SlideShare a Scribd company logo
1 of 138
Download to read offline
OBAT – OBAT
EMERGENCY
Obat Emergency
 Obat yg dibutuhkan untuk mengatasi keadaan gawat
darurat
 Disiapkan dan disediakan ditempat yg mudah dijangkau
 Semua petugas harus tahu tempatnya
 Tempat tidak tidak dirubah – rubah
 Obat harus selalu siap pakai
 Harus 4 tepat : Dosis, Waktu, Cara, Dx.
Obat Emergency
Adrenalin Ephedrin S.Atropin Diazepam Lidicain 2%
Lanoxin Furosemide Kalmethason Antihistamin
Cyklokapron CA Glukonas Nabic Dextrose 40%
Obat Emergency
Obat untuk resusitasi jantung - paru
Obat untuk perbaikan sirkulasi
Lain - lain
Obat Resusitasi Jantung Paru
Adrenaline / Ephineprine
 Indikasi : Asistole
PEA / EMD
FV dan FT tanpa nadi carotis
Kontra Indikasi : pasien normal
Cara Pemberian : Intra Vena
Dosis : 1 mg. diulang setiap 3 – 5 menit
Dapat diberikan intra traceal dosis 3 – 10 X
Cara kerja
 Merangsang reseptor adrenergik
 Meningkatkan aliran darah ke jantung
 Meningkatkan aliran daarah ke otak
 Merangsang / menstimulasi reseptor Alpha dan Beta
 Reseptor Alpha tahanan perifer
 Kec.vascularisasi cerebral tensi
 Beta Inotropik & kronotropik
Adrenalin pada Anafilaktik
Ringan : tanpa shock tidak perlu
Sedang : 0,25 – 0,50 mg.
Berat : 0.50 – 1 mg
Diberikan : IV, IM, SC, trantraceal
Adrenaline 1 ampul = 1 mg. = 1 cc.
Kalau perlu dapat diulang setelah 5 – 10 mt.
Dikombinasi :
Dexametason 100 – 200 mg / delladril 1cc
Aminofilin 5 – 10 cc. bila ada wheezing
Apa saja alergen-nya ?
 Serbuk sari, makanan (laut, kacang)
 Obat-obat
 Procain, lidocain
 antibiotika bisa cross-sensitive (penicillin dan cephalosporin)
 Transfusi darah dan produknya
 albumin, plasma, FFP
 Bahan infus lain (dextran, HES, gelatin)
 Bahan kimia (contrast media, latex)
ke
target organs
NORMAL VASODILATASI
HISTAMINE
Shock
 GANGGUAN PERFUSI PERIFER
 Raba telapak tangan
* Hangat, Kering, Merah : NORMAL
* Dingin, Basah, Pucat : SHOCK
 Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan
* Merah kembali < 2 detik : NORMAL
* Merah kembali > 2 detik : SHOCK
* Bandingkan dengan tangan pemeriksa
Shock Anafilaksis
 Baringkan telentang datar
 Tungkai & kaki ditinggikan (posisi shock)
 Suntikkan adrenalin
 sc atau iv atau transtracheal
 Berikan oksigen, anti-histamin, steroid, pasang infus
 Resusitasi
Amiodaron
Indkasi : Ventrikel Fibrilasi
Ventrikel Tachikardi
Diberikan setelah DC shock ke - 3
sebelum shock ke - 4
Dosis : bolus 300 mg.
dapat diulang setelah 5 menit 150 mg.
ROSC diteruskan dgn drip 900 mg.
dalam 24 jam
Bila tidak ada amiodaron ganti lidokain 1 mg
Perkilo bb. Dapat diulang 3 – 5 menit
Lidocaine, Lignocaine,
Xylocain
 Indikasi : Mengatasi gangguan irama
- VT / VF
- PVC multipel, multifocal
- PVC salvo R on T
Antiarhytmi Drug.
- PVC multipel, multifocal
bigemini, solvo R on T
 Mencegah VT dan VF
 Meningkatkan VF threhold
 Hati – hati pada : - cardiogenikshock
- decomp. Cordis
- usia > 70 tahun
- hepatic disease
Dosis :
1. 1 mg / kg bb slow IV bolus
dilanjutkan kontinyu 1 – 4 mg.
per kg.bb / menit
larutan 0,5 – 1mg / cc
2. Bolus tambahan
dosis : 0,5 – 1mg / kg.bb / 8 – 10 menit
dosis maximal dalam satu jam pertama
total 3 mg / kg.bb.
3. Pemberian jangkah panjang
dosis : 1mg – 2mg / kg.bb / menit
diberikan secara drip
Ideal Serum Level 1 – 5 mcg / cc
OVERDOSIS
slurred speech, konvulsi, somnolence
ATROPIN
Indikasi : meningkatkan frekuensi jantung
untuk sinus bradicardi
incomplete AV blok
Melawan efek kolinergik :
penurun HR
penurunan tekanan sistemik
penurunan tekanan darah
Golongan parasimpatolitik / vagoitik
Tonus vagal menurun melawan efek kolinergik
Dosis
- Untuk bradicardi : 0.5 mg IV, max 3 mg.
- Untuk RJPO : 1 mg. IV, total 3 mg.
Atropin digunakan untuk bradicardi dan
Asistole untuk menurunkan tonus vagal
dan memperbaiki sistim konduksi
Atrioventrikuler.
Hati – hati pada IMA dan iskemia dapat
Menyebabkan takhikardi deman oksigen
Memperluas infak, merangsang VT / VF
Obat Resusitasi Jantung Paru
- Adrenalin
- Atropin
- Lidocain
Dapat diberikan sacara :
- Intra Venous - Intra Osseus
- trans tracheal dgn dosis 3 – 10 X – IV
Tidak boleh intracardial karena :
- menghentikan CPR
- nekrosis otot jantung
- menyebabkan infark
Obat – obat perbaikan sirkulasi
 Dopamin
Indikasi : - Septic shock
- Cardiogenik shock
- Gagal ginjal
- Trauma
- Pasca RJPO / post resusitasi
Syarat : normovoemik / slghtly hipervolemi
Dosis : Inotropik 5 – 10 ug
Vasopresor 10 – 15 ug.
Dopamin
 Inotropik : merangsang efek alfa dan beta
adrenergik untuk kontrktilitas
miocard, CO dan tensi
 Efek vasopresor : reseptor beta – cardiac
inotropik action.
Alfa – vasokontriksi -
tahanan perifer
Efek pada parameter hemodinamik
Dosis Reseptor Efek
Rendah dopanergik diuresis
0.5 – 5 ug B1 kontraktilitas
B2 tahanan perf
Sedang B1 CO,HR,BP
5 – 10 ug B2 tahanan perf
Tinggi B1 CO,SVR,BP
Alfa Vasokotriksi
perifer
Contoh kasus
Dawasa 45 th. Bb.50 kg.
Memerlukan Dopamin 5 ug / mcg
Rumus : mcg x bb x menit
oplosan
Pasien diatas mendapatkan Dopamin
berapa cc per jam
Cara mengencerkan dopamin
1 ampul dopamin = 200 mg. = 5 cc
Diencerkan dengan D 5% / PZ – 40 cc
Jadi : 200 / 40 = 5 mg. / cc = 5000 mrg./cc
Rumus : 1mcg x 50 x 60
5000 mcg
1 mcg = 0,6 2 = 1.2 3 = 1,8 4 = 2,4
5 = 3,0 6 = 3,6 7 = 4,2
Kontra indikasi
 Allergi
 Tachidysrithmia
 VF
 Hypovolemia
Efek samping
➢ hypertensi - Deman O2
➢ Angina pectoris - Gangguan GI
➢ PVC, VT, VF.
Dobutamin
Indikasi : Decom Cordis
Dosis : 2 – 10 mcg / kg.bb / menit
Efek : takhikardia ringan
Dobutamin
Derivat Isoproterenol
Predominan Beta Stimulant
Dobutamin 250 mg = 5 cc
Diencerkan dengan PZ, D5% - 50 cc
Jadi 250 / 50 = 5 mg / cc = 5000 mcg / cc
Rumus mcg x bb x menit
5000 mcg.
Noradrenaline
Indikasi : Septic shock
Dosis : 25 – 200 nanogram
Noradrenaline
Digunakan untuk memperbaiki sirkulasi
karena berefek simpatometik
Lain - lain
Kortikosteroid
- Perbaikan paru krn gangguan inhalasi
- Mengurangi odema cerebri
Sodium Bicarbonat
- Menetralkan asam pd jaringan iskemik
- Ph < 7,2 harus diterapi
- NaHCO3 berlebihan metab alkalosis
- K + keluar dari sel VT / VF
 VT / VF Cardiac arrest
 CPR selama 10 menit tidak ROSC dugaan cardiac arrest
disebabkan Hyperkalemia
 Dasis : 1mEq / kg.bb tiap 10 menit bisa
diulang 0,5 mEq kg.bb.
( NaHCO3 8,4%, 1 ml = 1 mEq)
Rumus NaHCO3 = BE x kg.bb x 0,3
Shock
( hypovolumi / kardiogenik )
asidosis metabolik
Na-bikarbonat
dikoreksi bila
- Ph < 7,20
jangan diberi - BE > - 10
Na - bikarbonat
Kalsium Gluconat
Penggunaan : perbaikan kontraksi jantung
Dosis : 4 – 8 mg / kg.bb.
Kalsium Klorida : 2 – 4 mg / kg.bb.
Cara pemberian IV perlahan - lahan
Morphine
Indikasi : mengatasi nyeri berat
Dosis : 0,1 mg / kg.bb. IM atau SC
1/3 – ½ mg dosis IM
0,5 – 2 mg / jm syring pump
Khasiat analgesik berdasarkan :
1. Meninggikan ambang nyeri lebih jelas
bila diberikan sebelum nyeri timbul
2. Merubah sensasi nyeri
3. Faktor tidur dimana ambang rangsang nyeri
Diazepam
Premidikasi dosis : 5 – 10 mg oral / IM
Induksi dosis : 0,16 – 0,32 mg IV
Suplemen regional : 5 – 10 mg IV
Suplemen IV anest : ketamin
Penggunaan lain : Eklampsia
Kejang
Tetanus
MIDAZOLAM
 Derivet golongan Imidazo-benzodiazepin
 Tergolong sedatif / hipnotik
 Tidak menyebabkan nyeri suntik, thrombosis, amnesia
anterograde
 Omset cepat 1,5 – 2,5 menit, peak cepat
 Waktu paru eliminasi cepat 2 – 6 jam
 Sediaan : 5 mg dalam 5 cc
15 mg dalam 3 cc
Dosis :
 Untuk sedasi
Dewasa < 60 th. : 1 – 2,5 mg IV pelan
> 60 th : 1,5 mg IV pelan ( 2 mt )
 Continous Infusion
Loading dose : 0,01 – 0,05 mg / kg.bb. IV
Maintenance : 0.02 – 0,1 mg / kg.bb / jm
Succinyl – Choline = Suxametonium
 Flakon
 Bubuk putih
 Sediaan 100 mg atau 500 mg
 Pengenceran : 5 cc atau 25 cc
dengan PZ atau aquadest
 Dosis : I mg / kg.bb. IV
50 – 75 mg dapat melumpuhkan
pernafasan selama 2 - 4 mg.
 Pemberian obat ini harus dengan control
pernafasan
 Rocuronium
Non depolarizing
Intubasi dgn dosis 1 mg / kg.bb dicapai
dalam 60 detik denga dosis 0,6 mg/kg
Pemulihan
Dosis 0,45 mg / kg.bb selama 21 menit
Dosis 0,6 mg / kg.bb selama 30-40 mt
 Vecuronium Bromida
Non depolarizing
Sediaan 1 ampul = 4 mg (serbuk )
Omset & Durasi
- Omset 2 – 3 menit ( 1 menit )
peak 3 – 5 menit
- Durasi 30 menit
Maintenance : syringe pump 1 mcg / kg/j
VITAMIN
Pengertian VITAMIN
Kata “vitamin” berasal dari bahasa latin, yaitu
gabungan dari kata “vital” artinya “hidup” dan
“amina (amin)” yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N).
Pengertian ini didasarkan pada konsep awal
penemuan vitamin, yaitu semua vitamin dianggap
mengandung atom N. Akan tetapi, pada akhirnya
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali
tidak memiliki atom N (Bender, 2003)
Nama generik vitamin Vitamer (nama kimia vitamin) Pro-vitamin
Vitamin A Retinol, retinal, asam retinoat β-karoten
kriptoxantin
Vitamin D Kolekalsiferol (D3), Ergokalsiferol (D2)
Vitamin E α-tokoferol, γ-tokoferol
Vitamin K Filokuinon (K1), Menakuinon (K2),
menadion(K3)
Vitamin C Asam askorbat, asam dehidroaskorbat
Vitamin B1 Tiamin
Vitamin B2 Riboflavin
Vitamin B3 (niacin) Asam nikotinat, nikotinamida
Vitamin B6 (piridoksin) Piridoksol, piridoksal, piridoksamin
Vitamin B9 /
Asam Folat (folic acid)
Asam folat, poliglutamil folasin
Vitamin B7/ Biotin Biotin
Vitamin B5 (pantothenic
acid)
Asam pantotenat
Vitamin B12 (cobalamin) Sianokobalamin, hidroksokobalamin,
metilkobalamin
MEMELIHARA KESEHATAN
Metabolis-
me energi
Tiamin
Riboflavin
Niacin
Asam
pantote-
nat
biotin
Vitamin
B12
Kesehatan
tulang
Vitamin
A
Vitamin
D
Vitamin
K
Vitamin
C
Pembentu-
kan darah
Vitamin
B6
Vitamin
B12
Asam
folat
Vitamin
K
Ekspresi
gen
Vitamin
A
Vitamin
D
metabolis-
me protein
dan asam
amino
Vitamin
B6
Vitamin
B12
Asam
folat
Vitamin
C
Cholin
Antioksidan
Vitamin
A
Vitamin
C
Carote-
noid
Riboflavin
(tdk
langsung)
Klasifikasi VITAMIN
Vitamin Larut
lemak
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
Vitamin larut air
Vitamin B
complex
Vitamin C
Absorpsi VITAMIN
Vitamin
larut
lemak
Vitamin
larut air
VITAMIN larut lemak
Penyimpanan dlm tubuh
disimpan di hati &
jaringan lemak
Dapat bertahan lebih lama
di dalam tubuh (longevity)
dlm bntuk cadangan
Vitamin larut lemak
diserap melalui usus kecil
bersama lemak-lemak
makanan dan
diekskresikan perlahan
Dapat menyebabkan toksisitas.
Krn sifatnya dapat disimpan dlm
tubuh. Umumnya gejala
toksisitas terjadi akibat
penggunaan suplemen vitamin
pada dosis tinggi
Vitamin
A
Retinol,
retinal, asam
retinoat
β-karoten
kriptoxantin
Vitamin
D
Kolekalsiferol
3
(D )
Ergokalsiferol
(D2)
Vitamin
E
α-tokoferol
γ-tokoferol
Vitamin
K
Filokuinon
1
(K )
Menakuinon
(K2)
3
menadion(K )
Vitamin A
• Vitamin A terdapat dalam produk hewani,
produk nabati, maupun dari suplemen
• Vitamin A berfungsi sebagai:
– Pigmen penglihatan di retina
– Regulasi ekspresi gen dan diferensiasi sel
– Antioksidan (β-karoten)
Hubungan Vitamin A dengan Penglihatan
Copyright 2012, John Wiley & Sons
Canada, Ltd.
Vitamin A untuk Ekspresi gen
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Defisiensi Vitamin A
•Adaptasi pada gelap lebih sulit,
Rabun senja, Xerosis, keratomalasia,
bitot’s spots, xeroftalmia (biasanya
pada gizi buruk
•Gangguan pertumbuhan
•Gangguan kekebalan tubuh
(imunitas)
•Keratinasi kulit
Dampak kelebihan VITAMIN A
• Hipervitaminosis terjadi akibat suplementasi jangka panjang
dengan dosis 5 – 10 kali dari kebutuhan gizi yang dianjurkan
(KGA) untuk vitamin A retinoid
• Terdapat 3 jenis dampak kelebihan vitamin A ➔ AKUT,
KRONIS, TERATOGENIK
• Akut: gg. Saluran pencernaan, sakit kepala, penlihatan
kabur, menurunnya koordinasi otot
• Kronik: disebabkan konsumsi berulang diatas RDA lbh dari
10x ➔ penurunan nafsu makan, gg. Pada kulit, sakit
kepala, penurunan mineral tulang, gg hati, perdarahan,
koma
• Teratogenik: aborsi spontan pada ibu hamil dan bayi lahir
cacat termasuk malformasi kongenital (hasil studi di lab
oleh hewan)
• Sedangkan kelebihan beta karoten (hiperkarotenimia) dapat
menyebabkan kulit menjadi kuning-orange
Vitamin D
• Biasa disebut dengan “vitamin sinar matahari”
karena diproduksi oleh kulit yang terpapar
sinar UV
• Hanya sedikit makanan mengandung vitamin
D sprti: hati, lemak ikan, minyak ikan, dan
telur
• Vitamin D berguna untuk kesehatan tulang,
fungsi kelenjar paratiroid, regulasi sistem imun
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Vitamin D dari
sinar UV atau dari
makanan
• Anak ➔ riketsia akibat gangguan
mineralisasi tulang
• Dewasa ➔ osteomalasia akibat
demineralisasi tulang
Defisiensi Vitamin D
Dampak kelebihan VITAMIN D
• Batas konsumsi vitamin D 50μg/hari atau 2000
IU/hari
• Kondisi kelebihan vitamin D tidak terjadi akibat
konsumsi secara alami dari makanan atau pajanan
sinar UV karena vitamin D di kulit sangat mudah
dipecah.
• Tetapi konsekuensi toksisitas vitamin D sangat
serius, kelebihan vitamin D dapat menyebabkan
kelebihan penyerapan kalsium dan hiperkalsemia.
Penumpukkan kalsium terjadi di ginjal, hati, dan
paru. Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah,
demineralisasi tulang, kelelahan dan disorientasi.
Vitamin E
• Vitamin E biasa disebut dgn tokoferol
• Vitamin E merupakan antioksidan
• Penyerapan vitamin E berasal dari absorpsi
lemak
• Jika terjadi defisiensi vitamin E pada bayi baru
lahir maka akan terjadi anemia hemolitik
Antioksidan pada Vitamin E
Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
Defisiensi Vitamin E
• Bayi ➔ anemia hemolitik
• Dewasa ➔ miopati, anemia, neuropati, disfungsi
sistem saraf serius, tetapi sangat jarang terjadi
Dampak kelebihan Vitamin E
• Vitamin E relatif tidak toksik, tetapi kelebihan
konsumsi dapat mempengaruhi vitamin K dalam
proses pembekuan darah yang menyebabkan
insufisiensi pembekuan dan risiko perdarahan.
• Toksisitas vitamin E ditetapkan batas atas knsumsi
sebanyak 1000mg atau 1500 UI alfa-tokoferol dari
sumber alami atau 1100 IU dari sumber sintetik.
Vitamin K
• Vitamin K dikenal dengan “koagulasi”
• Koagulasi darah yang abnormal pada “mayor
simptom” penyebabnya adalah defisiensi
vitamin K
• Defisiensi vitamin K sangat jarang terjadi di
negara US
Defisiensi Vitamin K
• Gangguan pembekuan darah
• Penyakit hemoragik (hemorrhagic disease)
Dampak kelebihan Vitamin K
• Konsumsi vitamin K alami dalam bentuk filokuinon
atau menakuinon menyebabkan peningkatan
jumlah vitamin K, tetapi tidak menyebabkan efek
yang berbahaya.
• Namun, jumlah vitamin K dalam bentuk menadion
(bentuk sintetik vitamin K) yang tinggi dapat
mengakibatkan anemia hemolitik, peningkatan
bilirubin dalam darah, dan kematian bayi baru lahir
Sifat VITAMIN larut air
Setelah dikonsumsi dan melalui usus, vitamin larut air akan diserap
kedalam pembuluh darh portal ➔ tidak dapat dipertahankan dlm
jangka waktu lama oleh tubuh, kecuali vitamin B12 (kobalamin)
Penyimpanan vitamin larut air terjadi dari hasil ikatannya dengan
enzim dan transpor protein
Vitamin larut air akan dibuang melalu urin setiap kali kadar dalam
plasma melebihi batas ambang ginjal sehingga tidak menyebabkan
gejala toksisitas
Vitamin B
Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin B3 (niacin)
Vitamin B6 (piridoksin)
Vitamin B9 /Asam Folat
Vitamin B7/ Biotin
Vitamin B5 (pantothenic
acid)
12
Vitamin B (cobalamin)
Vitamin C
Asam
askorbat
asam
dehidro-
askorbat
B Kompleks
Energy-releasing
• Tiamin, riboflavin,
niacin, biotin, asam
pantotenat, biotin,
vitamin B6
Hematopoetik
• Asam folat dan
kobalamin, vitamin
B6, asam pantotenat
Aktivitas lain
• Seluruh jenis Vitamin
B6, tiamin, asam
folat, niacin
Membantu proses
pembentukan energi
Membantu
pembentukan
komponen sel darah
Proses
HEMATOPOETIK
Vitamin B1 (Tiamin)
• Tiamin adalah vitamin B yang pertama dan
kita kenal sebagai Vitamin B1
• Tiamin dapat ditemukan dibanyak makanan
seperti biji-bijian dan kacang-kacangan
• Tiamin membantu produksi energi,
metabolisme karbohirat, dan untuk kesehatan
sistem saraf
Defisiensi Vitamin B1 (tiamin)
• Beri-beri, otot lemah, anoreksia,
takikardia, pembesaran hati, edema
• Gangguan saraf perifer, atau lesi sistem
saraf pusat (wernicke-Korsakoff syndrome)
Kelompok risiko defisiensi
• Pengguna alkohol
• Lansia
• Gangguan penyerapan
Vitamin B2 (riboflavin)
• Sumber yang bagus untuk riboflavin adalah produk
susu
• Tanaman yang mengandung riboflavin terdiri dari
jamur, brokoli, asparagus, biji-bijian hijau, sayuran
berdaun
• Sumber dari hewani adalah daging merah dan ikan
• Riboflavin sangat mudah hancur dengan panas dan
terpapar cahaya
• Riboflavin berguna dalam komponen dari “citric acid
cycle” untuk membantu tubuh mengabsorpsi vitamin
lain
Defisiensi Vitamin B2
(riboflavin)
• Ariboflavinosis, glositis, hiperemia
• Edema faring dan mukosa membran mulut
• Angular stomatitis photofobia, seborhoic
dermatitis
Kelompok risiko defisiensi
• Pengguna alkohol
• trauma
• Kondisi hipermetabolik
Vitamin B3 (niacin)
• Niacin ditambahkan dalam produk tepung di
Amerika Utara
• Defisiensi niacin disebut dgn “pellagra”
• Niacin dapat disintesis dalam tubuh dari asam
amino esensial “tryptophan”
• Niacin berperan dalam produksi energi dan
metabolisme tubuh
Defisiensi Vitamin B3 (niacin)
• Terdapat pellagra simptom 3’s ➔
dermatitis, diare, demensia
• Gangguan mental
• Depresive psychosis
Kelompok risiko defisiensi
•Pengguna alkohol
•Kondisi malabsorpsi
Defisiensi Vitamin B6
(piridoksin)
•Dermatitis, glositis
•Emosi tidak stabil (convulsion)
•Gangguan metabolisme asam amino
Kelompok risiko defisiensi
• Pengguna alkohol
• lansia
• Penggunaan obat tertentu
Vitamin B9 (Asam Folat)
• Ko-enzim folat dibutuhkan untuk sintesis DNA
dan metabolisme beberapa asam amino
• Kadar asam folat yang rendah pada saat
kehamilan awal berhubungan dengan
peningkatan risiko “neural tube defects”
• Kadar asam folat yang rendah juga
berhubungan dengan peningkatan risiko
penyakit jantung yang berhubungan dengan
metabolisme asam amino homosistein
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan
neural tube defect
Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc.
Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan
anemia megaloblastik
Defisiensi asam folat
•Anemia megaloblastik
•Diare, kelelahan
•Depresi, konvulsif
Kelompok risiko defisiensi
• Pengguna alkohol
• Gangguan penyerapan (malabsorpsi)
• Penggunaan obat tertentu
Vitamin B12 (kobalamin)
• Defisiensi kobalamin menyebabkan anemia
pernisiosa
• Anemia pernisiosa➔anemia yang tidak bisa
menyerap zat besi (Fe)
• Asupan asam folat yang berlebih dapat menutupi
kekurangan kobalamin
• Kobalamin paling banyak dalam produk hewani
• Gastritis atrofi dapat menderita defisiensi
kobalamin
Absorption
of Vitamin
B12
Vitamin C (asam askorbat)
• Vitamin C dikenal dengan asam askorbat
• Vitamin C dalam makanan dapat dihancurkan
oleh oksigen, cahaya dan panas, kontak
langsung dengan peralatan masak besi
• Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dalam
tubuh, membantu sistem imun, penting untuk
produksi kolagen dan absorpsi Fe
Fungsi vitamin C sebagai antioksidan
Jumlah vitamin yang dapat diserap dan
dimanfaatkan oleh tubuh pada tingkat seluler
Tidak semua vitamin dalam makanan dapat digunakan secara
keseluruhan oleh tubuh. Untuk itu perlu diketahui jumlah
kandungan vitamin dalam setiap bahan makanan agar
diketahui berapa jumlah yang harus dikonsumsi sehingga dapat
terpenuhi kecukupan suatu vitamin
Bioavailabilitas VITAMIN
Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (I)
• Perbedaan vitamer dapat memengaruhi
perbedaan biopotensi
Perbedaan
biopotensi
• Beberapa jenis vitamin dalam bahan makanan atau
makanan hilang selama proses penyimpanan, pengolahan,
dan pemasakan
Kehilangan
vitamin
• Komposisi makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi
penyerapan vitamin pada saat transit di usus, contoh: vitamin A
sangat kurang penyerapannya pada makanan rendah lemak
Efek
makanan
• Pengaruh umur individu akan memengaruhi fungsi gastrointestinal
dalam penyerapan vitamin, contoh: penyerapan vitamin B12 pada
lansia akan menurun akibat turunnya fungsi sel gastrik parietal
Pengaruh
fisiologis
• Penyakit tertentu akan memengaruhi penyerapan, contoh:
penyerapan folat menurun pada penderita sariawan
Status
kesehatan
Sumber: Comb (2012)
Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (II)
Banyak vitamin diserap oleh transpor aktif sehingga memudahkan proses
penyerapan. Namun persentase penyerapan akan menurun pada saat asupan
vitamin meningkat
Vitamin larut lemak (A,D,E,K) diserap dalam bentuk “misel” yang larut dalam
lemak. Penyerapan akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi rendah lemak
Penggunaan obat-obatan dan senyawa lainnya yangs ecara alamiah sudah
terdapat dalam makanan akan memengaruhi penyerapan vitamin
Zat yang secara alamiah terdapat dalam makanan dapat berperan sebagai
antivitamin yang dapat berpengaruh pada kerusakan vitamin yang akhirnya
menjadi inaktif
Beberapa vitamin terdapat dalam makanan dalam bentuk kimia (bukan bentuk
aktif) sehingga tidak mudah dihidrolisis oleh enzim selama proses pencernaan
Sumber: Bender (2003)
Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (I)
Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (II)
MINERAL
Mineral Makro
• Kalsium (Ca)
• Fosfor (P)
• Belerang (S)
• Kalium (K)
• Natrium (Na)
• Klor (Cl)
• Magnesium (Mg)
Mineral Mikro
• Besi (Fe)
• Zink (Zn)
• Yodium (I)
• Selenium (Se)
• Tembaga (Cu)
• Mangan (Mn)
• Fluor (F)
• Kromium (Cr)
• Molibdenum (Mo)
• Boron (Bo)
• Kobalt (Co)
• Silikon (Si)
Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (I)
Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk
orang indonesia (perorang perhari) (II)
PENDAHULUAN
⚫ Mineral merupakan elemen anorganik yang berasal dari sisa
pembakaran senyawa organik
⚫ Cairan tubuh berkaitan erat dengan elektrolit/mineral yang terlarut di
dalamnya
⚫ Tubuh menggunakan elektrolit untuk mengatur keseimbangan cairan
tubuh
 Mekanisme transpor pasif (difusi & osmosis) dan transpor aktif
(pompa elektron)
⚫ Penting bagi kehidupan sel → sel harus terus menerus berada dalam
cairan dengan komposisi tertentu
 Konsentrasi & komposisi elektrolit berbeda dalam cairan ekstrasel &
intrasel
⚫ Terdapat 4% dari berat badan, paling banyak terkonsentrasi pada
tulang dan gigi
FUNGSI MINERAL
1. Unsur penyusun struktur tulang & gigi : (Ca, P, Mg)
2. Pengaturan komposisi cairan tubuh → tekanan osmotik
(extracellular & blood = sodium & klor)
(intracellular = Potassium, fosfor, magnesium)
3. Bagian dari enzim & protein (sulfur termasuk penyusun dari
asam amino methionine & cysteine)
4. Berperan dlm konduksi impuls saraf, kontraksi otot,
koagulasi darah & pengaturan pH
KLASIFIKASI MINERAL
1. Berdasarkan kegunaan
▪ Golongan yang esensial
▪ Golongan yang non esensial
2. Berdasarkan jumlah
• Mineral makro
• Mineral mikro
tulang
sistem
tidak
3. Berdasarkan distribusi pada jaringan dan organ tubuh
• Mineral yang didistribusikan pada jaringan
(osteotropic)
• Mineral yang didistribusikan ke dalam
reticuloendothelial.
• Mineral yang didistribusikan pada jaringan yang
spesifik
MINERAL ESENSIAL
⚫ Diperlukan dalam proses fisiologis manusia
⚫ Merupakan unsur mineral penting yang jika kekurangan dapat
menyebabkan kelainan proses fisiologis (defisiensi mineral)
⚫ Biasanya terkait dengan protein, termasuk enzim untuk proses
metabolisme tubuh.
⚫ Yang termasuk mineral esensial : kalsium (Ca), fosfor (P), kalium
(K), natrium (Na), klorida (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi
(Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin
(I), dan selenium (Se).
MINERAL NON ESENSIAL
⚫ Merupakan golongan mineral yang tidak berguna, atau belum
diketahui kegunaannya dalam tubuh manusia.
⚫ Apabila kadarnya di dalam tubuh lebih dari normal dapat
menyebabkan keracunan.
⚫ Sangat berbahaya bagi makhluk hidup.
⚫ Yang termasuk mineral non esensial : timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
MINERAL MAKRO
⚫ Merupakan mineral yang diperlukan untuk membentuk komponen
organ di dalam tubuh
⚫ Terdapat dalam tubuh dalam jumlah besar
⚫ Memerlukan protein pembawa untuk absorbsinya. Absorbsinya jarang
lengkap, karena dipengaruhi oleh nutrien dan senyawa lain dalam
makanan (misalnya oksalat & fitat).
⚫ Pengangkutan dan penyimpanan juga perlu protein khusus
⚫ Ekskresi terjadi didalam feses, urine dan keringat
⚫ Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar (> 100 mg/hari)
⚫ Yang termasuk mineral makro : kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium
(Mg), natrium (Na), kalium (K), klorida (Cl) dan sulfur (S).
MINERAL MIKRO
⚫ Merupakan mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat
sedikit (< 100 mg per hari)
⚫ Umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat
kecil
⚫ Termasuk dalam golongan mineral esensial untuk kehidupan
karena peranannya dalam menunjang kesehatan dan
reproduksi.
⚫ Yang termasuk mineral mikro :besi (Fe), tembaga (Cu), seng
(Zn), Iodium (I), selenium (Se), molibdenun (Mo), mangan
(Mn), fluor (F), krom (Cr).
KALSIUM (Ca)
• Pembentukan tulang dan gigi
• Mengatur pembekuan darah
• Katalisator reaksi biologik
• Relaksasi dan kontraksi otot, dengan interaksi protein
yaitu aktin dan myosin
• Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi
kekebalan
• Memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel
• Mengaktifkan reaksi enzim dan pengularan hormon
PERANAN DAN FUNGSI KALSIUM
KALSIUM (Ca)
• Susu
• Kuning telur
• Keju
• Mentega
• Udang
• Sayur-sayuran : brokoli
• Kacang-kacangan
• Buah-buahan
SUMBER KALSIUM
KALSIUM (Ca)
KEBUTUHAN KALSIUM
• Kebutuhan per hari : ± 800 mg/hari
• Kebutuhan kalk 0,5 gram/hari (Depkes)
• Saat hamil perlu tambahan 0,5 gram/hari
• Diet rata-rata terkandung dalam susu 0,4-1,4 gram
KALSIUM (Ca)
sempurna dan
• Karies dentis atau kerusakan pada gigi
• Pertumbuhan tulang menjadi tidak
dapat menimbulkan rakhitis
• Apabila bagian tubuh terluka, maka darah akan sukar
membeku, pengeluaran darah akibatnya bertambah.
• Terjadi kekejangan otot
DEFISIENSI KALSIUM
FOSFOR (P)
 80% Fosfor berada dengan Kalsium, terdapat dalam tulang
dan gigi
 10% bergabung dengan protein, lemak, karbohidrat, dan
senyawa lain dalam darah dan otot
 10% berbentuk ester fosfat, untuk transfer energi
 Kadarnya dalam tubuh = 0,8 – 1,1 % berat badan
FOSFOR (P)
PERANAN DAN FUNGSI FOSFOR
• Mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan
zat
• Membentuk fosfatida, yaitu bagian penting dari plasma
• Pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat turunan
• Membentuk matriks tulang (bersama dengan Ca)
• Membantu proses pengerutan otot
• Absorbsi glukosa dan gliserol
• Transpor asam lemak
• Sebagai bagian dari RNA dan DNA
• Membentuk fosfolipid
• Penting dalam senyawa ATP
FOSFOR (P)
SUMBER FOSFOR
• Daging merah
• Makanan bersusu
• Ikan unggas
• Roti
• Beras
• Gandum
KEBUTUHAN FOSFOR
• Dewasa : 550 mg per hari
⚫ Terdapat dalam semua sel
⚫ Merupakan kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
intraselular.
⚫ Terdapat sebanyak 0,5 gram per kilogram jaringan bebas lemak
⚫ 60% berada dalam jaringan tulang
⚫ 1/3 unsur Mg yang tersedia di dalam tubuh bercampur dengan
unsur fosfat, sisanya dalam keadaan bebas melekat pada
permukaan susunan mineral.
MAGNESIUM (Mg)
MAGNESIUM (Mg)
• Magnesium berperan penting dalam sistem enzim dalam
tubuh
• Berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologik
(metabolisme energi, KH, lipid, protein, dan asam nukleat)
• Berperan dalam sintesis, degradasi dan stabilitas bahan gen
DNA di dalam semua sel jaringan lunak
• Ekstraselular :
• Transmisi saraf
• Kontraksi otot
• Pembekuan darah
PERANAN DAN FUNGSI MAGNESIUM
SUMBER MAGNESIUM
• Cokelat
• Kacang-kacangan
• Ikan laut
• Sayuran hijau
KEBUTUHAN MAGNESIUM
• P: 300 mg per hari; W : 270 mg per hari
DEFISIENSI MAGNESIUM
• Akibat dari gangguan absorbsi, menimbulkan diare
berat, muntah-muntah yang menyebabkan tubuh lemah
dan lesu
MAGNESIUM (Mg)
NATRIUM (NA)
⚫ Tubuh manusia menganduk sekitar 1,8 gram Natrium per
kilogram berat badan bebas lemak
⚫ Sebagian besar dijumpai dalam cairan ekstraselular
⚫ Sebagai kation utama dari cairan ekstraselular
 Pengendalian osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat
tergantung pada ion Na dan rasio NA terhadap ion lainnya.
⚫ Kandungan Natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml
PERANAN DAN FUNGSI NATRIUM
• Transmisi saraf dan Kontraksi otot
• Menjaga tekanan osmotik darah
• Sebagai buffer (Na-karbonat)
• Mempertahankan iritabilitas sel otot
• Komponen anorganik cairan ekstra sel
• Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat
gizi lainnya
SUMBER NATRIUM
• Daging
• Garam
• Mentega
NATRIUM (NA)
KEBUTUHAN NATRIUM
• Sekitar 2,5 gram Natrium per hari = 6 gram garam
DEFISIENSI NATRIUM
• Dehidrasi
• Shock
• Gangguan pada jantung
• Kejang otot
• Kelelahan
• Suhu tubuh meningkat
NATRIUM (NA)
⚫ Tubuh mengandung sekitar 2,6 mg kalium per kilogram berat
badan bebas lemak
⚫ Bagian tubuh yang banyak mengandung kalium : sel-sel syaraf
dan otot
yang
⚫ Dalam cairan ekstraseluler jumlahnya hanya sedikit
⚫ Dalam cairan intraseluler merupakan kation penting
berperan dalam keseimbangan pH dan osmolalitas.
KALIUM (K)
• Merupakan unsur anorganik yang penting di dalam cairan
inraselular
• Penting dalam transmisi impul-impul syaraf
• Penting untuk kontraksi otot-otot
• Penting untuk pertumbuhan sel tubuh
dan metabolisme
• Penting untuk biosintesis protein
karbohidrat
• Mempengaruhi kerja otot jantung
FUNGSI KALIUM
KEBUTUHAN KALIUM
• Dewasa : 3500 mg per hari
KALIUM (K)
menimbulkan
• Terjadi karena ekskresi yang berlebihan melalui ginjal
• Otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi dapat
kelumpuhan
• Hiperkalemia yang lebih serius dari hipokalemia, jika tidak hati-hati
memungkinkan terlalu banyak kalium masuk ke dalam pembuluh
darah
SUMBER KALIUM
• Pisang
• Alpukat
• Kentang
• Yogurt
• Ikan
• Kurma
DEFISIENSI KALIUM
KALIUM (K)
KLORIDA (Cl)
jumlahnya
⚫ Merupakan anion utama dalam cairan ekstraselular
⚫ Dijumpai dalam bentuk perpaduan dengan Na,
sedikit, terikat pada protein
⚫ Klorida dalam darah dan eritrosit (Shift-Cl) merupakan
mekanisme homeostatik utama dalam mengendalikan pH darah
• Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan
tekanan osmosis.
• Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan
dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak
• Aktivator enzim
• Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari
darah ke paru
• Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang
mengatur keseimbangan cairan tubuh.
PERANAN DAN FUNGSI KLORIDA
KLORIDA (Cl)
SUMBER KLORIDA
• Garam, Susu, Daging, Telur
KEBUTUHAN KLORIDA
• 15-20 gram per hari
DEFISIENSI KLORIDA
• Kontraksi otot abnormal, Hilangnya rambut dan gigi,
Pencernaan terganggu
KLORIDA (Cl)
PERANAN DAN FUNGSI SULFUR
• Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi,
• Merupakan bagian dari tiamin, biotin dan hormon insulin
• Membantu detoksifikasi
• Melarutkan sisa metabolisme
SUMBER SULFUR
• Sayuran, Telur, Daging, Buah-buahan
KEBUTUHAN SULFUR
• 15-30 mg perhari
DEFISIENSI SULFUR
• Anemia, Gondok, Pendengaran berkurang
SULFUR (S)
BESI (Fe)
⚫ Tersedia dalam tubuh bersumber dari makanan yang
dikonsumsi setiap hari
⚫ Tidak mudah diserap ke dalam darah
⚫ Penyerapannya dipengaruhi oleh HCl dalam lambung
⚫ Dalam makanan, bentuk ikatan ferro dan ferri.
PERANAN DAN FUNGSI BESI
• Pembentukan hemoglobin
• Komponen enzim sitokrom
SUMBER BESI
• Daging, Sayuran hijau, Biji-bijian
KEBUTUHAN BESI
• 0-1 tahun, kebutuhan harian zat besi adalah 7-8 mg
• Terus meningkat sebanyak 1 mg setiap 3-9 tahun.
• Pada usia 13-15 tahun, yaitu 19mg pada pria dan di usia 13-49 tahun
pada wanita, yaitu sebanyak 26 mg
DEFISIENSI BESI
• Anemia
BESI (Fe)
• Pada bayi berusia 0-1 tahun, kebutuhan harian zat besi
adalah 7-8 mg dan terus meningkat sebanyak 1 mg setiap 3
tahun hingga berumur 9 tahun. Setelah berumur 9 tahun,
kebutuhan zat besi pada pria dan wanita akan berbeda.
Kebutuhan tertinggi adalah pada usia 13-15 tahun, yaitu 19mg
pada pria dan di usia 13-49 tahun pada wanita, yaitu
sebanyak 26 mg
KEBUTUHAN BESI
• Anemia
DEFISIENSI BESI
BESI (Fe)
PERANAN DAN FUNGSI TEMBAGA
• Pembentukan eritrosit dan hemoglobin
• Komponen enzim dan protein
• Aktivitas saraf
• Sintesis substansi seperti hormon
SUMBER TEMBAGA
• Padi-padian, Polong-polongan
• Kerang, Hati
KEBUTUHAN TEMBAGA
• Dewasa 1,2 mg per hari
TEMBAGA (Cu)
• Membantu membuat sel baru dan enzim
• Membantu pemrosesan karbohidrat, lemak, protein
• Membantu proses penutupan luka
• Berperan dalam pembentukan kulit
• Berperan dalam pengembangan fungsi sistem
reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma
• Berperan dalam kekebalan tubuh
• Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa
PERANAN DAN FUNGSI SENG
SENG (Zn)
SUMBER SENG
• Kerang-kerangan, Keju, Roti, Sereal
KEBUTUHAN SENG
• Pria : 5,5 – 9,5 mg per hari
• Wanita : 4-7 mg per hari
DEFISIENSI SENG
• Anemia dan Kerusakan tulang
SENG (Zn)
IODIUM (I)
⚫ Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg iodium, tersebar di
semua jaringan
⚫ Kandungannya sekitar 1/3, terdapat dalam kelenjar tiroid
⚫ Iodium diserap dalam bentuk iodida, di dalam kelenjar tiroid
dioksidasi menjadi Iodium
IODIUM (I)
FUNGSI IODIUM
• Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar
gondok (tiroid)
• Tiroksin termasuk Iodium merupakan pengendali transduksi energi
selular
SUMBER IODIUM
• Ikan laut, dan kerang-kerangan
• Sereal dan Padi-padian
KEBUTUHAN IODIUM
• Dewasa : 0,14 mg per hari
DEFISIENSI IODIUM
• Penyakit gondok
SELENIUM (Se)
PERANAN DAN FUNGSI SELENIUM
• Berperan penting pada fungsi sistem imun
• Metabolisme hormon tiroid dan reproduksi
• Sistem pertahanan antioksidan tubuh
• Mencegah kerusakan sel dan jaringan
SUMBER SELENIUM
• Kacang, roti, ikan, daging, telur
KEBUTUHAN SELENIUM
• Pria : 0,075 mg per hari
• Wanita : 0,06 mg per hari
DEFISIENSI SELENIUM
• Selenosis (kerontokan rambut, kulit, kuku)
MOLIBDENUM (Mo)
• Membantu dan mengaktifkan beberapa enzim yang terlibat
dalam perbaikan dan pembuatan materi genetik
FUNGSI MOLIBDENUM
• Kacang kapri, sayuran gelap (brokoli dan bayam), bunga kol,
sayuran kaleng, sereal gandum
SUMBER MOLIBDENUM
MANGAN (Mn)
• Berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik
yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak.
FUNGSI MANGAN
• Roti, kacang-kacangan, sereal, sayuran hijau (buncis), teh
SUMBER MANGAN
FLUOR (F)
FUNGSI FLUOR
• Memelihara gigi
• Mencegah kekurangan Mg
• Mencegah osteoporosis
• Mencegah penyakit periodental
SUMBER FLUOR
• Kuning telur, susu, otak,air minum
DEFISIENSI FLUOR
• Kerusakan karang gigi
KROM (Cr)
PERANAN DAN FUNGSI KROM
• Berpengaruh terhadap kerja insulin di dalam tubuh, sehingga
mungkin berpengaruh pula terhadap besarnya energi yang
dihasilkan dari makanan.
• Berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak.
SUMBER KROM
• Daging, biji-bijian (gandum), rempah-rempah
KEBUTUHAN KROM
• 0,025 gram per hari
KOBALT (Co)
PERANAN DAN FUNGSI MANGAN
• Berperan membentuk bagian dari struktur Vitamin B12
• Untuk mematangkan sel darah merah
• Menormalkan fungsi semua sel
SUMBER MANGAN
• Ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau (brokoli dan bayam),
sereal

More Related Content

Similar to obat-obatan emergency, vitamin dan mineral.pdf

KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptSelaSafitri5
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptAhmadRehan8
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptAdiDii1
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptNawtyBio
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxssuserf5305e
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxAdnalKhemalPasha
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPutri MpudtEpriani
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxadekurniasih3
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxadekurniasih3
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptxSebastianChandra3
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)Sulistia Rini
 
Catatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan ResepCatatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan ResepEvan Permana
 
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.pptkartikaNH
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSebastianChandra3
 

Similar to obat-obatan emergency, vitamin dan mineral.pdf (20)

KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
Kardiovaskuler
KardiovaskulerKardiovaskuler
Kardiovaskuler
 
KARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.pptKARDIOVASKULER.ppt
KARDIOVASKULER.ppt
 
OBAT_OBAT_EMERGENSI.pdf
OBAT_OBAT_EMERGENSI.pdfOBAT_OBAT_EMERGENSI.pdf
OBAT_OBAT_EMERGENSI.pdf
 
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptxBANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
BANTUAN_HIDUP_LANJUT_ALS_pptx.pptx
 
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptxREFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
REFLEKSI KASUS Anestesi.pptx
 
Presentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan sspPresentasi farmako parkinson dan ssp
Presentasi farmako parkinson dan ssp
 
ASMA
ASMAASMA
ASMA
 
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptxtatalaksana kardio 2021 new.pptx
tatalaksana kardio 2021 new.pptx
 
tatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptxtatalaksana kardio 2021.pptx
tatalaksana kardio 2021.pptx
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx
2_Henti_Jantung_updated_review_and_case_discussion (1).pptx
 
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
 
Catatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan ResepCatatan Farmasi - Kumpulan Resep
Catatan Farmasi - Kumpulan Resep
 
Obat obat emergency
Obat obat emergencyObat obat emergency
Obat obat emergency
 
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
362467948-Cardiac-Emergency-ACLS-ppt.ppt
 
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptxSlide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
Slide PPT ACLS 21-08-2022.pptx
 
ACLS bimbingan PPUK.pptx
ACLS bimbingan PPUK.pptxACLS bimbingan PPUK.pptx
ACLS bimbingan PPUK.pptx
 

More from Sugeng Ners

Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasid
Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasidFarmakoterapi Saluran Pencernaan : antasid
Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasidSugeng Ners
 
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasi
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasiPenggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasi
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasiSugeng Ners
 
basic concept of Electrocardiography for nurse
basic concept of Electrocardiography for nursebasic concept of Electrocardiography for nurse
basic concept of Electrocardiography for nurseSugeng Ners
 
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmia
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmiaMengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmia
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmiaSugeng Ners
 
Heart Attack Also called: myocardial infarction
Heart Attack Also called: myocardial infarctionHeart Attack Also called: myocardial infarction
Heart Attack Also called: myocardial infarctionSugeng Ners
 
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanManajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanSugeng Ners
 
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa YogyakartaProfil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa YogyakartaSugeng Ners
 
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdf
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdfPresentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdf
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdfSugeng Ners
 
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdfSugeng Ners
 
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATEVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATSugeng Ners
 
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al Islam
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al IslamRamadhan Yang Indah tahun 2024 di Al Islam
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al IslamSugeng Ners
 
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alamKesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alamSugeng Ners
 
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasa
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasaRamadhan dan Kesehatan, tips sehat puasa
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasaSugeng Ners
 

More from Sugeng Ners (17)

Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasid
Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasidFarmakoterapi Saluran Pencernaan : antasid
Farmakoterapi Saluran Pencernaan : antasid
 
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasi
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasiPenggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasi
Penggolongan obat : sediaan, dosis; kebutuhan dan indikasi
 
basic concept of Electrocardiography for nurse
basic concept of Electrocardiography for nursebasic concept of Electrocardiography for nurse
basic concept of Electrocardiography for nurse
 
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmia
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmiaMengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmia
Mengenal aritmia yang mengancam atau letal aritmia
 
Heart Attack Also called: myocardial infarction
Heart Attack Also called: myocardial infarctionHeart Attack Also called: myocardial infarction
Heart Attack Also called: myocardial infarction
 
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentanManajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
Manajemen Risiko pada bencana, dan kelompok rentan
 
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa YogyakartaProfil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil PKMKI-IMANI-Daerah Istimewa Yogyakarta
 
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdf
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdfPresentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdf
Presentasi Bisnis Oranye Putih Abstrak Modular Presentasi Strategi.pdf
 
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf
4.1 Peringatan Dini (1). bencana alampdf
 
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURATEVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
EVAKUASI & TRANSPORTASI PADA PASIEN GAWAT DARURAT
 
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al Islam
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al IslamRamadhan Yang Indah tahun 2024 di Al Islam
Ramadhan Yang Indah tahun 2024 di Al Islam
 
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alamKesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam
 
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasa
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasaRamadhan dan Kesehatan, tips sehat puasa
Ramadhan dan Kesehatan, tips sehat puasa
 
Sekolah haji
Sekolah hajiSekolah haji
Sekolah haji
 
Sekolah haji
Sekolah hajiSekolah haji
Sekolah haji
 
Sekolah haji
Sekolah hajiSekolah haji
Sekolah haji
 
Sekolah haji
Sekolah hajiSekolah haji
Sekolah haji
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 

obat-obatan emergency, vitamin dan mineral.pdf

  • 2. Obat Emergency  Obat yg dibutuhkan untuk mengatasi keadaan gawat darurat  Disiapkan dan disediakan ditempat yg mudah dijangkau  Semua petugas harus tahu tempatnya  Tempat tidak tidak dirubah – rubah  Obat harus selalu siap pakai  Harus 4 tepat : Dosis, Waktu, Cara, Dx.
  • 3. Obat Emergency Adrenalin Ephedrin S.Atropin Diazepam Lidicain 2% Lanoxin Furosemide Kalmethason Antihistamin Cyklokapron CA Glukonas Nabic Dextrose 40%
  • 4. Obat Emergency Obat untuk resusitasi jantung - paru Obat untuk perbaikan sirkulasi Lain - lain
  • 5.
  • 6. Obat Resusitasi Jantung Paru Adrenaline / Ephineprine  Indikasi : Asistole PEA / EMD FV dan FT tanpa nadi carotis Kontra Indikasi : pasien normal Cara Pemberian : Intra Vena Dosis : 1 mg. diulang setiap 3 – 5 menit Dapat diberikan intra traceal dosis 3 – 10 X
  • 7. Cara kerja  Merangsang reseptor adrenergik  Meningkatkan aliran darah ke jantung  Meningkatkan aliran daarah ke otak  Merangsang / menstimulasi reseptor Alpha dan Beta  Reseptor Alpha tahanan perifer  Kec.vascularisasi cerebral tensi  Beta Inotropik & kronotropik
  • 8.
  • 9. Adrenalin pada Anafilaktik Ringan : tanpa shock tidak perlu Sedang : 0,25 – 0,50 mg. Berat : 0.50 – 1 mg Diberikan : IV, IM, SC, trantraceal Adrenaline 1 ampul = 1 mg. = 1 cc. Kalau perlu dapat diulang setelah 5 – 10 mt. Dikombinasi : Dexametason 100 – 200 mg / delladril 1cc Aminofilin 5 – 10 cc. bila ada wheezing
  • 10. Apa saja alergen-nya ?  Serbuk sari, makanan (laut, kacang)  Obat-obat  Procain, lidocain  antibiotika bisa cross-sensitive (penicillin dan cephalosporin)  Transfusi darah dan produknya  albumin, plasma, FFP  Bahan infus lain (dextran, HES, gelatin)  Bahan kimia (contrast media, latex)
  • 13. Shock  GANGGUAN PERFUSI PERIFER  Raba telapak tangan * Hangat, Kering, Merah : NORMAL * Dingin, Basah, Pucat : SHOCK  Tekan - lepas ujung kuku / telapak tangan * Merah kembali < 2 detik : NORMAL * Merah kembali > 2 detik : SHOCK * Bandingkan dengan tangan pemeriksa
  • 14. Shock Anafilaksis  Baringkan telentang datar  Tungkai & kaki ditinggikan (posisi shock)  Suntikkan adrenalin  sc atau iv atau transtracheal  Berikan oksigen, anti-histamin, steroid, pasang infus  Resusitasi
  • 15.
  • 16. Amiodaron Indkasi : Ventrikel Fibrilasi Ventrikel Tachikardi Diberikan setelah DC shock ke - 3 sebelum shock ke - 4 Dosis : bolus 300 mg. dapat diulang setelah 5 menit 150 mg. ROSC diteruskan dgn drip 900 mg. dalam 24 jam Bila tidak ada amiodaron ganti lidokain 1 mg Perkilo bb. Dapat diulang 3 – 5 menit
  • 17.
  • 18. Lidocaine, Lignocaine, Xylocain  Indikasi : Mengatasi gangguan irama - VT / VF - PVC multipel, multifocal - PVC salvo R on T Antiarhytmi Drug. - PVC multipel, multifocal bigemini, solvo R on T
  • 19.  Mencegah VT dan VF  Meningkatkan VF threhold  Hati – hati pada : - cardiogenikshock - decomp. Cordis - usia > 70 tahun - hepatic disease Dosis : 1. 1 mg / kg bb slow IV bolus dilanjutkan kontinyu 1 – 4 mg. per kg.bb / menit larutan 0,5 – 1mg / cc
  • 20. 2. Bolus tambahan dosis : 0,5 – 1mg / kg.bb / 8 – 10 menit dosis maximal dalam satu jam pertama total 3 mg / kg.bb. 3. Pemberian jangkah panjang dosis : 1mg – 2mg / kg.bb / menit diberikan secara drip Ideal Serum Level 1 – 5 mcg / cc OVERDOSIS slurred speech, konvulsi, somnolence
  • 21. ATROPIN Indikasi : meningkatkan frekuensi jantung untuk sinus bradicardi incomplete AV blok Melawan efek kolinergik : penurun HR penurunan tekanan sistemik penurunan tekanan darah Golongan parasimpatolitik / vagoitik Tonus vagal menurun melawan efek kolinergik
  • 22. Dosis - Untuk bradicardi : 0.5 mg IV, max 3 mg. - Untuk RJPO : 1 mg. IV, total 3 mg. Atropin digunakan untuk bradicardi dan Asistole untuk menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi Atrioventrikuler. Hati – hati pada IMA dan iskemia dapat Menyebabkan takhikardi deman oksigen Memperluas infak, merangsang VT / VF
  • 23. Obat Resusitasi Jantung Paru - Adrenalin - Atropin - Lidocain Dapat diberikan sacara : - Intra Venous - Intra Osseus - trans tracheal dgn dosis 3 – 10 X – IV Tidak boleh intracardial karena : - menghentikan CPR - nekrosis otot jantung - menyebabkan infark
  • 24. Obat – obat perbaikan sirkulasi  Dopamin Indikasi : - Septic shock - Cardiogenik shock - Gagal ginjal - Trauma - Pasca RJPO / post resusitasi Syarat : normovoemik / slghtly hipervolemi Dosis : Inotropik 5 – 10 ug Vasopresor 10 – 15 ug.
  • 25. Dopamin  Inotropik : merangsang efek alfa dan beta adrenergik untuk kontrktilitas miocard, CO dan tensi  Efek vasopresor : reseptor beta – cardiac inotropik action. Alfa – vasokontriksi - tahanan perifer
  • 26. Efek pada parameter hemodinamik Dosis Reseptor Efek Rendah dopanergik diuresis 0.5 – 5 ug B1 kontraktilitas B2 tahanan perf Sedang B1 CO,HR,BP 5 – 10 ug B2 tahanan perf Tinggi B1 CO,SVR,BP Alfa Vasokotriksi perifer
  • 27. Contoh kasus Dawasa 45 th. Bb.50 kg. Memerlukan Dopamin 5 ug / mcg Rumus : mcg x bb x menit oplosan Pasien diatas mendapatkan Dopamin berapa cc per jam
  • 28. Cara mengencerkan dopamin 1 ampul dopamin = 200 mg. = 5 cc Diencerkan dengan D 5% / PZ – 40 cc Jadi : 200 / 40 = 5 mg. / cc = 5000 mrg./cc Rumus : 1mcg x 50 x 60 5000 mcg 1 mcg = 0,6 2 = 1.2 3 = 1,8 4 = 2,4 5 = 3,0 6 = 3,6 7 = 4,2
  • 29.
  • 30. Kontra indikasi  Allergi  Tachidysrithmia  VF  Hypovolemia Efek samping ➢ hypertensi - Deman O2 ➢ Angina pectoris - Gangguan GI ➢ PVC, VT, VF.
  • 31. Dobutamin Indikasi : Decom Cordis Dosis : 2 – 10 mcg / kg.bb / menit Efek : takhikardia ringan Dobutamin Derivat Isoproterenol Predominan Beta Stimulant
  • 32. Dobutamin 250 mg = 5 cc Diencerkan dengan PZ, D5% - 50 cc Jadi 250 / 50 = 5 mg / cc = 5000 mcg / cc Rumus mcg x bb x menit 5000 mcg.
  • 33. Noradrenaline Indikasi : Septic shock Dosis : 25 – 200 nanogram Noradrenaline Digunakan untuk memperbaiki sirkulasi karena berefek simpatometik
  • 34. Lain - lain Kortikosteroid - Perbaikan paru krn gangguan inhalasi - Mengurangi odema cerebri Sodium Bicarbonat - Menetralkan asam pd jaringan iskemik - Ph < 7,2 harus diterapi - NaHCO3 berlebihan metab alkalosis - K + keluar dari sel VT / VF
  • 35.  VT / VF Cardiac arrest  CPR selama 10 menit tidak ROSC dugaan cardiac arrest disebabkan Hyperkalemia  Dasis : 1mEq / kg.bb tiap 10 menit bisa diulang 0,5 mEq kg.bb. ( NaHCO3 8,4%, 1 ml = 1 mEq) Rumus NaHCO3 = BE x kg.bb x 0,3
  • 36. Shock ( hypovolumi / kardiogenik ) asidosis metabolik Na-bikarbonat dikoreksi bila - Ph < 7,20 jangan diberi - BE > - 10 Na - bikarbonat
  • 37. Kalsium Gluconat Penggunaan : perbaikan kontraksi jantung Dosis : 4 – 8 mg / kg.bb. Kalsium Klorida : 2 – 4 mg / kg.bb. Cara pemberian IV perlahan - lahan
  • 38. Morphine Indikasi : mengatasi nyeri berat Dosis : 0,1 mg / kg.bb. IM atau SC 1/3 – ½ mg dosis IM 0,5 – 2 mg / jm syring pump Khasiat analgesik berdasarkan : 1. Meninggikan ambang nyeri lebih jelas bila diberikan sebelum nyeri timbul 2. Merubah sensasi nyeri 3. Faktor tidur dimana ambang rangsang nyeri
  • 39. Diazepam Premidikasi dosis : 5 – 10 mg oral / IM Induksi dosis : 0,16 – 0,32 mg IV Suplemen regional : 5 – 10 mg IV Suplemen IV anest : ketamin Penggunaan lain : Eklampsia Kejang Tetanus
  • 40. MIDAZOLAM  Derivet golongan Imidazo-benzodiazepin  Tergolong sedatif / hipnotik  Tidak menyebabkan nyeri suntik, thrombosis, amnesia anterograde  Omset cepat 1,5 – 2,5 menit, peak cepat  Waktu paru eliminasi cepat 2 – 6 jam  Sediaan : 5 mg dalam 5 cc 15 mg dalam 3 cc
  • 41. Dosis :  Untuk sedasi Dewasa < 60 th. : 1 – 2,5 mg IV pelan > 60 th : 1,5 mg IV pelan ( 2 mt )  Continous Infusion Loading dose : 0,01 – 0,05 mg / kg.bb. IV Maintenance : 0.02 – 0,1 mg / kg.bb / jm
  • 42. Succinyl – Choline = Suxametonium  Flakon  Bubuk putih  Sediaan 100 mg atau 500 mg  Pengenceran : 5 cc atau 25 cc dengan PZ atau aquadest  Dosis : I mg / kg.bb. IV 50 – 75 mg dapat melumpuhkan pernafasan selama 2 - 4 mg.  Pemberian obat ini harus dengan control pernafasan
  • 43.  Rocuronium Non depolarizing Intubasi dgn dosis 1 mg / kg.bb dicapai dalam 60 detik denga dosis 0,6 mg/kg Pemulihan Dosis 0,45 mg / kg.bb selama 21 menit Dosis 0,6 mg / kg.bb selama 30-40 mt
  • 44.  Vecuronium Bromida Non depolarizing Sediaan 1 ampul = 4 mg (serbuk ) Omset & Durasi - Omset 2 – 3 menit ( 1 menit ) peak 3 – 5 menit - Durasi 30 menit Maintenance : syringe pump 1 mcg / kg/j
  • 46. Pengertian VITAMIN Kata “vitamin” berasal dari bahasa latin, yaitu gabungan dari kata “vital” artinya “hidup” dan “amina (amin)” yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N). Pengertian ini didasarkan pada konsep awal penemuan vitamin, yaitu semua vitamin dianggap mengandung atom N. Akan tetapi, pada akhirnya diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N (Bender, 2003)
  • 47. Nama generik vitamin Vitamer (nama kimia vitamin) Pro-vitamin Vitamin A Retinol, retinal, asam retinoat β-karoten kriptoxantin Vitamin D Kolekalsiferol (D3), Ergokalsiferol (D2) Vitamin E α-tokoferol, γ-tokoferol Vitamin K Filokuinon (K1), Menakuinon (K2), menadion(K3) Vitamin C Asam askorbat, asam dehidroaskorbat Vitamin B1 Tiamin Vitamin B2 Riboflavin Vitamin B3 (niacin) Asam nikotinat, nikotinamida Vitamin B6 (piridoksin) Piridoksol, piridoksal, piridoksamin Vitamin B9 / Asam Folat (folic acid) Asam folat, poliglutamil folasin Vitamin B7/ Biotin Biotin Vitamin B5 (pantothenic acid) Asam pantotenat Vitamin B12 (cobalamin) Sianokobalamin, hidroksokobalamin, metilkobalamin
  • 48. MEMELIHARA KESEHATAN Metabolis- me energi Tiamin Riboflavin Niacin Asam pantote- nat biotin Vitamin B12 Kesehatan tulang Vitamin A Vitamin D Vitamin K Vitamin C Pembentu- kan darah Vitamin B6 Vitamin B12 Asam folat Vitamin K Ekspresi gen Vitamin A Vitamin D metabolis- me protein dan asam amino Vitamin B6 Vitamin B12 Asam folat Vitamin C Cholin Antioksidan Vitamin A Vitamin C Carote- noid Riboflavin (tdk langsung)
  • 49. Klasifikasi VITAMIN Vitamin Larut lemak Vitamin A Vitamin D Vitamin E Vitamin K Vitamin larut air Vitamin B complex Vitamin C
  • 51. VITAMIN larut lemak Penyimpanan dlm tubuh disimpan di hati & jaringan lemak Dapat bertahan lebih lama di dalam tubuh (longevity) dlm bntuk cadangan Vitamin larut lemak diserap melalui usus kecil bersama lemak-lemak makanan dan diekskresikan perlahan Dapat menyebabkan toksisitas. Krn sifatnya dapat disimpan dlm tubuh. Umumnya gejala toksisitas terjadi akibat penggunaan suplemen vitamin pada dosis tinggi
  • 53. Vitamin A • Vitamin A terdapat dalam produk hewani, produk nabati, maupun dari suplemen • Vitamin A berfungsi sebagai: – Pigmen penglihatan di retina – Regulasi ekspresi gen dan diferensiasi sel – Antioksidan (β-karoten)
  • 54. Hubungan Vitamin A dengan Penglihatan Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 55. Vitamin A untuk Ekspresi gen Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 56. Defisiensi Vitamin A •Adaptasi pada gelap lebih sulit, Rabun senja, Xerosis, keratomalasia, bitot’s spots, xeroftalmia (biasanya pada gizi buruk •Gangguan pertumbuhan •Gangguan kekebalan tubuh (imunitas) •Keratinasi kulit
  • 57. Dampak kelebihan VITAMIN A • Hipervitaminosis terjadi akibat suplementasi jangka panjang dengan dosis 5 – 10 kali dari kebutuhan gizi yang dianjurkan (KGA) untuk vitamin A retinoid • Terdapat 3 jenis dampak kelebihan vitamin A ➔ AKUT, KRONIS, TERATOGENIK • Akut: gg. Saluran pencernaan, sakit kepala, penlihatan kabur, menurunnya koordinasi otot • Kronik: disebabkan konsumsi berulang diatas RDA lbh dari 10x ➔ penurunan nafsu makan, gg. Pada kulit, sakit kepala, penurunan mineral tulang, gg hati, perdarahan, koma • Teratogenik: aborsi spontan pada ibu hamil dan bayi lahir cacat termasuk malformasi kongenital (hasil studi di lab oleh hewan) • Sedangkan kelebihan beta karoten (hiperkarotenimia) dapat menyebabkan kulit menjadi kuning-orange
  • 58. Vitamin D • Biasa disebut dengan “vitamin sinar matahari” karena diproduksi oleh kulit yang terpapar sinar UV • Hanya sedikit makanan mengandung vitamin D sprti: hati, lemak ikan, minyak ikan, dan telur • Vitamin D berguna untuk kesehatan tulang, fungsi kelenjar paratiroid, regulasi sistem imun
  • 59. Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd. Vitamin D dari sinar UV atau dari makanan
  • 60. • Anak ➔ riketsia akibat gangguan mineralisasi tulang • Dewasa ➔ osteomalasia akibat demineralisasi tulang Defisiensi Vitamin D
  • 61. Dampak kelebihan VITAMIN D • Batas konsumsi vitamin D 50μg/hari atau 2000 IU/hari • Kondisi kelebihan vitamin D tidak terjadi akibat konsumsi secara alami dari makanan atau pajanan sinar UV karena vitamin D di kulit sangat mudah dipecah. • Tetapi konsekuensi toksisitas vitamin D sangat serius, kelebihan vitamin D dapat menyebabkan kelebihan penyerapan kalsium dan hiperkalsemia. Penumpukkan kalsium terjadi di ginjal, hati, dan paru. Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah, demineralisasi tulang, kelelahan dan disorientasi.
  • 62. Vitamin E • Vitamin E biasa disebut dgn tokoferol • Vitamin E merupakan antioksidan • Penyerapan vitamin E berasal dari absorpsi lemak • Jika terjadi defisiensi vitamin E pada bayi baru lahir maka akan terjadi anemia hemolitik
  • 63. Antioksidan pada Vitamin E Copyright 2012, John Wiley & Sons Canada, Ltd.
  • 64. Defisiensi Vitamin E • Bayi ➔ anemia hemolitik • Dewasa ➔ miopati, anemia, neuropati, disfungsi sistem saraf serius, tetapi sangat jarang terjadi Dampak kelebihan Vitamin E • Vitamin E relatif tidak toksik, tetapi kelebihan konsumsi dapat mempengaruhi vitamin K dalam proses pembekuan darah yang menyebabkan insufisiensi pembekuan dan risiko perdarahan. • Toksisitas vitamin E ditetapkan batas atas knsumsi sebanyak 1000mg atau 1500 UI alfa-tokoferol dari sumber alami atau 1100 IU dari sumber sintetik.
  • 65. Vitamin K • Vitamin K dikenal dengan “koagulasi” • Koagulasi darah yang abnormal pada “mayor simptom” penyebabnya adalah defisiensi vitamin K • Defisiensi vitamin K sangat jarang terjadi di negara US
  • 66.
  • 67.
  • 68. Defisiensi Vitamin K • Gangguan pembekuan darah • Penyakit hemoragik (hemorrhagic disease) Dampak kelebihan Vitamin K • Konsumsi vitamin K alami dalam bentuk filokuinon atau menakuinon menyebabkan peningkatan jumlah vitamin K, tetapi tidak menyebabkan efek yang berbahaya. • Namun, jumlah vitamin K dalam bentuk menadion (bentuk sintetik vitamin K) yang tinggi dapat mengakibatkan anemia hemolitik, peningkatan bilirubin dalam darah, dan kematian bayi baru lahir
  • 69. Sifat VITAMIN larut air Setelah dikonsumsi dan melalui usus, vitamin larut air akan diserap kedalam pembuluh darh portal ➔ tidak dapat dipertahankan dlm jangka waktu lama oleh tubuh, kecuali vitamin B12 (kobalamin) Penyimpanan vitamin larut air terjadi dari hasil ikatannya dengan enzim dan transpor protein Vitamin larut air akan dibuang melalu urin setiap kali kadar dalam plasma melebihi batas ambang ginjal sehingga tidak menyebabkan gejala toksisitas
  • 70. Vitamin B Vitamin B1 (Tiamin) Vitamin B2 (riboflavin) Vitamin B3 (niacin) Vitamin B6 (piridoksin) Vitamin B9 /Asam Folat Vitamin B7/ Biotin Vitamin B5 (pantothenic acid) 12 Vitamin B (cobalamin) Vitamin C Asam askorbat asam dehidro- askorbat
  • 71. B Kompleks Energy-releasing • Tiamin, riboflavin, niacin, biotin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6 Hematopoetik • Asam folat dan kobalamin, vitamin B6, asam pantotenat Aktivitas lain • Seluruh jenis Vitamin B6, tiamin, asam folat, niacin Membantu proses pembentukan energi Membantu pembentukan komponen sel darah
  • 73. Vitamin B1 (Tiamin) • Tiamin adalah vitamin B yang pertama dan kita kenal sebagai Vitamin B1 • Tiamin dapat ditemukan dibanyak makanan seperti biji-bijian dan kacang-kacangan • Tiamin membantu produksi energi, metabolisme karbohirat, dan untuk kesehatan sistem saraf
  • 74. Defisiensi Vitamin B1 (tiamin) • Beri-beri, otot lemah, anoreksia, takikardia, pembesaran hati, edema • Gangguan saraf perifer, atau lesi sistem saraf pusat (wernicke-Korsakoff syndrome) Kelompok risiko defisiensi • Pengguna alkohol • Lansia • Gangguan penyerapan
  • 75. Vitamin B2 (riboflavin) • Sumber yang bagus untuk riboflavin adalah produk susu • Tanaman yang mengandung riboflavin terdiri dari jamur, brokoli, asparagus, biji-bijian hijau, sayuran berdaun • Sumber dari hewani adalah daging merah dan ikan • Riboflavin sangat mudah hancur dengan panas dan terpapar cahaya • Riboflavin berguna dalam komponen dari “citric acid cycle” untuk membantu tubuh mengabsorpsi vitamin lain
  • 76. Defisiensi Vitamin B2 (riboflavin) • Ariboflavinosis, glositis, hiperemia • Edema faring dan mukosa membran mulut • Angular stomatitis photofobia, seborhoic dermatitis Kelompok risiko defisiensi • Pengguna alkohol • trauma • Kondisi hipermetabolik
  • 77. Vitamin B3 (niacin) • Niacin ditambahkan dalam produk tepung di Amerika Utara • Defisiensi niacin disebut dgn “pellagra” • Niacin dapat disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial “tryptophan” • Niacin berperan dalam produksi energi dan metabolisme tubuh
  • 78. Defisiensi Vitamin B3 (niacin) • Terdapat pellagra simptom 3’s ➔ dermatitis, diare, demensia • Gangguan mental • Depresive psychosis Kelompok risiko defisiensi •Pengguna alkohol •Kondisi malabsorpsi
  • 79. Defisiensi Vitamin B6 (piridoksin) •Dermatitis, glositis •Emosi tidak stabil (convulsion) •Gangguan metabolisme asam amino Kelompok risiko defisiensi • Pengguna alkohol • lansia • Penggunaan obat tertentu
  • 80. Vitamin B9 (Asam Folat) • Ko-enzim folat dibutuhkan untuk sintesis DNA dan metabolisme beberapa asam amino • Kadar asam folat yang rendah pada saat kehamilan awal berhubungan dengan peningkatan risiko “neural tube defects” • Kadar asam folat yang rendah juga berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung yang berhubungan dengan metabolisme asam amino homosistein
  • 81. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan neural tube defect
  • 82. Copyright 2010, John Wiley & Sons, Inc. Defisiensi ASAM FOLAT menyebabkan anemia megaloblastik
  • 83. Defisiensi asam folat •Anemia megaloblastik •Diare, kelelahan •Depresi, konvulsif Kelompok risiko defisiensi • Pengguna alkohol • Gangguan penyerapan (malabsorpsi) • Penggunaan obat tertentu
  • 84. Vitamin B12 (kobalamin) • Defisiensi kobalamin menyebabkan anemia pernisiosa • Anemia pernisiosa➔anemia yang tidak bisa menyerap zat besi (Fe) • Asupan asam folat yang berlebih dapat menutupi kekurangan kobalamin • Kobalamin paling banyak dalam produk hewani • Gastritis atrofi dapat menderita defisiensi kobalamin
  • 86. Vitamin C (asam askorbat) • Vitamin C dikenal dengan asam askorbat • Vitamin C dalam makanan dapat dihancurkan oleh oksigen, cahaya dan panas, kontak langsung dengan peralatan masak besi • Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh, membantu sistem imun, penting untuk produksi kolagen dan absorpsi Fe
  • 87. Fungsi vitamin C sebagai antioksidan
  • 88. Jumlah vitamin yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh pada tingkat seluler Tidak semua vitamin dalam makanan dapat digunakan secara keseluruhan oleh tubuh. Untuk itu perlu diketahui jumlah kandungan vitamin dalam setiap bahan makanan agar diketahui berapa jumlah yang harus dikonsumsi sehingga dapat terpenuhi kecukupan suatu vitamin Bioavailabilitas VITAMIN
  • 89. Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (I) • Perbedaan vitamer dapat memengaruhi perbedaan biopotensi Perbedaan biopotensi • Beberapa jenis vitamin dalam bahan makanan atau makanan hilang selama proses penyimpanan, pengolahan, dan pemasakan Kehilangan vitamin • Komposisi makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi penyerapan vitamin pada saat transit di usus, contoh: vitamin A sangat kurang penyerapannya pada makanan rendah lemak Efek makanan • Pengaruh umur individu akan memengaruhi fungsi gastrointestinal dalam penyerapan vitamin, contoh: penyerapan vitamin B12 pada lansia akan menurun akibat turunnya fungsi sel gastrik parietal Pengaruh fisiologis • Penyakit tertentu akan memengaruhi penyerapan, contoh: penyerapan folat menurun pada penderita sariawan Status kesehatan Sumber: Comb (2012)
  • 90. Faktor yang memengaruhi bioavailabilitas vitamin (II) Banyak vitamin diserap oleh transpor aktif sehingga memudahkan proses penyerapan. Namun persentase penyerapan akan menurun pada saat asupan vitamin meningkat Vitamin larut lemak (A,D,E,K) diserap dalam bentuk “misel” yang larut dalam lemak. Penyerapan akan terganggu jika makanan yang dikonsumsi rendah lemak Penggunaan obat-obatan dan senyawa lainnya yangs ecara alamiah sudah terdapat dalam makanan akan memengaruhi penyerapan vitamin Zat yang secara alamiah terdapat dalam makanan dapat berperan sebagai antivitamin yang dapat berpengaruh pada kerusakan vitamin yang akhirnya menjadi inaktif Beberapa vitamin terdapat dalam makanan dalam bentuk kimia (bukan bentuk aktif) sehingga tidak mudah dihidrolisis oleh enzim selama proses pencernaan Sumber: Bender (2003)
  • 91. Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (I)
  • 92. Angka kecukupan vitamin yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (II)
  • 94. Mineral Makro • Kalsium (Ca) • Fosfor (P) • Belerang (S) • Kalium (K) • Natrium (Na) • Klor (Cl) • Magnesium (Mg) Mineral Mikro • Besi (Fe) • Zink (Zn) • Yodium (I) • Selenium (Se) • Tembaga (Cu) • Mangan (Mn) • Fluor (F) • Kromium (Cr) • Molibdenum (Mo) • Boron (Bo) • Kobalt (Co) • Silikon (Si)
  • 95. Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (I)
  • 96. Angka kecukupan mineral yang dianjurkan untuk orang indonesia (perorang perhari) (II)
  • 97.
  • 98. PENDAHULUAN ⚫ Mineral merupakan elemen anorganik yang berasal dari sisa pembakaran senyawa organik ⚫ Cairan tubuh berkaitan erat dengan elektrolit/mineral yang terlarut di dalamnya ⚫ Tubuh menggunakan elektrolit untuk mengatur keseimbangan cairan tubuh  Mekanisme transpor pasif (difusi & osmosis) dan transpor aktif (pompa elektron) ⚫ Penting bagi kehidupan sel → sel harus terus menerus berada dalam cairan dengan komposisi tertentu  Konsentrasi & komposisi elektrolit berbeda dalam cairan ekstrasel & intrasel ⚫ Terdapat 4% dari berat badan, paling banyak terkonsentrasi pada tulang dan gigi
  • 99. FUNGSI MINERAL 1. Unsur penyusun struktur tulang & gigi : (Ca, P, Mg) 2. Pengaturan komposisi cairan tubuh → tekanan osmotik (extracellular & blood = sodium & klor) (intracellular = Potassium, fosfor, magnesium) 3. Bagian dari enzim & protein (sulfur termasuk penyusun dari asam amino methionine & cysteine) 4. Berperan dlm konduksi impuls saraf, kontraksi otot, koagulasi darah & pengaturan pH
  • 100. KLASIFIKASI MINERAL 1. Berdasarkan kegunaan ▪ Golongan yang esensial ▪ Golongan yang non esensial 2. Berdasarkan jumlah • Mineral makro • Mineral mikro tulang sistem tidak 3. Berdasarkan distribusi pada jaringan dan organ tubuh • Mineral yang didistribusikan pada jaringan (osteotropic) • Mineral yang didistribusikan ke dalam reticuloendothelial. • Mineral yang didistribusikan pada jaringan yang spesifik
  • 101. MINERAL ESENSIAL ⚫ Diperlukan dalam proses fisiologis manusia ⚫ Merupakan unsur mineral penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis (defisiensi mineral) ⚫ Biasanya terkait dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh. ⚫ Yang termasuk mineral esensial : kalsium (Ca), fosfor (P), kalium (K), natrium (Na), klorida (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se).
  • 102. MINERAL NON ESENSIAL ⚫ Merupakan golongan mineral yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh manusia. ⚫ Apabila kadarnya di dalam tubuh lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. ⚫ Sangat berbahaya bagi makhluk hidup. ⚫ Yang termasuk mineral non esensial : timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
  • 103. MINERAL MAKRO ⚫ Merupakan mineral yang diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh ⚫ Terdapat dalam tubuh dalam jumlah besar ⚫ Memerlukan protein pembawa untuk absorbsinya. Absorbsinya jarang lengkap, karena dipengaruhi oleh nutrien dan senyawa lain dalam makanan (misalnya oksalat & fitat). ⚫ Pengangkutan dan penyimpanan juga perlu protein khusus ⚫ Ekskresi terjadi didalam feses, urine dan keringat ⚫ Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar (> 100 mg/hari) ⚫ Yang termasuk mineral makro : kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), natrium (Na), kalium (K), klorida (Cl) dan sulfur (S).
  • 104. MINERAL MIKRO ⚫ Merupakan mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit (< 100 mg per hari) ⚫ Umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil ⚫ Termasuk dalam golongan mineral esensial untuk kehidupan karena peranannya dalam menunjang kesehatan dan reproduksi. ⚫ Yang termasuk mineral mikro :besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), Iodium (I), selenium (Se), molibdenun (Mo), mangan (Mn), fluor (F), krom (Cr).
  • 105. KALSIUM (Ca) • Pembentukan tulang dan gigi • Mengatur pembekuan darah • Katalisator reaksi biologik • Relaksasi dan kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin • Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan • Memelihara dan meningkatkan fungsi membran sel • Mengaktifkan reaksi enzim dan pengularan hormon PERANAN DAN FUNGSI KALSIUM
  • 106. KALSIUM (Ca) • Susu • Kuning telur • Keju • Mentega • Udang • Sayur-sayuran : brokoli • Kacang-kacangan • Buah-buahan SUMBER KALSIUM
  • 107. KALSIUM (Ca) KEBUTUHAN KALSIUM • Kebutuhan per hari : ± 800 mg/hari • Kebutuhan kalk 0,5 gram/hari (Depkes) • Saat hamil perlu tambahan 0,5 gram/hari • Diet rata-rata terkandung dalam susu 0,4-1,4 gram
  • 108. KALSIUM (Ca) sempurna dan • Karies dentis atau kerusakan pada gigi • Pertumbuhan tulang menjadi tidak dapat menimbulkan rakhitis • Apabila bagian tubuh terluka, maka darah akan sukar membeku, pengeluaran darah akibatnya bertambah. • Terjadi kekejangan otot DEFISIENSI KALSIUM
  • 109. FOSFOR (P)  80% Fosfor berada dengan Kalsium, terdapat dalam tulang dan gigi  10% bergabung dengan protein, lemak, karbohidrat, dan senyawa lain dalam darah dan otot  10% berbentuk ester fosfat, untuk transfer energi  Kadarnya dalam tubuh = 0,8 – 1,1 % berat badan
  • 110. FOSFOR (P) PERANAN DAN FUNGSI FOSFOR • Mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat • Membentuk fosfatida, yaitu bagian penting dari plasma • Pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat turunan • Membentuk matriks tulang (bersama dengan Ca) • Membantu proses pengerutan otot • Absorbsi glukosa dan gliserol • Transpor asam lemak • Sebagai bagian dari RNA dan DNA • Membentuk fosfolipid • Penting dalam senyawa ATP
  • 111. FOSFOR (P) SUMBER FOSFOR • Daging merah • Makanan bersusu • Ikan unggas • Roti • Beras • Gandum KEBUTUHAN FOSFOR • Dewasa : 550 mg per hari
  • 112. ⚫ Terdapat dalam semua sel ⚫ Merupakan kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan intraselular. ⚫ Terdapat sebanyak 0,5 gram per kilogram jaringan bebas lemak ⚫ 60% berada dalam jaringan tulang ⚫ 1/3 unsur Mg yang tersedia di dalam tubuh bercampur dengan unsur fosfat, sisanya dalam keadaan bebas melekat pada permukaan susunan mineral. MAGNESIUM (Mg)
  • 113. MAGNESIUM (Mg) • Magnesium berperan penting dalam sistem enzim dalam tubuh • Berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologik (metabolisme energi, KH, lipid, protein, dan asam nukleat) • Berperan dalam sintesis, degradasi dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak • Ekstraselular : • Transmisi saraf • Kontraksi otot • Pembekuan darah PERANAN DAN FUNGSI MAGNESIUM
  • 114. SUMBER MAGNESIUM • Cokelat • Kacang-kacangan • Ikan laut • Sayuran hijau KEBUTUHAN MAGNESIUM • P: 300 mg per hari; W : 270 mg per hari DEFISIENSI MAGNESIUM • Akibat dari gangguan absorbsi, menimbulkan diare berat, muntah-muntah yang menyebabkan tubuh lemah dan lesu MAGNESIUM (Mg)
  • 115. NATRIUM (NA) ⚫ Tubuh manusia menganduk sekitar 1,8 gram Natrium per kilogram berat badan bebas lemak ⚫ Sebagian besar dijumpai dalam cairan ekstraselular ⚫ Sebagai kation utama dari cairan ekstraselular  Pengendalian osmolaritas dan volume cairan tubuh sangat tergantung pada ion Na dan rasio NA terhadap ion lainnya. ⚫ Kandungan Natrium dalam plasma sekitar 300-355 mg/100 ml
  • 116. PERANAN DAN FUNGSI NATRIUM • Transmisi saraf dan Kontraksi otot • Menjaga tekanan osmotik darah • Sebagai buffer (Na-karbonat) • Mempertahankan iritabilitas sel otot • Komponen anorganik cairan ekstra sel • Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lainnya SUMBER NATRIUM • Daging • Garam • Mentega NATRIUM (NA)
  • 117. KEBUTUHAN NATRIUM • Sekitar 2,5 gram Natrium per hari = 6 gram garam DEFISIENSI NATRIUM • Dehidrasi • Shock • Gangguan pada jantung • Kejang otot • Kelelahan • Suhu tubuh meningkat NATRIUM (NA)
  • 118. ⚫ Tubuh mengandung sekitar 2,6 mg kalium per kilogram berat badan bebas lemak ⚫ Bagian tubuh yang banyak mengandung kalium : sel-sel syaraf dan otot yang ⚫ Dalam cairan ekstraseluler jumlahnya hanya sedikit ⚫ Dalam cairan intraseluler merupakan kation penting berperan dalam keseimbangan pH dan osmolalitas. KALIUM (K)
  • 119. • Merupakan unsur anorganik yang penting di dalam cairan inraselular • Penting dalam transmisi impul-impul syaraf • Penting untuk kontraksi otot-otot • Penting untuk pertumbuhan sel tubuh dan metabolisme • Penting untuk biosintesis protein karbohidrat • Mempengaruhi kerja otot jantung FUNGSI KALIUM KEBUTUHAN KALIUM • Dewasa : 3500 mg per hari KALIUM (K)
  • 120. menimbulkan • Terjadi karena ekskresi yang berlebihan melalui ginjal • Otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi dapat kelumpuhan • Hiperkalemia yang lebih serius dari hipokalemia, jika tidak hati-hati memungkinkan terlalu banyak kalium masuk ke dalam pembuluh darah SUMBER KALIUM • Pisang • Alpukat • Kentang • Yogurt • Ikan • Kurma DEFISIENSI KALIUM KALIUM (K)
  • 121. KLORIDA (Cl) jumlahnya ⚫ Merupakan anion utama dalam cairan ekstraselular ⚫ Dijumpai dalam bentuk perpaduan dengan Na, sedikit, terikat pada protein ⚫ Klorida dalam darah dan eritrosit (Shift-Cl) merupakan mekanisme homeostatik utama dalam mengendalikan pH darah
  • 122. • Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan osmosis. • Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi lemak • Aktivator enzim • Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari darah ke paru • Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh. PERANAN DAN FUNGSI KLORIDA KLORIDA (Cl)
  • 123. SUMBER KLORIDA • Garam, Susu, Daging, Telur KEBUTUHAN KLORIDA • 15-20 gram per hari DEFISIENSI KLORIDA • Kontraksi otot abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu KLORIDA (Cl)
  • 124. PERANAN DAN FUNGSI SULFUR • Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, • Merupakan bagian dari tiamin, biotin dan hormon insulin • Membantu detoksifikasi • Melarutkan sisa metabolisme SUMBER SULFUR • Sayuran, Telur, Daging, Buah-buahan KEBUTUHAN SULFUR • 15-30 mg perhari DEFISIENSI SULFUR • Anemia, Gondok, Pendengaran berkurang SULFUR (S)
  • 125. BESI (Fe) ⚫ Tersedia dalam tubuh bersumber dari makanan yang dikonsumsi setiap hari ⚫ Tidak mudah diserap ke dalam darah ⚫ Penyerapannya dipengaruhi oleh HCl dalam lambung ⚫ Dalam makanan, bentuk ikatan ferro dan ferri.
  • 126. PERANAN DAN FUNGSI BESI • Pembentukan hemoglobin • Komponen enzim sitokrom SUMBER BESI • Daging, Sayuran hijau, Biji-bijian KEBUTUHAN BESI • 0-1 tahun, kebutuhan harian zat besi adalah 7-8 mg • Terus meningkat sebanyak 1 mg setiap 3-9 tahun. • Pada usia 13-15 tahun, yaitu 19mg pada pria dan di usia 13-49 tahun pada wanita, yaitu sebanyak 26 mg DEFISIENSI BESI • Anemia BESI (Fe)
  • 127. • Pada bayi berusia 0-1 tahun, kebutuhan harian zat besi adalah 7-8 mg dan terus meningkat sebanyak 1 mg setiap 3 tahun hingga berumur 9 tahun. Setelah berumur 9 tahun, kebutuhan zat besi pada pria dan wanita akan berbeda. Kebutuhan tertinggi adalah pada usia 13-15 tahun, yaitu 19mg pada pria dan di usia 13-49 tahun pada wanita, yaitu sebanyak 26 mg KEBUTUHAN BESI • Anemia DEFISIENSI BESI BESI (Fe)
  • 128. PERANAN DAN FUNGSI TEMBAGA • Pembentukan eritrosit dan hemoglobin • Komponen enzim dan protein • Aktivitas saraf • Sintesis substansi seperti hormon SUMBER TEMBAGA • Padi-padian, Polong-polongan • Kerang, Hati KEBUTUHAN TEMBAGA • Dewasa 1,2 mg per hari TEMBAGA (Cu)
  • 129. • Membantu membuat sel baru dan enzim • Membantu pemrosesan karbohidrat, lemak, protein • Membantu proses penutupan luka • Berperan dalam pembentukan kulit • Berperan dalam pengembangan fungsi sistem reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma • Berperan dalam kekebalan tubuh • Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa PERANAN DAN FUNGSI SENG SENG (Zn)
  • 130. SUMBER SENG • Kerang-kerangan, Keju, Roti, Sereal KEBUTUHAN SENG • Pria : 5,5 – 9,5 mg per hari • Wanita : 4-7 mg per hari DEFISIENSI SENG • Anemia dan Kerusakan tulang SENG (Zn)
  • 131. IODIUM (I) ⚫ Dalam tubuh terkandung sekitar 25 mg iodium, tersebar di semua jaringan ⚫ Kandungannya sekitar 1/3, terdapat dalam kelenjar tiroid ⚫ Iodium diserap dalam bentuk iodida, di dalam kelenjar tiroid dioksidasi menjadi Iodium
  • 132. IODIUM (I) FUNGSI IODIUM • Sebagai komponen penting dalam pembentukan tiroksin pada kelenjar gondok (tiroid) • Tiroksin termasuk Iodium merupakan pengendali transduksi energi selular SUMBER IODIUM • Ikan laut, dan kerang-kerangan • Sereal dan Padi-padian KEBUTUHAN IODIUM • Dewasa : 0,14 mg per hari DEFISIENSI IODIUM • Penyakit gondok
  • 133. SELENIUM (Se) PERANAN DAN FUNGSI SELENIUM • Berperan penting pada fungsi sistem imun • Metabolisme hormon tiroid dan reproduksi • Sistem pertahanan antioksidan tubuh • Mencegah kerusakan sel dan jaringan SUMBER SELENIUM • Kacang, roti, ikan, daging, telur KEBUTUHAN SELENIUM • Pria : 0,075 mg per hari • Wanita : 0,06 mg per hari DEFISIENSI SELENIUM • Selenosis (kerontokan rambut, kulit, kuku)
  • 134. MOLIBDENUM (Mo) • Membantu dan mengaktifkan beberapa enzim yang terlibat dalam perbaikan dan pembuatan materi genetik FUNGSI MOLIBDENUM • Kacang kapri, sayuran gelap (brokoli dan bayam), bunga kol, sayuran kaleng, sereal gandum SUMBER MOLIBDENUM
  • 135. MANGAN (Mn) • Berperan sebagai katalisator dari beberapa reaksi metabolik yang penting pada protein, karbohidrat, dan lemak. FUNGSI MANGAN • Roti, kacang-kacangan, sereal, sayuran hijau (buncis), teh SUMBER MANGAN
  • 136. FLUOR (F) FUNGSI FLUOR • Memelihara gigi • Mencegah kekurangan Mg • Mencegah osteoporosis • Mencegah penyakit periodental SUMBER FLUOR • Kuning telur, susu, otak,air minum DEFISIENSI FLUOR • Kerusakan karang gigi
  • 137. KROM (Cr) PERANAN DAN FUNGSI KROM • Berpengaruh terhadap kerja insulin di dalam tubuh, sehingga mungkin berpengaruh pula terhadap besarnya energi yang dihasilkan dari makanan. • Berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. SUMBER KROM • Daging, biji-bijian (gandum), rempah-rempah KEBUTUHAN KROM • 0,025 gram per hari
  • 138. KOBALT (Co) PERANAN DAN FUNGSI MANGAN • Berperan membentuk bagian dari struktur Vitamin B12 • Untuk mematangkan sel darah merah • Menormalkan fungsi semua sel SUMBER MANGAN • Ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau (brokoli dan bayam), sereal