SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
KEBERADAAN PAYUNG HUKUM LINGKUNGAN HIDUP
                 DI INDONESIA DALAM PERPSEKTIF PERATURAN
                           PERUNDANG-UNDANGAN
                              Oleh : FESDIAMON



       A. SEJARAH SINGKAT HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA


     Hukum lingkungan di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namun,
hukum lingkungan pada waktu itu hanya besifat pemakaian terhadap lingkungan, belum diatur
tentang pengelolaan atau perlindungan terhadap lingkungan hidup. Seiring perjalanan waktu,
pasca kemerdekaaan Indonesia, dan dalam rangaka menyikapi lahirnya Deklarasi Stockholm
pada tahun 1972 ( The Stockholm Declaration of 1972) perkembangan hukum lingkungan di
Indonesia sangat pesat. Dari hukum yang berorientasi hanya pada pemakaian, menjadi hukum
lingkungan yang berorientasi pada perlindungan terhadap lingkungan hidup.
     Untuk pertamakalinya, di Indonesia pasca Deklarsi Stockholm 1972, masalah lingkungan
hidup dimasukan pada GBHN 1973-1978. Pada BAB III Pola Umum Pembangunan Jangka
Panjang menggariskan perlunya perlindungan lingkungan dalam melaksanakan pembangunan.
Pada waktu inilah konsep awal RUU tentanag lingkungan hidup mulai dirumuskan oleh panitia
yang dibentuk oleh pemerintah pada waktu itu yang diberi nama Panitia Nasioanal Perumus
Kebjakan di Bidang Lingkungan Hidup.1[1]
     Setelah melalui proses yag panjang, akhirnya RUU Tentang pengelolaan Lingkungan
Hidup ini disahkan menkajdi Undang-Undang, pada tanggal 25 Februari 1982. Dengan
disahkannya RUU Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, maka Indonesia untuk
pertamakalinya memiliki Undang-Undang Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang di
undangakan oleh pemerintah menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
     Undang-Undang ini kemudaian disebut sebagai payung hukum (Umbrella act) bagi semua
peaturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup. Namun, dalam perjalanannya
UUKPPLH ini menngalami banyak kendala, diantaranya masalah regulasi, institusional, dan
politis. Banyaknya kendala yang ditemukan dalam UUKPPLH ini, maka atas dasar itulah

1
pemerintah kemudian mengundangkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup. UUPLH ini dalam pejalanannya ternyata juga menemukan
kendala, terutama dalam hal pemberian sanksi pidana terhadap pencemaran dan perusakan
lingkungan   hidup.   Sehigga     UUPLH   inipun   akhrinya   dilakukan   perubahan   dengan
diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.



   B. KEBERADAAN UUPPLH SEBAGAI PAYUNG HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DI
       INDONESIA.



     Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk pertama kalinya di Indonesia, UUKPPLH ini telah
menjadi payung hukum(Umbrella act) bagi Lingkungan Hidup di Indonesia. Menjadi umbrella
act artinya kalaupun ada peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang
lingkungan hidup, tidak boleh betentangan dengan UUKPPLH ini.
     Namun dimasa sekarang, UUPPLH yang merupakan hasil dari beberapakali perubahan
terhadap UUKPPLH tidak mampu lagi secara mutlak menjadi umbrella act            bagi hukum
lingkungan di indonesia. Kalau dahulu UUKPPLH yang dinilai banyak terdapat kekurangan
sehingga terjadi perubahan dapat menjadi umbrella act bagi lingkungan hidup. Menagapa
UUPPLH yang telah disempurnakan terkesan tidak dapat lagi menjadi          umbrella act bagi
lingkungan hidup di Indonesia ?
     Menurut Prof. Dr. Emil Salim Lingkungan Hidup adalah segala benda dan kondisi yang
ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan
manusia. Dari pendapat Prof. Dr. Emil Salim diatas, jelaslah bahwa cakupan dari lingkungan
hidup sangatlah luas, tak terkecuali persoalan pertambangan minerak dan batubara, serta
kehutanan.
     Keberadaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara, dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
banyak sedikit telah menggeser keberadaan UUPPLH sebagai umbrella act lingkungan hidup di
Indonesia.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara yang
     secara limitatif mengatur tentang ketentuan sanksi adminstrasi dan pidana. Sedangkan UUPPLH
     seczra limitatif juga mengatur tentang ketentuan sanksi administrasi dan pidana. Dalam
     ketentuan mengenai sanksi kedua Undang-Undang ini, terdapat banyak perbedaan, misalnya
     dalam    Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara
     tidak diatur ketentuan sanksi pidana tentang akibat terhadap manusia, seperti gangguan
     kesehatan, luka, dan meninggal dunia. Sadangkan dalam UUPPLH secara limitatif diatur
     tenatang ketentuan sanksi pedana terhadap hal tersebut.
           Anehnyanya lagi dalam ketetntuan sanksi adaministrasi dan pidana terdapat perbedaan
     yang sangat subtansial. Dalam ketentuan pidana pada Pasal 163 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
     Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,diatur tentang pidana
     tambahan, yakni berupa pencabutan izin usaha dan/atau pencabutan status badan hukum.
     Sedangkan dalam ketentuan pidana UUPPLH Pasal 119 tidak diatur tentang pencaabutan izin
     usaha sebagi bentuk pidana tambahan. Pencabutan izin usaha dalam UUPPLH diatuur sebagai
     sanksi administrasi, seperti yang terdapat dalam ketentuan sanksi administrasi UUPPLH Pasal 76
     ayat (2), yakni :
     Sanksi administrasi terdiri atas :
a.   Teguran tertulis
b. Paksaan pemerintah
c.   Pembekuan izin lingkungan; atau
d. Pencabutan izin lingkungan


           Izin lingkungan dan izin usaha jelas saling berkaitan, izin usaha bisa diterbitkan setelah
     mendapatkan izin lingkungan seperti AMDAL dan lain sebagainya.Jelaslah bahwa, dari kedua
     Undang-Undang ini terdapat konflik norma. Oleh karena adanya konflik norma antara dalam
     Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara dan
     UUPPLH, tentulah keberadaan UUPPLH sebagai payung hukum (umbrella act) lingkungan
     hidup di Indonesia sedikit bergeser atau tidak mutlak lagi dapat dikatakan sebagai payung hukum
     lingkungan. Hal ini dikarenakan beberapa persoalan lingkungan telah diatur dengan Undang-
     Undang tersendiri, serta terdapat pertentangan khususnya tentang ketentuan sanksi lingkungan
     hidup, antara UUPLH dan Undang-Undang yang berhubungan dengan lingkungan hidup lainnya,
seperti dalam    Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara.




C. KESIMPULAN


     Indonesia untuk pertamakalinya memiliki Undang-Undang tentang lingkungan hidup yakni
pada tahun 1982, dengan di undangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUKPPLH). UUKPPLH ini
dahulunya disebut sebagai payung hukum (umbrella act) bagi lingkungan hidup di Indonesia.
Oleh kerena terdapat banyak kekurangan dalam UUKPPLH ini, khususnya pada regulasi,
institusional,dan politis maka terjadi beberapa kali perubahan, hingga sekarang kita memiliki
UUPPLH yang telah disempurnakan serta diharapkan tetap mampu menjadi payung hukum
(umbrella act) bagi lingkungan hidup di Indonesia.
     Dari uraian BAB Pembasan, dapatlah kita simpulakan bahwa keberadaan UUPPLH sebagai
payung hukum (umbrella act) sudah bergeser atau tidak mutlah lagi. Ini di kerenakan adanya
beberapa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan lingkungan hidup
bertentangan dengan UUPPLH, seperti dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang
Pertambangan Mineral Dan Batubara. Pertentangan keduan Undang-Undang ini jelas terlihat
pada ketentuan sanksi administrasi dan pidananya, serta masih banyak lagi pertentangan lainnya.
Oleh karean adanya pertentagan norma ini atau konflik norma maka keberadaan UUPLLH
sebagai umbrella act khususnya dalam hal penegakan hukum lingkungan dapat dikatakan tidak
mutlak lagi.




D. SARAN
Jika terjadi konflik norma, maka untuk menyelesaikannya harus kembali pada asas hukum
Lex Posteriore Derogat Lex Priori ( bahwa UU yang berlaku kemudian, membatalkan undang-
undang terdahulu yang mengatur materi yang sama). Maka dari itulah mengatasi konflik norma
yang terjadi antara Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara dan UUPPLH, khususnya mengenai penegakan hukum lingkungan, diharapkan kita
dapat kembali pada asas hukum yang ada yakni Lex Posterior Derogat Lex Priori. Artinya, di
lihat dari waktu diundangkannya kedua Undang-Undang ini, keberlaakuan UUPPLH dalam hal
penegakannya dapat kembali dijadikan sebai payung hukum (umbrela act).

More Related Content

What's hot

Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarUiversitas Muhammadiyah Maluku Utara
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan rupaka
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatAmulilikawa
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamAwis Mirad
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnDella Mega Alfionita
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2villa kuta indah
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Ranielsaref
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusiadichasenja
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukumgradyg
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Kacung Abdullah
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumAji Wasesa
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukumSeptiani Dwi Rahayu
 

What's hot (20)

Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantarPolitik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
Politik Hukum - Pertemuan Pertama - 1. politik hukum suatu pengantar
 
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
Soal dan Jawaban Hukum lingkungan
 
Materi kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi HukumMateri kuliah Antropologi Hukum
Materi kuliah Antropologi Hukum
 
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakatHukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
Hukum sebagai sarana pembaharuan masyarakat
 
Perkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-hamPerkembangan pemikiran-ham
Perkembangan pemikiran-ham
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htnPengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
Pengertian, perbedaan dan persamaan han dan htn
 
Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2Hukum perdata internasional 2
Hukum perdata internasional 2
 
Ppt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrakPpt sekilas hukum kontrak
Ppt sekilas hukum kontrak
 
Hukum perdata
Hukum perdataHukum perdata
Hukum perdata
 
Materi Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu RaniMateri Viktimologi by Ibu Rani
Materi Viktimologi by Ibu Rani
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi ManusiaTeori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
Teori dan Prinsip Hak Asasi Manusia
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Ilmu hukum
Ilmu hukumIlmu hukum
Ilmu hukum
 
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
Hukum perjanjian (Hukum Kontrak)
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Hukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata HukumHukum Antar Tata Hukum
Hukum Antar Tata Hukum
 
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber   sumber hukumPengantar ilmu hukum sumber   sumber hukum
Pengantar ilmu hukum sumber sumber hukum
 

Similar to Payung Hukum Lingkungan Bergeser

Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Dedy Wiranto
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Nadya Silva Calestin
 
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 201815. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018claramonalisa09
 
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 201915, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...nabilasafitr
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanRizki Gumilar
 
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkungan
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkunganTugas kuliah prinsip ilmu lingkungan
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkunganGide OrDeden
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingInarotul Faiza
 
Hbl forum dan quiz minggu 15
Hbl forum dan quiz minggu 15Hbl forum dan quiz minggu 15
Hbl forum dan quiz minggu 15rifaaa_092
 
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Hayyu Safitri
 
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Nurul Huda
 
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuana
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuanaHbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuana
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuanaMeikaSihombimg
 
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANTOFIK SUPRIYADI
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7WennaSustiany
 
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Lingkungan ,Universita...
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali ,  Hukum Lingkungan ,Universita...15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali ,  Hukum Lingkungan ,Universita...
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Lingkungan ,Universita...Jihan Nabilah
 
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)Researcher Syndicate68
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfssuserdb3cb4
 

Similar to Payung Hukum Lingkungan Bergeser (20)

Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
Perbedaan Pendidikan Konservasi UU No. 23 Tahun 1997 dan UU No. 32 Tahun 2009
 
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
Hbl, nadya silva calestin, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu bua...
 
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 201815. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018
15. hbl,clara monalisa,hapzi ali,hukum lingkungan, universitas mercu buana, 2018
 
Bab 15
Bab 15Bab 15
Bab 15
 
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 201915, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
15, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...
HBL 15, Nabila Safitri, Hapzi Ali, Hukum Lingkungan, Universitas Mercu Buana,...
 
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhanSejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
Sejarah, pengertian dan lingkup perburuhan
 
Materi muatan raperda lh
Materi muatan raperda lhMateri muatan raperda lh
Materi muatan raperda lh
 
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkungan
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkunganTugas kuliah prinsip ilmu lingkungan
Tugas kuliah prinsip ilmu lingkungan
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
 
Hbl forum dan quiz minggu 15
Hbl forum dan quiz minggu 15Hbl forum dan quiz minggu 15
Hbl forum dan quiz minggu 15
 
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
Tugas 13. hbl, hayyu safitri, hapzi ali, hukum lingkungan, universitas mercu ...
 
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
Ind puu-7-2011-permen-lh-14-th-2011-perumusan-muatan-pplh2
 
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuana
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuanaHbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuana
Hbl 15, mei ika,hapzi ali, hukum lingkungan,mercubuana
 
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAANPPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
PPT OMNIBUS LAW DALAM HUKUM KETENAGAKERJAAN
 
Presentasi tanpa judul
Presentasi tanpa judulPresentasi tanpa judul
Presentasi tanpa judul
 
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
Tm 7, 4, hbl, wenna sustiany, hapzi ali, excecutive summary tm 7
 
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Lingkungan ,Universita...
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali ,  Hukum Lingkungan ,Universita...15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali ,  Hukum Lingkungan ,Universita...
15.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali , Hukum Lingkungan ,Universita...
 
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)
Evaluasi kebijakan perizinan pertambangan mineral dan batubara1(pusat han)
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Payung Hukum Lingkungan Bergeser

  • 1. KEBERADAAN PAYUNG HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA DALAM PERPSEKTIF PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Oleh : FESDIAMON A. SEJARAH SINGKAT HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA Hukum lingkungan di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Namun, hukum lingkungan pada waktu itu hanya besifat pemakaian terhadap lingkungan, belum diatur tentang pengelolaan atau perlindungan terhadap lingkungan hidup. Seiring perjalanan waktu, pasca kemerdekaaan Indonesia, dan dalam rangaka menyikapi lahirnya Deklarasi Stockholm pada tahun 1972 ( The Stockholm Declaration of 1972) perkembangan hukum lingkungan di Indonesia sangat pesat. Dari hukum yang berorientasi hanya pada pemakaian, menjadi hukum lingkungan yang berorientasi pada perlindungan terhadap lingkungan hidup. Untuk pertamakalinya, di Indonesia pasca Deklarsi Stockholm 1972, masalah lingkungan hidup dimasukan pada GBHN 1973-1978. Pada BAB III Pola Umum Pembangunan Jangka Panjang menggariskan perlunya perlindungan lingkungan dalam melaksanakan pembangunan. Pada waktu inilah konsep awal RUU tentanag lingkungan hidup mulai dirumuskan oleh panitia yang dibentuk oleh pemerintah pada waktu itu yang diberi nama Panitia Nasioanal Perumus Kebjakan di Bidang Lingkungan Hidup.1[1] Setelah melalui proses yag panjang, akhirnya RUU Tentang pengelolaan Lingkungan Hidup ini disahkan menkajdi Undang-Undang, pada tanggal 25 Februari 1982. Dengan disahkannya RUU Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ini, maka Indonesia untuk pertamakalinya memiliki Undang-Undang Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang di undangakan oleh pemerintah menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-Undang ini kemudaian disebut sebagai payung hukum (Umbrella act) bagi semua peaturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup. Namun, dalam perjalanannya UUKPPLH ini menngalami banyak kendala, diantaranya masalah regulasi, institusional, dan politis. Banyaknya kendala yang ditemukan dalam UUKPPLH ini, maka atas dasar itulah 1
  • 2. pemerintah kemudian mengundangkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. UUPLH ini dalam pejalanannya ternyata juga menemukan kendala, terutama dalam hal pemberian sanksi pidana terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Sehigga UUPLH inipun akhrinya dilakukan perubahan dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. B. KEBERADAAN UUPPLH SEBAGAI PAYUNG HUKUM LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk pertama kalinya di Indonesia, UUKPPLH ini telah menjadi payung hukum(Umbrella act) bagi Lingkungan Hidup di Indonesia. Menjadi umbrella act artinya kalaupun ada peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang lingkungan hidup, tidak boleh betentangan dengan UUKPPLH ini. Namun dimasa sekarang, UUPPLH yang merupakan hasil dari beberapakali perubahan terhadap UUKPPLH tidak mampu lagi secara mutlak menjadi umbrella act bagi hukum lingkungan di indonesia. Kalau dahulu UUKPPLH yang dinilai banyak terdapat kekurangan sehingga terjadi perubahan dapat menjadi umbrella act bagi lingkungan hidup. Menagapa UUPPLH yang telah disempurnakan terkesan tidak dapat lagi menjadi umbrella act bagi lingkungan hidup di Indonesia ? Menurut Prof. Dr. Emil Salim Lingkungan Hidup adalah segala benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia. Dari pendapat Prof. Dr. Emil Salim diatas, jelaslah bahwa cakupan dari lingkungan hidup sangatlah luas, tak terkecuali persoalan pertambangan minerak dan batubara, serta kehutanan. Keberadaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara, dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan banyak sedikit telah menggeser keberadaan UUPPLH sebagai umbrella act lingkungan hidup di Indonesia.
  • 3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara yang secara limitatif mengatur tentang ketentuan sanksi adminstrasi dan pidana. Sedangkan UUPPLH seczra limitatif juga mengatur tentang ketentuan sanksi administrasi dan pidana. Dalam ketentuan mengenai sanksi kedua Undang-Undang ini, terdapat banyak perbedaan, misalnya dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara tidak diatur ketentuan sanksi pidana tentang akibat terhadap manusia, seperti gangguan kesehatan, luka, dan meninggal dunia. Sadangkan dalam UUPPLH secara limitatif diatur tenatang ketentuan sanksi pedana terhadap hal tersebut. Anehnyanya lagi dalam ketetntuan sanksi adaministrasi dan pidana terdapat perbedaan yang sangat subtansial. Dalam ketentuan pidana pada Pasal 163 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara,diatur tentang pidana tambahan, yakni berupa pencabutan izin usaha dan/atau pencabutan status badan hukum. Sedangkan dalam ketentuan pidana UUPPLH Pasal 119 tidak diatur tentang pencaabutan izin usaha sebagi bentuk pidana tambahan. Pencabutan izin usaha dalam UUPPLH diatuur sebagai sanksi administrasi, seperti yang terdapat dalam ketentuan sanksi administrasi UUPPLH Pasal 76 ayat (2), yakni : Sanksi administrasi terdiri atas : a. Teguran tertulis b. Paksaan pemerintah c. Pembekuan izin lingkungan; atau d. Pencabutan izin lingkungan Izin lingkungan dan izin usaha jelas saling berkaitan, izin usaha bisa diterbitkan setelah mendapatkan izin lingkungan seperti AMDAL dan lain sebagainya.Jelaslah bahwa, dari kedua Undang-Undang ini terdapat konflik norma. Oleh karena adanya konflik norma antara dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara dan UUPPLH, tentulah keberadaan UUPPLH sebagai payung hukum (umbrella act) lingkungan hidup di Indonesia sedikit bergeser atau tidak mutlak lagi dapat dikatakan sebagai payung hukum lingkungan. Hal ini dikarenakan beberapa persoalan lingkungan telah diatur dengan Undang- Undang tersendiri, serta terdapat pertentangan khususnya tentang ketentuan sanksi lingkungan hidup, antara UUPLH dan Undang-Undang yang berhubungan dengan lingkungan hidup lainnya,
  • 4. seperti dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. C. KESIMPULAN Indonesia untuk pertamakalinya memiliki Undang-Undang tentang lingkungan hidup yakni pada tahun 1982, dengan di undangkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUKPPLH). UUKPPLH ini dahulunya disebut sebagai payung hukum (umbrella act) bagi lingkungan hidup di Indonesia. Oleh kerena terdapat banyak kekurangan dalam UUKPPLH ini, khususnya pada regulasi, institusional,dan politis maka terjadi beberapa kali perubahan, hingga sekarang kita memiliki UUPPLH yang telah disempurnakan serta diharapkan tetap mampu menjadi payung hukum (umbrella act) bagi lingkungan hidup di Indonesia. Dari uraian BAB Pembasan, dapatlah kita simpulakan bahwa keberadaan UUPPLH sebagai payung hukum (umbrella act) sudah bergeser atau tidak mutlah lagi. Ini di kerenakan adanya beberapa peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan lingkungan hidup bertentangan dengan UUPPLH, seperti dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara. Pertentangan keduan Undang-Undang ini jelas terlihat pada ketentuan sanksi administrasi dan pidananya, serta masih banyak lagi pertentangan lainnya. Oleh karean adanya pertentagan norma ini atau konflik norma maka keberadaan UUPLLH sebagai umbrella act khususnya dalam hal penegakan hukum lingkungan dapat dikatakan tidak mutlak lagi. D. SARAN
  • 5. Jika terjadi konflik norma, maka untuk menyelesaikannya harus kembali pada asas hukum Lex Posteriore Derogat Lex Priori ( bahwa UU yang berlaku kemudian, membatalkan undang- undang terdahulu yang mengatur materi yang sama). Maka dari itulah mengatasi konflik norma yang terjadi antara Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara dan UUPPLH, khususnya mengenai penegakan hukum lingkungan, diharapkan kita dapat kembali pada asas hukum yang ada yakni Lex Posterior Derogat Lex Priori. Artinya, di lihat dari waktu diundangkannya kedua Undang-Undang ini, keberlaakuan UUPPLH dalam hal penegakannya dapat kembali dijadikan sebai payung hukum (umbrela act).