SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI BUBUR KACANG HIJAU
Biologi D 2017
Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya
Jalan Ketintang, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231
ABSTRAK
Bubur kacang hijau merupakan makanan khas indonesia yang
mengandung bahan utama kacang hijau dan santan. Bubur kacang hijau yang
dibiarkan terbuka tanpa pemanasan maupun pendinginan dapat memunculkan
suatu bakteri. Media yang digunakan pada pertumbuhan bakteri bubur kacang
hijau adalah media taoge agar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karakterisasi bakteri yang terkandung dalam bubur kacang hijau yang dibiarkan
terbuka selama 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam. Karakterisasi bakteri meliputi
penentuan sifat morfologi, pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan
negatif dan pewarnaan gram), uji katalase untuk menentukan bakteri katalase
postif atau negatif dan uji motilitas untuk mengetahui motilitas mikroba.
Kata Kunci: Bubur kacang hijau, Bakteri, Karakterisasi
ABSTRACT
Green bean porridge is a typical Indonesian food that contains the main
ingredients of green beans and coconut milk. Green bean porridge which has left
open without heating or cooling could give rise to a bacterium. The media that
used in the growth of green bean porridge bacteria was agar sprout media. This
study aims to determine the characterization of bacteria contained in green bean
porridge which has left open for 0 hours, 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours.
Characterization of bacteria included the determination of morphological
properties, bacterial staining (simple coloring, negative coloring and gram
staining), catalase test to determine positive or negative catalase bacteria and
motility test to determine microbial motility.
Key Word : Green bean porridge, Bacteria, Characterization
PENDAHULUAN
Bubur kacang hijau
merupakan makanan khas indonesia
yang mengandung bahan utama
kacang hijau dan santan. Santan
merupakan produk emulsi minyak
dalam air alami. Santan yang baru
diekstrak memiliki emulsi yang
relatif stabil. Jika didiamkan 5-10
jam, santan akan memisah menjadi 2
fase yaitu fase kaya air (skim) pada
bagian bawah, dan fase kaya minyak
(krim) bagian atas, hal ini
menyebabkan santan bersifat mudah
rusak karena mudah ditumbuhi oleh
mikroba pembusuk yaitu bakteri.
Kerusakan tersebut antara lain
pecahnya emulsi santan, timbulnya
aroma tengik dan terjadi perubahan
warna menjadi lebih gelap (Saprial
dkk., 2016)
Bubur kacang hijau dipilih
sebagai sampel uji karena dalam
kehidupan sehari-hari bubur kacang
hijau yang dibiarkan terbuka tanpa
pemanasan ataupun pendinginan
akan mudah basi, hal ini dikarenakan
adanya kandungan santan didalam
2
bubur kacang hijau, sehingga akan
menimbulkan tumbuhnya suatu
bakteri.
Untuk menumbuhkan dan
mengembangkan suatu bakteri
diperlukan suatu media sebagai
tempat pertumbuhan. Media
pertumbuhan harus memenuhi
persyaratan nutrisi yang dibutuhkan
oleh suatu mikroorganisme (Atlas,
2004). Media yang digunakan pada
pertumbuhan bakteri bubur kacang
hijau adalah media taoge agar.
Ekstrak bubur kacang hijau yang
dituangkan pada medium agar akan
menghasilkan beberapa koloni
bakteri dengan karakteristik yang
berbeda. Karakteristik bakteri dapat
ditentukan melalui pengamatan
morfologi koloni bakteri. Menurut
Waluyo (2005) bentuk/morfologi
koloni bakteri sangat variatif, baik
bentuk koloni, bentuk elevasi, tepian
maupun struktur dalam koloni
bakteri. Dengan mengetahui ciri-ciri
morfologi koloni bakteri tersebut
maka akan mempermudah dalam
mengidentifikasi jenis bakteri.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental yang
dilakukan bulan Agustus 2018
hingga Oktober 2018. Penelitian
dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi FMIPA UNESA.
Alat yang digunakan pada
pengamatan bakteri ini
(karakterisasi) adalah lampu spirtus,
ose, botol spray berisi alkohol, pipet
tetes, kaca objek, dan tabung reaksi
berisi media taoge agar dan koloni
streak. Sasaran pada penelitian ini
adalah mahasiswa biologi sebagai
bahan pembelajaran maupun
wawasan penelitian yang berupa
artikel. Populasi pada penelitian ini
adalah semua bakteri yang terdapat
pada sampel bubur kacang hijau
(BKH). Sedangkan sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah
bakteri murni dengan yang telah
diisolasi dari bubur kacang hijau dan
ditumbuhkan pada media taoge agar.
Karakterisasi bakteri meliputi
penentuan sifat morfologi,
pewarnaan bakteri (pewarnaan
sederhana, pewarnaan negatif dan
pewarnaan gram), uji katalase untuk
menentukan bakteri katalase postif
atau negatif dan uji motilitas untuk
mengetahui motilitas mikroba.
Pewarnaan mikroba sangat penting
agar dapat mengidentifikasi dan
diklasifikasi bakteri apa yang telah
diisolasi. Pewarnaan bakteri pada
umumnya dilakukan melalui
beberapa tahapan dan hasil
pewarnaan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti: fiksasi,
substrat, dekolorisator, dan lain-lain.
Persiapan utama sebelum
pewarnaan adalah membersihkan
object glass untuk persiapan olesan
mikroba (dipastikan tidak ada
minyak atau lemak dari tangan yang
menempel pada permukaan object
glass). Kemudian meneteskan
aquadest 1-2 tetes diatas object
glass. Lalu mengambil bakteri yang
akan diberi pewarnaan dengan jarum
ose yang sudah dipanaskan dengan
lampu spirtus. Kemudian lakukan
perataan bakteri dengan aquadest
3
pada object glass dan difiksasi
(dikeringanginkan diatas lampu
spirtus) hingga kering dan
meninggalkan bercak pada object
glass. Pewarnaan bisa dilakukan
setelah preparat bakteri sudah dibuat.
Warna yang akan digunakan adalah
methylene blue, crystal violet, dan
carbol fuchsin. Setelah dilakukan
pewarnaan, diamati ketiga teknik
pewarnaan dengan mikroskop lalu
tulis hasil pengamatan (sketsa, jenis
mikroorganisme, bentuk, susunan
dan warna sel).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang telah
diperoleh pada pengamatan jumlah
koloni bakteri pada bubur kacang
hijau, kemudian dilakukan
pengamatan bakteri dan disajikan
pengamatan morfologi koloni
sebagai berikut seperti pada tabel 2
dan tabel 3.
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi koloni
Sampel
Kode
Koloni
Karakteristik
Optik
Karakteristik
Permukaan
Pigmentasi
Ukuran
(diameter)
10-41 BKH1 Translucent Halus mengkilap Putih 1 cm
10-41 BKH2 Translucent Kasar Putih 4 mm
10-41 BKH4 Opaque Kasar Kuning 0,2 cm
10-41 BKH6 Transparent HalusMengkilkap Putih 0,8 cm
Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni
Sampel
Kode
Koloni
Bentuk Elevasi
Bentuk
Tepian
10-41 BKH1 Irregular Flat Filamentous
10-41 BKH2 irreguler raised Undulate
10-41 BKH4 Circular Convex Entire
10-41 BKH6 Filamentous Raised Filamentous
Berikut ini merupakan hasil
pengamatan morfologi sel bakteri
pada bubur kacang hijau dengan
metode pewarnaan sederhana,
negatif, dan gram. Hasil pengamatan
dapat dilihat pada tabel 3.
4
Tabel 3. Hasil karakterisasi sel bakteri
Kode Bakteri
Pewarnaan
Sederhana
Pewarnaan
Negatif
Pewarnaan
Gram
BKH1
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel: biru
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
transparan
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
Merah
Gram (+)/(-) :
negatif (-)
BKH2
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel: biru
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
transparan
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
Merah
Gram (+)/(-) :
negatif (-)
BKH4 Bentuk sel :
coccus
Susunan sel :
Monococcus
Warna sel: biru
tua
Bentuk sel :
coccus
Susunan sel :
Monococcus
Warna sel:
transparan
Bentuk sel :
coccus
Susunan sel :
Monococcus
Warna sel:
Merah
Gram (+)/(-) :
negatif (-)
5
Kode Bakteri
Pewarnaan
Sederhana
Pewarnaan
Negatif
Pewarnaan
Gram
BKH6
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel: biru
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
transparan
Bentuk sel :
bacillus
Susunan sel :
Monobacillus
Warna sel:
Merah
Gram (+)/(-) :
negatif (-)
Pada uji katalase dapat
diketahui ada tidaknya enzim
katalase dengan menambahkan
larutan hidrogen peroksida (H2O2) ke
dalam piaraan bakteri. Jika baktei
enghasilkan Oksigen (O2) saat
ditetesi hidrogen peroksida (H2O2),
maka bakteri tersebut merupakan
bakteri katalase (+). Untuk melihat
pergerakan suatu bakteri, maka dapat
diamati dengan menggunakan
metode preparat basah tetes gantung
sehingga dapat diketahui bakteri
yang diuji dapat bergerak atau tidak.
Tabel 4. Hasil uji katalase dan motilitas bakteri
No. Bakteri Uji Katalase Uji Motilitas
1. BKH1 Positif (+) Non motil
2. BKH2 Positif (+) Non motil
3. BKH4 Positif (+) Non Motil
4. BKH6 Positif (+) Non Motil
6
Gambar 1. Hasil uji katalase dengan pemberian hidrogen peroksida (H2O2) pada
bakteri uji.
Isolasi Bakteri
Mikroorganisme di
lingkungan umumnya dalam keadaan
bercampur, sehingga diperlukan
isolasi untuk memisahkan
mikroorganisme tertentu dari
lingkungannya agar diperoleh suatu
biakan murni. Menurut Dewi (2008)
isolasi merupakan proses
pemindahan bakteri dari
lingkungannya yang kemudian
ditumbuhkan pada media buatan
sebagai biakan murni. Biakan murni
adalah biakan yang hanya
mengandung satu jenis bakteri (Lay,
1994). Cara mengisolasi mikroba ke
tempat yang diinginkan yaitu dengan
menumbuhkan suatu jenis koloni
mikroba pada cawan petri yang berisi
media taoge agar (TA). Digunakan
media taoge agar (TA) karena media
universal dan kompleks sehingga
segala macam mikroba sesuai dengan
nutrien yang ada. Dengan media
tersebut mikroba dapat tumbuh dan
berkembang.Sampel mikroorganisme
yang digunakan adalah bakteri dari
bubur kacang ijo yang sudah basi.
Bubur kacang iji tersebut dibeli di
kedai pak Edi samping masjid
UNESA dan didiamkan dalam waktu
yang berbeda-beda yaitu 0 jam, 2
jam, 4 jam, 6 jam. Bubur kacang ijo
yang telah basi tersebut kemudian
diambil kuahnya dan dilakukan
pengenceran dari 10-1 sampai 10-7.
Hasil pengenceran 10-5, 10-6, dan 10-7
yang kemudian ditumbuhkan pada
media taoge agar (TA) di cawan petri.
Kemudian diinokulasi sehingga
bakteri dalam cawan petri terjebak
oleh agar dan sel bakteri tidak dapat
bergerak lalu akhirnya membentuk
koloni yang terpisah.
Karakterisasi dan Pewarnaan
Bakteri memerlukan
perlakuan khusus untuk dapat dilihat
morfologinya. Diantara perlakuan
tersebut adalah karakterisasi dan
pewarnaan. Bakteri memiliki bentuk
umum yaitu coccus, basil dan spiral.
Coccus berbentuk menyerupai buah
beri kecil apabila dilihat di bawah
mikroskop. Bakteri yang terbentuk
coccus dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu monococcus
(satu), diplococcus (berpasangan),
streptococcus (bergandengan satu
dengan lainnya), tetracoccus
(mengelompok menjadi 4 buah),
stapilococcus (berbentuk untaian)
dan sarcina (mengelompok
Bakteri BKH1 Bakteri BKH2 Bakteri BKH3 Bakteri BKH4
7
menyerupai kubus). Bentuk basil
berbentuk menyerupai batang atau
silinder. Bakteri basil dapat
dibedakan menjadi coccobasil,
monobasil, diplobasil. Ada bakteri
yang berbentuk helikoidal yang
berpilin-pilin seperti siral/ heliks dan
ada yang berbentuk seperti koma,
misalnya Vibrio cholera
Karakterisasi dapat dilakukan
dengan pewarnaan sederhana,
pewarnaan negative dan pewarnaan
gram. Tujuannya sama yaitu untuk
mengetahui morfologi dari bakteri.
Menurut Rostinawati (2008) untuk
mengetahui morfologi sel bakteri
serta membedakan gram positif dan
gram negative maka dilakukan
karakterisasi dengan pewarnaan
gram. Pewarnaan sederhana
menggunakan methylene blue,
pewarnaan negatif menggunakan
tinta bag dan pewarnaan gram
menggunakan crystal violet, iodine,
ethyl alkohol 95% dan safranin. pada
pewarnaan gram pemberian crystal
sel akan membentuk kompleks CV-
1yang akan berikatan dengan Mg-
RNA komponen dinding sel,
membentuk komplek Mg-RNA-CV-
1yang tidak larut dalam alkohol.
Pemberian iodine untuk memperkuat
ikatan primer, hasil ikatan komplek
crystal violet-iodine (CV-1) akan
mewarnai sel secara intensif.
Pemberian alkohol sebagai pelarut
lemak dan agen dehidrasi protein.
Pemberian safranin pada sel gram
negatif setelah didekolorisasi
pewarna safranin akan deserap
sehingga sel berwarna merah
sedangkan pada sel gram positif
pewarna safranin tidak diserap
sehingga sel akan berwarna biru
keunguan (Asri,dkk. 2016).
Pada pewarnaan sederhana
ditemukan bakteri basil dan coccus,
dan pada pewarnaan negatif
ditemukan bakteri dengan rangkaian
koloni monobacilus dan monococcus.
Lalu pewarnaan gram ditemukana
rangkaian koloni monobacilus adalah
bakteri dengan gram negatif ditandai
sel berwarna merah dan terdapat juga
yang gram positif ditandai sel
berwarna ungu, selain itu juga
terdapat rangkaian koloni
monococcus yang merupakan bakteri
gram negative ditandai sel berwarna
merah.
Karakterisasi selanjutnya
yaitu dengan uji katalase dan uji
motilitas. Tujuan uji katalase yaitu
untuk membedakan bakteri katalase
positif dan katalase negatif. Cara
pengujiannya yaitu dengan
meletakkan bakteri pada objek glass
lalu menetesinya dengan larutan
H2O2. Apabila hasinya
bergelembung, maka bakteri ternasuk
dalam bakteri katalase positif.
Demikian sebaliknya jika bakteri
tidak bergelembung maka bakteri
tersebut termasuk dalam bakteri
katalase negatif. Pada uji yang telah
dilakukan didapatkan hasil bahwa
sebagian besar (3/4) bakteri yang
ditemukan bersifat katalase positif
sedangkan sebagian kecil (1/4) yang
lain bersifat katalase negatif. Hal ini
sesuai dengan yang dilaporkan oleh
Kitai et al. (2005); Todar (2005);
Yurdakul et al. (2013). Setelah
melakukan uji katalase, uji yang
8
dilakukan berikutnya adalah uji
motilitas. Uji ini ditujukan untuk
mengetahui aktivitas bakteri. Apakah
bakteri yang ditemukan bergerak
atau tidak. Uji ini dilakukan dengan
cara preparat basah tetes gantung.
Pada uji yang telah dilakukan
didapatkan hasil bahwa semua
bakteri yang ditemukan bersifat non-
motil.
KESIMPULAN
Bubur kacang hijau yang
dibuka tanpa pemanasan dan
pendinginan dapat memunculkan
baktrei-bakteri di dalamnya. Untuk
mengembangkan bakteri diperlukan
media yang cocok untuk
pertumbuhan bakteri. Media yang
digunakan untuk bakteri kacang hijau
adalah media taoge agar.
Karakterisasi bakteri dilakukan agar
mengetahui jenis bakteri yang
terdapat pada bubur kacang hijau.
Karakterisasi bakteri meliputi
penentuan sifat morfologi,
pewarnaan bakteri (pewarnaan
sederhana, pewarnaan negatif dan
pewarnaan gram), uji katalase untuk
menentukan bakteri katalase postif
atau negatif dan uji motilitas untuk
mengetahui motilitas mikroba.
Pewarnaan mikroba sangat penting
agar dapat mengidentifikasi dan
diklasifikasi bakteri apa yang telah
diisolasi. Pewarnaan bakteri pada
umumnya dilakukan melalui
beberapa tahapan dan hasil
pewarnaan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti: fiksasi,
substrat, dekolorisator, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Mahanani Tri, dkk. 2016.
Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi Dasar.
Surabaya: Unesa Press
Atlas, Ronald M. 2004. Handbook of
Microbiological Media fourth
Edition Volume 1.
United States of America:
CRC Press.
Dewi, I. M. 2008. Isolasi Bakteri dan
Uji Aktifitas Kitinase
Termofilik Kasar dari
Sumber Air Panas Tinggi
Raja, Simalungun, Sumatera
Utara. Tesis. Sekolah
Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Kitai, S., Shimizu, A., kawano, J.,
Sato, E., Nakano, C.,
Kitagawa, H., Fujio, K.,
Matsumura, K., Yasuda, R.,
dan Inamoto, T. 2005.
Prevalense and
characterization of
Staphylococcus aureus and
Enterotoxigenic
Staphylococcus aureus in
Retail raw chicken Meat
Throughout Japan.J. Vet Med
Sci. Vol. 67, No. 3, hal. 269-
74.
Lay, W. B. 1994. Analisis Mikroba
di Laboratorium. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Rostinawati, T. 2008. Skrining dan
Identifikasi Bakteri Penghasil
Enzim Kitinase Dari Air Laut
di Perairan Pantai Pondok
Bali. Penelitian Mandiri.
Fakultas Farmasi Universitas
Padjadjaran Jatinangor.
Saprial., Gunawan, I.,
Febrinova, R. 2016. Analisis
Usaha Santan Kelapa
di Pasar Modern
9
Pasir Pengaraian Kecamatan
Rambah Kabupaten Rokan
Halu. Universitas
Pasir Pengaraian.
Todar, K. 2005. Todar’s Online
Textbook of Bacteriology,
Staphylococcus. Diakses
melalui
http://textbookbacteriology.n
et/stap_2.html [20/4/2014].
Waluyo, L.
2005. Mikrobiologi Umum.
Malang: MM Press.
Yurdakul, N.E., Erginkaya, Z., and
Unal, E. 2013.Antibiotic Resistance
of Enterococci, Coagulase
Negative Staphylococci and
Staphylococcus aureusIsolated
from Chicken Meat.Czech J. Food
Sci. Vol. 31, No.1, hal. 14- 19.

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaUNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi FungiRukmana Suharta
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...UNESA
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasiSyahrir Ghibran
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnafahmiganteng
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiBudi Setiyawan
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakterif' yagami
 
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit Jeruk
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit JerukPPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit Jeruk
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit JerukUNESA
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadiGanti Junior
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKPRAMITHA GALUH
 

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada MamaliaLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Refleks Pupil dan Bintik Buta Pada Mamalia
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VII Pengaruh Perendaman Biji Timun Dalam Air Terha...
 
04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi04 isolasi dan inokulasi
04 isolasi dan inokulasi
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan genetika
Laporan genetika Laporan genetika
Laporan genetika
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
Isolasi bakteri
Isolasi bakteriIsolasi bakteri
Isolasi bakteri
 
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit Jeruk
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit JerukPPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit Jeruk
PPT Struktur Perkembangan Tumbuhan: Minyak Atsiri pada Jahe dan Kulit Jeruk
 
laporan praktikum nadi
laporan praktikum nadilaporan praktikum nadi
laporan praktikum nadi
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIKALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
ALAT ALAT LABORATORIUM KIMIA KLINIK
 

Similar to Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianfahmiganteng
 
Laporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologiLaporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologiArista April
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010f' yagami
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin15
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxMusliminaja2
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hestiarruky
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)UNESA
 
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)Verry Yanto
 

Similar to Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau (20)

Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologiLaporan mikrobiologi
Laporan mikrobiologi
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
bakteri filosfer
bakteri filosferbakteri filosfer
bakteri filosfer
 
Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010Skrining mikroba potensial 2010
Skrining mikroba potensial 2010
 
aldin praktikum 3
aldin praktikum 3aldin praktikum 3
aldin praktikum 3
 
Identifikasi bakteri
Identifikasi bakteriIdentifikasi bakteri
Identifikasi bakteri
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswatTugas mikrobiologi hajarul aswat
Tugas mikrobiologi hajarul aswat
 
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismePpt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganisme
 
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B) Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
Tekni Inokulasi Mikroba Dan Media Pertumbuhan Mikroba kelompok 6 (1B)
 
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptxpresentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
presentasi dalam menghadapi proposal sempro.pptx
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hesti
 
Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
 
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Water Closet (WC)
 
Aseptik jamur
Aseptik jamurAseptik jamur
Aseptik jamur
 
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)
Daya hambat bakteri madu (alami dan kemasan)
 
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alinaBuletin pn 9_2_2003_38-44_alina
Buletin pn 9_2_2003_38-44_alina
 

More from UNESA

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryUNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025UNESA
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3UNESA
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealUNESA
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriUNESA
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriUNESA
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...UNESA
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidUNESA
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergUNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...UNESA
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahUNESA
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralUNESA
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...UNESA
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...UNESA
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksUNESA
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerUNESA
 

More from UNESA (20)

PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara SederhanaPPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
PPT Genetika: Isolasi DNA Secara Sederhana
 
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream IndustryPPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
PPT Manajemen Quality Control: PT. Campina Ice Cream Industry
 
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
PPT Manajemen Quality Control: ISO 17025
 
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
PPT Manajemen Quality Control: K3 dan SMK3
 
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang IdealMakalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
Makalah Manajemen Quality Control: Laboratorium Quality Control Yang Ideal
 
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi BakteriPPT Genetika: Mutasi Bakteri
PPT Genetika: Mutasi Bakteri
 
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada BakteriLaporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
Laporan Praktikum Genetika: Mutasi Pada Bakteri
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...
 
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Tumbuhan: Aklimatisasi Anggrek Dendrobium s...
 
PPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: PoliploidPPT Genetika: Poliploid
PPT Genetika: Poliploid
 
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy WeinbergPPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
PPT Genetika: Hukum Hardy Weinberg
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pengaruh Suhu Lingkungan Terhadap Denyut J...
 
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala TimahLaporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
Laporan Praktikum Fisiologi Hewan: Pembuluh Darah Pada Ekor Ikan Kepala Timah
 
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan MineralMakalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
Makalah Fisiologi Hewan: Asam Amino, Vitamin, dan Mineral
 
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
PKM: Efektivitas Teripang Hitam (Holothuria atra) Sebagai Suplemen Pakan Ikan...
 
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
Makalah Filsafat IPA: Hubungan IPA Dengan Kebudayaan Serta IPA dan Pengembang...
 
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas KlimaksMakalah Ekologi: Komunitas Klimaks
Makalah Ekologi: Komunitas Klimaks
 
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas PrimerLaporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
Laporan Praktikum Ekologi: Produktivitas Primer
 

Recently uploaded

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

Artikel Ilmiah: Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Bubur Kacang Hijau

  • 1. 1 ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI BUBUR KACANG HIJAU Biologi D 2017 Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya Jalan Ketintang, Ketintang, Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231 ABSTRAK Bubur kacang hijau merupakan makanan khas indonesia yang mengandung bahan utama kacang hijau dan santan. Bubur kacang hijau yang dibiarkan terbuka tanpa pemanasan maupun pendinginan dapat memunculkan suatu bakteri. Media yang digunakan pada pertumbuhan bakteri bubur kacang hijau adalah media taoge agar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi bakteri yang terkandung dalam bubur kacang hijau yang dibiarkan terbuka selama 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam. Karakterisasi bakteri meliputi penentuan sifat morfologi, pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif dan pewarnaan gram), uji katalase untuk menentukan bakteri katalase postif atau negatif dan uji motilitas untuk mengetahui motilitas mikroba. Kata Kunci: Bubur kacang hijau, Bakteri, Karakterisasi ABSTRACT Green bean porridge is a typical Indonesian food that contains the main ingredients of green beans and coconut milk. Green bean porridge which has left open without heating or cooling could give rise to a bacterium. The media that used in the growth of green bean porridge bacteria was agar sprout media. This study aims to determine the characterization of bacteria contained in green bean porridge which has left open for 0 hours, 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours. Characterization of bacteria included the determination of morphological properties, bacterial staining (simple coloring, negative coloring and gram staining), catalase test to determine positive or negative catalase bacteria and motility test to determine microbial motility. Key Word : Green bean porridge, Bacteria, Characterization PENDAHULUAN Bubur kacang hijau merupakan makanan khas indonesia yang mengandung bahan utama kacang hijau dan santan. Santan merupakan produk emulsi minyak dalam air alami. Santan yang baru diekstrak memiliki emulsi yang relatif stabil. Jika didiamkan 5-10 jam, santan akan memisah menjadi 2 fase yaitu fase kaya air (skim) pada bagian bawah, dan fase kaya minyak (krim) bagian atas, hal ini menyebabkan santan bersifat mudah rusak karena mudah ditumbuhi oleh mikroba pembusuk yaitu bakteri. Kerusakan tersebut antara lain pecahnya emulsi santan, timbulnya aroma tengik dan terjadi perubahan warna menjadi lebih gelap (Saprial dkk., 2016) Bubur kacang hijau dipilih sebagai sampel uji karena dalam kehidupan sehari-hari bubur kacang hijau yang dibiarkan terbuka tanpa pemanasan ataupun pendinginan akan mudah basi, hal ini dikarenakan adanya kandungan santan didalam
  • 2. 2 bubur kacang hijau, sehingga akan menimbulkan tumbuhnya suatu bakteri. Untuk menumbuhkan dan mengembangkan suatu bakteri diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan. Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan oleh suatu mikroorganisme (Atlas, 2004). Media yang digunakan pada pertumbuhan bakteri bubur kacang hijau adalah media taoge agar. Ekstrak bubur kacang hijau yang dituangkan pada medium agar akan menghasilkan beberapa koloni bakteri dengan karakteristik yang berbeda. Karakteristik bakteri dapat ditentukan melalui pengamatan morfologi koloni bakteri. Menurut Waluyo (2005) bentuk/morfologi koloni bakteri sangat variatif, baik bentuk koloni, bentuk elevasi, tepian maupun struktur dalam koloni bakteri. Dengan mengetahui ciri-ciri morfologi koloni bakteri tersebut maka akan mempermudah dalam mengidentifikasi jenis bakteri. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan bulan Agustus 2018 hingga Oktober 2018. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNESA. Alat yang digunakan pada pengamatan bakteri ini (karakterisasi) adalah lampu spirtus, ose, botol spray berisi alkohol, pipet tetes, kaca objek, dan tabung reaksi berisi media taoge agar dan koloni streak. Sasaran pada penelitian ini adalah mahasiswa biologi sebagai bahan pembelajaran maupun wawasan penelitian yang berupa artikel. Populasi pada penelitian ini adalah semua bakteri yang terdapat pada sampel bubur kacang hijau (BKH). Sedangkan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah bakteri murni dengan yang telah diisolasi dari bubur kacang hijau dan ditumbuhkan pada media taoge agar. Karakterisasi bakteri meliputi penentuan sifat morfologi, pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif dan pewarnaan gram), uji katalase untuk menentukan bakteri katalase postif atau negatif dan uji motilitas untuk mengetahui motilitas mikroba. Pewarnaan mikroba sangat penting agar dapat mengidentifikasi dan diklasifikasi bakteri apa yang telah diisolasi. Pewarnaan bakteri pada umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan dan hasil pewarnaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: fiksasi, substrat, dekolorisator, dan lain-lain. Persiapan utama sebelum pewarnaan adalah membersihkan object glass untuk persiapan olesan mikroba (dipastikan tidak ada minyak atau lemak dari tangan yang menempel pada permukaan object glass). Kemudian meneteskan aquadest 1-2 tetes diatas object glass. Lalu mengambil bakteri yang akan diberi pewarnaan dengan jarum ose yang sudah dipanaskan dengan lampu spirtus. Kemudian lakukan perataan bakteri dengan aquadest
  • 3. 3 pada object glass dan difiksasi (dikeringanginkan diatas lampu spirtus) hingga kering dan meninggalkan bercak pada object glass. Pewarnaan bisa dilakukan setelah preparat bakteri sudah dibuat. Warna yang akan digunakan adalah methylene blue, crystal violet, dan carbol fuchsin. Setelah dilakukan pewarnaan, diamati ketiga teknik pewarnaan dengan mikroskop lalu tulis hasil pengamatan (sketsa, jenis mikroorganisme, bentuk, susunan dan warna sel). HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada pengamatan jumlah koloni bakteri pada bubur kacang hijau, kemudian dilakukan pengamatan bakteri dan disajikan pengamatan morfologi koloni sebagai berikut seperti pada tabel 2 dan tabel 3. Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi koloni Sampel Kode Koloni Karakteristik Optik Karakteristik Permukaan Pigmentasi Ukuran (diameter) 10-41 BKH1 Translucent Halus mengkilap Putih 1 cm 10-41 BKH2 Translucent Kasar Putih 4 mm 10-41 BKH4 Opaque Kasar Kuning 0,2 cm 10-41 BKH6 Transparent HalusMengkilkap Putih 0,8 cm Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi koloni Sampel Kode Koloni Bentuk Elevasi Bentuk Tepian 10-41 BKH1 Irregular Flat Filamentous 10-41 BKH2 irreguler raised Undulate 10-41 BKH4 Circular Convex Entire 10-41 BKH6 Filamentous Raised Filamentous Berikut ini merupakan hasil pengamatan morfologi sel bakteri pada bubur kacang hijau dengan metode pewarnaan sederhana, negatif, dan gram. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel 3.
  • 4. 4 Tabel 3. Hasil karakterisasi sel bakteri Kode Bakteri Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram BKH1 Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: biru Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: transparan Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: Merah Gram (+)/(-) : negatif (-) BKH2 Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: biru Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: transparan Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: Merah Gram (+)/(-) : negatif (-) BKH4 Bentuk sel : coccus Susunan sel : Monococcus Warna sel: biru tua Bentuk sel : coccus Susunan sel : Monococcus Warna sel: transparan Bentuk sel : coccus Susunan sel : Monococcus Warna sel: Merah Gram (+)/(-) : negatif (-)
  • 5. 5 Kode Bakteri Pewarnaan Sederhana Pewarnaan Negatif Pewarnaan Gram BKH6 Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: biru Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: transparan Bentuk sel : bacillus Susunan sel : Monobacillus Warna sel: Merah Gram (+)/(-) : negatif (-) Pada uji katalase dapat diketahui ada tidaknya enzim katalase dengan menambahkan larutan hidrogen peroksida (H2O2) ke dalam piaraan bakteri. Jika baktei enghasilkan Oksigen (O2) saat ditetesi hidrogen peroksida (H2O2), maka bakteri tersebut merupakan bakteri katalase (+). Untuk melihat pergerakan suatu bakteri, maka dapat diamati dengan menggunakan metode preparat basah tetes gantung sehingga dapat diketahui bakteri yang diuji dapat bergerak atau tidak. Tabel 4. Hasil uji katalase dan motilitas bakteri No. Bakteri Uji Katalase Uji Motilitas 1. BKH1 Positif (+) Non motil 2. BKH2 Positif (+) Non motil 3. BKH4 Positif (+) Non Motil 4. BKH6 Positif (+) Non Motil
  • 6. 6 Gambar 1. Hasil uji katalase dengan pemberian hidrogen peroksida (H2O2) pada bakteri uji. Isolasi Bakteri Mikroorganisme di lingkungan umumnya dalam keadaan bercampur, sehingga diperlukan isolasi untuk memisahkan mikroorganisme tertentu dari lingkungannya agar diperoleh suatu biakan murni. Menurut Dewi (2008) isolasi merupakan proses pemindahan bakteri dari lingkungannya yang kemudian ditumbuhkan pada media buatan sebagai biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya mengandung satu jenis bakteri (Lay, 1994). Cara mengisolasi mikroba ke tempat yang diinginkan yaitu dengan menumbuhkan suatu jenis koloni mikroba pada cawan petri yang berisi media taoge agar (TA). Digunakan media taoge agar (TA) karena media universal dan kompleks sehingga segala macam mikroba sesuai dengan nutrien yang ada. Dengan media tersebut mikroba dapat tumbuh dan berkembang.Sampel mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri dari bubur kacang ijo yang sudah basi. Bubur kacang iji tersebut dibeli di kedai pak Edi samping masjid UNESA dan didiamkan dalam waktu yang berbeda-beda yaitu 0 jam, 2 jam, 4 jam, 6 jam. Bubur kacang ijo yang telah basi tersebut kemudian diambil kuahnya dan dilakukan pengenceran dari 10-1 sampai 10-7. Hasil pengenceran 10-5, 10-6, dan 10-7 yang kemudian ditumbuhkan pada media taoge agar (TA) di cawan petri. Kemudian diinokulasi sehingga bakteri dalam cawan petri terjebak oleh agar dan sel bakteri tidak dapat bergerak lalu akhirnya membentuk koloni yang terpisah. Karakterisasi dan Pewarnaan Bakteri memerlukan perlakuan khusus untuk dapat dilihat morfologinya. Diantara perlakuan tersebut adalah karakterisasi dan pewarnaan. Bakteri memiliki bentuk umum yaitu coccus, basil dan spiral. Coccus berbentuk menyerupai buah beri kecil apabila dilihat di bawah mikroskop. Bakteri yang terbentuk coccus dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu monococcus (satu), diplococcus (berpasangan), streptococcus (bergandengan satu dengan lainnya), tetracoccus (mengelompok menjadi 4 buah), stapilococcus (berbentuk untaian) dan sarcina (mengelompok Bakteri BKH1 Bakteri BKH2 Bakteri BKH3 Bakteri BKH4
  • 7. 7 menyerupai kubus). Bentuk basil berbentuk menyerupai batang atau silinder. Bakteri basil dapat dibedakan menjadi coccobasil, monobasil, diplobasil. Ada bakteri yang berbentuk helikoidal yang berpilin-pilin seperti siral/ heliks dan ada yang berbentuk seperti koma, misalnya Vibrio cholera Karakterisasi dapat dilakukan dengan pewarnaan sederhana, pewarnaan negative dan pewarnaan gram. Tujuannya sama yaitu untuk mengetahui morfologi dari bakteri. Menurut Rostinawati (2008) untuk mengetahui morfologi sel bakteri serta membedakan gram positif dan gram negative maka dilakukan karakterisasi dengan pewarnaan gram. Pewarnaan sederhana menggunakan methylene blue, pewarnaan negatif menggunakan tinta bag dan pewarnaan gram menggunakan crystal violet, iodine, ethyl alkohol 95% dan safranin. pada pewarnaan gram pemberian crystal sel akan membentuk kompleks CV- 1yang akan berikatan dengan Mg- RNA komponen dinding sel, membentuk komplek Mg-RNA-CV- 1yang tidak larut dalam alkohol. Pemberian iodine untuk memperkuat ikatan primer, hasil ikatan komplek crystal violet-iodine (CV-1) akan mewarnai sel secara intensif. Pemberian alkohol sebagai pelarut lemak dan agen dehidrasi protein. Pemberian safranin pada sel gram negatif setelah didekolorisasi pewarna safranin akan deserap sehingga sel berwarna merah sedangkan pada sel gram positif pewarna safranin tidak diserap sehingga sel akan berwarna biru keunguan (Asri,dkk. 2016). Pada pewarnaan sederhana ditemukan bakteri basil dan coccus, dan pada pewarnaan negatif ditemukan bakteri dengan rangkaian koloni monobacilus dan monococcus. Lalu pewarnaan gram ditemukana rangkaian koloni monobacilus adalah bakteri dengan gram negatif ditandai sel berwarna merah dan terdapat juga yang gram positif ditandai sel berwarna ungu, selain itu juga terdapat rangkaian koloni monococcus yang merupakan bakteri gram negative ditandai sel berwarna merah. Karakterisasi selanjutnya yaitu dengan uji katalase dan uji motilitas. Tujuan uji katalase yaitu untuk membedakan bakteri katalase positif dan katalase negatif. Cara pengujiannya yaitu dengan meletakkan bakteri pada objek glass lalu menetesinya dengan larutan H2O2. Apabila hasinya bergelembung, maka bakteri ternasuk dalam bakteri katalase positif. Demikian sebaliknya jika bakteri tidak bergelembung maka bakteri tersebut termasuk dalam bakteri katalase negatif. Pada uji yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa sebagian besar (3/4) bakteri yang ditemukan bersifat katalase positif sedangkan sebagian kecil (1/4) yang lain bersifat katalase negatif. Hal ini sesuai dengan yang dilaporkan oleh Kitai et al. (2005); Todar (2005); Yurdakul et al. (2013). Setelah melakukan uji katalase, uji yang
  • 8. 8 dilakukan berikutnya adalah uji motilitas. Uji ini ditujukan untuk mengetahui aktivitas bakteri. Apakah bakteri yang ditemukan bergerak atau tidak. Uji ini dilakukan dengan cara preparat basah tetes gantung. Pada uji yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa semua bakteri yang ditemukan bersifat non- motil. KESIMPULAN Bubur kacang hijau yang dibuka tanpa pemanasan dan pendinginan dapat memunculkan baktrei-bakteri di dalamnya. Untuk mengembangkan bakteri diperlukan media yang cocok untuk pertumbuhan bakteri. Media yang digunakan untuk bakteri kacang hijau adalah media taoge agar. Karakterisasi bakteri dilakukan agar mengetahui jenis bakteri yang terdapat pada bubur kacang hijau. Karakterisasi bakteri meliputi penentuan sifat morfologi, pewarnaan bakteri (pewarnaan sederhana, pewarnaan negatif dan pewarnaan gram), uji katalase untuk menentukan bakteri katalase postif atau negatif dan uji motilitas untuk mengetahui motilitas mikroba. Pewarnaan mikroba sangat penting agar dapat mengidentifikasi dan diklasifikasi bakteri apa yang telah diisolasi. Pewarnaan bakteri pada umumnya dilakukan melalui beberapa tahapan dan hasil pewarnaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: fiksasi, substrat, dekolorisator, dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Asri, Mahanani Tri, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar. Surabaya: Unesa Press Atlas, Ronald M. 2004. Handbook of Microbiological Media fourth Edition Volume 1. United States of America: CRC Press. Dewi, I. M. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktifitas Kitinase Termofilik Kasar dari Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun, Sumatera Utara. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan. Kitai, S., Shimizu, A., kawano, J., Sato, E., Nakano, C., Kitagawa, H., Fujio, K., Matsumura, K., Yasuda, R., dan Inamoto, T. 2005. Prevalense and characterization of Staphylococcus aureus and Enterotoxigenic Staphylococcus aureus in Retail raw chicken Meat Throughout Japan.J. Vet Med Sci. Vol. 67, No. 3, hal. 269- 74. Lay, W. B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase Dari Air Laut di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jatinangor. Saprial., Gunawan, I., Febrinova, R. 2016. Analisis Usaha Santan Kelapa di Pasar Modern
  • 9. 9 Pasir Pengaraian Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Halu. Universitas Pasir Pengaraian. Todar, K. 2005. Todar’s Online Textbook of Bacteriology, Staphylococcus. Diakses melalui http://textbookbacteriology.n et/stap_2.html [20/4/2014]. Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang: MM Press. Yurdakul, N.E., Erginkaya, Z., and Unal, E. 2013.Antibiotic Resistance of Enterococci, Coagulase Negative Staphylococci and Staphylococcus aureusIsolated from Chicken Meat.Czech J. Food Sci. Vol. 31, No.1, hal. 14- 19.