Si pi, noviyanti alawiyah, hapzi ali, sistem informasi dalam kegiatan bisnis, universitas mercu buana, 2017
1. Nama : Noviyanti Alawiyah
NIM : 5551612003
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis
Universitas Mercu Buana
2017
2. Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis
Sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di
mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem).
Dalam ketatnya persaingan bisnis saat ini perusahaan harus memiliki inovasi terkait sistem
informasi yang akan memudahkan perusahaan menjalankan bisnisnya. Contoh dari sebuah
sistem informasi yaitu E-Commerce.
E-Commerce merupakan suatu jenis dari mekanisme elektronik yang memfokuskan diri pada
transaks bisnis berbasis individu dengan individu dengan menggunakan medium pertukaran
barang atau jasa baik antara dua buah institute maupun antar instansi atau antara individu dengan
instansi.
Ciri-ciri E-Commerce :
1. Terjadi transaksi antara dua pihak
2. Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi
3. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mechanism perdagangan tersebut
Jenis-jenis E-Commerce :
1. Business to Consumers
2. Business to Business
3. Consumers to Consumers
4. Business to Government
5. Business to Education
Tipe Relasi E-Commerce :
1. Relasi dengan supplier
2. Relasi dengan distributor
3. Relasi dengan partner
4. Relasi dengan konsumen
Kelebihan E-Commerce :
1. Otomatisasi transaksi
2. Sistem yang terintegrasi
3. Terpublikasikan
4. Kemudahan interaksi
5. Kemudahan transaksi
3. Selain 5 (lima) kelebihan E-Commerce kita tidak bisa menghindari ancaman dari sistem
komputerisasi antara lain :
1. Sistem penetration, dimana ada orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke
sistem computer atau biasa kita sebut hacker
2. Authorization violation, yang merupakan penyalahgunaan wewenang
3. Planting, memasukan sesuatu ke sistem
4. Communication monitoring, seseorang dapat mantau bahkan mengakses semua
transaksi rahasia
5. Derail service
6. Repudiation
Dengan adanya ancaman seperti itu maka perlu adanya pengendalian internal dengan tujuan
mengurangi hambatan-hambatan yang bisa berdampak buruk bagi operasional perusahaan.
Sistem pengendalian internal meliputi sruktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang ,
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data,
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.
Ada beberapa sistem informasi yang diperlukan untuk mendudukung sistem pengendalian
internal yaitu :
1. Sistem informasi keuangan
Dimana sistem ini informasi yang diberikan yaitu mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus untuk
pengguna terkait.
Contoh : Buku besar pembantu kas yang akan membantu menyediakan laporan kas yang ada.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Merupakan sistem yang mendukung proses terjadinya transaksi, menjelaskan apa yang terjadi,
kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat
dianalisis dalam berbagai cara untuk memenuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
Contoh : Buku besar pembantu hutang
3. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Tak dapat dipungkiri bahwa sumber daya manusia semakin bertambah, dalam perusahaan akan
sulit jika tidak menggunakan sistem infomasi agar efektif dan efisien.
Contoh : Finger print untuk check kehadiran karyawan yang akan berakibat terhadap pemberian
gaji.
4. 4. Sistem Informasi Pemasaran
Pemasaran atau biasa disebut dengan marketing tak akan luput dari perusahaan karena dapat
menghasilkan penjualan. Ketika pemasaran tersebut dapat diakses oleh siapapun maka semakin
besar pula kesempatan penjualan semakin tinggi.
Contoh : pemasaran melalui on-line
Dengan adanya sistem pengendalian internal maka keutuhan organisasi akan terjaga.