Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai langkah-langkah, sistem penyelamatan, peralatan, dan teknik yang digunakan dalam penyelamatan di ruang tertutup, termasuk waktu respon yang diperlukan, kategori ruang yang akan dimasuki, teknik turun dan mengangkat korban, serta peralatan seperti tali, jaring, tripod, dan winch.
2. Reaction Time (Saat Bereaksi)
Contact Time (Saat Dihubungi)
Response Time (Saat Menanggapi)
Assessment Time (Saat Penilaian Kondisi)
Preparation Time (Saat Persiapan)
Rescue Time (Saat Penyelamatan)
3. Reaction Time
Saat antara mulai masuknya permintaan
penyelamatan dan pengawas
keselamatan menyatakan pengakuan
bahwa di lokasi tersebut terdapat
masalah.
8. Rescue Time
Waktu yang dibutuhkan tim untuk
mencapai, mengobati, membungkus
korban, dan mengevakuasi korban dari
ruang terbatas.
9. Tindakan Penyelamatan Medis
CPR Darurat – Goal:
4 minutes
(OSHA Preamble)
Golden Hour
Pengiriman pasien
dalam waktu satu jam
dari saat terjadinya
cedera.
Contoh :
Jatuh dari tangga
Patah tulang
10. Target Waktu Dalam Merespon Penyelamatan
Rescue Response Time Goals
On-Site Team (Tim Standby di lokasi kerja)
Hampir mustahil tim rescue bereaksi dari
saat menanggapi panggilan hingga proses
penyelamatan dan mencapai korban dalam
waktu 4 menit berdasarkan standar OSHA.
Kecuali menggunakan Rescue-Siaga (tim
yang sudah disiapkan di tempat)
11.
12. Membuat Kriteria-Pengambilan Keputusan Dalam
Melakukan Respon Penyelamatan
Rescue Response Decision-Making Criteria
Rescue Siaga
Dibutuhkan tim yang dapat dihadirkan dan mampu
memasuki ruang tertutup sesegera mungkin dan
mencapai pasien dalam 2 sampai 4 menit
Rescue Tersedia
Dibutuhkan sebuah tim yang mampu merespon hingga
tiba di lokasi kejadian dalam waktu sekitar 10 menit
dan mencapai pasien sekitar 5 menit kemudian.
PrePlan
Terbaik menentukan pintu masuk yang akan dimasuki
tindakan penyelamatan
13. Rescue Response Categories
Ruang di mana akan dimasuki
diharuskan menggunakan peralatan
yang mampu memfasilitasi pernapasan
mendapat udara segar.
Ruang harus teridentifikasi dari bahaya
yang mengancam kondisi kesehatan
atau nyawa.
Ruang yang akan dimasuki diharapkan
memiliki jalan keluar dari kondisi sulit.
14. Menentukan Respon Penyelamatan
Determining Rescue Response
Pengawas harus menetapkan setiap
akses masuk.
Tiga pertanyaan yang harus diminta
Apakah bahaya atau potensi bahaya segera
membahayakan kehidupan atau kesehatan?
Apakah dibutuhkan udara untuk memasuki
ruang tertutup?
Apakah peserta telah keluar dari kesulitan
ruang tanpa dibantu?
Setiap "ya" – maka Rescue Siaga.
16. Standar dan Regulasi
NFPA
Konsensus standar - kepatuhan sukarela
ANSI
AS & standar internasional
Konsensus standar - kepatuhan sukarela
Wajib ketika direferensikan oleh OSHA dalam peraturan
ASTM
Saat menulis standar tentang search & rescue
Konsensus Standar - kepatuhan sukarela
OSHA
Tidak ada pada penyelamatan tali
17. Teknik Penyelamatan
Belay system
Digunakan untuk mengakses korban turun
dengan cara :
Descending/Rapelling
Lowering
Hoisting/Hauling/Lifting
Digunakan sebagai teknik mengangkat
korban
18. Belay system
Teknik
Descending/Rapelling
Adalah teknik menuruni tali dimana
penggunaan alat sebagai kontrol
beban & kecepatan penyelamatan
dikendalikan secara mandiri
dengan cara menambah atau
mengurangi gesekan tali pada
alat turun.
19. Belay system
Teknik Lowering
Teknik menuruni bidang
vertikal dengan
menggunakan tali sebagai
penahan jatuh dengan
penggunaan descendeur
device sebagai kontrol
beban & kecepatan
penyelamatan yang
dikendalikan oleh buddy.
20. Teknik Mengangkat Korban
Lifting/Hoisting/Hauling
Definisi
Teknik mengangkat korban dengan menggunakan
sistem pengangkatan yang membagi beban
korban menjadi lebih ringan sehingga proses
pengangkatan korban menjadi lebih ringan.
27. Bagaimana anda akan melakukan teknik turun atau
menaikkan beban/korban jika tidak terdapat ruang
untuk Tripod
Pada intinya, tali sebagai alat keselamatan utama :
1. Harus tetap bisa bergerak naik turun.
2. Tidak boleh terkena friksi yang dapat mengakibatkan abrasi.
Gunakan alat pelindung tali keselamatan untuk mencegah abrasi
tali saat akan digunakan untuk pembebanan.
Jika tali tidak bergerak, dapat menggunakan protector biasa.
Tapi jika tali bergerak harus menggunakan pelindung tali
bergerak yaitu role module.
ROLL MODULE
Pelindung artikulatif dengan roller
Untuk panduan tali bergerak dan melindunginya dari abrasi
Panduan rol tali bergerak vertikal dan horizontal dengan
minimal gesekan
Setiap modul dapat diposisikan secara independen untuk
beradaptasi dengan medan
Berat: 1330 g
load
roller
effort
37. Connectors-Carabiners
Used for
Attach equipment together
in rescue systems
Vary in construction,
shape, material and size
Most common in C.S.
Large
Locking
38. Tali/Ropes
Digunakan sebagai alat utama dalam
teknis penyelamatan.
Bervariasi dalam konstruksi, bahan
dan ukuran
Paling umum :
½ inci, kekuatan 9000 lbs.
Statis kernmantle (peregangan rendah)
Dynamic kernmantle (peregangan tinggi)
39. Webbing
Digunakan untuk :
Mengikat patok tambat.
Mengikat korban pada
tandu
Mengikat harness pribadi
Bervariasi dalam
konstruksi, bahan dan
ukuran.
Paling umum :
1 inci, tenun spiral,
tubular, nilon
Kekuatan 4500 lbs.
40. Prusik Loop
Digunakan untuk :
Membuat simpul yang
memberikan friksi pada
sekitar tali penyelamatan.
Ratchets
Point tambatan
Standar minimal.
8 mm, nilon
42. Tripod
Used for
Access to vertical entry
Most common in C.S.
9-foot height or greater
43. Winch
Used for
Assist with tripods
Most common in C.S.
Retractable designated for
non-entry rescue
Certified as a primary
lowering device
44. Full Body Splint / Sked Stretcher
Used for
Confined Space Rescue
Protection for victim
Most common in C.S.
Together supply most
support
45. Knots
Knot efficiency
Knots rated for strength by the percentage
of rope strength that remain when a knot is
tied in the rope.
Knots should always be tied off.
46. Knot – Figure Eight
Used to tie other knots
Used as a stopper knot
(Step 1) (Step 2) (Step 3)
47. Knot - Figure Eight on a Bight
Used to make a loop in
a rope
Knot efficiency = 80%
60. Backed Up Anchor
Anchor with another
anchor of equal strength
Load increases as the
interior angle increases
61. Load Distributing
Anchors (Self Equalizing)
Allows the load to be
distributed to each anchor
point by permitting the point of
attachment to shift within the
anchor
Solves the problem caused by
a load shift
Problem:
One anchor point fails, the shift
to the remaining anchor points
will cause a drop in the system
Solution:
Keep the anchor legs as short
as possible
62. Rescue Systems
Starts with an anchor
Next, hardware and rope to complete
the system
Be prepared to modify the system during
the rescue
63. Rescue Systems –
Simple Pulley Systems
All moving pulleys
moving at the same
speed as the load