SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
RADIO SIARAN DI INDONESIA




                            1
A. Zaman Belanda

Radio siaran yang pertama di Indonesia waktu iru bernama
Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia yg didirikan 16 Juni
1925 dan berstatus swasta.

Setelah BRV berdiri maka berdiri pula badan badan radio lainnya
di Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya. Namun yg
terbesar adalah NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep
Mij) di Jakarta, Bandung, dan Medan, karena mendapat bantuan
dari Pemerintah Hindia Belanda.

Tak mau kalah, radio siaran usaha Indonesia pun didirikan di Kota
Solo pada Tanggal 1 April 1933 oleh Mangkunegoro VII dan Ir.
Sarsito Mangunkusumo yang dikenal dengan SRV (Solosche
Radio Vereniging).
                                                                2
B. ZAMAN JEPANG


Ketika Belanda menyerah pada Jepang sebagai konsekuensinya
radio siaran yang tadinya berstatus swasta dinonaktifkan dan
diurus oleh jawatan khusus bernama hoso kanri kyoku, yg
merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta.

Serta       mempunyai        cabang       cabang       di
Bandung, Purwakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan
Malang yang dinamakan hoso kyoku.

Namun demikian, ada juga pemuda Indonesia yang berani
mendengarkan radio siaran Jepang dengan resiko kematian jika
ketahuan. Keuntungannya adalah pemuda Indonesia mengetahui
menyerahnya Jepang pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945.
                                                           3
C. ZAMAN KEMERDEKAAN

Kedahsyatan radio siaran ini terbukti dalam memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Setelah diketahuinya kekalahan Jepang para pemuda Indonesia
segera mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan tanggal 17
Agustus 1945.

Proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno tidak dapat disiarkan secara
langsung melalui radio siaran karena masih dikuasai Jepang. Teks Proklamasi
kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam bahasa Inggris pukul
19.00 WIB, dan hanya dapat di dengar oleh penduduk sekitar Jakarta.

Baru tanggal 18 Agustus 1945, naskah bersejarah itu dikumandangkan
keseluruh Tanah Air dengan resiko diberondong peluru tentara Jepang.

Pada tanggal 11 September dibuatlah kesepakan antara para pemimpin radio
siaran untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran, yg kemudian 11
September menjadi hari Ulang Tahun radio Republik Indonesia.

                                                                          4
D. ZAMAN ORDE BARU

Hingga akhir 1966 radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu satunya radio
siaran yang dikuasai pemerintah.

Selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada masa ini radio
juga dimanfaatkan untuk acara pendidikan dan persuasi.

Acara pendidikan yang berhasil adalah “siaran pedesaan” yang mulai
diudarakan bulan September 1969 oleh stasiun RRI regional.
Selanjutnya stasiun regional juga membantu menginformasikan program
program      pemerintah,     seperti      KB, transmigrasi, kebersihan
lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita.

Sejalan dengan perkembangan di massa ini mulai bermunculan radio siaran
amatir yang diusahakan perseorangan. Untuk menertibkan hal tersebut maka
pemerintah mengeluarkan PP No.55 Tahun 1970 tentang radio siaran non
pemerintah. Tahun 1974 radio swasta berhimpun dalam wadah yang
dinamakan persatuan radio siaran swasta niaga Indonesia (PRSSNI).
                                                                         5
D. ZAMAN REFORMASI

Pada era reformasi tidak lagi menjadi keharusan radio radio swasta
untuk merelai warta berita dari RRI.

Sejak massa reformasi pula radio siaran tidak diwajibkan untuk
menjadi anggota PRSSNI. Radio radio tersebut mempunyai
kewenangan untuk menyiarkan warta berita secara mandiri dengan
nama program yang berbeda beda.

Catatan penting bahwa di era ini, regulasi terhadap media tidak hanya
bertumpu pada pemerintah saja, melainkan juga kepada masyarakat
melalui KPI (komite penyiaran Indonesia).
Tugas KPI adalah:
1. Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin
    penyelenggaraan penyiaran.
2. Melayani pengaduan masyarakat dalam bidang penyiaran dengan
    mengacu pada pedoman perilaku penyiaran dan standar program
    siaran (P3SPS).
                                                                    6
E. RADIO SIARAN as The FIFTH ESTATE

Radio siaran saat ini dikatakan sebagai kekuatan kelima atau fifth
estate.
Hal ini disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol
sosial seperti surat kabar, disamping emapt fungsi lainnya, yakni
informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi.

Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut
adalah:
1. Daya langsung, ini berkaitan dengan proses penyusunan dan
    penyamapain pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Co;
    radio siaran dapat menyiarkan secara cepat peristiwa yang sedang
    terjadi melalui siaran reportase.
2. Daya tembus, ini berkaitan dengan jarak dan rintangan. Program
    program dapat disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air yang
    dipisahkan pulau, samudra, gunung, hutan belantara.
3. Daya tarik, ini berkaitan dengan sifat radio siaran, yakni
    musik, kata kata, dan efek suara.
                                                                   7
8

More Related Content

Similar to Radio Siaran di Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

Perkembangan Radio di Indonesia
Perkembangan Radio di IndonesiaPerkembangan Radio di Indonesia
Perkembangan Radio di IndonesiaRizka Vabela
 
Ekonomi politik media radio
Ekonomi politik media radioEkonomi politik media radio
Ekonomi politik media radioyuls1423
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.siNur Alfiyatur Rochmah
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)Nur Alfiyatur Rochmah
 
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Evry Purrba
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfiwayan suta
 
Spektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiSpektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiChar Lie
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalFeriandi Mirza
 
Televisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media DakwahTelevisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media DakwahRatih Aini
 
Perkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptxPerkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptxisembel
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaWukirAsh
 
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Media
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service MediaMusni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Media
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Mediamusniumar
 

Similar to Radio Siaran di Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya (20)

Perkembangan Radio di Indonesia
Perkembangan Radio di IndonesiaPerkembangan Radio di Indonesia
Perkembangan Radio di Indonesia
 
Ekonomi politik media radio
Ekonomi politik media radioEkonomi politik media radio
Ekonomi politik media radio
 
Laporan kp ryan
Laporan kp ryanLaporan kp ryan
Laporan kp ryan
 
Bahan kuliah 1 7
Bahan kuliah 1 7Bahan kuliah 1 7
Bahan kuliah 1 7
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si
 
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)
1 paket 1 sejarah penyiaran -anwari,s.sos.,m.si(1)
 
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
Crisis Management Pada Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
 
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdfSejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
Sejarah dan Perkembangan Penyiaran.pdf
 
Spektrum Frekuensi
Spektrum FrekuensiSpektrum Frekuensi
Spektrum Frekuensi
 
Jurnalistik
JurnalistikJurnalistik
Jurnalistik
 
Prinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radioPrinsip penyiaran radio
Prinsip penyiaran radio
 
Jenis dan format berita
Jenis dan format beritaJenis dan format berita
Jenis dan format berita
 
Pp juve
Pp juvePp juve
Pp juve
 
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang ProfesionalTvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
Tvri Menuju Lembaga Penyiaran Publik yang Profesional
 
Televisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media DakwahTelevisi Sebagai Media Dakwah
Televisi Sebagai Media Dakwah
 
Perkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptxPerkembangan_IPTEK.pptx
Perkembangan_IPTEK.pptx
 
BAB 6.pptx
BAB 6.pptxBAB 6.pptx
BAB 6.pptx
 
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesiaIPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
IPS_Kelas_9_BAB_4. kemerdekaan indonesia
 
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Media
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service MediaMusni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Media
Musni Umar: Radio Republik Indonesia (RRI) Sebagai Public Service Media
 
Sejarah perkembangan televisi
Sejarah perkembangan televisiSejarah perkembangan televisi
Sejarah perkembangan televisi
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 

Radio Siaran di Indonesia: Sejarah dan Perkembangannya

  • 1. RADIO SIARAN DI INDONESIA 1
  • 2. A. Zaman Belanda Radio siaran yang pertama di Indonesia waktu iru bernama Bataviase Radio Vereniging (BRV) di Batavia yg didirikan 16 Juni 1925 dan berstatus swasta. Setelah BRV berdiri maka berdiri pula badan badan radio lainnya di Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya. Namun yg terbesar adalah NIROM (Nederlandsch Indische Radio Omroep Mij) di Jakarta, Bandung, dan Medan, karena mendapat bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda. Tak mau kalah, radio siaran usaha Indonesia pun didirikan di Kota Solo pada Tanggal 1 April 1933 oleh Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo yang dikenal dengan SRV (Solosche Radio Vereniging). 2
  • 3. B. ZAMAN JEPANG Ketika Belanda menyerah pada Jepang sebagai konsekuensinya radio siaran yang tadinya berstatus swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama hoso kanri kyoku, yg merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Serta mempunyai cabang cabang di Bandung, Purwakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Malang yang dinamakan hoso kyoku. Namun demikian, ada juga pemuda Indonesia yang berani mendengarkan radio siaran Jepang dengan resiko kematian jika ketahuan. Keuntungannya adalah pemuda Indonesia mengetahui menyerahnya Jepang pada Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945. 3
  • 4. C. ZAMAN KEMERDEKAAN Kedahsyatan radio siaran ini terbukti dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setelah diketahuinya kekalahan Jepang para pemuda Indonesia segera mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang ditetapkan tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno tidak dapat disiarkan secara langsung melalui radio siaran karena masih dikuasai Jepang. Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam bahasa Inggris pukul 19.00 WIB, dan hanya dapat di dengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Baru tanggal 18 Agustus 1945, naskah bersejarah itu dikumandangkan keseluruh Tanah Air dengan resiko diberondong peluru tentara Jepang. Pada tanggal 11 September dibuatlah kesepakan antara para pemimpin radio siaran untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran, yg kemudian 11 September menjadi hari Ulang Tahun radio Republik Indonesia. 4
  • 5. D. ZAMAN ORDE BARU Hingga akhir 1966 radio Republik Indonesia (RRI) adalah satu satunya radio siaran yang dikuasai pemerintah. Selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada masa ini radio juga dimanfaatkan untuk acara pendidikan dan persuasi. Acara pendidikan yang berhasil adalah “siaran pedesaan” yang mulai diudarakan bulan September 1969 oleh stasiun RRI regional. Selanjutnya stasiun regional juga membantu menginformasikan program program pemerintah, seperti KB, transmigrasi, kebersihan lingkungan, imunisasi ibu hamil dan balita. Sejalan dengan perkembangan di massa ini mulai bermunculan radio siaran amatir yang diusahakan perseorangan. Untuk menertibkan hal tersebut maka pemerintah mengeluarkan PP No.55 Tahun 1970 tentang radio siaran non pemerintah. Tahun 1974 radio swasta berhimpun dalam wadah yang dinamakan persatuan radio siaran swasta niaga Indonesia (PRSSNI). 5
  • 6. D. ZAMAN REFORMASI Pada era reformasi tidak lagi menjadi keharusan radio radio swasta untuk merelai warta berita dari RRI. Sejak massa reformasi pula radio siaran tidak diwajibkan untuk menjadi anggota PRSSNI. Radio radio tersebut mempunyai kewenangan untuk menyiarkan warta berita secara mandiri dengan nama program yang berbeda beda. Catatan penting bahwa di era ini, regulasi terhadap media tidak hanya bertumpu pada pemerintah saja, melainkan juga kepada masyarakat melalui KPI (komite penyiaran Indonesia). Tugas KPI adalah: 1. Menata infrastruktur penyiaran dengan mengeluarkan izin penyelenggaraan penyiaran. 2. Melayani pengaduan masyarakat dalam bidang penyiaran dengan mengacu pada pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran (P3SPS). 6
  • 7. E. RADIO SIARAN as The FIFTH ESTATE Radio siaran saat ini dikatakan sebagai kekuatan kelima atau fifth estate. Hal ini disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti surat kabar, disamping emapt fungsi lainnya, yakni informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi. Faktor faktor yang mempengaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah: 1. Daya langsung, ini berkaitan dengan proses penyusunan dan penyamapain pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Co; radio siaran dapat menyiarkan secara cepat peristiwa yang sedang terjadi melalui siaran reportase. 2. Daya tembus, ini berkaitan dengan jarak dan rintangan. Program program dapat disebarluaskan ke seluruh pelosok tanah air yang dipisahkan pulau, samudra, gunung, hutan belantara. 3. Daya tarik, ini berkaitan dengan sifat radio siaran, yakni musik, kata kata, dan efek suara. 7
  • 8. 8