SUCI MEIDIANA PRATIWI (43217010123) HBL 4, SUCI MEIDIANA PRATIWI, HAPZI ALI, LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN PERAN KEGIATAN BISNIS, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2018
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
HUKUM BISNIS DAN LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. MODULPERKULIAHAN
Hukum Bisnis
Dan
Lingkungan
Lembaga Pembiayaan Dan
Peran Kegiatan Bisnis
Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh
Ekonomi Dan Bisnis Akuntansi S1
04
HBL Suci Meidiana Pratiwi
Abstract Kompetensi
Memahami Hukum Bisnis dan
Lingkungan sebagai Lembaga
Pembiayaan Dan Peran Kegiatan
Bisnis
Para pembaca diharapkan dapat
memahami serta mampu menjelaskan
definisi dan tujuan Lembaga
Pembiayaan Dan Peran Kegiatan Bisnis
2. 2018
2 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
DEFINISI DAN JENIS LEMBAGA PEMBIAYAAN DAN MANFAATYNYA
Definisi Lembaga Pembiayaan:
Sesuai dengan peraturan Presiden No.9 Thn 2009 Lembaga
Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal. Sedangkan perusahaan Pembiayaan
adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak
Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
Lembaga/perusahaan pembiayaan berbeda dengan lembaga lainnya seperti lembaga
keuangan maupun lembaga perbankan baik dari segi jenis, fungsi dan tugasnya. Bila
dilihat dari kegiatan usahanya fungsi perusahaan pembiayaan lebih fokus fungsi
pembiayaan. Sementara jenis lembaga keuangan terdiri dari Modal ventura, Anjak
piutang, Leasing dan Pembiayaan konsumen.
Jenis jenis Lembaga Pembiayaan:
Modal Ventura
Pada perpres no 9. 2001 Bab 1 pasal Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital
Company) adalah badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan
modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (investee
Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham,
penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha. Jenis investasi modal ventura tingkat keuntungan yang
tinggi dari penyertaan modal berupa capital gain maupun deviden. Begitu juga
sebaliknya tingkat keuntungan yang diharapkan berbanding lurus dengan resiko yang
terjadi. semakin tinggi tingkat keuntungan otomatis tingkat resiko yang dihadapi
semakin tinggi.
Seorang yang menyertakan modal dalam bentuk modal ventura disebut
sebagai venture capitalist yaitu seorang investor yang menempatkan modalnya pada
perusahaan ventura, sementara perusahaan yang menerima pembiayaan dari modal
venturadisebut sebagai perusahaan pasangan usaha (PPU) atau (investee
company). Dana ventura ini mengelola dana investasi dari pihak ketiga dengan
tujuan untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki resiko tinggi
sehingga tidak membutuhkan persayaratan standart sebagaimana perusahaan
terbuka pada umumnya atau dalam memperoleh pinjaman pada perbankan.
Investasi Modal ventura berasal dari perorangan yang memiliki keuangan yang
mapan, bank investasi maupun institusi keuangan lainnya yang melakukan
pengumpulan dana atau kemitraan yang memiliki tujuan investasi.
3. 2018
3 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Kegiatan Modal Ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu
Perusahaan Pasangan Usaha untuk :
1. Pengembangan suatu penemuan baru
2. Pengembangan perusahaan yang pada tahap awal usahanya mengalami
kesulitan dana
3. Membantu perusahaan yang berada pada tahap pengembangan
4. Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha
5. Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa
6. Pengembangan pelbagai penggunaan teknologi baru, dan alih teknologi baik
dari dalam maupun luar negeri
7. Membantu pengalihan pemilikan perusahaan
8. Penyertaan modal dalam setiap Perusahaan Pasangan Usaha bersifat
sementara dan tidak boleh melebihi jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun.Divestasi adalah tindakan penarikan kembali penyertaan modal yang
dilakukan oleh Perusahaan Modal Ventura dari Perusahaan Pasangan
Usahanya.
Perusahaan Sewa Guna Usaha (Leasing Company)
Leasing adalah kontrak di mana seseorang menggunakan peralatan milik orang lain.
Pengguna (Lessee) membayar sejumlah tertentu secara rutin kepada pemilik
(Lessor). Ciri yang penting dari leasing adalah bahwa penggunaan peralatan terpisah
dari kepemilikannya. Aturan dalam leasing memberikan manfaat kepada kedua belah
pihak – di mana lessee bisa menghasilkan pendapatan ekstra dengan penggunaan
peralatan, dan pemilik menerima pendapatan selama tetap menjadi pemilik.
Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia mengunakan leasing untuk mendanai
kendaraan, mesin dan peralatan. Di negara maju (OECD) satu pertiga dari investasi
pribadi dibiaya dengan cara seperti ini1 . Leasing di negara berkembang pada
awalnya berjalan lambat, namun sepanjang era 1990 industri leasing di negara-
negara ini menunjukkan pertumbuhan yang spektakuler, kebanyakan melalui leasing
kepada perusahaan-perusahaan besar dan menengah.
Dalam standar pengoperasian leasing, lessee akan menemui suplier peralatan,
memilih peralatan yang dibutuhkan, dan menegosiasikan harga serta ketentuan-
ketentuan pengiriman. Kemudian, untuk mendapatkan pinjaman lessee lebih
mendekati lessor daripada berhubungan dengan bank. Lessor mengevaluasi aplikasi
dari lessee, dan jika disetujui, kedua belah pihak akan menandatangani kontrak
leasing. Lessor, kemudian membeli peralatan dari suplier dan melakukan leasing
kepada lessee untuk suatu periode di mana biasanya mendekati perkiraan usia
ekonomis aset. Selama periode ini (masa leasing), lessee menggunakan peralatan
dan memberikan pembayaran rutin kepada lessor. Dalam banyak kasus lessee
mempunyai pilihan untuk membeli peralatan tersebut pada akhir masa leasing.
4. 2018
4 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Elemen-elemen khususdari Produk Leasing
Lessee
Adalah pengguna peralatan leasing. Lessee dapat berupa berbagai jenis perusahaan,
meskipun di negara-negara berkembang lessee terutama adalah perusahaan-
perusahaan menengah dan besar. Inisiatif untuk mengembangkan leasing bagi
perusahaan-perusahaan kecil dan mikro relatif masih baru.
Lessor Lessor
adalah pemilik dari peralatan. Biasanya lessor adalah perusahaan-perusahaan yang
menspesialisasikan diri dalam leasing atau sebagai bagian dari bank atau lembaga
keuangan. Kadangkala pabrik dan suplier peralatan memberikan leasing sebagai
bagian dari aktifitas pemasaran mereka, biasanya melalui jalur keuangan. Masih
sangat jarang ditemui lembagalembaga keuangan mikro dan LSM keuangan yang
menawarkan produk-produk leasing ini.
Aset
Jenis aset yang biasa di gunakan sebagai leasing sangat beragam mulai dari barang-
barang kecil (di Bangladesh Grameen Bankmelakukan untuk lemari es) sampai
pesawat dan satelit. Beberapa lessor menawarkan variasi barang-barang standar,
lebih menyukai peralatan dengan pengalaman yang mereka miliki, membeli
peralatan dari suplier yang mereka percaya. Lessor juga menyukai barang yang masih
memiliki nilai jual setelah pakai, sehingga jika lessee mengalami kegagalan dalam
pembayaran, maka lessor dapat menarik kembali barang dan menjualnya untuk
mendatkan harga yang baik.
Periode leasing (lease term)
Periode leasing adalah jangka waktu leasing seperti tercantum dalam kontrak leasing.
Biasanya jangka waktu leasing adalah sebesar 80% dari umur ekonomi peralatan.
Tidak akan pernah melampaui umur ekonomi dari peralatan tersebut. Secara umum
berkisar antara tiga sampai lima tahun. Barang-barang dengan ukuran yang lebih
besar seperti pesawat dan kapal laut memiliki jangka waktu leasing yang lebih
panjang.
Pembayaran leasing (lease payment)
Pembayaran leasing dilakukan secara berkala setiap bulan atau tigabulanan
sepanjang masa leasing. Jumlah pembayaran leasing tergantung pada beberapa
faktor: nilai aset, tingkat suku bunga yang dikenakan oleh lessor, jangka waktu
leasing, tingkat kredit dari lessee, nilai peralatan yang diharapkan pada akhir periode
leasing, dan pilihan-pilihan lain yang diberikan kepada nasabah, seperti apakah akan
membeli peralatan tersebut atau mengembalikannya pada akhir jangka waktu
leasing. Besarnya pembayaran bisa tetap selama periode leasing, atau dapat juga
bervariasi untuk memudahkan jika ada perubahan tingkat suku bunga pasar.
5. 2018
5 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Opsi akhir leasing
Opsi untuk akhir dari leasing adalah bagian yang penting dalam suatu kontrak
leasing. Tergantung dari kontrak, nasabah mempunyai opsi untuk: membeli
peralatan mengembalikan peralatan memperbaharui leasing dengan mengurangi
biasa sewa menerima pembagian keuntungan dari penjualan barang
Opsi untuk membeli
Opsi untuk membeli Jika kontrak memberikan tawaran kepada lessee untuk memiliki
peralatan pada akhir periode leasing, ada beberapa perbedaan cara menetapkan
harga pembelian:
Membeli pada nilai sisa (residual value). Besarnya nilai telah ditaksir pada
awal periode leasing, dan didasarkan atas kemungkinan nilai pasar pada akhir
periode leasing.
Membeli pada harga wajar pasar. Besarnya nilai ditetapkan pada akhir periode
leasing, dan harus didasarkan bukti independen harga pasar atas nilai barang
tersebut.
Membeli pada harga nominal, misalnya 1 USD. Dialihkan secara otomatis
kepada lessee setelah pembayaran leasing yang terakhir diterima
Anjak piutang
Anjak piutang atau disebut factoring erat kaitannya dengan piutang yang melibatkan
pembelian oleh perusahaan factoring terhadap piutang milik klien atau supplier
Definisi perusahaan anjak piutang menurut Keputusan Menteri Keuangan No.
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988 adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau penagihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri.
PIHAK-PIHAK TERKAIT
Pihak utama yang terlibat ada 3 yaitu :
1. FAKTOR (Perusahaan Anjak Piutang) Adalah perusahaan atau pihak yang
menawarkan jasa anjak piutang
2. KLIEN (SUPPLIER) Adalah perusahaan atau pihak yang menggunakan jasa
perusahaan anjak piutang
3. NASABAH (CUSTOMER) Adalah pihak-pihak yang mengadakan transaksi
dengan klien.
6. 2018
6 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Manfaat Anjak Piutang:
1. Membantu administrasi penjualan dan penagihan
2. Membantu beban risiko
3. Memperbaiki sistem penagihan
4. Membantu memperlancar modal kerja
5. Meningkatkan kepercayaan
6. Kesempatan untuk mengembangkan usaha
Perusahaan Kartu Kredit (Credit Card Company)
Perusahaan kartu kredit Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009
merupakan salah satu lembaga pembiayaan telah diatur tentang pendirian dan
kegiatannya, usaha kartu kredit adalah kegiatan pembiayaan untuk pembelian
barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit.
Pengertian kartu kredit sendiri menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/52/PBI/2005, kartu kredit adalah alat pembayaran dengan menggunakan kartu
yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari
suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk
melakukan penarikan tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi
terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban
melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati
baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara angsuran
Pembiayaan Konsumen
Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009, Pembiayaan Konsumen
(Consumers Finance) adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Selain itu
pengertian lainnya, pembiayaan konsumen adalah suatu pinjaman atau kredit yang
diberikan oleh suatu perusahaan kepada debitur untuk pembelian barang dan jasa
yang akan langsung dikonsumsikan oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan produksi
atau distribusi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan diatas, disebut
perusahaan pembiayaan konsumen (Customer Finance Company)
Jenis Pembiayaan Konsumen:
Adapun jenis pembiayaan konsumen berdasarkan kepemilikannya:
1. Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan anak perusahaan dari
pemasok.
2. Perusahaan pembiayaan konsumen yang merupakan satu group usaha dengan
pemasok.
3. Perusahaan pembiayaan konsumen yang tidak mempunyai kaitan kepemilikan
dengan pemasok.
7. 2018
7 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
PERAN KEGIATAN BISNIS
Menjalankan dan mengelola sebuah usaha tidak bisa dilakukan sendirian tanpa
melibatkan orang lain. Mungkin masih bisa sih dengan melibatkan sedikit orang
dalam mengelola intern bisnis. Namun untuk menunjang perkembangan dan
eksistensi bisnis, tidak bisa hanya mengandalkan diri sendiri saja. Ide bisnis yang
brilian akan tidak maksimal jika hanya dilakukan sobat sendiri saja. Apalagi ketika
bisnis yang teman-teman kerjakan saat ini sedang dalam tahapan pengembangan.
Bahwa dalam menjalankan usaha juga sangat penting peran dari sebuah komunitas
bisnis. Komunitas bisnis sendiri adalah sekumpulan orang yang mempunyai
kesamaan cara pandang bisnis dalam kehidupannya. Dulu ketika teknologi internet
belum ada seperti saat ini, sebuah komunitas bisnis sering mengadakan pertemuan
secara offline dengan berbagai misi. Kini, saya kira semakin mudah membangun
sebuah komunitas bisnis melalui kecanggihan internet, misalnya dengan
memanfaatkan media sosial sebagai sarana.
Peran Komunitas Bisnis
1. Komunitas Bisnis Memperkaya Wawasan
Dengan adanya sebuah komunitas bisnis, sedikit banyak tentu akan menambah
wawasan dalam dunia bisnis. Baik untuk bisnis yang sama dengan yang dikerjakan
atau mungkin bisnis yang sama sekali berbeda. Dengan bergabung dengan komunitas
bisnis, akan memperoleh wawasan yang banyak dan juga bermacam-macam.
Dengan wawasan yang beraneka ragam inilah yang nantinya ke depan akan
menambah pengalaman pada cara berpikir. Juga akan semakin tahu bagaimana cara
menghadapi suatu masalah, bagaimana memecahkannya dan bagaimana harus
mengambil langkah yang tepat terhadapnya.
2. Komunitas Bisnis Menambah Informasi
Tentu saja hal ini sangat mudah mendapatkannya ketika bergabung dengan sebuah
komunitas bisnis. Informasi yang menjadi salah satu faktor kesuksesan sebuah bisnis
akan mudah diperoleh ketika bergabung dengan komunitas. Apalagi didukung
dengan canggihnya dunia informasi saat ini, saya yakin jauh akan lebih mudah
mendapatkan informasi yang berharga.
Info seputar bisnis saat ini begitu mudah menyebar melalui internet, baik dengan
media sosial, blog ataupun melalui email. Kecepatan dan keakuratan informasi juga
sangat membantu pada percepatan bisnis.
3. Komunitas Bisnis Memungkinkan Saling Bertukar Informasi
Dengan begitu terbukanya akses informasi dan mengalir begitu cepat, maka dalam
sebuah komunitas yang dibangun memungkinkan untuk saling bertukar informasi.
Saling memberi informasi terbaru mengenai ide bisnis sangat mudah dilakukan.
Pertukaran informasi seperti ini memungkinkan teman-teman untuk mendapatkan
ide-ide kreatif dalam menjalankan sebuah bisnis.
8. 2018
8 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Sederhananya, kadang kita kan berada dalam posisi yang stagnan dan buntu dalam
menggali ide, nah dengan adanya berbagai informasi dari komunitas bisnis, tentu
akan memudahkan kita dalam menggali inovasi dan kreasi.
4. Komunitas Bisnis Mningkatkan Rasa Persaudaraan
Dengan membangun sebuah wadah komunitas, rasa persaudaraan akan semakin
tumbuh dan semakin kuat. Apa keuntungan dari tumbuhnya rasa persaudaraan ini
pada bisnis kita, tentu ada banyak sekali. Karena dalam dunia bisnis tentu saja kita
tidak selalu berada pada kondisi yang aman dan nyaman, maka kehadiran teman
yang memberikan motivasi adalah sangat penting.
Ketika kita berada dalam kondisi terpuruk misalnya, atau terkena musibah, maka
peran sebuah persaudaraan dalam komunitas bisnis sangat membantu sekali. Baik
membantu secara moral dengan memberikan support maupun membantu secara
finansial.
Komunitas bisnis juga bisa saling memberi manfaat sebagai relasi dan partner bisnis.
Dalam sebuah komunitas bisnis tentu ada salaing keterbutuhan terhadap sesuatu,
nah manfaatkan peluang bisnis itu. Di sini akan semakin memperluas jaringan dan
rekan bisnis Semakin besar sebuah komunitas bisnis, maka kemungkinan terhadap
munculnya peluang bisnis baru juga akan semakin bertambah. Anda dan tentu saja
akan meningkatkan potensi perkembangan bisnis yang sedang teman-teman kelola
FUNGSI,JENIS, DAN TUJUAN ASURANSI
FUNGSI ASURANSI
Disamping sebagai bentuk pengendalian suatu risiko yang terjadi, asuransi juga
memiliki beberapa fungsi lainnya, yaitu sebagai berikut :
Penghimpun dana
Tugas perusahaan asuransi salah satunya adalah menghimpun dana yang masuk.
Pengelolaan bisnis yang baik menghendaki dana-dana yang telah masuk tersebut
diinvestasikan, supaya dana tersebut lebih produktif. Kegiatan investasi yang
dilakukan oleh perusahaan asuransi selain menunjang pembangunan nasional, juga
dapat menekan biaya asuransi, dimana dengan adanya laba atau profit yang
diperoleh melalui investasi dana, maka unsur presentasi laba yang diperhitungkan
dalam penetapan premi dapat dikurangi.
Bantuan untuk perusahaan bisnis
Asuransi mendorong berdirinya suatu usaha, seorang investor yang berencana
menanamkan modal dalam usaha tertentu, ada kemungkinan untuk membatalkan
rencana tersebut, karena tidak ingin memikul risiko jika terjadi bencana. Dengan
adanya asuransi, seorang pengusaha akan terhindar dari rasa cemas jika terjadi
risiko, sehingga lebih dapat fokus terhadap effisiensi usahanya tersebut. Jadi jika
seseorang membayar premi dengan jumlah yang kecil, ia dapat memanfaatkan
9. 2018
9 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
modal tersebut yang seharusnya untuk dana kerugian, dengan demikian ia dapat
memperluas dan memperbaiki usahanya dan apabila jika risiko tersebut terjadi,
kontinuitas usahanya akan lebih terjamin.
Pengurangan risiko
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh perusahaan asuransi setelah diadakan
suatu survey risiko kepada tertanggung melalui surveyor untuk memperbaiki suatu
risiko dengan sistem suku premi yang berlaku. Misalnya dengan pembebanan risiko
sendiri , discount, penelitian dan publikasi tentang cara dan sebab kerugian, dengan
usaha atau tindakan tertentu. Oleh sebab itu, perusahaan asuransi memberikan
sumbangan yang penting bagi perkonomian dengan cara bagaimana meminimalisir
kemungkinan terjadinya suatu risiko.
Penyebaran kerugian secara merata
Dengan adanya penyebaran kerugian secara merata dapat diartikan bahwa besarnya
iuran atau kontribusi yang dibayar oleh pihak tertanggung untuk dana premi adalah
seimbang dengan suatu risiko yang dialihkannya.
Jenis-jenis Asuransi
Adapun jenis-jenis asuransi adalah sebagai berikut :
1. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan adalah sebuah asuransi yang memberikan penanggungan
terhadap masalah kesehatan yang diakibatkan oleh suatu penyakit atau
kecelakaan.
2. Asuransi jiwa
Asuransi jiwa adalah sebuah asuransi yang memberi jaminan atas kematian
seseorang yang tertanggung dengan memberikan keuntungan finansial.
3. Asuransi kendaraan
Asuransi kendaraan adalah jenis asuransi yang memberikan layanan asuransi
kepada kendaraan yang mengalami kehilangan, kerusakan, dan sebagainya.
4. Asuransi pendidikan
Asuransi pendidikan adalah asuransi yang menjamin kehidupan pendidikan
yang baik. Misalnya Prudential dan BNI Life Insurance.
5. Asuransi bisnis
Asuransi bisnis adalah asuransi yang menjamin terhadap perusahaan dalam
kegiatan bisnis meliputi kerugian dalam jumlah yang cukup besar, kerusakan,
dan kehilangan.
6. Asuransi kepemilikan rumah dan properti
Asuransi kepemilikan rumah dan properti adalah asuransi yang memberikan
pelayanan terhadap pemilik rumah dari suatu risiko seperti kerusakan tempat
tinggal maupun kerusakan barang-barang pribadi.
10. 2018
10 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Tujuan Asuransi
Tujuan asuransi pada dasarnya adalah semata-mata untuk berjaga-jaga jika
terjadinya suatu risiko pada suatu kejadian.
Adapun tujuan asuransi yang lainnya adalah sebagai berikut :
1. Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang dialami satu
pihak.
2. Sebagai pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya
pada jumlah tertentu dan tidak perlu mengganti sendiri kerugian yang terjadi
dengan jumlah tidak tertentu dan tidak pasti.
3. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus mengadakan
pengawasan dan pengamanan untuk memberikan perlindungan yang
menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya.
4. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada perusahaan asuransi
akan dikembalikan kembali dalam jumlah yang lebih besar dari
sebelumnya. (hal ini khusus terjadi pada asuransi jiwa).
5. Dasar dari pihak bank untuk memberikan kredit, karena bank sendiri
memerlukan jaminan atau perlindungan atas uang yang diberikan kepada
peminjam uang.
6. Menutup loss of earning power seseorang atau suatu badan usaha pada saat ia
tidak bekerja ataupun tidak berfungsi.
7. Untuk mengalih risiko yang semula ada pada pihak pemilik kepada pihak
asuransi yang siap menerima risiko tersebut.
8. Untuk memberi ganti atas kerugian kepada pihak yang bersangkutan dan
mendapatkan keuntungan disamping memberikan beberapa jaminan kepada
para peserta asuransi.
KONSEKUSI HUKUM PERJANJIAN ASURANSI
Hukum asuransi adalah kumpulan peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis, yang
ditujukan untuk mengikat kedua belah pihak yang melakukan perjanjian asuransi
(penanggung dan tertanggung).
Berdasarkan ketentuan yang tertulis dalam Pasal 246 KUHD, dengan jelas dikatakan
bahwa asuransi atau pertanggungan adalah sebuah perjanjian yang mengikat
penanggung kepada tertanggung dengan cara menerima sejumlah premi yang
dimaksudkan untuk menjamin penggantian terhadap tertanggung akibat adanya
kerugian yang timbul, terjadinya kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, hal tersebut mungkin akan terjadi akibat terjadinya suatu evenemen
(peristiwa yang tidak pasti).
11. 2018
11 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan di dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Tertanggal 11 Februari 1992
Tentang Usaha Perasuransian (UU asuransi) dikatakan bahwa: Asuransi atau
pertanggungan adalah perjanjian yang terjadi di antara dua pihak atau lebih, di mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada pihak tertanggung dengan cara
menerima sejumlah premi asuransi untuk memberikan layanan penggantian kepada
tertanggung akibat adanya kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan
diderita tertanggung akibat terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti, atau
memberikan suatu pembayaran yang dilakukan karena meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.
Jika merunut pada defenisi di atas, maka bisa dikatakan bahwa asuransi adalah
sebuah bentuk perjanjian di mana harus memenuhi syarat sebagaimana tertuang
dalam Pasal 1320 KUH Perdata, namun dengan karakteristik “khusus” sebagai mana
dijelaskan dalam Pasal 1774 KUH Perdata yang menyatakan bahwa: Suatu
persetujuan untung-untungan (kans overeenkomst) adalah suatu perbuatan yang
hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara
pihak, bergantung kepada kejadian yang belum tentu.
Dengan melihat ketentuan hukum di atas, maka terdapat beberapa hal penting
mengenai asuransi yang patut dicermati, di antaranya:
Perjanjian asuransi wajib memenuhi Pasal 1320 KUH Perdata, di mana
perjanjian tersebut bersifat adhesif, yang artinya isi perjanjian tersebut telah
ditentukan oleh perusahaan asuransi melalui kontrak standard.
Di dalam asuransi terdapat dua pihak yang terlibat pada perjanjian tersebut,
yakni pihak penanggung dan pihak tertanggung, yang mana kedua pihak ini
berbeda.
Asuransi memiliki sejumlah premi yang merupakan bukti bahwa tertanggung
setuju untuk melakukan perjanjian asuransi.
Perjanjian asuransi membuat pihak tertanggung dan pihak penanggung
terikat untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing.
12. 2018
12 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Berdasarkan poin-poin di atas, maka sebuah asuransi “wajib” memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
Subyek hukum, dalam hal ini adalah penanggung dan tertanggung.
Persetujuan bebas yang terjadi di antara penanggung dan tertanggung.
Benda asuransi dan kepentingan lainnya yang berhubungan dengan
tertanggung.
Tujuan perjanjian yang ingin dicapai oleh penangung dan tertanggung.
Risiko dan premi.
Evenemen (peristiwa yang tidak pasti) serta ganti rugi yang akan diberikan
oleh pihak penanggung.
Syarat-syarat dan kebijakan yang berlaku.
Polis asuransi sebagai bukti perjanjian.
Pada dasarnya, pertanggungan atau asuransi merupakan sebuah bentuk perjanjian,
maka dengan demikian hal ini memiliki risiko batal atau dibatalkan jika tidak
memenuhi syarat sahnya perjanjian yang mengacu pada ketentuan Pasal 1320 KUH
Perdata.
Namun di luar KUHD tersebut, perjanjian asuransi juga bisa saja batal jika terjadi
beberapa poin di bawah ini:
Memuat keterangan yang keliru atau tidak benar atau bila tertanggung tidak
memberitahukan hal-hal yang diketahuinya, di mana apabila hal tersebut
disampaikan kepada penanggung akan berakibat tidak ditutupnya perjanjian
asuransi tersebut (Pasal 251 KUHD).
Memuat suatu kerugian yang sudah ada sebelum perjanjian asuransi
ditandatangani (Pasal 269 KUHD).
Memuat ketentuan bahwa tertanggung dengan pemberitahuan
melalui pengadilan membebaskan si penanggung dari segala kewajiban
yang akan datang (Pasal 272 KUHD).
Terdapat suatu akalan cerdik, penipuan, atau kecurangan si tertanggung
(Pasal 282 KUHD).
Apabila obyek pertanggungan menurut peraturan perundang-undangan
tidak boleh diperdagangkan dan atas sebuah kapal baik kapal Indonesia atau
kapal asing yang digunakan untuk mengangkut obyek pertanggungan
menurut peraturan perundang-undangan tidak boleh diperdagangkan (Pasal
599 KUHD).
13. 2018
13 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Implementasi Kasus
Implementasi Strategi Perusahaan IndofoodTbk
Grup Indofood Kuasai Lonsum
Jakarta – Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk
yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai hingga 64,4 persen
saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. IndoAgri dan anak usahanya PT Salim
Ivomas Pratama menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan pemegang
saham mayoritas Lonsum yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore Investment
Management Limited selaku manajer investasi serta Keluarga Sariaatmadja pada 25
Mei 2007. Senin (28/5/2007). Grup IndoAgri akan mengakuisi 500.095.000 saham
Lonsum yang telah diterbitkan dan surat utang wajib konversi (Mandatory
Convertible Notes/MCN) sebesar US$ 47 juta yang akan jatuh tempo pada tahun
2009. MCN ini diterbitkan oleh Lonsum dan wajib dikonversikan dengan harga
nominal menjadi 269.343.500 saham baru yang telah disetor penuh, dengan nilai
tunai sekitar Rp 5 triliun. Grup IndoAgri telah menyetujui untuk menempatkan
deposito sejumlah US$ 10 juta pada agen escrow, yang akan tergantung kepada
penyelesaian rencana pengambil-alihan. Setelah penyelesaian transaksi
pengambilalihan dan dengan asumsi bahwa MCN telah dikonversi, maka Grup
IndoAgri akan menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sekitar 64,4
persen dari modal yang telah ditingkatkan. Pada saat penyelesaian transaksi
pengambilalihan, penawaran tender atas sekitar 35,6 persen saham Lonsum
berdasarkan modal yang telah ditingkatkan, harus dilaksanakan pada harga
sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam. Total nilai dari rencana pengambil-
alihan dan penawaran tender akan dibiayai dari dana internal dan pinjaman.
Tergantung kepada evaluasi selanjutnya, sebagian pinjaman kemungkinan dapat
dibiayai kembali dengan modal atau aktifitas fund raising. Rencana akuisisi ini akan
didasarkan pada pelaksanaan due diligence oleh Grup IndoAgri, persetujuan para
pemegang saham IndoAgri, Indofood dan First Pacific Company Limited HKEx:00142,
serta seluruh institusi yang terkait di Indonesia, Singapura dan Hong Kong. Rencana
pengambilalihan akan memperkuat bisnis model perkebunan terpadu Grup IndoAgri,
antara lain mengembangkan usaha inti yaitu perkebunan, memperluas lahan dan
perkebunan yang telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan produksi,
memenuhi kebutuhan internal untuk CPO dan menjadi produsen atas bibit kelapa
14. 2018
14 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
sawit unggul. Direktur Indofood Thomas Tjhie menyatakan, melalui rencana
pengambilalihan ini, realisasi rencana jangka panjang Grup IndoAgri untuk memiliki
250.000 hektar perkebunan kelapa sawit akan dapat dipercepat. “Setelah
penyelesaian transaksi akuisisi, Grup IndoAgri akan menjadi salah satu pemilik
perkebunan yang terbesar di Indonesia,” ujat Thomas. Grup IndoAgri adalah
perusahaan perkebunan yang terintegrasi dan pengolah minyak goreng, margarin
dan shortenings dengan merek terkemuka. Pada tanggal 31 Maret 2007, Grup
IndoAgri memiliki lahan perkebunan sekitar 224.083 hektar, diantaranya sekitar
74.878 hektar telah ditanami dengan kelapa sawit. Dengan rencana pengambilalihan
ini, total lahan perkebunan dan total lahan yang telah ditanami dengan kelapa sawit
masing-masing akan meningkat menjadi sekitar 387.483 hektar dan sekitar 138.081
hektar. Secara keseluruhan luas lahan yang telah ditanami adalah sekitar 165.000
hektar termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.
Strategi pengembangan perusahaan indofood
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., yang telah menjadi perusahaan raksasa terbesar
di Indonesia yang selalu mendirikan unit-unit bisnis pendukungnya untuk mencapai
keinginan terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi. Tentu saja dengan
memiliki sistem produksi yang terintegrasi, PT. Iindofood dengan mudah menguasai
pasar, dan tidak tergantung terhadap pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan perusahaan, PT. Indofood
menggunakan strategi Intensif (Intensive strategy) yang terdiri dari tiga strategi
utama yaitu: Penetrasi Pasar, Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.
Strategi Penetrasi Pasar. Strategi ini berusaha untuk meningkatkan market
share suatu produk melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar. Dapat
diimplementasikan dengan menambah jumlah tenaga penjual, iklan, atau
usaha promosi lainnya.
Strategi Pengembangan Pasar. Tujuan untuk memperbesar pangsa pasar
dengan memperkenalkan produk atau jasa ke daerah-daerah baru.
Strategi Pengembangan Produk. Meningkatkan penjualan dengan
meningkatkan atau memodifikasi produk-produk yang ada.
Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi ,Strategi ini
dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk menciptakan persepsi pasar potensial
terhadap produk baru yang berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau
membeli dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita
ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan
15. 2018
15 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
promosi iklan yang mengusung tema nusantara. Hal ini yang mendasari kami bahwa
PT. Indofood menggunakan strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar
yang luas terhadap produk mie instannya. Strategi yang digunakan PT. Indofood
untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi Integrasi Vertikal (Vertical
Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan melakukan pengawasan
lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok (Backward
Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration Strategy).
Akuisisi oleh PT. Indofood menurut kami, adalah pengambilalihan kepemilikan
mayoritas saham perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan
kepemilikan atau meningkatkan pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT.
Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat digunakan PT. Indofood
sebagai sumber bahan baku pembuatan produknya. Dari sudut pandang PT. Indofood
adalah tepat dengan mengakuisisi PT. Londsum. Dimaksudkan dengan adanya
kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan
baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan
PT. Londsum, kemungkinan terciptanya resiko atau konflik di antara kedua
perusahaan semakin besar.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dari bahan bacaan “Sukses PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
tidak hanya untuk Mie instan” diatas, kami simpulkan bahwa suatu unit
bisnis/perusahaan dapat mElakukan penerapan strategi generik dengan
memperhatikan beberapa strategi di dalamnya. PT Indofood Tbk, banyak melakukan
diferensiasi produk untuk memenangkan persaingan hingga menguasai pangsa pasar
saat ini. Dengan demikian, didapatkan bahwa strategi generik yang diterapkan oleh
Indofood adalah diferensiasi produk unggulan serta mengakuisisi PT Lonsum untuk
memperluas lahan perkebunan.
Struktur divisional PT Indofood
Susunan Dewan Komisaris :
Manuel Velez Pangilinan : Komisaris Utama
Benny Setiawan S : Komisaris
Edward Anthony : Komisaris
Ibrahim Risjad : Komisaris
Albert del Rosario : Komisaris
16. 2018
16 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Robert C.N : Komisaris
Graham Leigh P : Komisaris
Utomo josodirjo : Komisaris independen
Torstein. S : Komisaris independen
Wahjudi Prakarsa : Komisaris independen
Susunan Direksi :
Anthoni Salim : Direktur Utama
Fransiscus .W : wakil Direktur utama
Cesar Manikan D : wakil Direktur utama
Darmawan Sarsito : wakil Direktur utama
Aswan Tukiaty : Direktur
Tjhie Tje Fie : Direktur
Taufik .W : Direktur
Peter Kradolfer : Direktur
Program Penelitian Indofood Riset Nugraha 2010/2011
Menindaklanjuti surat Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk nomor
SKE26/CPR/VI/2010 tanggal 10 Juni 2010 perihal Penawaran Program Indofood Riset
Nugraha 2010/2011, bersama ini dengan hormat kami sampaikan bahwa PT
Indofood Sukses Makmur Tbk membuka penawaran khusus bagi para peneliti di
Institut Teknologi Bandung di bawah koordinasi LPPM ITB untuk berpartisipasi dalam
Program Penelitian Indofood Riset Nugraha (IRN) 2010/2011.
Penawaran khusus ini diperuntukan bagi para mahasiswa S2 dan S3 secara
perorangan dan kelompok serta dosen dalam bentuk kelompok di bawah koordinasi
LPPM ITB.
17. 2018
17 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
Kegiatan penelitian yang akan didanai adalah kegiatan penelitian dalam bidang
Teknologi Pangan dan Gizi Masyarakat, khususnya:
1. Pengembangan Produk Kaya Protein
2. Pengembangan Teknologi dan Produksi Pangan Berbasis 10 Komoditas
3. Pengembangan Fortifikasi Pangan
4. Pemanfaatan Bioteknologi dan Kimia Pangan untuk Mendukung
Penganekaragaman Pangan.
Program penelitian bersifat multiyears dengan jangka waktu maksimal 3 tahun. LPPM
ITB akan memilih 3 judul proposal untuk diusulkan kepada Panitia Indofood Riset
Nugraha untuk kemudian dipilih 2 proposal terbaik yang akan didanai dengan alokasi
masing – masing sebesar Rp. 50 juta per tahun.
Panduan dan format proposal dapat diperoleh di bawah ini. Batas akhir penerimaan
proposal adalah tanggal 12 Juli 2010 di LPPM ITB.
kesimpulan:
jadi dari contoh sebuah kompetisi yg di koordinasikan oleh LPPM ITB dapat kita ambil
kesimpulan bahwa setiap koordinasi atau kerja sama diperlukan dalam
pengembangan suatu program atau teknologi yang baru,dengan adanya koordinasi
setiap pekerjaan atau tugas akan lebih efisien,sesuai dengan keinginan dan tidak
memakan banyak biaya,yang intinya bila kita memiliki koordinasi yang baik maka
akan mengahsilkan keuntungan.
Strength,Weakness,opportunity perusahaan Indofood
Strength
1. Keahlian dalam cita rasa Indonesia
2. Produksi rendah biaya
3. Jangkauan distribusi luas
4. Kecepatan dalam menjangkau konsumen
5. Brand yang sudah terkenal
Weakness
1. Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan
2. Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood
3. Permintaan pasar yang belum terpenuhi
18. 2018
18 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
opportunity
1. Melakukan ekspansi ke luar negeri
2. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis
3. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain
Treath
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
19. 2018
19 Hukum Bisnis Dan Lingkungan PusatBahan Ajar dan eLearning
Suci Meidiana Pratiwi http://www.mercubuana.ac.id
DaftarPustaka
https://www.cekkembali.com/lembaga-pembiayaan/
https://www.maxmanroe.com/5-peran-strategis-komunitas-bisnis-dalam-dunia-
usaha.html
http://www.akuntansilengkap.com/perbankan/pengertian-tujuan-fungsi-jenis-
asuransi-lengkap/
https://www.cermati.com/artikel/apa-itu-hukum-asuransi-dan-bagaimana-cara-
kerjanya
https://okisupriyadi.wordpress.com/2012/10/18/implementasi-rencana-strategi-
perusahaan-indofood-tbk-2/