SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
BEKERJA DI
KETINGGIAN
Pelatihan
Keselamatan Dasar
Versi : 2.1.1
Tanggal Terakhir di review : Sep 17, 2009
Pendahuluan
Pengenalan
Tujuan
Hasil Pembelajaran
Ruang lingkup
Studi kasus di PTI
Definisi-definisi
Peralatan dan
penggunaannya
Rangkuman
Ujian Praktek
Ujian Pengetahuan (teori)
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kepada Anda
Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (skill) dan Perilaku (attitude)
yang diperlukan untuk menjadi kompeten dalam hal Bekerja di
Ketinggian.
Pelatihan tambahan diperlukan bagai yang akan mengawasi pekerjaan
Bekerja di Ketinggian.
Tujuan
Hasil Pembelajaran
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan pekerja dapat:
 Mengerti bagaimana penggunaan Hirarki Pengendalian
untuk Bekerja di Ketinggian.
 Mengetahui peralatan-peralatan Bekerja di Ketinggian yang
di gunakan di PTI.
 Mengerti bagaimana memilih dan menggunakan peralatan-
peralatan tersebut.
 Mengerti bagaimana cara menginspeksi peralatan-
peralatan tersebut.
 Mengerti situasi-situasi dasar pada Bekerja di Ketinggian
dan metode kerja yang aman serta menjadi kompeten
dalam mengimplementasikan hal-hal tersebut.
Ruang Lingkup
Persyaratan-persyaratan bekerja di ketinggian berikut ini wajib
dipatuhi oleh setiap orang yang akan bekerja diketinggian di
PTI.
Bekerja di Ketinggian diatur oleh Kepmen
555 dan Aturan Baku (Golden Rules) PTI.
Tidak seorang pun diperkenankan bekerjadi
ketinggian lebih dari 1,8 meter tanpa:
• Menggunakan peralatan-peralatan pencegah
jatuh yang terpasang dengan benar, dan
• Menyelesaikan pelatihan bekerja di ketinggian
yang disetujui (pelatihan ini).
Studi Kasus di PT Inco
Satu kejadian kematian terjadi ke tika seorang pekerja
terjatuh dari ketinggian 5,8 meter ke lantai beton di
Dryer #1.
Seorang pekerja melepas tali lanyard ketika bekerja
diatas perancah (scaffolding) karena tali statis (static
line) terhalang oleh penyanggah.
Dia terpeleset dan terjatuh ke suatu tempat diantara
perancah (scaffolding) dan pagar pengaman (guard
rail), dan tertusuk pada benda-benda dibawah.
Pencegah Jatuh (Fall
Prevention) &
Proteksi Jatuh (Fall
Protection)
Hirarki Pengendalian pada Bekerja di
Ketinggian
Jika praktis untuk digunakan, suatu pengendalian
pencegah jatuh harus diterapkan terhadap semua
kegiatan bekerja di ketinggian untuk menghilangkan
resiko terjatuh.
Ketika potensi terjatuh tidak dapat dihilangkan
dengan menggunakan pengendali pencegah jatuh
maka peralatan proteksi jatuh harus digunakan.
Hirarki Pengendalian
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
Dapatkah tugas dilakukan di Area Kerja yang
Aman sehingga potensi jatuh ditiadakan?
Dapatkah menyediakan penghalang fisik
sehingga pekerja tidak menghadapi bahaya jatuh?
Dapatkah tugas dilakukan dari Platform Kerja
yang dibuat dengan baik?
(mis: platform kerja di ketinggian, perancah/
scaffolding, platform kerja portabel).
Dapatkah Anda menggunakan Tali dan sabuk
penghalang jatuh yang dapat mencegah Anda dari
jatuh?
Dapatkah Anda menggunakan Tali dan Sabuk
Penahan Jatuh dengan penyerap sentakan energi
yang dapat menahan Anda jika Anda jatuh?
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
JIKA
TIDAK
BISA
LEBIH
Efektif
Resiko
RENDAH
Menghilangkan potensi jatuh dengan membuat area
kerja aman:
 Bawa pekerjaan ke lantai/ tanah
 Sediakan penghalang fisik (misal pagar
pengaman/ handrail)
 Gunakan suatu lantai kerja yang telah dihitung
kemampuannya (misal perancah/ scaffolding).
Pencegah Jatuh (Fall Prevention)
Proteksi Jatuh
Menahan seseorang sehingga tidak dapat jatuh
(“Penahan Jatuh - Fall Restraint”) atau melindungi
orang setelah dia jatuh (“Penghenti Jatuh - Fall
Arrest”).
Keduanya memerlukan penggunaan harness dengan
tali lanyard yang dihubungkan dengan titik jangkar
(anchorage point) atau tali statis (static line).
FULL BODY
HARNESS
TITIK
JANGKAR
(ANCHOR)
PEREDAM
KEJUT
(SHOCK
ABSORBER)
TALI
LANYARD
Full Body Harness
Penahan Jatuh (Fall Restraint)
Ketika pekerja mengenakan body harness
dan tali lanyard yang terhubung ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static
line) sehingga TIDAK ADA KEMUNGKINAN
jatuh yang signifikan.
Tidak diperlukan suatu peredam kejut
(shock absorber) karena tidak ada
kemungkinan jatuh.
Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Melindungi pekerja dengan cara membatasi
pengaruh dari ketika terjadi jatuh bebas –
dengan menggunakan kombinasi dari safety
harness, tali lanyard dan peredam kejut
(shock absrober) yang dihubungkan ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static
line) yang aman.
Penghenti jatuh hanya dapat digunakan
sebagai pilihan terakhir karena masih adanya
kemungkinan terjadinya cidera akibat jatuh
meskipun telah menggunakan peralatan yang
benar.
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) melawan
Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Sebuah sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint):
1. Full Body Harness, dan
2. Sebuah titik jangkar (anchor point) atau tali statis (staitc
line) yang sesuai (telah dihitung oleh Engineer), dan
3. Tali lanyard penahan jatuh (restraint lanyard) yang
menghubungkan harness pekerja dengan titik jangkar
(anchor point) atau tali statis (static line). TANPA peredam
kejut (shock absorber)
Sebuah sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest):
Seperti halnya diatas TETAPI tali lanyard harus
dilengkapi dengan sebuah Peredam Kejut (Shock
Absorber)
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint)
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) hanya dapat digunakan jika
pekerja dapat bekerja:
 Pijakan yang kuat/ kokoh.
 Tanpa adanya tarikan/ tegangan terhadap tali penahan (restraint line).
 Pada kemiringan kurang dari 15 derajat.
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) tidak boleh digunakan jika
pekerjaan:
 Diatas atap yang rapuh.
 Memerlukan jalan menuju sudut lantai/ bangunan.
 Tidak dapat mencegah jatuh bebas.
Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint)
JIka anda dapat mencapai ujung/ tepi, anda tidak
dapat menggunakan penahan jatuh (fall restraint)!
Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest) harus diterapkan
dimana ada potensi untuk jatuh.
Penghenti Jatuh (Fall Arrest) hanya akan efektif jika
memungkinkan jatuh tanpa menabrak/ menghantam benda-
benda.
Jika pekerja harus begerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya,
pekerja tersebut harus menggunakan tali lanyard yang ke-
dua yang terpasang pada harness mereka sehingga tali
lanyard yang ke-dua dihubungkan terlebih dahulu ke titik
jangkar (anchor point) sebelum yang pertama dilepas.
Pekerja tidak boleh bekerja sendiri jika menggunakan
penghenti jatuh (fall arrest), harus diawasi.
Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest)
Bahaya-bahaya menggunakan
sistem penghenti jatuh (fall arrest)
Peralatan dan
Penggunaannya
Titik Jangkar
(Anchor Points)
Definisi-definisi
Titik Jangkar (Anchor
Point)
Suatu titik yang aman
(kuat) untuk memasang
tali lanyard.
Titik Jangkar (Anchor Points)
Anchor Points are:
 Mampu menahan tenaga sebesar 1,5 ton untuk
satu orang.
 Tertutup atau lingkaran (bukan kait/ hook
terbuka).
 Bisa merupakan hasil desain seorang engineer
untuk dijadikan titik jangkar, atau bagian dari
suatu struktur yang kuat yang disetujui oleh
seorang engineer (misalnya batang baja - steel
beams).
Pagar pengaman (handrails), pipa, kabel trai, dll
adalah BUKAN merupakan titik jangkar (anchor
points).
Peralatan bergerak dapat juga digunakan
sebagai suatu titik jangkar dimana tidak ada
struktur permanen, dengan syarat memenuhi
hal-hal berikut ini:
 Berat kendaraan 2 ton atau lebih,
 Kendaraan di parkir pada permukaan
yang rata, dengan rem tangan diaktifkan,
dan gigi satu dimasukkan.
 Kendaraan di isolasi dan dikunci oleh
setiap pekerja dan,
 Mempunyai titik jangkar (anchor point)
yang tertutup dan paling sedikit mampu
menahan tenaga sebesar 1,5 ton.
Titik Jangkar (Anchor Points)
Penggunaan Titik Jangkar
Waspada terhadap
bahaya berayun ketika
jatuh Waspada terhadap
penghalang
A
B
Penggunaan Titik Jangkar
Titik jangkar sebaiknya lebih
tinggi dari D-Ring body
harness dan idealnya tepat
diatas kepala anda
Penggunaan Titik Jangkar
Cara pengikatan seperti ini tidak
direkomendasikan karena jarak jatuh dan
resiko cidera meningkat.
Ini mungkin dapat diterima jika memang
sudah tidak ada cara lain memasang tali
lanyard.
Tali Statis
(Static Lines)
Tali Statis (Static line)
Suatu tali horisontal atau vertikal dimana tali lanyard
dihubungkan, dan yang di disain/ di rancang untuk mencegah
jatuh bebas.
Tali statis (static lines) memungkinkan pergerakan
yang lebih dibandingkan hanya menggunakan titik
jangkar (anchor point)
Persyaratan wajib:
 Didisain oleh engineer untuk jumlah orang yang
terhubung ke tali dan jarak antar rentangan
(span).
 Dipasang oleh orang yang berwenang.
 Warna lebel inspeksi terkini dan diinspeksi pada
saat akan digunakan.
 Diberi label rusak dan diganti segera jika rusak.
Tali Pegangan (Static Lines)
Harness
Full Body Harness
Full Body Harness
Digunakan oleh orang yang bekerja di
ketinggian. Digunakan sebagai bagian
dari sistem pencegah jatuh (fall
restraint) atau penghenti jatuh (fall
arrest).
Connecting points (D-rings)
Satu-satunya bagian dari full body
harness yang aman/ kuat untuk
dipasangi lanyard
Full Body Harness
Penggunaan sebuah Harness
Hanya full body harness yang disetujui untuk
digunakan sebagai proteksi jatuh di PT Inco.
Sabuk pinggang (waist belts) tidak aman.

Penggunaan sebuah Harness
 SELALU periksa/ inspeksi
harness anda dan hanya
digunakan jika dalam kondisi
baik/ bagus dan terdapat label
warna inspeksi terkini/ terbaru.
 SELALU atur/ sesuaikan
harness anda agar sesuai
dengan anda sebelum
digunakan.
Penyesuaian penggunaan full body harness yang baik
memungkinkan anda memasukkan 2 jari antara badan dan
bagian harness (straps).
Penggunaan sebuah Harness
Pemeriksaan Harnesses
 Harness harus diperiksa/ inspeksi dan diberi label warna secara
tertatur dalam jangka waktu tertentu oleh orang yang berwenang.
PT Inco telah menerapkan sistem pelabelan.
 Pemakai harness juga harus memeriksa/ inspeksi harnessnya
sebelum digunakan (untuk meyakinkan label masih berlaku dan
tidak ada tanda-tanda kerusakan).
 Jika ditemukan keruskan harness harus segera disngkirkan dan
dimusnahkan. Harness juga harus dimusnahkan jika pernah
terpakai sewaktu jatuh.
Pemeriksaan Harnesses
Webbing
 terpotong atau teriris
 Tergores/ lecet
 Bentuk berubah
 Terpapar panas/ kimia
 membusuk, lapuk, atau kerusakan krn ultraviolet
 Kerusakan pada jahitan.
D-Ring
 Kerusakan fisik termasuk retak, bengkok, pemakaian
beban berlebih.
 Pergerakan berlebih
Inspection of Harnesses
BUCKLES
 Bengkok,
 Retak,
 Lidah melengkung/ bengkok,
 Gulungan terbuka,
 Terbakar (api/ kimia)
BELT RING/HOLE
 Lubang sabuk terbuka
 Terpotong atau teriris
 Peregangan berlebih
 Rusak karena terbakar (api/ kimia)
 Jahitan rusak
Tali Lanyard
Tali Lanyard
Digunakan untuk menghubungkan suatu harness ke titik
jangkar (anchor point) atau tali statis (static line).
Dua tali lanyard (double lanyard)
Digunakan ketika pekerja membutuhkan untuk melepas
dan memasang kembali lanyardnya di ketinggian (100%
terikat).
Retractable Lanyard
Lanyard yang bisa tertarik/ tergulung kembali ke
gulungannya.
Tali Lanyards
Lanyards
Double tali lanyard harus
digunakan ketika pekerja
harus memanjat melalui
stuktur atau bergerak
sepanjang tali statis (static
line) ketika penyangga/ suppot
harus dilewati.
Jika sambungan tetap/ terus
menerus tidak diperlukan,
satu tali lanyard bisa
digunakan.
Shock absorber (peredam
kejut)
Suatu bagian yang wajib ada
pada sistem penghenti jatuh. Ini
berguna untuk mengurangi gaya
percepatan pada saat jatuh.
Shock Absorber (peredam kejut)
Jangan menyambung seperti cara-
cara ini!
Penggunaan Dua/ double tali lanyard
Jika dua/ double tali
lanyard digunakan
bersama peredam kejut
(shock absorber) kedua
tali lanyard harus
tersambung pada level
yang sama
Jika pekerja memasang
salah satu tali lanyardnya
ke safety harnessnya (lihat
B) peredam kejut (shock
absorber) tidak akan
berfungsi pada saat jatuh
bebas.


Use of Double Lanyards
PEREDAM
ENERGY
TERHUBUNG
KE D-RING DI
PUNGGUNG
PEREDAM
ENERGY TIDAK
TERHUBUNG
KE D-RING DI
PUNGGUNG


Use of Double Lanyards
JANGAN
MENGHUBUNGKAN
PEREDAM ENERGI KE
TITIK JANGKAR
LANYARD dan SHOCK ABSORBER
 Terpotong/ teriris
 Tergores/ lecet/ berjumbai
 meregang
 Jahitan rusak
 Terbakar (api/ kimia)
 Terekspos bhn kimia
 Rusak krn sinar ultraviolet atau lapuk/ berjamur
HOOKS dan CARABINERS
 Kait/ hook atau pengunci bengkok
 Retak atau gepeng
 Aus pd bagian berputar/ bergerak,
 Pin pengancing rusak,
 Gulungan terbuka
 Pergerakan berlebih pd bagian yang
bergerak
 Operasi sistem pengunci
Pemeriksaan Tali Lanyard
Memilih Tali Lanyard
Pemilihan tali lanyard harus sesuai situasi Bekerja di
Ketinggian.
Berikut ini adalah hal-hal yang dipertimbangkan:
 Panjang
 Tipe (satu atau dua/ double tali lanyard, atau sistem
mekanis)
 Menggunakan peredam kejut (shock absorber) atau
tidak
 Tipe pengait/ hook.
Perhitungan
Jarak
jatuh pada Penahan
Jatuh (Fall Arrest)
Perhitungan jarak jatuh pada
Penahan Jatuh
Perlambatan
Jarak
jatuh
totall
Jatuh
bebas
Faktor
Safety/
keaman
an
Fall Arrest Clearance Calculations
RD = LL + DD + HH
 RD : Jarak yang diperlukan
 LL : Panjang tali lanyard (misal.2 m)
 DD : Peredam kejut/ Shock Absorber (1 m)
 HH : Jarak antara tinggi D-Ring di belakang/
punggung harness ke kaki pekerja.
 C : jarak ke halangan sewaktu jatuh (1 m)
e.g. 2m+1m+1.5m+1m=5.5m
Perhitungan ini seharusnya
dilakukan oleh pengawas/
supervisor anda
Clearance Calculations
Defleksi/ tarikan/ lengkungan Tali
statis (Static Lines)
Panjang tali lanyard
Perpanjangan peredam
kejut (shock absorber)
Tinggi antara D-Ring di belakang/
pungging di harness ke kaki
pekerja
Jarak sisa, minimum 1,0 meter
Perhitungan ini seharusnya dilakukan oleh pengawas/
supervisor anda
Kondisi Darurat
Perencanaan Kondisi Darurat
 Cidera akibat tergantung (suspension trauma) dapat terjadi dalam
waktu singkat yakni 15 menit setelah tergantung dengan sistem
penghenti jatuh (fall arrest).
 Pertolongan terhadap orang yang tergantung lebih dari 15 menit
harus dilakukan oleh FES untuk menghindari cidera lebih lanjut.
 Pengawas (supervisor) dan pekerja harus mengetahui bagaimana
memulai rencana pertolongan (rescue plan) jika ada pekerja yang
jatuh.
 Jika anda mengalami tergantung di harness, anad dapat membatasi
efek dari cidera akibat tergantung (suspension trauma) dengan cara
menggerakkan/ mengangkat kaki-kaki anda secara bergantian.
 Setiap pekerja yang terlibat/ terjatuh dan tergantung oleh sistem
penghenti jatuh (fall arrest) harus diperiksa oleh Dokter PTI.
Rangkuman dari
Proteksi Jatuh
Sistem Proteksi Jatuh harus digunakan ketika:
 Jika memnungkinkan untuk jatuh dari 1,8 meter atau
lebih.
 Pekerja bisa terjatuh melalui permukaan yang
mereka kerjakan (misal material atap yang rapuh).
Rangkuman – Proteksi Jatuh
Rangkuman – Proteksi Jatuh
1. SELALU periksa full body harness anda dan
peralatan pelengkapnya dan hanay digunakan
jika dalam kondisi baik.
2. SELALU sesuaikan/ setel full body harness
anda sebelum digunakan (dua jari).
3. SELALU hubungkan tali lanyard anda ke titik
jangkar (anchor point) yang aman/ kuat
(BUKAN pagar pengaman/ handrail).
4. SELALU bekerja dengan teman/ rekan.
5. SELALU ada rencana pertolongan (rescue
plan).
Ujian
Praktek
Metode Kerja yang
Aman ketika Bekerja
di Ketinggian
 SELALU kendalikan jalan masuk
ke area kerja dibawah dengan
memasang pita barikade dan
rambu.
 SELALU amankan perkakas/
peralatan dan material-material
lainnya untuk mencegah agar tidak
jatuh.
 SELALU pertimbangkan
keselamatan orang lain yang
dibawah anda bekerja.
Bekerja diatas Pekerja lain
 SELALU gunakan tangga yang sesuai dengan pekerjaan (misal tangga
yang tidak mengahtar arus untuk pekerjaan listrik).
 SELALU perikasa tangga dan hanya digunakan jika kondisinya baik.
Use Of Ladders
Penggunaan Tangga
 SELALU jaga tiga titik kontak/ temu (satu tangan dan dua kaki atau dua
tangan dan satu kaki)
 Jaga agar badan anda selalu diantara sisi batang.
 Jangan condong keluar dikedua sisi.
 Jangan membawa perkakas, peralatan atau material ditangan anda
ketika memanjat.
Use Of Ladders
Penggunaan Tangga
 SELALU amankan tangga sebelum
digunakan.
 JANGAN PERNAH berdiri di dua anak
tangga terakhir.
 SELALU gunakan aturan perbandingan 4:1
untuk memposisikan tangga.
 SELALU pastikan 1 meter bagian dari
tangga melewati/ diatas ujung.
 JANGAN PERNAH bekerja diatas tangga
naik.
Penggunaan Tangga
Penggunaan Tangga
Bekerja diatas Atap
 SELALU berpartisipasi dalam JSA
sebelum mulai bekerja atau ikuti
prosedur kerja yang sudah disetujui.
 SELALU gunakan pelindung tepi atau
suatu sistem pencegah jatuh.
 SELALU periksa kondisi atap untuk
meyakinkan cukup kuat untuk diijnjak
sebelum jalan diatas atap tersebut.
 SELALU amankan perkakas dan
peralatan untuk mencegah agar tidak
meluncur turun dari atap.
 SELALU kendalikan area diabwah
atap dengan pita barikade dan rambu
peringatan ada orang bekerja diatas.
 SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai bekerja atau ikuti
prosedur yang sudah disetujui.
 SELALU yakinkan lampu penerangan cukup, kandungan udara aman
dan periksa kondisi permukaan yang akan diinjak sebelum masuk ke
plafon.
 SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan.
 SELALU bekerja dengan teman.
 SELALU kendalikan dibawah area kerja langsung dengan pita bariakde
dan rambu peringatan orang bekerja diatas.
Bekerja di plafon (Ceiling Space)
 SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai
bekerja atau ikuti prosedur yang sudah disetujui.
 SELALU yakinkan semua lubang tertutup/ terkover
dengan baik, dan diproteksi dengan pita barikade dan
rambu untuk menghindari orang atau peralatan jatuh
kedalam lubang tersebut.
 SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan.
Bekerja di sekitar Lubang
 SELALU berpartisipasi dalam JSA
sebelum memulai bekerja atau ikuti
prosedur yang sudah disetujui.
 SELALU gunakan penahan jatuh (fall
restraint) pada peralatan bergerak
JANGAN GUNAKAN penghenti jatuh.
 SELALU bekerja didalam pagar
pengaman (handrail) dari suatu lantai
kerja yang telah melaui proses
engineering.
Bekerja pada Peralatan Bergerak
 Perancah (scaffolding) hanya bisa dilakukan jika perancah
tersebut telah diinspeksi dan disetujui untuk digunakan
(Scaffolding Tag).
 Semua material dan perkakas harus dinaikkan dan
diturunkan dengan menggunakan metode yang telah
disetujui oleh orang yang kompeten.
 Pekerjaan yang dilakukan diatas perancah harus sesuai
dengan kemampuan beban dari perancah tersebut.
 Selain dari proses pemasangan perancah, selalu tetap
berada didalam ruang lantai kerja perancah.
 Bila perancah dilengkapi dengan roda-roda, maka roda-
roda tersebut harus dikunci kapanpun perancah tersebut
digunakan.
Bekerja diatas Perancah (Scaffolding)
 Izin untuk menggunakan sangkar orang harus
dilengkapi sebelum pekerjaan dimulai.
 SELALU gunakan full body harness yang dihubungkan
ke titik jangkar (anchor point) yang terpisah dari
Sangkar Orang (Man-Cage).
 SELALU bekerja dengan teman.
 SELALU menjaga komunikasi dengan Operator
Crane.
 SELALU melakukan pekerjaan dari dalam Sangkar
Orang (Man-Cage).
 SELALU siapkan rencana pertolongan (rescue plan).
Bekerja dari Sangkar Orang (Man-Cages)
 SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum
mulai bekerja atau ikuti prosedur kerja yang
telah disetujui.
 SELALU gunakan full body harness yang
terpasang ke titik jangkar (anchor point).
 SELALU bekerja dengan teman.
 SELALU siapkan rencana pertolongan
(rescue plan).
 HANYA orang-orang yang kompeten dan
berwenang yang dapat menggunakan
peralatan abseiling (naik – turun suatu bidang
permukaan yang vertikal atau hampir vertikal)
Bekerja DEkat atau Diatas Lereng
Ujian
Pengetahuan
Terima kasih
Kontrol Dokumen
Version Date Reason for Change
1.0 March 15, 2006 New
2.0 June 16, 2008 Developing the quality of training package
2.1 Sep 3, 2009 Developing the quality of training package

More Related Content

What's hot

Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Dony Bagus Kharisma Putra
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead craneWina Indah
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Al Marson
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasRaja Bangun
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3Winarso Arso
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxDian Bastian
 
Prosedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranProsedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranSatrio Adi
 
Confine space rescue ppt
Confine space rescue pptConfine space rescue ppt
Confine space rescue pptYKN
 
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.ppt
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.pptALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.ppt
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.pptMamas Jowo
 
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptx
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxEVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptx
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
 

What's hot (20)

Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
Materi Seminar Nasional K3 (Pak Tonny H. Gultom ) - BBS dan Observasi perilak...
 
Sop overhead crane
Sop overhead craneSop overhead crane
Sop overhead crane
 
investigasi kecelakaan
investigasi kecelakaaninvestigasi kecelakaan
investigasi kecelakaan
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
Job Safety Analysis
Job Safety AnalysisJob Safety Analysis
Job Safety Analysis
 
Line of fire
Line of fireLine of fire
Line of fire
 
Dasar k3
Dasar k3Dasar k3
Dasar k3
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
Prosedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatasProsedur ruang terbatas
Prosedur ruang terbatas
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3
 
Materi Training Safety
Materi Training SafetyMateri Training Safety
Materi Training Safety
 
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUTLOTO - LOCK OUT TAG OUT
LOTO - LOCK OUT TAG OUT
 
4. LOTO.pptx
4. LOTO.pptx4. LOTO.pptx
4. LOTO.pptx
 
BBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptxBBS Training dr.pptx
BBS Training dr.pptx
 
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)Materi Alat Pelindung Diri (APD)
Materi Alat Pelindung Diri (APD)
 
Prosedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaranProsedur darurat kebakaran
Prosedur darurat kebakaran
 
Confine space rescue ppt
Confine space rescue pptConfine space rescue ppt
Confine space rescue ppt
 
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.ppt
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.pptALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.ppt
ALAT PENGAMAN DAN PERLINDUNGAN.ppt
 
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptx
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxEVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptx
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptx
 
Prosedur k3
Prosedur k3Prosedur k3
Prosedur k3
 

Similar to Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt

10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf
10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf
10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdfAfienEmonz
 
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptxrezmad7
 
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptxrezmad7
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxAepSyaefudin
 
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.pptfdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.pptKerindoSolusi
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahvimbhaari
 
Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03dafit43424
 
Permen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptPermen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptpubgbokisSSM
 
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 09 tahun 2016.ppt
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan  No. 09 tahun 2016.pptPeraturan Menteri Ketenagakerjaan  No. 09 tahun 2016.ppt
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 09 tahun 2016.pptMikuSan3
 
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanBekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanamalaguswan1
 
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxLAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxraficamahera3
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdfssuserc3ae65
 
Rencana penerapan APD
Rencana penerapan APDRencana penerapan APD
Rencana penerapan APDZainal Abidin
 
Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Eko Supriyadi
 
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .pptimamdiani
 
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)Dian Sari
 
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptx
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptxHSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptx
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptxdestiara5
 

Similar to Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt (20)

10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf
10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf
10. BEKERJA PADA DIKETINGGIAN.pdf
 
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
 
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
5.Bergerak sederhana mencapai lokasi ketinggian.pptx
 
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptxGUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
GUIDELINES CLSR FOR DR rev DRW 021219.pptx
 
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.pptfdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
fdokumen.com_bekerja-pada-ketinggian.ppt
 
K3
K3K3
K3
 
laporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancahlaporan praktek acuan perancah
laporan praktek acuan perancah
 
Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03Basic lifting rigging module 03
Basic lifting rigging module 03
 
Alat pelindung diri
Alat pelindung diriAlat pelindung diri
Alat pelindung diri
 
Permen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.pptPermen 9 tahun 2016.ppt
Permen 9 tahun 2016.ppt
 
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 09 tahun 2016.ppt
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan  No. 09 tahun 2016.pptPeraturan Menteri Ketenagakerjaan  No. 09 tahun 2016.ppt
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 09 tahun 2016.ppt
 
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatanBekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
Bekerja diketinggian selalu menjaga keselamatan
 
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptxLAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
LAPORAN MAGANG (PT HALEYORA POWER) tepen.pptx
 
Studi Sertifikasi LRU Sabuk Pengaman
Studi Sertifikasi LRU Sabuk PengamanStudi Sertifikasi LRU Sabuk Pengaman
Studi Sertifikasi LRU Sabuk Pengaman
 
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
(Excavator) JSA-Mengoperasikan-Excavator.pdf
 
Rencana penerapan APD
Rencana penerapan APDRencana penerapan APD
Rencana penerapan APD
 
Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)Modul mesin bubut 7 (4)
Modul mesin bubut 7 (4)
 
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
09. Presentasi Rigging Lifting .ppt
 
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
Konstruksi Bangunan : Perancah (Scaffolding)
 
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptx
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptxHSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptx
HSE PROGRAM 2024 NEWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.pptx
 

Working at Height Presentation_Version 2 1.1 (Ina).ppt

  • 1. BEKERJA DI KETINGGIAN Pelatihan Keselamatan Dasar Versi : 2.1.1 Tanggal Terakhir di review : Sep 17, 2009
  • 2. Pendahuluan Pengenalan Tujuan Hasil Pembelajaran Ruang lingkup Studi kasus di PTI Definisi-definisi Peralatan dan penggunaannya Rangkuman Ujian Praktek Ujian Pengetahuan (teori)
  • 3. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan kepada Anda Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (skill) dan Perilaku (attitude) yang diperlukan untuk menjadi kompeten dalam hal Bekerja di Ketinggian. Pelatihan tambahan diperlukan bagai yang akan mengawasi pekerjaan Bekerja di Ketinggian. Tujuan
  • 4. Hasil Pembelajaran Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan pekerja dapat:  Mengerti bagaimana penggunaan Hirarki Pengendalian untuk Bekerja di Ketinggian.  Mengetahui peralatan-peralatan Bekerja di Ketinggian yang di gunakan di PTI.  Mengerti bagaimana memilih dan menggunakan peralatan- peralatan tersebut.  Mengerti bagaimana cara menginspeksi peralatan- peralatan tersebut.  Mengerti situasi-situasi dasar pada Bekerja di Ketinggian dan metode kerja yang aman serta menjadi kompeten dalam mengimplementasikan hal-hal tersebut.
  • 5. Ruang Lingkup Persyaratan-persyaratan bekerja di ketinggian berikut ini wajib dipatuhi oleh setiap orang yang akan bekerja diketinggian di PTI. Bekerja di Ketinggian diatur oleh Kepmen 555 dan Aturan Baku (Golden Rules) PTI. Tidak seorang pun diperkenankan bekerjadi ketinggian lebih dari 1,8 meter tanpa: • Menggunakan peralatan-peralatan pencegah jatuh yang terpasang dengan benar, dan • Menyelesaikan pelatihan bekerja di ketinggian yang disetujui (pelatihan ini).
  • 6. Studi Kasus di PT Inco Satu kejadian kematian terjadi ke tika seorang pekerja terjatuh dari ketinggian 5,8 meter ke lantai beton di Dryer #1. Seorang pekerja melepas tali lanyard ketika bekerja diatas perancah (scaffolding) karena tali statis (static line) terhalang oleh penyanggah. Dia terpeleset dan terjatuh ke suatu tempat diantara perancah (scaffolding) dan pagar pengaman (guard rail), dan tertusuk pada benda-benda dibawah.
  • 7. Pencegah Jatuh (Fall Prevention) & Proteksi Jatuh (Fall Protection)
  • 8. Hirarki Pengendalian pada Bekerja di Ketinggian Jika praktis untuk digunakan, suatu pengendalian pencegah jatuh harus diterapkan terhadap semua kegiatan bekerja di ketinggian untuk menghilangkan resiko terjatuh. Ketika potensi terjatuh tidak dapat dihilangkan dengan menggunakan pengendali pencegah jatuh maka peralatan proteksi jatuh harus digunakan.
  • 9. Hirarki Pengendalian LEBIH Efektif Resiko RENDAH LEBIH Efektif Resiko RENDAH Dapatkah tugas dilakukan di Area Kerja yang Aman sehingga potensi jatuh ditiadakan? Dapatkah menyediakan penghalang fisik sehingga pekerja tidak menghadapi bahaya jatuh? Dapatkah tugas dilakukan dari Platform Kerja yang dibuat dengan baik? (mis: platform kerja di ketinggian, perancah/ scaffolding, platform kerja portabel). Dapatkah Anda menggunakan Tali dan sabuk penghalang jatuh yang dapat mencegah Anda dari jatuh? Dapatkah Anda menggunakan Tali dan Sabuk Penahan Jatuh dengan penyerap sentakan energi yang dapat menahan Anda jika Anda jatuh? JIKA TIDAK BISA JIKA TIDAK BISA JIKA TIDAK BISA JIKA TIDAK BISA LEBIH Efektif Resiko RENDAH
  • 10. Menghilangkan potensi jatuh dengan membuat area kerja aman:  Bawa pekerjaan ke lantai/ tanah  Sediakan penghalang fisik (misal pagar pengaman/ handrail)  Gunakan suatu lantai kerja yang telah dihitung kemampuannya (misal perancah/ scaffolding). Pencegah Jatuh (Fall Prevention)
  • 11. Proteksi Jatuh Menahan seseorang sehingga tidak dapat jatuh (“Penahan Jatuh - Fall Restraint”) atau melindungi orang setelah dia jatuh (“Penghenti Jatuh - Fall Arrest”). Keduanya memerlukan penggunaan harness dengan tali lanyard yang dihubungkan dengan titik jangkar (anchorage point) atau tali statis (static line).
  • 13. Penahan Jatuh (Fall Restraint) Ketika pekerja mengenakan body harness dan tali lanyard yang terhubung ke titik jangkar (anchor point) atau tali statis (static line) sehingga TIDAK ADA KEMUNGKINAN jatuh yang signifikan. Tidak diperlukan suatu peredam kejut (shock absorber) karena tidak ada kemungkinan jatuh.
  • 14. Penghenti Jatuh (Fall Arrest) Melindungi pekerja dengan cara membatasi pengaruh dari ketika terjadi jatuh bebas – dengan menggunakan kombinasi dari safety harness, tali lanyard dan peredam kejut (shock absrober) yang dihubungkan ke titik jangkar (anchor point) atau tali statis (static line) yang aman. Penghenti jatuh hanya dapat digunakan sebagai pilihan terakhir karena masih adanya kemungkinan terjadinya cidera akibat jatuh meskipun telah menggunakan peralatan yang benar.
  • 15. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) melawan Penghenti Jatuh (Fall Arrest) Sebuah sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint): 1. Full Body Harness, dan 2. Sebuah titik jangkar (anchor point) atau tali statis (staitc line) yang sesuai (telah dihitung oleh Engineer), dan 3. Tali lanyard penahan jatuh (restraint lanyard) yang menghubungkan harness pekerja dengan titik jangkar (anchor point) atau tali statis (static line). TANPA peredam kejut (shock absorber) Sebuah sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest): Seperti halnya diatas TETAPI tali lanyard harus dilengkapi dengan sebuah Peredam Kejut (Shock Absorber)
  • 16. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) hanya dapat digunakan jika pekerja dapat bekerja:  Pijakan yang kuat/ kokoh.  Tanpa adanya tarikan/ tegangan terhadap tali penahan (restraint line).  Pada kemiringan kurang dari 15 derajat. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) tidak boleh digunakan jika pekerjaan:  Diatas atap yang rapuh.  Memerlukan jalan menuju sudut lantai/ bangunan.  Tidak dapat mencegah jatuh bebas.
  • 17. Sistem Penahan Jatuh (Fall Restraint) JIka anda dapat mencapai ujung/ tepi, anda tidak dapat menggunakan penahan jatuh (fall restraint)!
  • 18. Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest) Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest) harus diterapkan dimana ada potensi untuk jatuh. Penghenti Jatuh (Fall Arrest) hanya akan efektif jika memungkinkan jatuh tanpa menabrak/ menghantam benda- benda. Jika pekerja harus begerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya, pekerja tersebut harus menggunakan tali lanyard yang ke- dua yang terpasang pada harness mereka sehingga tali lanyard yang ke-dua dihubungkan terlebih dahulu ke titik jangkar (anchor point) sebelum yang pertama dilepas. Pekerja tidak boleh bekerja sendiri jika menggunakan penghenti jatuh (fall arrest), harus diawasi.
  • 19. Sistem Penghenti Jatuh (Fall Arrest) Bahaya-bahaya menggunakan sistem penghenti jatuh (fall arrest)
  • 22. Definisi-definisi Titik Jangkar (Anchor Point) Suatu titik yang aman (kuat) untuk memasang tali lanyard.
  • 23. Titik Jangkar (Anchor Points) Anchor Points are:  Mampu menahan tenaga sebesar 1,5 ton untuk satu orang.  Tertutup atau lingkaran (bukan kait/ hook terbuka).  Bisa merupakan hasil desain seorang engineer untuk dijadikan titik jangkar, atau bagian dari suatu struktur yang kuat yang disetujui oleh seorang engineer (misalnya batang baja - steel beams). Pagar pengaman (handrails), pipa, kabel trai, dll adalah BUKAN merupakan titik jangkar (anchor points).
  • 24. Peralatan bergerak dapat juga digunakan sebagai suatu titik jangkar dimana tidak ada struktur permanen, dengan syarat memenuhi hal-hal berikut ini:  Berat kendaraan 2 ton atau lebih,  Kendaraan di parkir pada permukaan yang rata, dengan rem tangan diaktifkan, dan gigi satu dimasukkan.  Kendaraan di isolasi dan dikunci oleh setiap pekerja dan,  Mempunyai titik jangkar (anchor point) yang tertutup dan paling sedikit mampu menahan tenaga sebesar 1,5 ton. Titik Jangkar (Anchor Points)
  • 25. Penggunaan Titik Jangkar Waspada terhadap bahaya berayun ketika jatuh Waspada terhadap penghalang A B
  • 26. Penggunaan Titik Jangkar Titik jangkar sebaiknya lebih tinggi dari D-Ring body harness dan idealnya tepat diatas kepala anda
  • 27. Penggunaan Titik Jangkar Cara pengikatan seperti ini tidak direkomendasikan karena jarak jatuh dan resiko cidera meningkat. Ini mungkin dapat diterima jika memang sudah tidak ada cara lain memasang tali lanyard.
  • 29. Tali Statis (Static line) Suatu tali horisontal atau vertikal dimana tali lanyard dihubungkan, dan yang di disain/ di rancang untuk mencegah jatuh bebas.
  • 30. Tali statis (static lines) memungkinkan pergerakan yang lebih dibandingkan hanya menggunakan titik jangkar (anchor point) Persyaratan wajib:  Didisain oleh engineer untuk jumlah orang yang terhubung ke tali dan jarak antar rentangan (span).  Dipasang oleh orang yang berwenang.  Warna lebel inspeksi terkini dan diinspeksi pada saat akan digunakan.  Diberi label rusak dan diganti segera jika rusak. Tali Pegangan (Static Lines)
  • 32. Full Body Harness Full Body Harness Digunakan oleh orang yang bekerja di ketinggian. Digunakan sebagai bagian dari sistem pencegah jatuh (fall restraint) atau penghenti jatuh (fall arrest).
  • 33. Connecting points (D-rings) Satu-satunya bagian dari full body harness yang aman/ kuat untuk dipasangi lanyard Full Body Harness
  • 34. Penggunaan sebuah Harness Hanya full body harness yang disetujui untuk digunakan sebagai proteksi jatuh di PT Inco. Sabuk pinggang (waist belts) tidak aman. 
  • 35. Penggunaan sebuah Harness  SELALU periksa/ inspeksi harness anda dan hanya digunakan jika dalam kondisi baik/ bagus dan terdapat label warna inspeksi terkini/ terbaru.  SELALU atur/ sesuaikan harness anda agar sesuai dengan anda sebelum digunakan. Penyesuaian penggunaan full body harness yang baik memungkinkan anda memasukkan 2 jari antara badan dan bagian harness (straps).
  • 37. Pemeriksaan Harnesses  Harness harus diperiksa/ inspeksi dan diberi label warna secara tertatur dalam jangka waktu tertentu oleh orang yang berwenang. PT Inco telah menerapkan sistem pelabelan.  Pemakai harness juga harus memeriksa/ inspeksi harnessnya sebelum digunakan (untuk meyakinkan label masih berlaku dan tidak ada tanda-tanda kerusakan).  Jika ditemukan keruskan harness harus segera disngkirkan dan dimusnahkan. Harness juga harus dimusnahkan jika pernah terpakai sewaktu jatuh.
  • 38. Pemeriksaan Harnesses Webbing  terpotong atau teriris  Tergores/ lecet  Bentuk berubah  Terpapar panas/ kimia  membusuk, lapuk, atau kerusakan krn ultraviolet  Kerusakan pada jahitan. D-Ring  Kerusakan fisik termasuk retak, bengkok, pemakaian beban berlebih.  Pergerakan berlebih
  • 39. Inspection of Harnesses BUCKLES  Bengkok,  Retak,  Lidah melengkung/ bengkok,  Gulungan terbuka,  Terbakar (api/ kimia) BELT RING/HOLE  Lubang sabuk terbuka  Terpotong atau teriris  Peregangan berlebih  Rusak karena terbakar (api/ kimia)  Jahitan rusak
  • 41. Tali Lanyard Digunakan untuk menghubungkan suatu harness ke titik jangkar (anchor point) atau tali statis (static line). Dua tali lanyard (double lanyard) Digunakan ketika pekerja membutuhkan untuk melepas dan memasang kembali lanyardnya di ketinggian (100% terikat). Retractable Lanyard Lanyard yang bisa tertarik/ tergulung kembali ke gulungannya. Tali Lanyards
  • 42. Lanyards Double tali lanyard harus digunakan ketika pekerja harus memanjat melalui stuktur atau bergerak sepanjang tali statis (static line) ketika penyangga/ suppot harus dilewati. Jika sambungan tetap/ terus menerus tidak diperlukan, satu tali lanyard bisa digunakan.
  • 43. Shock absorber (peredam kejut) Suatu bagian yang wajib ada pada sistem penghenti jatuh. Ini berguna untuk mengurangi gaya percepatan pada saat jatuh. Shock Absorber (peredam kejut)
  • 44. Jangan menyambung seperti cara- cara ini!
  • 45. Penggunaan Dua/ double tali lanyard Jika dua/ double tali lanyard digunakan bersama peredam kejut (shock absorber) kedua tali lanyard harus tersambung pada level yang sama Jika pekerja memasang salah satu tali lanyardnya ke safety harnessnya (lihat B) peredam kejut (shock absorber) tidak akan berfungsi pada saat jatuh bebas.
  • 46.   Use of Double Lanyards PEREDAM ENERGY TERHUBUNG KE D-RING DI PUNGGUNG PEREDAM ENERGY TIDAK TERHUBUNG KE D-RING DI PUNGGUNG
  • 47.   Use of Double Lanyards JANGAN MENGHUBUNGKAN PEREDAM ENERGI KE TITIK JANGKAR
  • 48. LANYARD dan SHOCK ABSORBER  Terpotong/ teriris  Tergores/ lecet/ berjumbai  meregang  Jahitan rusak  Terbakar (api/ kimia)  Terekspos bhn kimia  Rusak krn sinar ultraviolet atau lapuk/ berjamur HOOKS dan CARABINERS  Kait/ hook atau pengunci bengkok  Retak atau gepeng  Aus pd bagian berputar/ bergerak,  Pin pengancing rusak,  Gulungan terbuka  Pergerakan berlebih pd bagian yang bergerak  Operasi sistem pengunci Pemeriksaan Tali Lanyard
  • 49. Memilih Tali Lanyard Pemilihan tali lanyard harus sesuai situasi Bekerja di Ketinggian. Berikut ini adalah hal-hal yang dipertimbangkan:  Panjang  Tipe (satu atau dua/ double tali lanyard, atau sistem mekanis)  Menggunakan peredam kejut (shock absorber) atau tidak  Tipe pengait/ hook.
  • 51. Perhitungan jarak jatuh pada Penahan Jatuh Perlambatan Jarak jatuh totall Jatuh bebas Faktor Safety/ keaman an
  • 52. Fall Arrest Clearance Calculations RD = LL + DD + HH  RD : Jarak yang diperlukan  LL : Panjang tali lanyard (misal.2 m)  DD : Peredam kejut/ Shock Absorber (1 m)  HH : Jarak antara tinggi D-Ring di belakang/ punggung harness ke kaki pekerja.  C : jarak ke halangan sewaktu jatuh (1 m) e.g. 2m+1m+1.5m+1m=5.5m Perhitungan ini seharusnya dilakukan oleh pengawas/ supervisor anda
  • 53. Clearance Calculations Defleksi/ tarikan/ lengkungan Tali statis (Static Lines) Panjang tali lanyard Perpanjangan peredam kejut (shock absorber) Tinggi antara D-Ring di belakang/ pungging di harness ke kaki pekerja Jarak sisa, minimum 1,0 meter Perhitungan ini seharusnya dilakukan oleh pengawas/ supervisor anda
  • 55. Perencanaan Kondisi Darurat  Cidera akibat tergantung (suspension trauma) dapat terjadi dalam waktu singkat yakni 15 menit setelah tergantung dengan sistem penghenti jatuh (fall arrest).  Pertolongan terhadap orang yang tergantung lebih dari 15 menit harus dilakukan oleh FES untuk menghindari cidera lebih lanjut.  Pengawas (supervisor) dan pekerja harus mengetahui bagaimana memulai rencana pertolongan (rescue plan) jika ada pekerja yang jatuh.  Jika anda mengalami tergantung di harness, anad dapat membatasi efek dari cidera akibat tergantung (suspension trauma) dengan cara menggerakkan/ mengangkat kaki-kaki anda secara bergantian.  Setiap pekerja yang terlibat/ terjatuh dan tergantung oleh sistem penghenti jatuh (fall arrest) harus diperiksa oleh Dokter PTI.
  • 57. Sistem Proteksi Jatuh harus digunakan ketika:  Jika memnungkinkan untuk jatuh dari 1,8 meter atau lebih.  Pekerja bisa terjatuh melalui permukaan yang mereka kerjakan (misal material atap yang rapuh). Rangkuman – Proteksi Jatuh
  • 58. Rangkuman – Proteksi Jatuh 1. SELALU periksa full body harness anda dan peralatan pelengkapnya dan hanay digunakan jika dalam kondisi baik. 2. SELALU sesuaikan/ setel full body harness anda sebelum digunakan (dua jari). 3. SELALU hubungkan tali lanyard anda ke titik jangkar (anchor point) yang aman/ kuat (BUKAN pagar pengaman/ handrail). 4. SELALU bekerja dengan teman/ rekan. 5. SELALU ada rencana pertolongan (rescue plan).
  • 60. Metode Kerja yang Aman ketika Bekerja di Ketinggian
  • 61.  SELALU kendalikan jalan masuk ke area kerja dibawah dengan memasang pita barikade dan rambu.  SELALU amankan perkakas/ peralatan dan material-material lainnya untuk mencegah agar tidak jatuh.  SELALU pertimbangkan keselamatan orang lain yang dibawah anda bekerja. Bekerja diatas Pekerja lain
  • 62.  SELALU gunakan tangga yang sesuai dengan pekerjaan (misal tangga yang tidak mengahtar arus untuk pekerjaan listrik).  SELALU perikasa tangga dan hanya digunakan jika kondisinya baik. Use Of Ladders Penggunaan Tangga
  • 63.  SELALU jaga tiga titik kontak/ temu (satu tangan dan dua kaki atau dua tangan dan satu kaki)  Jaga agar badan anda selalu diantara sisi batang.  Jangan condong keluar dikedua sisi.  Jangan membawa perkakas, peralatan atau material ditangan anda ketika memanjat. Use Of Ladders Penggunaan Tangga
  • 64.  SELALU amankan tangga sebelum digunakan.  JANGAN PERNAH berdiri di dua anak tangga terakhir.  SELALU gunakan aturan perbandingan 4:1 untuk memposisikan tangga.  SELALU pastikan 1 meter bagian dari tangga melewati/ diatas ujung.  JANGAN PERNAH bekerja diatas tangga naik. Penggunaan Tangga
  • 66. Bekerja diatas Atap  SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum mulai bekerja atau ikuti prosedur kerja yang sudah disetujui.  SELALU gunakan pelindung tepi atau suatu sistem pencegah jatuh.  SELALU periksa kondisi atap untuk meyakinkan cukup kuat untuk diijnjak sebelum jalan diatas atap tersebut.  SELALU amankan perkakas dan peralatan untuk mencegah agar tidak meluncur turun dari atap.  SELALU kendalikan area diabwah atap dengan pita barikade dan rambu peringatan ada orang bekerja diatas.
  • 67.  SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai bekerja atau ikuti prosedur yang sudah disetujui.  SELALU yakinkan lampu penerangan cukup, kandungan udara aman dan periksa kondisi permukaan yang akan diinjak sebelum masuk ke plafon.  SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan.  SELALU bekerja dengan teman.  SELALU kendalikan dibawah area kerja langsung dengan pita bariakde dan rambu peringatan orang bekerja diatas. Bekerja di plafon (Ceiling Space)
  • 68.  SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai bekerja atau ikuti prosedur yang sudah disetujui.  SELALU yakinkan semua lubang tertutup/ terkover dengan baik, dan diproteksi dengan pita barikade dan rambu untuk menghindari orang atau peralatan jatuh kedalam lubang tersebut.  SELALU gunakan sistem proteksi jatuh jika diperlukan. Bekerja di sekitar Lubang
  • 69.  SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum memulai bekerja atau ikuti prosedur yang sudah disetujui.  SELALU gunakan penahan jatuh (fall restraint) pada peralatan bergerak JANGAN GUNAKAN penghenti jatuh.  SELALU bekerja didalam pagar pengaman (handrail) dari suatu lantai kerja yang telah melaui proses engineering. Bekerja pada Peralatan Bergerak
  • 70.  Perancah (scaffolding) hanya bisa dilakukan jika perancah tersebut telah diinspeksi dan disetujui untuk digunakan (Scaffolding Tag).  Semua material dan perkakas harus dinaikkan dan diturunkan dengan menggunakan metode yang telah disetujui oleh orang yang kompeten.  Pekerjaan yang dilakukan diatas perancah harus sesuai dengan kemampuan beban dari perancah tersebut.  Selain dari proses pemasangan perancah, selalu tetap berada didalam ruang lantai kerja perancah.  Bila perancah dilengkapi dengan roda-roda, maka roda- roda tersebut harus dikunci kapanpun perancah tersebut digunakan. Bekerja diatas Perancah (Scaffolding)
  • 71.  Izin untuk menggunakan sangkar orang harus dilengkapi sebelum pekerjaan dimulai.  SELALU gunakan full body harness yang dihubungkan ke titik jangkar (anchor point) yang terpisah dari Sangkar Orang (Man-Cage).  SELALU bekerja dengan teman.  SELALU menjaga komunikasi dengan Operator Crane.  SELALU melakukan pekerjaan dari dalam Sangkar Orang (Man-Cage).  SELALU siapkan rencana pertolongan (rescue plan). Bekerja dari Sangkar Orang (Man-Cages)
  • 72.  SELALU berpartisipasi dalam JSA sebelum mulai bekerja atau ikuti prosedur kerja yang telah disetujui.  SELALU gunakan full body harness yang terpasang ke titik jangkar (anchor point).  SELALU bekerja dengan teman.  SELALU siapkan rencana pertolongan (rescue plan).  HANYA orang-orang yang kompeten dan berwenang yang dapat menggunakan peralatan abseiling (naik – turun suatu bidang permukaan yang vertikal atau hampir vertikal) Bekerja DEkat atau Diatas Lereng
  • 75. Kontrol Dokumen Version Date Reason for Change 1.0 March 15, 2006 New 2.0 June 16, 2008 Developing the quality of training package 2.1 Sep 3, 2009 Developing the quality of training package

Editor's Notes

  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 12
  9. 15
  10. 22
  11. 23
  12. 24
  13. 25
  14. 29
  15. 30
  16. 33
  17. 37
  18. 38
  19. 41
  20. 42
  21. 43
  22. 45
  23. 48
  24. 49
  25. 51
  26. 52
  27. 55
  28. 62
  29. 63
  30. 64
  31. 65
  32. 67
  33. 69
  34. 70
  35. 71
  36. 72
  37. 74