Tanaman kelapa sawit memiliki ciri-ciri seperti daun berbentuk menyerupai bulu ayam, batang yang lurus dan berdiameter hingga 75 cm, bunga majemuk yang terdiri dari bunga jantan dan betina, serta buah berbentuk oval yang mengandung biji dan minyak sawit.
4. AKAR
Akarnya serabut. Memiliki akar
tunggang pada saat masa menjadi
kecambah.
Radikula (bakal akar) pada bibit
terus tumbuh memanjang ke arah
bawah selama 6 bulan terus-
menerus.
Panjang akarnya mencapai 15 cm.
Mempunyai akar primer yang terus
berkembang.
Susunan akarnya terdiri atas akar
serabut primer dan akar serabut
sekunder.
Kedalaman perakaran mencapai 8
meter dan 16 meter secara
horizontal.
5. Merupakan daun lengkap adanya
1. Pelepah daun (Vagina)
2. Tangkai daun (Petiolus)
3. Helaian daun ( Lamina)
Memiliki daun (frond) yang menyerupai bulu ayam atau burung.
Di bagian pangkal pelepah daun terbentuk dua baris duri yang
sangat tajam dan keras kedua sisinya.
Anak-anak daun tersusun berbaris dua sampai ke ujung daun.
Kumpulan anak daun ( leaflets) yang mempunyai helaian
(lamina ) dan tulang anak laun (midrib )
Rachis yang merupakan anak daun melekat
Tangkai daun yang merupakan bagian antara daun dan batang
Seludang daun (sheath) yang berfungsi sebagai pelindungan dari
kuncup dan memberi kekuatan pada batang.
Luas daun meningkat secara progresif pada umur sekitar 8-10
tahun
Tepi daun berbentuk pipih dan tepinya melebar (bersayap)
Ujung daun Runcing
Warna daun hijau
6. Tanaman kelapa sawit
memiliki batang lurus,
melawan arah gravitasi bumi.
Penebalan sekunder tidak
terjadi pada batang.
Dalam beberapa kondisi,
batang kelapa sawit juga dapat
bercabang.
Batang kelapa sawit berbentuk
silinder, diameter sekitar 10
cm pada tanaman muda
hingga 75 cm pada tanaman
tua.
Bagian bawah batang yang
agak membesar disebut
bonggol. Bagian ini memiliki
diameter lebih besar 10-20 %
dari batang bagian atas.
7. Pada tahun-tahun pertama,
kelapa sawit tidak tampak
adanya pertumbuhan
memanjang. Awalnya berbentuk
poros batang dan di sekitar
poros tersebut terbentuk daun-
daun yang ukirannya semakin
bertambah besar. Setelah
tanaman berumur 4 tahun,
batang mulai memperlihatkan
pertumbuhan memanjang.
Tumbuhan yang tumbuh kurus
memanjang menandakan bahwa
faktor-faktor tumbuhnya tidak
sempurna. Keadaan ini terjadi
karena jarak tanam terlalu
sempit sehingga daun-daun
kelapa sawit saling tumpah
tindih, akibatnya daun kesulitan
mendapatkan sinar matahari.
8. Ketebalan batang tergantung
pada kekuatan pertumbuhan
daun-daunnya.
Tinggi batang bertambah sekitar
45 cm/tahun. Dalam kondisi
lingkungan yang sesuai,
pertambahan tinggi dapat
mencapai 100 cm/tahun.
Pada saat tanaman berumur 25
tahun, tinggi batang kelapa sawit
dapat mencapai 13-18 meter.
Pangkal pelepah kelapa sawit
mulai rontok pada umur 15
tahun. Namun, untuk spesies
tertentu, seperti varietas dura,
kerontokan pelepahnya mulai
saat tanaman berumur 10 tahun.
Batang kelapa sawit terdiri dari
pembuluh-pembuluh yang terikat
secara diskrit dalam jaringan
parenkim.
9. Daun pelepah yang menempel
dan membalut batang dengan
susunan spiral disebut filotaksis
atau dikenal juga sebagai “spiral
genetik”.
Umumnya, spiral genetik dapat
memutar ke kanan atau ke kiri
mengikuti deret Fibonacci
dengan kelipatan 8. Namun, ada
juga tanaman yang membentuk
filotaksis berdasarkan kelipatan
5, 13, atau 21.
Meristem pucuk terletak dekat
ujung batang, dimana
pertumbuhan batang sedikit agak
membesar. Aktivitas meristem
pucuk hanya memberikan sedikit
kontribusi terhadap jaringan
batang karena fungsi utamanya
menghasilkan daun dan
infloresen bunga.
Penebalan dan pembesaran
batang terjadi karena aktivitas
penebalan meristem primer yang
terletak di bawah meristem pucuk
10. Batang diselimuti oleh
pangkal pelepah daun
tua sampai kira-kira
umur 11-15 tahun. Setelah
itu, bekas pelepah daun
mulai rontok, biasanya
mulai dari bagian tengah
batang kemudian meluas
ke atas dan ke bawah.
Batang kelapa sawit tua
biasanya sudah tidak ada
lagi bekas tangkai
pelepah daun tua, kecuali
sedikit di bawah
tajuknya.
11. Fungsi utama batang sebagai sistem pembuluh yang
mengangkut air dan hara mineral dari akar dan
melalui xilem serta mengangkut hasil fotosintesis
melalui floem.
Sebagai penyangga daun, bunga, buah.
Sebagai penyimpan cadangan makanan. Fungsi
batang sebagai organ penimbunan zat makanan
belum diketahui dengan jelas, tetapi umumnya batang
mengandung sejumlah besar karbohidrat dan mineral,
seperti kalium dan nitrogen.
12. Ciri Bunga Kelapa Sawit
Monocieus
Bunga tidak sempurna
Bunga tidak lengkap
Muncul dari ketiak daun
Bunga majemuk
Kumpulan spikelet yang tersusun dalam
infloresen berbentuk spiral.
Jumlah bunga betina dan bunga jantan yang
terbentuk dipengaruhi oleh sifat tanaman dan
pengaruh lingkungan seperti penyinaran,
pemupukan serta perlakuan lainnya.
14. Memerlukan waktu 2.5—3 tahun
Muncul saat menjelang antesis
(penyerbukan).
Pada tanaman muda (2-4 tahun), anthesis
biasanya terjadi pada ketiak daun nomor
20
Pada tanaman tua (> 12 tahun ) terjadi
pada daun lebih muda, yaitu sekitar daun
nomor 15.
18. Bunga Betina
Berbentuk agak bundar (oval)
Ujung kelopak bunga agak rata dan
diameter bunga lebih besar.
Tandan bunga terbungkus oleh
seludang bunga, yang akan pecah
pada 15 – 30 hari
Receptive dengan adanya bunga
yang mekar pada spikelet dengan
waktu 3-5 hari.
Panjang tandan bunga betina bisa
mencapai 30 cm
19. Panjang infloresen betina 30 cm atau lebih.
Infloresen jantan dan betina secara bersama-
sama terbentuk dari bract .
Bagian tengah infloresen betina, setiap
spikelet dapat menghasilkan 12-30 bunga.
Bagian atas dan bahwa infloresen, spikelet
hanya menghasikan 12 bunga atau kurang.
Setiap bract mampu menghasilkan sebuah
bunga trifloral.
20. Lanjutan…
Spikelet pada bagian bawah infloresen akan mekar
lebih dahulu daripada spikelet bagian atas.
Bunga-bunga betina ini setelah anthesis akan
menjadi buah/brondolan (loose fruit).
Kelompok bunga spikelet dapat merupakan urutan-
urutan dari percabangan simpodial (yang
memendek).
21. Tangkai yang lebih panjang, bentuknya
lonjong memanjang.
bunga jantan mekar mulai dari bagian dasar
spikelet.
Terdiri dari 6 helai benang sari dan 6
perhiasan bunga.
Bunga jantan yang sedang anthesis berbau
adas sangat semerbak.
Pada mulanya yang keluar adalah bunga
jantan kemudian secara bertahap akan
muncul bunga betina.
23. INFLORENSI BUNGA JANTAN
Infloresen jantan memiliki tangkai (penduncle) yang
lebih panjang.
Terdiri dari spikelet yang berbentuk silinder seperti
jari-jari tangan serta tidak berduri.
Sebelum mekar, infloresen terbungkus oleh
triangular bract .
Perianth lapisan luar bersifat keras, perianth dalam
bersifat lunak.
24. Kelainan pada Tanaman Kelapa Sawit
Bunga banci atau hermaprodit
Bunga andromorphic (andogynous)
Buah parthenocarpi
Primordial bunga atau floral initiation
Sex determination
27. Bunga jantan kelapa
sawit masa anthesis
Dihinggapi oleh
serangga
Kumbang E. kamerunicus
membawa serbuk sari dari
bunga jantan
Kumbang hinggap ke bunga betina yang
telah mengalami masa anthesis dan
meletakkan serbuk sari di atas putik bunga
tersebut
Buah dan biji
terbentuk
28. BUAH
Buah kelapa sawit tersusun dari kulit buah yang licin dan keras
(epicrap),
Daging buah (mesocrap) dari susunan serabut (fibre)dan
mengandung minyak
Kulit biji (endocrap) atau cangkang atau tempurung yang
berwarna hitam dan keras,
Daging biji (endosperm) yang berwarna putih dan mengandung
minyak, serta lembaga (embryo).
Mampu melakukan fotosintesis dan menyerap makanan dari
dalam tanah.
Buah yang sangat muda berwarna hijau pucat. Semakin tua
warnanya berubah menjadi hijau kehitaman, kemudian menjadi
kuning muda, dan setelah matang menjadi merah kuning (oranye).
Jika sudah berwarna oranye, buah mulai rontok dan berjatuhan
(buah leles).
Dari setiap ketiak pelepah akan keluar tandan bunga jantan atau
betina.
Bunga mulai berbunga pada umur ± 14 - 18 bulan
Pada mulanya yang keluar adalah bunga jantan kemudian secara
bertahap akan muncul bunga betina.
Terkadang akan muncul bunga banci yaitu : bunga jantan dan
betina ada pada satu rangkaian.
Sex ratio yaitu : perbandingan bunga betina dengan keseluruhan
bunga (bunga jantan dan bunga betina).
30. Virescens
Pada waktu muda,
buah virescens
berwarna hijau dan
ketika matang
warnanya berubah
menjadi jingga
kemerahan, tetapi
ujungnya tetap
kehijau-hijauan.
31. Pada waktu muda,
buah albescens
berwarna keputih-
putihan, sedangkan
setelah matang
berubah menjadi
kekuning-kuningan
dan ujungnya
berwarna ungu
kehitam-hitaman.
32. Biji
Di dalam biji terdapat 3
germpore. Jumlah gerkpore
yang berfungsi tergantung
kepada jumlah kernel yang
berkembang. Dalam setiap
germpore terdapat tutup berupa
serat, yang menempel di bagian
dalam permukaan shell.
Embrio biji kelapa sawit dan
cotyledone tidak akanBiji sawit
terdiri dari shell (endocarp) dan
kernel. Pada shell terdapat serat-
serat yang menempel
dengan arah memanjang.
33. Embrio biji kelapa sawit dan cotyledone tidak akan terangkat ke atas
sebagai bagian tanaman hijau, yang akan berfungsi untuk
fotosintesa. Sebagai gantinya, ujung cotyledone membesar membentuk
haustorium, yang akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan
tanaman muda sampai berminggu-minggu setelah berkecambah.
Bentuk embryo lurus, dengan panjang ± 3 mm. Ujung embryo dan
germpore dipisahkan oleh lapisan operculum. Lapisan ini terdiri dari
lapisan endosperm yang tipis dan menyatukan pangkal serat
membentuk tutup germpore terdorong keluar secara bersama dari biji.
Bagian embryo yang keluar dari cotyledone membentuk sebuah
tonjolan disebut Petiola. Ke arah atas petiola membentuk plumula dan
ke bawah membentuk radikula. Plumula dan radikula tumbuh dalam
bentuk silindris. Haustorium tetap berada di dalam biji. Karena akar
dan batang belum berfungsi, persediaan makanan masih tetap diambil
dari daging biji. Jika lembaga (kecambah) ini terputus dari daging biji
kecambah akan menjadi layu dan mati. Sewaktu memindahkan
kecambah ke dalam bibitan (pre nursery) kecambah ini tidak boleh
putus dari bijinya.