SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
II – 1
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
2.1. LETAK LOKASI STUDI
Nama Kabupaten Pelalawan berasal dari nama sebuah kerajaan yang berpusat di
sekitar Sungai Kampar yang berdiri pada tahun 1726 - 1945 yaitu Kerajaan Pelalawan.
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar berdasarkan
Undang-undang No. 53 tahun 1999.
Kabupaten Pelalawan berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera, yang wilayahnya dibelah
oleh Sungai Kampar. Secara geografis, Pelalawan berada di 00° 46,24' LU sampai 00°
24,34 LS dan 101° 30,37' BT sampai dengan 103° 21,36' BT. Batas wilayah kabupaten
adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten
Meranti.
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri
Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi.
3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau.
II – 2
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kampar dan Kota Pekanbaru.
Luas wilayah Kabupaten Pelalawan ± 13.256,7 km2 /1.325.670 ha, yang dibagi menjadi
12 kecamatan dengan wilayah terluas adalak Kecamatan Teluk Meranti (4.246 km2/32,0
%), Kecamatan Pelalawan (1.496 km2/11,0 %) dan Kecamatan Langgam (1.450
km2/10,93 %). Adapun luasan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Pelalawan
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan
No Kecamatan
Luas
(Ha) (%)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Ukui
Pangkalan Lesung
Bunut
Pelalawan
Bandar Petalangan
Kuala Kampar
Kerumutan
Teluk Meranti
145.000
19.250
32.080
118.500
130.200
50.620
41.470
149.600
37.330
80.640
96.380
424.600
10,93
1,45
2,42
9
10
4
3
11
3
6
7
32
Jumlah 1.325.670 100
Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS, 2009
3.1. IKLIM
Kabupaten Pelalawan seperti daerah lainnya di Indonesia secara umum termasuk pada
wilayah yang memiliki iklim tropis. Kondisi curah hujan di wilayah studi relatif cukup
tinggi, yaitu ditunjukan dengan jumlah curah hujan tahunan sebesar 2300,00 mm/tahun,
II – 3
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
dengan curah hujan rerata bulanan sebesar 191,67 mm. Dari data yang ada terlihat
bahwa curah hujan rerata minimum sebesar 99,98 mm yang terjadi pada bulan Juli dan
curah hujan rerata maksimum sebesar 298,73 mm yang terjadi pada bulan November.
Untuk data iklim, kondisi kelembaban udara relatif di wilayah studi, mempunyai nilai
berkisar antara 80 % sampai dengan 88,4 % yang menggambarkan kondisi kelembaban
relatif minimum dan maksimum. Berdasarkan data-data tersebut, harga kelembaban
relatif minimum terjadi pada bulan September, sedangkan nilai maksimum terjadi pada
bulan Desember. Temperatur udara yang terjadi di wilayah studi mempunyai nilai antara
27,26o C hingga 28,71o C, yang masing-masing terjadi pada bulan September dan
Maret. Kecepatan angin yang terjadi berkisar antara 0,292 km/jam hingga 0,350 km/jam,
yang masing-masing terjadi pada bulan Juni dan Agustus.
Berdasarkan analisis klasifikasi iklim menurut beberapa metode yang berlaku, yaitu
metode Koppen, Schmidt-Ferguson dan Oldeman. Adapun dari analisis yang dilakukan,
secara prinsip wilayah studi termasuk dalam klasifikasi iklim sebagai berikut :
 Menurut Koppen, sifat hujan di wilayah studi termasuk dalam klas Am, yaitu daerah
hutan tropis yang lembab/basah sepanjang tahun
 Menurut Schmidt-Ferguson, dinyatakan bahwa daerah studi termasuk dalam klas B,
yaitu daerah yang memiliki ciri-ciri iklim basah.
 Menurut Oldeman, wilayah studi termasuk dalam klasifikasi kelas C1, dimana
daerah studi memiliki bulan kering dua bulan, bulan basah dua bulan dan sisanya
merupakan bulan lembab selama 8 bulan.
2.2. TOPOGRAFI
Kondisi topografi Kabupaten Pelalawan berdasarkan hasil interpretasi peta rupa bumi
skala 1 : 50.000 yang mana sebagian besar wilayahnya tergolong datar dengan
kemiringan lereng rata-rata 0-8 % yang meliputi Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan
Kuala Kampar, sebagian Kecamatan Pelalawan, sebagian Kecamatan Pangkalan
Kerinci, sebagian Kecamatan Pangkalan Kuras, sebagian Kecamatan Kerumutan dan
II – 4
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
sebagian Kecamatan Langgam. Kondisi ini mengakibatkan sistem drainase tanah buruk,
sehingga mengakibatkan sering terjadinya banjir dan genangan pada saat musim hujan
dan mengalami kekeringan pada waktu musim kemarau. Wilayah kabupaten pelalawan
yang memiliki topografi berbukit yang terletak di bagian barat yaitu Kecamatan Bandar
Sei Kijang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Ukui, Kecamatan Pangkalan
Lesung, Kecamatan Langgam dan Kecamatan Bunut dengan topografi berombak
sampai berbukit kecil dengan kemiringan lahan didominasi oleh kelerengan 9 – 25 %.
2.3. GEOLOGI UMUM
Sebagian besar permukaan tanah di Kabupaten Pelalawan ditutup oleh bahan endapan
muda yang terdiri dari Aluvium dan endapan pantai/aluviun and coastal deposits (Qac)
dengan material terdiri dari pasir, lanau, lempung, lumpur, kerikil dan kerakal; endapan
rawa/swamp deposit (Qs) berupa gambut (bahan organik), lempung, lumpur, lanau dan
pasir dan; endapan kipas/Aluvial fan deposit (Qf) berupa pasir fanlomerat dan lumpur;
undak sungai/river terrace berupa kerakal, kerikil dan pasir.
2.4. TANAH
Tanah di Kabupaten Pelalawan berdasarkan Peta Satuan Lahan dan Tanah (PPT, 1990
dan 1991) memiliki solum yang dalam, berkembang dari bahan induk batuan sedimen
berupa batu pasir, batu liat, lanau, endapan aluvium dan bahan organik yang berifat
masam. Tekstur tanah tergolong halus sampai sedang, sedangkan pada tanah organik
tingkat dekomposisinya tergolong sedang sampai matang. Tanah organik di Kabupaten
Pelalawan menyebar hampir di seluruh kecamatan, terutama di Kecamatan Teluk
meranti dengan kedalaman antara satu meter sampai >3 m. Sistem drainase alam
berupa sungai dan drainase buatan untuk mengeringkan lahan basah di kabupaten ini
seluruhnya bermuara di pantai timur melalui sungai terbesar yaitu Sungai Kampar
Jenis tanah menurut Soil Taxonomy (USDA, 1998) tanah di Kabupaten Pelalawan
didominasi oleh ordo Histosols, Entisols, Inceptisols dan Ultisols.
II – 5
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
2.5. PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan lahan secara umum, baik lahan kering maupun lahan basah sebagian
besar telah diolah untuk budidaya tanaman terutama hutan tanaman industri (HTI),
tanaman perkebunan kelapa sawitdan karet, hutan produksi, hutan lindung, permukiman
dan wilayah perairan, data luasan dapat dilihat pada bab berikutnya. Pengolahan lahan
pada lahan basah (tanah organik dan aluvial) diolah dengan melakukan pengeringan
lahan yaitu pembuatan saluran-saluran drainase yang airnya dibuang ke sungai atau ke
laut.
2.6. KONDISI SOSIAL EKONOMI
2.6.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan berdasarkan Pelalawan Dalam Angka
pada tahun 2009 sebanyak 279.580 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki-
laki 143.046 jiwa (51,2 %) dan penduduk perempuan 136.534 (48,8 %).
Disamping itu jumlah rumah tangga secara keseluruhan tercatat 68.300 rumah
tangga. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk hal ini menunjukan
bahwa tiap kecamatan rata-rata setiap rumah tangga tercatat 4,1 (empat) jiwa
per rumah tangga sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2009 rata-rata
0,5 jiwa km2/
Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah
penduduk menurut rumah tangga dan kepadatan penduduk, dapat dilihat pada
tabel 2.2 sampai 2.4 berikut ini :
II – 6
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Kecamatan
Laki-laki
(jiwa)
Perempuan
(Jiwa)
Jumlah
Jiwa %
1. Langgam 7.694 7.803 15.497 5,5
2. PangkalanKerinci 34.805 33.847 68.652 24,6
3. BandarSei Kijang 7.093 6.764 13.857 5,0
4. PangkalanKuras 20.526 19.112 39.638 14,2
5. Ukui 14.010 13.313 27.323 9,8
6. PangkalanLesung 11.087 10.912 21.999 7,9
7. Bunut 5.466 5.124 10.590 3,8
8. Pelalawan 6.638 6.332 12.970 4,6
9. BandarPetalangan 6.429 6.360 12.789 4,6
10. KualaKampar 11.118 10.242 21.360 7,6
11. Kerumutan 8.052 8.159 16.211 5,8
12. TelukMeranti 10.128 8.566 18.694 6,7
Jumlah 143.046 136.534 279.580 100,0
Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS Kab. Pelalawan, 2009
Tabel 2.3. Jumlah Jiwa Per Rumah Tangga
No. Kecamatan Jumlah Jiwa
Jumlah Rumah
Tangga
Rata-rata
1. Langgam 15.479 3.572 4,3
2. PangkalanKerinci 68.652 16.889 4,1
3. BandarSei Kijang 13.857 2.885 4,8
4. PangkalanKuras 39.638 9.830 4,0
5. Ukui 27.323 6.901 4,0
6. PangkalanLesung 21.999 6.740 3,3
7. Bunut 10.590 2.423 4,4
8. Pelalawan 12.970 3.433 3,8
9. BandarPetalangan 12.789 3.457 3,7
10. KualaKampar 21.360 4.576 4,7
11. Kerumutan 16.211 3.997 4,1
12. TelukMeranti 18.694 3.597 5,2
Jumlah/Rata-rata 279.580 68.300 4,1
Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS Kab. Pelalawan, 2009
II – 7
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk
No Kecamatan Jumlah Jiwa Luas Wilayah (Ha)
Rata-rata Jiwa
Per Ha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Langgam
PangkalanKerinci
BandarSei Kijang
PangkalanKuras
Ukui
PangkalanLesung
Bunut
Pelalawan
BandarPetalangan
KualaKampar
Kerumutan
TelukMeranti
15.255
68.369
13.537
38.849
27.067
21.571
10.534
13.111
12.549
21.112
15.794
18.605
145.000
19.250
32.080
118.500
130.200
50.620
41.470
149.600
37.330
80.640
96.380
424.600
11
355
42
33
21
43
25
9
34
26
16
4
Jumlah/Rata-rata 276.353 1.325.670 21
Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007
2.6.2. Ketenagakerjaan
Kesempatan kerja yang ada belum mampu mencukupi jumlah tenaga kerja yang
ada mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran, berdasarkan data
Tahun 2007, pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja berjumlah 1.119
orang, terdiri dari 529 (47,27 %) laki-laki dan 590 (52,73 %) perempuan.
2.6.3. Pendidikan
Tingkat keberhasilan pembangunan suatu bangsa dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan penduduknya. Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka
sudah sewajarnya pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat memberikan
perhatian yang besar pada bidang pendidikan. Ditinjai dari ketersediaan jenjang
pendidikan di Kabupaten Pelalawan ini baru tersedia prasarana pendidikan
sampai tingkat SLTA. Adapun jumlah murid pada masing-masing jenjang
II – 8
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
pendidikan yang ada di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Tabel 2.5. Jumlah Murid di Kabupaten Pelalawan
No Kecamatan
Jenis Sekolah
TK SD SLTP SLTA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Ukui
Pangkalan Lesung
Bunut
Pelalawan
Bandar Petalangan
Kuala Kampar
Kerumutan
Teluk Meranti
93
1.669
30
664
396
359
100
81
296
31
228
45
3.183
7.955
1.926
6.451
3.752
2.748
1.185
1.685
1.647
2.733
2.499
2.180
474
2.088
535
1.807
842
474
259
181
416
753
597
446
179
2.116
230
909
328
572
215
73
228
364
120
97
Jumlah 3.992 37.944 8.872 5.431
Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007
Mengenai jumlah sekolah yang ada (Sekolah Negri dan Swasta) di Kabupaten
Pelalawan tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini :
Tabel 2.6. Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Di Kab. Pelalawan
No Kecamatan
Jumlah Sekolah
TK SD SLTP SLTA
II – 9
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Ukui
Pangkalan Lesung
Bunut
Pelalawan
Bandar Petalangan
Kuala Kampar
Kerumutan
Teluk Meranti
5
17
1
15
10
9
2
2
8
1
6
1
14
19
8
28
17
15
14
13
11
24
21
12
2
6
2
6
5
2
1
3
3
4
2
5
1
5
3
3
1
2
2
1
2
1
2
1
Jumlah 77 196 41 24
Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007
2.6.4. Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan
tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang
baik.
Banyaknya sarana kesehatan di Kabupaten Pelalawan baru terdapat 3 (tiga)
buah Rumah Sakit, 12 buah Puskesmas dan 37 buah Puskesmas pembantu.
Penyebaran prasaran kesehatan di Kab. Pelalawan dapat dilihat pada tabel 2.7
berikut ini :
Tabel 2.7. Jumlah Prasarana Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan
No Kecamatan
Jenis Prasarana Kesehatan
Rumkit Puskesmas Pustu
II – 10
PT. BENNATIN SURYACIPTA
Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk
Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Langgam
Pangkalan Kerinci
Bandar Sei Kijang
Pangkalan Kuras
Ukui
Pangkalan Lesung
Bunut
Pelalawan
Bandar Petalangan
Kuala Kampar
Kerumutan
Teluk Meranti
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
1
8
3
2
1
3
2
5
3
5
Jumlah 3 12 37
Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007

More Related Content

Similar to Bab ii

Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambutRpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
walhiaceh
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Rossiana Fazri
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
BBAP takalar
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
achmadsaid
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
BBAP takalar
 

Similar to Bab ii (20)

Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
 
PPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptxPPT EKOLAKER GODAM.pptx
PPT EKOLAKER GODAM.pptx
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
Bag 06-84-85-cek -20090130073111__5(1)
 
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYARREVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
REVIEW RENCANA INI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KARANGANYAR
 
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambutRpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
Rpi 5 pengelolaan_hutan_rawa_gambut
 
Makalah 10
Makalah 10Makalah 10
Makalah 10
 
Tanah gambut
Tanah gambut Tanah gambut
Tanah gambut
 
Bab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baruBab ii andalalin pg comal baru
Bab ii andalalin pg comal baru
 
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatraProfil sumatera barat ditinjau dari astagatra
Profil sumatera barat ditinjau dari astagatra
 
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif Summary
 
Pencemaran tanah di Indonesia berdasarkan Provinsi
Pencemaran tanah di Indonesia berdasarkan ProvinsiPencemaran tanah di Indonesia berdasarkan Provinsi
Pencemaran tanah di Indonesia berdasarkan Provinsi
 
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambihidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
hidrogeologi sumber daya air provinsi jambi
 
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
M A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A HM A N J E M E N  K U A L I T A S  A I R  D A N  T A N A H
M A N J E M E N K U A L I T A S A I R D A N T A N A H
 
prediksi zona potensi penangkapan ikan
prediksi zona potensi penangkapan ikanprediksi zona potensi penangkapan ikan
prediksi zona potensi penangkapan ikan
 
Lokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambakLokasi desain-tambak
Lokasi desain-tambak
 
Bab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitianBab iii metode penelitian
Bab iii metode penelitian
 
36 sebatik
36 sebatik36 sebatik
36 sebatik
 
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarPemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di Makassar
 
Kerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIAKerusakan Alam INDONESIA
Kerusakan Alam INDONESIA
 

More from drestajumena1 (15)

7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
7 bab 5 analis pembangunan pelabuhan
 
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utamaSda kp02-perencanaan-bangunan utama
Sda kp02-perencanaan-bangunan utama
 
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasiSda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
Sda kp01-perencanaan-jaringan irigasi
 
Bab iv evaluasi
Bab iv evaluasiBab iv evaluasi
Bab iv evaluasi
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Bab vi
Bab viBab vi
Bab vi
 
Bab vi sambungan
Bab vi sambunganBab vi sambungan
Bab vi sambungan
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Bab iv halaman peta
Bab iv halaman petaBab iv halaman peta
Bab iv halaman peta
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
7 bab 5 organisasi personil
7 bab 5 organisasi personil7 bab 5 organisasi personil
7 bab 5 organisasi personil
 
6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja6 bab 4 program kerja
6 bab 4 program kerja
 
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
5 bab 3 metodologi pelaksanaan pekerjaan
 
3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok3 bab 1 pendahuluan ok
3 bab 1 pendahuluan ok
 

Bab ii

  • 1. II – 1 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR 2.1. LETAK LOKASI STUDI Nama Kabupaten Pelalawan berasal dari nama sebuah kerajaan yang berpusat di sekitar Sungai Kampar yang berdiri pada tahun 1726 - 1945 yaitu Kerajaan Pelalawan. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kampar berdasarkan Undang-undang No. 53 tahun 1999. Kabupaten Pelalawan berada di Pesisir Timur Pulau Sumatera, yang wilayahnya dibelah oleh Sungai Kampar. Secara geografis, Pelalawan berada di 00° 46,24' LU sampai 00° 24,34 LS dan 101° 30,37' BT sampai dengan 103° 21,36' BT. Batas wilayah kabupaten adalah sebagai berikut : 1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Meranti. 2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi. 3. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau.
  • 2. II – 2 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR 4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kampar dan Kota Pekanbaru. Luas wilayah Kabupaten Pelalawan ± 13.256,7 km2 /1.325.670 ha, yang dibagi menjadi 12 kecamatan dengan wilayah terluas adalak Kecamatan Teluk Meranti (4.246 km2/32,0 %), Kecamatan Pelalawan (1.496 km2/11,0 %) dan Kecamatan Langgam (1.450 km2/10,93 %). Adapun luasan dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Pelalawan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Luas Wilayah Kecamatan Di Kabupaten Pelalawan No Kecamatan Luas (Ha) (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Langgam Pangkalan Kerinci Bandar Sei Kijang Pangkalan Kuras Ukui Pangkalan Lesung Bunut Pelalawan Bandar Petalangan Kuala Kampar Kerumutan Teluk Meranti 145.000 19.250 32.080 118.500 130.200 50.620 41.470 149.600 37.330 80.640 96.380 424.600 10,93 1,45 2,42 9 10 4 3 11 3 6 7 32 Jumlah 1.325.670 100 Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS, 2009 3.1. IKLIM Kabupaten Pelalawan seperti daerah lainnya di Indonesia secara umum termasuk pada wilayah yang memiliki iklim tropis. Kondisi curah hujan di wilayah studi relatif cukup tinggi, yaitu ditunjukan dengan jumlah curah hujan tahunan sebesar 2300,00 mm/tahun,
  • 3. II – 3 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR dengan curah hujan rerata bulanan sebesar 191,67 mm. Dari data yang ada terlihat bahwa curah hujan rerata minimum sebesar 99,98 mm yang terjadi pada bulan Juli dan curah hujan rerata maksimum sebesar 298,73 mm yang terjadi pada bulan November. Untuk data iklim, kondisi kelembaban udara relatif di wilayah studi, mempunyai nilai berkisar antara 80 % sampai dengan 88,4 % yang menggambarkan kondisi kelembaban relatif minimum dan maksimum. Berdasarkan data-data tersebut, harga kelembaban relatif minimum terjadi pada bulan September, sedangkan nilai maksimum terjadi pada bulan Desember. Temperatur udara yang terjadi di wilayah studi mempunyai nilai antara 27,26o C hingga 28,71o C, yang masing-masing terjadi pada bulan September dan Maret. Kecepatan angin yang terjadi berkisar antara 0,292 km/jam hingga 0,350 km/jam, yang masing-masing terjadi pada bulan Juni dan Agustus. Berdasarkan analisis klasifikasi iklim menurut beberapa metode yang berlaku, yaitu metode Koppen, Schmidt-Ferguson dan Oldeman. Adapun dari analisis yang dilakukan, secara prinsip wilayah studi termasuk dalam klasifikasi iklim sebagai berikut :  Menurut Koppen, sifat hujan di wilayah studi termasuk dalam klas Am, yaitu daerah hutan tropis yang lembab/basah sepanjang tahun  Menurut Schmidt-Ferguson, dinyatakan bahwa daerah studi termasuk dalam klas B, yaitu daerah yang memiliki ciri-ciri iklim basah.  Menurut Oldeman, wilayah studi termasuk dalam klasifikasi kelas C1, dimana daerah studi memiliki bulan kering dua bulan, bulan basah dua bulan dan sisanya merupakan bulan lembab selama 8 bulan. 2.2. TOPOGRAFI Kondisi topografi Kabupaten Pelalawan berdasarkan hasil interpretasi peta rupa bumi skala 1 : 50.000 yang mana sebagian besar wilayahnya tergolong datar dengan kemiringan lereng rata-rata 0-8 % yang meliputi Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Kuala Kampar, sebagian Kecamatan Pelalawan, sebagian Kecamatan Pangkalan Kerinci, sebagian Kecamatan Pangkalan Kuras, sebagian Kecamatan Kerumutan dan
  • 4. II – 4 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR sebagian Kecamatan Langgam. Kondisi ini mengakibatkan sistem drainase tanah buruk, sehingga mengakibatkan sering terjadinya banjir dan genangan pada saat musim hujan dan mengalami kekeringan pada waktu musim kemarau. Wilayah kabupaten pelalawan yang memiliki topografi berbukit yang terletak di bagian barat yaitu Kecamatan Bandar Sei Kijang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Ukui, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kecamatan Langgam dan Kecamatan Bunut dengan topografi berombak sampai berbukit kecil dengan kemiringan lahan didominasi oleh kelerengan 9 – 25 %. 2.3. GEOLOGI UMUM Sebagian besar permukaan tanah di Kabupaten Pelalawan ditutup oleh bahan endapan muda yang terdiri dari Aluvium dan endapan pantai/aluviun and coastal deposits (Qac) dengan material terdiri dari pasir, lanau, lempung, lumpur, kerikil dan kerakal; endapan rawa/swamp deposit (Qs) berupa gambut (bahan organik), lempung, lumpur, lanau dan pasir dan; endapan kipas/Aluvial fan deposit (Qf) berupa pasir fanlomerat dan lumpur; undak sungai/river terrace berupa kerakal, kerikil dan pasir. 2.4. TANAH Tanah di Kabupaten Pelalawan berdasarkan Peta Satuan Lahan dan Tanah (PPT, 1990 dan 1991) memiliki solum yang dalam, berkembang dari bahan induk batuan sedimen berupa batu pasir, batu liat, lanau, endapan aluvium dan bahan organik yang berifat masam. Tekstur tanah tergolong halus sampai sedang, sedangkan pada tanah organik tingkat dekomposisinya tergolong sedang sampai matang. Tanah organik di Kabupaten Pelalawan menyebar hampir di seluruh kecamatan, terutama di Kecamatan Teluk meranti dengan kedalaman antara satu meter sampai >3 m. Sistem drainase alam berupa sungai dan drainase buatan untuk mengeringkan lahan basah di kabupaten ini seluruhnya bermuara di pantai timur melalui sungai terbesar yaitu Sungai Kampar Jenis tanah menurut Soil Taxonomy (USDA, 1998) tanah di Kabupaten Pelalawan didominasi oleh ordo Histosols, Entisols, Inceptisols dan Ultisols.
  • 5. II – 5 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR 2.5. PENGGUNAAN LAHAN Penggunaan lahan secara umum, baik lahan kering maupun lahan basah sebagian besar telah diolah untuk budidaya tanaman terutama hutan tanaman industri (HTI), tanaman perkebunan kelapa sawitdan karet, hutan produksi, hutan lindung, permukiman dan wilayah perairan, data luasan dapat dilihat pada bab berikutnya. Pengolahan lahan pada lahan basah (tanah organik dan aluvial) diolah dengan melakukan pengeringan lahan yaitu pembuatan saluran-saluran drainase yang airnya dibuang ke sungai atau ke laut. 2.6. KONDISI SOSIAL EKONOMI 2.6.1. Kependudukan Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan berdasarkan Pelalawan Dalam Angka pada tahun 2009 sebanyak 279.580 jiwa, yang terdiri dari jumlah penduduk laki- laki 143.046 jiwa (51,2 %) dan penduduk perempuan 136.534 (48,8 %). Disamping itu jumlah rumah tangga secara keseluruhan tercatat 68.300 rumah tangga. Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk hal ini menunjukan bahwa tiap kecamatan rata-rata setiap rumah tangga tercatat 4,1 (empat) jiwa per rumah tangga sedangkan kepadatan penduduk pada tahun 2009 rata-rata 0,5 jiwa km2/ Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk menurut jenis kelamin, jumlah penduduk menurut rumah tangga dan kepadatan penduduk, dapat dilihat pada tabel 2.2 sampai 2.4 berikut ini :
  • 6. II – 6 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin No Kecamatan Laki-laki (jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah Jiwa % 1. Langgam 7.694 7.803 15.497 5,5 2. PangkalanKerinci 34.805 33.847 68.652 24,6 3. BandarSei Kijang 7.093 6.764 13.857 5,0 4. PangkalanKuras 20.526 19.112 39.638 14,2 5. Ukui 14.010 13.313 27.323 9,8 6. PangkalanLesung 11.087 10.912 21.999 7,9 7. Bunut 5.466 5.124 10.590 3,8 8. Pelalawan 6.638 6.332 12.970 4,6 9. BandarPetalangan 6.429 6.360 12.789 4,6 10. KualaKampar 11.118 10.242 21.360 7,6 11. Kerumutan 8.052 8.159 16.211 5,8 12. TelukMeranti 10.128 8.566 18.694 6,7 Jumlah 143.046 136.534 279.580 100,0 Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS Kab. Pelalawan, 2009 Tabel 2.3. Jumlah Jiwa Per Rumah Tangga No. Kecamatan Jumlah Jiwa Jumlah Rumah Tangga Rata-rata 1. Langgam 15.479 3.572 4,3 2. PangkalanKerinci 68.652 16.889 4,1 3. BandarSei Kijang 13.857 2.885 4,8 4. PangkalanKuras 39.638 9.830 4,0 5. Ukui 27.323 6.901 4,0 6. PangkalanLesung 21.999 6.740 3,3 7. Bunut 10.590 2.423 4,4 8. Pelalawan 12.970 3.433 3,8 9. BandarPetalangan 12.789 3.457 3,7 10. KualaKampar 21.360 4.576 4,7 11. Kerumutan 16.211 3.997 4,1 12. TelukMeranti 18.694 3.597 5,2 Jumlah/Rata-rata 279.580 68.300 4,1 Sumber : Pelalawan Dalam Angka dan Website BPS Kab. Pelalawan, 2009
  • 7. II – 7 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk No Kecamatan Jumlah Jiwa Luas Wilayah (Ha) Rata-rata Jiwa Per Ha 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Langgam PangkalanKerinci BandarSei Kijang PangkalanKuras Ukui PangkalanLesung Bunut Pelalawan BandarPetalangan KualaKampar Kerumutan TelukMeranti 15.255 68.369 13.537 38.849 27.067 21.571 10.534 13.111 12.549 21.112 15.794 18.605 145.000 19.250 32.080 118.500 130.200 50.620 41.470 149.600 37.330 80.640 96.380 424.600 11 355 42 33 21 43 25 9 34 26 16 4 Jumlah/Rata-rata 276.353 1.325.670 21 Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007 2.6.2. Ketenagakerjaan Kesempatan kerja yang ada belum mampu mencukupi jumlah tenaga kerja yang ada mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran, berdasarkan data Tahun 2007, pencari kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja berjumlah 1.119 orang, terdiri dari 529 (47,27 %) laki-laki dan 590 (52,73 %) perempuan. 2.6.3. Pendidikan Tingkat keberhasilan pembangunan suatu bangsa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penduduknya. Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka sudah sewajarnya pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat memberikan perhatian yang besar pada bidang pendidikan. Ditinjai dari ketersediaan jenjang pendidikan di Kabupaten Pelalawan ini baru tersedia prasarana pendidikan sampai tingkat SLTA. Adapun jumlah murid pada masing-masing jenjang
  • 8. II – 8 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR pendidikan yang ada di Kabupaten Pelalawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.5. Jumlah Murid di Kabupaten Pelalawan No Kecamatan Jenis Sekolah TK SD SLTP SLTA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Langgam Pangkalan Kerinci Bandar Sei Kijang Pangkalan Kuras Ukui Pangkalan Lesung Bunut Pelalawan Bandar Petalangan Kuala Kampar Kerumutan Teluk Meranti 93 1.669 30 664 396 359 100 81 296 31 228 45 3.183 7.955 1.926 6.451 3.752 2.748 1.185 1.685 1.647 2.733 2.499 2.180 474 2.088 535 1.807 842 474 259 181 416 753 597 446 179 2.116 230 909 328 572 215 73 228 364 120 97 Jumlah 3.992 37.944 8.872 5.431 Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007 Mengenai jumlah sekolah yang ada (Sekolah Negri dan Swasta) di Kabupaten Pelalawan tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut ini : Tabel 2.6. Jumlah Sekolah Negeri dan Swasta Di Kab. Pelalawan No Kecamatan Jumlah Sekolah TK SD SLTP SLTA
  • 9. II – 9 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Langgam Pangkalan Kerinci Bandar Sei Kijang Pangkalan Kuras Ukui Pangkalan Lesung Bunut Pelalawan Bandar Petalangan Kuala Kampar Kerumutan Teluk Meranti 5 17 1 15 10 9 2 2 8 1 6 1 14 19 8 28 17 15 14 13 11 24 21 12 2 6 2 6 5 2 1 3 3 4 2 5 1 5 3 3 1 2 2 1 2 1 2 1 Jumlah 77 196 41 24 Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007 2.6.4. Kesehatan Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat yang baik. Banyaknya sarana kesehatan di Kabupaten Pelalawan baru terdapat 3 (tiga) buah Rumah Sakit, 12 buah Puskesmas dan 37 buah Puskesmas pembantu. Penyebaran prasaran kesehatan di Kab. Pelalawan dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut ini : Tabel 2.7. Jumlah Prasarana Kesehatan Di Kabupaten Pelalawan No Kecamatan Jenis Prasarana Kesehatan Rumkit Puskesmas Pustu
  • 10. II – 10 PT. BENNATIN SURYACIPTA Pekerjaan Penyusunan Kajian Status Kerusakan Lahan Dan/AtauTanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Pelalawan LAPORAN AKHIR 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Langgam Pangkalan Kerinci Bandar Sei Kijang Pangkalan Kuras Ukui Pangkalan Lesung Bunut Pelalawan Bandar Petalangan Kuala Kampar Kerumutan Teluk Meranti 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 8 3 2 1 3 2 5 3 5 Jumlah 3 12 37 Sumber : Pelalawan Dalam Angka, 2007