SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
Download to read offline
LIFTING
AWARENESS
Oleh:
Ir.
Aris
Sunaryo
Hadi,CSP
1
WORKSHOP PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROPINSI
JAWA TENGAH
Semarang: 12 Mei 2018
Disusun oleh: Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP
PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
2
PERKENALAN
NAMA : Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP
TEMPAT/ TGL LAHIR : Bandung, 25 Maret 1961
STATUS : Kawin
ALAMAT : Vila Batu Tulis No. 46, RT 01/09 Kp. Kebon Kelapa Bogor,
Bogor 16133
PENGALAMAN KERJA :
1. PT. Cipta Bangun Nusantara EPCM
2. PT. Cirijasa Engineering Consultant
3. PT. Wahana Mitra Amerta Consultant
4. PT. ALKON Indo Sejahtera
5. Asesor LPJK
6. Nara Sumber PJK3
SERTIFIKASI PERSONIL :
• Auditor SMM ISO 9001, OHSAS, ISO SML 14001
• Auditor SMK3 PP50
• Ahli Utama K3 Konstruksi
• Ahli K3 Umum
• Ahli K3 Pesawat Angkat Angkut
• Ahli Madya SMM
TOL BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi)
Korban Jiwa 1 Orang, Luka 2 Orang
TOL PASPRO (Pasuruan-Probolingo)
Korban Jiwa: 1 Orang, Luka 1 Orang
TOL PEMALANG –BATANG
Korban Jiwa 0, Luka 0
PERALATAN ANGKAT
GAMBAR
Platforms on Forklifts
 Jika Anda mengerjakan
beberapa alat
tambahan, itu harus:
• Diamankan ke Forklift.
• Memiliki pagar pembatas.
• Miliki Peralatan pelindung
Jatuh.
• Hanya digunakan saat
operator berada di kursinya.
9
SAFE
LIFTING
THE SAFETY TRIANGLE
EFFECTIVE,
EQUIPMENT
MAINTENANCE
TRAINED,
QUALIFIED
OPERATORS
PROPER
EQUIPMENT
DESIGN
Rigging and Crane Safety
 Rigging adalah peralatan atau kabel yang
digunakan untuk mengangkat dan
memindahkan material memakai mengangkat
crane.
 Rigger adalah mekanik terampil yang
mempersiapkan alat berat atau material untuk
perpindahan.
3
Contoh Peralatan Rigging
39
Bahaya dari Rigging
 Kemungkinan kontak dengan jaringan listrik.
 Kegagalan Rigging karena beban berlebihan, kesalahan,
atau cacat.
 Di luar kendali beban.
 Dikejutkan oleh radius ayunan crane.
40
Dapatkah setiap orang mengikat atau
mengangkat beban?
• Rigging harus dilakukan di bawah pengawasan
Orang yang Kompeten.
• Operator crane harus memiliki kualifikasi dan
sertifikasi yang tinggi.
• Operator yang tidak benar atau operator yang tidak
memenuhi syarat dapat mengakibatkan kematian!
Tugas Rigger
• Rigger memilih
perlengkapan
pengikatan.
• Rigger melakukan
pengikatan.
• Rigger mengatur
pengangkatan.
OSHA Rigging Requirements
• Semua sling dan perangkat keras harus dibuat untuk
memenuhi spesifikasi yang mencakup faktor
keamanan.
• Semua webing atau rantai paduan sling harus diberi
cap dengan jelas, ditandai, atau berlabel, untuk
kapasitasnya.
• OSHA melarang pekerjaan yang dibuat manual
untuk: sling, hook, link, dan fastener yang dibentuk
dari baut.
• Sebelum setiap penggunaan, semua komponen
harus diperiksa oleh Orang yang Berkompeten.
Safe Working Load
(SWL)
 Beban maksimum yang diizinkan
pada rigging adalah Safe Working
Load (SWL).
 Kemampuan sling sebenarnya bisa
menahan 5 kali SWL.
 Faktor keamanan adalah rasio
kekuatan tertinggi terhadap SWL.
 Jika rigger melebihi SWL, maka
mereka kehilangan beberapa faktor
keamanan.
Knowing Safe Working Loads
Sling Angle
 Sudut sling paling aman lebih besar dari 45o dari
horizontal.
ROPE TENSION
Rigging the Load
Balanced load; sling angle >600
Sling angles <450, load
unstable, worker not
protected.
Working Safely Around Rigging
• Praktik keselamatan umum:
• Jauhkan setidaknya sepuluh meter dari jalur listrik hingga 50
kV.
• Meningkatkan jarak batas saluran listrik sebesar .4 ”per kV>
50 kV
• Jangan pernah mengangkat beban di atas pekerja.
• Jangan berdiri terlalu dekat atau di bawah beban.
• Jangan pernah naik di atas beban.
Working Safely Around Rigging2
• Praktik keselamatan umum:
• Gunakan jalur tag untuk mengontrol beban saat
mengangkat.
• Uji angkat tali-temali.
• Gunakan peralatan yang tepat, pastikan itu
ditandai, bukan buatan rumahan, dan dalam kondisi
yang baik..
Crane Hand Signals
Only a qualified rigger will give hand signals.
Basic Crane Safety
• Apakah kita memiliki crane yang tepat untuk
pekerjaan itu?
• Apakah operator memenuhi syarat pada crane itu?
• Apakah crane sudah diperiksa?
• Apakah crane dipasang di tanah yang kokoh?
• Outrigger penuh dengan cribbing?
• Tingkat, dengan ban dari tanah?
• Apakah jarak jalur listrik diketahui?
• Apakah kita tahu berat bebannya?
• Apakah semua orang tahu bahwa pengangkatan
sedang dilakukan?
Basic Crane Safety2
• Apakah muatan dipasang dengan benar
untuk pengangkatan vertikal yang stabil?
• Apakah ada kondisi angin kencang?
• Apakah batas radius ayunan dibarikade?
• Apakah tagline dapat digunakan dengan
benar?
• Bisakah crane mengangkat dan
memasang beban tanpa gangguan?
LIFTING / PENGANGKATAN
 Prosedur Pengangkatan.
 Lifting Plan
 Standard Operating Procedure.
 Permit to Work.
 Job Safety Analysis.
 Tool Box Meeting.
PENGANGKATAN SULIT
 Pengangkatan dikategorikan sulit bilamana
melibatkan salah satu hal berikut:
 Bentuk beban tidak umum
 Pengangkatan diluar titik berat
 Menggunakan lebih dari satu
peralatan
 Pengangkatan melewati daerah
proses yang hidup (life plant)
 Beban berat diatas 1 ton
 Dilakukan lebih dari 1 shift
PENGANGKATAN KOMPLEKS
 Pengangkatan kompleks dapat diterapkan
pada berbagai kondisi rutin, sederhana atau
sulit, namun:
 Memerlukan studi secara teknis untuk mengangkat
 Melewati atau berdekatan dengan proses yang
hidup (live hydrocarbon plant)
 Kegiatan sub-sea atau melibatkan penyelam
 Cuaca kurang baik
 Beban yang diangkat bernilai tinggi secara financial
APLIKASI TITIK BERAT BEBAN
bersambung...
Posisikan
pancing
pada
sembarang
tempat
Angkat beban
dan tentukan
garis titik berat
beban
Posisikan
jarak antar
kaki sling
terhadap
titik berat
sama
...sambungan
Keselamatan Kerja Rigging
Pasang sling pada
beban dengan baik
dan benar
Perhatikan
tegangan kaki sling
Keselamatan Kerja Rigging
Pergunakan tali
tambera (tag line)
khusus pada beban
yang besar
dan lebar
Keselamatan Kerja Rigging
Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian :
• Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit
• Hindari menjatuhkan sling atau lainnya dari ketinggian
• Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya
• Pergunakan diameter sling yang lebih besar, bilamana :
berat beban tidak pasti
kemungkinan adanya beban kejut
keadaan tidak normal dan beban berat
pengangkatan beban membahayakan orang lain
TANGGUNGJAWAB
 Penaksiran resiko/JSA tidak menghilangkan
tanggungjawab individu untuk bertindak secara
aman dan memikirkan apa yang sedang
dikerjakan
 Kita bertanggungjawab terhadap diri sendiri
dan rekan kerja kita untuk bekerja dengan
aman.
RIGGING TOOLS
 Wire Rope Sling.
 Web Sling.
 Chain Sling.
 Shackle.
 Eye Bolt.
 Spreader Bar/Lifting Beam.
 Plate Clamp.
 Dan lain2.
Wire Rope Discard Criteria
 Internal Corrosion/Korosi dari dalam.
 External Corrosion/Korosi dari luar.
 Broken Wire 3 /Strand or in Adjecent.
 Deformation/Perubahan bentuk.
 Thermal Damage/Rusak karena panas.
 Diameter Reduction 3.% of Nominal.
 Kinkink/Bend/Bengkok Extreem.
 Rope Tension max. 5.%.
 Flat Hit Between/Gepeng.
 Rusty/Kotor, berkarat.
WIRE ROPE RUSAK KARENA :
 Internal Deterioration.(Pembusukan dr dalam)
 Corrosion.(Korosif)
 Abrasion.(Abrasi).
 Mechanical Damage.(Kerusakan mekanik).
 Over Heating.(Panas berlebihan).
 Malformations.(Cacat Bentuk)
 Rotations.(Melintir)
 Fatigue.(Lelah-Capek).
 Termination Failures.(Keputusan yg salah).
PERAWATAN SLING
 Sertifikasi, Pabrik, Toko, Garansi.
 Colour Coding System, Labeling or Stamp.
 Routine Inspection.
 Buatkan tempat penyimpanan yg benar.
 Simpan ditempat yg teduh/tidak kena sinar
matahari langsung dan kehujanan.
 Jauhkan dari sumber panas berlebih.
 Balut dengan gemuk/grease secara rutin.
 Hindari tekukan/bengkok extreem, tertimpa
benda berat, gesekan dengan benda tajam.
PERAWATAN SLING (Cont’)
 Jangan menarik sling dibawah beban berat.
 Gunakan Rigging Tools sesuai dengan SWL.
 Pengangkatan tidak melebihi sudut maksimum 90.derajat.
 Penggunaan Rigging Tools harus benar dan sesuai dengan
peruntukannya.
 Jika ada kerusakan terhadap Rigging tools tidak boleh diperbaiki
sendiri.
 Jika ada kejadian diluar kewajaran jangan dipakai sebelum
dilakukan sertifikasi ulang.
• UU NO. 1 TAHUN 1970
TENTANG KESELAMATAN KERJA
• PERMEN NO. 05/MEN/1985
TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
No.PER. 09/Men/VII/2010
Tentang
Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
DASAR HUKUM
• PENGGOLONGAN OPERATOR
• KUALIFIKASI, SYARAT-SYARAT OPERATOR DAN
PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT
• KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SERTIFIKASI OPERATOR DAN PETUGAS
• KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS
• SANKSI
RUANG LINGKUP
PERMEN NO.Per. 09/MEN/VII/2010
BAB I - KETENTUAN UMUM
Pasal 1 (ayat 1 – 15 )
Pasal 2 Kualifikasi, Syarat-syarat, Wewenang, Kewajiban Operator
dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut
Pasal 3 Dilarang mempekerjakan Operator dan atau Petugas PAA
yg tidak memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja
Pasal 4 Jumlah Operator yang dipekerjakan
BAB II - Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator dan
Petugas PAA
Bagian Kesatu Operator PAA
Pasal 5 ayat(1)
Pesawat Angkat dan Angkut dioperatori yang
mempunyai Lisensi K3 dan Buku kerja
ayat (2)
Op PAA meliputi Peralatan Angkat, pita transpot,
pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan dan alat angkutan jalan rel.
Paragraf Kesatu - Operator Peralatan Angkat
Pasal 6 (1) meliputi lier s/d mesin pancang
(2) diklasifikan
a. Operator Kelas I
b. Operator Kelas II dan
c. Operator Kelas III
(3) Non Kelas gondola, lier, takel dan mesin pancang
Pasal 7 ayat (1 – 4 ) Persyaratan Operator Peralatan Angkat
Pasal 8 Peningkatan kelas minimum 2 th dibidangnya.
Pasal 18 (1) Pengoprasian PAA dapat di bantu petugas PAA
 (2) Petugas PAA juru ikat (rigger) dan Teknisi
Paragraf ke satu Juru ikat (rigger)
Pasal 19 Persyaratan Juru ikat (rigger) a s/d e
a. SLTP/sederajat
b. Pengalaman 1 th di bidangnhya
c. Berbadan sehat
d. Umur 19 th
e. Memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja
Paragraf ke dua Teknisi
Pasal 20 Persyaratan Teknisi a s/d e
a. SLTA/sederajat dan atau pengalaman di bidangnya 3 th
b. Umur 21 th
c. Memiliki lisensi K3 dan buku kerja
Pasal 23 1) Lisensi K 3 & Buku Kerja berlaku 5 th dan dapat
diperpanjang
2) Syarat perpanjangan
a. Lisensi K3 lama asli
b. Buku kerja asli yg telah di periksa oleh atasannya
c. Surat keterangan berbadan sehat
d. Copy KTP
e. Copy sertifikat kompetensi
f. Pas photo 2x3 (3 lbr) 4x6 (3 lbr)
Dalam hal sertifikat kompetensi pasal 22 (1) huruf e dan pasal 23 (2)
huruf e belum dapat dilaksanakan maka dapat menggunakan sertifikat
pembinaan K3 dari Dirjen (Ps. 24)
• Buku Kerja operator atau petugas harus diperiksa setiap
3 bulan oleh atasannya (Pasal 25)
• Lisensi dan Buku Kerja hanya berlaku selama operator
atau petugas PAA diperusahaan yang mengajukan (Ps.
26)
• Lisensi dan buku kerja dapat dicabut apabila operator
atau petugas PAA terbukti (Ps. 27):
a. Melakukan tugasnya tidak sesuai dengan jenis dan
kualifikasinya
b. Melakukan kesalahan, kelalaian, kecerobohan
sehingga menimbulkan keadaan berbahaya atau
kecelakaan kerja
c. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai psl 34
BAB IV
KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS
Pasal 28
(1). OP. Peralatan angkat kelas I dimaksud Ps.6 (2) huruf a berwenang :
a. Mengoprasikan P. angkat > 100 ton atau tinggi menara > 40 m
s/d 60 m
b. Mengawasi dan membimbing OP Kls II dan OP Kls III
(2). OP. Peralatan angkat kelas II dimaksud Ps.6 (2) huruf b berwenang:
a. Mengoprasikan P. angkat >25 ton < 100 ton
b. Mengawasi dan membimbing OP Kls III
(3). OP Peralatan angkat Kls III dimaksud Ps 6 (2) huruf c berwenang
mengoperasikan < 25 ton atau tinggi menara s/d 40 m
(4). OP Jenis gondola, lier, takel dan mesin pancang dimaksud Ps 6 (1)
berwenang mengoprasikan masing2 jenisnya
Pasal 32
Juru ikat (rigger) dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan :
a. Pengikatan barang atau bahan sesuai dengan prosedur
pengikatan.
b. Pemberian aba-aba pengoperasian PAA
Pasal 33
Teknisi pesawat angkat dan angkut dimaksud psl 18 (2)
berwenang melakukan :
a. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan PAA dan
b. Pemeriksaan, penyetelan dan mengevaluasi keadaan PAA
BAB V
KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS
Pasal 34
(1). OP. Pesawat angkat dan angkut berkewajiban :
a. Melakukan pengecekan thd kondisi atua kemampuan kerja PAA,
alat-alat pengaman, dan alat perlengkapan lainnya sebelum
dioperasikan.
b. Bertanggung jawab atas pengoperasian PAA
c. Tidak meningalkan pengoprasian selama mesin dihidupkan.
d. Menghentikan PAA dan segera lapor ke atasannya bila pengaman
atau alat perlengkapan tidak berfungsi dg baik /rusak.
e. OP Kls I mengawasi dan mengkoordinasi op Ksl II dan III
f. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yg
ditetapkan dalam pengoperasian PAA.
g. Mengisi buku kerja & membuat laporan harian selama
pengoperasian PAA
lanjutan
(2). Juru ikat (rigger) berkewajiban :
a. Melakukan pemilihan alat bantu angkat.
b. Melakukan pengecekan kondisi pengikatan dg aman.
c. Melakukan perawatan ABA.
d. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan.
e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian.
(3). Teknisi berkewajiban :
a. Melapor ke atasan langsung kondisi PAA jika tidak aman atau
tidak layak.
b. Bertanggung jawab atas hasil pemasangan,pemeliharaan,
perbaikan dan atau pemeriksaan/komponen PAA.
c. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan.
d. Membantu Pegawai Pengawas KK Spesialis PAA dl pemeriksaan &
pengujian PAA.
e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai
pekerjaannya.
Contoh SIO
Contoh Sertifikat
Buku Kerja Operator
22
56
KOMUNIKASI
Hp. 0852 1549 5050
0811 1936 555
Email: aris.sunaryohadi@gmail.com
Terimakasih

More Related Content

Similar to OPTIMASI PENGANGKATAN

Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03dafit43424
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiFarizK
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptxLukmanHadi28
 
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfPengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfAdamKamil7
 
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanBekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanamalaguswan1
 
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 ArMedia2
 
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.ppt
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.pptBAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.ppt
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.pptKSOHKTS
 
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesPengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesBadaruddin kendari
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Al Marson
 
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudahAhmadMuhtadi11
 
Basic lifting rigging module 01
Basic lifting rigging module 01Basic lifting rigging module 01
Basic lifting rigging module 01dafit43424
 
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.ppt
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.pptPengetahuan dasar perancahmaster5121.ppt
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.pptzalfamaulana2
 
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalatorFirmansyah Kusasi
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi liftFirmansyah Kusasi
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringanWinarto Winartoap
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)Winarto Winartoap
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxAndrianS5
 
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)Eko Supriyadi
 

Similar to OPTIMASI PENGANGKATAN (20)

Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 Konstruksi
 
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptxMateri Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptx
Materi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja di ketinggian(WAH).pptx
 
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdfPengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
Pengangkatan_dengan_Crane_by_Aiman_M_Jaidi__1694825082.pdf
 
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanBekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
 
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
 
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.ppt
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.pptBAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.ppt
BAHAN PEMBINAAN INSPEKTOR RIG.ppt
 
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold TubesPengetahuan Dasar Scaffold Tubes
Pengetahuan Dasar Scaffold Tubes
 
Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010Permen 09 th 2010
Permen 09 th 2010
 
WORK PERMIT.pdf
WORK PERMIT.pdfWORK PERMIT.pdf
WORK PERMIT.pdf
 
Permit To Work.ppt
Permit To Work.pptPermit To Work.ppt
Permit To Work.ppt
 
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
366712124-Norma-k3-Mekanik - belajar k3 mudah
 
Basic lifting rigging module 01
Basic lifting rigging module 01Basic lifting rigging module 01
Basic lifting rigging module 01
 
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.ppt
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.pptPengetahuan dasar perancahmaster5121.ppt
Pengetahuan dasar perancahmaster5121.ppt
 
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
07.pelatihan pengawas lapangan instalasi lift & eskalator
 
02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift02.pengawasan instalasi lift
02.pengawasan instalasi lift
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan
 
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
1289 p1-spk-teknik kendaraan ringan (1)
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
 
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)
Logam mesin materials handling 11.4 a, v1 rev (4)
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

OPTIMASI PENGANGKATAN

  • 1. LIFTING AWARENESS Oleh: Ir. Aris Sunaryo Hadi,CSP 1 WORKSHOP PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PROPINSI JAWA TENGAH Semarang: 12 Mei 2018 Disusun oleh: Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP
  • 2. PUSAT PEMBINAAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI 2 PERKENALAN NAMA : Ir. Aris Sunaryo Hadi, CSP TEMPAT/ TGL LAHIR : Bandung, 25 Maret 1961 STATUS : Kawin ALAMAT : Vila Batu Tulis No. 46, RT 01/09 Kp. Kebon Kelapa Bogor, Bogor 16133 PENGALAMAN KERJA : 1. PT. Cipta Bangun Nusantara EPCM 2. PT. Cirijasa Engineering Consultant 3. PT. Wahana Mitra Amerta Consultant 4. PT. ALKON Indo Sejahtera 5. Asesor LPJK 6. Nara Sumber PJK3 SERTIFIKASI PERSONIL : • Auditor SMM ISO 9001, OHSAS, ISO SML 14001 • Auditor SMK3 PP50 • Ahli Utama K3 Konstruksi • Ahli K3 Umum • Ahli K3 Pesawat Angkat Angkut • Ahli Madya SMM
  • 3. TOL BOCIMI (Bogor-Ciawi-Sukabumi) Korban Jiwa 1 Orang, Luka 2 Orang TOL PASPRO (Pasuruan-Probolingo) Korban Jiwa: 1 Orang, Luka 1 Orang TOL PEMALANG –BATANG Korban Jiwa 0, Luka 0
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Platforms on Forklifts  Jika Anda mengerjakan beberapa alat tambahan, itu harus: • Diamankan ke Forklift. • Memiliki pagar pembatas. • Miliki Peralatan pelindung Jatuh. • Hanya digunakan saat operator berada di kursinya.
  • 10. Rigging and Crane Safety  Rigging adalah peralatan atau kabel yang digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material memakai mengangkat crane.  Rigger adalah mekanik terampil yang mempersiapkan alat berat atau material untuk perpindahan. 3
  • 12. Bahaya dari Rigging  Kemungkinan kontak dengan jaringan listrik.  Kegagalan Rigging karena beban berlebihan, kesalahan, atau cacat.  Di luar kendali beban.  Dikejutkan oleh radius ayunan crane. 40
  • 13. Dapatkah setiap orang mengikat atau mengangkat beban? • Rigging harus dilakukan di bawah pengawasan Orang yang Kompeten. • Operator crane harus memiliki kualifikasi dan sertifikasi yang tinggi. • Operator yang tidak benar atau operator yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan kematian!
  • 14. Tugas Rigger • Rigger memilih perlengkapan pengikatan. • Rigger melakukan pengikatan. • Rigger mengatur pengangkatan.
  • 15. OSHA Rigging Requirements • Semua sling dan perangkat keras harus dibuat untuk memenuhi spesifikasi yang mencakup faktor keamanan. • Semua webing atau rantai paduan sling harus diberi cap dengan jelas, ditandai, atau berlabel, untuk kapasitasnya. • OSHA melarang pekerjaan yang dibuat manual untuk: sling, hook, link, dan fastener yang dibentuk dari baut. • Sebelum setiap penggunaan, semua komponen harus diperiksa oleh Orang yang Berkompeten.
  • 16. Safe Working Load (SWL)  Beban maksimum yang diizinkan pada rigging adalah Safe Working Load (SWL).  Kemampuan sling sebenarnya bisa menahan 5 kali SWL.  Faktor keamanan adalah rasio kekuatan tertinggi terhadap SWL.  Jika rigger melebihi SWL, maka mereka kehilangan beberapa faktor keamanan.
  • 18. Sling Angle  Sudut sling paling aman lebih besar dari 45o dari horizontal.
  • 20. Rigging the Load Balanced load; sling angle >600 Sling angles <450, load unstable, worker not protected.
  • 21. Working Safely Around Rigging • Praktik keselamatan umum: • Jauhkan setidaknya sepuluh meter dari jalur listrik hingga 50 kV. • Meningkatkan jarak batas saluran listrik sebesar .4 ”per kV> 50 kV • Jangan pernah mengangkat beban di atas pekerja. • Jangan berdiri terlalu dekat atau di bawah beban. • Jangan pernah naik di atas beban.
  • 22. Working Safely Around Rigging2 • Praktik keselamatan umum: • Gunakan jalur tag untuk mengontrol beban saat mengangkat. • Uji angkat tali-temali. • Gunakan peralatan yang tepat, pastikan itu ditandai, bukan buatan rumahan, dan dalam kondisi yang baik..
  • 23. Crane Hand Signals Only a qualified rigger will give hand signals.
  • 24. Basic Crane Safety • Apakah kita memiliki crane yang tepat untuk pekerjaan itu? • Apakah operator memenuhi syarat pada crane itu? • Apakah crane sudah diperiksa? • Apakah crane dipasang di tanah yang kokoh? • Outrigger penuh dengan cribbing? • Tingkat, dengan ban dari tanah? • Apakah jarak jalur listrik diketahui? • Apakah kita tahu berat bebannya? • Apakah semua orang tahu bahwa pengangkatan sedang dilakukan?
  • 25. Basic Crane Safety2 • Apakah muatan dipasang dengan benar untuk pengangkatan vertikal yang stabil? • Apakah ada kondisi angin kencang? • Apakah batas radius ayunan dibarikade? • Apakah tagline dapat digunakan dengan benar? • Bisakah crane mengangkat dan memasang beban tanpa gangguan?
  • 26. LIFTING / PENGANGKATAN  Prosedur Pengangkatan.  Lifting Plan  Standard Operating Procedure.  Permit to Work.  Job Safety Analysis.  Tool Box Meeting.
  • 27. PENGANGKATAN SULIT  Pengangkatan dikategorikan sulit bilamana melibatkan salah satu hal berikut:  Bentuk beban tidak umum  Pengangkatan diluar titik berat  Menggunakan lebih dari satu peralatan  Pengangkatan melewati daerah proses yang hidup (life plant)  Beban berat diatas 1 ton  Dilakukan lebih dari 1 shift
  • 28. PENGANGKATAN KOMPLEKS  Pengangkatan kompleks dapat diterapkan pada berbagai kondisi rutin, sederhana atau sulit, namun:  Memerlukan studi secara teknis untuk mengangkat  Melewati atau berdekatan dengan proses yang hidup (live hydrocarbon plant)  Kegiatan sub-sea atau melibatkan penyelam  Cuaca kurang baik  Beban yang diangkat bernilai tinggi secara financial
  • 29. APLIKASI TITIK BERAT BEBAN bersambung... Posisikan pancing pada sembarang tempat Angkat beban dan tentukan garis titik berat beban Posisikan jarak antar kaki sling terhadap titik berat sama ...sambungan
  • 30. Keselamatan Kerja Rigging Pasang sling pada beban dengan baik dan benar Perhatikan tegangan kaki sling
  • 31. Keselamatan Kerja Rigging Pergunakan tali tambera (tag line) khusus pada beban yang besar dan lebar
  • 32. Keselamatan Kerja Rigging Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian : • Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit • Hindari menjatuhkan sling atau lainnya dari ketinggian • Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya • Pergunakan diameter sling yang lebih besar, bilamana : berat beban tidak pasti kemungkinan adanya beban kejut keadaan tidak normal dan beban berat pengangkatan beban membahayakan orang lain
  • 33. TANGGUNGJAWAB  Penaksiran resiko/JSA tidak menghilangkan tanggungjawab individu untuk bertindak secara aman dan memikirkan apa yang sedang dikerjakan  Kita bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan rekan kerja kita untuk bekerja dengan aman.
  • 34. RIGGING TOOLS  Wire Rope Sling.  Web Sling.  Chain Sling.  Shackle.  Eye Bolt.  Spreader Bar/Lifting Beam.  Plate Clamp.  Dan lain2.
  • 35. Wire Rope Discard Criteria  Internal Corrosion/Korosi dari dalam.  External Corrosion/Korosi dari luar.  Broken Wire 3 /Strand or in Adjecent.  Deformation/Perubahan bentuk.  Thermal Damage/Rusak karena panas.  Diameter Reduction 3.% of Nominal.  Kinkink/Bend/Bengkok Extreem.  Rope Tension max. 5.%.  Flat Hit Between/Gepeng.  Rusty/Kotor, berkarat.
  • 36. WIRE ROPE RUSAK KARENA :  Internal Deterioration.(Pembusukan dr dalam)  Corrosion.(Korosif)  Abrasion.(Abrasi).  Mechanical Damage.(Kerusakan mekanik).  Over Heating.(Panas berlebihan).  Malformations.(Cacat Bentuk)  Rotations.(Melintir)  Fatigue.(Lelah-Capek).  Termination Failures.(Keputusan yg salah).
  • 37. PERAWATAN SLING  Sertifikasi, Pabrik, Toko, Garansi.  Colour Coding System, Labeling or Stamp.  Routine Inspection.  Buatkan tempat penyimpanan yg benar.  Simpan ditempat yg teduh/tidak kena sinar matahari langsung dan kehujanan.  Jauhkan dari sumber panas berlebih.  Balut dengan gemuk/grease secara rutin.  Hindari tekukan/bengkok extreem, tertimpa benda berat, gesekan dengan benda tajam.
  • 38. PERAWATAN SLING (Cont’)  Jangan menarik sling dibawah beban berat.  Gunakan Rigging Tools sesuai dengan SWL.  Pengangkatan tidak melebihi sudut maksimum 90.derajat.  Penggunaan Rigging Tools harus benar dan sesuai dengan peruntukannya.  Jika ada kerusakan terhadap Rigging tools tidak boleh diperbaiki sendiri.  Jika ada kejadian diluar kewajaran jangan dipakai sebelum dilakukan sertifikasi ulang.
  • 39. • UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA • PERMEN NO. 05/MEN/1985 TENTANG PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER. 09/Men/VII/2010 Tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut DASAR HUKUM
  • 40. • PENGGOLONGAN OPERATOR • KUALIFIKASI, SYARAT-SYARAT OPERATOR DAN PETUGAS PESAWAT ANGKAT DAN ANGKUT • KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS • SERTIFIKASI OPERATOR DAN PETUGAS • KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS • SANKSI RUANG LINGKUP
  • 41. PERMEN NO.Per. 09/MEN/VII/2010 BAB I - KETENTUAN UMUM Pasal 1 (ayat 1 – 15 ) Pasal 2 Kualifikasi, Syarat-syarat, Wewenang, Kewajiban Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut Pasal 3 Dilarang mempekerjakan Operator dan atau Petugas PAA yg tidak memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja Pasal 4 Jumlah Operator yang dipekerjakan BAB II - Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator dan Petugas PAA Bagian Kesatu Operator PAA Pasal 5 ayat(1) Pesawat Angkat dan Angkut dioperatori yang mempunyai Lisensi K3 dan Buku kerja ayat (2) Op PAA meliputi Peralatan Angkat, pita transpot, pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan dan alat angkutan jalan rel.
  • 42. Paragraf Kesatu - Operator Peralatan Angkat Pasal 6 (1) meliputi lier s/d mesin pancang (2) diklasifikan a. Operator Kelas I b. Operator Kelas II dan c. Operator Kelas III (3) Non Kelas gondola, lier, takel dan mesin pancang Pasal 7 ayat (1 – 4 ) Persyaratan Operator Peralatan Angkat Pasal 8 Peningkatan kelas minimum 2 th dibidangnya. Pasal 18 (1) Pengoprasian PAA dapat di bantu petugas PAA  (2) Petugas PAA juru ikat (rigger) dan Teknisi
  • 43. Paragraf ke satu Juru ikat (rigger) Pasal 19 Persyaratan Juru ikat (rigger) a s/d e a. SLTP/sederajat b. Pengalaman 1 th di bidangnhya c. Berbadan sehat d. Umur 19 th e. Memiliki Lisensi K3 dan Buku Kerja Paragraf ke dua Teknisi Pasal 20 Persyaratan Teknisi a s/d e a. SLTA/sederajat dan atau pengalaman di bidangnya 3 th b. Umur 21 th c. Memiliki lisensi K3 dan buku kerja
  • 44. Pasal 23 1) Lisensi K 3 & Buku Kerja berlaku 5 th dan dapat diperpanjang 2) Syarat perpanjangan a. Lisensi K3 lama asli b. Buku kerja asli yg telah di periksa oleh atasannya c. Surat keterangan berbadan sehat d. Copy KTP e. Copy sertifikat kompetensi f. Pas photo 2x3 (3 lbr) 4x6 (3 lbr) Dalam hal sertifikat kompetensi pasal 22 (1) huruf e dan pasal 23 (2) huruf e belum dapat dilaksanakan maka dapat menggunakan sertifikat pembinaan K3 dari Dirjen (Ps. 24)
  • 45. • Buku Kerja operator atau petugas harus diperiksa setiap 3 bulan oleh atasannya (Pasal 25) • Lisensi dan Buku Kerja hanya berlaku selama operator atau petugas PAA diperusahaan yang mengajukan (Ps. 26) • Lisensi dan buku kerja dapat dicabut apabila operator atau petugas PAA terbukti (Ps. 27): a. Melakukan tugasnya tidak sesuai dengan jenis dan kualifikasinya b. Melakukan kesalahan, kelalaian, kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahaya atau kecelakaan kerja c. Tidak melaksanakan kewajiban sesuai psl 34
  • 46. BAB IV KEWENANGAN OPERATOR DAN PETUGAS Pasal 28 (1). OP. Peralatan angkat kelas I dimaksud Ps.6 (2) huruf a berwenang : a. Mengoprasikan P. angkat > 100 ton atau tinggi menara > 40 m s/d 60 m b. Mengawasi dan membimbing OP Kls II dan OP Kls III (2). OP. Peralatan angkat kelas II dimaksud Ps.6 (2) huruf b berwenang: a. Mengoprasikan P. angkat >25 ton < 100 ton b. Mengawasi dan membimbing OP Kls III (3). OP Peralatan angkat Kls III dimaksud Ps 6 (2) huruf c berwenang mengoperasikan < 25 ton atau tinggi menara s/d 40 m (4). OP Jenis gondola, lier, takel dan mesin pancang dimaksud Ps 6 (1) berwenang mengoprasikan masing2 jenisnya
  • 47. Pasal 32 Juru ikat (rigger) dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan : a. Pengikatan barang atau bahan sesuai dengan prosedur pengikatan. b. Pemberian aba-aba pengoperasian PAA Pasal 33 Teknisi pesawat angkat dan angkut dimaksud psl 18 (2) berwenang melakukan : a. Pemasangan, perbaikan, atau perawatan PAA dan b. Pemeriksaan, penyetelan dan mengevaluasi keadaan PAA
  • 48. BAB V KEWAJIBAN OPERATOR DAN PETUGAS Pasal 34 (1). OP. Pesawat angkat dan angkut berkewajiban : a. Melakukan pengecekan thd kondisi atua kemampuan kerja PAA, alat-alat pengaman, dan alat perlengkapan lainnya sebelum dioperasikan. b. Bertanggung jawab atas pengoperasian PAA c. Tidak meningalkan pengoprasian selama mesin dihidupkan. d. Menghentikan PAA dan segera lapor ke atasannya bila pengaman atau alat perlengkapan tidak berfungsi dg baik /rusak. e. OP Kls I mengawasi dan mengkoordinasi op Ksl II dan III f. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yg ditetapkan dalam pengoperasian PAA. g. Mengisi buku kerja & membuat laporan harian selama pengoperasian PAA
  • 49. lanjutan (2). Juru ikat (rigger) berkewajiban : a. Melakukan pemilihan alat bantu angkat. b. Melakukan pengecekan kondisi pengikatan dg aman. c. Melakukan perawatan ABA. d. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan. e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian. (3). Teknisi berkewajiban : a. Melapor ke atasan langsung kondisi PAA jika tidak aman atau tidak layak. b. Bertanggung jawab atas hasil pemasangan,pemeliharaan, perbaikan dan atau pemeriksaan/komponen PAA. c. Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan. d. Membantu Pegawai Pengawas KK Spesialis PAA dl pemeriksaan & pengujian PAA. e. Mengisi buku kerja dan membuat laporan harian sesuai pekerjaannya.
  • 53. 22 56 KOMUNIKASI Hp. 0852 1549 5050 0811 1936 555 Email: aris.sunaryohadi@gmail.com