Artikel ini membahas sistem informasi manajemen, termasuk definisi, komponen, peran, dan siklus pengembangannya. Sistem informasi manajemen digunakan untuk menganalisis informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen dan mendukung fungsi operasi bisnis."
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
SIM-Manajemen
1. 1
ARTIKEL
Sistem Informasi Manajemen
Dosen Pengajar : Bapak Yunanto Mihadi Putra, SE, M.Si
Disusun oleh :
Zahra Kamila (43217010112)
AKUNTANSI (S1)
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
Tahun Ajaran :
2017/2018
2. 2
Artikle Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen ;
Meningkatkan Keunggulan Persaingan. Model Sistem
Informasi Yang Efektif dan Efisien.
I. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajeman yaitu, Sistem perencanaan bagian dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu
strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem
informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.
Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada
kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi
atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem
pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Adapun pandangan menurut para ahli mengenai Sistem Informasi
Manajemen yaitu ;
(1) Bodnar dan Hopwood ; buku Accounting Information System : “
Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk
mentransformasikan data dalam bentuk informasi yang berguna.”
(2) Turban, McLean, dan Waterbe ; buku Information Technology for
Management Making Connection for Strategies Advantages : “Sistem
yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisa, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.”
3. 3
(3) L. James Havery ; “Sistem merupakan prosedur logis dan rasional
guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu sama lain.”
(4) Ludwig Von Bartalanfy ; “Sistem merupakan seperangkat unsur yang
saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.”
(5) O’brien ; “Sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang
teratur.”
(6) Azhar Susanto ; “Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekeaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.”
Jika dilihat dari uraian di atas mengenai sistem manajemen informasi
berdasarkan pengertian menurut para ahli, diambil kesimpulan bahwa
sistem informasi merupakan ilmu atau metoda pengelolahan data berupa
transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi , juga dapat
memberikan dukungan informasi dan pengelolahan, untuk fungsi
manajemen mengambil keputusan.
Sejarah menyatakan, bahwa sistem informasi tidak dikenal sebelum
munculnya komputer. Akan tetapi, komputer memberikan kontribusi
dengan terwujudnya gagasan menjadi realitas. Dalam organisasi ada
banyak motif yang membutuhkan sistem-sistem untuk mengklasifikasi,
mengolah, menyimpan, melihat kembali/menemukan kembali, dan
mendistribusikan informasi. Dampaknya, sebuah sistem informasi
berdasarkan komputer akan mengalami perbedaan dengan sistem-sistem
yang diolah secara manual.
4. 4
Secara universal, Sistem informasi manajemen dapat dikatakan
sebagai sebuah sistem manusia dan mesin yang terintergrasi dalam
menyediakan informasi yang berguna mendukung fungsi operasi
manajemen dan penentuan alternative tindakan dalam sebuah organisasi
sistem tersebut. Dalam hal operasionalnya, sistem informasi manajemen
menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software),
prosedur, model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data.
Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan
sumber modal di dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk
pengumpulan dan pengolahan data sewaktu menghasilkan informasi yang
berguna untuk setiap hieraki manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi.
Tujuan utama sistem informasi manajemen ialah membantu proses
manajemen pada suatu organisasi. Manajemen meliputi seluruh hierarki
kepengurusan dalam suatu organisasi, dimulai dari hieraki manajemen
puncak yang bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan
organisasi secara keseluruhan hingga pada hierarki manajemen bawah
yang bertanggungjawab atas operasi sehari-hari dari departemen tertentu
saja.
`Publik/masyarakat umum telah mengakui bahwa fungsi utama
manajemen adalah perencanaan dan pengendalian. Perencanaan meliputi
kegiatan-kegiatan, seperti: merumuskan tujuan, menentukan kebijakan,
pemilihan, manajer tingkat bawah, penentuan pengeluaran modal dan
penentuan alternatif tindakan mengenai produk dan informasinya,
sedangkan pengendalian menyangkut: implementasi/penerapan kebijakan,
penilaian, pelaksanaan, pekerjaan bawahan dan pengambilan tindakan
untuk perbaikan atas pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berada di
bawah standar yang telah di tetapkan atau apabila adanya deviasi. Dalam
pengoperasian fungsi utama tersebut, manajemen informasi memegang
5. 5
pernanan dominan dalam penentuan alternative tindakan mengenai produk
dan informasinya, sedangkan pengendalian menyangkut:
Implementasi/Penerapan kebijakan, penilaian, pelaksanaan pekerjaan
bawahan dan pengambilan tindakan untuk perbaikan atas pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berada di bawah standar yang telah ditetapkan
atau apabila adanya deviasi. Dalam pengoperasian fungsi utama tersebut,
manajemen informasi memegang peranan yang sangat dominan dalam
penentuan efektivitas pelaksanannya.
II. Konsep Sistem Manajemen Informasi
Menurut James O’Brien (2010, p26) sistem adalah sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai
tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam
proses transformasi yang teratur. Menurut O’Brien (2010, p34) informasi
adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang bermakna dan
berguna bagi pengguna akhir tertentu. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa menurut James O’Brien (2010, p4) sistem informasi dapat
merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software,
jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Manusia
bergantung pada sistem informasi untuk melakukan komunikasi dengan
peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau prosedur
(software), jaringan komunikasi (network), dan data (data resources).
1. Komponen-komponen Sistem Informasi
Model sistem informasi menurut James O’Brien (2010,p32) yang
menunjukkan kerangka konsep dasar untuk berbagai komponen dan
aktivitas sistem informasi. Sistem informasi bergantung pada sumber
6. 6
daya manusia (pemakai akhir dan pakar sistem informasi), hardware
(mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data
dan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan
jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan,
dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data menjadi
produk informasi.
2. Sumber Daya Manusia
Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi,
sumber daya manusia ini meliputi pemakai akhir dan pakar sistem
informasi.
Pemakai akhir adalah orang-orang yang menggunakan
sistem informasi atau informasi yang dihasilkan sistem
tersebut. Mereka adalah para pelanggan, tenaga penjualan,
teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer.
Sebagian besar dari pemakai sistem informasi dalam dunia
bisnis adalah pekerja ahli, yaitu orang yang sebagian besar
7. 7
waktunya untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam
tim serta kelompok kerja yang membuat, menggunakan dan
menyebarkan informasi.
Pakar Sistem Informasi adalah orang orang yang
mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi.
Mereka adalah analis sistem, pembuat software, operator
sistem, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf
administrasi sistem informasi lainnya. Analis sistem
bertugas sebagai pendesain sistem berdasarkan pada
kebutuhan informasi dari pemakai akhir. Pembuat software
bertugas membuat program komputer yang di berdasarkan
pada spesifikasi yang di peroleh dari analis sistem.
Operator bertugas membantu mengawasi serta
mengoperasikan sistem komputer dan jaringan yang besar.
3. Sumber Daya Hardware
Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara khusus,
sumber daya ini meliputi tidak hanya mesin, seperti komputer dan
perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek
berwujud tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk
magnetis atau optical. Contoh-contoh sumber daya hardware dalam
sistem informasi berbasis komputer adalah :
Sistem komputer, yang terdiri dari unit pemrosesan pusat yang
berisi pemrosesan mikro, dan berbagai periferal yang saling
berhubungan. Contoh adalah sistem komputer palmtop, atau
desktop. Sistem komputer berskala menengah dan sistem komputer
mainframe besar.
8. 8
Periferal komputer, yang berupa peralatan seperti keyboard
atau electronic mouse untuk input data dan perintah, layar video,
atau printer untuk output informasi, dan disk magnetis/optikal
untuk menyimpan sumber daya data.
4. Sumber Daya Software
Sumber daya software meliputi semua rangkaian perintah
pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi
rangkaian perintah operasi dengan hardware komputer yang
disebut program, rangkaian perintah pemrosesan informasi yang
disebut prosedur. Berikut ini contoh sumber daya informasi :
Software system, seperti program sistem operasi, yang
mengendalikan serta mendukung operasi sistem
komputer.
Software aplikasi, yang memprogram pemrosesan
langsung bagi penggunaan tertentu dalam sistem
komputer oleh penguna akhir. Contoh : program
analisis penjualan, program pengolah kata.
Prosedur, yang mengoperasikan perintah bagi orang-
orang yang akan menggunakan sistem informasi.
Contoh ; perintah untuk mengisi formulir kertas atau
menggunakan software.
5. Sumber Daya Data
Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater
lainnnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta
entitas lainnya. Data teks berupa kalimat yang digunakan untuk
9. 9
menulis komunikasi, data gambar, seperti grafik dan angka-angka.
Serta data dalam bentuk audio video.
Sumber daya data pada umumnya disimpan, diatur dan diakses
oleh berbagai teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :
Database yang menyimpan data yang telah diproses dan
diatur.
Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam
berbagai bentuknya seperti fakta, peraturan.
6. Sumber Daya Jaringan
Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet,
Intranet, dan ekstranet telah menjadi hal yang mendasar bagi
operasi e-business dan e-commerce yang berhasil untuk semua
jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer.
Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses
komunikasi danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu
dengan lainnya melalui media komunikasi serta dikendalikan
melalui software komunikasi. Sumber daya jaringan meliputi :
Media komunikasi, misalnya kabel twisted-pair, kabel
tembaga, kabel serat optik, teknologi gelombang mikro, seluler
dan satelit yang tanpamenggunakan kabel.
Dukungan Jaringan, dalam hal ini diperlukan banyak dukunga
hardware, software, dan teknologi data untuk mendukung
operasi dan penggunaan jaringan komunikasi. Contoh :
pemroses komunikasi seperti modem, prosesor antar
jaringan,sofware pengendali, seperti software sistem operasi
jaringan dan penjelajah internet.
10. 10
III. Peran Utama Sistem Informasi
Menurut O’Brien terdapat 3 peran utama sistem informasi
dalam bisnis yaitu:
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan
pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen
dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon
yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi
untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi
keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung pengambilan keputusan
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk
membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih
baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer
mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari
keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para
manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih
bermakna.
3. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian
sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing
di pasar.
11. 11
4. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil
baik mengatasi masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para
manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis
bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan
teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi perusahaan.
Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk
mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis
sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis.
Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi
masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai
beberapa proses bertahap atau beberapa siklus seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini (O’Brien, 2005).
12. 12
5. Siklus Pengembangan Sistem Informasi
Mengembangkan solusi sistem informasi yang berhasil
baik mengatasi masalah bisnis adalah tantangan utama untuk para
manajer dan praktisi bisnis saat ini. Sebagai seorang praktisi bisnis
bertanggungjawab untuk mengajukan atau mengembangkan
teknologi informasi baru atau meningkatkannya bagi perusahaan.
Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk
mengelola usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis
sistem informasi dan para pemakai akhir bisnis.
Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi
masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai
beberapa proses bertahap atau beberapa siklus seperti ditunjukkan
pada gambar di bawah ini (O’Brien, 2005).
13. 13
6. Klasifikasi Sistem Informasi
Sistem informasi mendukung kegiatan bisnis dalam
performa operasional, manajerial dan strategis. Secara konseptual
diklasifikasikan menjadi 2 : sistem informasi operasional dan
manajerial, dimana keduanya mendukung kesuksesan strategis
organisasi.
a. Operation Information System, memproses data yang dihasilkan
oleh dan digunakan dalam operasi bisnis.
Menghasilkan produk informasi yang digunakan untuk internal
dan eksternal.
1. Transaction Processing System (TPS), merupakan tipe awal sistem
informasi. TPS merekam dan memproses data yang dihasilkan dari
transaksi bisnis seperti perubahan data penjualan, pembelian, dan
persediaan. Perubahan data dalam basis data, seperti perubahan
14. 14
data pelanggan, dan menghasilkan berbagai dokumen juga laporan,
seperti tagihan belanja dan laporan pajak.
2. Process Control System (PCS), melakukan rutin keputusan yang
mengawasi proses fisikal/operasional, seperti pemesanan ulang
otomatis dan keputusan pengawasan produksi.
3. Office Automation System (OAS), merubah metode perkantoran
manual dan menggunakan media komunikasi kertas menjadi
terkomputerisasi. Dengan OAS, pengumpulan, pemrosesan,
penyimpanan, pemindahan data dan informasi dalam bentuk
komunikasi perkantoran elektronik.
b. Management Information System, yaitu ketika suatu sistem
informasi dirancang untuk menyediakan informasi yang akurat,
memiliki rentang waktu dan relevan untuk mendukung efektivitas
pengambilan keputusan manajemen. Tipe utama dari sistem
informasi manajemen memiliki tujuan-tujuan berikut :
1. Information Reporting Systems (IRS), menyediakan informasi
mengenai produk yang mendukung kebutuhan pengambilan
keputusan bagi end user manajerial. Produk informasi berupa
tampilan dan laporan yang dapat diatur berdasarkan :
permintaan, periode, bergantung pada jadwal yang ditentukan,
atau kapanpun diinginkan.
2. Decision Support Systems (DSS) merupakan sistem yang
interaktif dan berbasis komputer yang menggunakan model
keputusan dan spesialisasi basis data untuk membantu proses
pengambilan keputusan manajerial. DSS menyediakan model
analisis, pembacaan data dan kemampuan presentasi informasi
yang memungkinkan para manajer untuk menghasilkan
15. 15
informasi yang mereka butuhkan dalam bentuk yang tidak
terstruktur.
3. Executive Information Systems (EIS), merupakan sistem
informasi manajemen yang dibuat untuk kebutuhan informasi
strategis bagi para top manajer. Informasi berasal dari berbagai
sumber, termasuk surat-surat, memo, laporan berkala, hasil rapat,
telepon dan aktivitas sosial.
Beberapa kategori utama dari sistem informasi, menyediakan
klasifikasi yang lebih luas dan unik, dan dapat mendukung aplikasi
operasional, manajemen dan strategis, seperti :
1. Expert System (ES), merupakan knowledge based information
systems yang menggunakan pengetahuan mengenai area yang
spesifik (khusus) untuk memberikan saran-saran ahli yang
mendukung pengambil keputusan operasional dan manajerial.
Digunakan dalam berbagai bidang seperti ; pengobatan, ilmu
fisika, dan bisnis.
2. End User Computing systems (EUS), merupakan sistem informasi
berbasis komputer yang mendukung aplikasi operasional dan
manajerial bagi end user, seperti ; word processing, email dan
pengambilan data dari database.
3. Business Function Information systems, yaitu aplikasi operasional
dan manajerial yang mendukung fungsi bisnis dasar, seperti fungsi
akunting, keuangan, pemasaran, dan personalia.
4. Strategic Information Systems, merupakan sistem informasi yang
mendukung layanan dan produk yang kompetitif untuk mencapai
tujuan strategis.
16. 16
7. Manfaat Sistem Informasi
Manfaat sistem informasi menurut O’Brien dan Marakas (2008)
Mendukung fungsi dari area bisnis untuk mencapai tujuan yang
mencakup bagian keuangan, akuntansi, operasional,
pemasaran, dan sumber daya manusia.
Untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksi,
meningkatkan efisiensi dari proses produksi, meningkatkan
produktivitas pekerja, memberikan pelayanan dan kepuasan
pelanggan.
Sebagai sumber utama informasi dan mendukung pengambilan
keputusan efektif yang diambil oleh manajer dan profesional
bisnis.
Untuk mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif dan
sebagai sebuah keuntungan strategik dalam menghadapi
persaingan global.
Sebagai komponen utama dalam sumber daya infrastruktur dan
kehandalan jaringan bisnis masa kini.
IV. Efektifitas Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan suatu ilmu mengolah data menjadi
sesuatu yang bernilai sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam
pengambilan keputusan. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini,
memaksa kita selaku manusia yang membutuhkan informasi dapat
mengolah dan menyapaikan serta menerima informasi dengan lebih
efisien dan akurat. Keakuratan suatu informasi tentu saja membutuhkan
cara pengolahan yang baik. Seperti yang kita ketahui, saat ini sudah
banyak ilmu yang kita pelajari dengan berbasiskan komputer. Tentu saja
17. 17
hal ini pun tidak terkecuali untuk Sistem informasi itu sendiri karena
merupakan sesuatu yang kompleks yang tidak cukup dilakukan dengan
cara yang manual. Sistem informasi yang berbasis komputer berarti bahwa
komputer memegang peranan penting dalam hal pengolahan informasi dan
didukung dengan Hardware, Software dan Brainware yang berkualitas.
Suatu Sistem informasi yang baik menjadi acuan suatu perusahaan
bisa dibilang unggul atau tidak. Tiga Hal penting agar dapat unggul :
Tidak hanya mengandalkan SD fisik
Aplikasi inovatif
Memusatkan pada SD informasi
Maka dari itu, sangat dibutuh teknologi Informasi yang dapat
menunjang pengelolaan informasi dengan mengacu pada tiga hal penting
diatas. Teknologi diakui sebagai sarana yang membuat proses bisnis menjadi
lebih efisien waktu, biaya dan mempunyai akurasi yang tinggi.
Kebutuhan dan penyediaan SDM teknologi informasi mampu
terpenuhi seiring laju perkembangan teknologi informasiitu sendiri. Teknologi
informasi merupakan kombinasi teknologi computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi
komunikasi untuk melakukan tranmisi informasi.
Adapun manfaat dari Sistem informasi yang baik yang akan kita
dapatkan selaku user:
Memberikan informasi yan sudah terjamin kebenaranya.
Lebih efisien
Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
Meningkatkan kualitas informasi
Lebih terjamin ke amannya
18. 18
Dalam Sistem Informasi juga tidak terlepas dari etika dalam
mengolah informasi tersebut, hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
Privasi : Hak seseorang untuk memberikan atau tidak informasi
yang akan di akses
Akurasi : data yang diberikan harus tepat.
Propertis : perlindungan terhadap hak cipta.
Akses : Memberika akses kepada semua kalangan.
V. Evaluasi Efesiensi dan Efektivitas Sistem Informasi Manajemen
Pada tahap ini akan di bahas bagaimana sesuatu Sistem Informasi
Manajemen dengan melihat contoh kasus yang ada pada jurnal. Dalam
pelaksanaan operasional masih di temukan kesalahan pada prosedur keuangan
baru STIEWIGA. Diduga kurangnya efesiensi dan Efektivitas dalam
pengendalian Internal. Kasus ini diambil berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Calyptra, 2013.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa STIEWIGA telah
melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektiv itas
pengendalian internal dalam pelaksanaan operasional, namun masih
terdapat beberapa permasalahan pada prosedur keuangan baru STIEWIGA
yang dapat berdampak besar di masa yang akan datang. Perubahan prosedur
keuangan yang baru akan menimbulkan risiko y ang berbeda pada
STIEWIGA. Perubahan ini tidak didukung dengan penilaian risiko yang
baik, sehingga lebih lambat dalam mengetahui risiko atau permasalahan
yang akan t erjadi. Hal ini ak an mempengaruhi lambatnya upaya
penyelesaian masalah yang dilakukan STIEWIGA.
19. 19
Dari beberapa upaya yang telah dilakukan STIEWIGA untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengendalian internal dalam
pelaksanaan operasional tersebut, masih diperlukan upaya-upaya lain yang
mendukung dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
operasional STIEWIGA. Dalam hal ini penulis memberikan beberapa
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai upaya tambahan dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan operasional
STIEWIGA, antara lain: 1.Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada
struktur organisasi dan pelaksanaan job description, dalam penyusunan
struktur organisasi STIEWIGA dapatmempertimbangkan beberapa hal, yaitu:
a.Menyusun bagan struktur organisasi yang sederhana dan efisien .
Struktur organisasi yang sederhana namun dapat memaksimalkan
kemampuan sumber daya manusianya akan lebih b aik jika No.
Permasalahan Dampak Keterjadian Rekomendasi
1. Lemahnya pengendalian yang diberikan oleh Bagian Keuangan dalam
pemberian peraturan atau kebijakan untuk mengatur ketertiban
pembayaran administrasi kuliah terhadap mahasiswa
kuliahkarena dianggap tidak adanya sanksi apapun yang mengikat.
Jika
terjadi terus-menerus, pendapatan lebih kecil daripada pengeluaran,
dapat berakibat pada tidak terpenuhinya kebutuhan belanja STIEWIGA,
termasuk dalam hal penggajian karyawan dan dosen. SUDAH BELUM
BELUMMenetapkan kebijakan pembayaran administrasi kuliah yang
lebih ketat dengan memberlakukan sanksi-sanksi tegas atas
keterlambatan pembayaran administrasi kuliah, antara lain: -
Memberikan denda administrasi tiap bulan atas keterlambatan
20. 20
pembayaran administrasi kuliah. -Membatasi akses mahasiswa, misalnya
denganmelakukan pemblokiran dalam penerimaan KHS dan aktivitas
input KRS. -Jika melakukan keterlambatan berturut-turut melebihi batas
ketentuan yang berlaku, maka akan diberikan surat konfirmasi yang
dikirimkan langsung kepada orangtua wali.
2. Lemahnya pengendalian dalam hal pengambilan keputusan terkait
pemberian keringanan pelunasan pembayaran administrasi kuliah yang
diberikan oleh manajemen tingkat atas, yaitu Ketua dan Wakil Ketua
dibandingkan dengan struktur organisasi yang rumit namun tidak dapat
memaksimalkan kemampuan sumber daya manusianya.
a.Untuk memaksimalkan penyebaran pengetahuan dan pembelajaran
yang merata dalam organisasi, maka penyusunan struktur harus
disesuaikan dengan sumber daya manusia yang tersedia agar dapat
memberikan kinerja yang baik.
b. Kebutuhan akan wawasan atau pengetahuan yang lebih. Tidak semua
organisasi yang besar juga membutuhkan sumber daya manusia yang
lebih banyak pula. Hal ini terkait dengan bagaimana cara organisasi
memaksimalkan sumber daya manusia yang dimiliki untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola organisasi
secara maksimal.
c.Jaringan yang luas dan tim kerja yang profesional. Mengandalkan
kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki dalam berkomunikasi
dan bekerjasama dengan pihak-pihak lain, baik pihak internal maupun
eksternal.
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas terkait penilaian
risiko, STIEWIGA dapat melakukan pengidentifikasian dan
menganalisis risiko-risiko yang mungkin muncul selama proses
pencapaian tujuan. Contohnya untuk mengantisipasi risiko
21. 21
ketidakhadiran atau keterlambatan dosen pengajar, STIEWIGA dapat
memberikan peraturan yang mewajibkan dosen pengajar datang paling
lambat 1 jam sebelum perkuliahan dimulai. Contoh risiko tersebut jika
tidak segera dikelola dengan baik dapat menimbulkan
ketidakefektifan pelaksanaan perkuliahan karena mahasiswa menjadi
kurang maksimal dalam penerimaan materi perkuliahan akibat
keterlambatan dan waktu yang kurang. Ketepatan jadwal masuk
perkuliahan akan memberikan efisiensi terhadap biaya penggunaan
listrik pada ruang perkuliahan, ka rena digunakan tepat pada
waktunya. Melakukan penilaian risiko di awal periode berjalan dapat
meningkatkan efektivitas kinerja operasional karena wilayah-wilayah
yang berisiko dapat diketahui sejak awal sehingga STIEWIGA dapat
lebih waspada pada wilayah yang berisiko tersebut.
Selain itu, melakukan penilaian risiko di awal periode berjalan juga
dapat meningkatkan efisiensi biaya yang dikeluarkan karena
penanganan sebelum permasalahan terjadi akan membutuhkan biaya
yang lebih kecil dibandingkan dengan penanganan setelah
permasalahan terjadi, karena semakin lama suatu permasalahan
terjadi akan menimbulkan kerugian yang bersifat material. 3.Untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada dokumentasi dan catatan
yang memadai, STIEWIGA dapat memanfaatkan penggunaan
software akuntansi, misalnya software Sistem Informasi Akuntansi
untuk Yayasan Pendidikan (SIA YP)dan software Sistem Informasi
Keuangan untuk Sekolah T inggi (SIMKeu S eTi). Dengan
penggunaan sistem komputerisasi yang terintegrasi, seluruh proses
pendokumentasian dan pencatatan akan lebih teratur karena dokumen
akan dicatat sesuai tanggal pencatatan dan mendapatkan penomoran
otomatis (pre-numbered document). Selain itu, deng an pemanfaatan
22. 22
sistem komputerisasi yang terintegrasi akan membantu dalam
efisiensi penggunaan kertas (paper less), namun tetap tidak
menghilangkan ketersediaan dokumen bukti transaksi.Hal ini
akanmembantu dalam efisiensi waktu pendokumentasian dan
penelusuran dokumen pada setiap transaksi yang terjadi.
Adapun dari penjabaran kasus di atas dapat di lihat secara menyeluruh
pada link jurnal dibawah ini:
https://media.neliti.com/media/publications/184923-ID-none.pdf