1. 1. Jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya serta peran kegiatan
bisnis.
2. Fungsi dan jenis dan tujuan asuransidan konsekuensihukum yang
timbul dari perjanjian Asuransi
Fakultas Program Studi Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Dan Bisnis S1 Akuntansi MK FAHRUN RIZALDI 43215010272
2. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Modal Ventura
Pada perpres no 9. 2001 Bab 1 pasal Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company)
adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu
tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi,
dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Jenis investasi modal ventura
tingkat keuntungan yang tinggi dari penyertaan modal berupa capital
gain maupun deviden. Begitu juga sebaliknya tingkat keuntungan yang diharapkan
berbanding lurus dengan resiko yang terjadi. semakin tinggi tingkat keuntungan otomatis
tingkat resiko yang dihadapi semakin tinggi.
Seorang yang menyertakan modal dalam bentuk modal ventura disebut sebagai venture
capitalist yaitu seorang investor yang menempatkan modalnya pada perusahaan ventura,
sementara perusahaan yang menerima pembiayaan dari modal venturadisebut sebagai
perusahaan pasangan usaha (PPU) atau (investee company). Dana ventura ini mengelola dana
investasi dari pihak ketiga dengan tujuan untuk melakukan investasi pada perusahaan yang
memiliki resiko tinggi sehingga tidak membutuhkan persayaratan standart sebagaimana
perusahaan terbuka pada umumnya atau dalam memperoleh pinjaman pada perbankan.
Investasi Modal ventura berasal dari perorangan yang memiliki keuangan yang
mapan, bank investasi maupun institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan
dana atau kemitraan yang memiliki tujuan investasi.
Kegiatan Modal ventura
Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan Pasangan Usaha untuk :
Pengembangan suatu penemuan baru
Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana
Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan
Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha
Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa
Pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik dari
dalam maupun luar negeri
Membantu pengalihan pemilikan perusahaan
Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat sementara dan tidak
boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.Divestasi adalah tindakan penarikan kembali
penyertaan modal yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan
Usahanya.
Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
Leasing adalah kontrak di mana seseorang menggunakan peralatan milik orang lain.
Pengguna (Lessee) membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik (Lessor). Ciri
yang penting dari leasing adalah bahwa penggunaan peralatan terpisah dari kepemilikannya.
Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua belah pihak – di mana lessee bisa
menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan peralatan, dan pemilik menerima
pendapatan selama tetap menjadi pemilik.
Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia mengunakan leasing untuk mendanai kendaraan,
mesin dan peralatan. Di negara maju (OECD) satu pertiga dari investasi pribadi dibiaya
3. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
dengan cara seperti ini1 . Leasing di negara berkembang pada awalnya berjalan lambat,
namun sepanjang era 1990 industri leasing di negara-negara ini menunjukkan pertumbuhan
yang spektakuler, kebanyakan melalui leasing kepada perusahaan-perusahaan besar dan
menengah.
Dalam standar pengoperasian leasing, lessee akan menemui suplier peralatan, memilih
peralatan yang dibutuhkan, dan menegosiasikan harga serta ketentuan-ketentuan pengiriman.
Kemudian, untuk mendapatkan pinjaman lessee lebih mendekati lessor daripada berhubungan
dengan bank. Lessor mengevaluasi aplikasi dari lessee, dan jika disetujui, kedua belah pihak
akan menandatangani kontrak leasing. Lessor, kemudian membeli peralatan dari suplier dan
melakukan leasing kepada lessee untuk suatu periode di mana biasanya mendekati perkiraan
usia ekonomis aset. Selama periode ini (masa leasing), lessee menggunakan peralatan dan
memberikan pembayaran rutin kepada lessor. Dalam banyak kasus lessee mempunyai pilihan
untuk membeli peralatan tersebut pada akhir masa leasing.
Elemen-elemen khusus dari Produk Leasing
Lessee
Adalah pengguna peralatan leasing. Lessee dapat berupa berbagai jenis perusahaan,
meskipun di negara-negara berkembang lessee terutama adalah perusahaan-perusahaan
menengah dan besar. Inisiatif untuk mengembangkan leasing bagi perusahaan-perusahaan
kecil dan mikro relatif masih baru.
Lessor Lessor
adalah pemilik dari peralatan. Biasanya lessor adalah perusahaan-perusahaan yang
menspesialisasikan diri dalam leasing atau sebagai bagian dari bank atau lembaga keuangan.
Kadangkala pabrik dan suplier peralatan memberikan leasing sebagai bagian dari aktifitas
pemasaran mereka, biasanya melalui jalur keuangan. Masih sangat jarang ditemui
lembagalembaga keuangan mikro dan LSM keuangan yang menawarkan produk-produk
leasing ini.
Aset
Jenis aset yang biasa di gunakan sebagai leasing sangat beragam mulai dari barang-barang
kecil (di Bangladesh Grameen Bankmelakukan untuk lemari es) sampai pesawat dan satelit.
Beberapa lessor menawarkan variasi barang-barang standar, lebih menyukai peralatan dengan
pengalaman yang mereka miliki, membeli peralatan dari suplier yang mereka percaya. Lessor
juga menyukai barang yang masih memiliki nilai jual setelah pakai, sehingga jika lessee
mengalami kegagalan dalam pembayaran, maka lessor dapat menarik kembali barang dan
menjualnya untuk mendatkan harga yang baik.
Periode leasing (lease term)
Periode leasing adalah jangka waktu leasing seperti tercantum dalam kontrak leasing.
Biasanya jangka waktu leasing adalah sebesar 80% dari umur ekonomi peralatan. Tidak akan
pernah melampaui umur ekonomi dari peralatan tersebut. Secara umum berkisar antara tiga
sampai lima tahun. Barang-barang dengan ukuran yang lebih besar seperti pesawat dan kapal
laut memiliki jangka waktu leasing yang lebih panjang.
4. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Pembayaran leasing (lease payment)
Pembayaran leasing dilakukan secara berkala setiap bulan atau tigabulanan sepanjang masa
leasing. Jumlah pembayaran leasing tergantung pada beberapa faktor: nilai aset, tingkat suku
bunga yang dikenakan oleh lessor, jangka waktu leasing, tingkat kredit dari lessee, nilai
peralatan yang diharapkan pada akhir periode leasing, dan pilihan-pilihan lain yang diberikan
kepada nasabah, seperti apakah akan membeli peralatan tersebut atau mengembalikannya
pada akhir jangka waktu leasing. Besarnya pembayaran bisa tetap selama periode leasing,
atau dapat juga bervariasi untuk memudahkan jika ada perubahan tingkat suku bunga pasar.
Opsi akhir leasing
Opsi untuk akhir dari leasing adalah bagian yang penting dalam suatu kontrak leasing.
Tergantung dari kontrak, nasabah mempunyai opsi untuk: „ membeli peralatan „
mengembalikan peralatan „ memperbaharui leasing dengan mengurangi biasa sewa „
menerima pembagian keuntungan dari penjualan barang
Opsi untuk membeli
Opsi untuk membeli Jika kontrak memberikan tawaran kepada lessee untuk memiliki
peralatan pada akhir periode leasing, ada beberapa perbedaan cara menetapkan harga
pembelian: „
Membeli pada nilai sisa (residual value). Besarnya nilai telah ditaksir pada awal
periode leasing, dan didasarkan atas kemungkinan nilai pasar pada akhir periode
leasing. „
Membeli pada harga wajar pasar. Besarnya nilai ditetapkan pada akhir periode
leasing, dan harus didasarkan bukti independen harga pasar atas nilai barang tersebut.
„
Membeli pada harga nominal, misalnya 1 USD. „ Dialihkan secara otomatis kepada
lessee setelah pembayaran leasing yang terakhir diterima
Anjak piutang
Anjak piutang atau disebut factoring erat kaitannya dengan piutang yang melibatkan
pembelian oleh perusahaan factoring terhadap piutang milik klien atau supplier
Definisi perusahaan anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau penagihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar
negeri.
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pihak utama yang terlibat ada 3 yaitu :
FAKTOR (Perusahaan Anjak Piutang) Adalah perusahaan atau pihak yang
menawarkan jasa anjak piutang
KLIEN (SUPPLIER) Adalah perusahaan atau pihak yang menggunakan jasa
perusahaan anjak piutang
5. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
NASABAH (CUSTOMER) Adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan
klien.
MEKANISME ANJAK PIUTANG
Pada umumnya kegiatan usaha anjak piutang sering dilakukan dalam bentuk pembelian
tagihan (piutang) milik klien (suplier). Bahkan di beberapa negara kegiatan anjak piutang
lebih banyak mengarah kepada kegiatan pembiayaan konsumen yaitu perusahaan anjak
piutang memberikan pembiayaan dalam bentuk membeli kredit konsumen yang berjangka
waktu 2 atau 3 tahun dari supplier atau dealer atau dari pabrik dengan tingkat diskonto
tertentu
Ada 2 bentuk mekanisme anjak piutang yi:
1. Undisclosed/ Non Notification Factoring
Adakalanya perusahaan ingin performance/ bonafiditasnya tetap terjaga dimata pelanggan
(debitur) walaupun sebetulnya perusahaan sedang kesulitan dana. Untuk itu pada saat
pengalihan piutang maka perusahaan tidak memberitahu pelanggan (debitur) bahwa piutang
sudah dialihkan ke perusahaan anjak piutang (factoring). Mekanisme transaksi Undisclosed
sebagai berikut :
Terjadi transaksi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
Negosiasi dan kontrak anjak piutang antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak
piutang (factoring) dimana perusahaan menyerahkan kopi faktur penagihan piutang
dan dokumen terkait lainnya sedangkan dokumen asli tetap dipegang perusahaan.
Lembaga anjak piutang memberikan pembiayaan maksimal 80% dari nilai faktur.
Pada saat jatuh tempo perusahaan akan menagih kepada debitur/pelanggan.
Perusahaan akan mengembalikan pinjaman dana kepada factoring ditambah dengan
biaya anjak piutang (service charge/discount charge).
2.
3. Disclosed/ Notification Factoring
Jika perusahaan (klien) setelah memperoleh pembiayaan dari anjak piutang tidak ingin
direpotkan oleh tugas menagih kepada debitur maka perusahaan bisa memanfaatkan fasilitas
disclosed factoring yaitu segera menyerahkan pengelolaan piutang kepada perusahaan anjak
piutang. Mekanisme transaksi ini bisa dijelaskan sebagai berikut :
Terjadi penjualan secara kredit kepada pelanggan (klien)
Negosiasi dan kontrak factoring antara perusahaan (klien) dengan lembaga anjak
piutang dimana perusahaan menyerahkan faktur penagihan dan dokumen terkait
lainnya (dokumen asli).
Perusahaan memberitahu kepada debitur kalau piutang dan penagihan sudah dialihkan
ke lembaga anjak piutang.
Manfaat Anjak Piutang
Membantu administrasi penjualan dan penagihan
Membantu beban risiko
Memperbaiki sistem penagihan
6. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Membantu memperlancar modal kerja
Meningkatkan kepercayaan
Kesempatan untuk mengembangkan usaha
Jasa-Jasa Anjak Piutang
Kegiatan usaha anjak piutang dibedakan 2 jenis yaitu:
1. JASA PEMBIAYAAN
Jasa pembiayaan dilakukan dengan cara menyediakan pembiayaan di muka yang besarnya
berkisar antara 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak piutang dan
menyerahkan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak dapat dilakukan atas dasar withrecourse
(risiko kemacetan hutang ditanggung oleh klien) atau without recourse (perusahaan anjak
piutang yang akan mengambil risiko kemacetan piutang
1. Jasa Non Pembiayaan
Penyediaan jasa untuk melayani kepentingan pengelolaan kredit klien. Produk jasa non
pembiayaan yang ditawarkan antara lain:
Investigasi Kredit/Analisis kredit yaitu lembaga anjak piutang membantu perusahaan
untuk menilai calon customer/debitur.
Sales Ledger
Merupakan jasa penatausahaan atas jasa penjualan yang dilakukan klien. Dalam jasa ini
kadang-kadang meliputi penjualan dalam berbagai valuta asing dalam export factoring
sehingga klien dapat mengikuti perkembangan ekspornya dalam berbagai mata uang asing
Pengawasan Kredit
Merupakan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan yang dilakukan klien
termasuk pula penetapan prosedur penagihannya
Perlindungan terhadap risiko kredit
Perusahaan anjak piutang dapat mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap risiko piutang
khususnya dalam hal eksport financing. Untuk tujuan ini perusahaan dapat pula memberikan
jasa perlindungan terhdap risiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.
Jenis Anjak Piutang
Jenis-jenis perusahaan anjak piutang adalah:
Full service factoring
Yaitu bentuk pelayanan yang diberikan atau disediakan perusahaan anjak piutang yang
meliputi semua jasa anjak piutang baik bentuk jasa pembiayaan maupun jasa non pembiayaan
Recourse factoring
7. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi hampir semua jasa-jasa anjak piutang kecuali
proteksi terhadap risiko tidak dibayarnya tagihan. Risiko kredit tetap pada klien
Bulk Factoring
Anjak piutang jenis ini klien hanya memerlukan jasa pembiayaan dan pemberitahuan jatuh
tempo pada nasabah (customer).
Maturity factoring
Pembiayaan tidak dibutuhkan, yang dibutuhkan klien adalah jaminan perlindungan kredit
yang meliputi pengurusan penuh atas penjualan, penagihan dari pelanggan dan proteksi atas
piutang.
Agency factoring
Yaitu penyerahan keseluruhan penjualan (piutang klien) kepada perusahaan factoring atas
dasar notifiksi (penyerahan piutang kepada perusahaan anjak piutang dengan sepengetahuan
pihak debitur atau customer)
Invoice discounting
Pemberian jasa dalam bentuk pembiayaan. Klien dalam hal ini hanya
membutuhkan jasa pembiayaan perusahaan anjak piutang sedangkan jasa-jasa non
pembiayaan ditangani sendiri oleh klien.
Undisclosed factoring
Berkaitan dengan suatu perjanjian penjualan piutang dimana perusahaan factoring
memberikan proteksi terjadinya kemacetan pelunasan piutang sampai dengan persentase
tertentu (biasanya 80%) dari jumlah faktur yang disetujui yaitu dengan without recourse
sebagai risiko kredit
Biaya Anjak Piutang
Biaya-biaya anjak piutang yang dibebankan oleh perusahaan anjak piutang yaitu:
1. Service Charge
Biaya yang berkaitan dengan fungsi perusahaan factoring dalam melakukan pembukuan
penjualan terhadap transaksi penjualan oleh klien. Besarnya biaya tersebut sangat tergantung
dalam perjanjian atau persetujuan kedua belah pihak antara perusahaan anjak piutang dengan
klien. Biasanya sekitar 0,5%-2,5%
2. Initial Payment Charge/Discount Charge
Biaya yang secara langsung berhubungan dengan pembiayaan atau pembayaran dimuka yang
diberikan oleh perusahaan anjak piutang kepada klien setelah penyerahan faktur dilakukan.
Biasanya sekitar 2%-3% tergantung dari kesepakatan antara perusahaan anjak piutang dengan
klien.
8. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
Perusahaan kartu kredit Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 merupakan salah
satu lembaga pembiayaan telah diatur tentang pendirian dan kegiatannya, usaha kartu kredit
adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan
kartu kredit.
Pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005,
kartu kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu yang dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk
transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan
pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada
waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran
Pembiayaan Konsumen
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Pembiayaan Konsumen (Consumers
Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan
konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Selain itu pengertian lainnya, pembiayaan
konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada
debitur untuk pembelian barang dan jasa yang akan langsung dikonsumsikan oleh konsumen,
dan bukan untuk tujuan produksi atau distribusi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan
diatas, disebut perusahaan pembiayaan konsumen (Customer Finance Company)
(www.cekkembali.com)
PERAN BISNIS
Menjalankan dan mengelola sebuah usaha tidak bisa teman-teman lakukan sendirian tanpa
melibatkan orang lain. Mungkin masih bisa sih dengan melibatkan sedikit orang dalam
mengelola intern bisnis sobat. Namun untuk menunjang perkembangan dan eksistensi bisnis,
teman-teman tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri saja. Ide bisnis yang brilian akan
tidak maksimal jika hanya dilakukan sobat sendiri saja. Apalagi ketika bisnis yang teman-
teman kerjakan saat ini sedang dalam tahapan pengembangan.
Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman pebisnis bahwa dalam menjalankan
usaha juga sangat penting peran dari sebuah komunitas bisnis. Komunitas bisnis sendiri
adalah sekumpulan orang yang mempunyai kesamaan cara pandang bisnis dalam
kehidupannya. Dulu ketika teknologi internet belum ada seperti saat ini,
sebuah #komunitas bisnis sering mengadakan pertemuan secara offline dengan berbagai misi.
Kini, saya kira semakin mudah membangun sebuah komunitas bisnis melalui kecanggihan
internet, misalnya dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana.
Lalu bagaimana sih sebenarnya peran komunitas bisnis untuk bisnis kita sendiri? Mari
kita simak ulasan di bawah ini.
1. Komunitas Bisnis Memperkaya Wawasan
Dengan adanya sebuah komunitas bisnis, sedikit banyak tentu akan menambah wawasan
teman-teman dalam dunia bisnis. Baik untuk bisnis yang sama dengan yang teman kerjakan
atau mungkin bisnis yang sama sekali berbeda. Dengan bergabung dengan komunitas bisnis,
teman-teman akan memperoleh wawasan yang banyak dan juga bermacam-macam.
Dengan wawasan yang beraneka ragam inilah yang nantinya ke depan akan menambah
pengalaman pada cara berpikir Anda. Anda juga akan semakin tahu bagaimana cara
9. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
menghadapi suatu masalah, bagaimana memecahkannya dan bagaimana harus mengambil
langkah yang tepat terhadapnya.
2. Komunitas Bisnis Menambah Informasi
Tentu saja hal ini sangat mudah teman-teman dapatkan ketika bergabung dengan sebuah
komunitas bisnis. Informasi yang menjadi salah satu faktor kesuksesan sebuah bisnis akan
mudah Anda peroleh ketika bergabung dengan komunitas. Apalagi didukung dengan
canggihnya dunia informasi saat ini, saya yakin jauh akan lebih mudah mendapatkan
informasi yang berharga.
Info-info seputar bisnis saat ini begitu mudah menyebar melalui internet, baik dengan media
sosial, blog ataupun melalui email. Nah, kecepatan dan keakuratan informasi juga sangat
membantu pada percepatan bisnis teman-teman.
3. Komunitas Bisnis Memungkinkan Saling Bertukar Informasi
Dengan begitu terbukanya akses informasi dan mengalir begitu cepat, maka dalam sebuah
komunitas yang dibangun memungkinkan untuk saling bertukar informasi. Saling memberi
informasi terbaru mengenai ide bisnis sangat mudah dilakukan. Pertukaran informasi seperti
ini memungkinkan teman-teman untuk mendapatkan ide-ide kreatif dalam menjalankan
sebuah bisnis.
Sederhananya, kadang kita kan berada dalam posisi yang stagnan dan buntu dalam menggali
ide, nah dengan adanya berbagai informasi dari komunitas bisnis, tentu akan memudahkan
kita dalam menggali inovasi dan kreasi.
4. Komunitas Bisnis Mningkatkan Rasa Persaudaraan
Dengan membangun sebuah wadah komunitas, rasa persaudaraan akan semakin tumbuh dan
semakin kuat. Apa keuntungan dari tumbuhnya rasa persaudaraan ini pada bisnis kita, tentu
ada banyak sekali. Karena dalam dunia bisnis tentu saja kita tidak selalu berada pada kondisi
yang aman dan nyaman, maka kehadiran teman yang memberikan motivasi adalah sangat
penting.
Ketika kita berada dalam kondisi terpuruk misalnya, atau terkena musibah, maka peran
sebuah persaudaraan dalam komunitas bisnis sangat membantu sekali. Baik membantu secara
moral dengan memberikan support maupun membantu secara finansial.
Komunitas bisnis juga bisa saling memberi manfaat sebagai relasi dan partner bisnis. Dalam
sebuah komunitas bisnis tentu ada salaing keterbutuhan terhadap sesuatu, nah manfaatkan
peluang bisnis itu. Di sini akan semakin memperluas jaringan dan rekan bisnis Semakin besar
sebuah komunitas bisnis, maka kemungkinan terhadap munculnya peluang bisnis baru juga
akan semakin bertambah. Anda dan tentu saja akan meningkatkan potensi perkembangan
bisnis yang sedang teman-teman kelola. (www.maxmanroe.com)
10. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
PENGERTIAN ASURANSI
Menurut UU No.2 Tahun 1992, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi
asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab pihak hukum ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan.
TUJUAN ASURANSI
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika terjadinya suatu
risiko pada suatu kejadian.
Adapun tujuan asuransi yang lainnya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang dialami satu
pihak.
2. Sebagai pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya pada
jumlah tertentu dan tidak perlu mengganti sendiri kerugian yang terjadi dengan
jumlah tidak tertentu dan tidak pasti.
3. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan pengawasan
dan pengamanan untuk memberikan perlindungan yang menghabiskan banyak waktu,
tenaga dan biaya.
4. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada perusahaan asuransi akan
dikembalikan kembali dalam jumlah yang lebih besar dari sebelumnya. (hal ini
khusus terjadi pada asuransi jiwa).
5. Dasar dari pihak bank untuk memberikan kredit, karena bank sendiri memerlukan
jaminan atau perlindungan atas uang yang diberikan kepada peminjam uang.
6. Menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha pada saat ia tidak
bekerja ataupun tidak berfungsi.
7. Untuk mengalih risiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak asuransi
yang siap menerima risiko tersebut.
8. Untuk memberi ganti atas kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan
mendapatkan keuntungan disamping memberikan beberapa jaminan kepada para
peserta asuransi.
JENIS ASURANSI
1. ASURANSI KESEHATAN
Asuransi kesehatan adalah sebuah asuransi yang memberikan penanggungan terhadap
masalah kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau kecelakaan.
2. ASURANSI JIWA
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian seseorang
yang tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
3. ASURANSI KENDARAAN
11. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi kepada
kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
4. ASURANSI PENDIDIKAN
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan yang
baik. Misalnya Prudential dan BNI Life Insurance.
5. ASURANSI BISNIS
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam kegiatan
bisnis meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan, dan kehilangan.
6. ASURANSI KEPEMILIKAN PROPERTI DAN RUMAH
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan
pelayanan terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat tinggal
maupun kerusakan barang-barang pribadi. (Maila Niamas,2017)
HUKUM ASURANSI
Hukum asuransi adalah kumpulan peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis, yang
ditujukan untuk mengikat kedua belah pihak yang melakukan perjanjian asuransi
(penanggung dan tertanggung).
Berdasarkan ketentuan yang tertulis dalam Pasal 246 KUHD, dengan jelas dikatakan bahwa
asuransi atau pertanggungan adalah sebuah perjanjian yang mengikat penanggung kepada
tertanggung dengan cara menerima sejumlah premi yang dimaksudkan untuk menjamin
penggantian terhadap tertanggung akibat adanya kerugian yang timbul, terjadinya kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, hal tersebut mungkin akan terjadi akibat
terjadinya suatu evenemen (peristiwa yang tidak pasti).
Sedangkan di dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Tertanggal 11 Februari 1992 Tentang
Usaha Perasuransian (UU asuransi) dikatakan bahwa: Asuransi atau pertanggungan adalah
perjanjian yang terjadi di antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada pihak tertanggung dengan cara menerima sejumlah premi asuransi
untuk memberikan layanan penggantian kepada tertanggung akibat adanya kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung akibat terjadinya suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang dilakukan karena meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jika merunut pada defenisi di atas, maka bisa dikatakan bahwa asuransi adalah sebuah bentuk
perjanjian di mana harus memenuhi syarat sebagaimana tertuang dalam Pasal 1320 KUH
Perdata, namun dengan karakteristik “khusus” sebagai mana dijelaskan dalam Pasal 1774
KUH Perdata yang menyatakan bahwa: Suatu persetujuan untung-untungan (kans
overeenkomst) adalah suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi
semua pihak maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada kejadian yang belum
tentu.
12. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Dengan melihat ketentuan hukum di atas, maka terdapat beberapa hal penting mengenai
asuransi yang patut dicermati, di antaranya:
Perjanjian asuransi wajib memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata, di mana perjanjian
tersebut bersifat adhesif, yang artinya isi perjanjian tersebut telah ditentukan oleh
perusahaan asuransi melalui kontrak standard.
Di dalam asuransi terdapat dua pihak yang terlibat pada perjanjian tersebut, yakni
pihak penanggung dan pihak tertanggung, yang mana kedua pihak ini berbeda.
Asuransi memiliki sejumlah premi yang merupakan bukti bahwa tertanggung setuju
untuk melakukan perjanjian asuransi.
Perjanjian asuransi membuat pihak tertanggung dan pihak penanggung terikat untuk
melaksanakan kewajibannya masing-masing.
Berdasarkan poin-poin di atas, maka sebuah asuransi “wajib” memiliki unsur-unsur sebagai
berikut:
Subyek hukum, dalam hal ini adalah penanggung dan tertanggung.
Persetujuan bebas yang terjadi di antara penanggung dan tertanggung.
Benda asuransi dan kepentingan lainnya yang berhubungan dengan tertanggung.
Tujuan perjanjian yang ingin dicapai oleh penangung dan tertanggung.
Risiko dan premi.
Evenemen (peristiwa yang tidak pasti) serta ganti rugi yang akan diberikan oleh pihak
penanggung.
Syarat-syarat dan kebijakan yang berlaku.
Polis asuransi sebagai bukti perjanjian.
Pada dasarnya, pertanggungan atau asuransi merupakan sebuah bentuk perjanjian, maka
dengan demikian hal ini memiliki risiko batal atau dibatalkan jika tidak memenuhi syarat
sahnya perjanjian yang mengacu pada ketentuan Pasal 1320 KUH Perdata.
Namun di luar KUHD tersebut, perjanjian asuransi juga bisa saja batal jika terjadi beberapa
poin di bawah ini:
Memuat keterangan yang keliru atau tidak benar atau bila tertanggung tidak
memberitahukan hal-hal yang diketahuinya, di mana apabila hal tersebut disampaikan
kepada penanggung akan berakibat tidak ditutupnya perjanjian asuransi tersebut
(Pasal 251 KUHD).
Memuat suatu kerugian yang sudah ada sebelum perjanjian asuransi ditandatangani
(Pasal 269 KUHD).
Memuat ketentuan bahwa tertanggung dengan pemberitahuan melalui pengadilan
membebaskan si penanggung dari segala kewajiban yang akan datang (Pasal 272
KUHD).
Terdapat suatu akalan cerdik, penipuan, atau kecurangan si tertanggung (Pasal 282
KUHD).
13. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
Apabila obyek pertanggungan menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh
diperdagangkan dan atas sebuah kapal baik kapal Indonesia atau kapal asing yang
digunakan untuk mengangkut obyek pertanggungan menurut peraturan perundang-
undangan tidak boleh diperdagangkan (Pasal 599 KUHD). (www.cermati.com)
IMPLEMENTASI PERUSAHAAN
Astra Credit Companies atau biasa di singkat dengan ACC adalah perusahaan pembiayaan
mobil dan alat berat. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014
ACC melakukan perluasan usaha di bidang Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja,
Pembiayaan Multiguna dan Sewa Operasi (Operating Lease), baik dengan skema
konvensional maupun syariah. PT Astra Sedaya Finance yang merupakan cikal bakal ACC
berdiri pada 15 Juli 1982 dengan nama PT Rahardja Sedaya, didirikan guna mendukung
bisnis otomotif kelompok Astra.
Di tahun 1990, PT Rahardja Sedaya berganti nama menjadi PT Astra Sedaya Finance. Dalam
perkembangannya, PT Astra Sedaya Finance memiliki penyertaan saham pada perusahaan
asosiasi, yaitu PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco
Estika Sedaya Finance dan PT Astra Auto Finance yang semuanya telah terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta mendapatkan izin dari Departemen Keuangan
Republik Indonesia Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dengan nomor izin usaha sebagai
berikut :
PT Astra Sedaya Finance dengan nomor izin usaha 1093/KMK.013/1989
PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance dengan nomor izin usaha
1095/KMK.013/1989
PT Astra Auto Finance dengan nomor izin usaha 437/KMK.017/1995
PT Staco Estika Sedaya Finance dengan nomor izin usaha 590/KMK.013/1990
PT Pratama Sedaya Finance dengan nomor izin usaha 1258/KMK.013/1989
Sejak tahun 1994, PT Astra Sedaya Finance dan perusahaan asosiasinya mengembangkan
merek Astra Credit Companies untuk mendukung usahanya.ACC berkomitmen penuh untuk
meningkatkan layanan pada masyarakat.ACC menyediakan fasilitas pembiayaan untuk
pembelian mobil dan alat berat dalam kondisi baru ataupun bekas serta fasilitas Pembiayaan
Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna dan Sewa Operasi (Operating
Lease).ACC juga mendukung penjualan mobil melalui jaringan dealer, showroom maupun
perseorangan di seluruh wilayah Indonesia. Jaringan ACC tersebar di hampir seluruh kota
besar di Indonesia. Saat ini ACC memiliki 75 kantor cabang yang tersebar di 59 kota di
Indonesia, dan akan terus bertambah.
ACC selalu mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan pembiayaan terkemuka di
Indonesia. Saat krisis ekonomi melanda Indonesia di tahun 1998, ACC dapat melewati krisis
ini dengan baik. Termasuk juga dapat melunasi pinjaman sindikasi pada tahun 1999, tanpa
restrukturisasi.
Pada tahun 2000, ACC mulai melakukan penerbitan obligasi dengan rating A- dari PT
Pemeringkat Efek Indonesia.Saat ini ACC telah meraih peringkat AAA (idn) Stable Outlook
dari PT Fitch Ratings Indonesia dan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek
Indonesia.ACC sebagai perusahaan pembiayaan terbesar dan terkemuka di Indonesia, selalu
membayarkan nilai pokok hutang dan bunga tepat pada waktunya. (www.acc.co.id)
14. 2017
3
Hukum Bisnis dan Lingkungan
Fahrun Rizaldi 43215010272
DAFTAR PUSTAKA
https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/ (diakses pada 4/05/18 8.00 PM)
https://www.maxmanroe.com/5-peran-strategis-komunitas-bisnis-dalam-dunia-usaha.html
(diakses pada 4/05/18 8.00 PM)
UU No.2 Tahun 1992
Maila Niamas, 2017, http://www.akuntansilengkap.com/perbankan/pengertian-tujuan-fungsi-
jenis-asuransi-lengkap/ (diakses pada 4/05/18 8.00 PM)
KUHD (Ketentuan Umum Hukum Dagang)
https://www.cermati.com/artikel/apa-itu-hukum-asuransi-dan-bagaimana-cara-kerjanya
(diakses pada 4/05/18 8.00 PM)
www.acc.co.id (diakses pada 4/05/18 8.00 PM)