SlideShare a Scribd company logo
1 of 125
1
Kebijakan Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Perusahaan menyatakan bahwa Pertamina beserta Anak Perusahaannya
berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi
terhadap aspek HSSE Perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut, Pertamina mengeluarkan standar, guidelines maupun STK yang salah
satunya adalah Corporate Life Saving Rules.
Corporate Life Saving Rules (CLSR) adalah area/jenis pekerjaan yang secara statistik berpotensi terhadap terjadinya fatality incident.
Mengingat akan bahaya yang berdampak fatal (meminggal) maka semangat untuk tidak permisif terhadap aspek kecukupan kompetensi,
prosedur dan peralatan.
Untuk mencapai tujuan ditetapkannya CLSR dan memastikan sejauhmana pemahaman dan implementasi 12 (dua belas) elemen CLSR
pada pekerja dan mitra kerja, diperlukan sosialisasi dan pengajaran CLSR yang terstandarisasi terhadap pekerja dan mitra kerja Pertamina
di area operasi Pertamina. Melalui cara pembelajaran yang terstruktur, komprehensif serta standard dan dilakukan oleh instruktur yang
tersertifikasi, diharapkan CLSR ini dapat secara efektif mencegah terjadinya kecelakaan yang menimpa pekerja maupun mitra kerja.
Materi ini dimaksudkan untuk menjadi pegangan bagi instruktur dalam pembekalan di HSE Demo Room kepada pekerja (terutama pekerja
Pertamina yang baru dan mitra kerja) yang akan bekerja di area operasi Pertamina. Secara umum struktur materi setiap elemen CLSR
meliputi lingkup elemen CLSR, bahaya dan insiden yang pernah terjadi pada elemen CLSR, pengendalian yang perlu dilakukan dan
kesiapan bila terjadi kondisi darurat/tanggap darurat.
Setelah menerima materi induction yang disampaikan melalui paparan maupun praktek di HSE Demo Room, maka pekerja / peserta harus
bisa menjawab pertanyaan melalui tes untuk memastikan pemahaman tentang CLSR. Kelulusan uji CLSR di HSE Demo Room menjadi
salah satu syarat penerbitan HSSE Passport / Badge untuk masuk dan bekerja di area operasi Pertamina.
Mari kita semua, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dimanapun kita bekerja maupun beraktivitas
Jakarta, Nopember 2019
SVP Corporate HSSE,
Lelin Eprianto
KATA PENGANTAR
3
HSE GOLDEN RULES
PEDULI :
Lingkungan
dan situasi
sekitar
INTERVENSI
tindakan dan
situasi tidak
aman
1
PATUH,
terhadap : regulasi
& peraturan
perusahaan
2
3
4
5
6
7
8
9
Pentingnya memastikan setiap
kapan yang
peralatan dan perleng-
digunakan untuk setiap pekerjaan dalam
kondisi layak pakai, terawat dan sesuai dengan
pekerjaannya, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
10
Tidak sesuai fungsinya Tidak layak pakai
Pelindung / pengaman dilepas Kondisi cacat
Penggunaan Tools dan Equipment Yang Tidak Layak (Standar) /
Tidak Sesuai Fungsinya Dapat Membuat Anda Terluka Parah
Bahkan Meninggal Dunia
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
11
Tidak Layak Pakai
Dahi terhantam patahan safety wheel pony rod yang
melayang ketika safety wheel berputar balik me-release
tension karena peralatan safety wheel tidak layak pakai
untuk operasi (fatigue material).
Peralatan Tidak Sesuai Fungsinya
Korban jatuh menghantam benda tumpul yaitu Frame Tool
Box String saat korban berusaha menghindari casing yang
menggelinding dengan melompat ke arah belakang. Casing
menggelinding karena penahan tambahan dari batang kayu
tidak tidak sesuai sehingga tidak kuat menahan berat
casing.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
12
Tidak Ada Pelindung / Tidak Sesuai Fungsi
Transportasi terhalang kabel jalan yang melintang, saat
mendorong stick metal untuk menaikan kabel listrik yang
melintang terjadi percikan api pada kabel, dan korban terjatuh
dengan tersangkut di atas Main hole Separator. Stick yang
dipegang korban menyentuh kabel PLN 20 kV yang letaknya sekitar
100 cm di atas kabel yang akan dinaikkan.
Peralatan Tidak Sesuai Fungsinya
Mitra kerja meninggal akibat luka bakar berat saat melakukan
proses pemompaan minyak intertank menggunakan pompa air
portable (pompa Alkon) berpenggerak mesin diesel. Uap tetesan
minyak dari sambungan pompa dengan hose pemadam tersulut
oleh panasnya knalpot diesel.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
13
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pastikan Anda bisa
menggunakan peralatan
yang akan dipakai
Ikuti prosedur
penggunaannya
Ambil posisi yang
aman saat
menggunakannya
Gunakan APD
yang sesuai
Gunakan peralatan yang
sesuai / layak /
bersertifikat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
14
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Hentikan pekerjaan bila dirasa tidak aman
Periksa kelayakan peralatan (tagging), dicoba fungsinya dan
tidak ada modifikasi
Selesai bekerja, bersihkan dan kembalikan peralatan ke
tempatnya
Ikuti prosedur / cara penggunaannya
LAKUKAN SUPAYA SELAMAT :
15
Memakai pakaian
yang menjuntai /
Loose Clothing
 Jangan Pernah
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Rambut Pendek Rambut Panjang
BETUL
dan selamat
SALAH
dan berbahaya
Celana terlalu
panjang
Panjang celana
cukup
Lipatanlengan baju
Lubang pada
kantong
Kancing
dipasang
Alat-alat
tajam
Kancing
hilang
Lipatan lengan
terbuka
16
Menggunakan
peralatan rusak /
tidak standar
Menarik kabel ketika
akan menaikkan
atau menurunkan
peralatan
Mencolok atau
mencabut colokan
dengan tangan
yang basah.
Menonaktifkan
sistem pengaman
peralatan
Menggunakan
peralatan listrik di
area yang basah. Membuka
pelindung /
cover
 Jangan Pernah
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
17
Sengatan listrik, lontaran serpihan / semburan material, percikan api ke wajah,
terpotongnya bagian badan, tertimpa material berat
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
GUNAKAN APD YANG SESUAI
18
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
19
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
20
Safe zone position merupakan area lokasi
bekerja yang terhindar dari peralatan
bergerak, berenergi dan paparan gas
berbahaya. Bekerja di area berbahaya (line
of fire) dari pergerakan peralatan (contoh:
crane dan peralatan lainnya), peralatan
berenergi (peralatan berputar, listrik, atau
bertekanan tinggi) dan
berbahaya (flammable,
paparan gas
beracun) yang
berpotensi untuk terjadinya insiden.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
21
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Terkena benda jatuh Terjepit / terhimpit/terlindas
benda dengan massa
berat/bergerak
Terkena kabel
bertegangan listrik
Terkena fluida bertekanan
Terbentur benda yang sedang
diangkat. Terjatuh / Terperosok
Posisi Tidak Aman, Dapat Menyebabkan :
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Line of Fire (Posisi di bawah beban yang diangkat)
Kepala terbentur serta patah tulang pada pundak dan lengan tertimpa
‘A’ frame rig yang jatuh terlepas karena korban berada dekat A Frame.
Korban dalam posisi akan membantu memasangkan pin pengunci saat
A Frame telah set/duduk pada posisinya.
Peralatan Berenergi (Listrik)
Tersengat listrik 20 KV ketika Crane melakukan swing dan sling crane
mengenai kabel listrik di dekat lokasi, sementara korban sedang
berdiri di sebelah crane sambil memegangi body crane.
Peralatan Berputar
Terlindas crawler akibat jatuh saat memompa fuel pump dozer secara
manual untuk menghidupkan mesin dozer. Korban berada di atas
crawler, saat mesin hidup crawler bergerak dan korban terjatuh, dozer
bergerak melindas korban karena perseneling tidak netral.
23
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Bagian Sand Tank Pot yang Lepas Menghantam Kepala
Kepala terhantam oleh bagian atas sand tank pot (internal cone hopper)
yang lepas dan terlempar saat pekerjaan sandblasting bottom plate. Proses
isolasi tidak sempurna (ada peningkatan tekanan dalam sand pot saat valve
inlet dibuka sementara tidak terdapat release tekanan melalui outlet valve
yang terbuka) yang menyebabkan terlepasnya bagian atas sand tank pot.
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Peralatan Berputar
Terhantam Crank Counterweight pada perut bagian bawah karena terpeleset
saat bersenda gurau. Korban berada di lokasi sucker rod pump (SRP) yang
belum dilengkapi pagar, sehingga menjadi area berbahaya yang terbuka.
Line of Fire (di bawah benda yang dibongkar)
Dada tertimpa beton cor kanopi saat pembongkaran penahan beton cor
kanopi karena korban berada di bawah kanopi saat memasuki tahapan
pelepasan/pembongkaran support terakhir.
24
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Posisi Tidak Aman Yang Harus Dihindari :
01
02
03
04
Benda yang sedang
bergerak
Kendaraan yang
bergerak maju / mundur
Di depan saluran
pelepas tekanan
Benda yang bisa
jatuh / runtuh
Perhatikan Garis Batas Area Kerja yang
terpasang / barricade / safety line dan
mematuhi / tidak memasuki batas tanpa ijin
25
Pastikan obyek / benda yang kendor dan
laporkan bila ada potensi untuk jatuh
Memasang batas
area berbahaya dan
tanda bahaya
Hanya pekerja yang
terkait yang boleh
masuk
Metode
komunikasi
dipahami semua
pekerja
Penerangan
cukup untuk
pekerjaan di
malam hari
Jauhi line yang
bertegangan seperti
kabel, rantai dan tali
Pastikan posisi tubuh
yang aman ketika
mengoperasikan
peralatan
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN TINDAKAN UNTUK MENGAMANKAN LOKASI BERBAHAYA
26
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN TINDAKAN UNTUK MENGAMANKAN LOKASI BERBAHAYA
Tutup bagian
mesin yang
berputar
Ukur gas
(flammable,
beracun) secara
berkala
Gunakan tag
line untuk
pekerjaan
pengangkatan
Good House
Keeping, letakan
peralatan dan
material sesuai
tempatnya
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN LAKUKAN HAL BERBAHAYA BERIKUT :
Melewati
pembatas area
yang ditentukan
Berada di area
lintasan alat
berat
Berada di
daerah titik
buta lintasan
alat berat /
Kendaraan
Berada di
bawah benda
yang diangkat
Di bawah tumpukan
material yang tidak stabil
28
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
29
30
Semua pekerjaan harus mempunyai prosedur kerja. Untuk pekerjaan
berisiko tinggi dan tidak rutin dilengkapi dengan ijin kerja. Ijin kerja diberikan
setelah dilakukan kajian risiko, upaya pencegahan bahaya untuk mengurangi
risiko, adanya organisasi kerja yang kompeten, ada proses otorisasi
pemberian ijin, pengkomunikasian proses kerja dan kajian risiko,
pengawasan pekerjaan sesuai dengan ijin kerja dan proses penutupan ijin
kerja secara formal.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
31
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Bekerja Tanpa Ijin Kerja Dapat Menyebabkan, Antara Lain ;
Tidak tahu
potensi bahaya
Persyaratan
HSE tidak
jelas
Terpapar energi
berbahaya
Terpapar gas
beracun
Jatuh dari
platform
Terbentur
alat berat
32
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Masuk Ruang Terbatas Tanpa Ijin
Kekurangan oksigen ketika memasuki bak penampung sludge
karena tidak dilengkapi Ijin Kerja masuk ruang terbatas dan
tanpa berkoordinasi dengan pihak terkait.
Melakukan Penyelaman Tanpa SIKA
Keracunan gas argon saat melakukan penyelaman, korban tidak
memiliki ijin (SIKA) untuk menyelam dan tidak menggunakan
peralatan alat bantu pernafasan yang berisi O2 (oksigen)
melainkan menggunakan Argon saat menyelam.
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
33
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Bekerja Tanpa Tahu Potensi Bahaya
Terbakarnya ponton (tangki crude oil) karena tidak mematuhi ketentuan
safe work practices di area berbahaya (korban tanpa perintah, membuka
manhole dan menyalakan korek api) dan kurang ketatnya pengawasan dari
pengawas lapangan (proses pembersihan/cleaning ponton sebelumnya
tidak tuntas, belum gas-free dan masih terdapat sisa minyak).
Sudah Bekerja Namun SIKA Belum Tersedia
Terjatuh dari atap setinggi 3,5 m saat melakukan pekerjaan perbaikan
plafond dan talang rumah dinas perusahaan. Ijin Kerja Aman belum
tersedia, sehingga tidak ada mekanisme kontrol pemenuhan persyaratan
HSE sebelum pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada prosedur yang mengatur
pelaksanaan pekerjaan tersebut secara aman dan pengawasan
pemenuhan persyaratan aspek HSE belum dilaksanakan dengan baik.
34
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Sebelum Mulai Bekerja, Pastikan Ijin Kerja Aman dan JSA
Sudah Diterima dan Ada di Lokasi Kerja :
• Pastikan Anda punya otorisasi untuk melakukan pekerjaan
dari atasan atau pihak yang berwenang.
• Pahami isi Ijin Kerja Aman dan Laksanakan Cara Kerja Aman
sesuai Prosedur dan gunakan APD sesuai yang ditetapkan.
Saat Mulai dan Selama Pekerjaan, Waspadai :
• Pastikan semua potensi bahaya yang ada sudah diamankan
untuk memulai pekerjaan dan monitoringnya.
• Jika kondisi / situasi kerja berubah, STOP pekerjaan dan
laporkan ke pengawas.
35
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
IJIN KERJA MENYELAMATKAN ANDA DARI BAHAYA, JIKA :
Potensi Bahaya
Dijelaskan
Ditanda-
tangani
Dilaksanakan
Dikomunikasikan
dan
Didistribusikan
Diawasi
Ditutup
Secara
Formal
36
LAKUKAN TINDAKAN BERIKUT :
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
 Pekerjaan sesuai keahlian
 Ijin kerja sudah ada
 Potensi bahaya dipahami
 Bahaya sudah dicegah
 Kerjakan sesuai prosedur
 Laporkan bila selesai
37
Potensi
bahaya
belum
dikendalikan
JANGAN LAKUKAN PEKERJAAN JIKA :
Tidak ada ijin
kerja
Tidak sesuai
keahlian
Kondisi /
potensi
bahaya
berubah
Tidak ada
otorisasi
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
38
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
 Di lokasi kerja
sebaiknya tersedia;
kotak P3K, nomor
kontak emergency,
mobil ambulance
yang siap dipanggil
 Baca dan
cocokan
peralatan
darurat yang
tersedia
menurut SIKA,
misal jenis
APD, APAR, Tim
Rescue
 Catat nomor
telpon atau
cara
komunikasi
yang
disediakan
 Catat / ingat
siapa pengawas
yang berwenang
 Jangan panik
Bila Terjadi Kondisi Darurat
39
40
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Isolasi merupakan suatu pencegahan kecelakaan
karena paparan energi berbahaya, misalnya
seperti paparan potensi bahaya listrik, tekanan,
material berbahaya, gas beracun, bahan kimia,
cairan panas atau radiasi. Dalam melaksanakan
isolasi, tentunya proses pelaksanaan “Lock-out
dan Tag-out” harus tercatat dalam sistem
administrasi yang terintegrasi dengan sistem izin
kerja.
41
41
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Prosedur LOTO tidak ada LOTO tidak terpasang dengan benar Tersengat listriik
Bocornya gas beracundan
kebakaran
Terlepasnya energi sisa Fluida berbahaya masih
bertekanan
Energi Berbahaya Akan Mencelakai, Jika :
42
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Isolasi BOP Valve Gagal
Luka bakar yang disebabkan oleh kebakaran yang
terjadi akibat kegagalan melakukan isolasi segitiga api
saat melaksanakan kegiatan Run in Hole Open End
Tubing 3,5” untuk perawatan sumur
Gagal Mengisolasi Energi Listrik
Seorang pekerja meninggal karena tersengat arus listrik
ketika mengerjakan penggantian freon AC Window di
atas atap kantor, Listrik masih terhubung dan ybs tidak
memakai sarung tangan listrik.
43
Kegagalan Membuang Sisa Energi
Luka bakar saat melakukan kegiatan perawatan sumur RDG-
47 karena tidak dilakukan kegiatan sirkulasi untuk
membuang gas pocket saat release packer. Tidak
memastikan gas pocket benar-benar telah keluar, sehingga
terjadi semburan minyak dan gas (kick) akibat gas pocket.
Terpapar Energi Uap Panas
Terkena uap panas yang keluar dari pipa yang akan
disambung saat sedang melakukan pengelasan pipa 12”
oil outlet pipe dari production separator di lokasi cellar
deck.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
44
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Pastikan anda telah mengetahui semua
sumber energi yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan
Pastikan bahwa semua bahaya dari
sumber energi sudah diisolasi, di
kunci (Lock) dan diberi tanda (Tag)
Pastikan tidak ada sisa energi
tersimpan maupun aliran dengan cara
dites dengan peralatan yang standar
45
Matikan
sumber
energi
Ikuti
prosedur
Cek sisa
energi /
gas tes
Monitor
situasi
Kunci sesuai
otorisasi dan
pasang tag
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
AGAR TIDAK TERPAPAR ENERGI BERBAHAYA, LAKUKANLAH :
46
Bekerja
ketika mesin
masih
bertegangan
Bekerja sebelum
Energi diisolasi /
terpasang LOTO
Melepas
selang
bertekanan
Melakukan
start tanpa
kordinasi
Memegang
orang
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN PERNAH LAKUKAN INI :
Melepas
LOTO tanpa
otorisasi
47
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
GUNAKAN APD YANG SESUAI
Sengatan listrik, lontaran / semburan cairan berbahaya
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
48
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
49
50
Adalah kegiatan di ruang terbatas (confined space), yang memiliki
potensi bahaya kandungan gas beracun, kekurangan oksigen, dan
gas mudah meledak. Kegiatan yang termasuk confined space antara
lain: melakukan aktivitas kerja di dalam tangki, bejana, pipa.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
51
Bahaya Bekerja Di Ruang Terbatas
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Terjebak
Kebakaran / ledakan Terperosok ke bawah
Terpapar gas beracun
Kekurangan oksigen
Terpapar energi berbahaya
52
Kekurangan Oksigen
Defisiensi oksigen ketika memasuki bak penampung
sludge karena tidak mematuhi prosedur.
Terpapar Nitrogen (N2)
Akibat asfiksiasi (terdapat gas nitrogen di dalam
tanki) saat melakukan pengukuran level air.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
53
Keracunan H2S dan Gas Metana
Tiga (3) pekerja keracunan gas hidrogen sulfida dan metana di
dalam ruang terbatas (drainase) tanpa peralatan perlindungan
pribadi yang memadai.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Persyaratan Kerja Aman Dilanggar
Meninggalnya crew kapal saat bekerja di ruang terbatas
karena: tidak dilakukan MOC, penggunaan gas detector hanya
di atas manhole dan tidak digunakan saat memasuki confined
space, ijin kerja tidak didukung dengan dokumen JSA, tidak
menggunakan APD yang tepat.
54
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja kompeten
/ terlatih untuk
bekerja di ruang
terbatas
Semua sumber
energi yang terkait
pekerjaan sudah
diisolasi, di kunci
dan di ‘Tagging’
Kondisi udara di
dalam area kerja
sudah ditest dan
dilakukan
pemantauan
Gunakan
Breathing
Apparatus bila
diperlukan dan
Gunakan APD
sesuai potensi
bahayanya
SUPAYA TIDAK CELAKA :
55
Pastikan ada petugas lain yang
stand by di luar ruangan
terbatas.
Pastikan semua tim kerja
memahami Rescue Plan /
Rencana Penyelamatan yang
tersedia.
Pastikan Anda mendapat ijin
untuk masuk dan bekerja
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
56
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Sudah terlatih Ada ijin dan JSA Pembagian tugas yang jelas
Isolasi energi
Lakukan gas tes
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN SEBELUM BEKERJA DI CONFINED SPACE :
57
Masuk tanpa ijin
Menolong sendirian / tanpa
peralatan
Menolong tanpa tahu
bahaya
Masuk tanpa APD yang
sesuai
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
DILARANG KERAS MELAKUKAN HAL INI :
58
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
GUNAKAN APD YANG SESUAI
Kandungan gas beracun, kekurangan oksigen, gas mudah meledak, terperosok
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
59
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
60
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Personil
Standby
melakukan
tugasnya
Cepat naik
bila tanda
bahaya
berbunyi
 Laporkan ke
pengawas dan
minta
pertolongan
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
61
Adalah proses pengangkatan
barang atau beban melalui
peralatan mekanis, terutama
menggunakan alat berat seperti
crane. Pekerjaan ini memiliki
potensi bahaya yang harus
diwaspadai
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
62
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Kecelakaan Yang Dapat Terjadi Pada Operasi Pengangkatan
Terbentur dengan
benda yang diangkat
Kejatuhan benda
yang diangkat
Boom patah karena
melebihi kapasitas /
kemampuan alat
Terguling karena
metode pengangkatan
tidak sesuai
63
‘A’ Frame Lepas dan Jatuh
Kepala terbentur serta patah tulang pada pundak dan lengan
dikarenakan tertimpa frame rig yang terlepas lalu jatuh
karena set-up ‘A’ frame tidak dijalankan sesuai prosedur
Beban Terayun
Kepala terkena beban angkat yang mengayun bebas
saat seorang pekerja yang bertugas memegang tag line
terjatuh karena kaki pekerja tersebut tersangkut tangga
platform.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
64
 Pastikan bahwa peralatan angkat yang
digunakan dan kapasitas pembebanannya
sudah diperiksa dan memenuhi
ketentuan.
 Pastikan bahwa operator yang ditunjuk
untuk mengoperasikan mempunyai
sertifikat yang sesuai (SIO) dengan alat
angkat yang digunakan.
 Pastikan semua pihak yang berada di
sekitar lokasi kerja mematuhi garis batas
yang ditetapkan dan tidak melanggar.
 Jangan pernah ada personil yang berada di
bawah beban yang sedang diangkat.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
65
Ikuti dengan benar rancana pengangkatan
Beban terikat dengan baik dan seimbang
Pasang pembatas area pengangkatan dan
jangan ada orang di bawah beban
Lapor ke pengawas bila merasa tidak sehat
Laporkan setiap cacat peralatan angkat
yang dilihat
.
Outtriggers harus terbuka penuh dan sejajar
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
66
(Operator dan
Rigger) memiliki
kompetensi
Prosedur lifting
sudah
dikomunikasikan
Lifting plan telah disiapkan
Peralatan lifting dan
aksesorisnya (sling)sesuai
standar / layak
Area kerja aman untuk pelaksanaan
pekerjaan
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN SEBELUM MULAI PENGANGKATAN
67
Mengangkat
barang melebihi
kapasitas
Berdiri di bawah beban angkat Mematikan alat pengaman
MemposisikanOutrigger tidak
seimbang Bekerja di tengah cuaca buruk
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
DILARANG KERAS MELAKUKAN HAL DIBAWAH INI ;
68
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
GUNAKAN APD YANG SESUAI
Jatuh dari ketinggian, tertimpa benda jatuh/alat angkat, terbentur permukaan keras.
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
69
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
70
71
Adalah pelaksana pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang prima dan
mampu melaksanakan pekerjaan sesuai beban kerjanya. Tingkat
kesehatan pekerja dapat berdampak terhadap keselamatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
72
Meninggal Saat Bekerja Dapat Terjadi Karena ;
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Serangan jantung Pengaruh obat Tidak enak badan
Mengantuk / kurang tidur Kelelahan
73
Meninggal Mendadak Pekerja Loading SBM
Work related illness yang terjadi kepada pekerja setelah
sebelumnya mengalami muntah dan lemas di mess saat
proses unloading di SBM.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Serangan Jantung Pekerja Administrasi
Work related illness yang terjadi kepada seorang administrasi
yang jatuh pingsan saat sedang mengikuti safety talk di hari
pertama masuk kerja setelah libur panjang. Korban segera
dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia
oleh RS akibat serangan jantung.
74
Pengemudi Truk Meninggal Saat Mengemudi
Work related illness yang terjadi kepada pengemudi truk
trailer katalis di area kerja.
Security Meninggal Setelah Patrol
Work related illness yang terjadi kepada pekerja Security
setelah melakukan patroli di area TBBM.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
75
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
 Melakukan Medical Check Up (MCU)
sesuai dengan potensi bahaya di
lingkungan kerjanya dan jadwal yang telah
ditetapkan (maksimum masa berlaku MCU
adalah satu tahun).
 Melaksanakan Pemeriksaan Harian (DCU),
untuk 7 pekerjaan berisiko tinggi.
 Ikuti program-program dari pihak Health
jika ditemukan kondisi kesehatan yang
tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.
 Jangan melakukan pekerjaan bila anda
tidak fit (merasa/tampak kurang sehat).
76
Informasikan bila ada
epilepsi / phobia / penyakit
kronis (menahun)
Istirahat jika lelah
Cek harian bila pekerjaan
berisiko tinggi
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Ijin bila merasa tidak sehat
77
 Belum melakukan
MCU / DCU
 Merasa tidak fit /
tidak sehat
 Dalam pengaruh
obat dan alcohol
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN NEKAD BEKERJA JIKA :
78
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
79
80
Adalah pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya terjatuh
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
81
Bekerja Di Ketinggian Dapat Mengakibatkan Pekerja Terluka /
Meninggal Karena:
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Jatuh dan membentur
permukaan yang keras karena
kesalahanpenggunaan full body
harness / pelindung jatuh
Jatuh dari ketinggian dan
membentur permukaan yang keras
Tertimpabenda yang jatuh dari
ketinggian (drop object)
Jatuh dari pijakan yang rapuh Tersambarpetir ketika bekerja di
ketinggian
Jatuh pada lubang galian yang
dalam
82
Jatuh dari Scaffolding yang Tidak Standar
Terpeleset dan jatuh dari ketinggian 18 meter pada saat
melakukan pekerjaan perbaikan tangki (posisi di dalam tangki)
dengan menggunakan scaffolding karena konstruksi
scaffolding tidak sesuai dengan prosedur yang ada.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN JATUH SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN
Pijakan Tidak Kokoh
Terjatuh dari ketinggian 20 meter ketika grating tempat
berpijak terlepas dari dudukannya karena Unsafe Grating:
Klem tidak diikat; Dudukan gratting pada beam tidak standard
(tidak penuh); Ada 4 klemp 1 (satu) klemp stopper tidak
terpasang sedangkan 3 (tiga) klemp yang lain tidak berfungsi.
83
Jatuh Karena Pengikat Platform Korosi
Pekerja terjatuh dari platform rig dengan ketinggian 4,5 meter
akibat bagian engsel platform yang dapat dilipat patah karena
korosi.
Jatuh Karena Peralatan Tidak Memadai
Pekerja kontraktor meninggal akibat kepala membentur lantai
beton ketika terjatuh dari ketinggian 5,3 m karena
perlengkapan kerja dan APD yang disediakan kontraktor tidak
memadai serta pengawas lapangan tidak memiliki kompetensi
dalam pengawasan pekerjaan kontruksi dan pekerjaan di
ketinggian.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN JATUH SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN
84
 Periksa peralatan pencegah jatuh
yang akan digunakan dan pastikan
layak untuk dipakai.
 Pastikan peralatan (tools) dan
barang yang dibawa naik, terikat
dengan baik sehingga tidak akan
menjadi obyek benda jatuh.
 Pastikan anda terikat 100% pada
penumpu tetap bila bekerja diluar
area yang tidak terproteksi dari
potensi jatuh.
 Pekerjaan sudah direncanakan
dengan baik.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
85
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Inspeksi rutin alat
bekerjadiketinggian +
alat yang sesuai
Merapikan area kerja
dari bahaya terpeleset,
tersandung dan terjatuh Pasanghand rail
Mengamankan benda-
benda untuk
menghindari drop object;
pasang toeboard
Cegah orang yang tidak
berkepentingan
Selalu ingat Three Point Contact
Pasangpelindung
jatuh / jaring
LAKUKAN SEBELUM DAN SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN
86
Tidak punya kompetensi
Posisi kerja tidak seimbang
Menggunakan bahan kayu /
bambu di area hydro carbon
Pemindahan alat dengan
pekerja tetap di atas
Tidak terjadi tiga titik
kontak saat naik / turun
Tetap bekerja di cuaca
ekstrim
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANAGN LAKUKAN INI SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN
87
Double Lanyard
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
GUNAKAN APD YANG SESUAI
Jatuh dari ketinggian, tertimpa benda jatuh/alat angkat, terbentur permukaan keras.
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
88
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
89
90
Pelampung (PFD) atau alat bantu apung lainnya harus selalu dikenakan
di area yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya terjatuh ke dalam
air untuk melindungi dari kemungkinan tenggelam
Life Vest for
Helicopter Use
Life Vest for
Offshore Area
Life Vest for Jetty
Area
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
91
Bahaya Tanpa Pelampung (PFD)
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Tenggelam karena berat peralatan
Tenggelam karena terbawa arus deras
Shock karena terjatuh dalam air
Tenggelam mengikuti runtuhan kapal /
dermaga
92
Bekerja di atas Perairan Tanpa PFD
Korban terjatuh ke air lalu tenggelam dikarenakan tidak
mengenakan life vest ketika sedang melakukan inspeksi
lifebuoy yang berada di bridge wing kapal. Beliau
berkerja seorang diri dan tanpa diketahui oleh rekan
kerja lainnya.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN TENGGELAM SAAT BEKERJA
Karena Shock
Korban terperosok di anak sungai dengan leher korban
terjerat webbing karena tidak mengetahui bahaya
sungai dengan kedalaman 2 meter dan tidak dilengkapi
PFD.
93
Tidak Pakai Pelampung
Korban kehilangan pegangan lalu terjatuh ke laut dari
ketinggian 10 meter saat berusaha keluar dari water tank
setelah selesai melakukan uji kualitas udara di dalam tanki
kapal tersebut.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN TENGGELAM SAAT BEKERJA
Karena Berat Peralatan
Seorang pekerja kapal tanpa mengenakan jaket pelampung
diturunkan dengan bosun chair untuk melakukan pengecatan
di sisi tengah body kapal. Saat pengecatan selesai dan pekerja
dinaikan kembali, tiba-tiba tali kursi bosun putus
menyebabkan pekerja terjatuh dan tenggelam.
94
Tersedia pelampung yang baik
dengan jumlah/ukuran dan
type yang sesuai
Pekerja terlatih untuk
pemakaian pelampung
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
AGAR TIDAK TENGGELAM :
Selalu memakai pelampung yang
benar dan sesuai ukuran
95
Periksa kondisi pelampung (PFD)
Pilih pelampung (PFD) yang tepat
Ikuti latihan memakai pelampung
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
AGAR TIDAK TENGGELAM :
96
 Menggunakan pelampung yang kebesaran /
kekecilan
 Pelampung digunakan untuk alas tambahan
 Menggunakan Pelampung Cacat
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN MELAKUKAN HAL INI SAAT BERADA DIATAS PERAIRAN
Bekerja tanpa pelampung diatas perairan
 Berada di tranportasi air tanpa pelampung
97
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Lemparkan PFD type IV kearah
korban jatuh
Bunyikan tanda atau teriaklah
minta bantuan
Kirimkan alat penolong lain /
perahu
Jangan langsung terjun
menolong bila anda tidak terlatih
Waspadai korban Hypothermia
(Dingin Akut)
Jangan langsung terjun
menolong bila anda tidak terlatih
PERTOLONGAN UNTUK ORANG TENGGELAM
98
99
Peralatan keselamatan kritikal harus berfungsi dengan
baik untuk menjaga keselamatan anda
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Alarm tanda bahaya Pembatasan tekanan operasi Pembatas kecepatan
Gas detector Pembatasan temperatur operasi Automatic shutdown
100
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Alarm tidak berfungsi berakibat
overfill dan kebakaran
Deteksi kebocoran gas
dimatikan Low pressure indicator rusak
Sensor overspeed tidak
diaktifkan Overheat
Kesalahan Override / Bypass Dapat Mencelakai Karena :
101
Peralatan Pengaman Tidak Difungsikan
Meninggalnya pekerja rig pada kegiatan perawatan
sumur RDG-47 akibat luka bakar dikarenakan sistem
automatic shutdown tidak difungsikan.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN
Peralatan Pengaman Tidak Diaktifkan
4 korban meninggal dan 1 orang mengalami luka bakar
akibat ledakan di ruang mesin dan pompa kapal saat
unloading premium di jetty terminal BBM03 dalam
kondisi fan tidak dinyalakan dan ventilasi tertutup.
102
Pahami Prosedur dan tata cara
penggunaan / pengoperasian dari
peralatan yang termasuk Safety Critical
Equipment yang terkait dengan
pelaksanan pekerjaan.
Pastikan sudah mendapat ijin atau
otorisasi bila :
• Melepas atau melakukan ‘Override’ peralatan
pengaman
• Melakukan perubahan prosedur
• Melewati atau melanggar batasan yang ditetapkan
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
103
Meminta ijin dan sesuai
persyaratan
Dikomunikasikan dengan
semua pihak terkait
Lakukan monitoring dan
pengendalian selama
override berlangsung
Melakukan hand over
saat pergantian shift
Kembalikan ke kondisi
normal sesegera mungkin
Segera dilaporkan bila
ada perubahan kondisi
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN BILA HARUS OVER-RIDE PERALATAN OPERASI :
104
Merupakan inisiatif sendiri
Override tanpa ijin
Lalai tidak menormalkan
kembali
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN LAKUKAN HAL DI BAWAH INI SAAT MELAKUKAN OVER-RIDE :
105
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
106
107
Fasilitas dan peralatan operasi yang handal dan terpelihara sesuai
standar merupakan salah satu kunci kegiatan produksi yang aman dan
efektif.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
108
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Kebocoran minyak / gas Pecah tidak tahan tekanan internal Bocor karenakorosi
Bocor karenaaus Kebakaran karenaretak Sobek karenapenipisan
Tidak Terpenuhinya Integritas / Kehandalan Fasilitas Dan Peralatan
Operasi Dapat Menyebabkan Kecelakaan Fatal
109
Perubahan Kondisi Sumur
Terbakar api saat melakukan kegiatan Run In Hole Open End Tubbing 3,5”
untuk perawatan sumur dengan menggunakan Rig H35/UY 6. Saat proses
pemasukan tubing (kedalaman 1,105 m) terjadi Flowing di sumur
(semburan minyak mentah, gas dan udara) melalui String, lalu dengan
adanya sumber pengapian menyebabkan api menyala dan membakar
menara rig beserta peralatan lainnya
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KEGAGALAN INTEGRITAS PERALATAN YANG PERNAH TERJADI
Runtuh Karena Deformasi
Terjatuh dan tertimpa menara penyalur petir saat melakukan
pembongkaran menara karena struktur material konstruksi menara telah
mengalami penurunan kemampuan (deformasi). Adanya penambahan
beban pada proses pembongkaran dan kondisi cuaca menyebabkan
bagian yang telah mengalami deformasi tidak mampu menahan beban
dan mengakibatkan anchor terputus dan menara roboh.
110
Runtuh Karena Korosi
Pipa bekas sirkulasi minyak panas yang sudah tidak digunakan
jatuh dari ketinggian 5 meter di dekat operator yang sedang
bertugas. Tidak adanya mekanisme inspeksi untuk peralatan yang
sudah tidak digunakan. Kondisi pipa secara visual tertutup insulasi
dan masih menunggu jadwal untuk pelepasannya.
Penurunan Performance Karena Umur
Terluka akibat paparan panas yang ditimbulkan dari kisi-kisi udara
pembakaran di burner karena terdapat kondensat berlebih yang
masuk ke dalam line fuel gas burner. Pompa kondensat dalam
kondisi low performance karena sudah tua dan belum memiliki
suction strainer yang sesuai.
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Tidak Terpenuhinya Integritas / Kehandalan Fasilitas Dan Peralatan
Operasi Dapat Menyebabkan Kecelakaan Fatal
111
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
Periksa dan perhatikan kondisi fisik dari
peralatan.
Periksa apakah tidak ada ;
o Cacat fisik (karat, retakan, penyok )
o Suara bising, getaran berlebih,
Putaran tinggi
o Temperatur / Tekanan abnormal
(melebihi batas)
Pastikan anda telah memiliki
kompetensi dan pengetahuan yang
sesuai untuk pekerjaan tersebut
112
Cek status
kelayakan /
sertifikat peralatan
Operasikan
sesuai manual /
prosedure
operasi
Laporkan
setiap anomali
suhu / suara /
getaran / bau
Periksa kelurusan
/ cacat atau
retakan bila ada
dilaporkan
AGAR TIDAK TERDAMPAK DARI KEGAGALAN / PECAHAN / LEDAKAN / DAN SEMBURAN
GAS ATAU API DARI FASILITAS OPERASI MAKA ;
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
113
• Mengoperasikan
peralatan yang tidak
standar dan layak
pakai
modifikasi peralatan
tanpa rekomendasi ahli
• Memakai spare part
yang tidak sesuai
standar
Mengoperasikan diatas kapasitas
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
AGAR TIDAK CELAKA KEGAGALAN DARI FASILITAS OPERASI MAKA JANGAN ;
114
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
115
116
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Adalah upaya untuk mencegah kecelakaan yang dapat terjadi terkait
penggunaan moda transpotasi darat (Mobil, Truk, Motor) yang digunakan
oleh pekerja dan mitra kerja dalam melaksanakan tugasnya.
117
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Terguling
Hilang Kendali Menabrak
Tabrakan Slip
Jatuh
DAMPAK BAHAYA MENGEMUDI KENDARAAN
118
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS / TRANSPORTASI
Terguling Karena Kondisi Jalan Rusak
Kendaraan ringan oleng ke kiri dan terguling dua (2) kali karena melindas
lubang di pinggir jalan dengan kecepatan tinggi saat hendak pulang ke base
camp. Terdapat dua (2) penumpang duduk di bak belakang (terlempar dari
kendaraan) dan empat (4) penumpang di dalam kabin
Rem Blong Karena Komponen Rusak
HIAB Crane berkapasitas lima (5) ton menabrak tiga (3) rumah penduduk
karena rem blong pada saat perjalanan ke lokasi project. Terdapat kebocoran
hose oil brake sehingga crane mengalami gagal fungsi pada sistem
pengeremannya. Ditemukan bahwa uji kelayakan kendaraan tidak dilakukan
sesuai periodenya
Kendaraan Berat Tidak Mampu Menaiki Tanjakan Curam
Truk yang membawa bahan bakar solar untuk mensupport kegiatan persiapan
lahan untuk pengeboran, terbalik akibat melanggar larangan melewati tanjakan
curam. Pengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman dan solar yang dibawa
tumpah ke lingkungan.
119
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
SUPAYA TIDAK CELAKA :
120
Pastikan Anda Fit / sehat untuk mengemudi
(segar dan sudah cukup istirahat).
Pastikan anda dan semua penumpang sudah
menggunakan ‘Safety Belt”.
Patuhi rencana perjalanan yang ditetapkan, dan laporkan bila
terjadi perubahan situasi untuk mendapat persetujuan ulang.
Jangan memacu kendaraan diatas kecepatan yang diijinkan,
dan sesuaikan kecepatan dengan kodisi jalan / situasi.
Kendaraan layak dipakai
Tidak menggunakan atau mengoperasikan HP
selama mengemudi / kendaraan berjalan.
Memiliki ijin sesuai jenis kendaraan
Mematuhi aturanlalulintas
Menggunakan sabuk pengaman
Melakukan Pemerikasaan
Kelayakandan kelengkapan
kendaraan
Mematuhi batas kecepatandan
rute perjalanan
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
LAKUKAN HAL BERIKUT SEBELUM DAN SAAT MENGEMUDIKAN KENDARAAN :
121
Sambil menelepon Melebihi batas kecepatan
Melebihi kapasitas angkut Mengemudikankendaraan rusak Tidak fit / mengantuk / Lelah
Minum minuman keras
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
JANGAN LAKUKAN HAL BERIKUT SAAT MENGEMUDI
122
Operator Crane
Fork Lift
Kendaraanangkut
Operator Tower Crane
Mobil Tangki
Sepedamotor
Pengemudi
Truk
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
GUNAKAN APD YANG SESUAI
Perhatikan potensi bahaya fatality ini ;
Benturan tabrakan, tertimpa alat angkat yang terguling, terbentur permukaan keras
123
Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat
Pekerja harus tahu;
lokasi kotak P3K,
nomor kontak
emergency / klinik,
tenaga medis dan
mobil ambulance yang
siap dipanggil
Lakukan
pengamanan
lokasi dan
dampingi
korban
Laporkan ke
pengawas /
kontak
Emergency
dan minta
pertolongan
Lakukan
pertolongan
pertama bila
anda sudah
dilatih sebagai
“First Aider”
Bantu tim
penolong bila
anda diminta
Bila Ada Yang Celaka / Terluka
124
©Corporate HSSE
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Basic lifting rigging module 02
Basic lifting rigging module 02Basic lifting rigging module 02
Basic lifting rigging module 02dafit43424
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving TrainingEly Yudha
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXTimothyTekniko
 
Flagman safety training
Flagman safety trainingFlagman safety training
Flagman safety trainingAnas Yustiawan
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)ibadil haqqi
 
Ruang Terbatas Awareness.ppt
Ruang Terbatas Awareness.pptRuang Terbatas Awareness.ppt
Ruang Terbatas Awareness.pptmuldianadedy
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptK3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptAldesJuanda1
 
Excavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerExcavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerdafit43424
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3Mirza Crizta
 
Tanggap darurat pertemuan_ke-5
Tanggap darurat pertemuan_ke-5Tanggap darurat pertemuan_ke-5
Tanggap darurat pertemuan_ke-5slametr
 

What's hot (20)

Hot work permit
Hot work permitHot work permit
Hot work permit
 
Basic lifting rigging module 02
Basic lifting rigging module 02Basic lifting rigging module 02
Basic lifting rigging module 02
 
Defensive Driving Training
Defensive Driving TrainingDefensive Driving Training
Defensive Driving Training
 
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTXPENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
Jsa heat-treatment
Jsa  heat-treatmentJsa  heat-treatment
Jsa heat-treatment
 
Flagman safety training
Flagman safety trainingFlagman safety training
Flagman safety training
 
HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)HSE Training Confined Space (okt 18)
HSE Training Confined Space (okt 18)
 
Ruang Terbatas Awareness.ppt
Ruang Terbatas Awareness.pptRuang Terbatas Awareness.ppt
Ruang Terbatas Awareness.ppt
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.pptK3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
K3 Ruang Terbatas atau Confine Space_1.ppt
 
materi induksi.pptx
materi induksi.pptxmateri induksi.pptx
materi induksi.pptx
 
Excavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an powerExcavator safety operation & excavation training by an power
Excavator safety operation & excavation training by an power
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
Manual handling K3
Manual handling K3Manual handling K3
Manual handling K3
 
Modul K3
Modul K3Modul K3
Modul K3
 
Lifting & Rigging Safety.pptx
Lifting & Rigging Safety.pptxLifting & Rigging Safety.pptx
Lifting & Rigging Safety.pptx
 
Tanggap darurat pertemuan_ke-5
Tanggap darurat pertemuan_ke-5Tanggap darurat pertemuan_ke-5
Tanggap darurat pertemuan_ke-5
 
K3 l forklift
K3 l forkliftK3 l forklift
K3 l forklift
 

Similar to PENTINGNYA CLSR

Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 ArMedia2
 
Form - PJHA template_bahasa.docx
Form - PJHA template_bahasa.docxForm - PJHA template_bahasa.docx
Form - PJHA template_bahasa.docxHilmanNugraha8
 
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdfzxcod1
 
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptWorking at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptAriWarokahLatif
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxJob Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxBagussaranaTeknik9
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.pptkesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.pptNursaadah71
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.pptssuserb71d4d
 
Wiring domestic ^^
Wiring domestic ^^Wiring domestic ^^
Wiring domestic ^^Rathnaa Wayy
 
Acccident & behaviour
Acccident & behaviourAcccident & behaviour
Acccident & behaviouredibayu
 
Kertas penerangan duti 1 (i)
Kertas penerangan duti 1 (i)Kertas penerangan duti 1 (i)
Kertas penerangan duti 1 (i)hapizaf
 
FSWP induction.ppt
FSWP induction.pptFSWP induction.ppt
FSWP induction.pptNugrohoDavid
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahvimbhaari
 
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptxssuserb5d70c
 

Similar to PENTINGNYA CLSR (20)

Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1 Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
Tenaga Kerja Pada Ketinggian Level 1
 
Form - PJHA template_bahasa.docx
Form - PJHA template_bahasa.docxForm - PJHA template_bahasa.docx
Form - PJHA template_bahasa.docx
 
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdfpdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
pdfcoffee.com_ringkasan-materi-pop-2021-pdf-free.pdf
 
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).pptWorking at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
1. Keselamatan Kerja.pptx
1.  Keselamatan Kerja.pptx1.  Keselamatan Kerja.pptx
1. Keselamatan Kerja.pptx
 
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docxJob Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
Job Safety Analysis Pengaspalan Jalan - Copy.docx
 
K3
K3K3
K3
 
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptxKESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
KESTAM KELOMPOK 1 (1) (1).pptx
 
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.pptBekerja-Di-Ketinggian.ppt
Bekerja-Di-Ketinggian.ppt
 
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.pptkesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dan-lingkungan-hidup.ppt
 
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
2303201912100045-Keselamtan_Kesehatan_Kerja-LH-di-KPP.ppt
 
Studikasus merah
Studikasus merahStudikasus merah
Studikasus merah
 
Wiring domestic ^^
Wiring domestic ^^Wiring domestic ^^
Wiring domestic ^^
 
Acccident & behaviour
Acccident & behaviourAcccident & behaviour
Acccident & behaviour
 
Kertas penerangan duti 1 (i)
Kertas penerangan duti 1 (i)Kertas penerangan duti 1 (i)
Kertas penerangan duti 1 (i)
 
ppt induksi.pptx
ppt induksi.pptxppt induksi.pptx
ppt induksi.pptx
 
FSWP induction.ppt
FSWP induction.pptFSWP induction.ppt
FSWP induction.ppt
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancah
 
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
3. 3.3 Tata cara prosedur keselamatan kerja diatas kapal GAS TANKER CADET.pptx
 

PENTINGNYA CLSR

  • 1. 1
  • 2. Kebijakan Health, Safety, Security and Environment (HSSE) Perusahaan menyatakan bahwa Pertamina beserta Anak Perusahaannya berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan operasi secara aman, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan menerapkan standar tinggi terhadap aspek HSSE Perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut, Pertamina mengeluarkan standar, guidelines maupun STK yang salah satunya adalah Corporate Life Saving Rules. Corporate Life Saving Rules (CLSR) adalah area/jenis pekerjaan yang secara statistik berpotensi terhadap terjadinya fatality incident. Mengingat akan bahaya yang berdampak fatal (meminggal) maka semangat untuk tidak permisif terhadap aspek kecukupan kompetensi, prosedur dan peralatan. Untuk mencapai tujuan ditetapkannya CLSR dan memastikan sejauhmana pemahaman dan implementasi 12 (dua belas) elemen CLSR pada pekerja dan mitra kerja, diperlukan sosialisasi dan pengajaran CLSR yang terstandarisasi terhadap pekerja dan mitra kerja Pertamina di area operasi Pertamina. Melalui cara pembelajaran yang terstruktur, komprehensif serta standard dan dilakukan oleh instruktur yang tersertifikasi, diharapkan CLSR ini dapat secara efektif mencegah terjadinya kecelakaan yang menimpa pekerja maupun mitra kerja. Materi ini dimaksudkan untuk menjadi pegangan bagi instruktur dalam pembekalan di HSE Demo Room kepada pekerja (terutama pekerja Pertamina yang baru dan mitra kerja) yang akan bekerja di area operasi Pertamina. Secara umum struktur materi setiap elemen CLSR meliputi lingkup elemen CLSR, bahaya dan insiden yang pernah terjadi pada elemen CLSR, pengendalian yang perlu dilakukan dan kesiapan bila terjadi kondisi darurat/tanggap darurat. Setelah menerima materi induction yang disampaikan melalui paparan maupun praktek di HSE Demo Room, maka pekerja / peserta harus bisa menjawab pertanyaan melalui tes untuk memastikan pemahaman tentang CLSR. Kelulusan uji CLSR di HSE Demo Room menjadi salah satu syarat penerbitan HSSE Passport / Badge untuk masuk dan bekerja di area operasi Pertamina. Mari kita semua, berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dimanapun kita bekerja maupun beraktivitas Jakarta, Nopember 2019 SVP Corporate HSSE, Lelin Eprianto KATA PENGANTAR
  • 3. 3
  • 4. HSE GOLDEN RULES PEDULI : Lingkungan dan situasi sekitar INTERVENSI tindakan dan situasi tidak aman 1 PATUH, terhadap : regulasi & peraturan perusahaan 2 3 4
  • 5. 5
  • 6. 6
  • 7. 7
  • 8. 8
  • 9. 9
  • 10. Pentingnya memastikan setiap kapan yang peralatan dan perleng- digunakan untuk setiap pekerjaan dalam kondisi layak pakai, terawat dan sesuai dengan pekerjaannya, sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 10
  • 11. Tidak sesuai fungsinya Tidak layak pakai Pelindung / pengaman dilepas Kondisi cacat Penggunaan Tools dan Equipment Yang Tidak Layak (Standar) / Tidak Sesuai Fungsinya Dapat Membuat Anda Terluka Parah Bahkan Meninggal Dunia Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 11
  • 12. Tidak Layak Pakai Dahi terhantam patahan safety wheel pony rod yang melayang ketika safety wheel berputar balik me-release tension karena peralatan safety wheel tidak layak pakai untuk operasi (fatigue material). Peralatan Tidak Sesuai Fungsinya Korban jatuh menghantam benda tumpul yaitu Frame Tool Box String saat korban berusaha menghindari casing yang menggelinding dengan melompat ke arah belakang. Casing menggelinding karena penahan tambahan dari batang kayu tidak tidak sesuai sehingga tidak kuat menahan berat casing. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 12
  • 13. Tidak Ada Pelindung / Tidak Sesuai Fungsi Transportasi terhalang kabel jalan yang melintang, saat mendorong stick metal untuk menaikan kabel listrik yang melintang terjadi percikan api pada kabel, dan korban terjatuh dengan tersangkut di atas Main hole Separator. Stick yang dipegang korban menyentuh kabel PLN 20 kV yang letaknya sekitar 100 cm di atas kabel yang akan dinaikkan. Peralatan Tidak Sesuai Fungsinya Mitra kerja meninggal akibat luka bakar berat saat melakukan proses pemompaan minyak intertank menggunakan pompa air portable (pompa Alkon) berpenggerak mesin diesel. Uap tetesan minyak dari sambungan pompa dengan hose pemadam tersulut oleh panasnya knalpot diesel. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 13
  • 14. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pastikan Anda bisa menggunakan peralatan yang akan dipakai Ikuti prosedur penggunaannya Ambil posisi yang aman saat menggunakannya Gunakan APD yang sesuai Gunakan peralatan yang sesuai / layak / bersertifikat SUPAYA TIDAK CELAKA : 14
  • 15. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Hentikan pekerjaan bila dirasa tidak aman Periksa kelayakan peralatan (tagging), dicoba fungsinya dan tidak ada modifikasi Selesai bekerja, bersihkan dan kembalikan peralatan ke tempatnya Ikuti prosedur / cara penggunaannya LAKUKAN SUPAYA SELAMAT : 15
  • 16. Memakai pakaian yang menjuntai / Loose Clothing  Jangan Pernah Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Rambut Pendek Rambut Panjang BETUL dan selamat SALAH dan berbahaya Celana terlalu panjang Panjang celana cukup Lipatanlengan baju Lubang pada kantong Kancing dipasang Alat-alat tajam Kancing hilang Lipatan lengan terbuka 16
  • 17. Menggunakan peralatan rusak / tidak standar Menarik kabel ketika akan menaikkan atau menurunkan peralatan Mencolok atau mencabut colokan dengan tangan yang basah. Menonaktifkan sistem pengaman peralatan Menggunakan peralatan listrik di area yang basah. Membuka pelindung / cover  Jangan Pernah Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 17
  • 18. Sengatan listrik, lontaran serpihan / semburan material, percikan api ke wajah, terpotongnya bagian badan, tertimpa material berat Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; GUNAKAN APD YANG SESUAI 18
  • 19. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Bila Ada Yang Celaka / Terluka Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan 19 mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta
  • 20. 20
  • 21. Safe zone position merupakan area lokasi bekerja yang terhindar dari peralatan bergerak, berenergi dan paparan gas berbahaya. Bekerja di area berbahaya (line of fire) dari pergerakan peralatan (contoh: crane dan peralatan lainnya), peralatan berenergi (peralatan berputar, listrik, atau bertekanan tinggi) dan berbahaya (flammable, paparan gas beracun) yang berpotensi untuk terjadinya insiden. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 21
  • 22. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Terkena benda jatuh Terjepit / terhimpit/terlindas benda dengan massa berat/bergerak Terkena kabel bertegangan listrik Terkena fluida bertekanan Terbentur benda yang sedang diangkat. Terjatuh / Terperosok Posisi Tidak Aman, Dapat Menyebabkan :
  • 23. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Line of Fire (Posisi di bawah beban yang diangkat) Kepala terbentur serta patah tulang pada pundak dan lengan tertimpa ‘A’ frame rig yang jatuh terlepas karena korban berada dekat A Frame. Korban dalam posisi akan membantu memasangkan pin pengunci saat A Frame telah set/duduk pada posisinya. Peralatan Berenergi (Listrik) Tersengat listrik 20 KV ketika Crane melakukan swing dan sling crane mengenai kabel listrik di dekat lokasi, sementara korban sedang berdiri di sebelah crane sambil memegangi body crane. Peralatan Berputar Terlindas crawler akibat jatuh saat memompa fuel pump dozer secara manual untuk menghidupkan mesin dozer. Korban berada di atas crawler, saat mesin hidup crawler bergerak dan korban terjatuh, dozer bergerak melindas korban karena perseneling tidak netral. 23
  • 24. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Bagian Sand Tank Pot yang Lepas Menghantam Kepala Kepala terhantam oleh bagian atas sand tank pot (internal cone hopper) yang lepas dan terlempar saat pekerjaan sandblasting bottom plate. Proses isolasi tidak sempurna (ada peningkatan tekanan dalam sand pot saat valve inlet dibuka sementara tidak terdapat release tekanan melalui outlet valve yang terbuka) yang menyebabkan terlepasnya bagian atas sand tank pot. BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Peralatan Berputar Terhantam Crank Counterweight pada perut bagian bawah karena terpeleset saat bersenda gurau. Korban berada di lokasi sucker rod pump (SRP) yang belum dilengkapi pagar, sehingga menjadi area berbahaya yang terbuka. Line of Fire (di bawah benda yang dibongkar) Dada tertimpa beton cor kanopi saat pembongkaran penahan beton cor kanopi karena korban berada di bawah kanopi saat memasuki tahapan pelepasan/pembongkaran support terakhir. 24
  • 25. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : Posisi Tidak Aman Yang Harus Dihindari : 01 02 03 04 Benda yang sedang bergerak Kendaraan yang bergerak maju / mundur Di depan saluran pelepas tekanan Benda yang bisa jatuh / runtuh Perhatikan Garis Batas Area Kerja yang terpasang / barricade / safety line dan mematuhi / tidak memasuki batas tanpa ijin 25 Pastikan obyek / benda yang kendor dan laporkan bila ada potensi untuk jatuh
  • 26. Memasang batas area berbahaya dan tanda bahaya Hanya pekerja yang terkait yang boleh masuk Metode komunikasi dipahami semua pekerja Penerangan cukup untuk pekerjaan di malam hari Jauhi line yang bertegangan seperti kabel, rantai dan tali Pastikan posisi tubuh yang aman ketika mengoperasikan peralatan Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN TINDAKAN UNTUK MENGAMANKAN LOKASI BERBAHAYA 26
  • 27. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN TINDAKAN UNTUK MENGAMANKAN LOKASI BERBAHAYA Tutup bagian mesin yang berputar Ukur gas (flammable, beracun) secara berkala Gunakan tag line untuk pekerjaan pengangkatan Good House Keeping, letakan peralatan dan material sesuai tempatnya
  • 28. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN LAKUKAN HAL BERBAHAYA BERIKUT : Melewati pembatas area yang ditentukan Berada di area lintasan alat berat Berada di daerah titik buta lintasan alat berat / Kendaraan Berada di bawah benda yang diangkat Di bawah tumpukan material yang tidak stabil 28
  • 29. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 29
  • 30. 30
  • 31. Semua pekerjaan harus mempunyai prosedur kerja. Untuk pekerjaan berisiko tinggi dan tidak rutin dilengkapi dengan ijin kerja. Ijin kerja diberikan setelah dilakukan kajian risiko, upaya pencegahan bahaya untuk mengurangi risiko, adanya organisasi kerja yang kompeten, ada proses otorisasi pemberian ijin, pengkomunikasian proses kerja dan kajian risiko, pengawasan pekerjaan sesuai dengan ijin kerja dan proses penutupan ijin kerja secara formal. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 31
  • 32. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Bekerja Tanpa Ijin Kerja Dapat Menyebabkan, Antara Lain ; Tidak tahu potensi bahaya Persyaratan HSE tidak jelas Terpapar energi berbahaya Terpapar gas beracun Jatuh dari platform Terbentur alat berat 32
  • 33. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Masuk Ruang Terbatas Tanpa Ijin Kekurangan oksigen ketika memasuki bak penampung sludge karena tidak dilengkapi Ijin Kerja masuk ruang terbatas dan tanpa berkoordinasi dengan pihak terkait. Melakukan Penyelaman Tanpa SIKA Keracunan gas argon saat melakukan penyelaman, korban tidak memiliki ijin (SIKA) untuk menyelam dan tidak menggunakan peralatan alat bantu pernafasan yang berisi O2 (oksigen) melainkan menggunakan Argon saat menyelam. BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 33
  • 34. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Bekerja Tanpa Tahu Potensi Bahaya Terbakarnya ponton (tangki crude oil) karena tidak mematuhi ketentuan safe work practices di area berbahaya (korban tanpa perintah, membuka manhole dan menyalakan korek api) dan kurang ketatnya pengawasan dari pengawas lapangan (proses pembersihan/cleaning ponton sebelumnya tidak tuntas, belum gas-free dan masih terdapat sisa minyak). Sudah Bekerja Namun SIKA Belum Tersedia Terjatuh dari atap setinggi 3,5 m saat melakukan pekerjaan perbaikan plafond dan talang rumah dinas perusahaan. Ijin Kerja Aman belum tersedia, sehingga tidak ada mekanisme kontrol pemenuhan persyaratan HSE sebelum pelaksanaan pekerjaan. Tidak ada prosedur yang mengatur pelaksanaan pekerjaan tersebut secara aman dan pengawasan pemenuhan persyaratan aspek HSE belum dilaksanakan dengan baik. 34
  • 35. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : Sebelum Mulai Bekerja, Pastikan Ijin Kerja Aman dan JSA Sudah Diterima dan Ada di Lokasi Kerja : • Pastikan Anda punya otorisasi untuk melakukan pekerjaan dari atasan atau pihak yang berwenang. • Pahami isi Ijin Kerja Aman dan Laksanakan Cara Kerja Aman sesuai Prosedur dan gunakan APD sesuai yang ditetapkan. Saat Mulai dan Selama Pekerjaan, Waspadai : • Pastikan semua potensi bahaya yang ada sudah diamankan untuk memulai pekerjaan dan monitoringnya. • Jika kondisi / situasi kerja berubah, STOP pekerjaan dan laporkan ke pengawas. 35
  • 36. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat IJIN KERJA MENYELAMATKAN ANDA DARI BAHAYA, JIKA : Potensi Bahaya Dijelaskan Ditanda- tangani Dilaksanakan Dikomunikasikan dan Didistribusikan Diawasi Ditutup Secara Formal 36
  • 37. LAKUKAN TINDAKAN BERIKUT : Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat  Pekerjaan sesuai keahlian  Ijin kerja sudah ada  Potensi bahaya dipahami  Bahaya sudah dicegah  Kerjakan sesuai prosedur  Laporkan bila selesai 37
  • 38. Potensi bahaya belum dikendalikan JANGAN LAKUKAN PEKERJAAN JIKA : Tidak ada ijin kerja Tidak sesuai keahlian Kondisi / potensi bahaya berubah Tidak ada otorisasi Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 38
  • 39. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat  Di lokasi kerja sebaiknya tersedia; kotak P3K, nomor kontak emergency, mobil ambulance yang siap dipanggil  Baca dan cocokan peralatan darurat yang tersedia menurut SIKA, misal jenis APD, APAR, Tim Rescue  Catat nomor telpon atau cara komunikasi yang disediakan  Catat / ingat siapa pengawas yang berwenang  Jangan panik Bila Terjadi Kondisi Darurat 39
  • 40. 40
  • 41. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Isolasi merupakan suatu pencegahan kecelakaan karena paparan energi berbahaya, misalnya seperti paparan potensi bahaya listrik, tekanan, material berbahaya, gas beracun, bahan kimia, cairan panas atau radiasi. Dalam melaksanakan isolasi, tentunya proses pelaksanaan “Lock-out dan Tag-out” harus tercatat dalam sistem administrasi yang terintegrasi dengan sistem izin kerja. 41 41
  • 42. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Prosedur LOTO tidak ada LOTO tidak terpasang dengan benar Tersengat listriik Bocornya gas beracundan kebakaran Terlepasnya energi sisa Fluida berbahaya masih bertekanan Energi Berbahaya Akan Mencelakai, Jika : 42
  • 43. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Isolasi BOP Valve Gagal Luka bakar yang disebabkan oleh kebakaran yang terjadi akibat kegagalan melakukan isolasi segitiga api saat melaksanakan kegiatan Run in Hole Open End Tubing 3,5” untuk perawatan sumur Gagal Mengisolasi Energi Listrik Seorang pekerja meninggal karena tersengat arus listrik ketika mengerjakan penggantian freon AC Window di atas atap kantor, Listrik masih terhubung dan ybs tidak memakai sarung tangan listrik. 43
  • 44. Kegagalan Membuang Sisa Energi Luka bakar saat melakukan kegiatan perawatan sumur RDG- 47 karena tidak dilakukan kegiatan sirkulasi untuk membuang gas pocket saat release packer. Tidak memastikan gas pocket benar-benar telah keluar, sehingga terjadi semburan minyak dan gas (kick) akibat gas pocket. Terpapar Energi Uap Panas Terkena uap panas yang keluar dari pipa yang akan disambung saat sedang melakukan pengelasan pipa 12” oil outlet pipe dari production separator di lokasi cellar deck. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 44
  • 45. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : Pastikan anda telah mengetahui semua sumber energi yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan Pastikan bahwa semua bahaya dari sumber energi sudah diisolasi, di kunci (Lock) dan diberi tanda (Tag) Pastikan tidak ada sisa energi tersimpan maupun aliran dengan cara dites dengan peralatan yang standar 45
  • 46. Matikan sumber energi Ikuti prosedur Cek sisa energi / gas tes Monitor situasi Kunci sesuai otorisasi dan pasang tag Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat AGAR TIDAK TERPAPAR ENERGI BERBAHAYA, LAKUKANLAH : 46
  • 47. Bekerja ketika mesin masih bertegangan Bekerja sebelum Energi diisolasi / terpasang LOTO Melepas selang bertekanan Melakukan start tanpa kordinasi Memegang orang Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN PERNAH LAKUKAN INI : Melepas LOTO tanpa otorisasi 47
  • 48. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat GUNAKAN APD YANG SESUAI Sengatan listrik, lontaran / semburan cairan berbahaya Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; 48
  • 49. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 49
  • 50. 50
  • 51. Adalah kegiatan di ruang terbatas (confined space), yang memiliki potensi bahaya kandungan gas beracun, kekurangan oksigen, dan gas mudah meledak. Kegiatan yang termasuk confined space antara lain: melakukan aktivitas kerja di dalam tangki, bejana, pipa. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 51
  • 52. Bahaya Bekerja Di Ruang Terbatas Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Terjebak Kebakaran / ledakan Terperosok ke bawah Terpapar gas beracun Kekurangan oksigen Terpapar energi berbahaya 52
  • 53. Kekurangan Oksigen Defisiensi oksigen ketika memasuki bak penampung sludge karena tidak mematuhi prosedur. Terpapar Nitrogen (N2) Akibat asfiksiasi (terdapat gas nitrogen di dalam tanki) saat melakukan pengukuran level air. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 53
  • 54. Keracunan H2S dan Gas Metana Tiga (3) pekerja keracunan gas hidrogen sulfida dan metana di dalam ruang terbatas (drainase) tanpa peralatan perlindungan pribadi yang memadai. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Persyaratan Kerja Aman Dilanggar Meninggalnya crew kapal saat bekerja di ruang terbatas karena: tidak dilakukan MOC, penggunaan gas detector hanya di atas manhole dan tidak digunakan saat memasuki confined space, ijin kerja tidak didukung dengan dokumen JSA, tidak menggunakan APD yang tepat. 54
  • 55. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja kompeten / terlatih untuk bekerja di ruang terbatas Semua sumber energi yang terkait pekerjaan sudah diisolasi, di kunci dan di ‘Tagging’ Kondisi udara di dalam area kerja sudah ditest dan dilakukan pemantauan Gunakan Breathing Apparatus bila diperlukan dan Gunakan APD sesuai potensi bahayanya SUPAYA TIDAK CELAKA : 55
  • 56. Pastikan ada petugas lain yang stand by di luar ruangan terbatas. Pastikan semua tim kerja memahami Rescue Plan / Rencana Penyelamatan yang tersedia. Pastikan Anda mendapat ijin untuk masuk dan bekerja Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 56 SUPAYA TIDAK CELAKA :
  • 57. Sudah terlatih Ada ijin dan JSA Pembagian tugas yang jelas Isolasi energi Lakukan gas tes Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN SEBELUM BEKERJA DI CONFINED SPACE : 57
  • 58. Masuk tanpa ijin Menolong sendirian / tanpa peralatan Menolong tanpa tahu bahaya Masuk tanpa APD yang sesuai Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat DILARANG KERAS MELAKUKAN HAL INI : 58
  • 59. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat GUNAKAN APD YANG SESUAI Kandungan gas beracun, kekurangan oksigen, gas mudah meledak, terperosok Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; 59
  • 60. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Bila Ada Yang Celaka / Terluka Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan 60 mobil ambulance yang siap dipanggil Personil Standby melakukan tugasnya Cepat naik bila tanda bahaya berbunyi  Laporkan ke pengawas dan minta pertolongan Bantu tim penolong bila anda diminta
  • 61. 61
  • 62. Adalah proses pengangkatan barang atau beban melalui peralatan mekanis, terutama menggunakan alat berat seperti crane. Pekerjaan ini memiliki potensi bahaya yang harus diwaspadai Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 62
  • 63. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Kecelakaan Yang Dapat Terjadi Pada Operasi Pengangkatan Terbentur dengan benda yang diangkat Kejatuhan benda yang diangkat Boom patah karena melebihi kapasitas / kemampuan alat Terguling karena metode pengangkatan tidak sesuai 63
  • 64. ‘A’ Frame Lepas dan Jatuh Kepala terbentur serta patah tulang pada pundak dan lengan dikarenakan tertimpa frame rig yang terlepas lalu jatuh karena set-up ‘A’ frame tidak dijalankan sesuai prosedur Beban Terayun Kepala terkena beban angkat yang mengayun bebas saat seorang pekerja yang bertugas memegang tag line terjatuh karena kaki pekerja tersebut tersangkut tangga platform. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 64
  • 65.  Pastikan bahwa peralatan angkat yang digunakan dan kapasitas pembebanannya sudah diperiksa dan memenuhi ketentuan.  Pastikan bahwa operator yang ditunjuk untuk mengoperasikan mempunyai sertifikat yang sesuai (SIO) dengan alat angkat yang digunakan.  Pastikan semua pihak yang berada di sekitar lokasi kerja mematuhi garis batas yang ditetapkan dan tidak melanggar.  Jangan pernah ada personil yang berada di bawah beban yang sedang diangkat. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : 65
  • 66. Ikuti dengan benar rancana pengangkatan Beban terikat dengan baik dan seimbang Pasang pembatas area pengangkatan dan jangan ada orang di bawah beban Lapor ke pengawas bila merasa tidak sehat Laporkan setiap cacat peralatan angkat yang dilihat . Outtriggers harus terbuka penuh dan sejajar Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : 66
  • 67. (Operator dan Rigger) memiliki kompetensi Prosedur lifting sudah dikomunikasikan Lifting plan telah disiapkan Peralatan lifting dan aksesorisnya (sling)sesuai standar / layak Area kerja aman untuk pelaksanaan pekerjaan Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN SEBELUM MULAI PENGANGKATAN 67
  • 68. Mengangkat barang melebihi kapasitas Berdiri di bawah beban angkat Mematikan alat pengaman MemposisikanOutrigger tidak seimbang Bekerja di tengah cuaca buruk Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat DILARANG KERAS MELAKUKAN HAL DIBAWAH INI ; 68
  • 69. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat GUNAKAN APD YANG SESUAI Jatuh dari ketinggian, tertimpa benda jatuh/alat angkat, terbentur permukaan keras. Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; 69
  • 70. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 70
  • 71. 71
  • 72. Adalah pelaksana pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang prima dan mampu melaksanakan pekerjaan sesuai beban kerjanya. Tingkat kesehatan pekerja dapat berdampak terhadap keselamatan dalam pelaksanaan pekerjaan. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 72
  • 73. Meninggal Saat Bekerja Dapat Terjadi Karena ; Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Serangan jantung Pengaruh obat Tidak enak badan Mengantuk / kurang tidur Kelelahan 73
  • 74. Meninggal Mendadak Pekerja Loading SBM Work related illness yang terjadi kepada pekerja setelah sebelumnya mengalami muntah dan lemas di mess saat proses unloading di SBM. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Serangan Jantung Pekerja Administrasi Work related illness yang terjadi kepada seorang administrasi yang jatuh pingsan saat sedang mengikuti safety talk di hari pertama masuk kerja setelah libur panjang. Korban segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia oleh RS akibat serangan jantung. 74
  • 75. Pengemudi Truk Meninggal Saat Mengemudi Work related illness yang terjadi kepada pengemudi truk trailer katalis di area kerja. Security Meninggal Setelah Patrol Work related illness yang terjadi kepada pekerja Security setelah melakukan patroli di area TBBM. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN 75
  • 76. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA :  Melakukan Medical Check Up (MCU) sesuai dengan potensi bahaya di lingkungan kerjanya dan jadwal yang telah ditetapkan (maksimum masa berlaku MCU adalah satu tahun).  Melaksanakan Pemeriksaan Harian (DCU), untuk 7 pekerjaan berisiko tinggi.  Ikuti program-program dari pihak Health jika ditemukan kondisi kesehatan yang tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan.  Jangan melakukan pekerjaan bila anda tidak fit (merasa/tampak kurang sehat). 76
  • 77. Informasikan bila ada epilepsi / phobia / penyakit kronis (menahun) Istirahat jika lelah Cek harian bila pekerjaan berisiko tinggi Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : Ijin bila merasa tidak sehat 77
  • 78.  Belum melakukan MCU / DCU  Merasa tidak fit / tidak sehat  Dalam pengaruh obat dan alcohol Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN NEKAD BEKERJA JIKA : 78
  • 79. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 79
  • 80. 80
  • 81. Adalah pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya terjatuh Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 81
  • 82. Bekerja Di Ketinggian Dapat Mengakibatkan Pekerja Terluka / Meninggal Karena: Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Jatuh dan membentur permukaan yang keras karena kesalahanpenggunaan full body harness / pelindung jatuh Jatuh dari ketinggian dan membentur permukaan yang keras Tertimpabenda yang jatuh dari ketinggian (drop object) Jatuh dari pijakan yang rapuh Tersambarpetir ketika bekerja di ketinggian Jatuh pada lubang galian yang dalam 82
  • 83. Jatuh dari Scaffolding yang Tidak Standar Terpeleset dan jatuh dari ketinggian 18 meter pada saat melakukan pekerjaan perbaikan tangki (posisi di dalam tangki) dengan menggunakan scaffolding karena konstruksi scaffolding tidak sesuai dengan prosedur yang ada. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN JATUH SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN Pijakan Tidak Kokoh Terjatuh dari ketinggian 20 meter ketika grating tempat berpijak terlepas dari dudukannya karena Unsafe Grating: Klem tidak diikat; Dudukan gratting pada beam tidak standard (tidak penuh); Ada 4 klemp 1 (satu) klemp stopper tidak terpasang sedangkan 3 (tiga) klemp yang lain tidak berfungsi. 83
  • 84. Jatuh Karena Pengikat Platform Korosi Pekerja terjatuh dari platform rig dengan ketinggian 4,5 meter akibat bagian engsel platform yang dapat dilipat patah karena korosi. Jatuh Karena Peralatan Tidak Memadai Pekerja kontraktor meninggal akibat kepala membentur lantai beton ketika terjatuh dari ketinggian 5,3 m karena perlengkapan kerja dan APD yang disediakan kontraktor tidak memadai serta pengawas lapangan tidak memiliki kompetensi dalam pengawasan pekerjaan kontruksi dan pekerjaan di ketinggian. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN JATUH SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN 84
  • 85.  Periksa peralatan pencegah jatuh yang akan digunakan dan pastikan layak untuk dipakai.  Pastikan peralatan (tools) dan barang yang dibawa naik, terikat dengan baik sehingga tidak akan menjadi obyek benda jatuh.  Pastikan anda terikat 100% pada penumpu tetap bila bekerja diluar area yang tidak terproteksi dari potensi jatuh.  Pekerjaan sudah direncanakan dengan baik. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : 85
  • 86. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Inspeksi rutin alat bekerjadiketinggian + alat yang sesuai Merapikan area kerja dari bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh Pasanghand rail Mengamankan benda- benda untuk menghindari drop object; pasang toeboard Cegah orang yang tidak berkepentingan Selalu ingat Three Point Contact Pasangpelindung jatuh / jaring LAKUKAN SEBELUM DAN SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN 86
  • 87. Tidak punya kompetensi Posisi kerja tidak seimbang Menggunakan bahan kayu / bambu di area hydro carbon Pemindahan alat dengan pekerja tetap di atas Tidak terjadi tiga titik kontak saat naik / turun Tetap bekerja di cuaca ekstrim Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANAGN LAKUKAN INI SAAT BEKERJA DI KETINGGIAN 87
  • 88. Double Lanyard Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat GUNAKAN APD YANG SESUAI Jatuh dari ketinggian, tertimpa benda jatuh/alat angkat, terbentur permukaan keras. Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; 88
  • 89. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 89
  • 90. 90
  • 91. Pelampung (PFD) atau alat bantu apung lainnya harus selalu dikenakan di area yang teridentifikasi memiliki potensi bahaya terjatuh ke dalam air untuk melindungi dari kemungkinan tenggelam Life Vest for Helicopter Use Life Vest for Offshore Area Life Vest for Jetty Area Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 91
  • 92. Bahaya Tanpa Pelampung (PFD) Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Tenggelam karena berat peralatan Tenggelam karena terbawa arus deras Shock karena terjatuh dalam air Tenggelam mengikuti runtuhan kapal / dermaga 92
  • 93. Bekerja di atas Perairan Tanpa PFD Korban terjatuh ke air lalu tenggelam dikarenakan tidak mengenakan life vest ketika sedang melakukan inspeksi lifebuoy yang berada di bridge wing kapal. Beliau berkerja seorang diri dan tanpa diketahui oleh rekan kerja lainnya. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN TENGGELAM SAAT BEKERJA Karena Shock Korban terperosok di anak sungai dengan leher korban terjerat webbing karena tidak mengetahui bahaya sungai dengan kedalaman 2 meter dan tidak dilengkapi PFD. 93
  • 94. Tidak Pakai Pelampung Korban kehilangan pegangan lalu terjatuh ke laut dari ketinggian 10 meter saat berusaha keluar dari water tank setelah selesai melakukan uji kualitas udara di dalam tanki kapal tersebut. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN TENGGELAM SAAT BEKERJA Karena Berat Peralatan Seorang pekerja kapal tanpa mengenakan jaket pelampung diturunkan dengan bosun chair untuk melakukan pengecatan di sisi tengah body kapal. Saat pengecatan selesai dan pekerja dinaikan kembali, tiba-tiba tali kursi bosun putus menyebabkan pekerja terjatuh dan tenggelam. 94
  • 95. Tersedia pelampung yang baik dengan jumlah/ukuran dan type yang sesuai Pekerja terlatih untuk pemakaian pelampung Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat AGAR TIDAK TENGGELAM : Selalu memakai pelampung yang benar dan sesuai ukuran 95
  • 96. Periksa kondisi pelampung (PFD) Pilih pelampung (PFD) yang tepat Ikuti latihan memakai pelampung Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat AGAR TIDAK TENGGELAM : 96
  • 97.  Menggunakan pelampung yang kebesaran / kekecilan  Pelampung digunakan untuk alas tambahan  Menggunakan Pelampung Cacat Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN MELAKUKAN HAL INI SAAT BERADA DIATAS PERAIRAN Bekerja tanpa pelampung diatas perairan  Berada di tranportasi air tanpa pelampung 97
  • 98. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Lemparkan PFD type IV kearah korban jatuh Bunyikan tanda atau teriaklah minta bantuan Kirimkan alat penolong lain / perahu Jangan langsung terjun menolong bila anda tidak terlatih Waspadai korban Hypothermia (Dingin Akut) Jangan langsung terjun menolong bila anda tidak terlatih PERTOLONGAN UNTUK ORANG TENGGELAM 98
  • 99. 99
  • 100. Peralatan keselamatan kritikal harus berfungsi dengan baik untuk menjaga keselamatan anda Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Alarm tanda bahaya Pembatasan tekanan operasi Pembatas kecepatan Gas detector Pembatasan temperatur operasi Automatic shutdown 100
  • 101. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Alarm tidak berfungsi berakibat overfill dan kebakaran Deteksi kebocoran gas dimatikan Low pressure indicator rusak Sensor overspeed tidak diaktifkan Overheat Kesalahan Override / Bypass Dapat Mencelakai Karena : 101
  • 102. Peralatan Pengaman Tidak Difungsikan Meninggalnya pekerja rig pada kegiatan perawatan sumur RDG-47 akibat luka bakar dikarenakan sistem automatic shutdown tidak difungsikan. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN Peralatan Pengaman Tidak Diaktifkan 4 korban meninggal dan 1 orang mengalami luka bakar akibat ledakan di ruang mesin dan pompa kapal saat unloading premium di jetty terminal BBM03 dalam kondisi fan tidak dinyalakan dan ventilasi tertutup. 102
  • 103. Pahami Prosedur dan tata cara penggunaan / pengoperasian dari peralatan yang termasuk Safety Critical Equipment yang terkait dengan pelaksanan pekerjaan. Pastikan sudah mendapat ijin atau otorisasi bila : • Melepas atau melakukan ‘Override’ peralatan pengaman • Melakukan perubahan prosedur • Melewati atau melanggar batasan yang ditetapkan Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : 103
  • 104. Meminta ijin dan sesuai persyaratan Dikomunikasikan dengan semua pihak terkait Lakukan monitoring dan pengendalian selama override berlangsung Melakukan hand over saat pergantian shift Kembalikan ke kondisi normal sesegera mungkin Segera dilaporkan bila ada perubahan kondisi Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN BILA HARUS OVER-RIDE PERALATAN OPERASI : 104
  • 105. Merupakan inisiatif sendiri Override tanpa ijin Lalai tidak menormalkan kembali Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN LAKUKAN HAL DI BAWAH INI SAAT MELAKUKAN OVER-RIDE : 105
  • 106. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 106
  • 107. 107
  • 108. Fasilitas dan peralatan operasi yang handal dan terpelihara sesuai standar merupakan salah satu kunci kegiatan produksi yang aman dan efektif. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 108
  • 109. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Kebocoran minyak / gas Pecah tidak tahan tekanan internal Bocor karenakorosi Bocor karenaaus Kebakaran karenaretak Sobek karenapenipisan Tidak Terpenuhinya Integritas / Kehandalan Fasilitas Dan Peralatan Operasi Dapat Menyebabkan Kecelakaan Fatal 109
  • 110. Perubahan Kondisi Sumur Terbakar api saat melakukan kegiatan Run In Hole Open End Tubbing 3,5” untuk perawatan sumur dengan menggunakan Rig H35/UY 6. Saat proses pemasukan tubing (kedalaman 1,105 m) terjadi Flowing di sumur (semburan minyak mentah, gas dan udara) melalui String, lalu dengan adanya sumber pengapian menyebabkan api menyala dan membakar menara rig beserta peralatan lainnya Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KEGAGALAN INTEGRITAS PERALATAN YANG PERNAH TERJADI Runtuh Karena Deformasi Terjatuh dan tertimpa menara penyalur petir saat melakukan pembongkaran menara karena struktur material konstruksi menara telah mengalami penurunan kemampuan (deformasi). Adanya penambahan beban pada proses pembongkaran dan kondisi cuaca menyebabkan bagian yang telah mengalami deformasi tidak mampu menahan beban dan mengakibatkan anchor terputus dan menara roboh. 110
  • 111. Runtuh Karena Korosi Pipa bekas sirkulasi minyak panas yang sudah tidak digunakan jatuh dari ketinggian 5 meter di dekat operator yang sedang bertugas. Tidak adanya mekanisme inspeksi untuk peralatan yang sudah tidak digunakan. Kondisi pipa secara visual tertutup insulasi dan masih menunggu jadwal untuk pelepasannya. Penurunan Performance Karena Umur Terluka akibat paparan panas yang ditimbulkan dari kisi-kisi udara pembakaran di burner karena terdapat kondensat berlebih yang masuk ke dalam line fuel gas burner. Pompa kondensat dalam kondisi low performance karena sudah tua dan belum memiliki suction strainer yang sesuai. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Tidak Terpenuhinya Integritas / Kehandalan Fasilitas Dan Peralatan Operasi Dapat Menyebabkan Kecelakaan Fatal 111
  • 112. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : Periksa dan perhatikan kondisi fisik dari peralatan. Periksa apakah tidak ada ; o Cacat fisik (karat, retakan, penyok ) o Suara bising, getaran berlebih, Putaran tinggi o Temperatur / Tekanan abnormal (melebihi batas) Pastikan anda telah memiliki kompetensi dan pengetahuan yang sesuai untuk pekerjaan tersebut 112
  • 113. Cek status kelayakan / sertifikat peralatan Operasikan sesuai manual / prosedure operasi Laporkan setiap anomali suhu / suara / getaran / bau Periksa kelurusan / cacat atau retakan bila ada dilaporkan AGAR TIDAK TERDAMPAK DARI KEGAGALAN / PECAHAN / LEDAKAN / DAN SEMBURAN GAS ATAU API DARI FASILITAS OPERASI MAKA ; Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat 113
  • 114. • Mengoperasikan peralatan yang tidak standar dan layak pakai modifikasi peralatan tanpa rekomendasi ahli • Memakai spare part yang tidak sesuai standar Mengoperasikan diatas kapasitas Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat AGAR TIDAK CELAKA KEGAGALAN DARI FASILITAS OPERASI MAKA JANGAN ; 114
  • 115. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 115
  • 116. 116
  • 117. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Adalah upaya untuk mencegah kecelakaan yang dapat terjadi terkait penggunaan moda transpotasi darat (Mobil, Truk, Motor) yang digunakan oleh pekerja dan mitra kerja dalam melaksanakan tugasnya. 117
  • 118. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Terguling Hilang Kendali Menabrak Tabrakan Slip Jatuh DAMPAK BAHAYA MENGEMUDI KENDARAAN 118
  • 119. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat BELAJAR DARI KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS / TRANSPORTASI Terguling Karena Kondisi Jalan Rusak Kendaraan ringan oleng ke kiri dan terguling dua (2) kali karena melindas lubang di pinggir jalan dengan kecepatan tinggi saat hendak pulang ke base camp. Terdapat dua (2) penumpang duduk di bak belakang (terlempar dari kendaraan) dan empat (4) penumpang di dalam kabin Rem Blong Karena Komponen Rusak HIAB Crane berkapasitas lima (5) ton menabrak tiga (3) rumah penduduk karena rem blong pada saat perjalanan ke lokasi project. Terdapat kebocoran hose oil brake sehingga crane mengalami gagal fungsi pada sistem pengeremannya. Ditemukan bahwa uji kelayakan kendaraan tidak dilakukan sesuai periodenya Kendaraan Berat Tidak Mampu Menaiki Tanjakan Curam Truk yang membawa bahan bakar solar untuk mensupport kegiatan persiapan lahan untuk pengeboran, terbalik akibat melanggar larangan melewati tanjakan curam. Pengemudi tidak menggunakan sabuk pengaman dan solar yang dibawa tumpah ke lingkungan. 119
  • 120. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat SUPAYA TIDAK CELAKA : 120 Pastikan Anda Fit / sehat untuk mengemudi (segar dan sudah cukup istirahat). Pastikan anda dan semua penumpang sudah menggunakan ‘Safety Belt”. Patuhi rencana perjalanan yang ditetapkan, dan laporkan bila terjadi perubahan situasi untuk mendapat persetujuan ulang. Jangan memacu kendaraan diatas kecepatan yang diijinkan, dan sesuaikan kecepatan dengan kodisi jalan / situasi. Kendaraan layak dipakai Tidak menggunakan atau mengoperasikan HP selama mengemudi / kendaraan berjalan.
  • 121. Memiliki ijin sesuai jenis kendaraan Mematuhi aturanlalulintas Menggunakan sabuk pengaman Melakukan Pemerikasaan Kelayakandan kelengkapan kendaraan Mematuhi batas kecepatandan rute perjalanan Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat LAKUKAN HAL BERIKUT SEBELUM DAN SAAT MENGEMUDIKAN KENDARAAN : 121
  • 122. Sambil menelepon Melebihi batas kecepatan Melebihi kapasitas angkut Mengemudikankendaraan rusak Tidak fit / mengantuk / Lelah Minum minuman keras Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat JANGAN LAKUKAN HAL BERIKUT SAAT MENGEMUDI 122
  • 123. Operator Crane Fork Lift Kendaraanangkut Operator Tower Crane Mobil Tangki Sepedamotor Pengemudi Truk Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat GUNAKAN APD YANG SESUAI Perhatikan potensi bahaya fatality ini ; Benturan tabrakan, tertimpa alat angkat yang terguling, terbentur permukaan keras 123
  • 124. Lingkup Bahaya Pengendalian Tanggap Darurat Pekerja harus tahu; lokasi kotak P3K, nomor kontak emergency / klinik, tenaga medis dan mobil ambulance yang siap dipanggil Lakukan pengamanan lokasi dan dampingi korban Laporkan ke pengawas / kontak Emergency dan minta pertolongan Lakukan pertolongan pertama bila anda sudah dilatih sebagai “First Aider” Bantu tim penolong bila anda diminta Bila Ada Yang Celaka / Terluka 124