SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sumber: hflp.sdstate.edu/ho311; 14 Desember 2007 
Pertumbuhan dan 
Perkembangan pada 
Tumbuhan
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pertumbuhan dan Perkembangan 
Pertumbuhan dan Perkembangan 
pada Tumbuhan 
pada Tumbuhan 
memiliki meliputi 
Faktor-Faktor yang 
Berpengaruh 
Faktor-Faktor yang 
Berpengaruh 
dibedakan menjadi 
Perkecambahan 
Perkecambahan 
Epigeal 
Epigeal 
FFaaktkotor rI nInteternrnaal l FFaaktkotor rE Ekkssteternrnaal l 
FFaaktkotor rG Geenneetitkik HHoormrmoonn 
PPeerkrekecacammbbaahhaann 
Pertumbuhan 
Pertumbuhan 
Perkecambahan 
Perkecambahan 
Hipogeal 
Hipogeal 
NNuutrtirsisi i CCaahhaayaya SSuuhhuu KKeelelemmbbaappaann AAeerarasisi 
Primer 
Primer 
Pertumbuhan 
Sekunder 
Pertumbuhan 
Sekunder 
PPeemmbbuunnggaaaann 
PPeemmbbeelalahhaann PPeemmbbeenntatannggaann PPeemmaatatannggaann 
terdiri atas 
meliputi 
antara lain 
meliputi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pertumbuhan ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann ppaaddaa TTuummbbuuhhaann 
AA.. PPeennggeerrttiiaann PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann 
BB.. PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann ppaaddaa TTuummbbuuhhaann BBeerrbbiijjii 
CC.. FFaakkttoorr--FFaakkttoorr yyaanngg MMeemmeennggaarruuhhii PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann 
PPeerrkkeemmbbaannggaann TTuummbbuuhhaann
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan 
PPeerrttuummbbuuhhaann 
konsep 
kuantitatif 
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, 
volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan 
irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula) 
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, 
volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan 
irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula) 
Perkembangan 
konsep kualitatif 
Proses perubahan 
yang menyertai 
pertumbuhan 
Meliputi perubahan 
bentuk dan tingkat 
kematangan 
makhluk hidup 
Terjadi diferensiasi sel, 
histogenesis, 
organogenesis, dan 
gametogenesis
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays) 
Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 399
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Proses Pertumbuhan dan 
Perkembangan 
dipengaruhi oleh 
Faktor Internal 
(dari dalam organisme itu sendiri) 
Faktor Eksternal 
(dari lingkungan) 
Pengaruh faktor internal dan faktor 
eksternal saling berinteraksi sehingga 
sulit untuk menentukan mana yang 
paling berpengaruh
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan 
Berbiji 
Biji Bakal biji yang dibuahi 
mengandung 
Embrio (bakal) 
tumbuhan 
Batang lembaga 
(kaulikalis), 
bakal akar 
(radikula), dan 
keping biji 
(kotiledon) 
Cadangan makanan 
(endosperm) 
Biji berendosperm 
atau biji beralbumin 
Biji berendosperm 
atau biji beralbumin 
Biji tak 
berendosperm atau 
biji eksalbumin 
Biji tak 
berendosperm atau 
biji eksalbumin 
Biji bunga matahari Biji jagung 
berasal dari 
terdiri atas 
dibedakan menjadi 
contohnya 
contohnya
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Apakah yang 
dimaksud dengan 
perkecambahan? 
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat 
dalam sebutir biji 
dipengaruhi oleh 
Faktor Internal Faktor Eksternal 
Air, suhu, oksigen, dan 
cahaya 
Hormon, kematangan embrio, 
dan dormansi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Air masuk dalam biji 
melalui mikropil dan 
testa 
secara imbibisi 
Katabolisme dibantu enzim 
Sumber energi 
Penyusun komponen sel 
Pertumbuhan embrio 
Hasil katabolisme
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Cadangan makanan 
pada endosperm KKootitlieleddoonn Bagian lain dari 
Cadangan makanan 
pada endosperm 
Bagian lain dari 
bakal biji 
bakal biji 
Cadangan Makanan Utama pada Biji/% Berat Kering 
Jenis Amilum Protein Lemak 
Barley (Hordeum vulgare) 
Jagung (Zea mays) 
Gandum (Triticum aestivum) 
Kapri (Pisum sativum) 
Kedelai (Glycine max) 
Kacang tanah (Arachis 
hypogaea) 
76 
75 
75 
56 
26 
12 
12 
12 
12 
24 
37 
31 
3 
9 
2 
6 
17 
48 
diperoleh dari
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sebagai makhluk hidup, tumbuhan melakukan 
respirasi guna menghasilkan energi untuk metabolisme dan 
pertumbuhannya 
Ketika berkecambah, biji melakukan respirasi dengan sangat 
cepat dan membutuhkan oksigen untuk proses respirasi 
aerob 
Cahaya 
Pada beberapa jenis tumbuhan, 
diperlukan untuk 
perkecambahan bijinya 
Pada beberapa jenis tumbuhan lainnya, 
justru menghambat perkecambahan biji 
(aktivitas hormon) 
Cahaya diperlukan untuk pembentukan klorofil dan untuk 
meningkatkan pembentangan daun
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Kecambah yang ditumbuhkan 
pada tempat yang gelap 
akan tumbuh lebih cepat, 
batangnya menjadi sangat 
panjang, tetapi daunnya 
berwarna kuning karena tidak 
terbentuk klorofil
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Tanaman Normal 
Kecambah yang 
ditumbuhkan pada tempat 
yang cukup terang 
akan tumbuh agak 
lambat, tetapi 
berdaun hijau
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Proses perkecambahan 
selanjutnya 
Setelah kulit biji pecah, organ 
pertama yang muncul 
Radikula 
Plumula 
(kuncup primer pucuk batang lembaga) 
Kotiledon ada yang tetap berada di dalam tanah dan ada yang 
terangkat ke atas tanah 
Berdasarkan posisi kotiledonnya 
Perkecambahan Epigeal Perkecambahan Hipogeal
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkecambahan 
Epigeal 
Pada 
biji bunga matahari
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkecambahan 
Epigeal 
Kotiledon terangkat ke atas tanah 
karena pertumbuhan memanjang bagian 
hipokotil. 
Kotiledon muncul sebagai keping biji 
hijau. Hipokotil berbentuk kait dan ujung 
plumula terletak di antara dua keping 
biji. 
Tujuannya, agar ujung plumula terlindung 
dari kerusakan akibat abrasi tanah.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkecambahan 
Hipogeal 
Pada biji 
kacang kara (dikotil)
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkecambahan 
Hipogeal 
Pada biji 
jagung (monokotil)
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkecambahan 
Hipogeal 
Kotiledon tetap berada di dalam tanah. 
Plumula terbawa ke atas tanah karena 
pertumbuhan memanjang bagian epikotil. 
Hal itu disebabkan pertumbuhan hipokotilnya 
sangat sedikit atau tidak memanjang sama 
sekali sehingga kotiledonnya tetap berada di dalam 
testa, dengan tunas muda dan akar muncul dari 
dalam biji.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
2. Pertumbuhan Primer 
Pertambahan tinggi 
Pertambahan panjang 
Kecambah mengalami pertumbuhan primer 
untuk membentuk tumbuhan herbaseus 
(tidak berkayu).
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pertumbuhan primer diawali oleh 
pembelahan sel­sel 
meristem apikal 
Sel­sel 
meristem yang terdapat pada 
pucuk batang dan ujung akar 
Bagian terluar ujung akar dilindungi oleh 
tudung akar (kaliptra) 
Di sebelah dalam tudung akar terdapat 
daerah meristem apikal 
Daerah meristem apikal terdiri atas 
Daerah pembelahan 
sel 
Daerah 
pembentangan sel 
Daerah 
pematangan sel
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pola pertumbuhan primer pada 
batang dan akar tumbuhan 
dikotil 
Sumber: Clegg dan Mackean, 
2000: 408
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Perkembangan meristem apikal pada 
tumbuhan Angiospermae 
Teori Histogen 
Teori 
Tunika­korpus
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Teori Histogen 
oleh Hanstein 1868 
Setiap titik tumbuh batang dan akar terdiri atas lapisan sel 
yang disebut … 
HISTOGE 
N 
Terdiri atas 
Plerom Dermatogen Periblem 
Lapisan di antara plerom dan 
dermatogen 
Lapisan paling luar yang akan membentuk epidermis 
Bagian pusat yang kemudian akan membentuk empulur dan jaringan pengangkut 
primer
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Teori Tunika­korpus 
oleh Schmidt 1924 
Titik tumbuh batang tumbuhan terdiri atas dua zona yang terpisah 
susunannya, yaitu … 
TUNIKA 
Bagian paling luar dari titik tumbuh. Bagian tersebut terdiri atas 
beberapa lapisan sel yang berkumpul membentuk seludang dan 
kemudian berkembang membentuk jaringan primer. Sel­sel 
terus 
membelah, terutama pada bidang pembelahan antiklinal (tegak lurus 
dengan permukaan organ) sehingga lapisannya makin meluas. 
KORPUS 
Bagian pusat titik tumbuh. Sel­sel 
pada bagian ini bersifat 
meristematis dan membelah ke segala arah.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
a. Daerah Pembelahan Sel atau Daerah Divisi 
Terlihat tersusun oleh sel­sel 
meristem yang berbentuk kotak dan 
berukuran sangat kecil 
b. Daerah Pembentangan Sel atau Daerah Elongasi 
 Terdapat tepat di belakang daerah pembelahan sel 
 Sel­sel 
mengalami pemanjangan dan perbesaran 
 Pembentangan sel akan mendorong akar menembus tanah 
 Di daerah ini juga akan terjadi diferensiasi 
 Jaringan muda secara terus­menerus 
akan berkembang dan 
berdiferensiasi membentuk jaringan dewasa 
c. Daerah Pematangan Sel atau Daerah Maturasi 
 Terdapat di belakang daerah pembentangan 
 Sel­sel 
telah mengalami diferensiasi dan telah sempurna 
perkembangannya 
 Contoh, pada daerah pematangan sel terdapat rambut akar
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
3. Pertumbuhan Sekunder 
Terjadi pada tumbuhan perenial 
(tahunan) berkayu 
Hasil pembelahan sel­sel 
meristem 
lateral 
Kambium vaskuler Kambium gabus 
Jaringan yang bersifat meristematis sehingga sel­selnya 
memiliki kemampuan untuk 
tetap aktif membelah 
melibatkan
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Sel­sel 
kambium 
vaskuler 
terletak di 
antara xilem 
dan floem Sel­sel 
kambium vaskuler 
melakukan pembelahan 
ke arah dalam 
membentuk jaringan 
xilem sekunder dan ke 
arah luar membentuk 
jaringan floem sekunder 
Pembelahan sel­sel 
kambium vaskuler 
menghasilkan 
pertambahan 
diameter batang
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Tahap-tahap pada tahun pertama pertumbuhan sekunder batang dan akar 
tanaman dikotil. 
Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 411
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Pembelahan kambium vaskuler terjadi sepanjang 
tahun, tetapi kecepatan pembelahan pada musim hujan dan musim 
kemarau tidak sama. 
Pada musim hujan, kecepatan pembelahannya 
lebih tinggi sehingga menghasilkan 
pertambahan diameter batang yang lebih 
besar.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Jika mengamati penampang melintang batang pohon yang ditebang, 
Anda akan mendapatkan bentuk lingkaran­lingkaran 
pada batang pohon 
yang disebut…….. lingkaran 
Gambar Lingkaran Tahun 
Sumber: Sumadia (ed.), 1996: 24–25 
tahun 
Kita dapat menentukan umur suatu pohon dengan melihat 
jumlah lingkaran tahunnya
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
4. Pembungaan 
Proses pembentukan 
bunga 
Proses yang sangat kompleks yang 
meliputi banyak tahapan 
perkembangan dan semuanya 
harus berhasil dilangsungkan 
untuk memperoleh hasil akhir, 
yaitu biji.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Tahap pertama proses pembungaan 
Induksi bunga (evokasi) Inisiasi bunga 
Tahap perkembangan 
kuncup bunga menuju 
Tahap bunga mekar bunga mekar (anthesis) 
(anthesis) 
Tahap penyerbukan dan 
pembuahan 
Perkembangan buah 
muda menuju 
kemasakan buah dan biji
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi 
Pertumbuhan dan Perkembangan 
Tumbuhan 
Faktor 
Internal 
Faktor 
Eksternal
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Faktor 
Internal 
Genetik 
mengendalikan 
Hormon 
untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 
Hormon merupakan suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang 
dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan reaksi fsiologis yang besar 
Hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan disebut fitohormon
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
fitohormon 
a. Auksin 
b. Giberelin 
c. Sitokinin 
d. Asam Absisat (ABA) 
e. Etilen
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
a. Auksin 
Ditemukan oleh Fritz Went, seorang ahli fisiologi Belanda tahun 1928 
Dihasilkan pada daerah meristem, seperti pucuk batang 
dan ujung akar 
yang paling dikenal adalah 
IAA (indole acetic acid) 
strukturnya mirip dengan 
struktur asam amino 
triptofan 
disintesis di meristem 
apikal, daun­daun 
muda, 
dan biji 
Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya 
dihambat oleh adanya cahaya
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Peranan Auksin 
1) berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel 
2) merangsang pembelahan sel­sel 
kambium lateral, untuk 
pertumbuhan sekunder 
3) meningkatkan perkembangan bunga dan buah 
4) merangsang pembentukan akar lateral 
5) untuk menghasilkan buah tanpa biji 
6) menghambat pembentukan tunas lateral 
7) menghambat pematangan buah dan penuaan daun 
8) mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Hormon auksin merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan 
kuncup apikal yang sangat cepat sehingga menghambat 
pertumbuhan kuncup lateral yang ada di bawahnya. Tingkat 
dominansi kuncup apikal bervariasi pada berbagai jenis 
tumbuhan 
Gambar Auksin dan dominansi apikal 
Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 427
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Mengapa batangnya 
melengkung?
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Kuncup apikal yang sedang tumbuh 
menghasilkan hormon auksin. Sementara 
itu, kerja auksin dihambat oleh adanya 
cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal 
diarahkan pada cahaya matahari, akan 
terjadi pengangkutan auksin dari bagian 
yang terkena cahaya ke bagian yang 
terlindung dari cahaya. Pada keadaan 
demikian, auksin akan merangsang 
pertumbuhan sel-sel pada bagian yang 
terlindung tersebut. 
Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan 
sel-sel pada bagian yang terkena cahaya 
matahari akan terhambat karena 
konsentrasi auksin yang rendah. 
Akibatnya, batang akan tumbuh 
melengkung ke arah datangnya cahaya 
matahari
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
b. Giberelin 
Ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit tanaman 
dari Jepang bernama E. Kurosawa 
Diisolasi dari jamur Gibberella fujikuroi yang merupakan 
parasit pada tanaman padi 
A B 
Giberelin memiliki pengaruh dramatis pada pertumbuhan batang, 
Tanaman (A) tumbuh normal, sedangkan tanaman (B) tumbuh pesat
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Peranan Giberelin 
1) bersama dengan auksin merangsang pembelahan dan 
pemanjangan sel 
2) merangsang pertumbuhan batang dan daun 
3) menghilangkan sifat kerdil tanaman 
4) pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar 
5) merangsang perkecambahan 
6) merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang 
(long day plant) 
7) merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan 
buluh serbuk sari 
8) menghambat pertumbuhan akar adventif 
9) mematahkan dormansi sebagian besar jenis biji
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
c. Sitokinin 
Ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954 
Macam sitokinin 
kinetin 
zeatin (pada jagung) 
benzil amino purin (BAP) 
Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem 
Penuaan (senescence) terjadi pada daun 
sebelah kiri yang tidak diberi sitokinin. 
Daun di sebelah kanan diberi sitokinin.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
PPeerraannaann SSiittookkiinniinn 
1) bersama dengan auksin dan giberelin merangsang 
pembelahan sel­sel 
tanaman 
2) menghambat dominansi apikal oleh auksin 
3) merangsang pertumbuhan kuncup lateral 
4) merangsang pemanjangan titik tumbuh 
5) mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan 
embrio 
6) merangsang pembentukan akar cabang 
7) menghambat proses penuaan (senescence) daun
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
d. Asam Absisat (ABA) 
Ditemukan oleh P.F. Wareing dan F.T. Addicott tahun 1963 
disebut juga 
’hormon stress’ 
karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman 
dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan 
oleh jaringan pengangkut 
Kekurangan ABA dapat mencegah 
dormansi biji pada jagung. Beberapa biji 
jagung berkecambah secara prematur 
membentuk koleoptil (tanda panah) 
Sumber: Solomon, 1993: 770
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
e. Etilen 
Hormon tumbuhan yang berbentuk gas, tidak berwarna, 
dan berbau seperti eter 
Dihasilkan oleh ruas­ruas 
batang, buah yang matang, 
dan jaringan yang menua 
Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 433 
Suatu demonstrasi penggunaan buah tomat matang sebagai 
sumber etilen untuk mematangkan buah tomat mentah.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
mempercepat pematangan buah 
P 
e 
r 
a 
n 
a 
n 
E 
t 
i 
l 
e 
n 
merangsang penuaan daun dan 
pembusukan buah 
bersama dengan auksin dapat 
memacu pembungaan 
menghambat pertumbuhan akar dan 
batang pada saat stress
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Interaksi Hormon 
sinergisme 
saling berinteraksi untuk memperkuat 
pengaruh hormon lainnya 
antagonisme 
saling berlawanan 
Contoh…..???
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Faktor 
Eksternal 
a. Nutrisi 
b. Cahaya 
c. Suhu 
d. Kelembapan 
e. Aerasi
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
a. Nutrisi 
diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai 
penyusun komponen­komponen 
sel bagi 
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan 
Unsur makro 
(makronutrisi) 
(unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak) 
Unsur mikro 
(mikronutrisi) 
(unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit)
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Apabila suatu unsur tidak dapat 
tercukupi, tanaman akan 
mengalami defisiensi 
Defisiensi suatu unsur akan 
menyebabkan pertumbuhan 
dan perkembangan tanaman 
terganggu
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Gejala yang mungkin timbul akibat 
defisiensi unsur hara 
Defisiensi nitrogen 
Kekurangan nitrogen 
(dari nitrat) 
Tumbuhan tumbuh jelek 
dan berwarna hijau muda 
Permukaan daun bagian 
bawah berwarna kuning 
atau cokelat muda dan 
batang pendek serta kurus
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Defisiensi potasium (kalium) 
Kekurangan potasium 
(kalium) 
Tumbuhan memiliki tunas 
yang kecil dan ujung­ujung 
daun mudanya mati 
Daun yang lebih tua 
memperlihatkan gejala 
klorosis dengan ujung 
pinggirnya mengering dan 
berwarna kecokelatan 
Pada pinggir daun biasanya 
terdapat banyak bercak 
cokelat
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Defisiensi fosfor 
Tumbuhan tumbuh jelek 
dengan daun berwarna 
hijau kebiruan 
Bagian bawah daun 
kadang berwarna 
seperti karat dengan 
bercak ungu atau 
cokelat 
Kekurangan fosfor 
(dari fosfat)
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Defisiensi magnesium 
Kekurangan magnesium 
Menunjukkan gejala 
klorosis (daun tidak 
berwarna hijau karena 
kekurangan klorofl) 
Hal itu terjadi karena 
magnesium diperlukan 
untuk pembentukan 
klorofil
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Defisiensi besi 
Daun muda mengalami klorosis parah, tetapi tulang 
daun utamanya tetap hijau seperti biasa. 
Kadang­kadang 
muncul bercak cokelat. Sebagian 
atau keseluruhan daun mungkin mati. 
Defisiensi seng 
Terjadinya gejala klorosis antarpertulangan daun 
yang akhirnya menyebabkan nekrosis (jaringannya 
berwarna gelap) dan menghasilkan pigmentasi 
ungu. 
Jumlah daun sedikit dan bentuknya mengecil, ruas 
batang pendek, tunas berbentuk roset, serta 
produksi buah rendah. 
Daun gugur dengan cepat.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Fungsi Berbagai Nutrisi bagi Tanaman
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
b. Cahaya 
fotosintesis 
glukosa 
sumber energi 
hasil 
menghambat 
aktivitas hormon auksin 
tumbuh sangat cepat, tetapi berdaun pucat
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Respons terhadap lama penyinaran 
Fotoperiodisme 
Respon tumbuhan terhadap lama waktu 
terang (siang) dan gelap (malam) setiap 
harinya. 
Krisan merupakan 
tanaman hari pendek. 
Tanaman di sebelah kiri, 
yang berbunga, 
mendapat penyinaran 
selama 8 jam dan 16 jam 
gelap. 
Tanaman di sebelah 
kanan mendapat 16 jam 
penyinaran dan 8 jam 
gelap.
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
c. Suhu 
Berpengaruh terhadap aktivitas enzim 
Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan 
sebagai katalisator dalam reaksi­reaksi 
kimia di dalam sel. 
Enzim hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya 
optimal. 
Peran suhu terhadap transpirasi 
Suhu naik transpirasi juga akan naik 
kehilangan lebih banyak air 
pertumbuhan tanaman menjadi terganggu
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
d. Kelembapan 
Berpengaruh terhadap laju penguapan atau 
transpirasi 
Jika kelembapan rendah, laju transpirasi meningkat 
sehingga penyerapan air dan zat­zat 
mineral juga 
meningkat 
Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi 
untuk pertumbuhan tanaman
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
Kandungan oksigen 
di dalam tanah Kandungan 
cukup 
Aerasinya 
baik 
e. Aerasi 
untuk respirasi 
pada akar 
Bermanfaat dalam perkembangan sel­sel 
akar 
dan juga berguna untuk membantu 
penyerapan nutrisi 
dari dalam tanah

More Related Content

What's hot

Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKWulung Gono
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGNia Hardianti
 
Kebijakan dan Praktek Konservasi di Indonesia
Kebijakan dan Praktek Konservasi di IndonesiaKebijakan dan Praktek Konservasi di Indonesia
Kebijakan dan Praktek Konservasi di IndonesiaMuhammad Budi Agung
 
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan FitriDamayanti9
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupAnggraeniKusumaWarda
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Muhamad Toha
 
Metabolisme fotosintesis respirasi
Metabolisme fotosintesis respirasiMetabolisme fotosintesis respirasi
Metabolisme fotosintesis respirasigayatriwizik
 
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesis
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesisMetabolisme,fotosintesis n kemosintesis
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesissaut_siadari
 
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...Ke Ditha
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatCatatan Medis
 
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPABab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasiEva Utami
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN Ida Agustina
 
Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"Syifa Sahaliya
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanNaflah Ariqah
 

What's hot (20)

Fitohormon
FitohormonFitohormon
Fitohormon
 
Biologi fotosintesis
Biologi fotosintesisBiologi fotosintesis
Biologi fotosintesis
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
 
Kebijakan dan Praktek Konservasi di Indonesia
Kebijakan dan Praktek Konservasi di IndonesiaKebijakan dan Praktek Konservasi di Indonesia
Kebijakan dan Praktek Konservasi di Indonesia
 
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
Fisiologi Tumbuhan Pendahuluan
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidupPertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
 
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
Buku xii bab 1 (Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan)
 
Metabolisme fotosintesis respirasi
Metabolisme fotosintesis respirasiMetabolisme fotosintesis respirasi
Metabolisme fotosintesis respirasi
 
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesis
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesisMetabolisme,fotosintesis n kemosintesis
Metabolisme,fotosintesis n kemosintesis
 
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...
LAPORAN BIOLOGI : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Perke...
 
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf PusatC7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
C7 Fisiologi Sistem Saraf Pusat
 
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPABab 4  reproduksi sel kelas XII SMA IPA
Bab 4 reproduksi sel kelas XII SMA IPA
 
Anatomi serangga
Anatomi seranggaAnatomi serangga
Anatomi serangga
 
Sistem respirasi
Sistem respirasiSistem respirasi
Sistem respirasi
 
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
MAKALAH PENUAAN DAN PENGGUGURAN FISIOLOGI TUMBUHAN
 
Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"Biologi "Materi Genetik"
Biologi "Materi Genetik"
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Respirasi fistum1
Respirasi fistum1Respirasi fistum1
Respirasi fistum1
 

Similar to PertumbuhanTumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)massonie44
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNMira Sandrana
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganxempat
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailIsmail Fizh
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanKurnia Wardhani
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanRizka Pratiwi
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganSri Sihaloho
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIseu Pranyoto
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Ramadhani Sardiman
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganLintang Nirasmara
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganIr. Zakaria, M.M
 
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiBab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiSiti Irmawati
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)afinnafia
 

Similar to PertumbuhanTumbuhan (20)

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan materi kelas_12_biologi (1)
 
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUNPRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
PRAKTIKUM BIOLOGI TIMUN
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : IsmailPertumbuhan dan perkembangan : Ismail
Pertumbuhan dan perkembangan : Ismail
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhanPertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
 
Laporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahanLaporan penelitian perkecambahan
Laporan penelitian perkecambahan
 
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayantiPertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
Pertmbhn&perkmbgn revisi nurhayanti
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Kelompok 11
Kelompok 11Kelompok 11
Kelompok 11
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Pertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembanganPertumbuhan perkembangan
Pertumbuhan perkembangan
 
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
Biologi - Percobaan Pertumbuhan Biji Kacang Hijau 2 (Isi)
 
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan PerkembanganPertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
 
Modul xii sm tnew
Modul xii sm tnewModul xii sm tnew
Modul xii sm tnew
 
Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembanganPertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan
 
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasiBab i pertumbuhan dan konsultasi
Bab i pertumbuhan dan konsultasi
 
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (tumbuhan)
 

More from dwihartono_62 (20)

Biologi(1)
Biologi(1)Biologi(1)
Biologi(1)
 
Buku x bab 4
Buku x bab 4Buku x bab 4
Buku x bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku x bab 11
Buku x bab 11Buku x bab 11
Buku x bab 11
 
Buku x bab 10
Buku x bab 10Buku x bab 10
Buku x bab 10
 
Buku x bab 9
Buku x bab 9Buku x bab 9
Buku x bab 9
 
Buku x bab 8
Buku x bab 8Buku x bab 8
Buku x bab 8
 
Buku x bab 7
Buku x bab 7Buku x bab 7
Buku x bab 7
 
Buku x bab 6
Buku x bab 6Buku x bab 6
Buku x bab 6
 
Buku x bab 5
Buku x bab 5Buku x bab 5
Buku x bab 5
 
Buku x bab 3
Buku x bab 3Buku x bab 3
Buku x bab 3
 
Buku x bab 2
Buku x bab 2Buku x bab 2
Buku x bab 2
 
Buku x bab 1
Buku x bab 1Buku x bab 1
Buku x bab 1
 
Buku xi bab 10
Buku xi bab 10Buku xi bab 10
Buku xi bab 10
 
Buku xi bab 4
Buku xi bab 4Buku xi bab 4
Buku xi bab 4
 
Hal depan
Hal depanHal depan
Hal depan
 
Buku xi bab 9
Buku xi bab 9Buku xi bab 9
Buku xi bab 9
 
Buku xi bab 8
Buku xi bab 8Buku xi bab 8
Buku xi bab 8
 
Buku xi bab 7
Buku xi bab 7Buku xi bab 7
Buku xi bab 7
 
Buku xi bab 6
Buku xi bab 6Buku xi bab 6
Buku xi bab 6
 

PertumbuhanTumbuhan

  • 1. 1 2 3 4 5 6 7 Sumber: hflp.sdstate.edu/ho311; 14 Desember 2007 Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
  • 2. 1 2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan pada Tumbuhan memiliki meliputi Faktor-Faktor yang Berpengaruh Faktor-Faktor yang Berpengaruh dibedakan menjadi Perkecambahan Perkecambahan Epigeal Epigeal FFaaktkotor rI nInteternrnaal l FFaaktkotor rE Ekkssteternrnaal l FFaaktkotor rG Geenneetitkik HHoormrmoonn PPeerkrekecacammbbaahhaann Pertumbuhan Pertumbuhan Perkecambahan Perkecambahan Hipogeal Hipogeal NNuutrtirsisi i CCaahhaayaya SSuuhhuu KKeelelemmbbaappaann AAeerarasisi Primer Primer Pertumbuhan Sekunder Pertumbuhan Sekunder PPeemmbbuunnggaaaann PPeemmbbeelalahhaann PPeemmbbeenntatannggaann PPeemmaatatannggaann terdiri atas meliputi antara lain meliputi
  • 3. 1 2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann ppaaddaa TTuummbbuuhhaann AA.. PPeennggeerrttiiaann PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann BB.. PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann ppaaddaa TTuummbbuuhhaann BBeerrbbiijjii CC.. FFaakkttoorr--FFaakkttoorr yyaanngg MMeemmeennggaarruuhhii PPeerrttuummbbuuhhaann ddaann PPeerrkkeemmbbaannggaann TTuummbbuuhhaann
  • 4. 1 2 3 4 5 6 7 A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan PPeerrttuummbbuuhhaann konsep kuantitatif Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula) Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang sifatnya tetap dan irreversible (tidak dapat balik ke kondisi semula) Perkembangan konsep kualitatif Proses perubahan yang menyertai pertumbuhan Meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan makhluk hidup Terjadi diferensiasi sel, histogenesis, organogenesis, dan gametogenesis
  • 5. 1 2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman jagung (Zea mays) Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 399
  • 6. 1 2 3 4 5 6 7 Proses Pertumbuhan dan Perkembangan dipengaruhi oleh Faktor Internal (dari dalam organisme itu sendiri) Faktor Eksternal (dari lingkungan) Pengaruh faktor internal dan faktor eksternal saling berinteraksi sehingga sulit untuk menentukan mana yang paling berpengaruh
  • 7. 1 2 3 4 5 6 7 B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Berbiji Biji Bakal biji yang dibuahi mengandung Embrio (bakal) tumbuhan Batang lembaga (kaulikalis), bakal akar (radikula), dan keping biji (kotiledon) Cadangan makanan (endosperm) Biji berendosperm atau biji beralbumin Biji berendosperm atau biji beralbumin Biji tak berendosperm atau biji eksalbumin Biji tak berendosperm atau biji eksalbumin Biji bunga matahari Biji jagung berasal dari terdiri atas dibedakan menjadi contohnya contohnya
  • 8. 1 2 3 4 5 6 7 Apakah yang dimaksud dengan perkecambahan? Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebutir biji dipengaruhi oleh Faktor Internal Faktor Eksternal Air, suhu, oksigen, dan cahaya Hormon, kematangan embrio, dan dormansi
  • 9. 1 2 3 4 5 6 7 Air masuk dalam biji melalui mikropil dan testa secara imbibisi Katabolisme dibantu enzim Sumber energi Penyusun komponen sel Pertumbuhan embrio Hasil katabolisme
  • 10. 1 2 3 4 5 6 7 Cadangan makanan pada endosperm KKootitlieleddoonn Bagian lain dari Cadangan makanan pada endosperm Bagian lain dari bakal biji bakal biji Cadangan Makanan Utama pada Biji/% Berat Kering Jenis Amilum Protein Lemak Barley (Hordeum vulgare) Jagung (Zea mays) Gandum (Triticum aestivum) Kapri (Pisum sativum) Kedelai (Glycine max) Kacang tanah (Arachis hypogaea) 76 75 75 56 26 12 12 12 12 24 37 31 3 9 2 6 17 48 diperoleh dari
  • 11. 1 2 3 4 5 6 7 Sebagai makhluk hidup, tumbuhan melakukan respirasi guna menghasilkan energi untuk metabolisme dan pertumbuhannya Ketika berkecambah, biji melakukan respirasi dengan sangat cepat dan membutuhkan oksigen untuk proses respirasi aerob Cahaya Pada beberapa jenis tumbuhan, diperlukan untuk perkecambahan bijinya Pada beberapa jenis tumbuhan lainnya, justru menghambat perkecambahan biji (aktivitas hormon) Cahaya diperlukan untuk pembentukan klorofil dan untuk meningkatkan pembentangan daun
  • 12. 1 2 3 4 5 6 7 Kecambah yang ditumbuhkan pada tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat, batangnya menjadi sangat panjang, tetapi daunnya berwarna kuning karena tidak terbentuk klorofil
  • 13. 1 2 3 4 5 6 7 Tanaman Normal Kecambah yang ditumbuhkan pada tempat yang cukup terang akan tumbuh agak lambat, tetapi berdaun hijau
  • 14. 1 2 3 4 5 6 7 Proses perkecambahan selanjutnya Setelah kulit biji pecah, organ pertama yang muncul Radikula Plumula (kuncup primer pucuk batang lembaga) Kotiledon ada yang tetap berada di dalam tanah dan ada yang terangkat ke atas tanah Berdasarkan posisi kotiledonnya Perkecambahan Epigeal Perkecambahan Hipogeal
  • 15. 1 2 3 4 5 6 7 Perkecambahan Epigeal Pada biji bunga matahari
  • 16. 1 2 3 4 5 6 7 Perkecambahan Epigeal Kotiledon terangkat ke atas tanah karena pertumbuhan memanjang bagian hipokotil. Kotiledon muncul sebagai keping biji hijau. Hipokotil berbentuk kait dan ujung plumula terletak di antara dua keping biji. Tujuannya, agar ujung plumula terlindung dari kerusakan akibat abrasi tanah.
  • 17. 1 2 3 4 5 6 7 Perkecambahan Hipogeal Pada biji kacang kara (dikotil)
  • 18. 1 2 3 4 5 6 7 Perkecambahan Hipogeal Pada biji jagung (monokotil)
  • 19. 1 2 3 4 5 6 7 Perkecambahan Hipogeal Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Plumula terbawa ke atas tanah karena pertumbuhan memanjang bagian epikotil. Hal itu disebabkan pertumbuhan hipokotilnya sangat sedikit atau tidak memanjang sama sekali sehingga kotiledonnya tetap berada di dalam testa, dengan tunas muda dan akar muncul dari dalam biji.
  • 20. 1 2 3 4 5 6 7 2. Pertumbuhan Primer Pertambahan tinggi Pertambahan panjang Kecambah mengalami pertumbuhan primer untuk membentuk tumbuhan herbaseus (tidak berkayu).
  • 21. 1 2 3 4 5 6 7 Pertumbuhan primer diawali oleh pembelahan sel­sel meristem apikal Sel­sel meristem yang terdapat pada pucuk batang dan ujung akar Bagian terluar ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra) Di sebelah dalam tudung akar terdapat daerah meristem apikal Daerah meristem apikal terdiri atas Daerah pembelahan sel Daerah pembentangan sel Daerah pematangan sel
  • 22. 1 2 3 4 5 6 7 Pola pertumbuhan primer pada batang dan akar tumbuhan dikotil Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 408
  • 23. 1 2 3 4 5 6 7 Perkembangan meristem apikal pada tumbuhan Angiospermae Teori Histogen Teori Tunika­korpus
  • 24. 1 2 3 4 5 6 7 Teori Histogen oleh Hanstein 1868 Setiap titik tumbuh batang dan akar terdiri atas lapisan sel yang disebut … HISTOGE N Terdiri atas Plerom Dermatogen Periblem Lapisan di antara plerom dan dermatogen Lapisan paling luar yang akan membentuk epidermis Bagian pusat yang kemudian akan membentuk empulur dan jaringan pengangkut primer
  • 25. 1 2 3 4 5 6 7 Teori Tunika­korpus oleh Schmidt 1924 Titik tumbuh batang tumbuhan terdiri atas dua zona yang terpisah susunannya, yaitu … TUNIKA Bagian paling luar dari titik tumbuh. Bagian tersebut terdiri atas beberapa lapisan sel yang berkumpul membentuk seludang dan kemudian berkembang membentuk jaringan primer. Sel­sel terus membelah, terutama pada bidang pembelahan antiklinal (tegak lurus dengan permukaan organ) sehingga lapisannya makin meluas. KORPUS Bagian pusat titik tumbuh. Sel­sel pada bagian ini bersifat meristematis dan membelah ke segala arah.
  • 26. 1 2 3 4 5 6 7 a. Daerah Pembelahan Sel atau Daerah Divisi Terlihat tersusun oleh sel­sel meristem yang berbentuk kotak dan berukuran sangat kecil b. Daerah Pembentangan Sel atau Daerah Elongasi  Terdapat tepat di belakang daerah pembelahan sel  Sel­sel mengalami pemanjangan dan perbesaran  Pembentangan sel akan mendorong akar menembus tanah  Di daerah ini juga akan terjadi diferensiasi  Jaringan muda secara terus­menerus akan berkembang dan berdiferensiasi membentuk jaringan dewasa c. Daerah Pematangan Sel atau Daerah Maturasi  Terdapat di belakang daerah pembentangan  Sel­sel telah mengalami diferensiasi dan telah sempurna perkembangannya  Contoh, pada daerah pematangan sel terdapat rambut akar
  • 27. 1 2 3 4 5 6 7 3. Pertumbuhan Sekunder Terjadi pada tumbuhan perenial (tahunan) berkayu Hasil pembelahan sel­sel meristem lateral Kambium vaskuler Kambium gabus Jaringan yang bersifat meristematis sehingga sel­selnya memiliki kemampuan untuk tetap aktif membelah melibatkan
  • 28. 1 2 3 4 5 6 7 Sel­sel kambium vaskuler terletak di antara xilem dan floem Sel­sel kambium vaskuler melakukan pembelahan ke arah dalam membentuk jaringan xilem sekunder dan ke arah luar membentuk jaringan floem sekunder Pembelahan sel­sel kambium vaskuler menghasilkan pertambahan diameter batang
  • 29. 1 2 3 4 5 6 7 Tahap-tahap pada tahun pertama pertumbuhan sekunder batang dan akar tanaman dikotil. Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 411
  • 30. 1 2 3 4 5 6 7 Pembelahan kambium vaskuler terjadi sepanjang tahun, tetapi kecepatan pembelahan pada musim hujan dan musim kemarau tidak sama. Pada musim hujan, kecepatan pembelahannya lebih tinggi sehingga menghasilkan pertambahan diameter batang yang lebih besar.
  • 31. 1 2 3 4 5 6 7 Jika mengamati penampang melintang batang pohon yang ditebang, Anda akan mendapatkan bentuk lingkaran­lingkaran pada batang pohon yang disebut…….. lingkaran Gambar Lingkaran Tahun Sumber: Sumadia (ed.), 1996: 24–25 tahun Kita dapat menentukan umur suatu pohon dengan melihat jumlah lingkaran tahunnya
  • 32. 1 2 3 4 5 6 7 4. Pembungaan Proses pembentukan bunga Proses yang sangat kompleks yang meliputi banyak tahapan perkembangan dan semuanya harus berhasil dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir, yaitu biji.
  • 33. 1 2 3 4 5 6 7 Tahap pertama proses pembungaan Induksi bunga (evokasi) Inisiasi bunga Tahap perkembangan kuncup bunga menuju Tahap bunga mekar bunga mekar (anthesis) (anthesis) Tahap penyerbukan dan pembuahan Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji
  • 34. 1 2 3 4 5 6 7 C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Faktor Internal Faktor Eksternal
  • 35. 1 2 3 4 5 6 7 Faktor Internal Genetik mengendalikan Hormon untuk proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Hormon merupakan suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang dalam jumlah sedikit dapat menyebabkan reaksi fsiologis yang besar Hormon yang dihasilkan oleh tumbuhan disebut fitohormon
  • 36. 1 2 3 4 5 6 7 fitohormon a. Auksin b. Giberelin c. Sitokinin d. Asam Absisat (ABA) e. Etilen
  • 37. 1 2 3 4 5 6 7 a. Auksin Ditemukan oleh Fritz Went, seorang ahli fisiologi Belanda tahun 1928 Dihasilkan pada daerah meristem, seperti pucuk batang dan ujung akar yang paling dikenal adalah IAA (indole acetic acid) strukturnya mirip dengan struktur asam amino triptofan disintesis di meristem apikal, daun­daun muda, dan biji Sifat hormon auksin adalah aktivitasnya dihambat oleh adanya cahaya
  • 38. 1 2 3 4 5 6 7 Peranan Auksin 1) berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel 2) merangsang pembelahan sel­sel kambium lateral, untuk pertumbuhan sekunder 3) meningkatkan perkembangan bunga dan buah 4) merangsang pembentukan akar lateral 5) untuk menghasilkan buah tanpa biji 6) menghambat pembentukan tunas lateral 7) menghambat pematangan buah dan penuaan daun 8) mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun
  • 39. 1 2 3 4 5 6 7 Hormon auksin merangsang dominansi apikal, yaitu pertumbuhan kuncup apikal yang sangat cepat sehingga menghambat pertumbuhan kuncup lateral yang ada di bawahnya. Tingkat dominansi kuncup apikal bervariasi pada berbagai jenis tumbuhan Gambar Auksin dan dominansi apikal Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 427
  • 40. 1 2 3 4 5 6 7 Mengapa batangnya melengkung?
  • 41. 1 2 3 4 5 6 7 Kuncup apikal yang sedang tumbuh menghasilkan hormon auksin. Sementara itu, kerja auksin dihambat oleh adanya cahaya. Apabila sebagian kuncup apikal diarahkan pada cahaya matahari, akan terjadi pengangkutan auksin dari bagian yang terkena cahaya ke bagian yang terlindung dari cahaya. Pada keadaan demikian, auksin akan merangsang pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terlindung tersebut. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan sel-sel pada bagian yang terkena cahaya matahari akan terhambat karena konsentrasi auksin yang rendah. Akibatnya, batang akan tumbuh melengkung ke arah datangnya cahaya matahari
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 b. Giberelin Ditemukan pada tahun 1926 oleh seorang ahli penyakit tanaman dari Jepang bernama E. Kurosawa Diisolasi dari jamur Gibberella fujikuroi yang merupakan parasit pada tanaman padi A B Giberelin memiliki pengaruh dramatis pada pertumbuhan batang, Tanaman (A) tumbuh normal, sedangkan tanaman (B) tumbuh pesat
  • 43. 1 2 3 4 5 6 7 Peranan Giberelin 1) bersama dengan auksin merangsang pembelahan dan pemanjangan sel 2) merangsang pertumbuhan batang dan daun 3) menghilangkan sifat kerdil tanaman 4) pada konsentrasi tinggi, merangsang pertumbuhan akar 5) merangsang perkecambahan 6) merangsang pembentukan bunga pada tanaman hari panjang (long day plant) 7) merangsang perkecambahan serbuk sari dan pertumbuhan buluh serbuk sari 8) menghambat pertumbuhan akar adventif 9) mematahkan dormansi sebagian besar jenis biji
  • 44. 1 2 3 4 5 6 7 c. Sitokinin Ditemukan oleh ilmuwan Amerika bernama Folke Skoog pada tahun 1954 Macam sitokinin kinetin zeatin (pada jagung) benzil amino purin (BAP) Sitokinin ditemukan hampir pada semua jaringan meristem Penuaan (senescence) terjadi pada daun sebelah kiri yang tidak diberi sitokinin. Daun di sebelah kanan diberi sitokinin.
  • 45. 1 2 3 4 5 6 7 PPeerraannaann SSiittookkiinniinn 1) bersama dengan auksin dan giberelin merangsang pembelahan sel­sel tanaman 2) menghambat dominansi apikal oleh auksin 3) merangsang pertumbuhan kuncup lateral 4) merangsang pemanjangan titik tumbuh 5) mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio 6) merangsang pembentukan akar cabang 7) menghambat proses penuaan (senescence) daun
  • 46. 1 2 3 4 5 6 7 d. Asam Absisat (ABA) Ditemukan oleh P.F. Wareing dan F.T. Addicott tahun 1963 disebut juga ’hormon stress’ karena memiliki sifat menghambat pertumbuhan tanaman dihasilkan oleh daun, ujung akar, dan batang serta diedarkan oleh jaringan pengangkut Kekurangan ABA dapat mencegah dormansi biji pada jagung. Beberapa biji jagung berkecambah secara prematur membentuk koleoptil (tanda panah) Sumber: Solomon, 1993: 770
  • 47. 1 2 3 4 5 6 7 e. Etilen Hormon tumbuhan yang berbentuk gas, tidak berwarna, dan berbau seperti eter Dihasilkan oleh ruas­ruas batang, buah yang matang, dan jaringan yang menua Sumber: Clegg dan Mackean, 2000: 433 Suatu demonstrasi penggunaan buah tomat matang sebagai sumber etilen untuk mematangkan buah tomat mentah.
  • 48. 1 2 3 4 5 6 7 mempercepat pematangan buah P e r a n a n E t i l e n merangsang penuaan daun dan pembusukan buah bersama dengan auksin dapat memacu pembungaan menghambat pertumbuhan akar dan batang pada saat stress
  • 49. 1 2 3 4 5 6 7 Interaksi Hormon sinergisme saling berinteraksi untuk memperkuat pengaruh hormon lainnya antagonisme saling berlawanan Contoh…..???
  • 50. 1 2 3 4 5 6 7 Faktor Eksternal a. Nutrisi b. Cahaya c. Suhu d. Kelembapan e. Aerasi
  • 51. 1 2 3 4 5 6 7 a. Nutrisi diperlukan sebagai sumber energi dan sebagai penyusun komponen­komponen sel bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Unsur makro (makronutrisi) (unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak) Unsur mikro (mikronutrisi) (unsur yang diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit)
  • 52. 1 2 3 4 5 6 7 Apabila suatu unsur tidak dapat tercukupi, tanaman akan mengalami defisiensi Defisiensi suatu unsur akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terganggu
  • 53. 1 2 3 4 5 6 7 Gejala yang mungkin timbul akibat defisiensi unsur hara Defisiensi nitrogen Kekurangan nitrogen (dari nitrat) Tumbuhan tumbuh jelek dan berwarna hijau muda Permukaan daun bagian bawah berwarna kuning atau cokelat muda dan batang pendek serta kurus
  • 54. 1 2 3 4 5 6 7 Defisiensi potasium (kalium) Kekurangan potasium (kalium) Tumbuhan memiliki tunas yang kecil dan ujung­ujung daun mudanya mati Daun yang lebih tua memperlihatkan gejala klorosis dengan ujung pinggirnya mengering dan berwarna kecokelatan Pada pinggir daun biasanya terdapat banyak bercak cokelat
  • 55. 1 2 3 4 5 6 7 Defisiensi fosfor Tumbuhan tumbuh jelek dengan daun berwarna hijau kebiruan Bagian bawah daun kadang berwarna seperti karat dengan bercak ungu atau cokelat Kekurangan fosfor (dari fosfat)
  • 56. 1 2 3 4 5 6 7 Defisiensi magnesium Kekurangan magnesium Menunjukkan gejala klorosis (daun tidak berwarna hijau karena kekurangan klorofl) Hal itu terjadi karena magnesium diperlukan untuk pembentukan klorofil
  • 57. 1 2 3 4 5 6 7 Defisiensi besi Daun muda mengalami klorosis parah, tetapi tulang daun utamanya tetap hijau seperti biasa. Kadang­kadang muncul bercak cokelat. Sebagian atau keseluruhan daun mungkin mati. Defisiensi seng Terjadinya gejala klorosis antarpertulangan daun yang akhirnya menyebabkan nekrosis (jaringannya berwarna gelap) dan menghasilkan pigmentasi ungu. Jumlah daun sedikit dan bentuknya mengecil, ruas batang pendek, tunas berbentuk roset, serta produksi buah rendah. Daun gugur dengan cepat.
  • 58. 1 2 3 4 5 6 7 Fungsi Berbagai Nutrisi bagi Tanaman
  • 59. 1 2 3 4 5 6 7 b. Cahaya fotosintesis glukosa sumber energi hasil menghambat aktivitas hormon auksin tumbuh sangat cepat, tetapi berdaun pucat
  • 60. 1 2 3 4 5 6 7 Respons terhadap lama penyinaran Fotoperiodisme Respon tumbuhan terhadap lama waktu terang (siang) dan gelap (malam) setiap harinya. Krisan merupakan tanaman hari pendek. Tanaman di sebelah kiri, yang berbunga, mendapat penyinaran selama 8 jam dan 16 jam gelap. Tanaman di sebelah kanan mendapat 16 jam penyinaran dan 8 jam gelap.
  • 61. 1 2 3 4 5 6 7 c. Suhu Berpengaruh terhadap aktivitas enzim Enzim merupakan senyawa protein yang dapat berperan sebagai katalisator dalam reaksi­reaksi kimia di dalam sel. Enzim hanya dapat bekerja secara optimal jika suhunya optimal. Peran suhu terhadap transpirasi Suhu naik transpirasi juga akan naik kehilangan lebih banyak air pertumbuhan tanaman menjadi terganggu
  • 62. 1 2 3 4 5 6 7 d. Kelembapan Berpengaruh terhadap laju penguapan atau transpirasi Jika kelembapan rendah, laju transpirasi meningkat sehingga penyerapan air dan zat­zat mineral juga meningkat Hal itu akan meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman
  • 63. 1 2 3 4 5 6 7 Kandungan oksigen di dalam tanah Kandungan cukup Aerasinya baik e. Aerasi untuk respirasi pada akar Bermanfaat dalam perkembangan sel­sel akar dan juga berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari dalam tanah