SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
1. Ayu Dara Kharisma
2. Delta Amelia
3. Dewi Sundari
4. Ending Permata
5. Evitia Yuliani
Taksonomi Tanaman Kelapa
Sawit
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivision: Spermatophyta
Division: Magnoliophyta
Class: Liliopsida
Subclass: Arecidae
Order: Arecales
Family: Arecaceae
Genus: Elaeis
Species: Elaeis guineensis (sawit
bali/sawit afrika)
AKAR
Akarnya serabut. Memiliki akar
tunggang pada saat masa menjadi
kecambah.
Radikula (bakal akar) pada bibit
terus tumbuh memanjang ke arah
bawah selama 6 bulan terus-
menerus.
Panjang akarnya mencapai 15 cm.
Mempunyai akar primer yang terus
berkembang.
Susunan akarnya terdiri atas akar
serabut primer dan akar serabut
sekunder.
Kedalaman perakaran mencapai 8
meter dan 16 meter secara
horizontal.
Merupakan daun lengkap adanya
1. Pelepah daun (Vagina)
2. Tangkai daun (Petiolus)
3. Helaian daun ( Lamina)
Memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu ayam atau burung.
Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang
sangat tajam dan keras kedua sisinya.
 Anak-anak daun tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun.
 Kumpulan anak daun ( leaflets) yang mempunyai helaian
(lamina ) dan tulang anak laun (midrib )
 Rachis yang merupakan anak daun melekat
 Tangkai daun yang merupakan bagian antara daun dan batang
 Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai pelindungan dari
kuncup dan memberi kekuatan pada batang.
Luas daun meningkat secara progresif pada umur sekitar 8-10
tahun
Tepi daun berbentuk pipih dan tepinya melebar (bersayap)
Ujung daun Runcing
Warna daun hijau
Tanaman kelapa sawit
memiliki batang lurus,
melawan arah gravitasi bumi.
Penebalan sekunder tidak
terjadi pada batang.
Dalam beberapa kondisi,
batang kelapa sawit juga dapat
bercabang.
Batang kelapa sawit berbentuk
silinder, diameter sekitar 10
cm pada tanaman muda
hingga 75 cm pada tanaman
tua.
Bagian bawah batang yang
agak membesar disebut
bonggol. Bagian ini memiliki
diameter lebih besar 10-20 %
dari batang bagian atas.
 Pada tahun-tahun pertama,
kelapa sawit tidak tampak
adanya pertumbuhan
memanjang. Awalnya berbentuk
poros batang dan di sekitar
poros tersebut terbentuk daun-
daun yang ukirannya semakin
bertambah besar. Setelah
tanaman berumur 4 tahun,
batang mulai memperlihatkan
pertumbuhan memanjang.
 Tumbuhan yang tumbuh kurus
memanjang menandakan bahwa
faktor-faktor tumbuhnya tidak
sempurna. Keadaan ini terjadi
karena jarak tanam terlalu
sempit sehingga daun-daun
kelapa sawit saling tumpah
tindih, akibatnya daun kesulitan
mendapatkan sinar matahari.
Ketebalan batang tergantung
pada kekuatan pertumbuhan
daun-daunnya.
Tinggi batang bertambah sekitar
45 cm/tahun. Dalam kondisi
lingkungan yang sesuai,
pertambahan tinggi dapat
mencapai 100 cm/tahun.
Pada saat tanaman berumur 25
tahun, tinggi batang kelapa sawit
dapat mencapai 13-18 meter.
Pangkal pelepah kelapa sawit
mulai rontok pada umur 15
tahun. Namun, untuk spesies
tertentu, seperti varietas dura,
kerontokan pelepahnya mulai
saat tanaman berumur 10 tahun.
Batang kelapa sawit terdiri dari
pembuluh-pembuluh yang terikat
secara diskrit dalam jaringan
parenkim.
Daun pelepah yang menempel
dan membalut batang dengan
susunan spiral disebut filotaksis
atau dikenal juga sebagai “spiral
genetik”.
Umumnya, spiral genetik dapat
memutar ke kanan atau ke kiri
mengikuti deret Fibonacci
dengan kelipatan 8. Namun, ada
juga tanaman yang membentuk
filotaksis berdasarkan kelipatan
5, 13, atau 21.
Meristem pucuk terletak dekat
ujung batang, dimana
pertumbuhan batang sedikit agak
membesar. Aktivitas meristem
pucuk hanya memberikan sedikit
kontribusi terhadap jaringan
batang karena fungsi utamanya
menghasilkan daun dan
infloresen bunga.
Penebalan dan pembesaran
batang terjadi karena aktivitas
penebalan meristem primer yang
terletak di bawah meristem pucuk
Batang diselimuti oleh
pangkal pelepah daun
tua sampai kira-kira
umur 11-15 tahun. Setelah
itu, bekas pelepah daun
mulai rontok, biasanya
mulai dari bagian tengah
batang kemudian meluas
ke atas dan ke bawah.
Batang kelapa sawit tua
biasanya sudah tidak ada
lagi bekas tangkai
pelepah daun tua, kecuali
sedikit di bawah
tajuknya.
Fungsi utama batang sebagai sistem pembuluh yang
mengangkut air dan hara mineral dari akar dan
melalui xilem serta mengangkut hasil fotosintesis
melalui floem.
Sebagai penyangga daun, bunga, buah.
Sebagai penyimpan cadangan makanan. Fungsi
batang sebagai organ penimbunan zat makanan
belum diketahui dengan jelas, tetapi umumnya batang
mengandung sejumlah besar karbohidrat dan mineral,
seperti kalium dan nitrogen.
Ciri Bunga Kelapa Sawit
Monocieus
Bunga tidak sempurna
Bunga tidak lengkap
Muncul dari ketiak daun
Bunga majemuk
Kumpulan spikelet yang tersusun dalam
infloresen berbentuk spiral.
Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang
terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan
pengaruh lingkungan seperti penyinaran,
pemupukan serta perlakuan lainnya.
Lanjutan…
Penyerbukan dilakukan oleh angin
dan serangga.
Jantan maupun bunga betina
biasanya terbuka selama 2 hari
Memerlukan waktu 2.5—3 tahun
Muncul saat menjelang antesis
(penyerbukan).
Pada tanaman muda (2-4 tahun), anthesis
biasanya terjadi pada ketiak daun nomor
20
Pada tanaman tua (> 12 tahun ) terjadi
pada daun lebih muda, yaitu sekitar daun
nomor 15.
Peduncullus
Reseptacullum
Pedicellus
Bagian-bagian Bunga
Betina
Perigonium
Pistillum
Kalyx
Lanjutan…
Bunga Betina
Berbentuk agak bundar (oval)
 Ujung kelopak bunga agak rata dan
diameter bunga lebih besar.
Tandan bunga terbungkus oleh
seludang bunga, yang akan pecah
pada 15 – 30 hari
Receptive dengan adanya bunga
yang mekar pada spikelet dengan
waktu 3-5 hari.
Panjang tandan bunga betina bisa
mencapai 30 cm
 Panjang infloresen betina 30 cm atau lebih.
 Infloresen jantan dan betina secara bersama-
sama terbentuk dari bract .
 Bagian tengah infloresen betina, setiap
spikelet dapat menghasilkan 12-30 bunga.
Bagian atas dan bahwa infloresen, spikelet
hanya menghasikan 12 bunga atau kurang.
 Setiap bract mampu menghasilkan sebuah
bunga trifloral.
Lanjutan…
Spikelet pada bagian bawah infloresen akan mekar
lebih dahulu daripada spikelet bagian atas.
Bunga-bunga betina ini setelah anthesis akan
menjadi buah/brondolan (loose fruit).
Kelompok bunga spikelet dapat merupakan urutan-
urutan dari percabangan simpodial (yang
memendek).
Tangkai yang lebih panjang, bentuknya
lonjong memanjang.
bunga jantan mekar mulai dari bagian dasar
spikelet.
Terdiri dari 6 helai benang sari dan 6
perhiasan bunga.
Bunga jantan yang sedang anthesis berbau
adas sangat semerbak.
Pada mulanya yang keluar adalah bunga
jantan kemudian secara bertahap akan
muncul bunga betina.
Bunga Jantan
INFLORENSI BUNGA JANTAN
Infloresen jantan memiliki tangkai (penduncle) yang
lebih panjang.
Terdiri dari spikelet yang berbentuk silinder seperti
jari-jari tangan serta tidak berduri.
Sebelum mekar, infloresen terbungkus oleh
triangular bract .
Perianth lapisan luar bersifat keras, perianth dalam
bersifat lunak.
Kelainan pada Tanaman Kelapa Sawit
 Bunga banci atau hermaprodit
 Bunga andromorphic (andogynous)
 Buah parthenocarpi
 Primordial bunga atau floral initiation
 Sex determination
Diagram Bunga A.Beirnaert
Sistem Percabangan Bunga Kelapa
Sawit
Bunga jantan kelapa
sawit masa anthesis
Dihinggapi oleh
serangga
Kumbang E. kamerunicus
membawa serbuk sari dari
bunga jantan
Kumbang hinggap ke bunga betina yang
telah mengalami masa anthesis dan
meletakkan serbuk sari di atas putik bunga
tersebut
Buah dan biji
terbentuk
BUAH
Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras
(epicrap),
Daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre)dan
mengandung minyak
Kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang
berwarna hitam dan keras,
Daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung
minyak, serta lembaga (embryo).
Mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari
dalam tanah.
Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua
warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi
kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye).
Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan
(buah leles).
Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau
betina.
Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 - 18 bulan
Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara
bertahap akan muncul bunga betina.
Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan
betina ada pada satu rangkaian.
Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan
bunga (bunga jantan dan bunga betina).
Nigrescens
Buah nigrescens
berwarna ungu sampai
hitam pada waktu
muda dan berubah
menjadi jingga
kehitam-hitaman pada
waktu matang.
Virescens
Pada waktu muda,
buah virescens
berwarna hijau dan
ketika matang
warnanya berubah
menjadi jingga
kemerahan, tetapi
ujungnya tetap
kehijau-hijauan.
Pada waktu muda,
buah albescens
berwarna keputih-
putihan, sedangkan
setelah matang
berubah menjadi
kekuning-kuningan
dan ujungnya
berwarna ungu
kehitam-hitaman.
Biji
Di dalam biji terdapat 3
germpore. Jumlah gerkpore
yang berfungsi tergantung
kepada jumlah kernel yang
berkembang. Dalam setiap
germpore terdapat tutup berupa
serat, yang menempel di bagian
dalam permukaan shell.
Embrio biji kelapa sawit dan
cotyledone tidak akanBiji sawit
terdiri dari shell (endocarp) dan
kernel. Pada shell terdapat serat-
serat yang menempel
dengan arah memanjang.
Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akan terangkat ke atas
sebagai bagian tanaman hijau, yang akan berfungsi untuk
fotosintesa. Sebagai gantinya, ujung cotyledone membesar membentuk
haustorium, yang akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan
tanaman muda sampai berminggu-minggu setelah berkecambah.
Bentuk embryo lurus, dengan panjang ± 3 mm. Ujung embryo dan
germpore dipisahkan oleh lapisan operculum. Lapisan ini terdiri dari
lapisan endosperm yang tipis dan menyatukan pangkal serat
membentuk tutup germpore terdorong keluar secara bersama dari biji.
Bagian embryo yang keluar dari cotyledone membentuk sebuah
tonjolan disebut Petiola. Ke arah atas petiola membentuk plumula dan
ke bawah membentuk radikula. Plumula dan radikula tumbuh dalam
bentuk silindris. Haustorium tetap berada di dalam biji. Karena akar
dan batang belum berfungsi, persediaan makanan masih tetap diambil
dari daging biji. Jika lembaga (kecambah) ini terputus dari daging biji
kecambah akan menjadi layu dan mati. Sewaktu memindahkan
kecambah ke dalam bibitan (pre nursery) kecambah ini tidak boleh
putus dari bijinya.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihTidar University
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiSupianto Anto
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)tani57
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
 
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawit
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawitElaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawit
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawitretnoret
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benihLaporan praktikum kemurnian benih
Laporan praktikum kemurnian benih
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bungaMakalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
Makalah morfotum alat perkembangbiakan bunga
 
Ppt aha 3
Ppt aha 3Ppt aha 3
Ppt aha 3
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Klasifikasi buah (4)
Klasifikasi buah (4)Klasifikasi buah (4)
Klasifikasi buah (4)
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG “PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Hama teh
Hama tehHama teh
Hama teh
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Hama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman PadiHama Penyakit Tanaman Padi
Hama Penyakit Tanaman Padi
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)Botani uas pertemuan ke  1 (bunga)
Botani uas pertemuan ke 1 (bunga)
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Hpkebun6
Hpkebun6Hpkebun6
Hpkebun6
 
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawit
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawitElaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawit
Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator tanaman kelapa sawit
 

Similar to BUAH DAN BIJIKELAPA SAWIT

Similar to BUAH DAN BIJIKELAPA SAWIT (20)

Mawar
MawarMawar
Mawar
 
Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Ciri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sdCiri khusus tumbuhan sd
Ciri khusus tumbuhan sd
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
KELOMPOK 2 PANGAN UTAMA AGRO A TANAMAN PADI fix.pptx
KELOMPOK 2 PANGAN UTAMA AGRO A TANAMAN PADI fix.pptxKELOMPOK 2 PANGAN UTAMA AGRO A TANAMAN PADI fix.pptx
KELOMPOK 2 PANGAN UTAMA AGRO A TANAMAN PADI fix.pptx
 
Klasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padiKlasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padi
 
Klasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padiKlasifikasi tanaman padi
Klasifikasi tanaman padi
 
Sperma to phyta
Sperma to phytaSperma to phyta
Sperma to phyta
 
Ciri & Sifat Kantong Semar_ Anita Rasuna Sari Siregar.pdf
Ciri & Sifat Kantong Semar_ Anita Rasuna Sari Siregar.pdfCiri & Sifat Kantong Semar_ Anita Rasuna Sari Siregar.pdf
Ciri & Sifat Kantong Semar_ Anita Rasuna Sari Siregar.pdf
 
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptxTUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
TUgas KELOMPOK 4 Modul D.pptx
 
About plants
About plantsAbout plants
About plants
 
Bungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatuBungan kembang sepatu
Bungan kembang sepatu
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Biologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhanBiologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhan
 
Botani
BotaniBotani
Botani
 
Budidaya tanman kelapa
Budidaya tanman kelapaBudidaya tanman kelapa
Budidaya tanman kelapa
 
Handout mortum 3
Handout mortum 3Handout mortum 3
Handout mortum 3
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
 

More from Al-kimia Esencias Florales (10)

praktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhanpraktikum morfologi tumbuhan
praktikum morfologi tumbuhan
 
Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Anatomi Aves
 
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullariaTissue culture of Nephentes mirabilis  and Nephentes ampullaria
Tissue culture of Nephentes mirabilis and Nephentes ampullaria
 
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya SekarangSejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
Sejarah Dulmuluk di Palembang dan Keberadaannya Sekarang
 
Tafsir Hadist
Tafsir HadistTafsir Hadist
Tafsir Hadist
 
Administrasi humas pendidikan ii
Administrasi humas pendidikan iiAdministrasi humas pendidikan ii
Administrasi humas pendidikan ii
 
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di PalembangRiwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Phylum Annelids
Phylum AnnelidsPhylum Annelids
Phylum Annelids
 
Phylum Annelida
Phylum AnnelidaPhylum Annelida
Phylum Annelida
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 

BUAH DAN BIJIKELAPA SAWIT

  • 1.
  • 2. 1. Ayu Dara Kharisma 2. Delta Amelia 3. Dewi Sundari 4. Ending Permata 5. Evitia Yuliani
  • 3. Taksonomi Tanaman Kelapa Sawit Kingdom: Plantae Subkingdom: Tracheobionta Superdivision: Spermatophyta Division: Magnoliophyta Class: Liliopsida Subclass: Arecidae Order: Arecales Family: Arecaceae Genus: Elaeis Species: Elaeis guineensis (sawit bali/sawit afrika)
  • 4. AKAR Akarnya serabut. Memiliki akar tunggang pada saat masa menjadi kecambah. Radikula (bakal akar) pada bibit terus tumbuh memanjang ke arah bawah selama 6 bulan terus- menerus. Panjang akarnya mencapai 15 cm. Mempunyai akar primer yang terus berkembang. Susunan akarnya terdiri atas akar serabut primer dan akar serabut sekunder. Kedalaman perakaran mencapai 8 meter dan 16 meter secara horizontal.
  • 5. Merupakan daun lengkap adanya 1. Pelepah daun (Vagina) 2. Tangkai daun (Petiolus) 3. Helaian daun ( Lamina) Memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu ayam atau burung. Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang sangat tajam dan keras kedua sisinya.  Anak-anak daun tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun.  Kumpulan anak daun ( leaflets) yang mempunyai helaian (lamina ) dan tulang anak laun (midrib )  Rachis yang merupakan anak daun melekat  Tangkai daun yang merupakan bagian antara daun dan batang  Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai pelindungan dari kuncup dan memberi kekuatan pada batang. Luas daun meningkat secara progresif pada umur sekitar 8-10 tahun Tepi daun berbentuk pipih dan tepinya melebar (bersayap) Ujung daun Runcing Warna daun hijau
  • 6. Tanaman kelapa sawit memiliki batang lurus, melawan arah gravitasi bumi. Penebalan sekunder tidak terjadi pada batang. Dalam beberapa kondisi, batang kelapa sawit juga dapat bercabang. Batang kelapa sawit berbentuk silinder, diameter sekitar 10 cm pada tanaman muda hingga 75 cm pada tanaman tua. Bagian bawah batang yang agak membesar disebut bonggol. Bagian ini memiliki diameter lebih besar 10-20 % dari batang bagian atas.
  • 7.  Pada tahun-tahun pertama, kelapa sawit tidak tampak adanya pertumbuhan memanjang. Awalnya berbentuk poros batang dan di sekitar poros tersebut terbentuk daun- daun yang ukirannya semakin bertambah besar. Setelah tanaman berumur 4 tahun, batang mulai memperlihatkan pertumbuhan memanjang.  Tumbuhan yang tumbuh kurus memanjang menandakan bahwa faktor-faktor tumbuhnya tidak sempurna. Keadaan ini terjadi karena jarak tanam terlalu sempit sehingga daun-daun kelapa sawit saling tumpah tindih, akibatnya daun kesulitan mendapatkan sinar matahari.
  • 8. Ketebalan batang tergantung pada kekuatan pertumbuhan daun-daunnya. Tinggi batang bertambah sekitar 45 cm/tahun. Dalam kondisi lingkungan yang sesuai, pertambahan tinggi dapat mencapai 100 cm/tahun. Pada saat tanaman berumur 25 tahun, tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 13-18 meter. Pangkal pelepah kelapa sawit mulai rontok pada umur 15 tahun. Namun, untuk spesies tertentu, seperti varietas dura, kerontokan pelepahnya mulai saat tanaman berumur 10 tahun. Batang kelapa sawit terdiri dari pembuluh-pembuluh yang terikat secara diskrit dalam jaringan parenkim.
  • 9. Daun pelepah yang menempel dan membalut batang dengan susunan spiral disebut filotaksis atau dikenal juga sebagai “spiral genetik”. Umumnya, spiral genetik dapat memutar ke kanan atau ke kiri mengikuti deret Fibonacci dengan kelipatan 8. Namun, ada juga tanaman yang membentuk filotaksis berdasarkan kelipatan 5, 13, atau 21. Meristem pucuk terletak dekat ujung batang, dimana pertumbuhan batang sedikit agak membesar. Aktivitas meristem pucuk hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap jaringan batang karena fungsi utamanya menghasilkan daun dan infloresen bunga. Penebalan dan pembesaran batang terjadi karena aktivitas penebalan meristem primer yang terletak di bawah meristem pucuk
  • 10. Batang diselimuti oleh pangkal pelepah daun tua sampai kira-kira umur 11-15 tahun. Setelah itu, bekas pelepah daun mulai rontok, biasanya mulai dari bagian tengah batang kemudian meluas ke atas dan ke bawah. Batang kelapa sawit tua biasanya sudah tidak ada lagi bekas tangkai pelepah daun tua, kecuali sedikit di bawah tajuknya.
  • 11. Fungsi utama batang sebagai sistem pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar dan melalui xilem serta mengangkut hasil fotosintesis melalui floem. Sebagai penyangga daun, bunga, buah. Sebagai penyimpan cadangan makanan. Fungsi batang sebagai organ penimbunan zat makanan belum diketahui dengan jelas, tetapi umumnya batang mengandung sejumlah besar karbohidrat dan mineral, seperti kalium dan nitrogen.
  • 12. Ciri Bunga Kelapa Sawit Monocieus Bunga tidak sempurna Bunga tidak lengkap Muncul dari ketiak daun Bunga majemuk Kumpulan spikelet yang tersusun dalam infloresen berbentuk spiral. Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan pengaruh lingkungan seperti penyinaran, pemupukan serta perlakuan lainnya.
  • 13. Lanjutan… Penyerbukan dilakukan oleh angin dan serangga. Jantan maupun bunga betina biasanya terbuka selama 2 hari
  • 14. Memerlukan waktu 2.5—3 tahun Muncul saat menjelang antesis (penyerbukan). Pada tanaman muda (2-4 tahun), anthesis biasanya terjadi pada ketiak daun nomor 20 Pada tanaman tua (> 12 tahun ) terjadi pada daun lebih muda, yaitu sekitar daun nomor 15.
  • 18. Bunga Betina Berbentuk agak bundar (oval)  Ujung kelopak bunga agak rata dan diameter bunga lebih besar. Tandan bunga terbungkus oleh seludang bunga, yang akan pecah pada 15 – 30 hari Receptive dengan adanya bunga yang mekar pada spikelet dengan waktu 3-5 hari. Panjang tandan bunga betina bisa mencapai 30 cm
  • 19.  Panjang infloresen betina 30 cm atau lebih.  Infloresen jantan dan betina secara bersama- sama terbentuk dari bract .  Bagian tengah infloresen betina, setiap spikelet dapat menghasilkan 12-30 bunga. Bagian atas dan bahwa infloresen, spikelet hanya menghasikan 12 bunga atau kurang.  Setiap bract mampu menghasilkan sebuah bunga trifloral.
  • 20. Lanjutan… Spikelet pada bagian bawah infloresen akan mekar lebih dahulu daripada spikelet bagian atas. Bunga-bunga betina ini setelah anthesis akan menjadi buah/brondolan (loose fruit). Kelompok bunga spikelet dapat merupakan urutan- urutan dari percabangan simpodial (yang memendek).
  • 21. Tangkai yang lebih panjang, bentuknya lonjong memanjang. bunga jantan mekar mulai dari bagian dasar spikelet. Terdiri dari 6 helai benang sari dan 6 perhiasan bunga. Bunga jantan yang sedang anthesis berbau adas sangat semerbak. Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina.
  • 23. INFLORENSI BUNGA JANTAN Infloresen jantan memiliki tangkai (penduncle) yang lebih panjang. Terdiri dari spikelet yang berbentuk silinder seperti jari-jari tangan serta tidak berduri. Sebelum mekar, infloresen terbungkus oleh triangular bract . Perianth lapisan luar bersifat keras, perianth dalam bersifat lunak.
  • 24. Kelainan pada Tanaman Kelapa Sawit  Bunga banci atau hermaprodit  Bunga andromorphic (andogynous)  Buah parthenocarpi  Primordial bunga atau floral initiation  Sex determination
  • 26. Sistem Percabangan Bunga Kelapa Sawit
  • 27. Bunga jantan kelapa sawit masa anthesis Dihinggapi oleh serangga Kumbang E. kamerunicus membawa serbuk sari dari bunga jantan Kumbang hinggap ke bunga betina yang telah mengalami masa anthesis dan meletakkan serbuk sari di atas putik bunga tersebut Buah dan biji terbentuk
  • 28. BUAH Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras (epicrap), Daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre)dan mengandung minyak Kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang berwarna hitam dan keras, Daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung minyak, serta lembaga (embryo). Mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari dalam tanah. Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye). Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan (buah leles). Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau betina. Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 - 18 bulan Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara bertahap akan muncul bunga betina. Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan betina ada pada satu rangkaian. Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan bunga (bunga jantan dan bunga betina).
  • 29. Nigrescens Buah nigrescens berwarna ungu sampai hitam pada waktu muda dan berubah menjadi jingga kehitam-hitaman pada waktu matang.
  • 30. Virescens Pada waktu muda, buah virescens berwarna hijau dan ketika matang warnanya berubah menjadi jingga kemerahan, tetapi ujungnya tetap kehijau-hijauan.
  • 31. Pada waktu muda, buah albescens berwarna keputih- putihan, sedangkan setelah matang berubah menjadi kekuning-kuningan dan ujungnya berwarna ungu kehitam-hitaman.
  • 32. Biji Di dalam biji terdapat 3 germpore. Jumlah gerkpore yang berfungsi tergantung kepada jumlah kernel yang berkembang. Dalam setiap germpore terdapat tutup berupa serat, yang menempel di bagian dalam permukaan shell. Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akanBiji sawit terdiri dari shell (endocarp) dan kernel. Pada shell terdapat serat- serat yang menempel dengan arah memanjang.
  • 33. Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akan terangkat ke atas sebagai bagian tanaman hijau, yang akan berfungsi untuk fotosintesa. Sebagai gantinya, ujung cotyledone membesar membentuk haustorium, yang akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan tanaman muda sampai berminggu-minggu setelah berkecambah. Bentuk embryo lurus, dengan panjang ± 3 mm. Ujung embryo dan germpore dipisahkan oleh lapisan operculum. Lapisan ini terdiri dari lapisan endosperm yang tipis dan menyatukan pangkal serat membentuk tutup germpore terdorong keluar secara bersama dari biji. Bagian embryo yang keluar dari cotyledone membentuk sebuah tonjolan disebut Petiola. Ke arah atas petiola membentuk plumula dan ke bawah membentuk radikula. Plumula dan radikula tumbuh dalam bentuk silindris. Haustorium tetap berada di dalam biji. Karena akar dan batang belum berfungsi, persediaan makanan masih tetap diambil dari daging biji. Jika lembaga (kecambah) ini terputus dari daging biji kecambah akan menjadi layu dan mati. Sewaktu memindahkan kecambah ke dalam bibitan (pre nursery) kecambah ini tidak boleh putus dari bijinya.