SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
MODUL PERKULIAHAN
HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN
Moratorium Hutang ( PKPU ) dan BPR
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program
Studi
Tatap
Muka
Kode MK Disusun Oleh
FEB Akuntansi
04
1A2323EL Riny Triana Savitri
Abstract : Kompetensi
Mahasiswa mampu memahami
Asuransi
Mahasiswa harus dapat
menjelaskan definisi dan jenis
lembaga pembiayaan dan
manfaatnya peran kegiatan
bisnis
2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Isi
Lembaga Pembiayaan
adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana
atau barang modal.
Lembaga Pembiayaan
Sesuai dengan peraturan Presiden No.9 Thn 2009 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Sedangkan perusahaan Pembiayaan
adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan
Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
Lembaga/perusahaan pembiayaan berbeda dengan lembaga lainnya seperti lembaga keuangan maupun
lembaga perbankan baik dari segi jenis, fungsi dan tugasnya. Bila dilihat dari kegiatan usahanya fungsi
perusahaan pembiayaan lebih fokus fungsi pembiayaan. Sementara jenis lembaga keuangan terdiri dari Modal
ventura, Anjak piutang, Leasing dan Pembiayaan konsumen.
Jenis jenis Lembaga Pembiayaan
Modal Ventura
Pada perpres no 9. 2001 Bab 1 pasal Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan
usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham,
penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil
usaha. Jenis investasi modal ventura tingkat keuntungan yang tinggi dari penyertaan modal berupa capital gain
maupun deviden. Begitu juga sebaliknya tingkat keuntungan yang diharapkan berbanding lurus dengan resiko
yang terjadi. semakin tinggi tingkat keuntungan otomatis tingkat resiko yang dihadapi semakin tinggi.
Seorang yang menyertakan modal dalam bentuk modal ventura disebut sebagai venture capitalist yaitu
seorang investor yang menempatkan modalnya pada perusahaan ventura, sementara perusahaan yang
menerima pembiayaan dari modal ventura disebut sebagai perusahaan pasangan usaha (PPU) atau (investee
company). Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga dengan tujuan untuk melakukan
investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi sehingga tidak membutuhkan persayaratan standart
sebagaimana perusahaan terbuka pada umumnya atau dalam memperoleh pinjaman pada perbankan.
Investasi Modal ventura berasal dari perorangan yang memiliki keuangan yang mapan, bank investasi maupun
institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana atau kemitraan yang memiliki tujuan investasi.
Kegiatan Modal ventura
Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan Pasangan
Usaha untuk :
Pengembangan suatu penemuan baru
Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana
Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan
Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha
Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa
Pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik dari dalam maupun luar negeri
Membantu pengalihan pemilikan perusahaan
3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat sementara dan tidak boleh melebihi
jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.Divestasi adalah tindakan penarikan kembali penyertaan modal yang
dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan Usahanya.
Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
Leasing adalah kontrak di mana seseorang menggunakan peralatan milik orang lain. Pengguna (Lessee)
membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik (Lessor). Ciri yang penting dari leasing adalah bahwa
penggunaan peralatan terpisah dari kepemilikannya. Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua
belah pihak – di mana lessee bisa menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan peralatan, dan pemilik
menerima pendapatan selama tetap menjadi pemilik.
Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia mengunakan leasing untuk mendanai kendaraan, mesin dan
peralatan. Di negara maju (OECD) satu pertiga dari investasi pribadi dibiaya dengan cara seperti ini1 . Leasing
di negara berkembang pada awalnya berjalan lambat, namun sepanjang era 1990 industri leasing di negara-
negara ini menunjukkan pertumbuhan yang spektakuler, kebanyakan melalui leasing kepada perusahaan-
perusahaan besar dan menengah.
Dalam standar pengoperasian leasing, lessee akan menemui suplier peralatan, memilih peralatan yang
dibutuhkan, dan menegosiasikan harga serta ketentuan-ketentuan pengiriman. Kemudian, untuk
mendapatkan pinjaman lessee lebih mendekati lessor daripada berhubungan dengan bank. Lessor
mengevaluasi aplikasi dari lessee, dan jika disetujui, kedua belah pihak akan menandatangani kontrak leasing.
Lessor, kemudian membeli peralatan dari suplier dan melakukan leasing kepada lessee untuk suatu periode di
mana biasanya mendekati perkiraan usia ekonomis aset. Selama periode ini (masa leasing), lessee
menggunakan peralatan dan memberikan pembayaran rutin kepada lessor. Dalam banyak kasus lessee
mempunyai pilihan untuk membeli peralatan tersebut pada akhir masa leasing.
Elemen-elemen khusus dari Produk Leasing
Lessee
Adalah pengguna peralatan leasing. Lessee dapat berupa berbagai jenis perusahaan, meskipun di negara-
negara berkembang lessee terutama adalah perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Inisiatif untuk
mengembangkan leasing bagi perusahaan-perusahaan kecil dan mikro relatif masih baru.
Lessor Lessor
adalah pemilik dari peralatan. Biasanya lessor adalah perusahaan-perusahaan yang menspesialisasikan diri
dalam leasing atau sebagai bagian dari bank atau lembaga keuangan. Kadangkala pabrik dan suplier peralatan
memberikan leasing sebagai bagian dari aktifitas pemasaran mereka, biasanya melalui jalur keuangan. Masih
sangat jarang ditemui lembagalembaga keuangan mikro dan LSM keuangan yang menawarkan produk-produk
leasing ini.
Aset
Jenis aset yang biasa di gunakan sebagai leasing sangat beragam mulai dari barang-barang kecil (di Bangladesh
Grameen Bank melakukan untuk lemari es) sampai pesawat dan satelit. Beberapa lessor menawarkan variasi
barang-barang standar, lebih menyukai peralatan dengan pengalaman yang mereka miliki, membeli peralatan
dari suplier yang mereka percaya. Lessor juga menyukai barang yang masih memiliki nilai jual setelah pakai,
sehingga jika lessee mengalami kegagalan dalam pembayaran, maka lessor dapat menarik kembali barang dan
menjualnya untuk mendatkan harga yang baik.
Periode leasing (lease term)
Periode leasing adalah jangka waktu leasing seperti tercantum dalam kontrak leasing. Biasanya jangka waktu
leasing adalah sebesar 80% dari umur ekonomi peralatan. Tidak akan pernah melampaui umur ekonomi dari
peralatan tersebut. Secara umum berkisar antara tiga sampai lima tahun. Barang-barang dengan ukuran yang
lebih besar seperti pesawat dan kapal laut memiliki jangka waktu leasing yang lebih panjang.
4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Pembayaran leasing (lease payment)
Pembayaran leasing dilakukan secara berkala setiap bulan atau tigabulanan sepanjang masa leasing. Jumlah
pembayaran leasing tergantung pada beberapa faktor: nilai aset, tingkat suku bunga yang dikenakan oleh
lessor, jangka waktu leasing, tingkat kredit dari lessee, nilai peralatan yang diharapkan pada akhir periode
leasing, dan pilihan-pilihan lain yang diberikan kepada nasabah, seperti apakah akan membeli peralatan
tersebut atau mengembalikannya pada akhir jangka waktu leasing. Besarnya pembayaran bisa tetap selama
periode leasing, atau dapat juga bervariasi untuk memudahkan jika ada perubahan tingkat suku bunga pasar.
Opsi akhir leasing
Opsi untuk akhir dari leasing adalah bagian yang penting dalam suatu kontrak leasing. Tergantung dari kontrak,
nasabah mempunyai opsi untuk: „ membeli peralatan „ mengembalikan peralatan „ memperbaharui leasing
dengan mengurangi biasa sewa „ menerima pembagian keuntungan dari penjualan barang
Opsi untuk membeli
Opsi untuk membeli Jika kontrak memberikan tawaran kepada lessee untuk memiliki peralatan pada akhir
periode leasing, ada beberapa perbedaan cara menetapkan harga pembelian: „
Membeli pada nilai sisa (residual value). Besarnya nilai telah ditaksir pada awal periode leasing, dan didasarkan
atas kemungkinan nilai pasar pada akhir periode leasing. „
Membeli pada harga wajar pasar. Besarnya nilai ditetapkan pada akhir periode leasing, dan harus didasarkan
bukti independen harga pasar atas nilai barang tersebut. „
Membeli pada harga nominal, misalnya 1 USD. „ Dialihkan secara otomatis kepada lessee setelah pembayaran
leasing yang terakhir diterima
Anjak piutang
Anjak piutang atau disebut factoring erat kaitannya dengan piutang yang melibatkan pembelian oleh
perusahaan factoring terhadap piutang milik klien atau supplier
Definisi perusahaan anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20
Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau
penagihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan
dalam dan luar negeri.
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pihak utama yang terlibat ada 3 yaitu :
 FAKTOR (Perusahaan Anjak Piutang) Adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak
piutang.
 KLIEN (SUPPLIER) Adalah perusahaan atau pihak yang menggunakan jasa perusahaan anjak piutang
 NASABAH (CUSTOMER) Adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
PENGATURAN HUKUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN
Tentang lembaga pembiayaan ini pertama kali diatur dalam Kepres No.61 tahun 1988. Kemudian
selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 468/KMK. 017/1995. Selain peraturan- peraturan tersebut,
masih terdapat beberapa peraturan lainnya yang masih berlaku dalam rangka lebih meningkatkan
pengembangan lembaga pembiayaan. Adapun peraturan-peraturan yang dimaksud adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 448/KMK.017/2000 tanggal 27 Oktober 2000
tentang Perusahaan Pembiayaan. Peraturan ini merupakan dasar bagi pengembangan
Perusahaan Pembiayaan.
2. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan No. 607/KMK.017/1995 dan Gubernur Bank
Indonesia No.28/9/KEP/GBI tanggal 19 Desember 1995 tentang pelaksanaan Pengawasan
Perusahaan Pembiayaan.
3. Keputusan Menteri Keuangan No. 634/KMK.013/1990 tanggal 5 Juli 1990 tentang
Penyediaan Barang Modal Berfasilitas melalui Perusahaan Sewa Guna Usaha. Ketentuan ini
dalam rangka mendukung pengembangan investasi dan ekspor non migas.
4. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 27 Nopember 1991,
yang mana dalam keputusan ini diatur pula tentang Ketentuan Perpajakan Sewa Guna Usaha.
5. Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE.1087/LK/1996 tanggal 27
Pebruari 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Sanksi Bagi Perusahaan Pembiayaan.
Fungsi Lembaga Pembiayaan
Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah membantu masyarakat dengan
ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi.
Bagi pembangunan infrastruktur : fungsi lembaga pembiayaan tidak hanya berguna untuk masyarakat
dengan ekonomi lemah, dalam dunia bisnis termasuk pengembangan infrastruktur, keberadaan
lembaga pembiayaan juga sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan tidak semua pengembang
infrastruktur dan pelkau bisnis juga memiliki biaya besar untuk tujuan mereka.
Peran Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu lembaga
sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional
disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal
pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif
dalam dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini. Diharapkan masyarakat atau pelaku
usaha dapat mengatasi salah satu faktor kruasial yang umum dialami yaitu faktor permodalan.
Pengertian Asuransi
Secara umum, asuransi dapat diartikan sebagai perjanjian antara nasabah (pihak yang tertanggung)
dengan perusahaan asuransi (pihak yang menanggung).Ai??Pengalihan resiko dalam asuransi
berkaitan dengan syarat-syarat yang berlaku seperti jumlah uang pertanggungan, jenis resiko yang
ditanggung, jangka waktu dan sebagainya. Dengan adanya asuransi ini, baik pihak yang tertanggung
maupun pihak yang menanggung jadi memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang
telah disepakati dari perjanjian tersebut. Hak-hak dan kewajiban yang dimiliki pihak tertanggung
maupun pihak yang menanggung dilindungi oleh kesepakatan asuransi.
6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Asuransi
Tujuan asuransi diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Memberi jaminan perlindungan yang mungkin dialami satu pihak.
2. Sebagai tabungan, karena premi yang dibayarkan pada asuransi nantinya akan dikembalikan
lagi dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini terjadi terutama pada asuransi jiwa.
3. Menjadi dasar bagi bank untuk memberikan kredit. Karena bank membutuhkan jaminan atas
uang yang diberikan kepada peminjam uang.
4. Untuk mengalihkan resiko yang semula ada pada pihak yang mengalami resiko kepada pihak
penanggung resiko.
5. Untuk memberikan ganti kerugian kepada pihak yang bersangkutan.
Fungsi Asuransi
Fungsi asuransi ada beberapa yaitu:
1. Penghimpun Dana: Tugas utama perusahaan asuransi adalah menghimpun dana. Dalam
pengelolaan perusahaan yang baik, dana perusahaan yang tidak produktif dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan, termasuk menginvestasikannya pada perusahaan
asuransi.
2. Penyebaran Kerugian Secara Merata: Dengan pemerataan kerugian ini maka besarnya iuran
atau kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi seimbang dengan resiko yang
dialihkannya.
3. Bantuan untuk Perusahaan Bisnis: Investor yang ingin menanamkan modalnya pasti memiliki
rasa takut akan resiko yang mungkin dihadapi perusahaan yang akan Ia tanami modalnya. Asuransi
dapat memberikan jaminan, sehingga mendorong investor untuk menanam modalnya pada
perusahaan bisnis.
Jenis Jenis Asuransi
Terdapat empat jenis asuransi yang sangat direkomendasikan oleh ahli keuangan untuk dimiliki
semua orang yaitu:
1. Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah asuransi yang menanggung atas kematian seseorang dengan memberikan
keuntungan finansial. Asuransi ini sangat penting terutama jika Anda memiliki anggota keluarga yang
hidupnya bergantung pada penghasilan Anda. Sehingga ketika Anda meninggal, mereka sudah tidak
memiliki pemasukkan lagi untuk membiayai hidup mereka. Menurut ahli industi, polis asuransi jiwa
seharusnya dapat mencapai jumlah sepuluh kali lipat gaji nasabah dalam setahun. Jumlah ini akan
menutupi beban-beban yang dimiliki keluarga Anda, biaya pemakaman, dan kenyamanan keluarga
Anda. Kenyamanan yang diberikan dapat membantu keluarga Anda untuk memperbaiki kembali
keadaan finansial mereka.
2. Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah asuransi yang menanggung suatu masalah kesehatan baik karena
kecelakaan maupun suatu penyakit. Cara yang terbaik dan termurah untuk berpartisipasi dalam
asuransi kesehatan adalah dengan mengikuti program asuransi kesehatan pekerja. Namun banyak
perusahaan kecil yang tidak menawarkan program ini.
3. Asuransi Disabilitas
Asuransi jenis ini mungkin adalah jenis asuransi yang tidak pernah terpikirkan untuk kita gunakan.
Karena asuransi ini menanggung resiko dari pekerja sehat yang berubah menjadi difabel. Padahal
menurut Social Security AdministrationAi??di Amerika menyatakan bahwa 3 dari 10 pekerja di
Amerika mengalami difabel sebelum mencapai masa pensiun mereka. Jika terjadi kecelakaan pada
seseorang hingga menimbulkan cacat, asuransi kesehatan mungkin dapat membantu untuk
mengganti biaya perawatan dan penyembuhan. Namun asuransi kesehatan tidak bisa mengganti
7 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id
kerugian pasca kecelakaan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bekerja dan kembali
menafkahi dirinya. Di sinilah asuransi disabilitas dapat berperan dalam mengganti kerugian tersebut.
4. Asuransi Kendaraan
Asuransi kendaraan adalah asuransi yang memberikan perlindungan kepada kendaraan yang
mengalami kerusakan, kehilangan atau yang lainnya. Kendaraan layaknya rumah adalah harta
berharga yang Anda miliki. Apabila kendaraan Anda rusak karena kecelakaan dan Anda tidak
memiliki asuransi kendaraan, maka jalan satu-satunya untuk mengganti kerugian adalah dengan
menggunakan tabungan pribadi Anda. Sedangkan jika Anda memiliki asuransi kendaraan, maka
kerugian tersebut akan diganti oleh perusahaan asuransi.
Daftar Pustaka
https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Pembiayaan.aspx ( 15 Juli, 10:00 )
( Hestia ) https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/ ( 15 Juli, 10:00 )
(Ade Sanjaya,2015) http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-lembaga-pembiayaan-
jenis.html ( 15 Juli, 10:00 )
( Dicky, 2015 ) http://kacamataspongebob.blogspot.com/2016/11/lembaga-pembiayaan.html ( 15
Juli, 10:00 )
( Prajodi Daris, 2017 ) https://dosenakuntansi.com/jenis-jenis-asuransi ( 15 Juli, 10:00 )

More Related Content

What's hot

Leasing.
Leasing.Leasing.
Leasing.khallad
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingDoni Ramdhani
 
Sewa guna usaha
Sewa guna usahaSewa guna usaha
Sewa guna usahanonarunny
 
Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)Taufik Rahman
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"Miftah Iqtishoduna
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Sarah Fadhila
 
Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasingArif Mulyono
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariFenti Anita Sari
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingcekkembali dotcom
 

What's hot (18)

Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Leasing.
Leasing.Leasing.
Leasing.
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjangMakalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
Makalah Sumber sumber pembelanjaan jangka pendek dan jangka panjang
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangMene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Mene keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - LeasingPPT Manajemen Keuangan - Leasing
PPT Manajemen Keuangan - Leasing
 
Leasing
LeasingLeasing
Leasing
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Sewa guna usaha
Sewa guna usahaSewa guna usaha
Sewa guna usaha
 
Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)Makalah leasing( fiqih muamalat)
Makalah leasing( fiqih muamalat)
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN - "SEWA GUNA USAHA (LEASING)"
 
Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)Leasing (Sewa Guna Usaha)
Leasing (Sewa Guna Usaha)
 
Hutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferenHutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferen
 
Pengertian leasing
Pengertian leasingPengertian leasing
Pengertian leasing
 
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita SariMATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
MATERI HUKUM PEMBIAYAAN Fenti Anita Sari
 
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasingPengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
Pengertian leasing, contoh dan kegiatan leasing
 

Similar to Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan bpr , universitas mercu buana , 2018.

H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bpr
H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bprH bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bpr
H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bprrisnadica
 
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...risnadica
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasingAgunggung
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...anindiaputri762
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...anindia putri
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinancemlnsaeful
 
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...nurcholismn
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
PRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAANPRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAANheckaathaya
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Bab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalBab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalInal Ypyn
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...WennaSustiany
 
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...Jihan Nabilah
 

Similar to Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan bpr , universitas mercu buana , 2018. (20)

H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bpr
H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bprH bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bpr
H bl 4, risna dwi cahyani, hapzi ali, moratorium hutang (pkpu) dan bpr
 
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
Hbl 5, risna dwi cahyani, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universi...
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Power point leasing
Power point leasingPower point leasing
Power point leasing
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
 
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
Hbl,anindia putri,hapzi ali,definisi, jenis, manfaat tujuan asuransi dan impl...
 
Multifinance
MultifinanceMultifinance
Multifinance
 
Hukum pembiayaan makalah leasing
Hukum pembiayaan makalah leasingHukum pembiayaan makalah leasing
Hukum pembiayaan makalah leasing
 
Leasing
Leasing Leasing
Leasing
 
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
Hbl5 ,nurcholis muttaqin,hapzi ali,aspek lembaga pembayaan, universitas mercu...
 
BLK.pptx
BLK.pptxBLK.pptx
BLK.pptx
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 
PRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAANPRESENTASI PEMBIAYAAN
PRESENTASI PEMBIAYAAN
 
Sumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber PendanaanSumber Sumber Pendanaan
Sumber Sumber Pendanaan
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
 
Bab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modalBab 8 jenis_jenis_modal
Bab 8 jenis_jenis_modal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
Tm 4, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, moratori...
 
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
5.HBL,Jihan Nabilah Ekayono Putri, Hapzi Ali, Aspek Hukum Lembaga Pembiayaan,...
 

More from Rinytrianas21

Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...
Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...
Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...Rinytrianas21
 
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Rinytrianas21
 
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...Rinytrianas21
 
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Rinytrianas21
 
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...Rinytrianas21
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...Rinytrianas21
 
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...Rinytrianas21
 
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...Rinytrianas21
 
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Rinytrianas21
 
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...Rinytrianas21
 
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...Rinytrianas21
 
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Rinytrianas21
 
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...Rinytrianas21
 

More from Rinytrianas21 (13)

Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...
Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...
Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Bisnis dan Lingkungan, Universita...
 
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
Hbl 15, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hukum lingkungan, universitas m...
 
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
HBL 14, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perdagangan Internasional...
 
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
Hbl 13, riny triana savitri, prof. hapzi ali, hak atas kekayaan intelektual, ...
 
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
HBL 12, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perbankan dan Asuransi, U...
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
 
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...
HBL 9 Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Perlindungan Konsumen dan Tanggun...
 
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
HBL 7, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Hukum Perburuhan, Universitas Me...
 
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
Hbl 6, Riny Triana savitri, Prof. Hapzi Ali, Tindak Pidana Pencucian Uang, Un...
 
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...
Hbl 5, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali , Aspek Hukum Lembaga ,Universita...
 
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
Hbl 3, riny triana savitri, prof. hapzi ali, bentuk badan usaha perseoan terb...
 
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
Hbl 2, riny triana savitri, prof. hapzi ali , alternatif resolusi sengketa at...
 
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...
Hbl 1, riny triana savitri, hapzi ali , hak atas kekayaan intelektual, univer...
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Hbl 4, riny triana savitri, prof. hapzi ali, moratorium hutang ( pkpu ) dan bpr , universitas mercu buana , 2018.

  • 1. MODUL PERKULIAHAN HUKUM BISNIS DAN LINGKUNGAN Moratorium Hutang ( PKPU ) dan BPR Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FEB Akuntansi 04 1A2323EL Riny Triana Savitri Abstract : Kompetensi Mahasiswa mampu memahami Asuransi Mahasiswa harus dapat menjelaskan definisi dan jenis lembaga pembiayaan dan manfaatnya peran kegiatan bisnis
  • 2. 2 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Daftar Isi Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Lembaga Pembiayaan Sesuai dengan peraturan Presiden No.9 Thn 2009 Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal. Sedangkan perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit. Lembaga/perusahaan pembiayaan berbeda dengan lembaga lainnya seperti lembaga keuangan maupun lembaga perbankan baik dari segi jenis, fungsi dan tugasnya. Bila dilihat dari kegiatan usahanya fungsi perusahaan pembiayaan lebih fokus fungsi pembiayaan. Sementara jenis lembaga keuangan terdiri dari Modal ventura, Anjak piutang, Leasing dan Pembiayaan konsumen. Jenis jenis Lembaga Pembiayaan Modal Ventura Pada perpres no 9. 2001 Bab 1 pasal Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Jenis investasi modal ventura tingkat keuntungan yang tinggi dari penyertaan modal berupa capital gain maupun deviden. Begitu juga sebaliknya tingkat keuntungan yang diharapkan berbanding lurus dengan resiko yang terjadi. semakin tinggi tingkat keuntungan otomatis tingkat resiko yang dihadapi semakin tinggi. Seorang yang menyertakan modal dalam bentuk modal ventura disebut sebagai venture capitalist yaitu seorang investor yang menempatkan modalnya pada perusahaan ventura, sementara perusahaan yang menerima pembiayaan dari modal ventura disebut sebagai perusahaan pasangan usaha (PPU) atau (investee company). Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga dengan tujuan untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi sehingga tidak membutuhkan persayaratan standart sebagaimana perusahaan terbuka pada umumnya atau dalam memperoleh pinjaman pada perbankan. Investasi Modal ventura berasal dari perorangan yang memiliki keuangan yang mapan, bank investasi maupun institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana atau kemitraan yang memiliki tujuan investasi. Kegiatan Modal ventura Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan Pasangan Usaha untuk : Pengembangan suatu penemuan baru Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa Pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik dari dalam maupun luar negeri Membantu pengalihan pemilikan perusahaan
  • 3. 3 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh) tahun.Divestasi adalah tindakan penarikan kembali penyertaan modal yang dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan Usahanya. Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company) Leasing adalah kontrak di mana seseorang menggunakan peralatan milik orang lain. Pengguna (Lessee) membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik (Lessor). Ciri yang penting dari leasing adalah bahwa penggunaan peralatan terpisah dari kepemilikannya. Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua belah pihak – di mana lessee bisa menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan peralatan, dan pemilik menerima pendapatan selama tetap menjadi pemilik. Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia mengunakan leasing untuk mendanai kendaraan, mesin dan peralatan. Di negara maju (OECD) satu pertiga dari investasi pribadi dibiaya dengan cara seperti ini1 . Leasing di negara berkembang pada awalnya berjalan lambat, namun sepanjang era 1990 industri leasing di negara- negara ini menunjukkan pertumbuhan yang spektakuler, kebanyakan melalui leasing kepada perusahaan- perusahaan besar dan menengah. Dalam standar pengoperasian leasing, lessee akan menemui suplier peralatan, memilih peralatan yang dibutuhkan, dan menegosiasikan harga serta ketentuan-ketentuan pengiriman. Kemudian, untuk mendapatkan pinjaman lessee lebih mendekati lessor daripada berhubungan dengan bank. Lessor mengevaluasi aplikasi dari lessee, dan jika disetujui, kedua belah pihak akan menandatangani kontrak leasing. Lessor, kemudian membeli peralatan dari suplier dan melakukan leasing kepada lessee untuk suatu periode di mana biasanya mendekati perkiraan usia ekonomis aset. Selama periode ini (masa leasing), lessee menggunakan peralatan dan memberikan pembayaran rutin kepada lessor. Dalam banyak kasus lessee mempunyai pilihan untuk membeli peralatan tersebut pada akhir masa leasing. Elemen-elemen khusus dari Produk Leasing Lessee Adalah pengguna peralatan leasing. Lessee dapat berupa berbagai jenis perusahaan, meskipun di negara- negara berkembang lessee terutama adalah perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Inisiatif untuk mengembangkan leasing bagi perusahaan-perusahaan kecil dan mikro relatif masih baru. Lessor Lessor adalah pemilik dari peralatan. Biasanya lessor adalah perusahaan-perusahaan yang menspesialisasikan diri dalam leasing atau sebagai bagian dari bank atau lembaga keuangan. Kadangkala pabrik dan suplier peralatan memberikan leasing sebagai bagian dari aktifitas pemasaran mereka, biasanya melalui jalur keuangan. Masih sangat jarang ditemui lembagalembaga keuangan mikro dan LSM keuangan yang menawarkan produk-produk leasing ini. Aset Jenis aset yang biasa di gunakan sebagai leasing sangat beragam mulai dari barang-barang kecil (di Bangladesh Grameen Bank melakukan untuk lemari es) sampai pesawat dan satelit. Beberapa lessor menawarkan variasi barang-barang standar, lebih menyukai peralatan dengan pengalaman yang mereka miliki, membeli peralatan dari suplier yang mereka percaya. Lessor juga menyukai barang yang masih memiliki nilai jual setelah pakai, sehingga jika lessee mengalami kegagalan dalam pembayaran, maka lessor dapat menarik kembali barang dan menjualnya untuk mendatkan harga yang baik. Periode leasing (lease term) Periode leasing adalah jangka waktu leasing seperti tercantum dalam kontrak leasing. Biasanya jangka waktu leasing adalah sebesar 80% dari umur ekonomi peralatan. Tidak akan pernah melampaui umur ekonomi dari peralatan tersebut. Secara umum berkisar antara tiga sampai lima tahun. Barang-barang dengan ukuran yang lebih besar seperti pesawat dan kapal laut memiliki jangka waktu leasing yang lebih panjang.
  • 4. 4 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Pembayaran leasing (lease payment) Pembayaran leasing dilakukan secara berkala setiap bulan atau tigabulanan sepanjang masa leasing. Jumlah pembayaran leasing tergantung pada beberapa faktor: nilai aset, tingkat suku bunga yang dikenakan oleh lessor, jangka waktu leasing, tingkat kredit dari lessee, nilai peralatan yang diharapkan pada akhir periode leasing, dan pilihan-pilihan lain yang diberikan kepada nasabah, seperti apakah akan membeli peralatan tersebut atau mengembalikannya pada akhir jangka waktu leasing. Besarnya pembayaran bisa tetap selama periode leasing, atau dapat juga bervariasi untuk memudahkan jika ada perubahan tingkat suku bunga pasar. Opsi akhir leasing Opsi untuk akhir dari leasing adalah bagian yang penting dalam suatu kontrak leasing. Tergantung dari kontrak, nasabah mempunyai opsi untuk: „ membeli peralatan „ mengembalikan peralatan „ memperbaharui leasing dengan mengurangi biasa sewa „ menerima pembagian keuntungan dari penjualan barang Opsi untuk membeli Opsi untuk membeli Jika kontrak memberikan tawaran kepada lessee untuk memiliki peralatan pada akhir periode leasing, ada beberapa perbedaan cara menetapkan harga pembelian: „ Membeli pada nilai sisa (residual value). Besarnya nilai telah ditaksir pada awal periode leasing, dan didasarkan atas kemungkinan nilai pasar pada akhir periode leasing. „ Membeli pada harga wajar pasar. Besarnya nilai ditetapkan pada akhir periode leasing, dan harus didasarkan bukti independen harga pasar atas nilai barang tersebut. „ Membeli pada harga nominal, misalnya 1 USD. „ Dialihkan secara otomatis kepada lessee setelah pembayaran leasing yang terakhir diterima Anjak piutang Anjak piutang atau disebut factoring erat kaitannya dengan piutang yang melibatkan pembelian oleh perusahaan factoring terhadap piutang milik klien atau supplier Definisi perusahaan anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau penagihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan luar negeri. PIHAK-PIHAK TERKAIT Pihak utama yang terlibat ada 3 yaitu :  FAKTOR (Perusahaan Anjak Piutang) Adalah perusahaan atau pihak yang menawarkan jasa anjak piutang.  KLIEN (SUPPLIER) Adalah perusahaan atau pihak yang menggunakan jasa perusahaan anjak piutang  NASABAH (CUSTOMER) Adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.
  • 5. 5 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id PENGATURAN HUKUM TENTANG LEMBAGA PEMBIAYAAN Tentang lembaga pembiayaan ini pertama kali diatur dalam Kepres No.61 tahun 1988. Kemudian selanjutnya ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 468/KMK. 017/1995. Selain peraturan- peraturan tersebut, masih terdapat beberapa peraturan lainnya yang masih berlaku dalam rangka lebih meningkatkan pengembangan lembaga pembiayaan. Adapun peraturan-peraturan yang dimaksud adalah : 1. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 448/KMK.017/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Perusahaan Pembiayaan. Peraturan ini merupakan dasar bagi pengembangan Perusahaan Pembiayaan. 2. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan No. 607/KMK.017/1995 dan Gubernur Bank Indonesia No.28/9/KEP/GBI tanggal 19 Desember 1995 tentang pelaksanaan Pengawasan Perusahaan Pembiayaan. 3. Keputusan Menteri Keuangan No. 634/KMK.013/1990 tanggal 5 Juli 1990 tentang Penyediaan Barang Modal Berfasilitas melalui Perusahaan Sewa Guna Usaha. Ketentuan ini dalam rangka mendukung pengembangan investasi dan ekspor non migas. 4. Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tanggal 27 Nopember 1991, yang mana dalam keputusan ini diatur pula tentang Ketentuan Perpajakan Sewa Guna Usaha. 5. Surat Edaran Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE.1087/LK/1996 tanggal 27 Pebruari 1996 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Sanksi Bagi Perusahaan Pembiayaan. Fungsi Lembaga Pembiayaan Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah membantu masyarakat dengan ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan rentenir yang memberikan pinjaman dengan bunga tinggi. Bagi pembangunan infrastruktur : fungsi lembaga pembiayaan tidak hanya berguna untuk masyarakat dengan ekonomi lemah, dalam dunia bisnis termasuk pengembangan infrastruktur, keberadaan lembaga pembiayaan juga sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan tidak semua pengembang infrastruktur dan pelkau bisnis juga memiliki biaya besar untuk tujuan mereka. Peran Lembaga Pembiayaan Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini. Diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor kruasial yang umum dialami yaitu faktor permodalan. Pengertian Asuransi Secara umum, asuransi dapat diartikan sebagai perjanjian antara nasabah (pihak yang tertanggung) dengan perusahaan asuransi (pihak yang menanggung).Ai??Pengalihan resiko dalam asuransi berkaitan dengan syarat-syarat yang berlaku seperti jumlah uang pertanggungan, jenis resiko yang ditanggung, jangka waktu dan sebagainya. Dengan adanya asuransi ini, baik pihak yang tertanggung maupun pihak yang menanggung jadi memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan yang telah disepakati dari perjanjian tersebut. Hak-hak dan kewajiban yang dimiliki pihak tertanggung maupun pihak yang menanggung dilindungi oleh kesepakatan asuransi.
  • 6. 6 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id Tujuan Asuransi Tujuan asuransi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memberi jaminan perlindungan yang mungkin dialami satu pihak. 2. Sebagai tabungan, karena premi yang dibayarkan pada asuransi nantinya akan dikembalikan lagi dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini terjadi terutama pada asuransi jiwa. 3. Menjadi dasar bagi bank untuk memberikan kredit. Karena bank membutuhkan jaminan atas uang yang diberikan kepada peminjam uang. 4. Untuk mengalihkan resiko yang semula ada pada pihak yang mengalami resiko kepada pihak penanggung resiko. 5. Untuk memberikan ganti kerugian kepada pihak yang bersangkutan. Fungsi Asuransi Fungsi asuransi ada beberapa yaitu: 1. Penghimpun Dana: Tugas utama perusahaan asuransi adalah menghimpun dana. Dalam pengelolaan perusahaan yang baik, dana perusahaan yang tidak produktif dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin agar dapat menghasilkan, termasuk menginvestasikannya pada perusahaan asuransi. 2. Penyebaran Kerugian Secara Merata: Dengan pemerataan kerugian ini maka besarnya iuran atau kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi seimbang dengan resiko yang dialihkannya. 3. Bantuan untuk Perusahaan Bisnis: Investor yang ingin menanamkan modalnya pasti memiliki rasa takut akan resiko yang mungkin dihadapi perusahaan yang akan Ia tanami modalnya. Asuransi dapat memberikan jaminan, sehingga mendorong investor untuk menanam modalnya pada perusahaan bisnis. Jenis Jenis Asuransi Terdapat empat jenis asuransi yang sangat direkomendasikan oleh ahli keuangan untuk dimiliki semua orang yaitu: 1. Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah asuransi yang menanggung atas kematian seseorang dengan memberikan keuntungan finansial. Asuransi ini sangat penting terutama jika Anda memiliki anggota keluarga yang hidupnya bergantung pada penghasilan Anda. Sehingga ketika Anda meninggal, mereka sudah tidak memiliki pemasukkan lagi untuk membiayai hidup mereka. Menurut ahli industi, polis asuransi jiwa seharusnya dapat mencapai jumlah sepuluh kali lipat gaji nasabah dalam setahun. Jumlah ini akan menutupi beban-beban yang dimiliki keluarga Anda, biaya pemakaman, dan kenyamanan keluarga Anda. Kenyamanan yang diberikan dapat membantu keluarga Anda untuk memperbaiki kembali keadaan finansial mereka. 2. Asuransi Kesehatan Asuransi kesehatan adalah asuransi yang menanggung suatu masalah kesehatan baik karena kecelakaan maupun suatu penyakit. Cara yang terbaik dan termurah untuk berpartisipasi dalam asuransi kesehatan adalah dengan mengikuti program asuransi kesehatan pekerja. Namun banyak perusahaan kecil yang tidak menawarkan program ini. 3. Asuransi Disabilitas Asuransi jenis ini mungkin adalah jenis asuransi yang tidak pernah terpikirkan untuk kita gunakan. Karena asuransi ini menanggung resiko dari pekerja sehat yang berubah menjadi difabel. Padahal menurut Social Security AdministrationAi??di Amerika menyatakan bahwa 3 dari 10 pekerja di Amerika mengalami difabel sebelum mencapai masa pensiun mereka. Jika terjadi kecelakaan pada seseorang hingga menimbulkan cacat, asuransi kesehatan mungkin dapat membantu untuk mengganti biaya perawatan dan penyembuhan. Namun asuransi kesehatan tidak bisa mengganti
  • 7. 7 Hukum Bisnis & Lingkungan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA http://www.mercubuana.ac.id kerugian pasca kecelakaan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bekerja dan kembali menafkahi dirinya. Di sinilah asuransi disabilitas dapat berperan dalam mengganti kerugian tersebut. 4. Asuransi Kendaraan Asuransi kendaraan adalah asuransi yang memberikan perlindungan kepada kendaraan yang mengalami kerusakan, kehilangan atau yang lainnya. Kendaraan layaknya rumah adalah harta berharga yang Anda miliki. Apabila kendaraan Anda rusak karena kecelakaan dan Anda tidak memiliki asuransi kendaraan, maka jalan satu-satunya untuk mengganti kerugian adalah dengan menggunakan tabungan pribadi Anda. Sedangkan jika Anda memiliki asuransi kendaraan, maka kerugian tersebut akan diganti oleh perusahaan asuransi. Daftar Pustaka https://www.ojk.go.id/id/kanal/iknb/Pages/Lembaga-Pembiayaan.aspx ( 15 Juli, 10:00 ) ( Hestia ) https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/ ( 15 Juli, 10:00 ) (Ade Sanjaya,2015) http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-lembaga-pembiayaan- jenis.html ( 15 Juli, 10:00 ) ( Dicky, 2015 ) http://kacamataspongebob.blogspot.com/2016/11/lembaga-pembiayaan.html ( 15 Juli, 10:00 ) ( Prajodi Daris, 2017 ) https://dosenakuntansi.com/jenis-jenis-asuransi ( 15 Juli, 10:00 )