Makalah ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan Islam dengan menjelaskan konsep filsafat, ilmu jiwa dalam Islam, empat arah pendidikan, dan konsep PBB dalam pendidikan. Makalah ini juga membahas peluang yang diberikan oleh konsep-konsep tersebut bagi dunia pendidikan.
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Dasar Pendidikan Islam
1. MAKALAH
DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM
Oleh : Fajry Fuadah Mazamy
(14110106)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH dan KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2014
2. 2
Daftar isi
DAFTAR ISI ................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang ....................................................................... 3
1.2. Rumusan masalah .................................................................. 3
1.3. Tujuan penulisan.................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep filsafat ....................................................................... 4
2.2. Ilmu jiwa dalam islam ............................................................ 5
2.3. Empat arah pendidikan........................................................... 6
2.4. Konsep PBB dalam pendidikan .............................................. 6
2.5. Pembahasan pertanyaan ......................................................... 7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ........................................................................... 8
3.2. Saran .................................................................................... 8
3. 3
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Saat ini pendidikan telah menjadi sorotan utama dunia. Semua negara mulai dari negara
terbelakang, berkembang sampai negara maju lebih mengutamakan pendidikan warga
mereka. Di Indonesia sendiri pendidikan juga menjadi sorotan pemerintah. Akan tetapi,
pendidikan di Indonesia selalu di sertai oleh dasar-dasar akhlak agama. Karena dalam
kehidupan sehari-hari kita, kita tidak pernah lepas dari dasar-dasar beragama. Dalam kajian
ini saya akan membahas tentang pendidikan yang di tunjang oleh konsep filsafat, ilmu jiwa
dan islam. Dimana yang kesemuanya saling berkesinambungan. Dasar – dasar pendidikan
islam pun juga ikut diterapkan dalam dunia pendidikan. Saat ini pendidikan menjadi sorotan
utama dunia.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa definisi dari konsep filsafat ?
1.2.2. Apakah ilmu jiwa dalam islam ?
1.2.3. Apa saja 4 arah pendidikan ?
1.2.4. Apa konsep PBB dalam pendidikan ?
1.3.Tujuan Penulisan
1.3.1. Mengetahui definisi dari konsep filsafat.
1.3.2. Mengetahui ilmu jiwa dalam islam.
1.3.3. Mengetahui 4 arah pendidikan.
1.3.4. Mengetahui konsep PBB dalam pendidikan.
4. 4
BAB II
Pembahasan
2.1. Konsep Filsafat
Filsafat dalam bahasa Inggris, yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa
Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta) atau philia (persahabatan,
tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman
praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Plato menyebut Socrates sebagai philosophos (filosof) dalam pengertian pencinta
kebijaksanaan. Kata falsafah merupakan arabisasi yang berarti pencarian yang dilakukan
oleh para filosof. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan
pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. Manusia filosofis adalah manusia yang
memiliki kesadaran diri dan akal sebagaimana ia juga memiliki jiwa yang independen dan
bersifat spiritual.
Sebelum Socrates ada satu kelompok yang menyebut diri merekan sophist (kaum sofis)
yang berarti cendekiawan. Mereka menjadikan persepsi manusia sebagai ukuran realitas dan
menggunakan hujah-hujah yang keliru dalam kesimpulan mereka. Sehingga kata sofis
mengalami reduksi makna yaitu berpikir yang menyesatkan. Socrates karena kerendahan hati
dan menghindarkan diri dari pengidentifikasian dengan kaum sofis, melarang dirinya disebut
dengan seorang sofis (cendekiawan). Oleh karena itu istilah filosof tidak pakai orang
sebelum Socrates (Muthahhari, 2002).
Pada mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.
Mereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat teoretis dan filsafat praktis.
Filsafat teoretis mencakup: (1) ilmu pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi, ilmu
pertambangan, dan astronomi; (2) ilmu eksakta dan matematika; (3) ilmu tentang ketuhanan
dan metafisika. Filsafat praktis mencakup: (1) norma-norma (akhlak); (2) urusan rumah
tangga; (3) sosial dan politik.
Secara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara
sistematis, radikal, dan kritis. Berarti filsafat merupakan sebuah proses bukan sebuah produk.
Maka proses yang dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif, sistematis, dan
mengikuti pronsip-prinsip logika untuk mengerti dan mengevaluasi suatumn informasi
5. dengan tujuan menentukan apakah informasi itu diterima atau ditolak. Dengan demikian
filsafat akan terus berubah hingga satu titik tertentu (Takwin, 2001).
5
2.2. Ilmu Jiwa dalam Islam
Pengertian Akhlak Secara Etimologi. Menurut pendekatan etimologi, perkataan "akhlak"
berasal dari bahasa Arab jama' dari bentuk mufradnya "Khuluqun" yang menurut logat
diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan istilah "tasawuf", yang
telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan bermacam-macam
arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat tentang alasan atas
asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti
kesucian. Menurut pendapat lain kata itu berasal dari kata kerja bahasa Arab safwe yang
berarti orang-orang yang terpilih. Makna ini sering dikutip dalam literatur sufi. Sebagian
berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang
menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam
perang suci.
Apa pun asalnya, istilah tasawuf berarti orang-orang yang tertarik kepada pengetahuan
batin, orang-orang yang tertarik untuk menemukan suatu jalan atau praktik ke arah kesadaran
dan pencerahan batin. Bisa dikatakan Taswuf ialah mendekatkan diri kepada Allah sedekat
mungkin melalui penyesuaian rohani dan memperbanyak ibadah. Orang yang menempuh
jalan tasawuf itu ingin “mendapatkan penghayatan pengetahuan atau ma’rifat pada zat Allah”
dalam kejiwaannya. Usaha mendekatkan diri biasanya dilakukan di bawah bimbingan
seorang Guru / Syaikh.
Dalam konteks Islam tradisional tasawuf berdasarkan pada kebaikan budi ( adab) yang
akhirnya mengantarkan kepada kebaikan dan kesadaran universal. Kebaikan dimulai dari
adab lahiriah, serta tetap berada dalam batas-batas yang diizinkan Allah, la mulai dengan
mengikuti syariat Islam yang merupakan jalan ketaatan kepada Allah. Jadi, tasawuf dimulai
dengan mendapatkan pengetahuan tentang amal-amal lahiriah untuk membangun,
mengembangkan dan menghidupkan keadaan batin yang sudah sadar.
6. 6
2.3. Empat arah pendidikan
2.3.1. Pendidikan berusaha mengembangkan manusia atau peserta didik menjadi
mampu berdiri sendiri, mampu menolong dirinya sendiri. Semua kualitas yang
merupakan potensi individual ini memang perlu dikembangkan dengan rangsangan-rangsangan
yang positif didalam pendidikan dan didalam interaksinya dengan
manusia lain dan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu pendidikan mempunyai
peluang untuk mengembangkan potensi positif secara maksimal. Sehingga manusia
bisa tampil dengan sosok kepribadiannya yang agung dan meyakinkan, serta
memiliki integritas yang tinggi sebagai pribadi, yaitu pribadi yang sanggup
mewarisi kekhalifahannya secara dinamis dan bertanggungjawab, pribadi yang
penuh ketekunan dan kesadaran sebagai seorang abdi dan sosok pribadi yang secara
intelektual bisa dibanggakan.
2.3.1. Melalui pendidikan dapat ditemukan dan dikembangkan keadaan yang
seimbang antar perkembangan aspek individual dengan aspek sosialnya. Jadi
apresiasi ke Tuhanan dengan sendirinya menghasilkan apresiasi kemanusiaan.
2.3.1. Melalui pendidikan dikembangkanlah manusia susila, manusia pendukung
norma, kaidah dan nilai-nilai susila dan sosial yang dijunjung tinggi oleh
masyarakatnya. Islam mengajarkan norma-norma kehidupan yang berkaitan dengan
hubungan manusia dengan sesamanya, manusia degan alam lingkungannya dan
hubungan manusia dengan Allah Tuhannya.
2.3.1. Sebagai makhluk religi. Kebaikan, kesucian, kejujuran bahkan kei manan
adalah memang merupakan fitrah manusia, sehingga sejak kelahirannya fitrah
keagamaannya itu harus dipupuk suburkan kemudian dilanjutkan dengan pembinaan
keislamannya, dan dilengkapi dengan kualitas keikhlasannya. Pendidikan tauhid
yang berkualitas dan tepat sesuai dengan tingkat perkembangan kepribadian
seseorang, akan dapat mengembangkan seluruh potensi semaksimal mungkin.
2.4. Konsep PBB dalam Pendidikan
2.4.1. Learning to know
Learning to know ini memiliki pengertian kita belajar agar kita tahu. Dari
tidak mengetahui menjadi tahu. Contohnya nih, kita belajar tentang cara membuat
7. spaghetti. Nah, kita awalnya belum tau gimana caranya membuat spaghetti, bahan-bahan
untuk membuatnya juga kita belum tau. Tapi, dengan belajar untuk
membuatnya kita bisa membuat spaghetti tersebut. Belajar membuatnya bisa
melalui apa saja bisa dengan menonton acara belajar memasak, bisa dengan
membaca buku, bisa juga meminta tolong orang lain untuk mengajari kita. Dengan
begitu, dari tidak tahu kita menjadi tahu kan ?
7
2.4.2. Learning to do
Learning to do maksudnya setelah kita dapet poin yang Learning to know
tadi, kita bisa melakukan sesuatu dengan yang udah kita ketahui dari yang kita
pelajari. Contohnya, kita tadi sudah bisa membuat spaghetti. Karena kita sudah bisa
membuatnya, kita jadi bisa membuatnya sendiri. Tentu hal ini menguntungkan diri
kita sendiri. Awalnya kita meminta bantuan orang lain untuk membuatnya atau kita
membelinya di restaurant. Tapi, sekarang kita udah bisa membuatnya sendiri.
2.4.3. Learning to live together
Learning to live together maksudnya dengan kita mengetahui dan kita dapat
melakukan sesuatu dari apa yang kita pelajari, selanjutnya kita dapat melakukannya
untuk diri kita sendiri dan juga untuk orang lain yang ada di sekitar kita. Contohnya
masih seputar spaghetti tadi hehe. Kita udah tau cara membuatnya, udah bisa
membuatnya sendiri, nah sekarang kita bisa membuatnya untuk orang lain juga,
tidak hanya untuk diri kita sendiri. Kita bisa membaginya dengan orang lain.
Mungkin kita juga bisa membagi resep untuk membuat spaghetti tersebut dengan
orang lain agar mereka juga bisa membuatnya.
2.4.4. Learning to be
Learning to be ini maksudnya adalah setelah kita mengetahui, kita dapat
melakukan, kita dapat membaginya dengan orang lain, kita dapat membuat sesuatu
yang lebih baik. Baik itu bagi diri kita sendiri maupun orang lain.
2.5. Pembahasan Pertanyaan
2.5.1 Konsep filsafat, ilmu jiwa dan islam tentang manusia memberikan peluang apa bagi
dunia pendidikan ?
8. Konsep filsafat, ilmu jiwa dan islam telah memberikan peluang bagi dunia
pendidikan. Karena dari seginya filsafat, ilmu jiwa dan islam dapat memberikan
materi yang dapat dikaji oleh dunia pendidikan, dimana materi tadi dapat
berkembang dan memunculkan pemikiran-pemikiran yang akan memberikan
pengetahuan yang lebih beragam.
8
2.5.2 Ada empat arah pendidikan, bandingkan dengan konsep PBB tentang hal tersebut !
Empat arah pendidikan dengan konsep PBB memang sedikit berbeda, dalam 4
arah pendidikan lebih di tekankan pada pendidikan sikap dan moral manusia
sedangkan pada konsep PBB lebih di tekankan pada kemampuan belajar. Tetapi
dari dua aspek tadi, mereka sama-sama mengajarkan tentang pendidikan yang
benar.
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas saya dapat menyimpulkan bahwa semua ilmu di bumi ini
semua memiliki tujuan yang sama. Yakni untuk meneliti semua kejadian yang ada di
bumi, baik itu pada makhluk hidup maupun pada makhluk yang tak hidup. Walaupun
terkadang ilmu-ilmu tersebut mempunyai akar yang berbedadan terkadang pada
prosesnya saling berbenturan sebenarnya mereka melengkapi satu sama lain, sehingga
kita tidak berhak untuk memihak pada satu ilmu saja.
3.2. Saran
Dari makalah yang telah penulis buat ini mudah-mudahan kita semua dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan kita dalam pengertian tentang pendidikan, khususnya
bagi penulis sendiri.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam makalah ini banyak terdapat
kekurangan-kekurangan, untuk itu penulis berharap kepada pembaca agar dapat
menyampaikan kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini.