1. TUGAS EKONOMI
Anggota :
Farah Rieftiana Salsabila (14)
Farhan Luqmanul Hakim (15)
Gumelar Galih Purwoko (16)
Najmah (27)
Syarah Meiriska Dewi (30)
2. PETA KONSEP
PENGERTIAN
BANK SYARIAH
SEJARAH
BERDIRINYA
PRINSIP
BANK MUAMALAT
CIRI-CIRI
BANK SYARIAH
PRODUK
BANK SYARIAH
TUJUAN
DIDIRIKAN BANK
MUAMALAT
PRODUK YANG
DITAWARKAN BANK
MUAMALAT
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN BANK
SYARIAH
PERBEDAAN BANK
KONVENSIONAL DAN
BANK SYARIAH
3. SEJARAH BERDIRINYA
A. Sejarah Berdirinya Perbankan Syariah
• Suatu bentuk awal ekonomi pasar dan merkantilisme, yang oleh
beberapa ekonom disebut sebagai "kapitalisme Islam", telah
mulai berkembang antara abad ke-8 dan ke-12. Perekonomian
moneter pada periode tersebut berdasarkan mata
uang dinar yang beredar luas saat itu, yang menyatukan
wilayah-wilayah yang sebelumnya independen secara ekonomi.
• Pada abad ke-20, kelahiran perbankan syariah tidak terlepas
dari hadirnya dua gerakan renaisans Islam modern, yaitu
gerakan-gerakan neorevivalis dan modernis. Sekitar tahun 1940-
an, di Pakistan dan Malaysia telah terdapat upaya-upaya
pengelolaan dana jamaah haji secara non konvensional. Tahun
1963, Islamic Rural Bank berdiri di desa Mit Ghamr
di Kairo, Mesir.
4. B. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat
• PT. Bank Muamalat, Tbk. Didirikan pada tahun 1412H atau
tahun 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
pemerintah Indonesia. Dan melalui kegiatan operasinya pada
tanggal 27 syawal 1412H atau tanggal 1 Mei 1992, dengan
dukungan eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim Se-Indonesia
(ICMI) dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank
Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari
dokumen pendirian sahan perseroan senilai Rp. 84 Milyar pada
saat penandatanganan akta Pendirian perseroan. Selanjutnya
pada acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor diperoleh
tambahan komitmen dan masyarakat Jawa Barat yang turut
menanam modal senilai Rp. 106 Milyar.
• Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah
didirikan Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai
Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi
perseroan sebagai Bank Syariah pertama dan terkemuka di
Indonesia denga beragam jasa maupun produk yang terus
dikembangkan.
5. PENGERTIAN BANK SYARIAH
• Menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan Syariah
disebutkan bahwa Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan
bank pembiayaan rakyat syariah.
• Muh. Syafe'i Antonio dan Perwataatmadja (1992) membagi
pengertian terkait hal ini dalam 2 pengertian : Pertama, Bank
Islam adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-
prinsip syari’ah Islam. Kedua, Bank Islam adalah bank yang
tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan Al-Qur’an
dan Hadits. Dari penjelasan kedua definisi ini, disimpulkan
bahwa bank syariah merupakan bank yang beroperasi
berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yakni tata cara
beroperasinya mengacu pada aturan Al-Quran dan Hadits.
6. PRINSIP BANK MUAMALAT
• Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di
bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan
tersebut:
1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2. Bunga (ربا riba),
3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja
(ميسر maisir), serta
4. Ketidakjelasan dan manipulatif (غرر gharar).
7. CIRI-CIRI BANK SYARIAH
• Ada pula ciri-ciri umum Bank Syariah adalah sebagai berikut :
• Beban biaya yang telah disepakati pada waktu melakukan akad
perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal yang
besarnya fleksibel atau tidaklah kaku dan dapat ditawar dalam
batas-batas yang masih wajar.
• Pengarahan dana masyarakat dalam bentuk deposito atau
tabungan oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadi’ah)
sedangkan bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan
sebagai pernyataan dana pada proyek yang dibiayai oleh bank
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah sehingga bagi penyimpan
tidaklah dijanjikan imbalan yang pasti (fixed return).
• Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran harus selalu dihindarkan. Karena persentase bersifat
melekat pada sisa hutang meskipun utang hingga batas waktu
perjanjian telah jatuh tempo atau berakhir.
8. PRODUK BANK SYARIAH
A. Titipan atau Simpanan
Al-Wadi'ah (jasa penitipan)
Deposito Mudharabah
B. Bagi Hasil
Al-Musyarakah (Joint Venture)
Al-Mudharabah
Al-Muzara'ah
Al-Musaqah
9. C. Jual Beli
Bai' Al-Murabahah
Bai' As-Salam
Bai' Al-Istishna‘
D. Sewa
Al-Ijarah
Al-Ijarah Al-Muntahia Bit-Tamlik
E. Jasa
Al-Wakalah
Al-Kafalah
Al-Hawalah
Ar-Rahn
Al-Qardh
10. TUJUAN DIDIRIKAN BANK MUAMALAT
Adapun tujuan berdiri Bank Muamalat Indonesia yaitu:
• 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Indonesia, sehingga semakin berkurang
kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan demikian akan
melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha
b. Meningkatkan kesempatan kerja
c. Meningkatkan penghasilan masyarakt banyak
• 2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan terutama dalam bidang ekonomi keuangan,
yang selama ini masih cukup banyak masyarakat yang enggan
berhubungan dengan bank karena masih menganggap bahwa
bunga bank itu riba.
11. PRODUK YANG DITAWARKAN
BANK MUAMALAT
Sebagai salah satu bank syariah, Bank Muamalat juga
menawarkan beberapa produk. Antara lain:
• 1. Produk Penghimpunan Dana (Funding Products)
a. Shar-’e
b. Tabungan Ummat
c. Tabungan Haji Arafah
d. Deposito Mudharabah
e. Deposito Fulinves
f. Giro Wadi’ah
g. Dana Pensiun Muamalat
12. 2. Produk Penanaman Dana (Invesment Product)
a. Konsep Jual Beli
1.) Murabahah
2.) Salam
3.) Istishna
b. Konsep Bagi Hasil
1.) Musyarakah
2.) Mudharabah
c. Konsep Sewa
1.) Ijarah
2.) Ijarah Muntahia Bittamlik
13. 3. Produk Jasa (Service Products)
a. Wakalah
b. Kafalah
c. Hawalah
d. Rahn
e. Qardh
4. Produk Layanan (Service)
a. ATM
b. SalaMuamalat
c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)
d. Jasa-jasa lainnya
14. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
BANK SYARIAH
A. Kelebihan
1.) Pertama, kelebihan bank syariah terutama pada
kuatnya ikatan emosional keagamaan antara pemegang
saham,pengelola bank,dan nasabahnya.
2.) Kedua, dengan adanya keterikatan secara religi,maka
semua pihak yang terlibat dalam bank Islam adalah
berusaha sebaik-baiknya dengan pengalaman ajaran
agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh
diyakini membawa berkah.
15. 3.) Ketiga, adanya Fasilitas pembiayaan (al-mudharabah
dan al-musyarakah) yang tidak membebani nasabah sejak
awal dengan kewajiban membayar biaya secara tetap.
4.) Keempat, dengan adanya sistem bagi hasil, untuk
penyimpan dana setelah tersedia peringatan dini tentang
keadaan banknya yang bias diketahui sewaktu-waktu dari
naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.
5.) Kelima, penerapan sistem bagi hasil dan
ditinggalkannya sistem bunga menjadikan bank Islam
lebih mandiri dari pengaruh gejolak moneter baik dari
dalam maupun dari luar negeri.
16. B. Kelemahan
Karnaen Perwataatmadja dan M Syafi’I Antonio juga
menyatakan, pertama, Kelemahan bank syariah adalah
bahwa bank dengan sisem ini terlalu berprasangka baik
kepada semua nasabahnya dan berasumsi bahwa semua
orang yang terlibat dalam bank Islam adalah jujur.Dengan
demikian bank Islam sangat rawan terhadap mereka yang
beritikad tidak baik,sehingga diperlukan usaha tambahan
untuk mengawasi nasabah yang menerima pembiayaan
dari bank syariah
17. PERBEDAAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
A. Bank Konvensional
• Melakukan investasi baik yang halal atau haram
menurut hukum Islam
• Memakai perangkat suku bunga
• Berorientasi keuntungan
• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-
debitur
• Penghimpunan dan penyaluran dana tidak diatur oleh
dewan sejenis
18. B. Bank Syariah
• Melakukan hanya investasi yang halal menurut hukum
Islam
• Memakai prinsip bagi hasil, jual-beli, dan sewa
• Berorientasi keuntungan dan falah (kebahagiaan dunia
dan akhirat sesuai ajaran Islam)
• Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan
• Penghimpunan dan penyaluran dana sesuai fatwa
Dewan Pengawas Syariah
19. KESIMPULAN
Dari data data yang kami paparkan diatas kami
simpulkan bahwa BANK SYARIAH juga memiliki peran
yang cukup penting dalam perbankan di Indonesia, hal
ini terbukti sekarang banyak bank umum dan swasta
yang menerapkan sistem syariah dalam sistem
pebankanya. Bank umum yang menerapkan sistem
syariah antara lain BRI Syariah, BNI syariah, Mandiri
syariah dan lain-lain.