Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen Burger King yang mencakup definisi sistem informasi, peran penting informasi bagi perusahaan, dan fungsi utama sistem informasi manajemen dalam mendukung operasi bisnis dan pengambilan keputusan manajerial."
SIM, Lia Eka Nurrahmawati , Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Implementasi Si...LiaEka1412
Similar to Sim, dede jumadi,,tugas uas, hapzi, prof. dr. mm, analisa sistem informasi management burger king , universitas mercu buana 2017 pdf word (20)
Sim, dede jumadi,,tugas uas, hapzi, prof. dr. mm, analisa sistem informasi management burger king , universitas mercu buana 2017 pdf word
1. Nama : Dede Jumadi
Nim : 43115120249
Fakultas / Jurusan : FEB / Manajemen
Dosen Pengampu : Hapzi, Prof. Dr. MM
Analisa Sistem Informasi Management
Burger King
Latar belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan
yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan. Sistem
informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan komunikasi,
sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang
dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan menyebarluaskan informasi
dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk
berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data). Seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan
peran yang sangat penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang
menggunakan keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi
bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-
2. keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah
utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi
yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.
Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk
menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan
sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi
lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah
ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
3. sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan
oleh tingkat manajemen.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa
menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan
pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah
kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang
mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh
akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk,
layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan
sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi
lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah
ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan
keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan
baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
4. Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida
dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan
status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi
dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari
sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan
pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan
oleh tingkat manajemen.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar
bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan
dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya
adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis
yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian operasional
adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan
keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa
diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi pengendalian
manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan,
memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan strategis
adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu
5. mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama,
sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem informasi
manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas
fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem
membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang
berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut database, model base
dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional.
Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses
transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan
strategis.
Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan
Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian
pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi
perusahaan yang melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain
diluar perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua
macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi
manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat
yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan
membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena
sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan
dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang
peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk
mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan
yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat
akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat
dipergunakan untuk mencapai tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk dua
tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum
pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan
6. harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat
organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan taktis.
Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan informasi dari luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan rencana yang
ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem
informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa
penggunaan dari sistem informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-
usaha modernisasi, sedang proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik
manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Dalam manfaat dan peranan sistem informasi manajemen seorang
pemimpin dapat mengikut sertakan orang lain dalam arti memikirikan masalah
bersama-sama dan bersama pula bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di
perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan
berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di
perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang
peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi
utama dari sistem informasi adalah :
1. Mendukung Operasi Bisnis
Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis
sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka
kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan
informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.
2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.
Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager
menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat
membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk
mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu
para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.
7. 3. Mendukung Keunggulan Strategis.
Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis
perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar.
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu
organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi
menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang
menjalankan berbagai fungsi, seperti :
a. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis
Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari dan yang digunakan
dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk
memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung
komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.
Transaction Processing Systems
Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem informasi manual
untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data
hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan.
TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun
eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan,
kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS
juga memperbaharui database yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih
lanjut oleh SIM.
Process Control Systems
Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan
proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini
melibatkan process control systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses
produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
Office Automation Systems
8. Office automation systems (OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh
dari office automation (OA) adalah word processing, surat elektronik
(electronicmail),teleconferencing, dan lain-lain.
b. Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen
Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah
sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu,
dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer.
Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan
komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang
efektif dan efisien oleh karena:
Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari
pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan
keputusan manajemen (management decision making).
Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan
untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi
pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak
sebagai proses yang berdiri sendiri.
Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:
Information Reporting Systems
Information reporting systems (IRS) menyediakan informasi produk bagi
manajerial end users untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari
hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah
diproses sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk
memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan,
(2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh,
manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya
untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.
9. Decision Support Systems
Decision support systems (DSS) merupakan kemajuan dariinformation reporting
systems dan transaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus
untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end users. Sebagai
contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerial end user menerima
respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
Executive Information Systems
Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan
informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif
berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk
informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis
perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan
dimengerti (O’brien, 2000).
c. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis
Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan
strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses
dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan
kekuatan persaingan yang berupa :
persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,
ancaman dari perusahaan baru,
ancaman dari produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar dari konsumen,
kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan
hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya pemasaran yang
mengarah kepada competitive advantage strategies.
10. Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan
adalah:
1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa
dengan biaya rendah.
2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di
dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi
atau mendistribusi produk dan jasa.
Peran Strategis Untuk Sistem Informasi
Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional,
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan
menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan
strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi
pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan
untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan
besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki
persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan
pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan
mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh
yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank
besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun.
11. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya
pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan
konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem
reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan
oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah
menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan
utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber
informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal
ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan
jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi
strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk
mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat
berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari
perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis
komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye
pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
1. Profil perusahaan
Burger King membuka restoran pertamanya pada tahun 1954. Selama bertahun-
tahun, Burger King tumbuh menjadi ikon sebuah merek di Amerika yang dianggap
mempunyai keunggulan yang berkualitas dan membanggakan, sehingga Burger
King mampu untuk membuka outlet di semua lima puluh negara bagian di Amerika
dan lebih dari 60 negara di seluruh dunia.
Tapi pada tahun 2002, Burger King mengalami kesulitan. Perusahaan ini siap untuk
kehilangan tempatnya sebagai jaringan restoran hamburger nomor dua di Wendy’s
(Wendy's adalah jaringan restoran dan franchisee makanan internasional yang
mengkhususkan dalam hamburger). Terlepas dari kenyataan bahwa pengunjung
lebih suka makanan Burger King dari pada yang lainnya, hampir seperempat dari
perusahaan yang bergerak di bidang restoran sedang mengalami kesulitan
12. keuangan. Pendapatan dan laba pergerai jatuh, seingga mendorong hubungan
perdebatan antara perusahaan dan franchisee.
Di bawah kepemilikan Diageo (konglomerat English), pemilik franchisee menjadi
semakin gelisah. "Merek kami terpinggirkan karena bersaing dengan perusahaan
minuman keras," kata Julian Josephson, ketua Asosiasi Waralaba Nasional (dan
pemilik 10 franchisee Burger King) kepada The Houston Chronicle pada tahun 2002.
Burger King "tanpa diragukan lagi adalah merek yang terpinggirkan atau tergeser
karena Diageo."
Menghidupkan Kembali Kesehatan Perusahaan
Pada bulan Desember 2002, Texas Pacific Group (TPG), bekerjasama dengan Bain
Modal dan Goldman Sachs, membeli jaringannya sebesar $ 1,5 miliar dari Diageo.
Para pemilik modal swasta mengakui bahwa pada dasarnya kesehatan perusahaan
Burger King yang menderita disebaBurger Kingan karena kurangnya perhatian dari
perusahaan induk yang sedang berfokus pada bisnis lain. Pemilik baru
menginvestasikan waktu, uang dan sumber daya di dalam perusahaan,
memperkenalkan manajemen baru, menyelamatkan franchisee, meningkatkan
layanan pelanggan dan memperkuat operasi internal dan semangat kerja.
Penyelamatan Masalah Keuangan Franchisee
Di bawah pemilik baru, Burger King bekerjasama dengan kreditor untuk membantu
permasalahan di dalam franchisee. Pada tahun 2006, jumlah restoran yang
mengalami kesulitan keuangan berada pada angka 60 dari 2.700, terjadi
pengurangan sebesar 99 persen. Perusahaan juga membantu franchisee untuk
mendapatkan pembiayaan guna merenovasi restoran. Upaya ini secara signifikan
memulihkan hubungan dengan franchisee.
Pemilik baru Burger King bekerjasama dengan manajemen untuk mengurangi lebih
dari 30 persen rata-rata waktu tunggu pelanggan, yaitu menjadi hanya di bawah 2,5
menit dan meningkatkan akurasi untuk melayani pengunjung yang pada saat ramai.
Tujuh puluh persen dari bisnis Burger King berasal dari jalur drive-through, sehingga
ditambahkan lebih banyak jalur dan peralatan untuk mempersiapkan makanan juga
ditingkatkan.
13. Perusahaan meningkatkan komunikasi internal dan karyawan ditawari untuk
menerima tantangan dan peluang yang lebih untuk mendapatkan pengakuan.
Semangat kerja karyawan ditingkatkan, penurunan perputaran, dan perusahaan
mulai menambah karyawan. Di bawah kepemilikan pribadi, Burger King US
penjualan meningkat setara dengan delapan kuartal berturut-turut, dan rata-rata
penjualan per restoran naik 11 persen. Perusahaan juga mulai membangun restoran
kecil, yang mengurangi biaya konstruksi sekitar 25 persen.
Perubahan yang Luar Biasa
Mei 2006, pemegang saham swasta perusahaan memutuskan untuk
mempublikasikan Burger King di Bursa Efek New York dengan simbol pencarian
BKC. Setelah empat tahun di bawah manajemen pemegang saham swasta :
· 98 persen restoran sehat secara finansial
· Total pendapatan tumbuh $ 2.05 milyar pada tahun 2006 dari $ 1.66 milyar
pada tahun 2002
· Rata-rata penjualan tahunan di AS dan Kanada tercatat mencapai $1.2 juta
· Penjualan di AS dan Kanada mengalami pertumbuh sebanding dengan
sembilan kuartal berturut-turut
· Laba bersih mencapai $ 27 juta
· Utang berkurang dari $ 1,3 milyar menjadi $ 285 juta
Prospek : Rencana ekspansi di AS dan 60 negara lainnya
Saat ini, BKC mengoperasikan lebih dari 11.200 restoran dan memperluas outletnya
di seluruh 50 negara bagian dan lebih dari 60 negara. Pendapatan untuk tahun fiskal
2007 mencapai $ 2.23 juta atau sembilan persen di atas tahun 2006. EBITDA untuk
fiskal 2007 tumbuh $397 juta atau 33 persen di atas tahun 2006. Pada tanggal 15
Maret 2007, BKC membayar dividen kuartalan untuk pertama kalinya sejak go public
dan telah membuat dua tambahan kuartalan dividen sejak saat itu. Penjualan di AS
dan Kanada sebanding dengan pertumbuhan untuk tiga belas kuartal berturut-turut.
14. Sekitar 90 persen dari restoran BKC dimiliki dan dioperasikan oleh franchisees
independen, banyak dari operasi mereka milik keluarga yang telah menjalani bisnis
selama beberapa dekade. Penjualan rata-rata restoran pada tahun 2007 secara
global mencapai $ 1.193 juta. Tahun 2007, perusahaan membuka 441 stores baru,
meningkat 26 persen dari tahun sebelumnya.
Perusahaan bermaksud untuk mempercepat momentum ini. Tim kepemimpinan
difokuskan pada peningkatan pertumbuhan pendapatan tahunan rata-rata enam
sampai tujuh persen dan meningkatkan pertumbuhan laba bersih hingga 20 persen
pada tahun-tahun mendatang.
Para pemegang saham swasta tetap mempertahankan saham 56 persen di Burger
King.
2. Analisis Sistem Informasi Manajemen Burger King
Penjelasan mengenai sistem informasi yang digunakan oleh Burger King dapat
dijelaskan pada uraian berikut.
Tipe Sistem Informasi Yang Digunakan Oleh Burger King Adalah:
- Operating Support System
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi untuk
keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
- Transaction Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Burger King adalah Point of Sale (POS) System, yaitu
suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan
dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi
dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau
periodik. Point of Sale adalah bagian yang paling vital dalam proses operasional,
transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan
dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware dan software
yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. Pada
prinsipnya sistem operasional Burger Kingmerupakan aliran kerja yang
15. diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan
diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline
station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian
pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy
document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan
didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan
operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.
- Enterprise Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal perusahaan
dalam hal ini konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem ini juga
digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal
perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam
satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
Burger Kingmenerapkan online order terhadap kosumennya. Layanan online
order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama adalah log in account untuk para
konsumen baik itu konsumen yang reguler ataupun konsumen baru dengan
memasukkan kode pin untuk mengetahui jaringan Burger king terdekat. Menu yang
kedua adalah demonstrasi pembelian, layanan ini disediakan bagi para pelanggan
untuk mencoba melakukan pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam
transaksi sebenarnya. Dan yang ketiga adalah help features yakni cara perusahaan
untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas pulsa.
Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Burger King telah melakukan
pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin dengan customer
relation management yang dilakukan Burger King akan menciptakan loyalitas
tersendiri bagi para konsumennya.
Management Support System
Merupakan sistem yang dapat menyediakan manager end-user akan suatu produk
informasi yang menunjang pengambilan keputusan setiap saat.
- Management Information System (MIS)
MIS yang digunakan pada Burger King adalah Management System yang
menyediakan aplikasi yang dapat membantu store
16. manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources
management. Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya
digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada
sistem penunjang keputusan.
- Decision Support Sistem (DSS)
DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara
interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain
sebagainya. Bagi Burger King sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store
manager dapat memonitor performance 16omput secara langsung dan interaktif,
juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business
forecasting dan manajemen persediaan.
Penggunaan 16omput informasi berbasis 16omputer (Computer-Based
Information System) yang digunakan oleh Burger Kingakan menimbulkan dampak
yang positif bagi perusahaan atau baik untuk mendukung keseluruhan kegiatan
perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:
Menunjang operasi bisnis dalam hal:
Melayani transaksi penjualan
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
Melacak persediaan
Membayar gaji karyawan
Pembelian bahan baku
Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya
Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage), diantaranya:
1. Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam
hal 100%customer satisfaction.
2. Melalui website-nya (www.bk.com) konsumen dapat mengorder
secara online atau mencari restoran Burger Kingterdekat (dengan fasilitas
layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga
17. secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat menarik
pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan dari restoran kompetitor.
3. Melalui sistem informasi, Burger King dapat senantiasa melakukan
diferensiasi produk melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu
melakukan perubahan rasa sesuai dengan perubahan selera
pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap terhadap produk-
produk Burger King
4. Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery
order dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar
(value pricedapplication). Sehingga konsumen dapat langsung merasakan
kenikmatan asli dari produk-produk yang ditawarkan oleh Burger King dalam
waktu yang relatif tidak terlalu lama dengan harga yang cukup terjangkau.
5. Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung
kelancaran
6. kegiatan operasional perusahaan (user friendly). Oleh karena itu sistem
informasi yang digunakan oleh Burger King sangat bermanfaat terhadap
keuntungan strategis perusahaan,
Selain dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan SIM pada
Burger King, ini biasanya terjadi diantaranya Burger King akan kehilangan
kepercayaan dari para konsumen yang disebabkan karena berbagai macam,
diantaranya penggunaan teknologi internet yang kerap dengan namanya
pembobolan sistem oleh seorang hacker, pembobolan sistem informasi manajemen
ini bisa berlangsung dan berdampak yang besar bagi perusahaan karena sumber-
smber informasi penting telah dicuri,
Yang kedua, Burger King bisa kehilangan kepercayaan dari para pelangan karena
kesalahan sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang kurang
diupdate, sehingga konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang
jelas serta up to date dari Burger King. Padahal informasi ini sangat penting untuk
menarik para konsumen.
Yang terakhir dampak negatif dari penggunaan sistem informasi manajemen pada
Burger King adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang
18. disebabkan secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.