknya guru sedang mengontrol perilaku murid, hal
demikian terjadi karena murid sedang mengizinkan dirinya
dikontrol.
 Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar yang dipilih
murid tersebut.
 Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan,
bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai.
 TEORI KONTROL: Memahami pandangan orang tentang apa yang
mereka inginkan dan apa yang mereka lakukan. Setiap orang
memiliki tujuan tertentu 10/24/2023 14
Ilusi bahwa semua penguatan POSITIF
efektif dan bermanfaat
 Penguatan positif atau bujukan adalah bentuk-bentuk
kontrol. Segala usaha untuk mempengaruhi murid agar
mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah suatu usaha
untuk mengontrol murid tersebut.
 Dalam jangka waktu tertentu, kemungkinan murid
tersebut akan menyadarinya, dan mencoba untuk
menolak bujukan kita atau bisa jadi murid tersebut
menjadi tergantung pada pendapat sang guru untuk
berusaha
Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak
untuk memaksa
 Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka
memiliki tanggung jawab untuk membuat murid-
murid berbuat hal-hal tertentu. Apapun yang
dilakukan dapat diterima, selama ada sebuah
kemajuan berdasarkan sebuah pengukuran
kinerja.
 Pada saat itu pula, orang dewasa akan menyadari
bahwa perilaku memaksa tidak akan efektif untuk
jangka waktu panjang, dan sebuah hubungan
permusuhan akan terbentuk. 10/24/2023 16
10/24/2023
17
Teori Kontrol / Teori Pilihan
(Dr. William Glasser)
Teori Motivasi
Semua perilaku
memiliki tujuan
1. Untuk menghindari
hukuman
Anda tidak bisa
mengontrol orang
lain, hanya Anda
yang dapat
mengontrol diri Anda
sendiri
Makna Disiplin
Belajar control diri
dengan menggali
potensi kita, agar
tercapai tujuan
mulia. Yaitu sesuatu
menjadi seseorang
yang kita inginkan
berdasarkan nilai-
nilai yang kita hargai.
2. Untuk mendapatkan
imbalan
3. Untuk menghargai diri-
sendiri
Nilai-nilai
Kebajikan Universal
Keyakinan Kelas
Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi
Instrinsik
-Model berfikir Menang-
menang
-Kolaborasi dan
konsensus menciptakan
pilihan-pilihan baru
5 Posisi Kontrol
3. Teman
4. Pemantauan.
1. Penghukum
2. Pembuat rasa bersalah
5. Manajer
Segitiga Restitusi
1. Menstabilkan Identitas
3. Menanyakan Keyakinan
2. Validasi Tindakan Salah
Realitas
(kebutuhan) kita
berbeda.
Kita berusaha
memahami
pandangan orang
lain tentang dunia.
Setiap orang
memiliki pandangan
yang berbeda
5 Kebutuhan
dasar manusia
1.Bertahan hidup
2.Penguasaan
3.Kasih sayang
dan rasa
diterima
4.Kesenangan
5.Kebebasan
2. Disiplin Positif
18
• Berasal dari Bahasa latin “disciplina”, yang berarti “belajar”.
• Kata ‘discipline’ juga berasal dari akar kata yang sama dengan ‘disciple’ atau
murid/pengikut.
• Untuk menjadi seorang murid, atau pengikut, seseorang harus paham betul
alasan mengapa mereka mengikuti suatu aliran atau ajaran tertentu, sehingga
motivasi yang terbangun adalah motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik
• Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan,
apa yang dia hargai.
• Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi
sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan
KEPATUHAN.
• Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan
ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian
suatu tujuan mulia.
Apa makna “Disiplin” ?
Setuju atau Tidak?
1. Hukuman dapat mendisiplinkan murid/anak.
2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti
membaca atau membersihkan halaman sekolah
dapat meningkatkan disiplin anak.
3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan
motivasi belajar pada anak.
10/24/2023
19
Ketik di penelusuran Anda
s.id/budayabaik
10/24/2023
20
Konsep Disiplin KHD
dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin
yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self
discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan
sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita
tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa
lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah
harus ada di dalam suasana yang MERDEKA.
(Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan,
Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470)
21
“MERDEKA” menurut Ki Hajar
Dewantara
22
“….. mardika iku jarwanya, nora
mung lepasing pangreh, anging uga
kuwat kuwasa amandiri priyangga”
“…merdeka itu artinya ; tidak hanya
terlepas dari perintah ; tetapi juga
cakap buat memerintah diri sendiri”
(Ki Hajar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi,
Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan ke lima, 2013,
Halaman 469)
10/24/2023 23
SIMPULAN
• Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak-
anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa
berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan
universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan
ekstrinsik
10/24/2023 24
nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal berarti nilai-nilai kebajikan
yang disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama, bahasa maupun
latar belakangnya.
 Setiap perilaku atau perbuatan memiliki tujuan (Dr. William Glasser,
Teori Kontrol, 1984).
 Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini maka motivasi
instrisiknya akan terbangun sehingga menggerakkan motivasi dari
dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane
Gossen, 1998).
3. NILAI-NILAI KEBAJIKAN
25
Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai
oleh setiap anak Indonesia kita kenal
dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu :
- Beriman, bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
- Mandiri
- Bernalar kritis
- Gotong royong
- Berkebhinekaan global
- Kreatif
PROFIL PELAJAR PANCASILA
26
THE VIRTUES PROJECT (PROYEK NILAI-NILAI KEBAJIKAN)
10/24/2023 27
B. TEORI MOTIVASI,
HUKUMAN,
PENGHARGAAN,
DAN RESTITUSI
1. TEORI MOTIVASI PERILAKU MANUSIA
(Diane Gossen dalam “Restructuring School Discipline” 3 motivasi perilaku manusia)
Motivasi Eksternal
28
Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman
Apa yang akan terjadi apabila saya tidak
melakukannya?
Untuk mendapatkan imbalan/Penghargaan orang
lain/institusi
Apa yang akan saya dapatkan jika melakukannya?
Untuk menghargai diri sendiri Dengan nilai2
yang dipercaya
Saya akan Menjadi orang yang seperti apa jika
melakukannya ?
Motivasi Eksternal
Motivasi Internal
(Tujuan Disiplin
Positif)
Quis>>> s.id/disiplinbaik
29
B. Hukuman, Konsekuensi dan restitusi
TINDAKAN
TERHADAP SUATU
PELANGGARAN PADA
UMUMNYA
BERBENTUK
HUKUMAN ATAU
KONSEKUENSI
RESTITUSI ADALAH
PROSES MENCIPTAKAN
KONDISI BAGI MURID
UNTUK MEMPERBAIKI
KESALAHAN MEREKA,
SEHINGGA MEREKA
BISA KEMBALI PADA
KELOMPOK MEREKA,
DENGAN KARAKTER
YANG LEBIH KUAT
(GOSSEN; 2004).
30
PERBEDAAN HUKUMAN DAN KONSEKUENSI
10/24/2023 31
HUKUMAN KONSEKUENSI
Sesuatu yang menyakitkan harus
terjadi
Sesuatu harus terjadi
Membuat anak sakit (fisik maupun
hati) untuk jangka waktu lama
Membuat anak merasa tidak nyaman
dalam waktu jangka pendek
Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin
Paksaan Stimulus - Tanggapan
Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar menyesuaikan
diri
Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik
Anak belajar untuk menyembunyikan
kesalahan
Anak belajar untuk memenuhi
peraturan
Marah, rasa bersalah, dipermalukan,
merasa tak dihargai
Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman,
diasingkan untuk sementara
10/24/202
3
32
NO TINDAKAN GURU TERHADAP MURID
HUKUMAN/
KONSEKUENSI
1.
Mencatat 100 kali dalam buku kalimat berbunyi “saya tidak
akan terlambat lagi”, karena anak terlambat hadir di
sekolah.
?
2.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali, karena anak
terlambat hadir di sekolah
?
3.
Murid disuruh “push up” 15 kali karena tidak
menggunakan masker
?
4. Menggantikan kertas tugas teman yang dicoret-coret ?
5.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena
tersenggol pada saat belajar
?
6.
Murid disuruh mengenakan sepatu seharian karena tidak
mengenakan sepatu hitam
?
7.
Mengikuti upacara bendera di pintu gerbang karena
datang terlambat saat upacara bendera hari senin
?
10/24/202
3
33
NO TINDAKAN GURU TERHADAP MURID
HUKUMAN/
KONSEKUENSI
1.
Mencatat 100 kali dalam buku kalimat berbunyi “saya tidak
akan terlambat lagi”, karena anak terlambat hadir di
sekolah.
Hukuman
2.
Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali, karena anak
terlambat hadir di sekolah
Hukuman
3.
Murid disuruh “push up” 15 kali karena tidak
menggunakan masker
Hukuman
4. Menggantikan kertas tugas teman yang dicoret-coret Konsekuensi
5.
Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena
tersenggol pada saat belajar
Konsekuensi
6.
Murid disuruh Tidak mengenakan sepatu seharian karena
tidak mengenakan sepatu hitam
Hukuman
7.
Mengikuti upacara bendera di pintu gerbang karena
datang terlambat saat upacara bendera hari senin
Konsekuensi
“DIHUKUM OLEH
PENGHARGAAN”
Pengaruh
jangka
pendek dan
jangka
panjang
Penghargaa
n
menghukum
Penghargaan
mengurangi
ketepatan
Penghargaa
n tidak
efektif
Penghargaa
n merusak
hubungan
Penghargaan itu berlaku sama dengan hukuman, dalam arti membujuk
seseorang untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi suatu tujuan
tertentu dari orang yang membujuk. Dorongannya bersifat eksternal dan
ada factor ketergantungan. Beberapa dampak dari pemberian
penghargaan (Alfie Kohn, 1993):
DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN
Penghargaan menurunkan
kualitas
Penghargaan mematikan
kreativitas
Penghargaan mengurangi
motivasi instrinsik
10/24/202
3
35
APA ITU “RESTITUSI”?
Restitusi merupakan proses menciptakan kondisi bagi
murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga
mereka bisa Kembali pada kelompok mereka, dengan
karakter yang lebih kuat.
Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang
mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah
mereka, dan membantu murid berfikir tentang orang
seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan
bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain
(Gossen, 2004).
10/24/202
3
37
Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari
kesalahan;
 Memperbaiki hubungan;
Tawaran, bukan paksaan;
Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri;
Restitusi adalah cara yang paling baik;
Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari
Tindakan;
Restitusi fokus pada karakter, bukan tindakan;
Restitusi fokus pada solusi;
Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada
kelompoknya.
9 CIRI-CIRI RESTITUSI
IDENTITAS GAGAL IDENTITAS SUKSES
HUKUMAN
DISIPLIN
KONSEKUENSI RESTITUSI
Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi Restitusi merupakan pilihan
Tidak nyaman untuk murid dalam waktu
panjang
Tidak nyaman untuk murid dalam waktu
pendek
Menguatkan untuk murid dalam waktu
panjang
Korban mendapatkan keadilan Korban dapat diabaikan Korban mendapatkan ganti
Murid akan tersakiti Murid dibuat tidak nyaman Murid mendapatkan penguatan
Perilaku pasif-agresif meningkat
Penguatan hanya bertahan dalam waktu
pendek
Masalah terpecahkan
Sistem tidak berjalan jika murid tidak
takut
Memerlukan monitoring dan supervise
terus menerus pada guru
Murid akan bertanggung jawab untuk
perilakunya
Berlaku hanya pada institusi, tidak
berlanjut pada kehidupan nyata
Membantu penerapan mengikuti
peraturan dalam masyarakat
Fokus pada pemecahan masalah dalam
jangka panjang
“Peraturannya adalah,…….kamu harus”
“Apa peraturannya?”
“Mampukah kamu melakukannya?”
“Apa yang kamu yakini?”
“Apa yang bisa kamu lakukan untuk
meyakini ini?”
Murid membenci peraturan Murid menghormati peraturan
Murid menghormati dirinya dan orang
lain
NEGATIF NETRAL POSITIF
C. Keyakinan Kelas
• Mengapa kita memiliki peraturan menggunakan helm bila
mengendaraikendaraan roda dua?
• Mengapa kita memiliki peraturan 3 M, menggunakan
masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal 1,5
meter?
• Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu
pada saat mengikuti pelatihan?
10/24/2023 39
Mengapa tidak Peraturan saja?
Mengapa harusKeyakinan Kelas?
Mengapa Keyakinan Kelas?
• Menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi
seseorang dari dalam.
• Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk
menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar
mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna
• Mengapa menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua >>>
Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan
• inilah yang kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’yaitu
nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara
tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku,
negara, bahasa maupun agama
• Untuk mendukung motivasi instrinsik, kembali ke nilai-
nilai/keyakinan-keyakinan yang lebih menggerakkan
seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-
peraturan
40
Contoh Keyakinan Kelas
10/24/202
3
41
• Setiap anggota kelas perlu belajar
• Setiap anggota kelas perlu senang
• Selalu bersikap positif
• Percaya dan menghormati orang lain serta barang
miliknya
• Berkomitken terhadap tugas
• Senantiasa membantu
10/24/202
3
42
BUDAYA
POSITIF
LINGKUNGAN
POSITIF
KEYAKINAN KELAS
PERATURAN KELAS
PERATURAN KEYAKINAN KELAS
Kembalikan buku di tempatnya Tanggung jawab
Dilarang mengganggu orang lain Menghormati orang lain
Hadir 15 menit sebelum pelajaran
dimulai
Menghormati orang lain,
komitmen
Dilarang melakukan kekerasan Keselamatan, menghormati orang
lain
Dilarang menggunakan narkoba Kesehatan
Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, bersabar
Gunakan masker Kesehatan, keselamatan
Jangan berlari di kelas atau
koridor
Keselamatan, keamanan
PENDALAMAN KEYAKINAN KELAS
(contoh dalam aplikasi)
HORMAT
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk menghormati semua orang dan
barang milik orang lain.
BEKERJA
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk mengerjakan segala pekerjaan atau
mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan.
DITERIMA DAN DIMILIKI
Kami meyakini bahwa sangat penting
untuk merasa diterima pada suatu
kelompok dan saling peduli satu dengan
yang lain.
TERDENGAR :
Seseorang berbicara,
“Yuk saya bantu”,
“Terima kasih”,
“Tolong”, “Permisi”,
“maaf”, dsb
TERLIHAT :
Berempati terhadap
perasaan orang lain,
memegang milik
orang lain hanya
dengan izinnya,
mendengarkan
dengan seksama,
berbagi, senantiasa
berbuat baik
BERPERILAKU :
Tersenyum ramah,
memberikan salam
hormat, memberikan
ruang bekerja, postur
tubuh yang tenang
E. KEBUTUHAN
DASAR
MANUSIA
Bertahan
Hidup
Kebebasan
Kasih
sayang
Kesenangan
Penguasaan
Kebutuhan dasar manusia KEBUTUHAN BERTAHAN HIDUP
KEBUTUHAN BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL) ADALAH KEBUTUHAN YANG BERSIFAT
FISIOLOGIS UNTUK BERTAHAN HIDUP MISALNYA KESEHATAN, RUMAH, DAN MAKANAN
KASIH SAYANG DAN RASA DITERIMA (KEBUTUHAN UNTUK DITERIMA)
KEBUTUHAN UNTUK DISAYANGI DAN DITERIMA MELIPUTI KEBUTUHAN AKAN
HUBUNGAN DAN KONEKSI SOSIAL, KEBUTUHAN UNTUK MEMBERI DAN MENERIMA
KASIH SAYANG DAN KEBUTUHAN UNTUK MERASA MENJADI BAGIAN DARI SUATU
KELOMPOK
PENGUASAAN (KEBUTUHAN PENGAKUAN ATAS KEMAMPUAN)
KEBUTUHAN INI BERHUBUNGAN DENGAN KEKUATAN UNTUK MENCAPAI SESUATU,
MENJADI KOMPETEN, MENJADI TERAMPIL, DIAKUI ATAS PRESTASI DAN
KETERAMPILAN KITA, DIDENGARKAN DAN MEMILIKI RASA HARGA DIRI
KEBEBASAN (KEBUTUHAN AKAN PILIHAN)
KEBUTUHAN UNTUK BEBAS ADALAH KEBUTUHAN AKAN KEMANDIRIAN, OTONOMI,
MEMILIKI PILIHAN DAN MAMPU MENGENDALIKAN ARAH HIDUP SESEORANG
KESENANGAN (KEBUTUHAN UNTUK MERASA SENANG)
KEBUTUHAN AKAN KESENANGAN ADALAH KEBUTUHAN UNTUK MENCARI
KESENANGAN, BERMAIN, DAN TERTAWA.
5 Posisi Kontrol
• PENGHUKUM
• Menghardik, menunjuk-nunjuk, membentak, menyakiti, menyindir
• PEMBUAT ORANG MERASA BERSALAH
• Berceramah dan mengatakan, “seharusnya…”, “Ibu kecewa…”
• TEMAN
• Membuatkan alasan-alasan untuk muridnya. “Ayolah lakukan demi Ibu.”
• PEMANTAU
• Menghitung dan mengukur. “Apa peraturannya?”
• MANAJER
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan. “Apa yang kita yakini?”. “Apa yang bisa kita kerjakan untuk memperbaiki
masalah ini?”
10/24/2023 47
10/24/202
3
48
HASIL /
DAMPAK
5 POSISI
KONTROL
HASIL DAMPAK
PENGHUKUM
Memberontak, menyalahkan
orang lain, berbohong, dsb.
Mengulangi kesalahan
MEMBUAT
ORANG
MERASA
BERSALAH
Menyembunyikan,
menyangkal, berbohong,
dsb
Merasa rendah diri
TEMAN Ketergantungan
Lemah, tidak mandiri,
tergantung
PEMANTAU
Menyesuaikan diri bila
diawasi
Menitikberatkan pada sanksi
atau hadiah untuk dirinya
MANAJER Menguatkan pribadi
Mengevaluasi diri bagaimana
memperbaiki diri.
10/24/202
3
49
SEGITIGA RESTITUSI
10/24/202
3
50
MENSTABILKAN
IDENTITAS
Untuk membuat anak yang merasa
gagal karena berbuat salah untuk
menjadi positif terhadap dirinya.
Guru berkata :
“Berbuat salah itu hal yang manusiawi.”
“Tidak ada manusia yang sempurna.”
“Ibu Guru juga pernah berbuat salah.”
“Ibu tidak tertarik untuk mengetahui siapa yang
salah atau yang benar, Ibu hanya ingin
menyelesaikan masalah.”
“Jika kamu menyalahkan diri sendiri terus-
menerus, apakah kamu telah berbuat baik untuk
dirimu sendiri?”
Dst…..
10/24/202
3
51
VALIDASI TINDAKAN
YANG SALAH
(KEBUTUHAN)
Membuat anak untuk mengenali
basic need/ kebutuhan dasar yang
yang ingin dipenuhinya ketika
melakukan kesalahan itu.
Guru berkata :
“Kamu bisa saja untuk melakukan yang lebih buruk, tetapi
kamu tidak melakukannya.”
“Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya.”
“Apa yang penting bagi kamu?.”
“Kamu boleh mempertahankan sikapmu, tapi tambahkan sikap
yang lain, yang baru.”
“Apakah kamu bisa melakukan yang lebih besok pagi?”
Dst…..
10/24/202
3
52
MENANYAKAN
KEYAKINAN
Anak dapat melihat kesalahannya
dihubungkan dengan norma social
dan nilai-nilai yang mendasari
manusia berinteraksi dengan orang
lain.
Guru berkata :
“Apa nilai-nilai yang telah kita yakini/percaya di
kelas/sekolah kita?”
“Apa yang telah kita sepakati di kelas/sekolah?“
“Sikap yang baik itu yang seperti apa sih?”
“Kamu ingin jadi anak yang bagaimana?”
“Apa yang kamu rasakan ketika kamu melakukan
hal itu?”
Dst…..
10/24/202
3
53
 Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?
 Apakah saat ini kamu ingin menjadi orang yang kamu
inginkan?
 Apakah kamu besok akan melakukan hal yang lebih baik lagi?
 Apakah yang kamu lakukan menurutmu bagus?
 Kapan kamu siap untuk mulai?
 Apa peraturannya?
 Sepertinya kamu punya masalah, Ibu bisa bantu apa?
 Apa yang bisa Ibu bantu agar kamu bisa melakukannya?
 Apa yang bisa Ibu bantu agar kamu segera dapat memulai?
 Apa yang kamu inginkan?
 Dsb….
INTERVENSI 30 DETIK
BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx

More Related Content

Similar to BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx

Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publikSlide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publikdewiyani03
 
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdfAksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdfMochamatKholiq1
 
Presentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfPresentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfOmiYensi1
 
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptxEnang Cuhendi
 
2.2 konsep disiplin positif dan motivasi
2.2  konsep disiplin positif dan motivasi2.2  konsep disiplin positif dan motivasi
2.2 konsep disiplin positif dan motivasiFerdinandusLakiNuwa1
 
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptx
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptxPPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptx
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptxSITICHOSIYDAH
 
Koneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docxKoneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docxRamadhan Azmabo
 
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxArifHidayat432514
 
Berbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptxBerbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptxAyuWs4
 
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfMateri Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfSitikhofiyah
 
Budaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxBudaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxRofinaSaina
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxssuserd0af09
 
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfModul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfJuandiAziWijaya1
 
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdf
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdfKAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdf
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdfTrieWidya1
 
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxEDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxFahriAnaLatifah
 
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdfDildian Zidan
 
Budaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptxBudaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptxdeny941
 
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAKAKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAKwiwik100
 

Similar to BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx (20)

Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publikSlide Manggung  1.4 A6.pptx untuk di publik
Slide Manggung 1.4 A6.pptx untuk di publik
 
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdfAksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
Aksi Nyata Tugas 1.4.a.9 PMM.pdf
 
Presentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdfPresentasi UMMI.pdf
Presentasi UMMI.pdf
 
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
0.PPT Luring LOKA DISIPLIN POSITIF.pptx
 
2.2 konsep disiplin positif dan motivasi
2.2  konsep disiplin positif dan motivasi2.2  konsep disiplin positif dan motivasi
2.2 konsep disiplin positif dan motivasi
 
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptx
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptxPPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptx
PPT BUDAYA POSITIF DALAM RANGKA PENEGAKAN DISIPLIN DI SEKOLAH.pptx
 
Koneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docxKoneksi Antar Materi 1.4.docx
Koneksi Antar Materi 1.4.docx
 
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptxDISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
DISEMINASI MATERI BUDAYA POSITIF.pptx
 
Berbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptxBerbagi Budaya Positif.pptx
Berbagi Budaya Positif.pptx
 
DISIPLIN POSITIF WEBINAR.pptx
DISIPLIN POSITIF WEBINAR.pptxDISIPLIN POSITIF WEBINAR.pptx
DISIPLIN POSITIF WEBINAR.pptx
 
Budaya Positif
Budaya PositifBudaya Positif
Budaya Positif
 
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdfMateri Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
Materi Keyakinan Kelas dan Restitusi.pdf
 
Budaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptxBudaya Postif.pptx
Budaya Postif.pptx
 
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptxSOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
SOSIALISASI BUDAYA POSITIF2.pptx
 
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdfModul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
Modul 1.4 Elaborasi Pemahaman Angk.3 1.pptx.pdf
 
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdf
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdfKAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdf
KAM MODUL 1.4 TRI WIDYA.pdf
 
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptxEDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
EDIT-PPT Daring_Luring LOKA DISIPLIN POSITIF .pptx
 
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdfMODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
MODUL 1.4.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI.pdf
 
Budaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptxBudaya Positif.pptx
Budaya Positif.pptx
 
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAKAKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
AKSI NYATA BUDAYA POSITIF SEKOLAH PENGGERAK
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxTekiMulyani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptxAksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
Aksi Nyata profil pelajar pancasila.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 

BUDAYA POSITIF__ [Autosaved].pptx

  • 1. mENGEMBANGkanBUDAYA POSITIFDI SEKOLAH Oleh : Tri Purnomo, S.Pd., M.Pd. SMP Negeri 41 Purworejo Tema : “ Transformasi Pendidikan Menuju Manusia Merdeka ” Kemiri, 12 November 2022
  • 2. KESEPAKATAN KELAS, Mengikuti kegiatan dengan : 1. Semangat 2. Serius 3. Tepat waktu 4. Senang, Jangan lupa bahagia 5. Kooperatif (komunikasi dua arah) Kesepakatan kelas v.s. aturan kelas 10/24/2023 2
  • 3. Apakah tugas Guru (pendidik) ? 1. Uswah (teladan, contoh) 2. Membantu Siswa mengembangkan bakat minat 3. Mendidik intelektualitas dan moralitas 10/24/2023 3
  • 4. Ki Hadjar Dewantara: • “…kita ambil contoh perbandingannya dengan hidup tumbuh-tumbuhan seorang petani (dalam hakikatnya sama kewajibannya dengan seorang pendidik) yang menanam padi misalnya, hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, ia dapat memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya.” (Lampiran 1. Dasar-Dasar Pendidikan. Keluarga, Th. I No.1,2,3,4., Nov, Des 1936., Jan, Febr. 1937). 10/24/2023 4
  • 5. sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga seorang guru perlu mengusahakan agar sekolah menjadi sebuah lingkungan yang menyenangkan, aman, nyaman untuk bertumbuh, serta dapat menjaga dan melindungi setiap murid dari hal-hal yang kurang bermanfaat, atau bahkan mengganggu perkembangan potensi murid. 10/24/2023 5
  • 6. Apa itu budaya positif di Sekolah? “suatu lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja sama sehingga tercipta kebiasaan-kebiasaan baik; dari kebiasaan-kebiasaan baik akan tumbuh menjadi karakter-karakter baik warga sekolah” 10/24/2023 6
  • 7. Suasana Sekolah Impianku? • Yuk kita berimaginasi, kemudian bayangkan sekolah impian Anda… • Bagaimana suasana sekolahnya? • Bagaimana sikap gurunya? • Bagaimana tutur kata guru? • Bagaimana guru bersikap kepada murid- muridnya? • Bagaimana sikap murid-muridnya? • bagaimana mereka saling berinteraksi, terhadap Anda, pimpinan sekolah dan terhadap guru-guru yang lain? 10/24/2023 7
  • 8. Materi: A. Disiplin Positif dan Nilai Kebajikan Universal B. Teori Motivasi, Hukuman, Penghargaan, dan Restitusi C. Keyakinan Kelas D. Kebutuhan Dasar Manusia dan Dunia Berkualitas E. Restitusi _5 Posisi Kontrol F. Restitusi _ Segitiga Restitusi 10/24/2023 8
  • 9. A. Disiplin Positif dan Nilai Kebajikan Universal 1. Perubahan paradigma (Dari Stimulus Respons ke teori Kontrol) Siapa yang mengendalikan dan mengontrol diri kita? Hakekatnya hanya diri kita yang dapat mengontrol apa yang akan kita lakukan dan apa yang tidak akan kita lakukan. Ketika kita menerima “perintah” orang lain pada dasarnya dia sedang membuka diri untuk dikontrol orang lain HOME 10/24/2023 9
  • 10. “COBALAH BUKA” Anda, Coba Anda bayangkan bahwa Anda menyimpan sesuatu yang sangat berharga di dalam kepalan tangan Anda. Anda perlu menjaga benda tersebut sekuat tenaga Anda karena begitu pentingnya untuk kehidupan Anda. • Tugas rekan Anda B, adalah mencoba dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan Anda. Teman Anda B boleh membujuk, menghardik, mengintimidasi, memarahi, menggoda, menggelitik, bahkan menawari Anda uang agar Anda bersedia membuka kepalan tangan Anda
  • 11. Jawab pertanyaan berikut 1. Apakah Anda atau teman anda yang membuka kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau teman anda membuka kepalan tangan Anda? 2. Apakah Anda atau teman anda menutup kepalan tangan Anda? Mengapa, apa alasan Anda atau teman anda tetap menutup kepalan tangan Anda? 3. Dalam kegiatan ini, sesungguhnya siapa yang memegang kendali atau kontrol untuk membuka atau menutup kepalan tangan. 10/24/2023 11
  • 12. 12  siapakah yang sesungguhnya memegang kontrol, yang menutup kepalan tangan ATAU yang berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan rekannya?  Jawabannya tentu “KITA” yang memegang kontrol atas kepalan tangan kita, apakah kita membuka atau menutup kepalan tangan kita, itu bergantung pada diri kita masing-masing, sesuai dengan kebutuhan dasar kita saat itu Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai
  • 13. Perbandingan cara pandang tersebut antara lain: Stimulus Respon Teori Kontrol/Pilihan • Kita mencoba mengubah orang agar berpandangan sama seperti kita • Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia • Perilaku buruk dinilai sebagai kesalahan • Semua perilaku memiliki tujuan • Orang lain bisa mengontrol saya • Hanya Anda yang bisa mengontrol diri Anda • Saya bisa mengontrol orang lain • Saya tidak bisa mengontrol orang lain • Pemaksaan ada pada saat bujukan gagal • Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru • Model berfikir menang/kalah • Model berfikir menang - menang 10/24/2023 13
  • 14. Ilusi guru mengontrol murid  Pada dasarnya kita tidak dapat memaksa murid untuk berbuat sesuatu jikalau murid tersebut memilih untuk tidak melakukannya. Walaupun tampaknya guru sedang mengontrol perilaku murid, hal demikian terjadi karena murid sedang mengizinkan dirinya dikontrol.  Saat itu bentuk kontrol guru menjadi kebutuhan dasar yang dipilih murid tersebut.  Teori Kontrol menyatakan bahwa semua perilaku memiliki tujuan, bahkan terhadap perilaku yang tidak disukai.  TEORI KONTROL: Memahami pandangan orang tentang apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka lakukan. Setiap orang memiliki tujuan tertentu 10/24/2023 14
  • 15. Ilusi bahwa semua penguatan POSITIF efektif dan bermanfaat  Penguatan positif atau bujukan adalah bentuk-bentuk kontrol. Segala usaha untuk mempengaruhi murid agar mengulangi suatu perilaku tertentu, adalah suatu usaha untuk mengontrol murid tersebut.  Dalam jangka waktu tertentu, kemungkinan murid tersebut akan menyadarinya, dan mencoba untuk menolak bujukan kita atau bisa jadi murid tersebut menjadi tergantung pada pendapat sang guru untuk berusaha
  • 16. Ilusi bahwa orang dewasa memiliki hak untuk memaksa  Banyak orang dewasa yang percaya bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk membuat murid- murid berbuat hal-hal tertentu. Apapun yang dilakukan dapat diterima, selama ada sebuah kemajuan berdasarkan sebuah pengukuran kinerja.  Pada saat itu pula, orang dewasa akan menyadari bahwa perilaku memaksa tidak akan efektif untuk jangka waktu panjang, dan sebuah hubungan permusuhan akan terbentuk. 10/24/2023 16
  • 17. 10/24/2023 17 Teori Kontrol / Teori Pilihan (Dr. William Glasser) Teori Motivasi Semua perilaku memiliki tujuan 1. Untuk menghindari hukuman Anda tidak bisa mengontrol orang lain, hanya Anda yang dapat mengontrol diri Anda sendiri Makna Disiplin Belajar control diri dengan menggali potensi kita, agar tercapai tujuan mulia. Yaitu sesuatu menjadi seseorang yang kita inginkan berdasarkan nilai- nilai yang kita hargai. 2. Untuk mendapatkan imbalan 3. Untuk menghargai diri- sendiri Nilai-nilai Kebajikan Universal Keyakinan Kelas Motivasi Ekstrinsik Motivasi Instrinsik -Model berfikir Menang- menang -Kolaborasi dan konsensus menciptakan pilihan-pilihan baru 5 Posisi Kontrol 3. Teman 4. Pemantauan. 1. Penghukum 2. Pembuat rasa bersalah 5. Manajer Segitiga Restitusi 1. Menstabilkan Identitas 3. Menanyakan Keyakinan 2. Validasi Tindakan Salah Realitas (kebutuhan) kita berbeda. Kita berusaha memahami pandangan orang lain tentang dunia. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda 5 Kebutuhan dasar manusia 1.Bertahan hidup 2.Penguasaan 3.Kasih sayang dan rasa diterima 4.Kesenangan 5.Kebebasan
  • 18. 2. Disiplin Positif 18 • Berasal dari Bahasa latin “disciplina”, yang berarti “belajar”. • Kata ‘discipline’ juga berasal dari akar kata yang sama dengan ‘disciple’ atau murid/pengikut. • Untuk menjadi seorang murid, atau pengikut, seseorang harus paham betul alasan mengapa mereka mengikuti suatu aliran atau ajaran tertentu, sehingga motivasi yang terbangun adalah motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik • Disiplin diri membuat orang menggali potensinya menuju sebuah tujuan, apa yang dia hargai. • Namun dalam budaya kita, makna kata disiplin telah berubah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain untuk mendapatkan KEPATUHAN. • Kecenderungan umum adalah menghubungkan kata disiplin dengan ketidaknyamanan, bukan dengan apa yang kita hargai, atau pencapaian suatu tujuan mulia. Apa makna “Disiplin” ?
  • 19. Setuju atau Tidak? 1. Hukuman dapat mendisiplinkan murid/anak. 2. Pemberian hukuman dengan hal positif seperti membaca atau membersihkan halaman sekolah dapat meningkatkan disiplin anak. 3. Memberi penghargaan dapat meningkatkan motivasi belajar pada anak. 10/24/2023 19
  • 20. Ketik di penelusuran Anda s.id/budayabaik 10/24/2023 20
  • 21. Konsep Disiplin KHD dimana ada kemerdekaan, disitulah harus ada disiplin yang kuat. Sungguhpun disiplin itu bersifat ”self discipline” yaitu kita sendiri yang mewajibkan kita dengan sekeras-kerasnya, tetapi itu sama saja; sebab jikalau kita tidak cakap melakukan self discipline, wajiblah penguasa lain mendisiplin diri kita. Dan peraturan demikian itulah harus ada di dalam suasana yang MERDEKA. (Ki Hajar Dewantara, pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan Kelima, 2013, Halaman 470) 21
  • 22. “MERDEKA” menurut Ki Hajar Dewantara 22 “….. mardika iku jarwanya, nora mung lepasing pangreh, anging uga kuwat kuwasa amandiri priyangga” “…merdeka itu artinya ; tidak hanya terlepas dari perintah ; tetapi juga cakap buat memerintah diri sendiri” (Ki Hajar Dewantara, Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka, Cetakan ke lima, 2013, Halaman 469)
  • 23. 10/24/2023 23 SIMPULAN • Sebagai pendidik, tujuan kita adalah menciptakan anak- anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berperilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal dan memiliki motivasi intrinsik, bukan ekstrinsik
  • 24. 10/24/2023 24 nilai-nilai kebajikan (virtues) yang universal berarti nilai-nilai kebajikan yang disepakati bersama, lepas dari suku bangsa, agama, bahasa maupun latar belakangnya.  Setiap perilaku atau perbuatan memiliki tujuan (Dr. William Glasser, Teori Kontrol, 1984).  Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini maka motivasi instrisiknya akan terbangun sehingga menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane Gossen, 1998). 3. NILAI-NILAI KEBAJIKAN
  • 25. 25 Nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia kita kenal dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu : - Beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. - Mandiri - Bernalar kritis - Gotong royong - Berkebhinekaan global - Kreatif PROFIL PELAJAR PANCASILA
  • 26. 26 THE VIRTUES PROJECT (PROYEK NILAI-NILAI KEBAJIKAN)
  • 27. 10/24/2023 27 B. TEORI MOTIVASI, HUKUMAN, PENGHARGAAN, DAN RESTITUSI
  • 28. 1. TEORI MOTIVASI PERILAKU MANUSIA (Diane Gossen dalam “Restructuring School Discipline” 3 motivasi perilaku manusia) Motivasi Eksternal 28 Untuk menghindari ketidaknyamanan/hukuman Apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Untuk mendapatkan imbalan/Penghargaan orang lain/institusi Apa yang akan saya dapatkan jika melakukannya? Untuk menghargai diri sendiri Dengan nilai2 yang dipercaya Saya akan Menjadi orang yang seperti apa jika melakukannya ? Motivasi Eksternal Motivasi Internal (Tujuan Disiplin Positif)
  • 30. B. Hukuman, Konsekuensi dan restitusi TINDAKAN TERHADAP SUATU PELANGGARAN PADA UMUMNYA BERBENTUK HUKUMAN ATAU KONSEKUENSI RESTITUSI ADALAH PROSES MENCIPTAKAN KONDISI BAGI MURID UNTUK MEMPERBAIKI KESALAHAN MEREKA, SEHINGGA MEREKA BISA KEMBALI PADA KELOMPOK MEREKA, DENGAN KARAKTER YANG LEBIH KUAT (GOSSEN; 2004). 30
  • 31. PERBEDAAN HUKUMAN DAN KONSEKUENSI 10/24/2023 31 HUKUMAN KONSEKUENSI Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi Membuat anak sakit (fisik maupun hati) untuk jangka waktu lama Membuat anak merasa tidak nyaman dalam waktu jangka pendek Anak membenci kedisiplinan Anak menghargai disiplin Paksaan Stimulus - Tanggapan Mendorong anak menyakiti diri sendiri Mendorong anak agar menyesuaikan diri Konsep diri yang buruk Konsep diri yang baik Anak belajar untuk menyembunyikan kesalahan Anak belajar untuk memenuhi peraturan Marah, rasa bersalah, dipermalukan, merasa tak dihargai Kehilangan hak, dibuat tidak nyaman, diasingkan untuk sementara
  • 32. 10/24/202 3 32 NO TINDAKAN GURU TERHADAP MURID HUKUMAN/ KONSEKUENSI 1. Mencatat 100 kali dalam buku kalimat berbunyi “saya tidak akan terlambat lagi”, karena anak terlambat hadir di sekolah. ? 2. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali, karena anak terlambat hadir di sekolah ? 3. Murid disuruh “push up” 15 kali karena tidak menggunakan masker ? 4. Menggantikan kertas tugas teman yang dicoret-coret ? 5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar ? 6. Murid disuruh mengenakan sepatu seharian karena tidak mengenakan sepatu hitam ? 7. Mengikuti upacara bendera di pintu gerbang karena datang terlambat saat upacara bendera hari senin ?
  • 33. 10/24/202 3 33 NO TINDAKAN GURU TERHADAP MURID HUKUMAN/ KONSEKUENSI 1. Mencatat 100 kali dalam buku kalimat berbunyi “saya tidak akan terlambat lagi”, karena anak terlambat hadir di sekolah. Hukuman 2. Lari mengelilingi lapangan basket 2 kali, karena anak terlambat hadir di sekolah Hukuman 3. Murid disuruh “push up” 15 kali karena tidak menggunakan masker Hukuman 4. Menggantikan kertas tugas teman yang dicoret-coret Konsekuensi 5. Membersihkan tumpahan air di meja tulis karena tersenggol pada saat belajar Konsekuensi 6. Murid disuruh Tidak mengenakan sepatu seharian karena tidak mengenakan sepatu hitam Hukuman 7. Mengikuti upacara bendera di pintu gerbang karena datang terlambat saat upacara bendera hari senin Konsekuensi
  • 34. “DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN” Pengaruh jangka pendek dan jangka panjang Penghargaa n menghukum Penghargaan mengurangi ketepatan Penghargaa n tidak efektif Penghargaa n merusak hubungan Penghargaan itu berlaku sama dengan hukuman, dalam arti membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu untuk memenuhi suatu tujuan tertentu dari orang yang membujuk. Dorongannya bersifat eksternal dan ada factor ketergantungan. Beberapa dampak dari pemberian penghargaan (Alfie Kohn, 1993):
  • 35. DIHUKUM OLEH PENGHARGAAN Penghargaan menurunkan kualitas Penghargaan mematikan kreativitas Penghargaan mengurangi motivasi instrinsik 10/24/202 3 35
  • 36. APA ITU “RESTITUSI”? Restitusi merupakan proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa Kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat. Restitusi juga merupakan proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah mereka, dan membantu murid berfikir tentang orang seperti apa yang mereka ingin menjadi (tujuan mulia), dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Gossen, 2004).
  • 37. 10/24/202 3 37 Bukan untuk menebus kesalahan, namun untuk belajar dari kesalahan;  Memperbaiki hubungan; Tawaran, bukan paksaan; Restitusi menuntun untuk melihat ke dalam diri; Restitusi adalah cara yang paling baik; Restitusi mencari kebutuhan dasar yang mendasari Tindakan; Restitusi fokus pada karakter, bukan tindakan; Restitusi fokus pada solusi; Restitusi mengembalikan murid yang berbuat salah pada kelompoknya. 9 CIRI-CIRI RESTITUSI
  • 38. IDENTITAS GAGAL IDENTITAS SUKSES HUKUMAN DISIPLIN KONSEKUENSI RESTITUSI Sesuatu yang menyakitkan harus terjadi Sesuatu harus terjadi Restitusi merupakan pilihan Tidak nyaman untuk murid dalam waktu panjang Tidak nyaman untuk murid dalam waktu pendek Menguatkan untuk murid dalam waktu panjang Korban mendapatkan keadilan Korban dapat diabaikan Korban mendapatkan ganti Murid akan tersakiti Murid dibuat tidak nyaman Murid mendapatkan penguatan Perilaku pasif-agresif meningkat Penguatan hanya bertahan dalam waktu pendek Masalah terpecahkan Sistem tidak berjalan jika murid tidak takut Memerlukan monitoring dan supervise terus menerus pada guru Murid akan bertanggung jawab untuk perilakunya Berlaku hanya pada institusi, tidak berlanjut pada kehidupan nyata Membantu penerapan mengikuti peraturan dalam masyarakat Fokus pada pemecahan masalah dalam jangka panjang “Peraturannya adalah,…….kamu harus” “Apa peraturannya?” “Mampukah kamu melakukannya?” “Apa yang kamu yakini?” “Apa yang bisa kamu lakukan untuk meyakini ini?” Murid membenci peraturan Murid menghormati peraturan Murid menghormati dirinya dan orang lain NEGATIF NETRAL POSITIF
  • 39. C. Keyakinan Kelas • Mengapa kita memiliki peraturan menggunakan helm bila mengendaraikendaraan roda dua? • Mengapa kita memiliki peraturan 3 M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak minimal 1,5 meter? • Mengapa kita memiliki peraturan harus datang tepat waktu pada saat mengikuti pelatihan? 10/24/2023 39 Mengapa tidak Peraturan saja? Mengapa harusKeyakinan Kelas?
  • 40. Mengapa Keyakinan Kelas? • Menekankan pada keyakinan seseorang akan lebih memotivasi seseorang dari dalam. • Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan tertulis tanpa makna • Mengapa menggunakan helm bila mengendarai kendaraan roda dua >>> Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan • inilah yang kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’yaitu nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati secara tersirat dan tersurat, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama • Untuk mendukung motivasi instrinsik, kembali ke nilai- nilai/keyakinan-keyakinan yang lebih menggerakkan seseorang dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan- peraturan 40
  • 41. Contoh Keyakinan Kelas 10/24/202 3 41 • Setiap anggota kelas perlu belajar • Setiap anggota kelas perlu senang • Selalu bersikap positif • Percaya dan menghormati orang lain serta barang miliknya • Berkomitken terhadap tugas • Senantiasa membantu
  • 43. PERATURAN KEYAKINAN KELAS Kembalikan buku di tempatnya Tanggung jawab Dilarang mengganggu orang lain Menghormati orang lain Hadir 15 menit sebelum pelajaran dimulai Menghormati orang lain, komitmen Dilarang melakukan kekerasan Keselamatan, menghormati orang lain Dilarang menggunakan narkoba Kesehatan Bergantian atau menunggu giliran Menghormati orang lain, bersabar Gunakan masker Kesehatan, keselamatan Jangan berlari di kelas atau koridor Keselamatan, keamanan
  • 44. PENDALAMAN KEYAKINAN KELAS (contoh dalam aplikasi) HORMAT Kami meyakini bahwa sangat penting untuk menghormati semua orang dan barang milik orang lain. BEKERJA Kami meyakini bahwa sangat penting untuk mengerjakan segala pekerjaan atau mengikuti kegiatan yang telah ditugaskan. DITERIMA DAN DIMILIKI Kami meyakini bahwa sangat penting untuk merasa diterima pada suatu kelompok dan saling peduli satu dengan yang lain. TERDENGAR : Seseorang berbicara, “Yuk saya bantu”, “Terima kasih”, “Tolong”, “Permisi”, “maaf”, dsb TERLIHAT : Berempati terhadap perasaan orang lain, memegang milik orang lain hanya dengan izinnya, mendengarkan dengan seksama, berbagi, senantiasa berbuat baik BERPERILAKU : Tersenyum ramah, memberikan salam hormat, memberikan ruang bekerja, postur tubuh yang tenang
  • 46. Kebutuhan dasar manusia KEBUTUHAN BERTAHAN HIDUP KEBUTUHAN BERTAHAN HIDUP (SURVIVAL) ADALAH KEBUTUHAN YANG BERSIFAT FISIOLOGIS UNTUK BERTAHAN HIDUP MISALNYA KESEHATAN, RUMAH, DAN MAKANAN KASIH SAYANG DAN RASA DITERIMA (KEBUTUHAN UNTUK DITERIMA) KEBUTUHAN UNTUK DISAYANGI DAN DITERIMA MELIPUTI KEBUTUHAN AKAN HUBUNGAN DAN KONEKSI SOSIAL, KEBUTUHAN UNTUK MEMBERI DAN MENERIMA KASIH SAYANG DAN KEBUTUHAN UNTUK MERASA MENJADI BAGIAN DARI SUATU KELOMPOK PENGUASAAN (KEBUTUHAN PENGAKUAN ATAS KEMAMPUAN) KEBUTUHAN INI BERHUBUNGAN DENGAN KEKUATAN UNTUK MENCAPAI SESUATU, MENJADI KOMPETEN, MENJADI TERAMPIL, DIAKUI ATAS PRESTASI DAN KETERAMPILAN KITA, DIDENGARKAN DAN MEMILIKI RASA HARGA DIRI KEBEBASAN (KEBUTUHAN AKAN PILIHAN) KEBUTUHAN UNTUK BEBAS ADALAH KEBUTUHAN AKAN KEMANDIRIAN, OTONOMI, MEMILIKI PILIHAN DAN MAMPU MENGENDALIKAN ARAH HIDUP SESEORANG KESENANGAN (KEBUTUHAN UNTUK MERASA SENANG) KEBUTUHAN AKAN KESENANGAN ADALAH KEBUTUHAN UNTUK MENCARI KESENANGAN, BERMAIN, DAN TERTAWA.
  • 47. 5 Posisi Kontrol • PENGHUKUM • Menghardik, menunjuk-nunjuk, membentak, menyakiti, menyindir • PEMBUAT ORANG MERASA BERSALAH • Berceramah dan mengatakan, “seharusnya…”, “Ibu kecewa…” • TEMAN • Membuatkan alasan-alasan untuk muridnya. “Ayolah lakukan demi Ibu.” • PEMANTAU • Menghitung dan mengukur. “Apa peraturannya?” • MANAJER • Mengajukan pertanyaan-pertanyaan. “Apa yang kita yakini?”. “Apa yang bisa kita kerjakan untuk memperbaiki masalah ini?” 10/24/2023 47
  • 48. 10/24/202 3 48 HASIL / DAMPAK 5 POSISI KONTROL HASIL DAMPAK PENGHUKUM Memberontak, menyalahkan orang lain, berbohong, dsb. Mengulangi kesalahan MEMBUAT ORANG MERASA BERSALAH Menyembunyikan, menyangkal, berbohong, dsb Merasa rendah diri TEMAN Ketergantungan Lemah, tidak mandiri, tergantung PEMANTAU Menyesuaikan diri bila diawasi Menitikberatkan pada sanksi atau hadiah untuk dirinya MANAJER Menguatkan pribadi Mengevaluasi diri bagaimana memperbaiki diri.
  • 50. 10/24/202 3 50 MENSTABILKAN IDENTITAS Untuk membuat anak yang merasa gagal karena berbuat salah untuk menjadi positif terhadap dirinya. Guru berkata : “Berbuat salah itu hal yang manusiawi.” “Tidak ada manusia yang sempurna.” “Ibu Guru juga pernah berbuat salah.” “Ibu tidak tertarik untuk mengetahui siapa yang salah atau yang benar, Ibu hanya ingin menyelesaikan masalah.” “Jika kamu menyalahkan diri sendiri terus- menerus, apakah kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri?” Dst…..
  • 51. 10/24/202 3 51 VALIDASI TINDAKAN YANG SALAH (KEBUTUHAN) Membuat anak untuk mengenali basic need/ kebutuhan dasar yang yang ingin dipenuhinya ketika melakukan kesalahan itu. Guru berkata : “Kamu bisa saja untuk melakukan yang lebih buruk, tetapi kamu tidak melakukannya.” “Kamu pasti punya alasan mengapa melakukannya.” “Apa yang penting bagi kamu?.” “Kamu boleh mempertahankan sikapmu, tapi tambahkan sikap yang lain, yang baru.” “Apakah kamu bisa melakukan yang lebih besok pagi?” Dst…..
  • 52. 10/24/202 3 52 MENANYAKAN KEYAKINAN Anak dapat melihat kesalahannya dihubungkan dengan norma social dan nilai-nilai yang mendasari manusia berinteraksi dengan orang lain. Guru berkata : “Apa nilai-nilai yang telah kita yakini/percaya di kelas/sekolah kita?” “Apa yang telah kita sepakati di kelas/sekolah?“ “Sikap yang baik itu yang seperti apa sih?” “Kamu ingin jadi anak yang bagaimana?” “Apa yang kamu rasakan ketika kamu melakukan hal itu?” Dst…..
  • 53. 10/24/202 3 53  Apakah kamu ingin berbuat lebih baik?  Apakah saat ini kamu ingin menjadi orang yang kamu inginkan?  Apakah kamu besok akan melakukan hal yang lebih baik lagi?  Apakah yang kamu lakukan menurutmu bagus?  Kapan kamu siap untuk mulai?  Apa peraturannya?  Sepertinya kamu punya masalah, Ibu bisa bantu apa?  Apa yang bisa Ibu bantu agar kamu bisa melakukannya?  Apa yang bisa Ibu bantu agar kamu segera dapat memulai?  Apa yang kamu inginkan?  Dsb…. INTERVENSI 30 DETIK