SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.KOM.
ALJABAR LINIER
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Dasar Sistem Persamaan Linier dan Matriks
Sub Materi Yang Akan Dipelajari :
1. SPL memiliki : Tepat 1 Solusi Pemecahan, Banyak Solusi Pemecahan (Tak Terhingga), Tidak
memiliki solusi.
2. Penyelesaian SPL : Eliminasi, OBE (Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss-Jordan)
3. SPL Homogen
4. Matriks (Apa itu Matriks, Notasi Matriks, Jenis-Jenis Matriks, Operasi Matriks : Penjumlahan,
Pengurangan, Perkalian Matriks Dengan Skalar, Perkalian Matriks dengan Matriks, Hukum-hu
kum perkalian matriks, matriks trasnspose)
MATERI KE - 1
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas.
Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepre
sentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan
masalah.
Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui.
PENDAHULUAN
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Suatu persamaan linear yang mengandung n peubah x1, x2 ,…,xn dinyatakan dalam bentuk
a1x1 + a2x2 + … + anxn = b
dengan a1, a2, …, an , b adalah konstanta riil.
Dalam hal ini, peubah yang dimaksud BUKAN merupakan fungsi trigonometri, fungsi logaritma
ataupun fungsi exponensial.
BENTUK UMUM
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
CONTOH
x + y = 4  persamaan linear dengan 2 peubah
2x – 3y = 2z +1  persamaan linear dengan 3 peubah
2 log x + log y = 2  bukan persamaan linear
2ex = 2x + 3  bukan persamaan linear
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
SISTEM PERSAMAAN LINIER
Sistem persamaan linear adalah himpunan berhingga dari persamaan linear
Contoh :
x + y = 2  2x + 2y = 6
x – y + z = 4  x + y = 0
Tidak semua sistem persamaaan linear memiliki penyelesaian (solusi), sistem persamaan linear yang
memiliki penyelesaian memiliki dua kemungkinan yaitu penyelesaian tunggal dan penyelesaian banyak.
DEFENISI
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
SISTEM PERSAMAAN LINIER
1. Tidak Memiliki Penyelesaian (Tidak Konsisten)
2. Memiliki Penyelesaian :
a. Solusi Tunggal
b. Solusi Banyak
Sebuah pemecahan (solution) persamaan linier a1x1 + a1x2 +…..+ anxn = b
adalah sebuah urutan dari n bilangan s1, s2,….., sn
sehingga persamaan tersebut dipenuhi bila kita mensubstitusikan x1 = s1, x2 = s2,….., xn = sn,
Sehingga himpunan semua pemecahan persamaan tersebut dinamakan himpunan pemecahannya
(its solution).
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Sebuah sistem yang tidak mempunyai pemecahan dikatakan tak konsistent (inconsistent).
Jika ada setidak-tidaknya satu pemecahan, maka sistem persamaan tersebut dikatakan konsisten.
Sebuah sistem sembarang yang terdiri dari m persamaan linier dengan n bilangan yang tidak diketahui akan
dituliskan sebagai :
𝑎11 𝑥1 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏2
⋮ ⋮ Jika ditulis kedalam matriks :
𝑎 𝑚𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯ + 𝑎 𝑚𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏 𝑛
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
a11 a12 … a1n b1
a21 a22 … a2n b2
. . . . .
. . . . .
. . . . .
am1 am2 … amn bn
SISTEM PERSAMAAN LINIER
1. Metode Grafik
2. Metode Eliminasi
3. Metode Subtitusi
4. Metode Gabungan (Eliminasi dan Subtitusi)
5. Metode Echelon Baris (OBE : Operasi Baris Elementer)
PENYELESAIAN
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
METODE GRAFIK
Yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik kartesius, dan himpunan penyelesaiannya
dihasilkan dari titik potong dari kedua garis tersebut .
Yang perlu diperhatikan yaitu ketika menggambar titik sumbu kartesiusnya harus sama dan konsisten.
Contoh (1) :
Gambarkan grafik untuk persamaan linier 2x + y = 4.
Penyelesaian Contoh (1) :
Untuk menggambarkan grafik SPLDV (SPL Dua Variabel), gunakan paling sedikit dua titik seperti
pada tabel berikut.
PENYELESAIAN SPL
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
x 0 ?
y ? 0
Tentukan nilai y untuk x = 0.
2x + y = 4
⇔2( 0) + y = 4
⇔y = 4
Tentukan nilai x untuk y = 0.
2x + y = 4
⇔ 2x + 0 = 4
⇔ 2x = 4
⇔ x = 2
Tuliskan hasil yang diperoleh ke dalam tabel.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
x 0 2
y 4 0
Ini berarti, titik yang diperoleh adalah :
A (0, 4) dan B (2, 0).
Gambarkan titik tersebut ke dalam diagram Cartesius,
kemudian hubungkan dengan sebuah garis lurus, sehi
ngga terbentuk gambar di bawah ini :
Contoh (2) :
Tentukan Penyelesaian SPL Berikut Menggunakan Metode Grafik (SPLDV)
2x + y = 6
2x + 4y = 12
Penyelesaian Contoh (2) :
Langkah ke-1 : Gambarkan Grafik Untuk Persamaan Linier ke-1
Tentukan nilai y untuk x = 0. Tentukan nilai x untuk y = 0.
2x + y = 6 2x + y = 6
⇔ 2(0) + y = 6 ⇔2x + 0 = 6
⇔ y = 6 ⇔2x = 6
⇔x = 3
Lalu masukkan ke dalam Tabel berikut :
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Ini berarti, titik yang diperoleh adalah A
(0, 6) dan B (3, 0).
Gambarkan titik tersebut ke dalam
diagram Cartesius, kemudian hubung
kan dengan sebuah garis lurus,
sehingga terbentuk gambar di samping
ini.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
x 0 3
y 6 0
Langkah ke-2 : Gambarkan Grafik Untuk Persamaan Linier ke-2
Tentukan nilai y untuk x = 0. Tuliskan hasil nya ke dalam tabel :
2x + 4y = 12
⇔ 0 + 4y = 12
⇔ 4y = 12
⇔ y = 3
Tentukan nilai x untuk y = 0.
2x + 4y = 12
⇔ 2x + 4.0 = 12
⇔ 2x = 12
⇔ x = 6
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
x 0 6
y 3 0
Ini berarti, titik yang diperoleh adalah C (0, 3) dan D (6, 0).
Gambarkan titik tersebut ke dalam diagram Cartesius, kemudian hubungkan dengan sebuah garis lurus,
sehingga terbentuk gambar di bawah ini.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Langkah 3: Tentukan perpotongan dua
grafik (garis) yang merupakan penyele
saian dari SPLDV.
Berdasarkan gambar di samping,
titik potong kedua grafik
adalah pada
koordinat (2,2).
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
METODE ELIMINASI
Digunakan dengan cara mengeliminasi (menghilangkan) salah satu variabelnya,
sehingga diperoleh sebuah persamaan dengan satu variabel.
Contoh Soal (3) :
Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan linear berikut dengan metode eliminasi!
2x + 3y = 1  pers.(1)
3x + y = 5  pers.(2)
PENYELESAIAN SPL
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
PENTING !!!
“Jika kita mengeliminasi (menghilangkan) variabel x maka yang akan
kita dapatkan nantinya adalah nilai dari variabel y.
dan sebaliknya, jika kita mengeliminasi variabel y maka yang akan
kita dapatkan nantinya adalah nilai dari variabel x “.
Penyelesaian Soal (3)
(Mengeliminasi x) (Mengeliminasi y)
2x + 3y = 1 | *3 | 6x + 9y = 3 2x + 3y = 1 | *1 | 2x + 3y = 1
3x + y = 5 | *2 | 6x + 2y = 10 - 3x + y = 5 | *3 | 9x + 3y = 15 -
7y = (-7) (-7)x = (-14)
y = (-1) x = 2
Jadi, Himpunan Penyelesaian (HP) = {(2,1)}
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
METODE SUBTITUSI
Metode substitusi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaia
n suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan cara mengganti (mensubstitusi) salah satu varia
belnya.
Jika variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mensubstitusi variabel y terlebih dahu
lu, atau sebaliknya, bila ingin mencari variabel y maka kita harus mengganti variabel x terlebih dahulu.
Contoh (4) :
Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut.
3x + y = 4 dan –x + 2y = 1 dengan menggunakan metode substitusi.
PENYELESAIAN SPL
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Penyelesaian Contoh (4) :
Langkah ke-1 :
Kita harus mengubah terlebih dahulu salah satu persamaan tersebut menjadi persamaan yang ekuiva
len dengan persamaan sebelumnya.
Misal kita akan mengubah persamaan 3x + y = 4 menjadi ekuivalen, yakni y = 4 – 3x
Langkah ke-2 :
Subtitusikan persamaan ekuivalen dari persamaan pertama tadi ke persamaan kedua.
y = 4 – 3x disubtitusikan ke –x + 2y = 1
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
–x + 2y = 1
⇔ –x + 2(4 – 3x) = 1
⇔ –x + 8 – 6x = 1
⇔ –x – 6x = 1 – 8
⇔ –7x = –7
⇔ x = –7/–7
⇔ x = 1
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Selanjutnya untuk memperoleh nilai y, substitusikan nilai x ke
persamaan y = 4 – 3x, sehingga diperoleh:
y = 4 – 3x
⇔ y = 4 – 3.1
⇔ y = 4 – 3
⇔ y = 1
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan
3x + y = 4 dan –x + 2y = 1 adalah {(1, 1)}.
METODE GABUNGAN
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaian suatu sistem
persamaan linear dua variabel dengan cara menggunakan dua metode sekaligus yakni metode
eliminasi dan metode substitusi.
Pertama menggunakan metode eliminasi untuk mencari salah satu nilai variabelnya, setelah nilai
variabel didapatkan maka nilai variabel tersebut disubstitusikan untuk mendapatkan variabel yang lain
nya.
Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengerjakan soal tentang sistem persamaan linear dua
variabel, karena lebih sederhana.
PENYELESAIAN SPL
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Contoh (5) :
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x + y = 7 dan x – y = 3
dengan menggunakan metode gabungan, jika x, y merupakan anggota bilangan riil.
Penyelesaian Contoh (5) :
Langkah ke-1 : Eliminasi salah satu variabel
Pertama Anda harus mengeliminasi salah satu variabel, misalnya variabel x, maka:
x + y = 7
x – y = 3
--------------- –
0 + 2y = 4
y = 4/2
y = 2
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Langkah ke-3 : Substitusi nilai variabel yang diperoleh.
Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke salah satu persamaan,
misalnya persamaan x + y = 7, sehingga diperoleh:
x + y = 7
⇔ x + (2) = 7
⇔ x = 5
Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 7 dan x – y = 3 adalah {(5, 2)}.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
METODE OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER)
Untuk menentukan solusi dari SPL dilakukan dengan cara membentuk matrik yang diperluas/diperbesar
dari SPL dan melakukan Operasi Baris Elementer (OBE) pada matriks yang diperbesar tersebut.
OBE ini didapatkan dalam suatu tahapan dengan menerapkan ketiga tipe operasi berikut untuk menghi
langkan bilangan-bilangan tak diketahui secara sistematik.
1. Kalikan persamaan dengan konstanta yang tak sama dengan nol.
2. Pertukarkan dua persamaan tersebut.
3. Tambahkan kelipatan dari satu persamaan bagi yang lainnya.
PENYELESAIAN SPL
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Karena baris (garis horisontal) dalam matriks yang diperbesar beresuaian dengan persamaan dalam
sistem yang diasosiasikan dengan baris tersebut, maka ketiga operasi ini bersesuaian dengan operasi
berikut pada baris matriks yang diperbesar.
1. Kalikanlah sebuah baris dengan sebuah konstanta yang taksama dengan nol.
2. Pertukarkanlah dua baris tersebut.
3. Tambahkanlah perkalian dari satu baris pada baris yang lainnya.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Sifat-sifat matriks yang berbentuk eselon baris (row-echelon form) dan eselon baris tereduksi (re
duced row-echelon form) :
1. Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol pertama dalam baris tersebut a
dalah satu (1) maka kita namakan ini satu (1) utama
2. Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka semua baris seperti itu dikelompokkan
bersama-sama dibawah matriks.
3. Dalam sebarang dua baris yang berurutan yang seluruhnya tidak terdiri dari nol, maka 1 utama d
alam baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh kekanan dari 1 utama dalam baris yang lebih ti
nggi.
4. Masing-masing kolom yang mengandung 1 utama mempunyai nol di tempat lain.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Dikatakan matriks berada dalam bentuk eselon baris jika memiliki sifat 1, 2, dan 3.
Prosedur untuk mereduksi menjadi eselon baris tereduksi disebut Eliminasi Gauss-Jordan.
Jika memiliki keempat sifat tersebut, maka matriks tersebut berada dalam bentuk eselon baris tered
uksi dan prosedurnya disebut Eliminasi Gauss.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Contoh matriks – matriks berikut memiliki bentuk eselon baris :
1 4 2
0 1 3
0 0 1
1 2 3
0 0 1
0 0 0
1 3 1
0 0 1
0 0 0
0
3
0
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Contoh matrik – matrik berikut yang tidak memiliki bentuk eselon baris :
0 4 2
0 1 3
0 0 1
0 0 0
0 1 0
0 1
1 0
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Jelaskan KENAPA ?
Matriks – matriks berikut memiliki bentuk eselon baris tereduksi.
1 0
0 1
1 0 0
0 1 0
0 0 1
3
2
1
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
1 0 0
0 1 0
0 0 1
4
1
3
1 0 0
0 1 0
0 0 1
7
3
4
Pengertian
Adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih
sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss).
Caranya adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang
Eselon-baris.
Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan
menggunakan matriks, caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks
teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi
balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut.
ELIMINASI GAUSS
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Ciri-ciri
1. Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama)
2. Baris nol terletak paling bawah
3. 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya
4. Dibawah 1 utama harus nol
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Contoh (6) :
Selesaikan Sistem Persamaan Berikut Menggunakan Eliminasi Gauss.
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5z = 0
Penyelesaian Contoh (6)
Langkah ke-1 : Buatlah ekuivalen persamaan-persamaan tersebut.
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5z = 0
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Langkah ke-2 : Bentuk Matriks yang Diperbesar dari SPL tersebut.
Langkah ke-3 : Lakukan proses OBE sehingga menghasilkan / memenuhi seluruh persyaratan
menjadi matriks eselon baris (Slide 37-38)
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Jika Sudah Berbentuk Seperti ini, proses eliminasi
gauss sudah selesai
Langkah ke-4 : Ubah kembali matriks eselon baris yang dihasilkan tadi ke persamaan.
x + y + 2z = 9
y + (-7/2)z = (-17/2)
z = 3
Langkah ke-5 : Subtitusikan nilai z = 3 di atas ke persamaan agar memperoleh nilai x dan y.
y -
7
2
z = -
17
2
x + y + 2z = 9
⇔ y = -
17
2
+
7
2
z ⇔ x = (-y) - 2z + 9
⇔ y = -
17
2
+
7
2
(3) ⇔ x = -2 - 2(3) + 9
⇔ y = -
17
2
+
21
2
⇔ x = -2 - 6 + 9
⇔ y =
4
2
⇔ x = 1
⇔ y = 2
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Kita memperoleh himpunan penyelesaian x,y,z = {(1,2,3)}
Langkah ke 5 : Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa Himpunan Penyelesaian tadi adalah
benar, dengan mensubtituskan nilai x,y,z ke persamaan awal.
x + y + 2z = 9 1 + 2 + 2(3) = 9 √
2x + 4y – 3z = 1 2(1) + 4(2) - 3(3) = 1 √
3x + 6y – 5z = 0 3(1) + 6(2) - 5(3) = 0 √
Jadi, HP nya adalah = {(1,2,3)}
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
BENAR
BENAR
BENAR
Contoh (7) :
Selesaikan Sistem Persamaan Berikut Menggunakan Eliminasi Gauss-Jordan.
x + y + 2z = 9
2x + 4y – 3z = 1
3x + 6y – 5z = 0
Penyelesaian Contoh (7)
Langkah ke-1 : Lakukan proses eliminasi gauss sehingga menghasilkan matriks eselon baris (sama
dengan contoh sebelumnya (contoh 6).
Langkah ke-2 : Setelah diperoleh matriks eselon baris, kita harus membuat matriks tersebut menjadi
matriks eselon baris tereduksi.
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Ini Pekerjaan Kita Sekarang,
Ubah sisi ini agar bernilai NOL
Lakukan kembali
OBE
Langkah ke-3 : Ubah matriks eselon baris tereduksi yang telah dihasilkan ke SPL kembali.
x y z x = 1
y = 2
z = 3
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
Sudah Menjadi Matriks
Eselon Baris Tereduksi
Maka diperoleh HP
= {(1,2,3)}
(Next : Matriks)
Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi

More Related Content

What's hot

Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galatKelinci Coklat
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Kelinci Coklat
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrikbagus222
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Nerossi Jonathan
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IFerry Angriawan
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
 
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan ExcelContoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan ExcelRenataNoviene
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptnursyamsiahhartanti
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fasespecy1234
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 

What's hot (20)

Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
 
Bab 2 perhitungan galat
Bab 2  perhitungan galatBab 2  perhitungan galat
Bab 2 perhitungan galat
 
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
 
Ring
RingRing
Ring
 
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
 
Operasi biner
Operasi binerOperasi biner
Operasi biner
 
Pengantar Teori Peluang
Pengantar Teori PeluangPengantar Teori Peluang
Pengantar Teori Peluang
 
Bilangan kompleks
Bilangan kompleksBilangan kompleks
Bilangan kompleks
 
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
Metode numerik pertemuan 7 (interpolasi lagrange)
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
deret kuasa
deret kuasaderet kuasa
deret kuasa
 
Pengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_IPengantar analisis real_I
Pengantar analisis real_I
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan ExcelContoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
Contoh Soal dan Penyelesaian Metode Biseksi Menggunakan Excel
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa pptKuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
Kuasa lingkaran, titik kuasa, garis kuasa ppt
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
Metode simpleks dua fase
Metode simpleks dua faseMetode simpleks dua fase
Metode simpleks dua fase
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
keterbagian
keterbagianketerbagian
keterbagian
 

Similar to Materi ke-1 Aljabar Linier

7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3muli ani
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelnurindah_nurisa
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson methodokti agung
 
Kumpulan soal matematika wajib
Kumpulan soal matematika wajibKumpulan soal matematika wajib
Kumpulan soal matematika wajibwulLansieGokilL
 
Bab 6. persamaan kuadrat (1)
Bab 6. persamaan kuadrat  (1)Bab 6. persamaan kuadrat  (1)
Bab 6. persamaan kuadrat (1)Ujang Kasah
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelEman Mendrofa
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelChristian Lokas
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarPrandita Sega
 
Matematika sistem persamaan linear dua variabel
Matematika sistem persamaan linear dua variabelMatematika sistem persamaan linear dua variabel
Matematika sistem persamaan linear dua variabelKevinAnggono
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikMayawi Karim
 
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadrat
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadratBab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadrat
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadratFahmisetyawan
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptHorta arum
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umumalamsyah88
 
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptxMETODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptxWahid Pasipa
 

Similar to Materi ke-1 Aljabar Linier (20)

Matematika Peminatan Kelas X
Matematika Peminatan Kelas XMatematika Peminatan Kelas X
Matematika Peminatan Kelas X
 
7905 bab 3
7905 bab 37905 bab 3
7905 bab 3
 
Materi ke-3 Aljabar Linier
Materi ke-3 Aljabar LinierMateri ke-3 Aljabar Linier
Materi ke-3 Aljabar Linier
 
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabelSistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
Sistem Persamaan linier dua variabel dan tiga variabel
 
3. newton raphson method
3. newton raphson method3. newton raphson method
3. newton raphson method
 
Kumpulan soal matematika wajib
Kumpulan soal matematika wajibKumpulan soal matematika wajib
Kumpulan soal matematika wajib
 
Bab 6. persamaan kuadrat (1)
Bab 6. persamaan kuadrat  (1)Bab 6. persamaan kuadrat  (1)
Bab 6. persamaan kuadrat (1)
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
 
Materi Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan LinearMateri Aljabar Persamaan Linear
Materi Aljabar Persamaan Linear
 
Matematika sistem persamaan linear dua variabel
Matematika sistem persamaan linear dua variabelMatematika sistem persamaan linear dua variabel
Matematika sistem persamaan linear dua variabel
 
Power point spl
Power point splPower point spl
Power point spl
 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
 
Titik Potong 2 Garis
Titik Potong 2 GarisTitik Potong 2 Garis
Titik Potong 2 Garis
 
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadrat
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadratBab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadrat
Bab 5-sistem-persamaan-linear-dan-kuadrat
 
Telaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp pptTelaah matematika smp ppt
Telaah matematika smp ppt
 
5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier5 sistem persamaan linier
5 sistem persamaan linier
 
B ab 01 metode numerik secara umum
B ab  01 metode numerik secara umumB ab  01 metode numerik secara umum
B ab 01 metode numerik secara umum
 
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptxMETODE_NUMERIK_part_2.pptx
METODE_NUMERIK_part_2.pptx
 

More from eka pandu cynthia

NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015eka pandu cynthia
 
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015eka pandu cynthia
 
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015eka pandu cynthia
 
Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)eka pandu cynthia
 
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015eka pandu cynthia
 
Materi : Struktur Data (2 Array)
Materi : Struktur Data (2 Array)Materi : Struktur Data (2 Array)
Materi : Struktur Data (2 Array)eka pandu cynthia
 
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)eka pandu cynthia
 
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015eka pandu cynthia
 
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...eka pandu cynthia
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIRFINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIReka pandu cynthia
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIRNILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIReka pandu cynthia
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR eka pandu cynthia
 
Format Penilaian TIK dan Media Pembelajaran
Format Penilaian TIK dan Media PembelajaranFormat Penilaian TIK dan Media Pembelajaran
Format Penilaian TIK dan Media Pembelajaraneka pandu cynthia
 

More from eka pandu cynthia (20)

Format rpkps
Format rpkpsFormat rpkps
Format rpkps
 
NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (2) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
 
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
NILAI AKHIR CBI (1) - FKIP PI - UMRI 3A - 2015
 
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI - UMRI 1A 2015
 
Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)Materi : Struktur Data (3 Sort)
Materi : Struktur Data (3 Sort)
 
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015
NILAI AKHIR PTI (SEBELUM DISERAHKAN KE PRODI) FKIP PI - UMRI 1A 2015
 
Materi : Struktur Data (2 Array)
Materi : Struktur Data (2 Array)Materi : Struktur Data (2 Array)
Materi : Struktur Data (2 Array)
 
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
Materi : Struktur Data (1 Pengantar)
 
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015
REKAP NILAI (SEMENTARA) PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI - FKIP PI UMRI 1A - 2015
 
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...
REKAP NILAI (SEMENTARA) DESAIN ANIMASI KOMPUTER PEMBELAJARAN - FKIP PI UMRI 3...
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5D FKIP BIOLOGI UIR
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5C FKIP BIOLOGI UIR
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5B FKIP BIOLOGI UIR
 
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIRFINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIR
FINAL RESULT NILAI PRAKTIKUM / TUGAS 5A FKIP BIOLOGI UIR
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIRNILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 6 FKIP BIOLOGI UIR
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 5 FKIP BIOLOGI UIR
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 4 FKIP BIOLOGI UIR
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 3 FKIP BIOLOGI UIR
 
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR
NILAI TUGAS / PRAKTIKUM 2 FKIP BIOLOGI UIR
 
Format Penilaian TIK dan Media Pembelajaran
Format Penilaian TIK dan Media PembelajaranFormat Penilaian TIK dan Media Pembelajaran
Format Penilaian TIK dan Media Pembelajaran
 

Recently uploaded

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (12)

CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

Materi ke-1 Aljabar Linier

  • 1. EKA PANDU CYNTHIA, S.T., M.KOM. ALJABAR LINIER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
  • 2. Dasar Sistem Persamaan Linier dan Matriks Sub Materi Yang Akan Dipelajari : 1. SPL memiliki : Tepat 1 Solusi Pemecahan, Banyak Solusi Pemecahan (Tak Terhingga), Tidak memiliki solusi. 2. Penyelesaian SPL : Eliminasi, OBE (Eliminasi Gauss, Eliminasi Gauss-Jordan) 3. SPL Homogen 4. Matriks (Apa itu Matriks, Notasi Matriks, Jenis-Jenis Matriks, Operasi Matriks : Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian Matriks Dengan Skalar, Perkalian Matriks dengan Matriks, Hukum-hu kum perkalian matriks, matriks trasnspose) MATERI KE - 1 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 3. Aljabar adalah cabang matematika yang mempelajari struktur, hubungan dan kuantitas. Untuk mempelajari hal-hal ini dalam aljabar digunakan simbol (biasanya berupa huruf) untuk merepre sentasikan bilangan secara umum sebagai sarana penyederhanaan dan alat bantu memecahkan masalah. Contohnya, x mewakili bilangan yang diketahui dan y bilangan yang ingin diketahui. PENDAHULUAN Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 4. SISTEM PERSAMAAN LINIER Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 5. SISTEM PERSAMAAN LINIER Suatu persamaan linear yang mengandung n peubah x1, x2 ,…,xn dinyatakan dalam bentuk a1x1 + a2x2 + … + anxn = b dengan a1, a2, …, an , b adalah konstanta riil. Dalam hal ini, peubah yang dimaksud BUKAN merupakan fungsi trigonometri, fungsi logaritma ataupun fungsi exponensial. BENTUK UMUM Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 6. CONTOH x + y = 4  persamaan linear dengan 2 peubah 2x – 3y = 2z +1  persamaan linear dengan 3 peubah 2 log x + log y = 2  bukan persamaan linear 2ex = 2x + 3  bukan persamaan linear Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 7. SISTEM PERSAMAAN LINIER Sistem persamaan linear adalah himpunan berhingga dari persamaan linear Contoh : x + y = 2  2x + 2y = 6 x – y + z = 4  x + y = 0 Tidak semua sistem persamaaan linear memiliki penyelesaian (solusi), sistem persamaan linear yang memiliki penyelesaian memiliki dua kemungkinan yaitu penyelesaian tunggal dan penyelesaian banyak. DEFENISI Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 8. SISTEM PERSAMAAN LINIER 1. Tidak Memiliki Penyelesaian (Tidak Konsisten) 2. Memiliki Penyelesaian : a. Solusi Tunggal b. Solusi Banyak Sebuah pemecahan (solution) persamaan linier a1x1 + a1x2 +…..+ anxn = b adalah sebuah urutan dari n bilangan s1, s2,….., sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi bila kita mensubstitusikan x1 = s1, x2 = s2,….., xn = sn, Sehingga himpunan semua pemecahan persamaan tersebut dinamakan himpunan pemecahannya (its solution). Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 9. Sebuah sistem yang tidak mempunyai pemecahan dikatakan tak konsistent (inconsistent). Jika ada setidak-tidaknya satu pemecahan, maka sistem persamaan tersebut dikatakan konsisten. Sebuah sistem sembarang yang terdiri dari m persamaan linier dengan n bilangan yang tidak diketahui akan dituliskan sebagai : 𝑎11 𝑥1 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏1 𝑎21 𝑥1 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏2 ⋮ ⋮ Jika ditulis kedalam matriks : 𝑎 𝑚𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯ + 𝑎 𝑚𝑛 𝑥 𝑛 = 𝑏 𝑛 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi a11 a12 … a1n b1 a21 a22 … a2n b2 . . . . . . . . . . . . . . . am1 am2 … amn bn
  • 10. SISTEM PERSAMAAN LINIER 1. Metode Grafik 2. Metode Eliminasi 3. Metode Subtitusi 4. Metode Gabungan (Eliminasi dan Subtitusi) 5. Metode Echelon Baris (OBE : Operasi Baris Elementer) PENYELESAIAN Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 11. METODE GRAFIK Yaitu dengan menggambarkan dua persamaan pada grafik kartesius, dan himpunan penyelesaiannya dihasilkan dari titik potong dari kedua garis tersebut . Yang perlu diperhatikan yaitu ketika menggambar titik sumbu kartesiusnya harus sama dan konsisten. Contoh (1) : Gambarkan grafik untuk persamaan linier 2x + y = 4. Penyelesaian Contoh (1) : Untuk menggambarkan grafik SPLDV (SPL Dua Variabel), gunakan paling sedikit dua titik seperti pada tabel berikut. PENYELESAIAN SPL Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi x 0 ? y ? 0
  • 12. Tentukan nilai y untuk x = 0. 2x + y = 4 ⇔2( 0) + y = 4 ⇔y = 4 Tentukan nilai x untuk y = 0. 2x + y = 4 ⇔ 2x + 0 = 4 ⇔ 2x = 4 ⇔ x = 2 Tuliskan hasil yang diperoleh ke dalam tabel. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi x 0 2 y 4 0 Ini berarti, titik yang diperoleh adalah : A (0, 4) dan B (2, 0). Gambarkan titik tersebut ke dalam diagram Cartesius, kemudian hubungkan dengan sebuah garis lurus, sehi ngga terbentuk gambar di bawah ini :
  • 13. Contoh (2) : Tentukan Penyelesaian SPL Berikut Menggunakan Metode Grafik (SPLDV) 2x + y = 6 2x + 4y = 12 Penyelesaian Contoh (2) : Langkah ke-1 : Gambarkan Grafik Untuk Persamaan Linier ke-1 Tentukan nilai y untuk x = 0. Tentukan nilai x untuk y = 0. 2x + y = 6 2x + y = 6 ⇔ 2(0) + y = 6 ⇔2x + 0 = 6 ⇔ y = 6 ⇔2x = 6 ⇔x = 3 Lalu masukkan ke dalam Tabel berikut : Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 14. Ini berarti, titik yang diperoleh adalah A (0, 6) dan B (3, 0). Gambarkan titik tersebut ke dalam diagram Cartesius, kemudian hubung kan dengan sebuah garis lurus, sehingga terbentuk gambar di samping ini. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi x 0 3 y 6 0
  • 15. Langkah ke-2 : Gambarkan Grafik Untuk Persamaan Linier ke-2 Tentukan nilai y untuk x = 0. Tuliskan hasil nya ke dalam tabel : 2x + 4y = 12 ⇔ 0 + 4y = 12 ⇔ 4y = 12 ⇔ y = 3 Tentukan nilai x untuk y = 0. 2x + 4y = 12 ⇔ 2x + 4.0 = 12 ⇔ 2x = 12 ⇔ x = 6 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi x 0 6 y 3 0
  • 16. Ini berarti, titik yang diperoleh adalah C (0, 3) dan D (6, 0). Gambarkan titik tersebut ke dalam diagram Cartesius, kemudian hubungkan dengan sebuah garis lurus, sehingga terbentuk gambar di bawah ini. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 17. Langkah 3: Tentukan perpotongan dua grafik (garis) yang merupakan penyele saian dari SPLDV. Berdasarkan gambar di samping, titik potong kedua grafik adalah pada koordinat (2,2). Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 18. METODE ELIMINASI Digunakan dengan cara mengeliminasi (menghilangkan) salah satu variabelnya, sehingga diperoleh sebuah persamaan dengan satu variabel. Contoh Soal (3) : Tentukan Himpunan Penyelesaian (HP) dari persamaan linear berikut dengan metode eliminasi! 2x + 3y = 1  pers.(1) 3x + y = 5  pers.(2) PENYELESAIAN SPL Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi PENTING !!! “Jika kita mengeliminasi (menghilangkan) variabel x maka yang akan kita dapatkan nantinya adalah nilai dari variabel y. dan sebaliknya, jika kita mengeliminasi variabel y maka yang akan kita dapatkan nantinya adalah nilai dari variabel x “.
  • 19. Penyelesaian Soal (3) (Mengeliminasi x) (Mengeliminasi y) 2x + 3y = 1 | *3 | 6x + 9y = 3 2x + 3y = 1 | *1 | 2x + 3y = 1 3x + y = 5 | *2 | 6x + 2y = 10 - 3x + y = 5 | *3 | 9x + 3y = 15 - 7y = (-7) (-7)x = (-14) y = (-1) x = 2 Jadi, Himpunan Penyelesaian (HP) = {(2,1)} Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 20. METODE SUBTITUSI Metode substitusi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaia n suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan cara mengganti (mensubstitusi) salah satu varia belnya. Jika variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mensubstitusi variabel y terlebih dahu lu, atau sebaliknya, bila ingin mencari variabel y maka kita harus mengganti variabel x terlebih dahulu. Contoh (4) : Tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel berikut. 3x + y = 4 dan –x + 2y = 1 dengan menggunakan metode substitusi. PENYELESAIAN SPL Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 21. Penyelesaian Contoh (4) : Langkah ke-1 : Kita harus mengubah terlebih dahulu salah satu persamaan tersebut menjadi persamaan yang ekuiva len dengan persamaan sebelumnya. Misal kita akan mengubah persamaan 3x + y = 4 menjadi ekuivalen, yakni y = 4 – 3x Langkah ke-2 : Subtitusikan persamaan ekuivalen dari persamaan pertama tadi ke persamaan kedua. y = 4 – 3x disubtitusikan ke –x + 2y = 1 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 22. –x + 2y = 1 ⇔ –x + 2(4 – 3x) = 1 ⇔ –x + 8 – 6x = 1 ⇔ –x – 6x = 1 – 8 ⇔ –7x = –7 ⇔ x = –7/–7 ⇔ x = 1 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi Selanjutnya untuk memperoleh nilai y, substitusikan nilai x ke persamaan y = 4 – 3x, sehingga diperoleh: y = 4 – 3x ⇔ y = 4 – 3.1 ⇔ y = 4 – 3 ⇔ y = 1 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 3x + y = 4 dan –x + 2y = 1 adalah {(1, 1)}.
  • 23. METODE GABUNGAN Merupakan suatu metode yang digunakan untuk menentukan himpunan penyelesaian suatu sistem persamaan linear dua variabel dengan cara menggunakan dua metode sekaligus yakni metode eliminasi dan metode substitusi. Pertama menggunakan metode eliminasi untuk mencari salah satu nilai variabelnya, setelah nilai variabel didapatkan maka nilai variabel tersebut disubstitusikan untuk mendapatkan variabel yang lain nya. Metode ini sangat cocok digunakan untuk mengerjakan soal tentang sistem persamaan linear dua variabel, karena lebih sederhana. PENYELESAIAN SPL Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 24. Contoh (5) : Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel x + y = 7 dan x – y = 3 dengan menggunakan metode gabungan, jika x, y merupakan anggota bilangan riil. Penyelesaian Contoh (5) : Langkah ke-1 : Eliminasi salah satu variabel Pertama Anda harus mengeliminasi salah satu variabel, misalnya variabel x, maka: x + y = 7 x – y = 3 --------------- – 0 + 2y = 4 y = 4/2 y = 2 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 25. Langkah ke-3 : Substitusi nilai variabel yang diperoleh. Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke salah satu persamaan, misalnya persamaan x + y = 7, sehingga diperoleh: x + y = 7 ⇔ x + (2) = 7 ⇔ x = 5 Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x + y = 7 dan x – y = 3 adalah {(5, 2)}. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 26. METODE OBE (OPERASI BARIS ELEMENTER) Untuk menentukan solusi dari SPL dilakukan dengan cara membentuk matrik yang diperluas/diperbesar dari SPL dan melakukan Operasi Baris Elementer (OBE) pada matriks yang diperbesar tersebut. OBE ini didapatkan dalam suatu tahapan dengan menerapkan ketiga tipe operasi berikut untuk menghi langkan bilangan-bilangan tak diketahui secara sistematik. 1. Kalikan persamaan dengan konstanta yang tak sama dengan nol. 2. Pertukarkan dua persamaan tersebut. 3. Tambahkan kelipatan dari satu persamaan bagi yang lainnya. PENYELESAIAN SPL Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 27. Karena baris (garis horisontal) dalam matriks yang diperbesar beresuaian dengan persamaan dalam sistem yang diasosiasikan dengan baris tersebut, maka ketiga operasi ini bersesuaian dengan operasi berikut pada baris matriks yang diperbesar. 1. Kalikanlah sebuah baris dengan sebuah konstanta yang taksama dengan nol. 2. Pertukarkanlah dua baris tersebut. 3. Tambahkanlah perkalian dari satu baris pada baris yang lainnya. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 28. Sifat-sifat matriks yang berbentuk eselon baris (row-echelon form) dan eselon baris tereduksi (re duced row-echelon form) : 1. Jika baris tidak terdiri seluruhnya dari nol, maka bilangan tak nol pertama dalam baris tersebut a dalah satu (1) maka kita namakan ini satu (1) utama 2. Jika terdapat baris yang seluruhnya terdiri dari nol, maka semua baris seperti itu dikelompokkan bersama-sama dibawah matriks. 3. Dalam sebarang dua baris yang berurutan yang seluruhnya tidak terdiri dari nol, maka 1 utama d alam baris yang lebih rendah terdapat lebih jauh kekanan dari 1 utama dalam baris yang lebih ti nggi. 4. Masing-masing kolom yang mengandung 1 utama mempunyai nol di tempat lain. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 29. Dikatakan matriks berada dalam bentuk eselon baris jika memiliki sifat 1, 2, dan 3. Prosedur untuk mereduksi menjadi eselon baris tereduksi disebut Eliminasi Gauss-Jordan. Jika memiliki keempat sifat tersebut, maka matriks tersebut berada dalam bentuk eselon baris tered uksi dan prosedurnya disebut Eliminasi Gauss. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 30. Contoh matriks – matriks berikut memiliki bentuk eselon baris : 1 4 2 0 1 3 0 0 1 1 2 3 0 0 1 0 0 0 1 3 1 0 0 1 0 0 0 0 3 0 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 31. Contoh matrik – matrik berikut yang tidak memiliki bentuk eselon baris : 0 4 2 0 1 3 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi Jelaskan KENAPA ?
  • 32. Matriks – matriks berikut memiliki bentuk eselon baris tereduksi. 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2 1 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi 1 0 0 0 1 0 0 0 1 4 1 3 1 0 0 0 1 0 0 0 1 7 3 4
  • 33. Pengertian Adalah suatu cara mengoperasikan nilai-nilai di dalam matriks sehingga menjadi matriks yang lebih sederhana (ditemukan oleh Carl Friedrich Gauss). Caranya adalah dengan melakukan operasi baris sehingga matriks tersebut menjadi matriks yang Eselon-baris. Ini dapat digunakan sebagai salah satu metode penyelesaian persamaan linear dengan menggunakan matriks, caranya dengan mengubah persamaan linear tersebut ke dalam matriks teraugmentasi dan mengoperasikannya. Setelah menjadi matriks Eselon-baris, lakukan substitusi balik untuk mendapatkan nilai dari variabel-variabel tersebut. ELIMINASI GAUSS Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 34. Ciri-ciri 1. Jika suatu baris tidak semua nol, maka bilangan pertama yang tidak nol adalah 1 (1 utama) 2. Baris nol terletak paling bawah 3. 1 utama baris berikutnya berada dikanan 1 utama baris diatasnya 4. Dibawah 1 utama harus nol Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 35. Contoh (6) : Selesaikan Sistem Persamaan Berikut Menggunakan Eliminasi Gauss. x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 Penyelesaian Contoh (6) Langkah ke-1 : Buatlah ekuivalen persamaan-persamaan tersebut. x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 36. Langkah ke-2 : Bentuk Matriks yang Diperbesar dari SPL tersebut. Langkah ke-3 : Lakukan proses OBE sehingga menghasilkan / memenuhi seluruh persyaratan menjadi matriks eselon baris (Slide 37-38) Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 37. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi Jika Sudah Berbentuk Seperti ini, proses eliminasi gauss sudah selesai
  • 38. Langkah ke-4 : Ubah kembali matriks eselon baris yang dihasilkan tadi ke persamaan. x + y + 2z = 9 y + (-7/2)z = (-17/2) z = 3 Langkah ke-5 : Subtitusikan nilai z = 3 di atas ke persamaan agar memperoleh nilai x dan y. y - 7 2 z = - 17 2 x + y + 2z = 9 ⇔ y = - 17 2 + 7 2 z ⇔ x = (-y) - 2z + 9 ⇔ y = - 17 2 + 7 2 (3) ⇔ x = -2 - 2(3) + 9 ⇔ y = - 17 2 + 21 2 ⇔ x = -2 - 6 + 9 ⇔ y = 4 2 ⇔ x = 1 ⇔ y = 2 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 39. Kita memperoleh himpunan penyelesaian x,y,z = {(1,2,3)} Langkah ke 5 : Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa Himpunan Penyelesaian tadi adalah benar, dengan mensubtituskan nilai x,y,z ke persamaan awal. x + y + 2z = 9 1 + 2 + 2(3) = 9 √ 2x + 4y – 3z = 1 2(1) + 4(2) - 3(3) = 1 √ 3x + 6y – 5z = 0 3(1) + 6(2) - 5(3) = 0 √ Jadi, HP nya adalah = {(1,2,3)} Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi BENAR BENAR BENAR
  • 40. Contoh (7) : Selesaikan Sistem Persamaan Berikut Menggunakan Eliminasi Gauss-Jordan. x + y + 2z = 9 2x + 4y – 3z = 1 3x + 6y – 5z = 0 Penyelesaian Contoh (7) Langkah ke-1 : Lakukan proses eliminasi gauss sehingga menghasilkan matriks eselon baris (sama dengan contoh sebelumnya (contoh 6). Langkah ke-2 : Setelah diperoleh matriks eselon baris, kita harus membuat matriks tersebut menjadi matriks eselon baris tereduksi. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi
  • 41. Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi Ini Pekerjaan Kita Sekarang, Ubah sisi ini agar bernilai NOL Lakukan kembali OBE
  • 42. Langkah ke-3 : Ubah matriks eselon baris tereduksi yang telah dihasilkan ke SPL kembali. x y z x = 1 y = 2 z = 3 Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi Sudah Menjadi Matriks Eselon Baris Tereduksi Maka diperoleh HP = {(1,2,3)}
  • 43. (Next : Matriks) Eka Pandu Cynthia, S.T., M.Kom. | Teknik Informatika – Fakultas Sains dan Teknologi