SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 1
PETA KONSEP
SISTEM
GERAK
Tumbuhan
Autonom
Esinom
Hewan
Vertebrata
Invertebrata
Manusia
Macam
Gerak
Aktif
Pasif
Susunan Fungsi
Tulang
Bentuk
Jenis
Sendi
Macam-
Macam
Jenis
Otot
Macam-
Macam
Sifat Kerja
Fisiologi
Gerak
Gangguan
Rangka
Sensi
Otot
Teknologi
Terapan
Struktur
Tulang
Gangguan
Tulang
Kelainan
Tulang
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 2
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem, dan bioproses yang terjadi pada
makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan
lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisvestasi pengalaman ajaran
agama yang diantunya.
2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap
data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun
dalam mengajukan pertanyaan, dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis,
responsif, dan proaktif dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas atau laboraturium maupun di luar kelas
atau di laboraturium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan
dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan pengamatan, dan percobaan di
laboraturium, dan di lingkungan sekitar.
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan
penyusyn pada sistem gerak dan mengaitkan dengan
bioprosesnya, sehingga dapat menjelaskan
mekanisme gerak, serta gangguan fungsi yang
mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui
studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada
struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan
gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai
bentuk media presentasi.
Sistem Gerak
Terbayangkan tidak olehmu,
seandainya tubuh manusia tidak
memiliki kemampuan untuk
bergerak? Mengapa tubuh manusia
dapat bergerak? Alat atau bagian
apa dari manusia yang mendukung
timbulnya kemampuan gerak?
Pada dasarnya, setiap mahluk
hidup dibekali dengan kemampuan
gerak. Namun demikian, ada
mahluk hidup yang memiliki gerak
aktif dengan mobilitas yang tinggi,
ada juga yang hanya mampu
menggerakkan tubuh tertentu,
bahkan ada yang hanya dapat
bergerak secara pasif. Manusia dan
hewan memiliki kemampuan gerak
lebih aktif dibandingkan
tumbuhan.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 3
1. SISTEM GERAK PADA MANUSIA
A. Gerak Aktif
Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia.
Sebagai alat gerak aktif otot tersusun dari senyawa kimia yaitu myosin dan protein aktin yang
bergabung membentuk aktomiosin. Aktomiosin inilah yang menyebabkan otot dapat
bergerak. Otot menempel pada tulang dan rangka manusia, jika otot bergerak secara tidak
langsung tulang dan kerangka manusia juga akan ikut bergerak. Aktomiosin juga
menyebabkan otot menjadi lentur atau fleksibel sehingga serabut otot akan memendek pada
saat otot berkontraksi dan akan kembali pada posisi semula ketika otot berelaksasi.
Cara kerja otot ialah dengan berkontraksi dan berelaksasi. Ketika otot berkontraksi
menyebabkan otot akan memendek dan mengeras pada bagian tengah otot menggelembung
atau membesar sehingga tulang tempat otot melekat tersebut akan memendek dan terangkat
atau tertarik.
Sistem gerak aktif dibedakan menjadi dua, yaitu gerak sinergis dan gerak antagonis.
Gerak sinergis ialah gerak yang dilakukan oleh otot-otot yang arahnya sama. Contoh gerak
sinergis ialah Gerakan yang terjadi karena kerja sama antara otot pro nator kuadratus dan otot
pronator teres yang mengakibatkan gerakan tangan secara menelungkup dan menengadah.
Gerakan otot-otot antara tulang rusuk menyebabkan gerak tulang rusuk ketika kita bernafas.
Sedangkan gerak antagonis ialah gerak yang dilakukan oleh otot-otot yang arahnya
berlawanan. Contoh gerak antagonis adalah kerja otot trisep dan otot bisep pada lengan.
Ketika otot bisep berkontraksi otot trisep akan berelaksasi sehingga lengan terangkat
begitupun sebaliknya.
B. Gerak Pasif
Alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka.
Alat gerak pasif pada manusia ialah tulang. Tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif karena
tanpa adanya otot yang melekat pada tulang, maka tulang tidak mampu melakukan gerak.
Hubungan diantara tulang-tulang yang menghasilkan gerak disebut persendian. Tulang tulang
pada manusia bergabung membentuk rangka yang juga berfungsi untuk melindungi organ
tubuh yang vital seperti jantung dan paru paru yang dilindungi oleh tulang rusuk yang
membentuk rangka badan. Tulang pada manusia sudah terbentuk sejak manusia masih berada
dalam kandungan.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 4
2. RANGKA
A. Susunan rangka
 Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang
belakang, tulang dada tulang rusuk, dan tulang gelang.
1. Tulang Tengkorak
Tengkorak manusia sebagian besar tersusun atas tulang-tulang yang berbentuk
pipih. Tulang-tulang tersebut bersambungan sedemikian rupa sehingga membentuk
rongga. Di antara tulang-tulang tengkorak terdapat hubungan antar tulang (sendi)
yang merupakan sendi mati atau disebut sutura.
Tengkorak manusia tersusun atas 23 buah tulang yang merupakan gabungan
tulang-tulang tempurung kepala (os. cranium) dan tulang muka/tulang wajah. (os.
splanchocranium). Tulang tempurung kepala yang berbentuk pipih dan membentuk
rongga berfungsi untuk melindungi otak. Tulang tempurung kepala terdiri dari 1
tulang dahi (os. frontale), 1 tulang kepala belakang (os. occipitale), 2 tulang ubun-
ubun (os. parietale), 2 tulang baji (os. sphenoidale), tulang 2 tapis (os. ethmoidale)
dan 2 tulang pelipis (os. temporale). Di bagian bawah tempurung kepala terdapat
rongga khusus yang disebut foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai
tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf dan pembuluh darah yang kemudian
menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka
membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung dan
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 5
memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri dari 2 tulang rahang atas (os. maxilla), 2
tulang rahang bawah (os. mandibula), 2 tulang pipi (os. zygomaticum), 2 tulang air
mata (os. lacrimale), 2 tulang hidung (os. nasale), 2 tulang langit-langit (os. pallatum)
dan 1 tulang lidah (os. hyoideum)
2. Tulang Belakang (Os. Vertebrae)
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh serta merupakan tempat
pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang tersusun dari 33 ruas tulang tidak beraturan
(Gambar 2.). Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Seluruh
gerakan tiap segmen dapat digabung sehingga memungkinkan seseorang untuk
membungkukkan tubuh. Tulang belakang terdiri dari:
a. Tujuh (7) ruas tulang leher (os. cervical)
Ruas pertama dari tulang leher (tulang atlas) berhubungan dengan tempurung kepala
karena adanya persendian yaitu sendi putar, sedangkan ruas kedua berupa tulang
pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan
gerakan ke atas dan ke bawah serta gerakan menggeleng.
b. Dua belas (12) ruas tulang punggung (os. thoraxalis)
Pada bagian kiri dan kanan ruas-ruas tulang punggung merupakan tempat melekatnya
tulang rusuk.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 6
c. Lima (5) ruas tulang pinggang (os. lumbar)
Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang
pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak dilekati otot-otot.
d. Tulang kelangkang (os. sacrum)
Tulang kelangkang merupakan fusi dari 5 segmen tulang belakang, membentuk
segitiga tidak beraturan yang terletak di bawah ruas-ruas tulang pinggang.
e. Tulang ekor (os. cocigeus)
Tulang ekor merupakan fusi dari 4 segmen terakhir tulang belakang.
3. Tulang Dada (Os. Sternum)
Tulang dada berbentuk pipih seperti pisau belati (Gambar 3.). Pada tulang dada
terdiri dari 3 bagian, yaitu:
a. Bagian hulu (os. manubrium sterni)
Os. manubrium sterni bersambungan dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang
rusuk pertama.
b. Bagian badan (os. corpus sterni)
Os. corpus sterni merupakan tempat melekatnya 9 pasang tulang rusuk berikutnya (6
pasang tulang rusuk sejati dan 3 pasang tulang rusuk palsu).
c. Bagian bawah/taju pedang (os. xiphoid processus)
Os. xiphoid processus merupakan bagian paling bawah dari tulang dada. Tulang ini
terbentuk dari tulang rawan.
4. Tulang Rusuk (Os. Costae)
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang
dada, tulang rusuk membentuk rongga dada untuk melindungi jantung, hati dan paru-
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 7
paru. Tulang rusuk pada manusia berjumlah 12 pasang yang dapat digolongkan
menjadi 3 kelompok (Gambar 3.), yaitu :
a. Tulang rusuk sejati (os costae vera)
Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang rusuk sejati melekat pada
tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
b. Tulang rusuk palsu (os costae sporia)
Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada
tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang
punggung.
c. Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)
Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang rusuk melayang
tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen
tulang punggung.
5. Tulang Gelang
Tulang gelang terdiri dari tulang gelang bahu dan tulang panggul.
a. Tulang Gelang Bahu
Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral. Bahu tersusun atas 4 buah
tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka (klavikula).
 Tulang selangka (klavikula)
Tulang selangka kanan dan kiri bagian depan menempel pada tulang dada pada
bagian bulu, sedangkan bagian ujung tulang selangka menempel pada tulang
belikat.
 Tulang belikat (skapula)
Tulang belikat kanan dan kiri berbentuk pipih segitiga, pada bagian atas terdapat
tonjolan yang bentuknya menyerupai paruh gagak.
b. Gelang Panggul
Tulang gelang panggul disebut juga gelang pinggul yang terdiri atas :
- Sepasang tulang usus
- Sepasang tulang duduk (kedudukan)
- Sepasang tulang kemaluan
 Rangka Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan anggota gerak terdiri dari anggota gerak
atas, anggota gerak bawah.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 8
1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:
a. Humerus / tulang lengan atas.
Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi
oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat
melekatnya tulang radius dan ulna.
b. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.
Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di
humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
dibandingkan ulna.
c. Carpal / pergelangan tangan.
tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen
d. Metacarpal / telapak tangan.
Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang
pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari
(palanges)
e. Phalanges (tulang jari-jari).
tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari
yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
2. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah (kaki) disusun oleh tulang :
a. Femur / tulang paha
Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke
lutut.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 9
b. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan
pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena
berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat
melekatnya beberapa otot
c. Patela / tempurung lutut
terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi
lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
d. Tarsal / Tulang pergelangan kaki
Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah
tulang tumit.
e. Metatarsal / Tulang telapak kaki
Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
f. Palanges / tulang jari-jari tangan
Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang
B. Fungsi rangka
 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat melekatnya otot
 Pelindung bagian tubuh yang penting
 Tempat pembentukkan sel darah merah
 Sebagai alat gerak pasif
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 10
3. TULANG
A. Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu tulang pipa,
tulang pipih, dan tulang pendek.
 Tulang pipa
1. Bentuknya panjang bulat seperti pipa.
2. Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak.
Sumsum kuning merupakan cadangan untuk
pembentukan sumsum merah.
3. Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang
lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas jari
tangan/ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang
pengumpil.
 Tulang pipih
1. Berbentuk pipih atau tipis.
2. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
3. Contoh dari tulang pipih, yaitu tulang kepala
(tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang
belikat.
 Tulang pendek
1. Bentuknya pendek dan bulat.
2. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.
3. Contoh dari tulang pendek, yaitu ruas-ruas tulang
belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang
pergelangan kaki
a. Jenisnya
Berdasarkan jenisnya, rangka tubuh manusia tersusun dari dua jenis tulang, yaitu tulang
keras dan tulang rawan.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 11
1. Tulang Keras
Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras berupa
sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Di
tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam
saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi
untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel
tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur
(kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat.
Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang, yang
disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-
saluran kecil yang disebut kanalikuli.
2. Tulang Rawan
Tulang rawan atau kartilago tersusun dari jaringan tulang
rawan. Sel-sel tulang rawan (kondrosit) tidak membentuk
lingkaran sehingga pada tulang rawan tidak terdapat saluran
Havers. Pada tulang rawan banyak mengandung zat perekat
(kolagen) dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah sebabnya
tulang rawan bersifat lentur.
APA YANG MENYEBABKAN TULANG JADI KERAS?
Tujuan : Untuk mengetahui apa yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Alat dan bahan :
* Tulang ayam yang sudah dibersihkan
* Larutan asam klorida encer (HCl)/ larutan cuka
* Cawan petri 4 buah
* Pinset
* Gelas kimia 4 buah / toples bekas selai
* Cangkang siput / bekicot yang telah kosong
* Air
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 12
Prosedur Kerja :
1. Berilah label A dan B pada kedua gelas kimia
2. Isilah gelas kimia A dengan larutan asam klorida encer setinggi 2 ml dan gelas kimia
B dengan air biasa setinggi 250 ml.
3. Masukkan masing-masing sepotong tulang pada kedua gelas kimia A dan C serta
cangkang pada gelas kimia B dan D.
4. Berilah lebel cawan petri dan letakan tulang pada cawan A (direndam HCl) , cawan C
(direndam air) dan cangkang pada cawan B (direndam HCl) dan cawan D (direndam
air)
5. Amatilah apa yang terjadi dan catat dalam tabel
Bahan Direndam di dalam
HCl encer Air
Tulang
Cangkang
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 13
6. Pertanyaan :
1. Zat apakah yang menyusun tulang dan cangkang sehingga bersifat keras ?
2. Mengapa tulang dan cangkang yang direndam HCl menjadi lunak ?
3. Dengan demikian sebagaian tulang terdiri dari zat apa ?
4. Zat apa pula yang tertinggal ?
Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………..........
……………………………………………………………………………………………..........
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 14
4. SENDI
A. Mengenal Sendi
Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan.
Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Persendian atau artikulasi adalah
hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian
berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia.
Gerakan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat
oleh jaringan yang disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi,
jika minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan menyebabkan
rasa sakit yang luar biasa. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan
dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh.
Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian
ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat
berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan
cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
Beberapa komponen penunjang sendi:
 Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.
 Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut-
serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.
 Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.
 Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
B. Macam-macam Sendi
Berdasarkan mekanisme sistem geraknya tersebut, sendi dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Sendi Mati (Sinartrosis)
Sendi mati (sinartrosis) adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan. Pada
sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan
berubah menjadi tulang. Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu sulure dan
sinkondrosis.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 15
Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat.
Misalnya pada tulang tengkorak. Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan
oleh kartilago hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.
2. Sendi Kaku (Amfiartosis)
Sendi kaku (amfiatrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat
sedikit digerakkan. Macam sendi yang satu ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu simfisis dan sindesmosis.
Tipe simfisis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih.
Misalnya pada pada tulang kemaluan dan sendi antartulang belakang. Pada tipe
sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Misalnya pada sendi antartulang kering dan tulang betis.
3. Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak (diartrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa
digerakkan karena antara dua tulang tidak hubungkan oleh jaringan ikat.
Ciri macam sendi yang satu ini adalah:
 Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.
 Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghahasil cairan
synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
 Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligament, namun ada juga yang tidak.
 Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.
Sendi yang bersifat diartrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian
tubuh manusia. Adapun berdasarkan arah gerakannya, sendi diartrosis dibedakan menjadi
6 macam. Macam-macam sendi diartrosis tersebut antara lain:
a. Sendi Engsel
Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya
berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu,
yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel misalnya
terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 16
b. Sendi Putar
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung
tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah
gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros.
Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi antara tulang
atlas dan tulang tengkorak.
c. Sendi Pelana atau Sendi Sela
Sendi pelana adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya
bertaut dan berbentuk pelana. Macam sendi ini memiliki 2 poros
berporos dua sehingga dapat bergerak bebas. Contoh sendi pelana
misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan
dengan tulang telapak tangan.
d. Sendi Kondiloid atau Elipsoid
Sendi kondiloid adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung
tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan dan ke kiri, ke
depan dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada jenis
persendian ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang
lain. Contoh sendi kondiloid misalnya terdapat pada sendi antara
tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil.
e. Sendi Peluru
Sendi peluru adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya
berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini gerakan
bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk
berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya terdapat pada sendi
antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu.
f. Sendi Luncur
Sendi luncur adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya
agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros sehingga hanya
dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur
misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan
tangan, tulang selangka, dan tulang pergelangan kaki.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 17
C. Jenis-Jenis Gerak Pada Persendian
1. Gerak inverse dan gerak eversi
Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh. Gerak eversi
merupakan gerak kaki membuka ke arah luar, atau gerak memiringkan kaki.
2. Gerak pronasi dan gerak supinasi
Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. Gerak supinasi ialah gerakan
menegadahkan tangan .
3. Gerak elevasi dan gerak depresi
Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala. Gerak depresi ialah gerakan
menurunkan atau menundukkan kepala.
4. Gerak adduksi dan gerak abduksi
Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh. Gerak abduksi ialah gerak menjauhi tubuh.
5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi
Gerak fleksi ialah gerakan membengkokkan atau menekuk. Gerak ekstensi ialah gerak
meluruskan.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 18
5. OTOT
A. Mengenal Otot
Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging, merupakan alat gerak aktif
pada vertebrate. Disamping sebagai alat gerak aktif, otot juga berperan sebagai
penyimpan cadangan makanan, serta bersama-sama rangka memberi bentuk luar tubuh.
Kemampuan yang dimiliki otot sebagai alat gerak aktif adalah :
Kontraktibilitas : Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi (ukuran lebih pendek)
Ekstensibilitas : Kemampuan otot untuk melakukan relaksasi (ukuran lebih panjang)
Elastisitas : Kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula setelah mengalami
kontraksi dan ekstensi
B. Macam-macam Otot
Berdasarkan letaknya, otot pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Otot Lurik
Otot ini umumnya melekat pada rangka,maka sering disebut otot rangka. Otot
rangka/lurik bekerja dibawah kendali saraf sadar. Oleh sebab itu,sering disebut otot sadar.
Otot lurik mempunyai ciri atau sifat:
 Kontraksi menurut kehendak kita.
 Geraknya tidak teratur dan cepat
lelah.
 Melekat pada rangka,kulit & otot
melingkari anus.
 Bentuk seperti serabut atau benang
yang panjang.
 Jumlah inti banyak.
 Secara miskroskopis ada garis
gelap dan terang yang melindungi.
2. Otot Polos
Sel-selnya berbentuk gelembung dan hanya memiliki satu inti sel di tengah-tengahya.
Otot polos mempunyai ciri-ciri atau sifat:
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 19
 Kontraksinya tidak menurut
kehendak kita,bergerak lamban dan
tidak mudah lelah.
 Terdapat pada alat-alat dalam
antara lain ginjal,usus,lambung.
 Terdapat pada otot penyusun
jantung.
 Satu inti sel berada pada otot
penyusun jantung.
 Inti sel di tengah.
3. Otot Jantung
Otot jantung atau miokardium hanya dijumpai pada dinding jantung. Kerja otot jantung
dikendalikan oleh saraf tak sadar atau saraf onotom. Otot jantung mempunyai ciri sebagai
berikut:
 Tersusun atas serabut otot yang
warnanya lurik tetapi bercabang.
 Bekerjanya tidak dipengaruhi
kehendak kita,gerakan lamban tidak
cepat lelah.
 Terdapat pada otot penyusun
jantung.
 Inti sel di tengah.
C. Sifat Kerja Otot
Sifat gerakan otot dibedakan menjadi 2 yaitu, sinergis dan antagonis
1. Otot sinergis adalah otot yang bekerja bersama-sama menggerakkan suatu organ.
Contohnya : otot pronator teres dan pronator kuadratus, bekerja menelungkupkan tangan.
No Pembeda Otot lurik Otot polos Otot jantung
1 Bentuk serabut lurus Kumparan serabut bercabang
2 Warna Ada garis gelap –
terang
Polos Ada garis gelap –
terang
3 Inti Banyak di tengah Satu Satu di tengah
4 Letak Melekat pada rangka Alat dalam Jantung
5 Sifat Sadar Tak sadar Tak sadar
6 Kontraksi Kuat cepat lelah Lambat tak cepat
lelah
Lambat tak cepat lelah
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 20
2. Otot antagonis adalah dua otot yang kerjanya saling berlawanan
Contohnya :
- Ekstensi (meluruskan) x fleksi (membengkokan)
- Depresi (menurunkan) x elevasi (menaikkan)
- Pronasi (menelungkup) x supinasi (menengadah)
- Abduksi (menjauhi badan) x adduksi (mendekati badan)
D. Fisiologi Gerak Otot
Struktur terkecil otot yang mampu berkontraksi adalah protein aktin dan miosin.
Gabungan keduanya membentuk aktomiosin. Untuk dapat berkontraksi otot memerlukan
energi, yang diambil dari gula otot (glikogen). Pemecahan gula otot sampai dihasilkan
energi untuk gerakan otot dibedakan menjadi 2 fase, yaitu fase kontraksi dan fase
relaksasi.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 21
6. GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK
Seringkali kita temui adanya kelainan-kelainan dan gangguan pada rangka tubuh.
Gangguan dan kelainan itu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan
yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan, atau posisi tubuh yang salah.
A. Gangguan Pada Rangka Tubuh
1. Kelainan sejak lahir
Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa sejak
lahir dalam kandungan. Ketika dilahirkan, orang tersebut
telah mengalami kelainan tulang. Penyebabnya mungkin
karena si ibu terjatuh, atau makanannya kurang vitamin D
dan zat kapur, atau karena faktor keturunan (genetik).
Bentuk kelainan itu misalnya ketika dilahirkan anak
tersebut kakinya berbentuk X atau O, atau sejajar.
2. Infeksi
Infeksi penyakit dapat mengakibatkan gangguan pada tulang. Gangguan tulang akibat
infeksi antara lain :
a. Artritis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila digerakkan
akibat peradangan pada selaput sendi
b. Artritis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan
akibat kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi)
c. Rasa nyeri sendi pada lutut dan pangkal paha berupa
infeksi yang menghasilkan nanah akibat serangan
penyakit kelamin gonorea dan siphilis
d. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh beberapa penyakit
e. Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit polio pada anak-
anak yang disebabkan oleh virus
3. Kerusakan atau kelainan tulang pada persendian
Kelainan tulang pada sistem persendian antara lain,
a. Selaput tukang rusak, sobek, atau memar
b. Lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi (urai sendi)
c. Retak tulang atau fisura
d. Patah tulang (fraktura), baik yang patah tulang
terbukamaupun patah tulang tertutup.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 22
4. Nekrosis
Nelrosis adalah matinya sel-sel tulang. Di bagian luar tulang terdapat selaput tulang
(periosteum) yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang, terutama untuk mensuplai
makanan dan menyambungkan tulang yang patah atau retak. Jika poriosteum rusak, maka
suplai makanan terhenti dan sel-sel akan mati
5. Defisiensi
Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat kapur) dapat mengakibatkan gangguan
proses penulangan sehingga tulang menjadi bengkok dan keropos. Cukup minum susu
baik bagi kesehatan tulang.
6. Kebiasaan posisi tubuh yang salah
Kelainan tulang juga disebabkan oleh kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang
kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa pertumbuhan anak. Tipenya meliput,
a. Lordosis, tulang belakan melengkung ke depan
b. Kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang
c. Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping
7. Layuh semu
Layuh semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifisis akibat infeksi sifilis pada anak sejak
dalam kandungan. Cakra epiitis adalah daerah pertumbuhan (tempat memanjang) pada
tulang panjang. Akibat rusaknya cakra epifisis menyebabkan tulang tidak bertenaga atau
layuh
8. Oesteoporosis
Oesteoporosis adalah suatu keadaan di mana kemapuan
tulang mulai berkurang dan disertai kerusakan struktur
sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Oesteoporosis dialamai oleh pria atau wanita di usisa tua.
Hal ini disebabkan oleh gnagguan metabolisme tulang,
yaitu jika kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel
pembentuk tulang. Lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat terjadi
secara fisioligis karena proses penuaan yang disertai menurunnya hormon, kurang asupan
kalsium, dan vitamin D.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 23
9. Kanker tulang (osteosarkoma)
Kanker tulang adalah terjadinya pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang. Ada
dua jenis kanker tulang, yaitu kanker tulang primer dan sekunder.
B. Gangguan Pada Persendian
Beberapa gangguan ada persendian adalah sebagai berikut
1. Artritis, yaitu radang sendi yang disertai rasa nyeri dan sakit . beberapa macam
gangguan yang termasuk arthritis antara lain
a. Rematik, yaitu radang sendi yang disebabkan perbanyakan diri sel darah putih dalam
selaput synovial. Gangguan tersebut disertai rasa sakit dan kekakuan pada persendian
sehingga membatasi gerak
b. Asam urat (gout), yaitu radang (pembengkakan) sendi yang disebabkan oleh
penimbunan asam urat di persendian sehingga membatasi gerak
c. Osteoartritis, yaitu radang sendi yang disebabkan bantal tulang rawan dalam
persendian pecah sehingga terjadi pergesekan antar tulang keras
d. Artritis sika, yaitu radang sendi yang disebabkan berkurangnya minyak synovial
akibat terinfeksi bakteri gonore dan bakteri sifilis
e. Lupus eritematosus (lupus), yaitu suatu kondisi yang terkait dengan radnag sendi yang
menyebabkan demam, ruam, dan bengkak persendian
f. Ankilosis, yaitu persendian sulit digerakkan karena sudah lama tidak digunakan
C. Gangguan Pada Otot
Gangguan pada otot dapat disebabkan oleh banyak hal, baik faktor luar maupun faktor
dalam.
1. Gangguan karena serangan penyakit
a. Tetanus, otot yang teganga terus-menerus yang disebebkan oleh racun bakteri
Clostridium tetani
b. Atrofi otot, mengecilnya otot akibat serangan virus polio
2. Gangguan karena kesalahan aktivitas
a. Kaku leher, terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot trapesius meradang
b. Kram, terjadi karena aktifitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang
c. Atrofi, mengecilnya otot karena tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
atau penyakit tertentu
3. Gangguan obat bawaan
Hernia abdominal, yaitu sobeknya dinding otot perut sehingga usus melorot ke bawah
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 24
7. TEKNOLOGI TERAPAN UNTUK GANGGUAN
SISTEM GERAK
A. Teknologi yang berhubungan dengan struktur tulang
Tulang manusia yang penting untuk menegakkan tubuh dan penting dalam aktifitas
gerak, misalkan tulang paha, tulang keringa, tulang betis, tulang lengan atas, bentuknya
panjang seperti silinder. Penampang melintang tulang berbentuk bundar.
Tulang manusia bukan merupakan tulang pejal. Pada proses pembentukan tulang,
bagian dalam tulang dirusak oleh osteoklas, sehingga menjadi berongga. Rongga ini
kemudian diisi oleh sumsum tulang. Dengan bentuk tulang yang tidak pejal, manusia
mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut
a. Tulang menjadi ringan, sehingga beban tubuh manusia menjadi ringan. Hal ini
menguntungkan agar manusia mudah bergerak
b. Rongga tulang diisi oleh sumsum tulang. Sumsum berperan dalam pembentukan sel-
sel darah
B. Teknologi yang berubungan dengan gangguan dan kelainan tulang
a. Pemyembuhan patah tulang
1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang yang patah
2. Pemasangan gips : bahan dari kapur yang dibungkuskan si sekitar tulang yang patah
3. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan
pada tulang yang patah
b. Penyembuhan kanker tulang, yakni pembedahan dan kemoterapi
c. Transplantasi sumsum tulang
Sumsum merah dapat ditranspalntasikan dari satu orang ke orang lainnya. Dalam
pengibatan kanker tertentu sumsum merah pasien dapat rusak sehingga perlu diganti
dengan jaringan tranpalntasi susmsum merah baru yang sehat.
Diperlukan suatu teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat
dan meyuntikkannnya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum sangat lunak.
d. Pergantian sendi
e. Pada orang tua yang mengalami penyakit gedeneratif tulang (missal osteoarthritis),
sendi-sendi telah rusak dan menimbulkan rasa sakit. Untuk mengatasinya kini dikenal
metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan bahan logam. Bonggol
sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan
mangkuk poliethilena (misal plastik) kerapatan tinggi. Kemudian kedua sisi direkatkan
dengan senyawa metal methakrilat yang berpori yang memungkinkan fisiologi tulang
tetap normal.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 25
8. SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN
Tumbuhan juga melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya.
Rangsangan tersebut dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam tubuh tumbuhan
sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi juga melakukan gerak pada organ-organnya.
A. Macam-macam gerak pada tumbuhan
1. Gerak Autonom
Gerak autonom adalah gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar.
Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan
itu sendiri. Gerak autonom disebut juga gerak endonom atau gerak spontan.
Contoh gerak autonom antara lain sebagai berikut.
1. Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang
merah yang masih hidup.
2. Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh.
3. Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga.
Pada tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan massa
dan jumlah sel. Pertumbuhan ini menimbulkan gerak autonom.
2. Gerak Esionom
Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan.
1. Gerak Nasti
Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau
ditujukan ke atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu,
cahaya, dan kelembaban.
a. Termonasti
Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh termonasti yang terjadi
di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang
membuka karena pengaruh suhu.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 26
b. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh
bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh
fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis
jalapa) pada waktu matahari terbenam.
c. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh
rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak
menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami
pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan
dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica).
d. Niktinasti
Gerak niktinasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh gerak
niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan polong pada
menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan
tekanan turgor sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun.
e. Nasti kompleks
Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan
yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh
gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya
stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air.
2. Gerak Tropisme
Tropisme (tropos = balik) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi
rangsang. Tropisme yang menuju sumber rangsang merupakan gerak positif, sedangkan
yang menjauhi rangsang adalah negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang
memengaruhinya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, kemotropisme,
hidrotropisme, geotropisme,dan tigmotropisme.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 27
a. Fototropisme
Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan
yang trjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang
berupa cahaya.
Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke
arah datangnya cahaya
Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya.
2) Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah
datangnya cahaya.
Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya.
b. Kemotropisme
Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang
berupa bahan kimia.
Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun.
c. Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa
hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air.
Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair.
d. Geotropisme
Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena
pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan
batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap gravitasi,
geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat
bumi. Contoh: Gerak ujung akar kepala.
2. Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya
gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung batang tumbuhan.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 28
e. Tigmotropisme
Tigmotropisme atau haptotropisme adalah gerak
membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya
persinggungan. Tigmotropisme dapat kita amati pada
tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung batang atau
ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit
pada tempat merambatnya.
3. Gerak Taksis
Pada beberapa jenis tumbuhan tingkat rendah ada yang dapat melakukan gerak berpindah
tempat. Gerak ini disebut gerak taksis. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh
tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya
rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis
negatif.
Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi
fototaksis dan kemotaksis.
a. Fototaksis
Fototaksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh
tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya.
Contoh: Euglena yang dikenai cahaya akan bergerak pindah
tempat menuju ke arah datangnya cahaya.
Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya.
b. Kemotaksis
Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena
pengaruh rangsang zat kimia.Contoh:
1. Bakteri oksigen yang bergerak ke tempat-tempat yang
banyak mengandung oksigen.
2. Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-
pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 29
Jadi perbedaan nasti, taksis dan gerak tropisme adalah gerak nasti terjadi akibat
perbedaan kecepatan perubahan tekanan turgor, gerak tropisme merupakan gerak akibat
tumbuh dan kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat, sedangkan
gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi
rangsangan.
1. Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan
kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak higroskopis
ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi.
Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering
pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku-
pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium
lumut.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 30
9. SISTEM GERAK PADA HEWAN
A. Vertebrata
Hewan vertebrata mempunyai kemampuan untuk bergerak secara aktif. Gerakan tersebut
disebabkan adanya kerja sama yang kompak antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat
bergerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena
mempunyai daya berkontraksi. Oleh karena itu, otot dapat dikatakan sebagai alat gerak
aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Otot menepelkan dan menghubungkan tulang
yang satu dengan tulang yang lainnya.
Tiga kebutuhan hewan untuk dapat melakukan suatu gerak, yaitu:
1. Propulasi, penyebab gerak ke arah yang dituju
2. Support, kegiatan tubuh yang melawan habitat
3. Stabilitas, memulihkan keseimbangan yang hilang untuk sementara waktu
A. Hewan Air
Adaptasi gerak hewan air terletak pada:
1. Anggota gerak berupa sirip (dada, perut, punggung, dan ekor)
2. Bentuk tubuh stream-line (torpedo)
3. Otot bersegmen-segmen (myotomes) untukmemudahkan
konstraksi
4. Kelenturan sensi-sendi
B. Hewan Darat
Adaptasi gerak darat terutama hewan beraki empat terletak pada:
1. Otot kaki dan kekuatan kukunya
2. Di samping otot kaki, tulang belakangnya melengkung seperti
bentuk huruf “S” untuk memberikan kekuatan tambahan (khusus
untuk hewan reptilia)
C. Hewan Terbang
Adaptasi gerak hewan terbang terletak pada:
1. Kerja antagonis dari otot pektoralis mayor dengan otot
pektoralis minor
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 31
2. Tonjolan tulang dada berbentukperahu (sternum)
3. Tulang-tulang berisi udara
4. Bentuk buu-bulu (filoplumae, plumulae, dan plumae)
5. Posisi perubahan ekor
6. Pengatur pernafasan saat terbang yang baik (gelombang pernafasan/pundi-pundi
udara)
A. Invertebrata
Sistem gerak hewan invertevrata tentu saja berbeda dengan sistem gerak hewan
vertebrata. Hewan invertebrata tidak mempunyai endoskeleton, tidak mempunyai dinding
sel dan secara umum tubuh hewan invertebrata di bagi menjadi begian kepala, bagian
dada dan bagian perut. Hewan invertebrata terdiri dari beberapa phylum, yaitu protozoa,
porifera, cnidaria, Ctenophora, vermes, Artropoda, Mollusca, Coellenterata. Masing –
masing phylum tentu mempunyai sistem gerak yang berbeda.
Protozoa merupakan hewan invertebrata bersel satu yang hidup
di dalam air. Protozoa terdiri dari beberapa kelas
Kelas protozoa berdasarkan alat geraknya :
a. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu
b. kelas Flagel bergerak dengan bulu cambuk
c. Kelas Cilliata bergerak dengan rambu getar
d. kelas Sporozoa bergerak dengan menggerakkan seluruh
tubuhnya
Porifera merupakan hewan invertebrata yang berpori-pori di
seluruh tubuhnya. Porifera hidup melekat di dasar laut. Porifera
tidak mempunyai sistem gerak.
Ctenopora merupakan hewan invertebrata yang berongga dan mempunyai racun untuk
melumpuhkan mangsanya. Kelas ctenopora tidak mempunyai sistem gerak. Ubur-ubur
merupakan salah satu hewan kelas ctenopora.
Artropoda atau yang biasa disebut hewan berbuku-buku
merupakan hewan inverterata yang tubuhnya tersusun dari
beberapa segmen atau ruas yang bersatu. Artropoda
mempunyai kaki yang beruas ruas sebagai alat geraknya.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 32
Phylum Artropoda terdiri dari beberapa kelas, yaitu :
a. Chelicerata : tungau, laba-laba dan kalajengking
b. Myriapoda : lipan
c. Krustasea : lobster, kepiting dan udang
d. Hexapoda : serangga
Mollusca merupakan hewan invertebrata yang bertubuh lunak.
Sebagian mollusca mempunyai cangkang sebagai pelindung
tubuh dan sebagian lagi tidak dilindungi oleh cangkang.
Cangkang mollusca terbentuk dari zat kapur yang banyak
mengandung kalsium. Phyilum Mollusca terdiri dari 3 kelas,
masing masing kelas mempunyai sistem gerak yang berbeda.
Berikut sistem gerak pada mollusca :
a. Gastropoda bergerak dengan kaki dan perut. Contoh : siput
b. Cepalophoda bergerak dengan kaki dan kepala. Contoh : cumi-cumi dan gurita.
c. Pelicipoda bergerak dengan kaki pipih. Contoh : Scaphopoda dan Amphineura.
Coellenterata merupakan hewan invertebrata yang bertentakel.
Sistem gerak coellenterata dengan menggerakkan tubuh
basalnya atau dengan menggerakkkan tentakel yang ada di
mulutnya.
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 33
UJI KOMPETENSI
A. Pilihan ganda
1. Otot tersusun dari senyawa kimia
yaitu myosin dan protein aktin
yang bergabung membentuk…
a. Aktomiosin
b. Hialin
c. Kartilago
d. Ligamentum
e. Sinovial
2. Perhatikan gambar
persendian berikut.
Persendian seperti
pada gambar
merupakan sendi….
a. Engsel
b. Putar
c. Peluru
d. Pelana
e. Luncur
3. Rangka yang terdiri dari tulang
tengkorak, tulang belakang, tulang
dada tulang rusuk, dan tulang
gelang adalah rangka…
a. Apendikular
b. Aksial
c. Manusia
d. Hewan
e. Tumbuhan
4. Gerak yang dilakukan oleh otot-
otot yang arahnya berlawanan
adalah gerak…
a. Aktif
b. Pasif
c. Sinergis
d. Antagonis
e. Semua salah
5. Bagian tulang
yang berfungsi
melindungi
organ dalam
ditunjukkan
pada gambar
oleh nomor…
a. 1 dan 2
b. 5 dan 6
c. 4 dan 8
d. 1 dan 7
e. 3 dan 8
6. Tulang yang merupakan fusi dari 5
segmen tulang belakang,
membentuk segitiga tidak
beraturan yang terletak di bawah
ruas-ruas tulang pinggang adalah
tulang…
a. Leher
b. Punggung
c. Pinggang
d. Kelangkang
e. Ekor
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 34
7. Saat otot berkonstraksi, bagian
tendon yang mengerakkan tulang
dinamakan…
a. Ligamen
b. Origo
c. Oaktomiosin
d. Empal
e. Insersio
8. Tulang ini
berjumlah….
pasang.
a. 11
b. 12
c. 13
d. 14
e. 15
9. Tulang gelang bahu disebut juga
tulang…
a. Klavikula
b. Vertebrae
c. Kranium
d. Lumbar
e. Pectoral
10. Pergelangan tangan tersusun atas 8
buah tulang yang saling
dihubungkan oleh…
a. Ligamen
b. Otot
c. Tulang rawan
d. Tulang keras
e. Sendi
11. Ukuran tulang kering lebih besar
dibandingkan tulang betis karena
berfungsi untuk…
a. Menahan beban atau berat
tubuh
b. Bekerja lebih berat
c. Menyimpan kalsium
d. Mengandung banyak vitamin
e. Bekerja lebih cepat
12. Salah satu fungsi rangka adalah
sebagai berikut, kecuali…
 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat melekatnya saraf
 Pelindung bagian tubuh
 Tempat pembentukkan darah
13. Nama lain dari tulang
ini adalah…
a. Femur
b. Tibia
c. Fibula
d. Patela
e. Tarsal
14. Di dalamnya berisi sumsum merah,
tempat pembuatan sel darah merah
dan sel darah putih adalah iri-ciri
tulang…
a. Pipih
b. Pendek
c. Pipa
d. Keras
e. Rawan
15. Di tengah-tengah sel tulang
terdapat saluran…
a. Kanalikuli
b. Kolagen
c. Artikulasi
d. Havers
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 35
e. Ligamen
16. Sel-sel tulang ini disebut juga…
a. Trombosit
b. Eritrosit
c. Kondrosit
d. Leukosit
e. Parasit
17. Selaput sendi menghasilkan
cairan…yang berfungsi sebagai
minyak pelumas sendi.
a. Ligamentum
b. Sinovial
c. Kartilago
d. Hialin
e. Osteosit
18. Tipe sendi yang dihubungkan oleh
kartilago hialin dalah tipe sendi…
a. Sinkondris
b. Amfiartosis
c. Sinartrosis
d. Suture
e. Diartrosis
19. Beberapa komponen sendi adalah
sebagai berikut, kecuali…
a. Kapsula sendi
b. Ligamen
c. Kartilago hialin
d. Kolagen
e. Sinovial
20. Otot lurik mempunyai ciri atau
sifat sebagai berikut, kecuali…
a. Kontraksi menurut kehendak
kita
b. Geraknya tidak teratur dan
cepat lelah
c. Melekat pada rangka, kulit dan
otot melingkari anus
d. Bentuk seperti serabut atau
benang yang panjang
e. Jumlah inti hanya satu
21. Gerak pada tulang ini adalah
contoh gerak…
a. Inverse dan eversi
b. Pronasi
dan
supinasi
c. Elevasi
dan
depresi
d. Adduksi dan abduksi
e. Fleksi dan ekstensi
22. Kelainan pada pertumbuhan
tengkorak, sehingga bentuk kepala
kecil adalah...
a. Hidrosefalus
b. Mikrosefalus
c. Hipertropi
d. Distrofi
e. Fibriosis
23. Kemoterapi yang biasa diberikan
adalah metotreksat dosis tinggi
sebagai berikut, kecuali…
a. Gleomycin
b. Leukovorin
c. Doxorubicin
d. Cisplatin
e. Cyclophosphamide
24. Menguncupnya bunga ini pada
waktu matahari terbenam adalah
contoh gerak tumbuhan…
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 36
a. Termonasti
b. Seismonasti
c. Fotonasti
d. Niktinasti
e. Kemotropisme
25. Berikut ini adalah adaptasi gerak
hewan terbang, kecuali…
a. Tonjolan tulang dada berbentuk
perahu
b. Tulang-tulang berisi udara
c. Bentuk bulu-bulu
d. Otor kaki dan kekuatan
kukunya
e. Posisi perubahan ekor
26. Kontraksi otot bisep meghasilkan
gerak…
a. Rotasi, yaitu gerak melingkari
satu sumbu sentral
b. Ekstensi, yaitu gerak
meluruskan tangan
c. Fleksi, yaitu gerak
membengkokkan tangan
d. Abduksi, yaitu gerak tungkai
menjauhi sumbu tubuh
e. Abduksi, yaitu gerak tungkai
mendekat
27. Persendian antara tulang-tulang
yang membentuk tengkorak disebut
sendi…
a. Sinfibrosis
b. Sinkondrosis
c. Sinartrosis
d. Endartrosis
e. Diartrosis
28. Rongga dada dibentuk oleh
sejumlah tulang antara lain yang
melekat pada tulang dada dan
tulang punggung adalah…
a. Rusuk pendek
b. Rusuk sejati
c. Rusuk melayang
d. Belikat
e. Skapula
29. Ini adalah sendi…
a. Pelana
b. Putar
c. Peluru
d. Engsel
e. Luncur
30. Di dalam sel-sel otot di samping
ATP, terdapat molekul khas yang
dapat memanfaatkan energi yang
dibebaskan oleh ATP untuk
kontraksi otot, yaitu
a. Asetilkolin
b. Adenosine trifosfat
c. Aktinmiosin
d. Adenine difosfat
e. Asam nukleat
31. Berikut ini macam-macam tulang
pada rangka tubuh manusia
1) Ulna
2) Serviks
3) Humerus
4) Manubrium
5) Radius
Tulang-tulang penyusun rangka
apendikuler adalah
a. 1), 2), dan 3)
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 37
b. 1), 3), dan 5)
c. 1), 4), dan 5)
d. 2), 3), dan 4)
e. 2), 3) dan 5)
32. Melengkungnya tulang punggung
ke arah depan akibat kesalahan
sikap disebut
a. Fraktura
b. Rakhitis
c. Lordosis
d. Kifosis
e. Nekrosis
33. Ini adalah gambar
kelainan…
a. Kifosis
b. Lordosis
c. Skoliosis
d. Osteoporosis
e. Osteosarkoma
34. Tulang menjadi keras karena
adanya endapan mineral yang
berupa
a. Elastin
b. Fibroblast
c. Matriks
d. H2SO4
e. Ca3(PO4)
35. Fungsi dari gambar ini adalah…
a. Mencegah pergerakan
b. Menambah rasa nyeri
c. Memberi istirahat tulang yang
patah
d. Mengurangi rasa nyeri
e. Mempercepat penyembuhan
B. URAIAN
36. Sebutkan fungsi rangka tubuh
manusia!
37. Gambarlah struktur tulang pipa
dan berilah keterangan bagian-
bagiannya!
38. Buatlah tabel yang dapat
menjelaskan ciri-ciri pergerakan sendi
diartrosis dan berilah contohnya !
39. Tulis dan gambarkan perbedaan
antar otot lurik, otot polos, dan otot
jantung!
40. Jelaskan mekanisme kontraksi
pada otot!
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 38
KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN
A. Pilihan Ganda
Jawaban benar : 2
Jawaban salah : 0
No. Kunci Jawaban No. Kunci Jawaban No. Kunci Jawaban
1. A 13. A 25. D
2. C 14. B 26. C
3. B 15. D 27. A
4. D 16. C 28. C
5. E 17. B 29. C
6. D 18. A 30. B
7. E 19. D 31. A
8. B 20. E 32. B
9. E 21. D 33. C
10. A 22. B 34. C
11. A 23. A 35. D
12. C 24. C Benar semua : 70
B. Uraian
36. Fungsi rangka tubuh manusia adalah sebagai berikut : (Benar nilai : 2)
 Penegak tubuh
 Pembentuk tubuh
 Tempat melekatnya otot
 Pelindung tubuh bagian yang
penting
 Tempat pembentukan sel darah
merah
 Sebagai alat gerak pasif
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 39
37. Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut. (Benar nilai : 8)
a. Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
b. Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
c. Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
d. Tulang rawan daerah sendi.
e. Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sumsum
tulang kuning.
f. Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang.
38. Tabel perbedaan sendi diartrosis (Benar nilai : 7)
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 40
39. Tabel pembeda otot lurik, otot jantung, otot polos (Benar nilai : 10)
40. Mekanisme kontraksi pada otot (Benar nilai : 3)
Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinapsis
atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil kolin. Asetil-kolin ini
akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa
dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen
tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera bergabung dengan filamen tipis tepat pada
sisi aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan penyeberangan (cross
bridges).
Segera setelah terbentuk, jembatan penyeberangan tersebut membebaskan sejumlah
energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis. Proses ini menyebabkan
filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot
pun berkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis.
Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan peristiwa ini, maka
filamen tipis akan lepas dari filamen tebal. Secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali.
Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik. Jadi, kontraksi otot akan
berlangsung selama ada rangsangan. Apabila tidak ada rangsangan maka ion kalsium akan
direabsorpsi. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi aktif lagi dan
sarkomer dalam keadaan istirah.
Benar semua : 30
No Pembeda Otot lurik Otot polos Otot jantung
1 Bentuk serabut lurus Kumparan serabut bercabang
2 Warna Ada garis gelap – terang Polos Ada garis gelap – terang
3 Inti Banyak di tengah Satu Satu di tengah
4 Letak Melekat pada rangka Alat dalam Jantung
5 Sifat Sadar Tak sadar Tak sadar
6 Kontraksi Kuat cepat lelah Lambat tak cepat lelah Lambat tak cepat lelah
Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 41
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Priadi, Arif. Biology 2 For Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira.
www.indonesiaindonesia.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Sendi
http://harsiwi.blogspot.co.id/2012/06/rangka-aksial.html
https://sciencebooth.com/2014/02/05/otot-dan-macam-gerak/
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-sistem-gerak-xi/
http://www.ebiologi.com/2016/02/macam-macam-sendi.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan-
invertebrata.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sistem-gerak-pada-manusia.html
http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/03/rangka-manusia-dan-fungsinya.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan.html
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/gangguan-kelainan-dan-penyakit-
pada.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan-vertebrata.html
http://seli-susanti.blogspot.co.id/2011/11/teknologi-untuk-mengatasi-gangguan-pada.html
http://artikelmateri.blogspot.co.id/2016/02/persendian-adalah-pengertian-jenis-sendi-gerak-
gambar.html

More Related Content

What's hot

Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaHeru Kurniawan
 
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8Agus Salim
 
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...ZainulHasan13
 
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMPZat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
Fisika kelas 8 : Energi dan usaha
Fisika kelas 8 : Energi dan usahaFisika kelas 8 : Energi dan usaha
Fisika kelas 8 : Energi dan usahaKwirinus Asa II
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPLili Andajani
 
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...ZainulHasan13
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiSelly Noviyanty Yunus
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusRian Maulana
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptx
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptxBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptx
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptxLin Hidayati
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Tifa Rachmi
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisHusain Anker
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppthome
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupSheila Rahmi
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Tifa Rachmi
 

What's hot (20)

Usaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhanaUsaha dan pesawat sederhana
Usaha dan pesawat sederhana
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
PPT Sistem Pencernaan Kelas 8
 
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
Bab 1.1 IPA Kelas 7 (Hakikat Sains) Kurikulum Merdeka SMP Ibrahimy 1 Sukorejo...
 
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMPZat aditif untuk kelas 8 SMP
Zat aditif untuk kelas 8 SMP
 
Fisika kelas 8 : Energi dan usaha
Fisika kelas 8 : Energi dan usahaFisika kelas 8 : Energi dan usaha
Fisika kelas 8 : Energi dan usaha
 
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMPSistem gerak untuk kelas 8 SMP
Sistem gerak untuk kelas 8 SMP
 
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...
Bab 6. IPA Kelas 7 (Ekologi dan Keragaman Hayati ) SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Ku...
 
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning BioteknologiRpp Project Based Learning Bioteknologi
Rpp Project Based Learning Bioteknologi
 
Persendian
PersendianPersendian
Persendian
 
Biologi 10 ekosistem
Biologi 10   ekosistemBiologi 10   ekosistem
Biologi 10 ekosistem
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
 
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptx
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptxBab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptx
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan PPT 2003-2007.pptx
 
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
Ppt klasifikasi makhluk hidup kelas 7
 
Bab 3 Sistem Gerak
Bab 3  Sistem  GerakBab 3  Sistem  Gerak
Bab 3 Sistem Gerak
 
Ppt. listrik-statis
Ppt. listrik-statisPpt. listrik-statis
Ppt. listrik-statis
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Klasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidupKlasifikasi makhluk hidup
Klasifikasi makhluk hidup
 
Lks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusiaLks sistem gerak manusia
Lks sistem gerak manusia
 
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7Ppt organisasi kehidupan kelas 7
Ppt organisasi kehidupan kelas 7
 

Similar to Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup

Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptmayadarius1
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPADeybi Wasida
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi alainbagus
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusianurul limsun
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRenni Charlote
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaRia Astariyan
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfmuhammadrabbanidirga
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy Jayanti
 
Sistem_Gerak_Manusia.pptx
Sistem_Gerak_Manusia.pptxSistem_Gerak_Manusia.pptx
Sistem_Gerak_Manusia.pptxRinaWati89
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiTotoSiswantoro
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpEco Lalanduts
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaAthiyyah Yaa
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup (20)

Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.pptSistem Gerak Pada Manusia.ppt
Sistem Gerak Pada Manusia.ppt
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPASISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
SISTEM GERAK PADA MANUSIA KELAS XI IPA
 
Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi Sistem Gerak Manusia - Biologi
Sistem Gerak Manusia - Biologi
 
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusiaBiologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
Biologi SMA - Bab Sistem gerak pada manusia
 
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4  Sistem gerak.pptxppt BAB 4  Sistem gerak.pptx
ppt BAB 4 Sistem gerak.pptx
 
Materi biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fixMateri biologi x ppt bab 4 fix
Materi biologi x ppt bab 4 fix
 
Sistem Gerak
Sistem Gerak Sistem Gerak
Sistem Gerak
 
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siapRpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
Rpp sistem-gerak-pada-manusia-siap
 
Sistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada ManusiaSistem Gerak Pada Manusia
Sistem Gerak Pada Manusia
 
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdfMuskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
Muskuloskeletal_20231126_210437_0000.pdf
 
Gerak ary
Gerak aryGerak ary
Gerak ary
 
Sistem gerak2
Sistem gerak2Sistem gerak2
Sistem gerak2
 
Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)Windy dwi jayanti (1113016100048)
Windy dwi jayanti (1113016100048)
 
Sistem_Gerak_Manusia.pptx
Sistem_Gerak_Manusia.pptxSistem_Gerak_Manusia.pptx
Sistem_Gerak_Manusia.pptx
 
Sistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendiSistema skeletal dan sendi
Sistema skeletal dan sendi
 
Sistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smpSistem gerak pada manusia ipa smp
Sistem gerak pada manusia ipa smp
 
Buku
BukuBuku
Buku
 
Buku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusiaBuku sistem gerak manusia
Buku sistem gerak manusia
 
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
Sistem muskuloskeletal(direk) AKBID PARAMATA RAHA
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

Modul Pembelajaran: Sistem Gerak Makhluk Hidup

  • 1. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 1 PETA KONSEP SISTEM GERAK Tumbuhan Autonom Esinom Hewan Vertebrata Invertebrata Manusia Macam Gerak Aktif Pasif Susunan Fungsi Tulang Bentuk Jenis Sendi Macam- Macam Jenis Otot Macam- Macam Sifat Kerja Fisiologi Gerak Gangguan Rangka Sensi Otot Teknologi Terapan Struktur Tulang Gangguan Tulang Kelainan Tulang
  • 2. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem, dan bioproses yang terjadi pada makhluk hidup. 1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses. 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisvestasi pengalaman ajaran agama yang diantunya. 2.1 Berperilaku ilmiah : teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan, dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif, dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas atau laboraturium maupun di luar kelas atau di laboraturium. 2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan, dan percobaan di laboraturium, dan di lingkungan sekitar. 3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusyn pada sistem gerak dan mengaitkan dengan bioprosesnya, sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak, serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi. 4.5 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan gerak yang menyebabkan gangguan sistem gerak manusia melalui berbagai bentuk media presentasi. Sistem Gerak Terbayangkan tidak olehmu, seandainya tubuh manusia tidak memiliki kemampuan untuk bergerak? Mengapa tubuh manusia dapat bergerak? Alat atau bagian apa dari manusia yang mendukung timbulnya kemampuan gerak? Pada dasarnya, setiap mahluk hidup dibekali dengan kemampuan gerak. Namun demikian, ada mahluk hidup yang memiliki gerak aktif dengan mobilitas yang tinggi, ada juga yang hanya mampu menggerakkan tubuh tertentu, bahkan ada yang hanya dapat bergerak secara pasif. Manusia dan hewan memiliki kemampuan gerak lebih aktif dibandingkan tumbuhan.
  • 3. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 3 1. SISTEM GERAK PADA MANUSIA A. Gerak Aktif Alat gerak aktif manusia ialah otot-otot yang menempel pada tulang dan rangka manusia. Sebagai alat gerak aktif otot tersusun dari senyawa kimia yaitu myosin dan protein aktin yang bergabung membentuk aktomiosin. Aktomiosin inilah yang menyebabkan otot dapat bergerak. Otot menempel pada tulang dan rangka manusia, jika otot bergerak secara tidak langsung tulang dan kerangka manusia juga akan ikut bergerak. Aktomiosin juga menyebabkan otot menjadi lentur atau fleksibel sehingga serabut otot akan memendek pada saat otot berkontraksi dan akan kembali pada posisi semula ketika otot berelaksasi. Cara kerja otot ialah dengan berkontraksi dan berelaksasi. Ketika otot berkontraksi menyebabkan otot akan memendek dan mengeras pada bagian tengah otot menggelembung atau membesar sehingga tulang tempat otot melekat tersebut akan memendek dan terangkat atau tertarik. Sistem gerak aktif dibedakan menjadi dua, yaitu gerak sinergis dan gerak antagonis. Gerak sinergis ialah gerak yang dilakukan oleh otot-otot yang arahnya sama. Contoh gerak sinergis ialah Gerakan yang terjadi karena kerja sama antara otot pro nator kuadratus dan otot pronator teres yang mengakibatkan gerakan tangan secara menelungkup dan menengadah. Gerakan otot-otot antara tulang rusuk menyebabkan gerak tulang rusuk ketika kita bernafas. Sedangkan gerak antagonis ialah gerak yang dilakukan oleh otot-otot yang arahnya berlawanan. Contoh gerak antagonis adalah kerja otot trisep dan otot bisep pada lengan. Ketika otot bisep berkontraksi otot trisep akan berelaksasi sehingga lengan terangkat begitupun sebaliknya. B. Gerak Pasif Alat gerak pasif pada manusia ialah sekumpulan tulang-tulang yang membentuk rangka. Alat gerak pasif pada manusia ialah tulang. Tulang dikatakan sebagai alat gerak pasif karena tanpa adanya otot yang melekat pada tulang, maka tulang tidak mampu melakukan gerak. Hubungan diantara tulang-tulang yang menghasilkan gerak disebut persendian. Tulang tulang pada manusia bergabung membentuk rangka yang juga berfungsi untuk melindungi organ tubuh yang vital seperti jantung dan paru paru yang dilindungi oleh tulang rusuk yang membentuk rangka badan. Tulang pada manusia sudah terbentuk sejak manusia masih berada dalam kandungan.
  • 4. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 4 2. RANGKA A. Susunan rangka  Rangka Aksial Rangka aksial merupakan rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada tulang rusuk, dan tulang gelang. 1. Tulang Tengkorak Tengkorak manusia sebagian besar tersusun atas tulang-tulang yang berbentuk pipih. Tulang-tulang tersebut bersambungan sedemikian rupa sehingga membentuk rongga. Di antara tulang-tulang tengkorak terdapat hubungan antar tulang (sendi) yang merupakan sendi mati atau disebut sutura. Tengkorak manusia tersusun atas 23 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang tempurung kepala (os. cranium) dan tulang muka/tulang wajah. (os. splanchocranium). Tulang tempurung kepala yang berbentuk pipih dan membentuk rongga berfungsi untuk melindungi otak. Tulang tempurung kepala terdiri dari 1 tulang dahi (os. frontale), 1 tulang kepala belakang (os. occipitale), 2 tulang ubun- ubun (os. parietale), 2 tulang baji (os. sphenoidale), tulang 2 tapis (os. ethmoidale) dan 2 tulang pelipis (os. temporale). Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum. Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf dan pembuluh darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang. Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung dan
  • 5. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 5 memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri dari 2 tulang rahang atas (os. maxilla), 2 tulang rahang bawah (os. mandibula), 2 tulang pipi (os. zygomaticum), 2 tulang air mata (os. lacrimale), 2 tulang hidung (os. nasale), 2 tulang langit-langit (os. pallatum) dan 1 tulang lidah (os. hyoideum) 2. Tulang Belakang (Os. Vertebrae) Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang tersusun dari 33 ruas tulang tidak beraturan (Gambar 2.). Setiap segmen atau ruas tulang belakang dapat bergerak sedikit. Seluruh gerakan tiap segmen dapat digabung sehingga memungkinkan seseorang untuk membungkukkan tubuh. Tulang belakang terdiri dari: a. Tujuh (7) ruas tulang leher (os. cervical) Ruas pertama dari tulang leher (tulang atlas) berhubungan dengan tempurung kepala karena adanya persendian yaitu sendi putar, sedangkan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. Bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan ke atas dan ke bawah serta gerakan menggeleng. b. Dua belas (12) ruas tulang punggung (os. thoraxalis) Pada bagian kiri dan kanan ruas-ruas tulang punggung merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
  • 6. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 6 c. Lima (5) ruas tulang pinggang (os. lumbar) Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak dilekati otot-otot. d. Tulang kelangkang (os. sacrum) Tulang kelangkang merupakan fusi dari 5 segmen tulang belakang, membentuk segitiga tidak beraturan yang terletak di bawah ruas-ruas tulang pinggang. e. Tulang ekor (os. cocigeus) Tulang ekor merupakan fusi dari 4 segmen terakhir tulang belakang. 3. Tulang Dada (Os. Sternum) Tulang dada berbentuk pipih seperti pisau belati (Gambar 3.). Pada tulang dada terdiri dari 3 bagian, yaitu: a. Bagian hulu (os. manubrium sterni) Os. manubrium sterni bersambungan dengan tulang selangka (klavikula) dan tulang rusuk pertama. b. Bagian badan (os. corpus sterni) Os. corpus sterni merupakan tempat melekatnya 9 pasang tulang rusuk berikutnya (6 pasang tulang rusuk sejati dan 3 pasang tulang rusuk palsu). c. Bagian bawah/taju pedang (os. xiphoid processus) Os. xiphoid processus merupakan bagian paling bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan. 4. Tulang Rusuk (Os. Costae) Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama-sama dengan tulang dada, tulang rusuk membentuk rongga dada untuk melindungi jantung, hati dan paru-
  • 7. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 7 paru. Tulang rusuk pada manusia berjumlah 12 pasang yang dapat digolongkan menjadi 3 kelompok (Gambar 3.), yaitu : a. Tulang rusuk sejati (os costae vera) Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung. b. Tulang rusuk palsu (os costae sporia) Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung. c. Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes) Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang rusuk melayang tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung. 5. Tulang Gelang Tulang gelang terdiri dari tulang gelang bahu dan tulang panggul. a. Tulang Gelang Bahu Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral. Bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka (klavikula).  Tulang selangka (klavikula) Tulang selangka kanan dan kiri bagian depan menempel pada tulang dada pada bagian bulu, sedangkan bagian ujung tulang selangka menempel pada tulang belikat.  Tulang belikat (skapula) Tulang belikat kanan dan kiri berbentuk pipih segitiga, pada bagian atas terdapat tonjolan yang bentuknya menyerupai paruh gagak. b. Gelang Panggul Tulang gelang panggul disebut juga gelang pinggul yang terdiri atas : - Sepasang tulang usus - Sepasang tulang duduk (kedudukan) - Sepasang tulang kemaluan  Rangka Apendikular Tersusun atas tulang tulang yang merupakan anggota gerak terdiri dari anggota gerak atas, anggota gerak bawah.
  • 8. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 8 1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior) Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas: a. Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna. b. Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna. c. Carpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen d. Metacarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges) e. Phalanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang. 2. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior) Tulang anggota gerak bawah (kaki) disusun oleh tulang : a. Femur / tulang paha Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
  • 9. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 9 b. Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot c. Patela / tempurung lutut terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut d. Tarsal / Tulang pergelangan kaki Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit. e. Metatarsal / Tulang telapak kaki Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar. f. Palanges / tulang jari-jari tangan Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tulang B. Fungsi rangka  Penegak tubuh  Pembentuk tubuh  Tempat melekatnya otot  Pelindung bagian tubuh yang penting  Tempat pembentukkan sel darah merah  Sebagai alat gerak pasif
  • 10. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 10 3. TULANG A. Bentuknya Berdasarkan bentuknya, tulang dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.  Tulang pipa 1. Bentuknya panjang bulat seperti pipa. 2. Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak. Sumsum kuning merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah. 3. Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas jari tangan/ruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil.  Tulang pipih 1. Berbentuk pipih atau tipis. 2. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. 3. Contoh dari tulang pipih, yaitu tulang kepala (tengkorak), tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat.  Tulang pendek 1. Bentuknya pendek dan bulat. 2. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. 3. Contoh dari tulang pendek, yaitu ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan tulang pergelangan kaki a. Jenisnya Berdasarkan jenisnya, rangka tubuh manusia tersusun dari dua jenis tulang, yaitu tulang keras dan tulang rawan.
  • 11. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 11 1. Tulang Keras Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras berupa sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur (kalsium) dan sedikit mengandung zat perekat. Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang, yang disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran- saluran kecil yang disebut kanalikuli. 2. Tulang Rawan Tulang rawan atau kartilago tersusun dari jaringan tulang rawan. Sel-sel tulang rawan (kondrosit) tidak membentuk lingkaran sehingga pada tulang rawan tidak terdapat saluran Havers. Pada tulang rawan banyak mengandung zat perekat (kolagen) dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur. APA YANG MENYEBABKAN TULANG JADI KERAS? Tujuan : Untuk mengetahui apa yang menyebabkan tulang menjadi keras. Alat dan bahan : * Tulang ayam yang sudah dibersihkan * Larutan asam klorida encer (HCl)/ larutan cuka * Cawan petri 4 buah * Pinset * Gelas kimia 4 buah / toples bekas selai * Cangkang siput / bekicot yang telah kosong * Air
  • 12. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 12 Prosedur Kerja : 1. Berilah label A dan B pada kedua gelas kimia 2. Isilah gelas kimia A dengan larutan asam klorida encer setinggi 2 ml dan gelas kimia B dengan air biasa setinggi 250 ml. 3. Masukkan masing-masing sepotong tulang pada kedua gelas kimia A dan C serta cangkang pada gelas kimia B dan D. 4. Berilah lebel cawan petri dan letakan tulang pada cawan A (direndam HCl) , cawan C (direndam air) dan cangkang pada cawan B (direndam HCl) dan cawan D (direndam air) 5. Amatilah apa yang terjadi dan catat dalam tabel Bahan Direndam di dalam HCl encer Air Tulang Cangkang
  • 13. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 13 6. Pertanyaan : 1. Zat apakah yang menyusun tulang dan cangkang sehingga bersifat keras ? 2. Mengapa tulang dan cangkang yang direndam HCl menjadi lunak ? 3. Dengan demikian sebagaian tulang terdiri dari zat apa ? 4. Zat apa pula yang tertinggal ? Kesimpulan : …………………………………………………………………………………………….......... ……………………………………………………………………………………………..........
  • 14. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 14 4. SENDI A. Mengenal Sendi Sendi merupakan perhubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian (artikulasi). Persendian atau artikulasi adalah hubungan antar tulang-tulang yang membentuk sistem gerak pada manusia. Persendian berperan penting dalam proses gerak yang dilakukan oleh manusia. Gerakan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya pada persendian di ikat oleh jaringan yang disebut ligamen. Gerakan pada persendian dilapisi oleh minyak sendi, jika minyak sendi pada tulang habis maka gerakan pada persendian akan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Tempat pertemuan 2 tulang adalah persendian, yang berperan dalam mempertahankan kelenturan kerangka tubuh. Sendi pada tulang terbentuk pada kartilago yang membesar. Kartilago ini di bagian ujungnya akan diliputi jaringan ikat dan selaput sendi (membrane synovial). Jaringan ikat berfungsi untuk menguatkan hubungan antartulang sedangkan selaput sendi menghasilkan cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi. Beberapa komponen penunjang sendi:  Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.  Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabut- serabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi.  Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.  Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi. B. Macam-macam Sendi Berdasarkan mekanisme sistem geraknya tersebut, sendi dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Sendi Mati (Sinartrosis) Sendi mati (sinartrosis) adalah jenis persendian yang tidak dapat digerakkan. Pada sendi mati, jaringan ikat yang menjadi penghubung antartulang akan mengeras dan berubah menjadi tulang. Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu sulure dan sinkondrosis.
  • 15. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 15 Tipe suture adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak. Tipe sinkondris adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa. 2. Sendi Kaku (Amfiartosis) Sendi kaku (amfiatrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk dapat sedikit digerakkan. Macam sendi yang satu ini dihubungkan oleh kartilago. Sendi kaku dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu simfisis dan sindesmosis. Tipe simfisis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Misalnya pada pada tulang kemaluan dan sendi antartulang belakang. Pada tipe sindesmosis adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Misalnya pada sendi antartulang kering dan tulang betis. 3. Sendi Gerak (Diartrosis) Sendi gerak (diartrosis) adalah jenis persendian yang memungkinkan untuk leluasa digerakkan karena antara dua tulang tidak hubungkan oleh jaringan ikat. Ciri macam sendi yang satu ini adalah:  Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.  Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghahasil cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.  Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligament, namun ada juga yang tidak.  Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya. Sendi yang bersifat diartrosis dapat dengan mudah ditemukan pada bagian-bagian tubuh manusia. Adapun berdasarkan arah gerakannya, sendi diartrosis dibedakan menjadi 6 macam. Macam-macam sendi diartrosis tersebut antara lain: a. Sendi Engsel Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.
  • 16. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 16 b. Sendi Putar Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang tengkorak. c. Sendi Pelana atau Sendi Sela Sendi pelana adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Macam sendi ini memiliki 2 poros berporos dua sehingga dapat bergerak bebas. Contoh sendi pelana misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan dengan tulang telapak tangan. d. Sendi Kondiloid atau Elipsoid Sendi kondiloid adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada jenis persendian ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil. e. Sendi Peluru Sendi peluru adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya terdapat pada sendi antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu. f. Sendi Luncur Sendi luncur adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan tangan, tulang selangka, dan tulang pergelangan kaki.
  • 17. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 17 C. Jenis-Jenis Gerak Pada Persendian 1. Gerak inverse dan gerak eversi Gerak inverse ialah gerak membuka telapak kaki ke arah dalam tubuh. Gerak eversi merupakan gerak kaki membuka ke arah luar, atau gerak memiringkan kaki. 2. Gerak pronasi dan gerak supinasi Gerak pronasi ialah gerak menelungkupkan tangan. Gerak supinasi ialah gerakan menegadahkan tangan . 3. Gerak elevasi dan gerak depresi Gerak elevasi ialah gerak menengadahkan kepala. Gerak depresi ialah gerakan menurunkan atau menundukkan kepala. 4. Gerak adduksi dan gerak abduksi Gerak adduksi ialah gerak mendekati tubuh. Gerak abduksi ialah gerak menjauhi tubuh. 5. Gerak fleksi dan gerak ekstensi Gerak fleksi ialah gerakan membengkokkan atau menekuk. Gerak ekstensi ialah gerak meluruskan.
  • 18. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 18 5. OTOT A. Mengenal Otot Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging, merupakan alat gerak aktif pada vertebrate. Disamping sebagai alat gerak aktif, otot juga berperan sebagai penyimpan cadangan makanan, serta bersama-sama rangka memberi bentuk luar tubuh. Kemampuan yang dimiliki otot sebagai alat gerak aktif adalah : Kontraktibilitas : Kemampuan otot untuk melakukan kontraksi (ukuran lebih pendek) Ekstensibilitas : Kemampuan otot untuk melakukan relaksasi (ukuran lebih panjang) Elastisitas : Kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula setelah mengalami kontraksi dan ekstensi B. Macam-macam Otot Berdasarkan letaknya, otot pada manusia dibagi menjadi 3, yaitu: 1. Otot Lurik Otot ini umumnya melekat pada rangka,maka sering disebut otot rangka. Otot rangka/lurik bekerja dibawah kendali saraf sadar. Oleh sebab itu,sering disebut otot sadar. Otot lurik mempunyai ciri atau sifat:  Kontraksi menurut kehendak kita.  Geraknya tidak teratur dan cepat lelah.  Melekat pada rangka,kulit & otot melingkari anus.  Bentuk seperti serabut atau benang yang panjang.  Jumlah inti banyak.  Secara miskroskopis ada garis gelap dan terang yang melindungi. 2. Otot Polos Sel-selnya berbentuk gelembung dan hanya memiliki satu inti sel di tengah-tengahya. Otot polos mempunyai ciri-ciri atau sifat:
  • 19. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 19  Kontraksinya tidak menurut kehendak kita,bergerak lamban dan tidak mudah lelah.  Terdapat pada alat-alat dalam antara lain ginjal,usus,lambung.  Terdapat pada otot penyusun jantung.  Satu inti sel berada pada otot penyusun jantung.  Inti sel di tengah. 3. Otot Jantung Otot jantung atau miokardium hanya dijumpai pada dinding jantung. Kerja otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar atau saraf onotom. Otot jantung mempunyai ciri sebagai berikut:  Tersusun atas serabut otot yang warnanya lurik tetapi bercabang.  Bekerjanya tidak dipengaruhi kehendak kita,gerakan lamban tidak cepat lelah.  Terdapat pada otot penyusun jantung.  Inti sel di tengah. C. Sifat Kerja Otot Sifat gerakan otot dibedakan menjadi 2 yaitu, sinergis dan antagonis 1. Otot sinergis adalah otot yang bekerja bersama-sama menggerakkan suatu organ. Contohnya : otot pronator teres dan pronator kuadratus, bekerja menelungkupkan tangan. No Pembeda Otot lurik Otot polos Otot jantung 1 Bentuk serabut lurus Kumparan serabut bercabang 2 Warna Ada garis gelap – terang Polos Ada garis gelap – terang 3 Inti Banyak di tengah Satu Satu di tengah 4 Letak Melekat pada rangka Alat dalam Jantung 5 Sifat Sadar Tak sadar Tak sadar 6 Kontraksi Kuat cepat lelah Lambat tak cepat lelah Lambat tak cepat lelah
  • 20. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 20 2. Otot antagonis adalah dua otot yang kerjanya saling berlawanan Contohnya : - Ekstensi (meluruskan) x fleksi (membengkokan) - Depresi (menurunkan) x elevasi (menaikkan) - Pronasi (menelungkup) x supinasi (menengadah) - Abduksi (menjauhi badan) x adduksi (mendekati badan) D. Fisiologi Gerak Otot Struktur terkecil otot yang mampu berkontraksi adalah protein aktin dan miosin. Gabungan keduanya membentuk aktomiosin. Untuk dapat berkontraksi otot memerlukan energi, yang diambil dari gula otot (glikogen). Pemecahan gula otot sampai dihasilkan energi untuk gerakan otot dibedakan menjadi 2 fase, yaitu fase kontraksi dan fase relaksasi.
  • 21. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 21 6. GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK Seringkali kita temui adanya kelainan-kelainan dan gangguan pada rangka tubuh. Gangguan dan kelainan itu disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan, atau posisi tubuh yang salah. A. Gangguan Pada Rangka Tubuh 1. Kelainan sejak lahir Kelainan sejak lahir artinya kelainan yang dibawa sejak lahir dalam kandungan. Ketika dilahirkan, orang tersebut telah mengalami kelainan tulang. Penyebabnya mungkin karena si ibu terjatuh, atau makanannya kurang vitamin D dan zat kapur, atau karena faktor keturunan (genetik). Bentuk kelainan itu misalnya ketika dilahirkan anak tersebut kakinya berbentuk X atau O, atau sejajar. 2. Infeksi Infeksi penyakit dapat mengakibatkan gangguan pada tulang. Gangguan tulang akibat infeksi antara lain : a. Artritis eksudatif, rasa nyeri pada tulang bila digerakkan akibat peradangan pada selaput sendi b. Artritis sika, rasa nyeri pada tulang sewaktu digerakkan akibat kekurangan minyak sinovial (pelumas sendi) c. Rasa nyeri sendi pada lutut dan pangkal paha berupa infeksi yang menghasilkan nanah akibat serangan penyakit kelamin gonorea dan siphilis d. Sendi terasa kaku akibat infeksi yang kronis oleh beberapa penyakit e. Tulang yang mengecil dan abnormal akibat serangan penyakit polio pada anak- anak yang disebabkan oleh virus 3. Kerusakan atau kelainan tulang pada persendian Kelainan tulang pada sistem persendian antara lain, a. Selaput tukang rusak, sobek, atau memar b. Lepasnya ujung tulang dari bongkol sendi (urai sendi) c. Retak tulang atau fisura d. Patah tulang (fraktura), baik yang patah tulang terbukamaupun patah tulang tertutup.
  • 22. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 22 4. Nekrosis Nelrosis adalah matinya sel-sel tulang. Di bagian luar tulang terdapat selaput tulang (periosteum) yang berfungsi dalam pertumbuhan tulang, terutama untuk mensuplai makanan dan menyambungkan tulang yang patah atau retak. Jika poriosteum rusak, maka suplai makanan terhenti dan sel-sel akan mati 5. Defisiensi Kekurangan vitamin D dan juga kalsium (zat kapur) dapat mengakibatkan gangguan proses penulangan sehingga tulang menjadi bengkok dan keropos. Cukup minum susu baik bagi kesehatan tulang. 6. Kebiasaan posisi tubuh yang salah Kelainan tulang juga disebabkan oleh kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa pertumbuhan anak. Tipenya meliput, a. Lordosis, tulang belakan melengkung ke depan b. Kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang c. Skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping 7. Layuh semu Layuh semu disebabkan oleh rusaknya cakra epifisis akibat infeksi sifilis pada anak sejak dalam kandungan. Cakra epiitis adalah daerah pertumbuhan (tempat memanjang) pada tulang panjang. Akibat rusaknya cakra epifisis menyebabkan tulang tidak bertenaga atau layuh 8. Oesteoporosis Oesteoporosis adalah suatu keadaan di mana kemapuan tulang mulai berkurang dan disertai kerusakan struktur sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Oesteoporosis dialamai oleh pria atau wanita di usisa tua. Hal ini disebabkan oleh gnagguan metabolisme tulang, yaitu jika kerja sel penghancur tulang melebihi kerja sel pembentuk tulang. Lama kelamaan tulang menjadi keropos. Gangguan ini dapat terjadi secara fisioligis karena proses penuaan yang disertai menurunnya hormon, kurang asupan kalsium, dan vitamin D.
  • 23. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 23 9. Kanker tulang (osteosarkoma) Kanker tulang adalah terjadinya pertumbuhan jaringan abnormal pada tulang. Ada dua jenis kanker tulang, yaitu kanker tulang primer dan sekunder. B. Gangguan Pada Persendian Beberapa gangguan ada persendian adalah sebagai berikut 1. Artritis, yaitu radang sendi yang disertai rasa nyeri dan sakit . beberapa macam gangguan yang termasuk arthritis antara lain a. Rematik, yaitu radang sendi yang disebabkan perbanyakan diri sel darah putih dalam selaput synovial. Gangguan tersebut disertai rasa sakit dan kekakuan pada persendian sehingga membatasi gerak b. Asam urat (gout), yaitu radang (pembengkakan) sendi yang disebabkan oleh penimbunan asam urat di persendian sehingga membatasi gerak c. Osteoartritis, yaitu radang sendi yang disebabkan bantal tulang rawan dalam persendian pecah sehingga terjadi pergesekan antar tulang keras d. Artritis sika, yaitu radang sendi yang disebabkan berkurangnya minyak synovial akibat terinfeksi bakteri gonore dan bakteri sifilis e. Lupus eritematosus (lupus), yaitu suatu kondisi yang terkait dengan radnag sendi yang menyebabkan demam, ruam, dan bengkak persendian f. Ankilosis, yaitu persendian sulit digerakkan karena sudah lama tidak digunakan C. Gangguan Pada Otot Gangguan pada otot dapat disebabkan oleh banyak hal, baik faktor luar maupun faktor dalam. 1. Gangguan karena serangan penyakit a. Tetanus, otot yang teganga terus-menerus yang disebebkan oleh racun bakteri Clostridium tetani b. Atrofi otot, mengecilnya otot akibat serangan virus polio 2. Gangguan karena kesalahan aktivitas a. Kaku leher, terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan otot trapesius meradang b. Kram, terjadi karena aktifitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang c. Atrofi, mengecilnya otot karena tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh atau penyakit tertentu 3. Gangguan obat bawaan Hernia abdominal, yaitu sobeknya dinding otot perut sehingga usus melorot ke bawah
  • 24. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 24 7. TEKNOLOGI TERAPAN UNTUK GANGGUAN SISTEM GERAK A. Teknologi yang berhubungan dengan struktur tulang Tulang manusia yang penting untuk menegakkan tubuh dan penting dalam aktifitas gerak, misalkan tulang paha, tulang keringa, tulang betis, tulang lengan atas, bentuknya panjang seperti silinder. Penampang melintang tulang berbentuk bundar. Tulang manusia bukan merupakan tulang pejal. Pada proses pembentukan tulang, bagian dalam tulang dirusak oleh osteoklas, sehingga menjadi berongga. Rongga ini kemudian diisi oleh sumsum tulang. Dengan bentuk tulang yang tidak pejal, manusia mendapatkan beberapa keuntungan, antara lain sebagai berikut a. Tulang menjadi ringan, sehingga beban tubuh manusia menjadi ringan. Hal ini menguntungkan agar manusia mudah bergerak b. Rongga tulang diisi oleh sumsum tulang. Sumsum berperan dalam pembentukan sel- sel darah B. Teknologi yang berubungan dengan gangguan dan kelainan tulang a. Pemyembuhan patah tulang 1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang yang patah 2. Pemasangan gips : bahan dari kapur yang dibungkuskan si sekitar tulang yang patah 3. Pembedahan internal : pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah b. Penyembuhan kanker tulang, yakni pembedahan dan kemoterapi c. Transplantasi sumsum tulang Sumsum merah dapat ditranspalntasikan dari satu orang ke orang lainnya. Dalam pengibatan kanker tertentu sumsum merah pasien dapat rusak sehingga perlu diganti dengan jaringan tranpalntasi susmsum merah baru yang sehat. Diperlukan suatu teknik khusus untuk memindahkan sumsum dari donor yang sehat dan meyuntikkannnya ke resipien tanpa merusaknya, karena sumsum sangat lunak. d. Pergantian sendi e. Pada orang tua yang mengalami penyakit gedeneratif tulang (missal osteoarthritis), sendi-sendi telah rusak dan menimbulkan rasa sakit. Untuk mengatasinya kini dikenal metode pembedahan untuk mengganti sendi yang rusak dengan bahan logam. Bonggol sendi diganti dengan logam campuran (misal campuran titanium) dan cawan sendi dengan mangkuk poliethilena (misal plastik) kerapatan tinggi. Kemudian kedua sisi direkatkan dengan senyawa metal methakrilat yang berpori yang memungkinkan fisiologi tulang tetap normal.
  • 25. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 25 8. SISTEM GERAK PADA TUMBUHAN Tumbuhan juga melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsang yang diterimanya. Rangsangan tersebut dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam tubuh tumbuhan sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi juga melakukan gerak pada organ-organnya. A. Macam-macam gerak pada tumbuhan 1. Gerak Autonom Gerak autonom adalah gerak tumbuhan yang tidak disebabkan oleh rangsangan dari luar. Diduga gerak yang terjadi disebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Gerak autonom disebut juga gerak endonom atau gerak spontan. Contoh gerak autonom antara lain sebagai berikut. 1. Gerak protoplasma pada sel-sel daun tanaman lidah buaya dan umbi lapis bawang merah yang masih hidup. 2. Gerak melengkungnya kuncup daun karena perbedaan kecepatan tumbuh. 3. Gerak tumbuhan ketika tumbuh, seperti tumbuhnya akar, batang, daun, dan bunga. Pada tumbuhan yang sedang mengalami masa pertumbuhan terjadi penambahan massa dan jumlah sel. Pertumbuhan ini menimbulkan gerak autonom. 2. Gerak Esionom Gerak esionom adalah gerak yang dipengaruhi oleh rangsang yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. 1. Gerak Nasti Gerak nasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang arahnya tidak ditentukan atau ditujukan ke atau dari sumber rangsang. Rangsang tersebut dapat berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan kelembaban. a. Termonasti Termonasti merupakan gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa suhu. Contoh termonasti yang terjadi di daerah dingin, misalnya bunga tulip dan bunga crokus yang membuka karena pengaruh suhu.
  • 26. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 26 b. Fotonasti Fotonasti adalah gerak yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tumbuhan karena pengaruh rangsang berupa cahaya. Contoh fotonasti adalah menguncupnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada waktu matahari terbenam. c. Seismonasti Seismonasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang sentuhan atau getaran. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Untuk memahami pengertian gerak seismonasti pada tumbuhan dapat kamu lakukan dengan mengamati tanaman putri malu (Mimosa pudica). d. Niktinasti Gerak niktinasti adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari. Contoh gerak niktinasti adalah gerak menutupnya daun tumbuhan polong pada menjelang malam hari. Gerak ini disebabkan oleh perubahan tekanan turgor sel-sel pada jaringan di dalam persendian daun. e. Nasti kompleks Gerak nasti kompleks adalah gerakan sebagian tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh lebih dari satu macam rangsang. Contoh gerak nasti kompleks adalah gerak membuka dan menutupnya stomata karena pengaruh cahaya matahari, zat kimia, dan air. 2. Gerak Tropisme Tropisme (tropos = balik) adalah gerak bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Tropisme yang menuju sumber rangsang merupakan gerak positif, sedangkan yang menjauhi rangsang adalah negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, kemotropisme, hidrotropisme, geotropisme,dan tigmotropisme.
  • 27. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 27 a. Fototropisme Fototropisme atau heliotropisme adalah gerak tumbuhan yang trjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya. Fototropisme dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Fototropisme positif, adalah gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya Contoh: Ujung batang bunga matahari yang membelok menuju ke arah datangnya cahaya. 2) Fototropisme negatif, adalah gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datangnya cahaya. Contoh: Gerak ujung akar yang menjauhi arah datangnya cahaya. b. Kemotropisme Kemotropisme adalah gerak sebagian tubuh tumbuhan ke arah sumber rangsang yang berupa bahan kimia. Contoh: Akar tanaman yang menuju arah zat makanan atau menjauhi zat racun. c. Hidrotropisme Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh air. Peristiwa hidrotropisme, misalnya pada gerak akar tumbuhan menuju sumber air. Contoh: Gerak ujung akar kecambah menuju tempat yang berair. d. Geotropisme Geotropisme ialah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh gaya gravitasi. Gerak ini terjadi pada akar dan batang tumbuhan. Berdasarkan arah gerak terhadap gravitasi, geotropisme dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Geotropisme positif, adalah gerak yang menuju ke pusat bumi. Contoh: Gerak ujung akar kepala. 2. Geotropisme negatif, adalah gerak yang menjauhi gaya gravitasi bumi. Contoh: Gerak pada ujung batang tumbuhan.
  • 28. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 28 e. Tigmotropisme Tigmotropisme atau haptotropisme adalah gerak membeloknya bagian tubuh tumbuhan akibat adanya persinggungan. Tigmotropisme dapat kita amati pada tanaman kacang panjang dan mentimun. Ujung batang atau ujung sulur kacang panjang dan mentimun dapat membelit pada tempat merambatnya. 3. Gerak Taksis Pada beberapa jenis tumbuhan tingkat rendah ada yang dapat melakukan gerak berpindah tempat. Gerak ini disebut gerak taksis. Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsang. Gerak yang menuju ke arah datangnya rangsang disebut taksis positif, sedangkan gerak yang menjauhi rangsang disebut taksis negatif. Berdasarkan jenis rangsang yang memengaruhinya, taksis dapat dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaksis. a. Fototaksis Fototaksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang cahaya. Contoh: Euglena yang dikenai cahaya akan bergerak pindah tempat menuju ke arah datangnya cahaya. Gerak kloroplas ke sisi sel yang memperoleh cahaya. b. Kemotaksis Kemotaksis adalah gerak seluruh tubuh tumbuhan karena pengaruh rangsang zat kimia.Contoh: 1. Bakteri oksigen yang bergerak ke tempat-tempat yang banyak mengandung oksigen. 2. Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku- pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.
  • 29. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 29 Jadi perbedaan nasti, taksis dan gerak tropisme adalah gerak nasti terjadi akibat perbedaan kecepatan perubahan tekanan turgor, gerak tropisme merupakan gerak akibat tumbuh dan kedua gerak tersebut bukan merupakan gerak pindah tempat, sedangkan gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tubuh tumbuhan menuju atau menjauhi rangsangan. 1. Gerak Higroskopis Gerak higroskopis adalah gerak bagian tubuh tumbuhan karena pengaruh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadi pengerutan yang tidak merata. Gerak higroskopis ini merupakan gerak bagian-bagain tanaman yang tidak hidup lagi. Contoh gerak higroskopis antara lain merekahnya kulit buah-buahan yang sudah kering pada tumbuhan polong-polongan, membukanya dinding sporangium (kotak spora) paku- pakuan, serta membentang dan menggulungnya gigi-gigi pristoma pada sporangium lumut.
  • 30. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 30 9. SISTEM GERAK PADA HEWAN A. Vertebrata Hewan vertebrata mempunyai kemampuan untuk bergerak secara aktif. Gerakan tersebut disebabkan adanya kerja sama yang kompak antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat bergerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena mempunyai daya berkontraksi. Oleh karena itu, otot dapat dikatakan sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai alat gerak pasif. Otot menepelkan dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Tiga kebutuhan hewan untuk dapat melakukan suatu gerak, yaitu: 1. Propulasi, penyebab gerak ke arah yang dituju 2. Support, kegiatan tubuh yang melawan habitat 3. Stabilitas, memulihkan keseimbangan yang hilang untuk sementara waktu A. Hewan Air Adaptasi gerak hewan air terletak pada: 1. Anggota gerak berupa sirip (dada, perut, punggung, dan ekor) 2. Bentuk tubuh stream-line (torpedo) 3. Otot bersegmen-segmen (myotomes) untukmemudahkan konstraksi 4. Kelenturan sensi-sendi B. Hewan Darat Adaptasi gerak darat terutama hewan beraki empat terletak pada: 1. Otot kaki dan kekuatan kukunya 2. Di samping otot kaki, tulang belakangnya melengkung seperti bentuk huruf “S” untuk memberikan kekuatan tambahan (khusus untuk hewan reptilia) C. Hewan Terbang Adaptasi gerak hewan terbang terletak pada: 1. Kerja antagonis dari otot pektoralis mayor dengan otot pektoralis minor
  • 31. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 31 2. Tonjolan tulang dada berbentukperahu (sternum) 3. Tulang-tulang berisi udara 4. Bentuk buu-bulu (filoplumae, plumulae, dan plumae) 5. Posisi perubahan ekor 6. Pengatur pernafasan saat terbang yang baik (gelombang pernafasan/pundi-pundi udara) A. Invertebrata Sistem gerak hewan invertevrata tentu saja berbeda dengan sistem gerak hewan vertebrata. Hewan invertebrata tidak mempunyai endoskeleton, tidak mempunyai dinding sel dan secara umum tubuh hewan invertebrata di bagi menjadi begian kepala, bagian dada dan bagian perut. Hewan invertebrata terdiri dari beberapa phylum, yaitu protozoa, porifera, cnidaria, Ctenophora, vermes, Artropoda, Mollusca, Coellenterata. Masing – masing phylum tentu mempunyai sistem gerak yang berbeda. Protozoa merupakan hewan invertebrata bersel satu yang hidup di dalam air. Protozoa terdiri dari beberapa kelas Kelas protozoa berdasarkan alat geraknya : a. Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu b. kelas Flagel bergerak dengan bulu cambuk c. Kelas Cilliata bergerak dengan rambu getar d. kelas Sporozoa bergerak dengan menggerakkan seluruh tubuhnya Porifera merupakan hewan invertebrata yang berpori-pori di seluruh tubuhnya. Porifera hidup melekat di dasar laut. Porifera tidak mempunyai sistem gerak. Ctenopora merupakan hewan invertebrata yang berongga dan mempunyai racun untuk melumpuhkan mangsanya. Kelas ctenopora tidak mempunyai sistem gerak. Ubur-ubur merupakan salah satu hewan kelas ctenopora. Artropoda atau yang biasa disebut hewan berbuku-buku merupakan hewan inverterata yang tubuhnya tersusun dari beberapa segmen atau ruas yang bersatu. Artropoda mempunyai kaki yang beruas ruas sebagai alat geraknya.
  • 32. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 32 Phylum Artropoda terdiri dari beberapa kelas, yaitu : a. Chelicerata : tungau, laba-laba dan kalajengking b. Myriapoda : lipan c. Krustasea : lobster, kepiting dan udang d. Hexapoda : serangga Mollusca merupakan hewan invertebrata yang bertubuh lunak. Sebagian mollusca mempunyai cangkang sebagai pelindung tubuh dan sebagian lagi tidak dilindungi oleh cangkang. Cangkang mollusca terbentuk dari zat kapur yang banyak mengandung kalsium. Phyilum Mollusca terdiri dari 3 kelas, masing masing kelas mempunyai sistem gerak yang berbeda. Berikut sistem gerak pada mollusca : a. Gastropoda bergerak dengan kaki dan perut. Contoh : siput b. Cepalophoda bergerak dengan kaki dan kepala. Contoh : cumi-cumi dan gurita. c. Pelicipoda bergerak dengan kaki pipih. Contoh : Scaphopoda dan Amphineura. Coellenterata merupakan hewan invertebrata yang bertentakel. Sistem gerak coellenterata dengan menggerakkan tubuh basalnya atau dengan menggerakkkan tentakel yang ada di mulutnya.
  • 33. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 33 UJI KOMPETENSI A. Pilihan ganda 1. Otot tersusun dari senyawa kimia yaitu myosin dan protein aktin yang bergabung membentuk… a. Aktomiosin b. Hialin c. Kartilago d. Ligamentum e. Sinovial 2. Perhatikan gambar persendian berikut. Persendian seperti pada gambar merupakan sendi…. a. Engsel b. Putar c. Peluru d. Pelana e. Luncur 3. Rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada tulang rusuk, dan tulang gelang adalah rangka… a. Apendikular b. Aksial c. Manusia d. Hewan e. Tumbuhan 4. Gerak yang dilakukan oleh otot- otot yang arahnya berlawanan adalah gerak… a. Aktif b. Pasif c. Sinergis d. Antagonis e. Semua salah 5. Bagian tulang yang berfungsi melindungi organ dalam ditunjukkan pada gambar oleh nomor… a. 1 dan 2 b. 5 dan 6 c. 4 dan 8 d. 1 dan 7 e. 3 dan 8 6. Tulang yang merupakan fusi dari 5 segmen tulang belakang, membentuk segitiga tidak beraturan yang terletak di bawah ruas-ruas tulang pinggang adalah tulang… a. Leher b. Punggung c. Pinggang d. Kelangkang e. Ekor
  • 34. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 34 7. Saat otot berkonstraksi, bagian tendon yang mengerakkan tulang dinamakan… a. Ligamen b. Origo c. Oaktomiosin d. Empal e. Insersio 8. Tulang ini berjumlah…. pasang. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15 9. Tulang gelang bahu disebut juga tulang… a. Klavikula b. Vertebrae c. Kranium d. Lumbar e. Pectoral 10. Pergelangan tangan tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh… a. Ligamen b. Otot c. Tulang rawan d. Tulang keras e. Sendi 11. Ukuran tulang kering lebih besar dibandingkan tulang betis karena berfungsi untuk… a. Menahan beban atau berat tubuh b. Bekerja lebih berat c. Menyimpan kalsium d. Mengandung banyak vitamin e. Bekerja lebih cepat 12. Salah satu fungsi rangka adalah sebagai berikut, kecuali…  Penegak tubuh  Pembentuk tubuh  Tempat melekatnya saraf  Pelindung bagian tubuh  Tempat pembentukkan darah 13. Nama lain dari tulang ini adalah… a. Femur b. Tibia c. Fibula d. Patela e. Tarsal 14. Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih adalah iri-ciri tulang… a. Pipih b. Pendek c. Pipa d. Keras e. Rawan 15. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran… a. Kanalikuli b. Kolagen c. Artikulasi d. Havers
  • 35. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 35 e. Ligamen 16. Sel-sel tulang ini disebut juga… a. Trombosit b. Eritrosit c. Kondrosit d. Leukosit e. Parasit 17. Selaput sendi menghasilkan cairan…yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi. a. Ligamentum b. Sinovial c. Kartilago d. Hialin e. Osteosit 18. Tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin dalah tipe sendi… a. Sinkondris b. Amfiartosis c. Sinartrosis d. Suture e. Diartrosis 19. Beberapa komponen sendi adalah sebagai berikut, kecuali… a. Kapsula sendi b. Ligamen c. Kartilago hialin d. Kolagen e. Sinovial 20. Otot lurik mempunyai ciri atau sifat sebagai berikut, kecuali… a. Kontraksi menurut kehendak kita b. Geraknya tidak teratur dan cepat lelah c. Melekat pada rangka, kulit dan otot melingkari anus d. Bentuk seperti serabut atau benang yang panjang e. Jumlah inti hanya satu 21. Gerak pada tulang ini adalah contoh gerak… a. Inverse dan eversi b. Pronasi dan supinasi c. Elevasi dan depresi d. Adduksi dan abduksi e. Fleksi dan ekstensi 22. Kelainan pada pertumbuhan tengkorak, sehingga bentuk kepala kecil adalah... a. Hidrosefalus b. Mikrosefalus c. Hipertropi d. Distrofi e. Fibriosis 23. Kemoterapi yang biasa diberikan adalah metotreksat dosis tinggi sebagai berikut, kecuali… a. Gleomycin b. Leukovorin c. Doxorubicin d. Cisplatin e. Cyclophosphamide 24. Menguncupnya bunga ini pada waktu matahari terbenam adalah contoh gerak tumbuhan…
  • 36. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 36 a. Termonasti b. Seismonasti c. Fotonasti d. Niktinasti e. Kemotropisme 25. Berikut ini adalah adaptasi gerak hewan terbang, kecuali… a. Tonjolan tulang dada berbentuk perahu b. Tulang-tulang berisi udara c. Bentuk bulu-bulu d. Otor kaki dan kekuatan kukunya e. Posisi perubahan ekor 26. Kontraksi otot bisep meghasilkan gerak… a. Rotasi, yaitu gerak melingkari satu sumbu sentral b. Ekstensi, yaitu gerak meluruskan tangan c. Fleksi, yaitu gerak membengkokkan tangan d. Abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi sumbu tubuh e. Abduksi, yaitu gerak tungkai mendekat 27. Persendian antara tulang-tulang yang membentuk tengkorak disebut sendi… a. Sinfibrosis b. Sinkondrosis c. Sinartrosis d. Endartrosis e. Diartrosis 28. Rongga dada dibentuk oleh sejumlah tulang antara lain yang melekat pada tulang dada dan tulang punggung adalah… a. Rusuk pendek b. Rusuk sejati c. Rusuk melayang d. Belikat e. Skapula 29. Ini adalah sendi… a. Pelana b. Putar c. Peluru d. Engsel e. Luncur 30. Di dalam sel-sel otot di samping ATP, terdapat molekul khas yang dapat memanfaatkan energi yang dibebaskan oleh ATP untuk kontraksi otot, yaitu a. Asetilkolin b. Adenosine trifosfat c. Aktinmiosin d. Adenine difosfat e. Asam nukleat 31. Berikut ini macam-macam tulang pada rangka tubuh manusia 1) Ulna 2) Serviks 3) Humerus 4) Manubrium 5) Radius Tulang-tulang penyusun rangka apendikuler adalah a. 1), 2), dan 3)
  • 37. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 37 b. 1), 3), dan 5) c. 1), 4), dan 5) d. 2), 3), dan 4) e. 2), 3) dan 5) 32. Melengkungnya tulang punggung ke arah depan akibat kesalahan sikap disebut a. Fraktura b. Rakhitis c. Lordosis d. Kifosis e. Nekrosis 33. Ini adalah gambar kelainan… a. Kifosis b. Lordosis c. Skoliosis d. Osteoporosis e. Osteosarkoma 34. Tulang menjadi keras karena adanya endapan mineral yang berupa a. Elastin b. Fibroblast c. Matriks d. H2SO4 e. Ca3(PO4) 35. Fungsi dari gambar ini adalah… a. Mencegah pergerakan b. Menambah rasa nyeri c. Memberi istirahat tulang yang patah d. Mengurangi rasa nyeri e. Mempercepat penyembuhan B. URAIAN 36. Sebutkan fungsi rangka tubuh manusia! 37. Gambarlah struktur tulang pipa dan berilah keterangan bagian- bagiannya! 38. Buatlah tabel yang dapat menjelaskan ciri-ciri pergerakan sendi diartrosis dan berilah contohnya ! 39. Tulis dan gambarkan perbedaan antar otot lurik, otot polos, dan otot jantung! 40. Jelaskan mekanisme kontraksi pada otot!
  • 38. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 38 KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENILAIAN A. Pilihan Ganda Jawaban benar : 2 Jawaban salah : 0 No. Kunci Jawaban No. Kunci Jawaban No. Kunci Jawaban 1. A 13. A 25. D 2. C 14. B 26. C 3. B 15. D 27. A 4. D 16. C 28. C 5. E 17. B 29. C 6. D 18. A 30. B 7. E 19. D 31. A 8. B 20. E 32. B 9. E 21. D 33. C 10. A 22. B 34. C 11. A 23. A 35. D 12. C 24. C Benar semua : 70 B. Uraian 36. Fungsi rangka tubuh manusia adalah sebagai berikut : (Benar nilai : 2)  Penegak tubuh  Pembentuk tubuh  Tempat melekatnya otot  Pelindung tubuh bagian yang penting  Tempat pembentukan sel darah merah  Sebagai alat gerak pasif
  • 39. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 39 37. Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut. (Benar nilai : 8) a. Epifisis, yaitu kedua ujung tulang. b. Diafisis, yaitu bagian tengah tulang c. Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis. d. Tulang rawan daerah sendi. e. Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh sumsum tulang kuning. f. Periosteum, yaitu selaput yang menyelimuti bagian luar tulang. 38. Tabel perbedaan sendi diartrosis (Benar nilai : 7)
  • 40. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 40 39. Tabel pembeda otot lurik, otot jantung, otot polos (Benar nilai : 10) 40. Mekanisme kontraksi pada otot (Benar nilai : 3) Kontraksi otot diawali oleh datangnya impuls saraf. Pada saat datang impuls, sinapsis atau daerah hubungan antara saraf dan serabut otot dipenuhi oleh asetil kolin. Asetil-kolin ini akan merembeskan ion-ion kalsium (Ca2+) ke serabut otot. Ion kalsium akan bersenyawa dengan molekul, troponin, dan tropomiosin yang menyebabkan adanya sisi aktif pada filamen tipis (aktin). Kepala miosin (filamen tebal), segera bergabung dengan filamen tipis tepat pada sisi aktif. Gabungan sisi aktif dengan kepala miosin disebut jembatan penyeberangan (cross bridges). Segera setelah terbentuk, jembatan penyeberangan tersebut membebaskan sejumlah energi dan menyampaikan energi tersebut ke arah filamen tipis. Proses ini menyebabkan filamen tipis mengerut. Secara keseluruhan sarkomer ikut mengerut yang mengakibatkan otot pun berkerut. Kepala miosin akan lepas dari filamen tipis. Proses ini memerlukan ATP yang diambil dari sekitarnya. Dengan peristiwa ini, maka filamen tipis akan lepas dari filamen tebal. Secara keseluruhan otot akan relaksasi kembali. Proses ini berulang sampai 5 kali dalam jangka waktu satu detik. Jadi, kontraksi otot akan berlangsung selama ada rangsangan. Apabila tidak ada rangsangan maka ion kalsium akan direabsorpsi. Pada saat itu pun troponin dan tropomiosin tidak memiliki sisi aktif lagi dan sarkomer dalam keadaan istirah. Benar semua : 30 No Pembeda Otot lurik Otot polos Otot jantung 1 Bentuk serabut lurus Kumparan serabut bercabang 2 Warna Ada garis gelap – terang Polos Ada garis gelap – terang 3 Inti Banyak di tengah Satu Satu di tengah 4 Letak Melekat pada rangka Alat dalam Jantung 5 Sifat Sadar Tak sadar Tak sadar 6 Kontraksi Kuat cepat lelah Lambat tak cepat lelah Lambat tak cepat lelah
  • 41. Modul Pembelajaran Biologi : Sistem Gerak pada Makhluk Hidup 41 DAFTAR PUSTAKA Syamsuri, Istamar. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Priadi, Arif. Biology 2 For Senior High School Year XI. Jakarta: Yudhistira. www.indonesiaindonesia.com https://id.wikipedia.org/wiki/Sendi http://harsiwi.blogspot.co.id/2012/06/rangka-aksial.html https://sciencebooth.com/2014/02/05/otot-dan-macam-gerak/ https://biologiklaten.wordpress.com/bab-13-sistem-gerak-xi/ http://www.ebiologi.com/2016/02/macam-macam-sendi.html http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan- invertebrata.html http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sistem-gerak-pada-manusia.html http://asagenerasiku.blogspot.co.id/2012/03/rangka-manusia-dan-fungsinya.html http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan.html http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/02/gangguan-kelainan-dan-penyakit- pada.html http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sistem-gerak-pada-hewan-vertebrata.html http://seli-susanti.blogspot.co.id/2011/11/teknologi-untuk-mengatasi-gangguan-pada.html http://artikelmateri.blogspot.co.id/2016/02/persendian-adalah-pengertian-jenis-sendi-gerak- gambar.html