3. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kepada Anda
Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (skill) dan Perilaku (attitude)
yang diperlukan untuk menjadi kompeten dalam hal Bekerja di
Ketinggian.
Pelatihan tambahan diperlukan bagai yang akan mengawasi pekerjaan
Bekerja di Ketinggian.
Tujuan
4. Hasil Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan pekerja dapat:
Mengerti bagaimana penggunaan Hirarki Pengendalian
untuk Bekerja di Ketinggian.
Mengetahui peralatan-peralatan Bekerja di Ketinggian yang
di gunakan di PTI.
Mengerti bagaimana memilih dan menggunakan peralatan-
peralatan tersebut.
Mengerti bagaimana cara menginspeksi peralatan-
peralatan tersebut.
Mengerti situasi-situasi dasar pada Bekerja di Ketinggian
dan metode kerja yang aman serta menjadi kompeten
dalam mengimplementasikan hal-hal tersebut.
5. Ruang Lingkup
Persyaratan-persyaratan bekerja di ketinggian berikut ini wajib
dipatuhi oleh setiap orang yang akan bekerja diketinggian di
PTI.
Bekerja di Ketinggian diatur oleh Kepmen
555 dan Aturan Baku (Golden Rules) PTI.
Tidak seorang pun diperkenankan bekerjadi
ketinggian lebih dari 1,8 meter tanpa:
• Menggunakan peralatan-peralatan pencegah
jatuh yang terpasang dengan benar, dan
• Menyelesaikan pelatihan bekerja di ketinggian
yang disetujui (pelatihan ini).
6. Studi Kasus di PT Inco
Satu kejadian kematian terjadi ke tika seorang pekerja
terjatuh dari ketinggian 5,8 meter ke lantai beton di
Dryer #1.
Seorang pekerja melepas tali lanyard ketika bekerja
diatas perancah (scaffolding) karena tali statis (static
line) terhalang oleh penyanggah.
Dia terpeleset dan terjatuh ke suatu tempat diantara
perancah (scaffolding) dan pagar pengaman (guard
rail), dan tertusuk pada benda-benda dibawah.
8. Hirarki Pengendalian pada Bekerja di
Ketinggian
Jika praktis untuk digunakan, suatu pengendalian
pencegah jatuh harus diterapkan terhadap semua
kegiatan bekerja di ketinggian untuk menghilangkan
resiko terjatuh.
Ketika potensi terjatuh tidak dapat dihilangkan
dengan menggunakan pengendali pencegah jatuh
maka peralatan proteksi jatuh harus digunakan.
9. Hirarki Pengendalian
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
Dapatkah tugas dilakukan di Area Kerja yang
Aman sehingga potensi jatuh ditiadakan?
Dapatkah menyediakan penghalang fisik
sehingga pekerja tidak menghadapi bahaya jatuh?
Dapatkah tugas dilakukan dari Platform Kerja
yang dibuat dengan baik?
(mis: platform kerja di ketinggian, perancah/
scaffolding, platform kerja portabel).
Dapatkah Anda menggunakan Tali dan sabuk
penghalang jatuh yang dapat mencegah Anda dari
jatuh?
Dapatkah Anda menggunakan Tali dan Sabuk
Penahan Jatuh dengan penyerap sentakan energi
yang dapat menahan Anda jika Anda jatuh?
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
10. Menghilangkan potensi jatuh dengan membuat area
kerja aman:
Bawa pekerjaan ke lantai/ tanah
Sediakan penghalang fisik (misal pagar
pengaman/ handrail)
Gunakan suatu lantai kerja yang telah dihitung
kemampuannya (misal perancah/ scaffolding).
Pencegah Jatuh (Fall Prevention)
11. Proteksi Jatuh
Menahan seseorang sehingga tidak dapat jatuh
(“Penahan Jatuh - Fall Restraint”) atau melindungi
orang setelah dia jatuh (“Penghenti Jatuh - Fall
Arrest”).
Keduanya memerlukan penggunaan harness dengan
tali lanyard yang dihubungkan dengan titik jangkar
(anchorage point) atau tali statis (static line).
13. Penahan Jatuh (Fall Restraint)
Ketika pekerja mengenakan body harness
dan tali lanyard yang terhubung ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static
line) sehingga TIDAK ADA KEMUNGKINAN
jatuh yang signifikan.
Tidak diperlukan suatu peredam kejut
(shock absorber) karena tidak ada
kemungkinan jatuh.
14. Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Melindungi pekerja dengan cara membatasi
pengaruh dari ketika terjadi jatuh bebas –
dengan menggunakan kombinasi dari safety
harness, tali lanyard dan peredam kejut
(shock absrober) yang dihubungkan ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static
line) yang aman.
Penghenti jatuh hanya dapat digunakan
sebagai pilihan terakhir karena masih adanya
kemungkinan terjadinya cidera akibat jatuh
meskipun telah menggunakan peralatan yang
benar.
15. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) melawan
Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Sebuah sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint):
1. Full Body Harness, dan
2. Sebuah titik jangkar (anchor point) atau tali statis (staitc
line) yang sesuai (telah dihitung oleh Engineer), dan
3. Tali lanyard penahan jatuh (restraint lanyard) yang
menghubungkan harness pekerja dengan titik jangkar
(anchor point) atau tali statis (static line). TANPA peredam
kejut (shock absorber)
Sebuah sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest):
Seperti halnya diatas TETAPI tali lanyard harus
dilengkapi dengan sebuah Peredam Kejut (Shock
Absorber)
16. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint)
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) hanya dapat digunakan jika
pekerja dapat bekerja:
Pijakan yang kuat/ kokoh.
Tanpa adanya tarikan/ tegangan terhadap tali penahan (restraint line).
Pada kemiringan kurang dari 15 derajat.
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) tidak boleh digunakan jika
pekerjaan:
Diatas atap yang rapuh.
Memerlukan jalan menuju sudut lantai/ bangunan.
Tidak dapat mencegah jatuh bebas.
17. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint)
JIka anda dapat mencapai ujung/ tepi, anda tidak
dapat menggunakan penahan jatuh (fall restraint)!
18. Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest) harus diterapkan
dimana ada potensi untuk jatuh.
Penghenti Jatuh (Fall Arrest) hanya akan efektif jika
memungkinkan jatuh tanpa menabrak/ menghantam benda-
benda.
Jika pekerja harus begerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya,
pekerja tersebut harus menggunakan tali lanyard yang ke-
dua yang terpasang pada harness mereka sehingga tali
lanyard yang ke-dua dihubungkan terlebih dahulu ke titik
jangkar (anchor point) sebelum yang pertama dilepas.
Pekerja tidak boleh bekerja sendiri jika menggunakan
penghenti jatuh (fall arrest), harus diawasi.
19. Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Bahaya-bahaya menggunakan
sistem penghenti jatuh (fall arrest)
23. Titik Jangkar (Anchor Points)
Anchor Points are:
Mampu menahan tenaga sebesar 1,5 ton untuk
satu orang.
Tertutup atau lingkaran (bukan kait/ hook
terbuka).
Bisa merupakan hasil desain seorang engineer
untuk dijadikan titik jangkar, atau bagian dari
suatu struktur yang kuat yang disetujui oleh
seorang engineer (misalnya batang baja - steel
beams).
Pagar pengaman (handrails), pipa, kabel trai, dll
adalah BUKAN merupakan titik jangkar (anchor
points).
24. Peralatan bergerak dapat juga digunakan
sebagai suatu titik jangkar dimana tidak ada
struktur permanen, dengan syarat memenuhi
hal-hal berikut ini:
Berat kendaraan 2 ton atau lebih,
Kendaraan di parkir pada permukaan
yang rata, dengan rem tangan diaktifkan,
dan gigi satu dimasukkan.
Kendaraan di isolasi dan dikunci oleh
setiap pekerja dan,
Mempunyai titik jangkar (anchor point)
yang tertutup dan paling sedikit mampu
menahan tenaga sebesar 1,5 ton.
Titik Jangkar (Anchor Points)
26. Penggunaan Titik Jangkar
Titik jangkar sebaiknya lebih
tinggi dari D-Ring body
harness dan idealnya tepat
diatas kepala anda
27. Penggunaan Titik Jangkar
Cara pengikatan seperti ini tidak
direkomendasikan karena jarak jatuh dan
resiko cidera meningkat.
Ini mungkin dapat diterima jika memang
sudah tidak ada cara lain memasang tali
lanyard.
29. Tali Statis (Static line)
Suatu tali horisontal atau vertikal dimana tali lanyard
dihubungkan, dan yang di disain/ di rancang untuk mencegah
jatuh bebas.
30. Tali statis (static lines) memungkinkan pergerakan
yang lebih dibandingkan hanya menggunakan titik
jangkar (anchor point)
Persyaratan wajib:
Didisain oleh engineer untuk jumlah orang yang
terhubung ke tali dan jarak antar rentangan
(span).
Dipasang oleh orang yang berwenang.
Warna lebel inspeksi terkini dan diinspeksi pada
saat akan digunakan.
Diberi label rusak dan diganti segera jika rusak.
Tali Pegangan (Static Lines)
32. Full Body Harness
Full Body Harness
Digunakan oleh orang yang bekerja di
ketinggian. Digunakan sebagai bagian
dari sistem pencegah jatuh (fall
restraint) atau penghenti jatuh (fall
arrest).
34. Penggunaan sebuah Harness
Hanya full body harness yang disetujui untuk
digunakan sebagai proteksi jatuh di PT Inco.
Sabuk pinggang (waist belts) tidak aman.
35. Penggunaan sebuah Harness
SELALU periksa/ inspeksi
harness anda dan hanya
digunakan jika dalam kondisi
baik/ bagus dan terdapat label
warna inspeksi terkini/ terbaru.
SELALU atur/ sesuaikan
harness anda agar sesuai
dengan anda sebelum
digunakan.
Penyesuaian penggunaan full body harness yang baik
memungkinkan anda memasukkan 2 jari antara badan dan
bagian harness (straps).
37. Pemeriksaan Harnesses
Harness harus diperiksa/ inspeksi dan diberi label warna secara
tertatur dalam jangka waktu tertentu oleh orang yang berwenang.
PT Inco telah menerapkan sistem pelabelan.
Pemakai harness juga harus memeriksa/ inspeksi harnessnya
sebelum digunakan (untuk meyakinkan label masih berlaku dan
tidak ada tanda-tanda kerusakan).
Jika ditemukan keruskan harness harus segera disngkirkan dan
dimusnahkan. Harness juga harus dimusnahkan jika pernah
terpakai sewaktu jatuh.
38. Pemeriksaan Harnesses
Webbing
terpotong atau teriris
Tergores/ lecet
Bentuk berubah
Terpapar panas/ kimia
membusuk, lapuk, atau kerusakan krn ultraviolet
Kerusakan pada jahitan.
D-Ring
Kerusakan fisik termasuk retak, bengkok, pemakaian
beban berlebih.
Pergerakan berlebih
41. Tali Lanyard
Digunakan untuk menghubungkan suatu harness ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static line).
Dua tali lanyard (double lanyard)
Digunakan ketika pekerja membutuhkan untuk melepas
dan memasang kembali lanyardnya di ketinggian (100%
terikat).
Retractable Lanyard
Lanyard yang bisa tertarik/ tergulung kembali ke
gulungannya.
Tali Lanyards
42. Lanyards
Double tali lanyard harus
digunakan ketika pekerja
harus memanjat melalui
stuktur atau bergerak
sepanjang tali statis (static
line) ketika penyangga/ suppot
harus dilewati.
Jika sambungan tetap/ terus
menerus tidak diperlukan,
satu tali lanyard bisa
digunakan.
43. Shock absorber (peredam
kejut)
Suatu bagian yang wajib ada
pada sistem penghenti jatuh. Ini
berguna untuk mengurangi gaya
percepatan pada saat jatuh.
Shock Absorber (peredam kejut)
45. Penggunaan Dua/ double tali lanyard
Jika dua/ double tali
lanyard digunakan
bersama peredam kejut
(shock absorber) kedua
tali lanyard harus
tersambung pada level
yang sama
Jika pekerja memasang
salah satu tali lanyardnya
ke safety harnessnya (lihat
B) peredam kejut (shock
absorber) tidak akan
berfungsi pada saat jatuh
bebas.
46.
Use of Double Lanyards
PEREDAM
ENERGY
TERHUBUNG
KE D-RING DI
PUNGGUNG
PEREDAM
ENERGY TIDAK
TERHUBUNG
KE D-RING DI
PUNGGUNG
47.
Use of Double Lanyards
JANGAN
MENGHUBUNGKAN
PEREDAM ENERGI KE
TITIK JANGKAR
48. LANYARD dan SHOCK ABSORBER
Terpotong/ teriris
Tergores/ lecet/ berjumbai
meregang
Jahitan rusak
Terbakar (api/ kimia)
Terekspos bhn kimia
Rusak krn sinar ultraviolet atau lapuk/ berjamur
HOOKS dan CARABINERS
Kait/ hook atau pengunci bengkok
Retak atau gepeng
Aus pd bagian berputar/ bergerak,
Pin pengancing rusak,
Gulungan terbuka
Pergerakan berlebih pd bagian yang
bergerak
Operasi sistem pengunci
Pemeriksaan Tali Lanyard
49. Memilih Tali Lanyard
Pemilihan tali lanyard harus sesuai situasi Bekerja di
Ketinggian.
Berikut ini adalah hal-hal yang dipertimbangkan:
Panjang
Tipe (satu atau dua/ double tali lanyard, atau sistem
mekanis)
Menggunakan peredam kejut (shock absorber) atau
tidak
Tipe pengait/ hook.
51. Perhitungan jarak jatuh pada
Penahan Jatuh
Perlambatan
Jarak
jatuh
totall
Jatuh
bebas
Faktor
Safety/
keaman
an
52. Fall Arrest Clearance Calculations
RD = LL + DD + HH
RD : Jarak yang diperlukan
LL : Panjang tali lanyard (misal.2 m)
DD : Peredam kejut/ Shock Absorber (1 m)
HH : Jarak antara tinggi D-Ring di belakang/
punggung harness ke kaki pekerja.
C : jarak ke halangan sewaktu jatuh (1 m)
e.g. 2m+1m+1.5m+1m=5.5m
Perhitungan ini seharusnya
dilakukan oleh pengawas/
supervisor anda
53. Clearance Calculations
Defleksi/ tarikan/ lengkungan Tali
statis (Static Lines)
Panjang tali lanyard
Perpanjangan peredam
kejut (shock absorber)
Tinggi antara D-Ring di belakang/
pungging di harness ke kaki
pekerja
Jarak sisa, minimum 1,0 meter
Perhitungan ini seharusnya dilakukan oleh pengawas/
supervisor anda
55. Perencanaan Kondisi Darurat
Cidera akibat tergantung (suspension trauma) dapat terjadi dalam
waktu singkat yakni 15 menit setelah tergantung dengan sistem
penghenti jatuh (fall arrest).
Pertolongan terhadap orang yang tergantung lebih dari 15 menit
harus dilakukan oleh FES untuk menghindari cidera lebih lanjut.
Pengawas (supervisor) dan pekerja harus mengetahui bagaimana
memulai rencana pertolongan (rescue plan) jika ada pekerja yang
jatuh.
Jika anda mengalami tergantung di harness, anad dapat membatasi
efek dari cidera akibat tergantung (suspension trauma) dengan cara
menggerakkan/ mengangkat kaki-kaki anda secara bergantian.
Setiap pekerja yang terlibat/ terjatuh dan tergantung oleh sistem
penghenti jatuh (fall arrest) harus diperiksa oleh Dokter PTI.
57. Sistem Proteksi Jatuh harus digunakan ketika:
Jika memnungkinkan untuk jatuh dari 1,8 meter atau
lebih.
Pekerja bisa terjatuh melalui permukaan yang
mereka kerjakan (misal material atap yang rapuh).
Rangkuman – Proteksi Jatuh
58. Rangkuman – Proteksi Jatuh
1. SELALU periksa full body harness anda dan
peralatan pelengkapnya dan hanay digunakan
jika dalam kondisi baik.
2. SELALU sesuaikan/ setel full body harness
anda sebelum digunakan (dua jari).
3. SELALU hubungkan tali lanyard anda ke titik
jangkar (anchor point) yang aman/ kuat
(BUKAN pagar pengaman/ handrail).
4. SELALU bekerja dengan teman/ rekan.
5. SELALU ada rencana pertolongan (rescue
plan).
61. SELALU kendalikan jalan masuk
ke area kerja dibawah dengan
memasang pita barikade dan
rambu.
SELALU amankan perkakas/
peralatan dan material-material
lainnya untuk mencegah agar tidak
jatuh.
SELALU pertimbangkan
keselamatan orang lain yang
dibawah anda bekerja.
Bekerja diatas Pekerja lain
62. SELALU gunakan tangga yang sesuai dengan pekerjaan (misal tangga
yang tidak mengahtar arus untuk pekerjaan listrik).
SELALU perikasa tangga dan hanya digunakan jika kondisinya baik.
Use Of Ladders
Penggunaan Tangga
63. SELALU jaga tiga titik kontak/ temu (satu tangan dan dua kaki atau dua
tangan dan satu kaki)
Jaga agar badan anda selalu diantara sisi batang.
Jangan condong keluar dikedua sisi.
Jangan membawa perkakas, peralatan atau material ditangan anda
ketika memanjat.
Use Of Ladders
Penggunaan Tangga
64. SELALU amankan tangga sebelum
digunakan.
JANGAN PERNAH berdiri di dua anak
tangga terakhir.
SELALU gunakan aturan perbandingan 4:1
untuk memposisikan tangga.
SELALU pastikan 1 meter bagian dari
tangga melewati/ diatas ujung.
JANGAN PERNAH bekerja diatas tangga
naik.
Penggunaan Tangga
66. Bekerja diatas Atap
SELALU berpartisipasi dalam JSA
sebelum mulai bekerja atau ikuti
prosedur kerja yang sudah disetujui.
SELALU gunakan pelindung tepi atau
suatu sistem pencegah jatuh.
SELALU periksa kondisi atap untuk
meyakinkan cukup kuat untuk diijnjak
sebelum jalan diatas atap tersebut.
SELALU amankan perkakas dan
peralatan untuk mencegah agar tidak
meluncur turun dari atap.
SELALU kendalikan area diabwah
atap dengan pita barikade dan rambu
peringatan ada orang bekerja diatas.
67. SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai bekerja atau ikuti
prosedur yang sudah disetujui.
SELALU yakinkan lampu penerangan cukup, kandungan udara aman
dan periksa kondisi permukaan yang akan diinjak sebelum masuk ke
plafon.
SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan.
SELALU bekerja dengan teman.
SELALU kendalikan dibawah area kerja langsung dengan pita bariakde
dan rambu peringatan orang bekerja diatas.
Bekerja di plafon (Ceiling Space)
68. SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai
bekerja atau ikuti prosedur yang sudah disetujui.
SELALU yakinkan semua lubang tertutup/ terkover
dengan baik, dan diproteksi dengan pita barikade dan
rambu untuk menghindari orang atau peralatan jatuh
kedalam lubang tersebut.
SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan.
Bekerja di sekitar Lubang
69. SELALU berpartisipasi dalam JSA
sebelum memulai bekerja atau ikuti
prosedur yang sudah disetujui.
SELALU gunakan penahan jatuh (fall
restraint) pada peralatan bergerak
JANGAN GUNAKAN penghenti jatuh.
SELALU bekerja didalam pagar
pengaman (handrail) dari suatu lantai
kerja yang telah melaui proses
engineering.
Bekerja pada Peralatan Bergerak
70. Perancah (scaffolding) hanya bisa dilakukan jika perancah
tersebut telah diinspeksi dan disetujui untuk digunakan
(Scaffolding Tag).
Semua material dan perkakas harus dinaikkan dan
diturunkan dengan menggunakan metode yang telah
disetujui oleh orang yang kompeten.
Pekerjaan yang dilakukan diatas perancah harus sesuai
dengan kemampuan beban dari perancah tersebut.
Selain dari proses pemasangan perancah, selalu tetap
berada didalam ruang lantai kerja perancah.
Bila perancah dilengkapi dengan roda-roda, maka roda-
roda tersebut harus dikunci kapanpun perancah tersebut
digunakan.
Bekerja diatas Perancah (Scaffolding)
71. Izin untuk menggunakan sangkar orang harus
dilengkapi sebelum pekerjaan dimulai.
SELALU gunakan full body harness yang dihubungkan
ke titik jangkar (anchor point) yang terpisah dari
Sangkar Orang (Man-Cage).
SELALU bekerja dengan teman.
SELALU menjaga komunikasi dengan Operator
Crane.
SELALU melakukan pekerjaan dari dalam Sangkar
Orang (Man-Cage).
SELALU siapkan rencana pertolongan (rescue plan).
Bekerja dari Sangkar Orang (Man-Cages)
72. SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum
mulai bekerja atau ikuti prosedur kerja yang
telah disetujui.
SELALU gunakan full body harness yang
terpasang ke titik jangkar (anchor point).
SELALU bekerja dengan teman.
SELALU siapkan rencana pertolongan
(rescue plan).
HANYA orang-orang yang kompeten dan
berwenang yang dapat menggunakan
peralatan abseiling (naik – turun suatu bidang
permukaan yang vertikal atau hampir vertikal)
Bekerja DEkat atau Diatas Lereng
75. Kontrol Dokumen
Version Date Reason for Change
1.0 March 15, 2006 New
2.0 June 16, 2008 Developing the quality of training package
2.1 Sep 3, 2009 Developing the quality of training package