SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
Total Productive
Maintenance
Total Productive
Maintenance
 TPM dikembangkan di Japan tahun 1970’s
 Awalnya, Jepang mengimpor PM dari USA dan dimodifikasi
menjadi TPM ( semua employee berpartisipasi)
 Breakdown yang tidak diharapkan akan memutus mata rantai
“Supply Chain”
 Mengubah dari yang “tidak dapat terelakkan” menjadi “tidak dapat
diterima”
Bagaimana caranya untuk mengatasi naik-turunnya
performance mesin produksi?
 Mesin rusak karena maintenance tidak merawatnya
dengan baik
 Mesin rusak karena produksi tidak
menjalankannya dengan benar
Pola Pikir Tradisional (Maintenance vs Production)
TPM
 T = Total
 P = Productive
Perfect
Production
 M = Maintenance
Management
TPM : Definisi
Sistem Kerja yang membentuk kultur perusahaan
sehingga mampu mencapai efisiensi max dengan
keterlibatan semua bagian
OPERATOR DIBERI WEWENANG UNTUK MERAWAT PRODUKSI YANG
BERKESINAMBUNGAN PADA LINE-LINE YANG EFISIEN SECARA KESELURUHAN
TPM Bertujuan
- Zero Accidents / kecelakaan
- Zero Waste / limbah
- Zero Breakdown / kerusakan
Initial
Control
and
Maintenance
Prevention
Quality
Maintenance
Autonomous
Maintenance
Planned
Maintenance
Focused
Improvement
SHE
TPM
in
Office
Training
5 S
PQCDSM Target
TPM : 8 Pillars
PQCDSM Target
Target harus dibuat secara realistis dan teratur.
P = Productivity
Q = Quality
C = Cost
D = Delivery
S = Safety
M = Morale
SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE
5S is a basic of World Class Manufacturing
5S : Dasar Kegiatan TPM …..
"Seiri" - Sorting Out/Tagging
(Singkirkan yang tidak perlu)
"Seiton" - Setting Locations & Limits
(Susun di tempatnya sesuai dengan jumlahnya)
"Seiso" - Shining Workplace
(Selalu bersihkan area kerja)
"Seiketsu" - Setting Standards
(Standardkan 3S di atas dan pastikan setiap orang
melakukannya dengan cara yang sama)
"Shitsuke" - Sticking to the Rules
(Selalu disiplin & kembangkan untuk improvement
lebih lanjut)
Pengertian 5S
Autonomous
Maintenance
Autonomous Maintenance
Pemeliharaan Mandiri,
adalah kegiatan dimana setiap karyawan melaksanakan tugas-
tugas harian pada peralatannya sendiri yang meliputi :
 inspeksi
 pelumasan
 penggantian komponen
 reparasi
 mengatasi gangguan
 uji akurasi
 dll
dengan tujuan agar kondisi peralatan dapat dijaga sendiri
kondisinya oleh si pemakai.
Operator harus mengerti mengenai peralatannya..
Operator’s Skill
The most important skill required of an operator is :
1. The ability to set clear criteria defining what is normal and what is not
(set conditions)
2. The ability to keep strictly to the rules governing these conditions
(sustain)
3. The ability to respond correctly and swiftly when abnormalities occur
(take corrective action and effect repairs).
•To ensure equipment performance stability
•Up-skilling of Operators to develop the routine
maintenance system so that they can take care of
their own equipment by themselves.
Equipment
performance
No AM S1 - S3 Proper implementation of
AM S1 - S3
Performance is stable due to
everything is standard !
So…AM vs Non-AM ?
Non-AM AM
Target monitored? Target monitored
Improvement recorded? Yes
Operator know about machine? Operator do the maintenance
Machine is clean? Operator clean machine & area
It differs in the Way of Work & Operator’s Skill
Not an additional job..
Benefit ?
Yes, ..
Higher machine performance ( efficiency ) and less breakdown
Relation to other Pillars
Forced
deterioration AM Normal
deterioration
PM
FI
OEE
Time
Standard
Performance
Toward Ideal
Potential
Performance
People
Management
TR
Relation of AM, PM, & FI
Roles of Production & Maintenance
Focus on preventing deterioration, and take responsibility for the following
3 activities :
(1) Preventing Deterioration
1. Operating correctly (preventing human error)
2. Sustaining basic equipment conditions (cleaning, lubricating and tightening)
3. Adjusting (mainly during operation and setup)
4. Recording data on adjustments required and other abnormalities found
5. Planning improvement strategies in cooperation with the maintenance department
(2) Measuring Deterioration
1. Performing routine checks
2. Some periodic inspection (mainly five-senses checks)
(3) Reversing Deterioration
1. Minor servicing (simple parts-replacements, and emergency measures)
2. Reporting failures and problems promptly and accurately
3. Helping to repair unexpected failures
Roles of Production
Roles of Maintenance
(1) Core Maintenance Activities
Focus on measuring and correcting deterioration.
Maintenance staff need to concentrate on fields requiring specialist skills.
(2) Assisting Autonomous Maintenance Activities
1. Teaching operators how the equipment works, what the parts are called, and which sections of
the equipment they should not disassemble
2. Training operators how to lubricate their machines, techniques for tightening nuts, bolts and
other fastenings and helping them formulate inspection standards
3. Providing technical help in improvement activities such as eliminating contamination sources,
making areas more accessible for cleaning, lubricating and inspecting, and boosting equipment
effectiveness
4. Responding promptly to requests for maintenance work needed to rectify things such as
deterioration, deficiencies in basic equipment conditions, and equipment problems
Roles of Production & Maintenance...
Maintenance Task Allocation
Step-2:Problem Solving ( Mengatasi sumber pengotoran/kerusakan )
Step-6: Standardization ( Standarisasi )
Step-5:Autonomous Inspection ( Inspeksi Mandiri )
Step-4:General Inspection ( Inspeksi menyeluruh /umum )
Step-3:Tentative Standard ( Standard Antara )
Step-1:Initial Cleaning ( Pembersihan awal )
Step-0:Preparation ( Persiapan )
Step-7:Self Management ( Managemen
mandiri secara keseluruhan )
T
P M
7 STEPS AM
Step Name Activities
1 Initial cleaning
(cleaning is
inspection)
Eliminate dust and dirt from main body of equipment, lubricate and tighten, expose
and deal with equipment problems
2 Contamination
sources and
hard-to-access
areas
Reduce housekeeping time by eliminating or containing sources of dust, dirt or
other contamination, and improving places that are hard to clean, lubricate, tighten
or check
3 Provisional
Autonomous
Maintenance
standards
Formulate provisional standards to enable cleaning, lubricating, tightening and
checking to be sustained dependably with minimal time and effort (this will mean
establishing time slots for routine and periodic maintenance)
4 General
equipment
inspection
Train operators in inspection procedures using inspection manuals, enabling them
to expose and correct equipment defects by performing comprehensive equipment
inspections
5 Autonomous
inspection
Formulate definitive cleaning, lubrication and inspection standards that can be
followed efficiently and dependably; draw up autonomous inspection checklists
and put them into use
6 Standardisation Develop a comprehensive housekeeping system by devising additional standards
for items such the following:
 Movement of materials around the shop floor
 Data recording
 Control of moulds, jigs, tools, etc.
 Quality assurance data on the process
7 Full
self-management
Roll out and implement company policies and objectives, and continually improve
the equipment by keeping accurate MTBF and other maintenance records,
analysing the data captured, and doing improvements as a routine part of the job
7 Steps of AM
Effects:
Zero Defect
Zero Failure
Zero Accident
change thinking
Effects
Fewer
Defects and
Breakdown
People thinking
changes
Defects and
breakdowns =
ashamed
People’s behavior
changes
Take trouble to
improve, manage
their work more
carefully
Step 0
Preparation
Step 1
Step 2
Step 3
Step 4
Step 5
Step 6
Step 7
Think->Act
Action
generates
motivation
Cleaning is inspection
Inspection is detection
Detection is correction
(improvement) Correction is perfection
Perfection is satisfaction
Satisfaction is further action
People’s attitude and behaviour will not change until they see results
Positive changes
upwards from bottom
Operators take
control
People
work better
Factory
works better
motivation
•GPeople
get
•mmotivated
Change action
Equipment
works better
Stage 1 Stage 2 Stage 3
How AM Works ?
Stage 0
Operator
berubah
*Berpikir dan
bertindak.
Motifasi Merubah
peralatan
Perubahan
kegiatan
*Tantangan yg
positip untuk
peningkatan.
*Pemeliharaan
dan menejemen
yg menyeluruh.
Hasil
Tercapai nihil
cacat &
kerusakan
Tempat
produksi
berubah
Hasil
Cacat dan
kerusakan
berkurang
Perubahan konsep
Cacat dan
kerusakan adalah
aib bagi bagian
produksi
*Proses
kegiatan
adalah
sumber
motifasi
*Mengapa
terjadi
kerusakan
dipaksa.
*Perlu
pemeliharaan
mandiri
Tahap-1
Tahap-2
Tahap-3
Tahap-5
Tahap-4
Tahap-7
Tahap-6
Tahap-0
*Memperbaiki
cacat
*Pembersihan
adalah inspeksi
*Inspeksi adalah
langkah untuk
menemukan cacat
*Cacat dapat/harus
dipulihkan
*Pemulihan dan
peningkatan
suatu bentuk
keberhasilan
*Keberhasilan
adalah suatu
kepuasan mencapai
sesuatu
*Kegiatan timbul
dari bawah
(Bottom up)
dari kegiatan
kelompok.
*Peningkatan
mandiri
oleh operator.
Fase Pemeliharaan Mandiri.
Fase Pertama
Fase ini adalah fase pengembalian kondisi dasar dan pembentukan sistem dasar
untuk mempertahankan kondisi selama Tahap 1-3., yang pada dasarnya adalah
kegiatan pembersihan dan inspeksi.
Sebagai suatu proses perubahan peralatan dengan PMd, maka hal-hal berikut
merupakan persyaratan:
 Pembersihan adalah inspeksi.
 Inspeksi dilakukan untuk menemukan kelainan.
 Kelainan harus diperbaiki dan kemudian ditingkatkan, dan harus
dimengerti.
Proses ini penting untuk mengerti secara tuntas konsep:
berusaha, berkarya, dan berpikir.
Penyelesaian 3 kondisi dasar (pembersihan, pelumasan dan pengencangan)
adalah persyaratan minimum untuk mencegah perusakan.
Dan ini merupakan dasar dari semua kegiatan Pemeliharaan Terencana (Planned
Maintenance).
Fase Kedua
Hasilnya:
Tujuan yg diharapkan dapat dicapai, sikap operator telah berubah,
mengarah pada sistem Menejemen Mandiri dimana cacat dan kegagalan
dipandang sebagai aib kegiatan produksi.
Fase ini adalah penting sebagai fase permulaan dari Sistem Menejemen
Mandiri.
 Pemulihan Perusakan dan Peningkatan dipandang sebagai
keberhasilan.
 Keberhasilan adalah kepuasan dan dapat dinyatakan.
Inspeksi Harian berdasarkan pengalaman yang dapat dirasakan dan
berdasarkan teori dapat diadakan, operator yang paham dalam
peralatan dapat dididik dan dapat diharapkan tanggapan aktip
terhadap peningkatan.
Fase ini terdiri dari Tahap 4 dan 5, dimana kegiatan dikembangkan dari
kegiatan pencegahan perusakan ke pengukuran perusakan melalui
pelatihan ketrampilan inspeksi menyeluruh pada peralatan dan pelaksanaan
inspeksi-inspeksi
Fase Ketiga
Dengan pencapaian fase-fase tersebut, operator serta lingkungan
produksi akan berubah dengan jelas dan dapat dibina lingkungan
dimana Menejemen Mandiri dapat dilaksanakan.
 Juga bertujuan Peningkatan teknologi pemeliharaan,
perluasan lingkup PMd, mendorong semangat pencapaian
sasaran, sadar biaya pemeliharaan dll , serta penguasaan
ketrampilan pemeliharaan mencakup reparasi-reparasi kecil.
Fase ini terdiri dari Tahap 6 & 7, dengan tujuan standarisasi dan
pencapaian Menejemen Mandiri.
Stage 1.
This is where the basic equipment conditions are painstakingly achieved (mainly through cleaning
and inspecting) and a system for sustaining these conditions is established
They need to discover truths like the following:
1. Cleaning is inspection
2. Inspection is detection
3. Detection is correction
Stage 2.
At this stage, operators receive training in general equipment inspection skills, and start
performing these inspections for themselves. This enables them to move on from preventing
deterioration to measuring deterioration
They need to discover truths like the following:
1. Correction is perfection
2. Perfection is satisfaction
3. Satisfaction is further action
Stage 3.
This is the stage at which the finishing touches are put to standardization and self-management,
where operators work towards perfecting their maintenance skills
Improving workplace management techniques, expanding the scope of self-management, heightening goal-consciousness,
instilling awareness of maintenance and other costs, training operators to handle minor equipment repairs
Steps to implement AM (con’t …)
STEP - 0
Preparation ( Persiapan )
Stage 0 : Preparation
1. Understand the objectives
•Team members
•Team leaders
•Managers and supervisors
Hold meetings for:
2. Draw up plans
①
②
③
④
Draw up a list of injuries and accidents that could happen during initial
cleaning (such as electric shocks, injury due to residual air pressure, skin
irritation by cleaning agents, foreign objects in the eye, injury by falling
objects, and so forth)
Provide safety training and establish procedures for predicting and averting
hazards (unsafe conditions and behaviours)
Make sure operators understand why
Autonomous Maintenance is necessary
Make sure operators understand why basic
equipment conditions need to be sustained
Have operators observe their own equipment
Safety
Find out what is causing forced deterioration
Find out what losses are caused by forced deterioration
Find out what situations result in quality defects,
breakdowns and minor stops
Forced deterioration
and
consequent losses
Draw simple diagrams showing how the equipment works
Make sure everyone understands the mechanisms
Consider what problems might happen if a mechanism
gets dirty or runs out of lubricant, or if any bolts, etc.
work loose
Ensure that operators
understand their
equipment
Cleaning: Techniques for removing dirt efficiently,
ways to detect equipment problems
Lubrication: Purpose, types, method, quantity, interval
Tightening: Purpose, correct method, correct use of tools
Skills needed
Loose bolt
Build-up of used
cutting fluid
APA
YANG
HARUS
DISIAP
KAN .?
1. Memahami tujuan
2. Pembuatan Rencana
2.1 Keselamatan Kerja
2.2 Kondisi Perusakan dipaksa
& kerugian kerugian
2.3 Memahami Peralatan
2.4 Ketrampilan yang diperlukan
1.1 Mengapa dilakukan
pemeliharaan mesin ?
1.2 Mengapa dilakukan
pemeliharaan kondisi dasar ?
1.3 Pengamatan Operasi Peralatan
Keselamatan kerja
 Membuat daftar kemungkinan bahaya-
bahaya keselamatan kerja seperti :
- Pe-luka-an & kecelakaan sebelum
melakukan pembersihan awal ( kejutan
listrik,sisa angin bertekanan,iritasi kulit
oleh deterjen,debu masuk mata,benda
benda jatuh dll )
- Pelatihan untuk keselamatan dan
tindakan terhadap keadaan yang tidak
aman dan perkiraan timbulnya keadaan
yang tidak aman
a.
Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
Kondisi perusakan
dipaksa dan kerugian-
kerugian
 Mengapa timbul perusakan dipaksa
 Apa kerugian yang timbul jika
perusakan dipaksa terjadi.
 Periksa kondisi dimana terjadi
cacat2, kerusakan2 dan stop2 kecil.
b.
Memahami peralatan  Skets struktur peralatan.
 Pahami fungsi mesin.
 Pikirkan akibat buruk apabila terjadi
pengkerakan, kekurangan minyak
atau baut kendor.
c.
Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
Ketrampilan
yang diperlukan
 Pembersihan : Cara pembersihan
yang terampil.
Cara menemukan
kelainan.
 Pelumasan : Tujuan, tipe,
metode/cara,
jumlah dan periode.
 Pengencangan: Tujuan, cara
pengencangan
yang betul,
penggunaan alat.
d.
Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
STEP-1
Initial Cleaning ( Pembersihan Awal )
By completely eradicating dust and dirt from the main body of the equipment and its surroundings, to
 Prevent forced deterioration;
 Detect and rectify latent minor equipment defects through the cleaning process.
Preparation
 Understand the aims of Step 1
 Understand precisely what tasks are involved
 Draft a detailed work plan
Aims
Why is initial cleaning necessary?
Compile a list of requirements
Draw up a plan
Target for number of
minor equipment
defects to be detected
Execute cleaning blitz
1 Clean away dust and dirt, inspect equipment, detect and rectify latent defects.
2 Sustain basic standards for cleaning, lubricating and tightening.
3 Detect sources of contamination and hard-to-access areas, and take provisional
corrective action.
4 Sort and store unneeded items, tools and spares.
Tag
defects
(1) Decide which
restoration and
improvements
can be carried out
during Step 1
Some defects have to be
left over until the next step
·…………….
·…………….
·…………….
Activity board
(Detailed plan) Cleaning map
Combine
Compile a list of
defects detected
Improvement record
Hold a team Meeting
Application for factory review
Submit activity report
Submit improvement
activity status report
‘Sort and store’
standards
Hold meetings to:
•Devise improvement methods
•Assign responsibility for improvements
(include general staff as well as operators)
•Explore the reasons behind the defects
(2) Restore and improve
Check results and de-tag
Formulate provisional cleaning standards
Conduct self-review
Receive factory review
Pass Step 1
Guidance
Compile a list of equipment defects
•Micro-defect detection list
Problem status and solution
-where dust and dirt are found
•List of hard-to-clean areas
•List of entry points for foreign matter
•List of superfluous and inessential items
Step 1 : Initial Cleaning (Checking through Cleaning)
5
Temukan
sumber-sumber
Pengotoran
4
Pembersihan
Awal
( Temukan
Kelainan ! )
3
Memaksimalkan
kegiatan
SEIRI
&
SEITON
2
Rencana
Pembersihan
MEMBERSIHKAN = INSPEKSI
1
Pelatihan Dasar
Pokok - Pokok
Pelaksanaan
STEP 1
Sasaran kegiatan:
Pembersihan akan mengungkap kelainan-kelainan (kebocoran,
sambungan-sambungan yang kendor, kerusakan dll) dan
merupakan langkah penting untuk menyatakan "pembersihan
adalah inspeksi".
Ide-nya tidaklah sekedar membersihkan mesin/peralatan.
dengan langsung menyentuh bendanya, dan membersihkan
secara tuntas, kelainan dapat ditemukan.
Langkah-langkah diatas adalah penting agar pekerja
mengalami sendiri bahwa pembersihan adalah inspeksi.
Step 1 : ...
Arti Pembersihan:
membersihkan peralatan dari benda-benda asing yang
melekat pada peralatan, jigs, komponen, alat-alat bantu
seperti:
debu, serpihan produk, tebaran bahan baku, bocoran cairan
pendingin, bocoran pelumas, kerak, karat .
Pembersihan mendasar dari sudut ke sudut perlu dilakukan.
Dengan pembersihan ini, cacat tersembunyi (latent defect)
dapat diketahui.
Pembersihan tidak sekedar supaya kelihatan bagus,
pembersihan yang setengah-setengah akan berakibat kurang
baik.
Step 1 : ...
1. Kerusakan
(failure)
Masuknya kerak atau benda asing pada bagian yang
berputar, bergerak satu sama lain, sistem pneumatik &
hidrolik, sistem listrik &kendali, sensor-sensor dll,
menyebabkan menurunnya ketelitian, terjadi kelainan-
kelainan akibat keausan, pembuntuan, tahanan dan arus yang
tidak normal.
2. Cacat
(Defect)
Tercampurnya benda-benda asing didalam produk serta
timbulnya kelainan-kelainan menyebabkan produk cacat.
3. Perusakan
(Forced
deterioration)
Debu dan kerak menyebabkan kesulitan inspeksi dan
penemuan kekendoran, keretakan-keretakan, kelonggaran
serta kekurangan minyak pelumas, sehingga menyebabkan
perusakan terjadi.
4. Rugi-rugi
kecepatan.
Kerak menaikkan tahanan geseran dan mempercepat
keausan menyebabkan menurunnya kemampuan ,jalan
kosong dan lain-lain rugi-rugi kecepatan.
Temuan-temuan yang perlu diperhatikan dalam melakukan
Pembersihan & Inspeksi
Pembersihan adalah Inspeksi
Berdasarkan konsep pembersihan adalah inspeksi ,pembersihan
bertujuan menemukan sebanyak mungkin komponen-komponen yang cacat.
Pembersihan yang menyeluruh sering dapat menemukan beratus-ratus
kelainan.
Hal-hal penting untuk diperhatikan:
 Nomer satu pengamanan.
 Operator melakukan sendiri pembersihan sebagai pekerjaan normal.
 Bersihkan semua kotoran yang telah menumpuk bertahun-tahun.
 Buka tutup-tutup yang belum pernah dibuka dan bersihkan kotoran-kotoran
yang menempel.
 Bersihkan kotoran tidak hanya dari peralatan itu sendiri, tetapi juga dari
peralatan transfer, kotak-kotak/panel-panel listrik,tanki-tanki fluida yg ada
didalam dan peralatan bantu lainnya.
 Jangan putus asa jika peralatan cepat kotor kembali setelah dibersihkan.
Perhatikan seberapa cepat kotornya kembali, dari mana dan
bagaimana terjadinya.
Step 1 : ...
Pokok-pokok pelaksanaan.
– Lakukan pelatihan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan S-1:
Keamanan kerja, struktur dan fungsi peralatan, cara-cara pelumasan,
dan pengencangan, menitik beratkan pada "One point lesson"
(Pelajaran Per Pokok Bahasan) dan praktek lapangan.
– Rencana pembersihan.
Buat peta , tentukan batas area untuk dibuat prioritas mana yang dikerjakan
dahulu dan sediakan alat yang diperlukan.
– Singkirkan semua barang-barang yang tidak terpakai dari daerah kerja
agar tidak mengganggu/menghalangi pembersihan.
– Pembersihan Awal.
Temukan kelainan-kelainan dengan memegang atau menggerak- gerakkan
peralatan.
Temukan kelainan-kelainan seperti kelonggran, kekendoran, keausan,
perubahan bentuk, getaran, suara-suara yang tidak normal, panas, bocoran-
bocoran, dengan menggunakan panca indera.
Perhatikan bagian-bagian yang sering menyebabkan gangguan.
– Temukan sumber-sumber pengotoran.
Pikirkan peningkatan apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sumber
pengotoran.
Step 1 : ...
AM Step 1 : Activity Board
Initial Cleaning
1. Organisation Structure
2. Layout
3. Workplan
4. Cleaning Checklist
5. List of abnormalities
6. Minutes of Meeting
STEP 2
Tindakan terhadap Sumber Masalah
• Eliminate sources of dust, dirt and other contaminants, prevent scattering, and shorten the time needed for cleaning,
lubricating and inspecting by improving inaccessible areas;
• Help operators to acquire the equipment-improvement mindset, creating real benefits for the business.
Aims
Understand the harmful
effects of dust, dirt and
foreign matter
Collect hard data
Plan countermeasures
•Cut off contamination source
•Prevent scattering
•Prevent contaminants getting into or settling on equipment
•Set action schedule and assign responsibilities
·…………….
·…………….
·…………….
Activity board
Record improvements
Revise provisional standards
drafted in Step 1 and
subsequently improved
Check that cleaning can be
carried out properly in the time
allowed by the provisional
standards, and remove tags
Draw up team activity report
and apply for a factory review
Why is the
contamination
happening?
Cultivate
improvement-oriented
mindset
Restore and improve
Check results
Perform cleaning based on
provisional cleaning standards
Conduct self-review
Receive factory review
Pass Step 2
Guidance
Revise provisional cleaning standards
Plan countermeasures
•Set time targets
•Decide improvement
methods
Display target times
for routine cleaning
and inspection
Hard-to-access areas are areas which:
• take a long time to clean, lubricate or inspect
• are awkward to clean, lubricate or inspect
Locate the areas where dust, dirt and foreign matter
accumulate
Analyse dust, dirt and foreign matter to identify their
material, shape and composition
Find out exactly where the contamination is coming from:
•Is it coming from the previous process?
•Is it generated by this process?
•Is it generated in the course of machining?
•Is it coming from the equipment?
•Is it coming from the external environment?
Eliminate
Minimise
Localise
Which tasks are affected by the difficulty?
•Cleaning/lubricating/tightening
•Which tools are used?
•Does the difficulty make it impossible to
perform the task?
•In what way is the result checked?
•Is the work performed by eye, using the bare
hands, etc?
Step 2 : Tackling Contamination Source & HAA
Tujuan kegiatan
Tahap ini bertujuan menghilangkan sumber-sumber pengotoran dan
pengkerakan serta berusaha memperbaiki bagian-bagian yang sukar
dibersihkan atau dilumasi sehingga pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan itu
lebih mudah/cepat.
Tahap ini adalah penting untuk menanamkan kegembiraan melakukan
peningkatan-peningkatan. Peningkatan dilakukan sendiri oleh operator-
operator dengan kerjasama diantara mereka beserta dengan pimpinannya,
sehingga hasil jerih payahnya dapat dirasakan bersama-sama.
Menghilangkan sumber pengotoran
Pahami bagaimana terjadinya pengotoran serta kebocoran (minyak, angin
dan material) untuk dapat menemukan sumbernya, dan dilakukan tindakan
perbaikannya.
Kemungkinan pertama sumber kebocoran dapat diketahui dan
tindakan perbaikannya dapat segera dilakukan maka kebocoran
dapat dihilangkan, pengotoran yang disebabkan oleh suplai minyak yang
berlebihan dapat diatasi dengan memperkecil kran suplai
– Dalam kasus yang lain, kemungkinan sumber pengotoran atau kebocoran
tidak dapat langsung dihilangkan.
Pada pekerjaan pembubutan, atau pada umumnya pengerjaan dengan
mesin perkakas,serpihan logam akan terjadi. Dalam hal ini maka yang
harus diusahakan adalah agar serpihan logam tsb tidak bertebaran
kemana-mana, dan diusahakan untuk kemudahan pembersihannya.
Di dalam proses produksi di mana terjadi serpihan-serpihan produk atau debu
material atau bocoran cairan dan tidak dapat segera diatasi maka
dilakukan usaha-usaha memperkecil atau usaha-usaha sementara untuk
menyalurkannya ke suatu arah atau tempat penampungan.
– Mempermudah jangkauan.
Dicari cara-cara untuk mempermudah pembersihan dan pemeriksaan
serta pelumasan ditempat-tempat yang sulit dijangkau. Hal ini untuk
mempercepat pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Hal ini misalnya dengan memindahkan posisi alat-alat tersebut sehingga
mudah dibersihkan atau di-inspeksi.
Dapat juga dengan membuat jendela-jendela transparan sehingga inspeksi
dapat dilakukan dengan melihat saja dari luar.
Tahap-tahap Pelaksanaan
Hal-hal penting
– Tumbuhkan keinginan untuk peningkatan
Bila pada Tahap-1 operator telah merasakan "kesulitan" melakukan
pembersihan, tentunya akan merasa sayang bila keadaan yang sudah
bersih tersebut segera menjadi kotor kembali.
Dalam hal ini tentu akan terpikirkan bagaimana atau usaha
peningkatan apa yang bisa dilakukan agar keadaan tidak segera
menjadi kotor kembali.
Situasi ini harus diperhatikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
– Usahakan peningkatan-peningkatan dengan membuat sarana-sarana
secara manual tanpa banyak biaya.
Lakukan berulang-ulang.
Tindakan Terhadap Sumber Masalah...
- Mulai dengan penyediaan sistem penunjang, kursus
peningkatan dsb.
Cara-cara pengerjaan, fungsi-fungsi peralatan, perlunya
peningkatan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan/
kemampuan operator.
- Yang paling penting adalah minat atasan atas proses
kegiatan peningkatan, melihat lapangan dan memotifasi
operator-operator.
- Perbarui daftar pembersihan, pelumasan, pengencangan
baut-baut pada Tahap-1 berdasarkan peningkatan-
peningkatan yang dilakukan pada Tahap-2.
Tindakan Terhadap Sumber Masalah...
Buat model misalnya dengan karton
Lakukan pengamatan lapangan
Kumpulkan kasus-kasus
Lakukan percobaan
Buat sarana sementara dengan plat
seng atau bahan lain
Buat sarana permanen
Di-angan2-kan
Usulkan sebagai standard baru
Buka penutup perhatikan
terjadinya pengotoran
Lihat contoh-contoh dari
tempat lain
3
2
1
Peningkatan
Kegiatan Peningkatan...
AM Step 2 : Activity Board
Contamination Source &
Hard Access Area
1. Lubrication Checklist
2. List of Equipment Performance
* Cleaning
* Lubrication
* Output
* Waste
3. List of Improvement
4. OPL
Tahap-3
Pembuatan Standard Antara
• To formulate basic conditions for activities designed to prevent equipment deterioration,
and to sustain cleaning, lubricating and tightening;
• To self-formulate action standards enabling these basic conditions to be faithfully upheld
with minimal expenditure of time;
• To promote visual control.
Aims
List of micro-
defects detected
Visual controls used
·…………….
·…………….
·…………….
Activity board
Determine what was wrong
with the existing standards
Find out why these standards
could not be sustained
Improvement record
Activity record
Draw up team activity report
and apply for a factory review
Formulate standards
Clean, lubricate and inspect
Improve
Conduct self-review
Receive factory review
Pass Step 3
Guidance
Measure time gap
Lubrication
manuals
Cleaning and Inspection
•Areas to be cleaned and inspected
•Methods to be used
•Standards to be achieved
•Action to be taken against irregularities
•Cleaning and inspection intervals
•Time targets
Lubrication
• Parts to be lubricated, type and
quantity of lubricant, lubricating
tools and lubricating intervals
• Detection of minor equipment
defects in the course of lubrication
• Improvements to lubrication
methods
• Time targets
List of
improvements
Checksheet for
time targets
Lubrication
training
Check results
Documents from
Steps 1 and 2:
To be provided
by maintenance
department
AM Step 3: Tentative Standard
Tujuan Pembuatan Standard Antara
* Mengembalikan kekondisi dasar untuk mencegah
“deterioration” (penurunan fungsi peralatan) dengan
melakukan Cleaning, Lubrication, & Pengencengan Bolt &
Nut
* Meningkatkan visual kontrol pada maesin
* Meningkatkan performance mesin
Standart antara diterapkan pada cirle –circle yang berada
dilingkup plant yang sudah lulus di step 1 & step 2. Dan
diharapkan penerapan step 3 ini dilaksanakan oleh semua
operator mesin. Sehingga akan tercipta pemeliharaan mandiri
yang lebih efektif.
Pembuatan Standard Antara
Biasanya ada banyak standart – standart pemeliharaan
maupun inspeksi yang pada umumnya dibuat oleh orang
orang yang tidak mengetahui situasi produksi yang
sebenarnya, sehingga standar itu menjadi kurang efektif.
Adalah sangat penting untuk mendaftar serta menjelaskan
standard – standard yang berlaku dan sesuai dengan
keadaan dilapangan .
Standard antara atau sering disebut juga dengan
Tentative Standard adalah suatu kegiatan operator
dalam melakukan inspeksi mesin dengan acuan 3 hal
yaitu Cleaning,Lubrication, serta Bold & Nut.
Cleaning
Didalam standard Cleaning ini tidak hanya melakukan
kebersihan saja tetapi yang terpenting juga melakukan
inspeksi, ada beberapa hal yang harus diperjelas dalam
menentukan standard Cleaning yaitu :
- Memperjelas tempat atau area
- Memperjelas Metode
- Memperjelas Standard
- Memperjelas Mengatasi gangguan
- Memperjelas periode
- Menentukan target
Lubrication
Seperti halnya Cleaning, Lubrication ini ada beberapa hala
yang perlu di perhatikan diantaranya adalah :
- Tempat tempat Pelumasan
- Tipe tipe pelumasan
- Tingkat Pelumasan
- Alat Pelumasan
- Frekwensi pelumasan
- Mengenali problem pekerjaan pelumasan
- Menentukan Target Waktu
Bolt & Nut ( Komponen Teknik)
Untuk Bold & Nut ini lebih menitik beratkan pada
kekencangannya. Untuk mengontrolnya yaitu dengan visual
kontrol, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
Standard Antara bold & nut adalah
- Tempat & item bold & nut
- Mengetahui metode pengencangan
- Standard bold & nut yang digunakan
- Alat yang digunakan
- Frekuensi pengecekan
- Waktu pengecekan
1. Pembuatan standard antara pembersihan
2. Peninjauan kembali cara-cara & kondisi pelumasan serta
membuat standardnya
3. Mengenali & meningkatkan bagian - bagian atau tempat
- tempat yang cacat atau rusak, selain juga tempat yang sulit
dilumasi dan periksa
4. Mengenal lebih jauh jenis-jenis Bold & Nut yang digunakan di
mesin & membuat standardnya
Langkah Pembuatan
Contoh Standard Antara
STANDARD ANTARA (S-3) Cleaning
NO ITEM CHECK ALAT CARA STANDARD LA
MA
FREK P.
JAWAB
A FREEZER
1.Body freezer Visual Majun Gosok dgn
majun basah
Bebas mix &
debu
10' Daily Operator
Shift Pagi
2. Motor dasher,
mix dan
Visual Majun Gosok dgn
majun kering
Bebas debu &
oli
30' Weekly Team
Leader
product pump Minggu Pagi
3. Dasher bagian
luar
Visual Majun Defrost dan
dilap
Bebas dari
bunga es
15' Akhir Run Team
Leader
Visual Kontrol Di mesin
STANDARD ANTARA (S-3) Lubrication
NO ITEM CHEC
K
ALAT CARA STANDARD LAM
A
FREK P.
JAWAB
A FREEZER
1. Gearbox mix
&
Sight
glass
Corong
olie
Isi olie sampai batas
level
Olie diatas titik 5' Weekly Team
Leader
product pump standard merah Checked
B FILLER
1. Sliding F 09 Visual Oil can Semprot dengan oil
can
Merata pada 5' Daily Team
Leader
permukaan shaft Checked
2. Roda gigi
penggerak
Visual Grease Pompa dengan
grease gun
Sampai grease
yang
5' Weekly Team
Leader
piston gun baru keluar
STANDARD ANTARA (S-3) Bolt & Nut
NO ITEM CHEC
K
ALAT CARA STANDA
RD
LAM
A
FREK P.
JAWAB
A FREEZER
1.Mix & product pump Visual,
garis
Kunci Kencangkan
dengan
Garis
sejajar
30' Daily check T. Leader
( sealing/o-ring ) sejajar pas 14 kunci pas 14 & 17 S. pagi
dan 17
2. Bacteria air filter Visual Bersih,
kering
5' W./awal run T. Leader
B FILLER
1. Baut dudukan hop- Visual Kunci
17
Baut dikencangkan
dengan
Segaris dg
body
5' Waktu C/O T. Leader
per 06 pd filler 06 kunci 17
2. Karet sealing Visual Kunci
17
Baut dikencangkan
dg kunci
Segaris dg
body
5' Weekly T. Leader
AM Step 3 : Activity Board
Tentative Standard
Standard & Checklist of :
1. Cleaning
2. Lubrication
3. Bolt & Nuts
and Process Condition
Develop AM Master Plan
Setting AM Target
(1) Typical parameters for progress targets
1. Deadlines for implementing specific steps
2. Number of machines on which steps are to be completed
(2) Typical parameters for output targets
1. Number of breakdowns
2. Number of minor stops
3. Overall Equipment Effectiveness (OEE)
4. Number of quality defects
Process of AM Review
AM Tools - Three Crown Jewels
1) Activity Boards
Contents : Autonomous Maintenance activities and the Plan-Do-Check-Act (P-D-C-A) aspects
Purpose : Help the team decide what needs to be done
what problems need to be addressed
how these problems are to be solved
2) One-Point Lessons (an information-transmission tool)
The OPL is a way to squeeze bite-sized training sessions into the daily schedule, allowing a
surprising amount of training to be accomplished
OPL Type : * Basic Knowledge
* Troubleshooting
* Improvement
AM Tools - Three Crown Jewels
AM Tools - Three Crown Jewels
3) Meetings
Ensuringg Autonomous Maintenance firmly embedded in the workplace culture.
When all the participants join in and make a lively contribution, the quality of the ideas and
improvements suggested can be surprisingly good.
Untuk mendapatkan kemampuan seperti itu
operator harus mempunyai
kemampuan dasar sbb:
– Kemampuan untuk menunjukkan hal2 yg normal
dari yg abnormal dengan tepat.(kemampuan untuk
menentukan/mengatur kondisi.)
– Terbiasa bertindak disiplin mempertahankan
aturan kendali kondisi.
(kemampuan mempertahankan pengaturan).
– Kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat
terhadap kelainan.
(kemampuan untuk mengambil langkah yang
diperlukan untuk
menangani kondisi yang abnormal).
Peranan Bag.Produksi & Bag.Pemeliharaan
didalam Pemeliharaan Mandiri
Agar fungsi pemeliharaan dapat berjalan dengan
baik,bagian operasi harus mengambil bagian
dalam pekerjaan pemeliharaan dan bekerja sama
dengan bagian pemeliharaan.
Apa yang harus dikerjakan oleh Bag. Operasi
ialah melakukan kegiatan
pencegahan memburuknya fungsi peralatan,
dan ini adalah dasar2 dari pemeliharaan.
Dengan kerjasama dari bagian operasi
ini,kegiatan pemeliharaan yang tepat guna oleh
bagian pemeliharaan dapat dilakukan dengan
memuaskan.
Pemilahan kegiatan pemeliharaan
Untuk mencapai tujuan pemeliharaan dibuat
penggolongan tipe2 kegiatan pemeliharaan.
I.Kegiatan mempertahankan:
*Pencegahan kerusakan
*Memperbaiki kerusakan.
II.Kegiatan peningkatan -memperpanjang umur pakai :
*Memperpendek waktu pemeliharaan.
*Rekayasa peralatan bebas pemeliharaan.
Kedua kegiatan utama tersebut harus dijalankan secara
bersamaan,dan dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut:
Kegiatan mempertahankan:
1.Operasi normal.
2.Pemeliharaan Harian.
Pemeliharaan Berkala.
Pemeliharaan Menurut Kondisi.
Pemilahan kegiatan pemeliharaan
Kegiatan peningkatan
1.Pemeliharaan koreksi.
*Peningkatan keandalan.
*Peningkatan kemudahan pemeliharaan.
2.Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan
(Rekayasa Bebas Pemeliharaan).
Kegiatan pemeliharaan tersebut dapat juga dipilah
atas:
1.Kegiatan pencegahan kerusakan(deterioration).
2.Kegiatan pengukuran kerusakan.
3.Kegiatan pemulihan kerusakan.
Seringkali terjadi pengabaian kegiatan
pencegahan kerusakan(deterioration),dan
kegiatan lebih terpusat pada inspeksi berkala dan
uji ketelitian.
Pencegahan kerusakan merupakan hal yang
mendasar didalam kegiatan pemeliharaan dan
perlu diberi perhatian yang cukup.
Kegiatan oleh Bag.Operasi
Bag.Operasi hendaknya menitik beratkan pada
kegiatan untuk mencegah kerusakan(deterioration)
dan melakukan kegiatan2 sebagai berikut:
A.Kegiatan pencegahan kerusakan:
1.Cara menjalankan yang benar(mencegah
kesalahan manusia).
2.Mempertahankan kondisi dasar.
(pembersihan,pelumasan,pengencangan kembali
bagian2 yang kendor).
3.Penyetelan.
(terutama penyetelan kondisi operasi dan awal
jalan).
4.Pecatatan penyetelan dan cacat/kelainan2.
5.Bekerjasama dengan Bagian
Pemeliharaan dalam penyelidikan tindakan
peningkatan.
B.Kegiatan untuk mengukur kerusakan.
1.Inspeksi Harian
2.Sebagian dari inspeksi berkala.
Dalam hal ini kegiatan mengandalkan
pada pancaindera.
C.Kegiatan untuk memulihkan kerusakan.
1.Uji(pemeriksaan) kecil
(penggantian sukucadang yg mudah dan
perbaikan darurat.)
2.Laporan yang cepat dan tepat bila terjadi
kerusakan dan situasi abnormal
lainnya.
3.Membantu dalam pekerjaan reparasi sewaktu-
waktu.(Reparasi sporadis).
Kegiatan oleh Bag.Pemeliharaan
Kegiatan Utama.
Kegiatan yang utama adalah kegiatan untuk
mengukur dan memulihkan kerusakan dan dibutuhkan
untuk menitik beratkan pada bidang2 yang
memerlukan teknologi tinggi dan ketrampilan,seperti
pemeliharaan berkala,pemeliharaan menurut kondisi
dan kegiatan peningkatan.
Bagian pemeliharaan diharapkan untuk lebih lanjut
mengusahakan kemudahan pemeliharaan,operasi
dan keselamatan kerja, dan tidak hanya mereparasi
dengan mengganti suku cadang.
Apa itu TPM ?
•TPM sebagai sistem kerja menfokuskan pada perbaikan produktivitas
dengan meletakkan fondasi yang BAIK dan KUAT.
Pendekatan TPM dilakukan melalui komitmen total,
komunikasi ATAS ke BAWAH - BAWAH ke ATAS
Selangkah demi selangkah
•TPM melibatkan Mesin,Material,Manusia,Metode dan Money,
karen itu TPM menjadi SARANA untuk mengoptimasi kesatuan usaha
dari aspek-aspek tersebut untuk mencapai hasil ahir
Salah satu ciri TPM adalah keterlibatan bagian
produksi dengan masalah pemeliharaan mesin.
Untuk dapat bersaing didalam era usaha yang
sangat bersaing saat ini, segi pemeliharaan menjadi
faktor yang penting.
Oleh karena itu perlu dikaji kembali peranan
operator dan bagian pemeliharaan didalam masalah
pemeliharaan ini.
Konsep bahwa pengguna peralatan harus
memelihara peralatan yang dipergunakannya sendiri
menjadi salah satu dasar dari tonggak
pemeliharaan mandiri.
1. Pelatihan operator agar menguasai
mekanisme mesin.
Untuk dapat menjalankan Pemeliharaan Mandiri operator harus trampil dalam masalah operasi dan
pemeliharaan mesin.Operator tidak hanya diharapkan bertindak sebagai operator dan sekali2
melakukan pekerjaan pemeliharaan mesin.
Semakin tinggi tingkat otomatisasi serta penggunaan robot semakin tinggi tingkat kemampuan
pemeliharaan mesin yang diperlukan untuk operator.
Yang diperlukan oleh operator adalah:
kemampuan untuk mendeteksi adanya kelainan,kemampuan untuk mengindera kelainan pada
peralatan atau produk dengan merasakan hal2 yang aneh.
Biasanya ada banyak standart – standart pemeliharaan maupun inspeksi yang pada
umumnya dibuat oleh orang orang yang tidak mengetahui situasi produksi yang
sebenarnya, sehingga standar itu menjadi kurang efektif.
Adalah sangat penting untuk mendaftar serta menjelaskan standard – standard
yang berlaku dan sesuai dengan keadaan dilapangan .
Standard antara atau sering disebut juga dengan Tentative standard adalah suatu
kegiatan operator dalam melakukan inspeksi mesin dengan acuan 3 hal yaitu
Cleanig,Lubrication serta Bold & Nut.
Pembuatan Standard Antara

More Related Content

Similar to TPM with Bagoes Soehariadji.ppt

Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxTotal-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxssuser631590
 
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktis
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktisMengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktis
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktisRiady Oetomo
 
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...Kanaidi ken
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenanceIdham Hanafiah
 
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptxPRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptxEndiNurholiludin
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenanceYesica Adicondro
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.pptRastraArifPradana
 
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdf
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdfmateri-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdf
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdfAlvynZahrandika
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanResty Wahyu Pertiwi
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepdodi mulya
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoEko Supriyadi
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanHerni Rahayuning
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa MakalahYesica Adicondro
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Novia Putri
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdfTaruna36
 
Sie06 maintenance informationsystem
Sie06 maintenance informationsystemSie06 maintenance informationsystem
Sie06 maintenance informationsystemArif Rahman
 

Similar to TPM with Bagoes Soehariadji.ppt (20)

Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptxTotal-Productive-Maintenance-TPM.pptx
Total-Productive-Maintenance-TPM.pptx
 
Produksi maintenant
Produksi maintenantProduksi maintenant
Produksi maintenant
 
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktis
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktisMengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktis
Mengenal total productive maintenance (tpm) sebagai metode perbaikan praktis
 
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) _Training "TOTAL PRODUCTIVE MAIN...
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptxPRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
PRINSIP PELACAKAN KERUSAKAN.pptx
 
Total productive maintenance
Total productive maintenanceTotal productive maintenance
Total productive maintenance
 
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
2d-ppt-perawatan-dan-perbaikan-mesin.ppt
 
Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17Kelompok 2 bab 17
Kelompok 2 bab 17
 
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdf
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdfmateri-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdf
materi-training-autonomous-maintenance-pt-alu-rev-2.pdf
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
PEKKA SYSTEM
PEKKA SYSTEMPEKKA SYSTEM
PEKKA SYSTEM
 
Fmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsepFmea, definis dan konsep
Fmea, definis dan konsep
 
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjonoPemrograman dasar cnc ant. kristjono
Pemrograman dasar cnc ant. kristjono
 
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohtoFever patch plester penurun demam panas dari rohto
Fever patch plester penurun demam panas dari rohto
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
pemeliharaan dan keandalan in Bahasa Makalah
 
Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14Slide pertemuan 14
Slide pertemuan 14
 
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
15.04.1036_jurnal_eproc.pdf
 
Sie06 maintenance informationsystem
Sie06 maintenance informationsystemSie06 maintenance informationsystem
Sie06 maintenance informationsystem
 

More from AGSI1

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxAGSI1
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptAGSI1
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptPERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxAGSI1
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxAGSI1
 
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.pptKONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.pptAGSI1
 

More from AGSI1 (20)

ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.pptATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ATMEGA16-dasar otomatisasi sistem oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptxRencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
Rencana Tanggap Darurat oleh Bagoes soehariadji.pptx
 
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptxCONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
CONTOH Form JOB ANALISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.pptPENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PENANGANAN KRISIS oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.pptAudit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
Audit 5R.ppt with Bagoes soehariadji.ppt
 
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.pptHACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
HACCP-with Bagoes soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.pptBASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 2 with Bagoes Soehariadji.ppt
 
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.pptBASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
BASIC MENTALITY 1 with Bagoes soehariadji.ppt
 
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.pptINTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
INTERVIEWING SKILLS with Bagoes Soehariadji.ppt
 
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.pptMengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
Mengatasi karyawan bermasalah oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.pptANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
ANALISA Kejadian POTENSIAL oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptxPengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptPERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
PERBEDAAN UU PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.pptMEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
MEKANISME PPHI oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptxPamco  oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
Pamco oleh Bagoes Soehariadji.ppt.pptx
 
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptxStrategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
Strategi Sinergi oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptxpenyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
penyusunan-silabus-pelatihan oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppttipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
tipe2orang-oleh Bagoes Soehariadji.ppt
 
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptxsilabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
silabus-Trainning oleh Bagoes Soehariadji.pptx
 
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.pptKONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
KONFLIK-MANAGING PEOPLE with Bagoes Soehariadji.ppt
 

TPM with Bagoes Soehariadji.ppt

  • 2.  TPM dikembangkan di Japan tahun 1970’s  Awalnya, Jepang mengimpor PM dari USA dan dimodifikasi menjadi TPM ( semua employee berpartisipasi)  Breakdown yang tidak diharapkan akan memutus mata rantai “Supply Chain”  Mengubah dari yang “tidak dapat terelakkan” menjadi “tidak dapat diterima” Bagaimana caranya untuk mengatasi naik-turunnya performance mesin produksi?
  • 3.  Mesin rusak karena maintenance tidak merawatnya dengan baik  Mesin rusak karena produksi tidak menjalankannya dengan benar Pola Pikir Tradisional (Maintenance vs Production)
  • 4. TPM  T = Total  P = Productive Perfect Production  M = Maintenance Management
  • 5. TPM : Definisi Sistem Kerja yang membentuk kultur perusahaan sehingga mampu mencapai efisiensi max dengan keterlibatan semua bagian OPERATOR DIBERI WEWENANG UNTUK MERAWAT PRODUKSI YANG BERKESINAMBUNGAN PADA LINE-LINE YANG EFISIEN SECARA KESELURUHAN TPM Bertujuan - Zero Accidents / kecelakaan - Zero Waste / limbah - Zero Breakdown / kerusakan
  • 7. PQCDSM Target Target harus dibuat secara realistis dan teratur. P = Productivity Q = Quality C = Cost D = Delivery S = Safety M = Morale
  • 8. SEIRI SEITON SEISO SEIKETSU SHITSUKE 5S is a basic of World Class Manufacturing 5S : Dasar Kegiatan TPM …..
  • 9. "Seiri" - Sorting Out/Tagging (Singkirkan yang tidak perlu) "Seiton" - Setting Locations & Limits (Susun di tempatnya sesuai dengan jumlahnya) "Seiso" - Shining Workplace (Selalu bersihkan area kerja) "Seiketsu" - Setting Standards (Standardkan 3S di atas dan pastikan setiap orang melakukannya dengan cara yang sama) "Shitsuke" - Sticking to the Rules (Selalu disiplin & kembangkan untuk improvement lebih lanjut) Pengertian 5S
  • 11. Autonomous Maintenance Pemeliharaan Mandiri, adalah kegiatan dimana setiap karyawan melaksanakan tugas- tugas harian pada peralatannya sendiri yang meliputi :  inspeksi  pelumasan  penggantian komponen  reparasi  mengatasi gangguan  uji akurasi  dll dengan tujuan agar kondisi peralatan dapat dijaga sendiri kondisinya oleh si pemakai. Operator harus mengerti mengenai peralatannya..
  • 12. Operator’s Skill The most important skill required of an operator is : 1. The ability to set clear criteria defining what is normal and what is not (set conditions) 2. The ability to keep strictly to the rules governing these conditions (sustain) 3. The ability to respond correctly and swiftly when abnormalities occur (take corrective action and effect repairs).
  • 13. •To ensure equipment performance stability •Up-skilling of Operators to develop the routine maintenance system so that they can take care of their own equipment by themselves. Equipment performance No AM S1 - S3 Proper implementation of AM S1 - S3 Performance is stable due to everything is standard !
  • 14. So…AM vs Non-AM ? Non-AM AM Target monitored? Target monitored Improvement recorded? Yes Operator know about machine? Operator do the maintenance Machine is clean? Operator clean machine & area It differs in the Way of Work & Operator’s Skill Not an additional job.. Benefit ? Yes, .. Higher machine performance ( efficiency ) and less breakdown
  • 15. Relation to other Pillars Forced deterioration AM Normal deterioration PM FI OEE Time Standard Performance Toward Ideal Potential Performance People Management TR Relation of AM, PM, & FI
  • 16. Roles of Production & Maintenance Focus on preventing deterioration, and take responsibility for the following 3 activities : (1) Preventing Deterioration 1. Operating correctly (preventing human error) 2. Sustaining basic equipment conditions (cleaning, lubricating and tightening) 3. Adjusting (mainly during operation and setup) 4. Recording data on adjustments required and other abnormalities found 5. Planning improvement strategies in cooperation with the maintenance department (2) Measuring Deterioration 1. Performing routine checks 2. Some periodic inspection (mainly five-senses checks) (3) Reversing Deterioration 1. Minor servicing (simple parts-replacements, and emergency measures) 2. Reporting failures and problems promptly and accurately 3. Helping to repair unexpected failures Roles of Production
  • 17. Roles of Maintenance (1) Core Maintenance Activities Focus on measuring and correcting deterioration. Maintenance staff need to concentrate on fields requiring specialist skills. (2) Assisting Autonomous Maintenance Activities 1. Teaching operators how the equipment works, what the parts are called, and which sections of the equipment they should not disassemble 2. Training operators how to lubricate their machines, techniques for tightening nuts, bolts and other fastenings and helping them formulate inspection standards 3. Providing technical help in improvement activities such as eliminating contamination sources, making areas more accessible for cleaning, lubricating and inspecting, and boosting equipment effectiveness 4. Responding promptly to requests for maintenance work needed to rectify things such as deterioration, deficiencies in basic equipment conditions, and equipment problems Roles of Production & Maintenance...
  • 19. Step-2:Problem Solving ( Mengatasi sumber pengotoran/kerusakan ) Step-6: Standardization ( Standarisasi ) Step-5:Autonomous Inspection ( Inspeksi Mandiri ) Step-4:General Inspection ( Inspeksi menyeluruh /umum ) Step-3:Tentative Standard ( Standard Antara ) Step-1:Initial Cleaning ( Pembersihan awal ) Step-0:Preparation ( Persiapan ) Step-7:Self Management ( Managemen mandiri secara keseluruhan ) T P M 7 STEPS AM
  • 20. Step Name Activities 1 Initial cleaning (cleaning is inspection) Eliminate dust and dirt from main body of equipment, lubricate and tighten, expose and deal with equipment problems 2 Contamination sources and hard-to-access areas Reduce housekeeping time by eliminating or containing sources of dust, dirt or other contamination, and improving places that are hard to clean, lubricate, tighten or check 3 Provisional Autonomous Maintenance standards Formulate provisional standards to enable cleaning, lubricating, tightening and checking to be sustained dependably with minimal time and effort (this will mean establishing time slots for routine and periodic maintenance) 4 General equipment inspection Train operators in inspection procedures using inspection manuals, enabling them to expose and correct equipment defects by performing comprehensive equipment inspections 5 Autonomous inspection Formulate definitive cleaning, lubrication and inspection standards that can be followed efficiently and dependably; draw up autonomous inspection checklists and put them into use 6 Standardisation Develop a comprehensive housekeeping system by devising additional standards for items such the following:  Movement of materials around the shop floor  Data recording  Control of moulds, jigs, tools, etc.  Quality assurance data on the process 7 Full self-management Roll out and implement company policies and objectives, and continually improve the equipment by keeping accurate MTBF and other maintenance records, analysing the data captured, and doing improvements as a routine part of the job 7 Steps of AM
  • 21. Effects: Zero Defect Zero Failure Zero Accident change thinking Effects Fewer Defects and Breakdown People thinking changes Defects and breakdowns = ashamed People’s behavior changes Take trouble to improve, manage their work more carefully Step 0 Preparation Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Step 5 Step 6 Step 7 Think->Act Action generates motivation Cleaning is inspection Inspection is detection Detection is correction (improvement) Correction is perfection Perfection is satisfaction Satisfaction is further action People’s attitude and behaviour will not change until they see results Positive changes upwards from bottom Operators take control People work better Factory works better motivation •GPeople get •mmotivated Change action Equipment works better Stage 1 Stage 2 Stage 3 How AM Works ? Stage 0
  • 22. Operator berubah *Berpikir dan bertindak. Motifasi Merubah peralatan Perubahan kegiatan *Tantangan yg positip untuk peningkatan. *Pemeliharaan dan menejemen yg menyeluruh. Hasil Tercapai nihil cacat & kerusakan Tempat produksi berubah Hasil Cacat dan kerusakan berkurang Perubahan konsep Cacat dan kerusakan adalah aib bagi bagian produksi *Proses kegiatan adalah sumber motifasi *Mengapa terjadi kerusakan dipaksa. *Perlu pemeliharaan mandiri Tahap-1 Tahap-2 Tahap-3 Tahap-5 Tahap-4 Tahap-7 Tahap-6 Tahap-0 *Memperbaiki cacat *Pembersihan adalah inspeksi *Inspeksi adalah langkah untuk menemukan cacat *Cacat dapat/harus dipulihkan *Pemulihan dan peningkatan suatu bentuk keberhasilan *Keberhasilan adalah suatu kepuasan mencapai sesuatu *Kegiatan timbul dari bawah (Bottom up) dari kegiatan kelompok. *Peningkatan mandiri oleh operator. Fase Pemeliharaan Mandiri.
  • 23. Fase Pertama Fase ini adalah fase pengembalian kondisi dasar dan pembentukan sistem dasar untuk mempertahankan kondisi selama Tahap 1-3., yang pada dasarnya adalah kegiatan pembersihan dan inspeksi. Sebagai suatu proses perubahan peralatan dengan PMd, maka hal-hal berikut merupakan persyaratan:  Pembersihan adalah inspeksi.  Inspeksi dilakukan untuk menemukan kelainan.  Kelainan harus diperbaiki dan kemudian ditingkatkan, dan harus dimengerti. Proses ini penting untuk mengerti secara tuntas konsep: berusaha, berkarya, dan berpikir. Penyelesaian 3 kondisi dasar (pembersihan, pelumasan dan pengencangan) adalah persyaratan minimum untuk mencegah perusakan. Dan ini merupakan dasar dari semua kegiatan Pemeliharaan Terencana (Planned Maintenance).
  • 24. Fase Kedua Hasilnya: Tujuan yg diharapkan dapat dicapai, sikap operator telah berubah, mengarah pada sistem Menejemen Mandiri dimana cacat dan kegagalan dipandang sebagai aib kegiatan produksi. Fase ini adalah penting sebagai fase permulaan dari Sistem Menejemen Mandiri.  Pemulihan Perusakan dan Peningkatan dipandang sebagai keberhasilan.  Keberhasilan adalah kepuasan dan dapat dinyatakan. Inspeksi Harian berdasarkan pengalaman yang dapat dirasakan dan berdasarkan teori dapat diadakan, operator yang paham dalam peralatan dapat dididik dan dapat diharapkan tanggapan aktip terhadap peningkatan. Fase ini terdiri dari Tahap 4 dan 5, dimana kegiatan dikembangkan dari kegiatan pencegahan perusakan ke pengukuran perusakan melalui pelatihan ketrampilan inspeksi menyeluruh pada peralatan dan pelaksanaan inspeksi-inspeksi
  • 25. Fase Ketiga Dengan pencapaian fase-fase tersebut, operator serta lingkungan produksi akan berubah dengan jelas dan dapat dibina lingkungan dimana Menejemen Mandiri dapat dilaksanakan.  Juga bertujuan Peningkatan teknologi pemeliharaan, perluasan lingkup PMd, mendorong semangat pencapaian sasaran, sadar biaya pemeliharaan dll , serta penguasaan ketrampilan pemeliharaan mencakup reparasi-reparasi kecil. Fase ini terdiri dari Tahap 6 & 7, dengan tujuan standarisasi dan pencapaian Menejemen Mandiri.
  • 26. Stage 1. This is where the basic equipment conditions are painstakingly achieved (mainly through cleaning and inspecting) and a system for sustaining these conditions is established They need to discover truths like the following: 1. Cleaning is inspection 2. Inspection is detection 3. Detection is correction Stage 2. At this stage, operators receive training in general equipment inspection skills, and start performing these inspections for themselves. This enables them to move on from preventing deterioration to measuring deterioration They need to discover truths like the following: 1. Correction is perfection 2. Perfection is satisfaction 3. Satisfaction is further action Stage 3. This is the stage at which the finishing touches are put to standardization and self-management, where operators work towards perfecting their maintenance skills Improving workplace management techniques, expanding the scope of self-management, heightening goal-consciousness, instilling awareness of maintenance and other costs, training operators to handle minor equipment repairs Steps to implement AM (con’t …)
  • 27. STEP - 0 Preparation ( Persiapan )
  • 28. Stage 0 : Preparation 1. Understand the objectives •Team members •Team leaders •Managers and supervisors Hold meetings for: 2. Draw up plans ① ② ③ ④ Draw up a list of injuries and accidents that could happen during initial cleaning (such as electric shocks, injury due to residual air pressure, skin irritation by cleaning agents, foreign objects in the eye, injury by falling objects, and so forth) Provide safety training and establish procedures for predicting and averting hazards (unsafe conditions and behaviours) Make sure operators understand why Autonomous Maintenance is necessary Make sure operators understand why basic equipment conditions need to be sustained Have operators observe their own equipment Safety Find out what is causing forced deterioration Find out what losses are caused by forced deterioration Find out what situations result in quality defects, breakdowns and minor stops Forced deterioration and consequent losses Draw simple diagrams showing how the equipment works Make sure everyone understands the mechanisms Consider what problems might happen if a mechanism gets dirty or runs out of lubricant, or if any bolts, etc. work loose Ensure that operators understand their equipment Cleaning: Techniques for removing dirt efficiently, ways to detect equipment problems Lubrication: Purpose, types, method, quantity, interval Tightening: Purpose, correct method, correct use of tools Skills needed Loose bolt Build-up of used cutting fluid
  • 29. APA YANG HARUS DISIAP KAN .? 1. Memahami tujuan 2. Pembuatan Rencana 2.1 Keselamatan Kerja 2.2 Kondisi Perusakan dipaksa & kerugian kerugian 2.3 Memahami Peralatan 2.4 Ketrampilan yang diperlukan 1.1 Mengapa dilakukan pemeliharaan mesin ? 1.2 Mengapa dilakukan pemeliharaan kondisi dasar ? 1.3 Pengamatan Operasi Peralatan
  • 30. Keselamatan kerja  Membuat daftar kemungkinan bahaya- bahaya keselamatan kerja seperti : - Pe-luka-an & kecelakaan sebelum melakukan pembersihan awal ( kejutan listrik,sisa angin bertekanan,iritasi kulit oleh deterjen,debu masuk mata,benda benda jatuh dll ) - Pelatihan untuk keselamatan dan tindakan terhadap keadaan yang tidak aman dan perkiraan timbulnya keadaan yang tidak aman a. Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
  • 31. Kondisi perusakan dipaksa dan kerugian- kerugian  Mengapa timbul perusakan dipaksa  Apa kerugian yang timbul jika perusakan dipaksa terjadi.  Periksa kondisi dimana terjadi cacat2, kerusakan2 dan stop2 kecil. b. Memahami peralatan  Skets struktur peralatan.  Pahami fungsi mesin.  Pikirkan akibat buruk apabila terjadi pengkerakan, kekurangan minyak atau baut kendor. c. Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
  • 32. Ketrampilan yang diperlukan  Pembersihan : Cara pembersihan yang terampil. Cara menemukan kelainan.  Pelumasan : Tujuan, tipe, metode/cara, jumlah dan periode.  Pengencangan: Tujuan, cara pengencangan yang betul, penggunaan alat. d. Stage 0 : 2. Pembuatan Rencana...
  • 33. STEP-1 Initial Cleaning ( Pembersihan Awal )
  • 34. By completely eradicating dust and dirt from the main body of the equipment and its surroundings, to  Prevent forced deterioration;  Detect and rectify latent minor equipment defects through the cleaning process. Preparation  Understand the aims of Step 1  Understand precisely what tasks are involved  Draft a detailed work plan Aims Why is initial cleaning necessary? Compile a list of requirements Draw up a plan Target for number of minor equipment defects to be detected Execute cleaning blitz 1 Clean away dust and dirt, inspect equipment, detect and rectify latent defects. 2 Sustain basic standards for cleaning, lubricating and tightening. 3 Detect sources of contamination and hard-to-access areas, and take provisional corrective action. 4 Sort and store unneeded items, tools and spares. Tag defects (1) Decide which restoration and improvements can be carried out during Step 1 Some defects have to be left over until the next step ·……………. ·……………. ·……………. Activity board (Detailed plan) Cleaning map Combine Compile a list of defects detected Improvement record Hold a team Meeting Application for factory review Submit activity report Submit improvement activity status report ‘Sort and store’ standards Hold meetings to: •Devise improvement methods •Assign responsibility for improvements (include general staff as well as operators) •Explore the reasons behind the defects (2) Restore and improve Check results and de-tag Formulate provisional cleaning standards Conduct self-review Receive factory review Pass Step 1 Guidance Compile a list of equipment defects •Micro-defect detection list Problem status and solution -where dust and dirt are found •List of hard-to-clean areas •List of entry points for foreign matter •List of superfluous and inessential items Step 1 : Initial Cleaning (Checking through Cleaning)
  • 35. 5 Temukan sumber-sumber Pengotoran 4 Pembersihan Awal ( Temukan Kelainan ! ) 3 Memaksimalkan kegiatan SEIRI & SEITON 2 Rencana Pembersihan MEMBERSIHKAN = INSPEKSI 1 Pelatihan Dasar Pokok - Pokok Pelaksanaan STEP 1
  • 36. Sasaran kegiatan: Pembersihan akan mengungkap kelainan-kelainan (kebocoran, sambungan-sambungan yang kendor, kerusakan dll) dan merupakan langkah penting untuk menyatakan "pembersihan adalah inspeksi". Ide-nya tidaklah sekedar membersihkan mesin/peralatan. dengan langsung menyentuh bendanya, dan membersihkan secara tuntas, kelainan dapat ditemukan. Langkah-langkah diatas adalah penting agar pekerja mengalami sendiri bahwa pembersihan adalah inspeksi. Step 1 : ...
  • 37. Arti Pembersihan: membersihkan peralatan dari benda-benda asing yang melekat pada peralatan, jigs, komponen, alat-alat bantu seperti: debu, serpihan produk, tebaran bahan baku, bocoran cairan pendingin, bocoran pelumas, kerak, karat . Pembersihan mendasar dari sudut ke sudut perlu dilakukan. Dengan pembersihan ini, cacat tersembunyi (latent defect) dapat diketahui. Pembersihan tidak sekedar supaya kelihatan bagus, pembersihan yang setengah-setengah akan berakibat kurang baik. Step 1 : ...
  • 38. 1. Kerusakan (failure) Masuknya kerak atau benda asing pada bagian yang berputar, bergerak satu sama lain, sistem pneumatik & hidrolik, sistem listrik &kendali, sensor-sensor dll, menyebabkan menurunnya ketelitian, terjadi kelainan- kelainan akibat keausan, pembuntuan, tahanan dan arus yang tidak normal. 2. Cacat (Defect) Tercampurnya benda-benda asing didalam produk serta timbulnya kelainan-kelainan menyebabkan produk cacat. 3. Perusakan (Forced deterioration) Debu dan kerak menyebabkan kesulitan inspeksi dan penemuan kekendoran, keretakan-keretakan, kelonggaran serta kekurangan minyak pelumas, sehingga menyebabkan perusakan terjadi. 4. Rugi-rugi kecepatan. Kerak menaikkan tahanan geseran dan mempercepat keausan menyebabkan menurunnya kemampuan ,jalan kosong dan lain-lain rugi-rugi kecepatan. Temuan-temuan yang perlu diperhatikan dalam melakukan Pembersihan & Inspeksi
  • 39. Pembersihan adalah Inspeksi Berdasarkan konsep pembersihan adalah inspeksi ,pembersihan bertujuan menemukan sebanyak mungkin komponen-komponen yang cacat. Pembersihan yang menyeluruh sering dapat menemukan beratus-ratus kelainan. Hal-hal penting untuk diperhatikan:  Nomer satu pengamanan.  Operator melakukan sendiri pembersihan sebagai pekerjaan normal.  Bersihkan semua kotoran yang telah menumpuk bertahun-tahun.  Buka tutup-tutup yang belum pernah dibuka dan bersihkan kotoran-kotoran yang menempel.  Bersihkan kotoran tidak hanya dari peralatan itu sendiri, tetapi juga dari peralatan transfer, kotak-kotak/panel-panel listrik,tanki-tanki fluida yg ada didalam dan peralatan bantu lainnya.  Jangan putus asa jika peralatan cepat kotor kembali setelah dibersihkan. Perhatikan seberapa cepat kotornya kembali, dari mana dan bagaimana terjadinya. Step 1 : ...
  • 40. Pokok-pokok pelaksanaan. – Lakukan pelatihan dasar yang diperlukan untuk melaksanakan S-1: Keamanan kerja, struktur dan fungsi peralatan, cara-cara pelumasan, dan pengencangan, menitik beratkan pada "One point lesson" (Pelajaran Per Pokok Bahasan) dan praktek lapangan. – Rencana pembersihan. Buat peta , tentukan batas area untuk dibuat prioritas mana yang dikerjakan dahulu dan sediakan alat yang diperlukan. – Singkirkan semua barang-barang yang tidak terpakai dari daerah kerja agar tidak mengganggu/menghalangi pembersihan. – Pembersihan Awal. Temukan kelainan-kelainan dengan memegang atau menggerak- gerakkan peralatan. Temukan kelainan-kelainan seperti kelonggran, kekendoran, keausan, perubahan bentuk, getaran, suara-suara yang tidak normal, panas, bocoran- bocoran, dengan menggunakan panca indera. Perhatikan bagian-bagian yang sering menyebabkan gangguan. – Temukan sumber-sumber pengotoran. Pikirkan peningkatan apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sumber pengotoran. Step 1 : ...
  • 41. AM Step 1 : Activity Board Initial Cleaning 1. Organisation Structure 2. Layout 3. Workplan 4. Cleaning Checklist 5. List of abnormalities 6. Minutes of Meeting
  • 42. STEP 2 Tindakan terhadap Sumber Masalah
  • 43. • Eliminate sources of dust, dirt and other contaminants, prevent scattering, and shorten the time needed for cleaning, lubricating and inspecting by improving inaccessible areas; • Help operators to acquire the equipment-improvement mindset, creating real benefits for the business. Aims Understand the harmful effects of dust, dirt and foreign matter Collect hard data Plan countermeasures •Cut off contamination source •Prevent scattering •Prevent contaminants getting into or settling on equipment •Set action schedule and assign responsibilities ·……………. ·……………. ·……………. Activity board Record improvements Revise provisional standards drafted in Step 1 and subsequently improved Check that cleaning can be carried out properly in the time allowed by the provisional standards, and remove tags Draw up team activity report and apply for a factory review Why is the contamination happening? Cultivate improvement-oriented mindset Restore and improve Check results Perform cleaning based on provisional cleaning standards Conduct self-review Receive factory review Pass Step 2 Guidance Revise provisional cleaning standards Plan countermeasures •Set time targets •Decide improvement methods Display target times for routine cleaning and inspection Hard-to-access areas are areas which: • take a long time to clean, lubricate or inspect • are awkward to clean, lubricate or inspect Locate the areas where dust, dirt and foreign matter accumulate Analyse dust, dirt and foreign matter to identify their material, shape and composition Find out exactly where the contamination is coming from: •Is it coming from the previous process? •Is it generated by this process? •Is it generated in the course of machining? •Is it coming from the equipment? •Is it coming from the external environment? Eliminate Minimise Localise Which tasks are affected by the difficulty? •Cleaning/lubricating/tightening •Which tools are used? •Does the difficulty make it impossible to perform the task? •In what way is the result checked? •Is the work performed by eye, using the bare hands, etc? Step 2 : Tackling Contamination Source & HAA
  • 44. Tujuan kegiatan Tahap ini bertujuan menghilangkan sumber-sumber pengotoran dan pengkerakan serta berusaha memperbaiki bagian-bagian yang sukar dibersihkan atau dilumasi sehingga pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan itu lebih mudah/cepat. Tahap ini adalah penting untuk menanamkan kegembiraan melakukan peningkatan-peningkatan. Peningkatan dilakukan sendiri oleh operator- operator dengan kerjasama diantara mereka beserta dengan pimpinannya, sehingga hasil jerih payahnya dapat dirasakan bersama-sama. Menghilangkan sumber pengotoran Pahami bagaimana terjadinya pengotoran serta kebocoran (minyak, angin dan material) untuk dapat menemukan sumbernya, dan dilakukan tindakan perbaikannya. Kemungkinan pertama sumber kebocoran dapat diketahui dan tindakan perbaikannya dapat segera dilakukan maka kebocoran dapat dihilangkan, pengotoran yang disebabkan oleh suplai minyak yang berlebihan dapat diatasi dengan memperkecil kran suplai
  • 45. – Dalam kasus yang lain, kemungkinan sumber pengotoran atau kebocoran tidak dapat langsung dihilangkan. Pada pekerjaan pembubutan, atau pada umumnya pengerjaan dengan mesin perkakas,serpihan logam akan terjadi. Dalam hal ini maka yang harus diusahakan adalah agar serpihan logam tsb tidak bertebaran kemana-mana, dan diusahakan untuk kemudahan pembersihannya. Di dalam proses produksi di mana terjadi serpihan-serpihan produk atau debu material atau bocoran cairan dan tidak dapat segera diatasi maka dilakukan usaha-usaha memperkecil atau usaha-usaha sementara untuk menyalurkannya ke suatu arah atau tempat penampungan. – Mempermudah jangkauan. Dicari cara-cara untuk mempermudah pembersihan dan pemeriksaan serta pelumasan ditempat-tempat yang sulit dijangkau. Hal ini untuk mempercepat pekerjaan-pekerjaan tersebut. Hal ini misalnya dengan memindahkan posisi alat-alat tersebut sehingga mudah dibersihkan atau di-inspeksi. Dapat juga dengan membuat jendela-jendela transparan sehingga inspeksi dapat dilakukan dengan melihat saja dari luar.
  • 46. Tahap-tahap Pelaksanaan Hal-hal penting – Tumbuhkan keinginan untuk peningkatan Bila pada Tahap-1 operator telah merasakan "kesulitan" melakukan pembersihan, tentunya akan merasa sayang bila keadaan yang sudah bersih tersebut segera menjadi kotor kembali. Dalam hal ini tentu akan terpikirkan bagaimana atau usaha peningkatan apa yang bisa dilakukan agar keadaan tidak segera menjadi kotor kembali. Situasi ini harus diperhatikan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. – Usahakan peningkatan-peningkatan dengan membuat sarana-sarana secara manual tanpa banyak biaya. Lakukan berulang-ulang. Tindakan Terhadap Sumber Masalah...
  • 47. - Mulai dengan penyediaan sistem penunjang, kursus peningkatan dsb. Cara-cara pengerjaan, fungsi-fungsi peralatan, perlunya peningkatan disesuaikan dengan tingkat pengetahuan/ kemampuan operator. - Yang paling penting adalah minat atasan atas proses kegiatan peningkatan, melihat lapangan dan memotifasi operator-operator. - Perbarui daftar pembersihan, pelumasan, pengencangan baut-baut pada Tahap-1 berdasarkan peningkatan- peningkatan yang dilakukan pada Tahap-2. Tindakan Terhadap Sumber Masalah...
  • 48. Buat model misalnya dengan karton Lakukan pengamatan lapangan Kumpulkan kasus-kasus Lakukan percobaan Buat sarana sementara dengan plat seng atau bahan lain Buat sarana permanen Di-angan2-kan Usulkan sebagai standard baru Buka penutup perhatikan terjadinya pengotoran Lihat contoh-contoh dari tempat lain 3 2 1 Peningkatan Kegiatan Peningkatan...
  • 49. AM Step 2 : Activity Board Contamination Source & Hard Access Area 1. Lubrication Checklist 2. List of Equipment Performance * Cleaning * Lubrication * Output * Waste 3. List of Improvement 4. OPL
  • 51. • To formulate basic conditions for activities designed to prevent equipment deterioration, and to sustain cleaning, lubricating and tightening; • To self-formulate action standards enabling these basic conditions to be faithfully upheld with minimal expenditure of time; • To promote visual control. Aims List of micro- defects detected Visual controls used ·……………. ·……………. ·……………. Activity board Determine what was wrong with the existing standards Find out why these standards could not be sustained Improvement record Activity record Draw up team activity report and apply for a factory review Formulate standards Clean, lubricate and inspect Improve Conduct self-review Receive factory review Pass Step 3 Guidance Measure time gap Lubrication manuals Cleaning and Inspection •Areas to be cleaned and inspected •Methods to be used •Standards to be achieved •Action to be taken against irregularities •Cleaning and inspection intervals •Time targets Lubrication • Parts to be lubricated, type and quantity of lubricant, lubricating tools and lubricating intervals • Detection of minor equipment defects in the course of lubrication • Improvements to lubrication methods • Time targets List of improvements Checksheet for time targets Lubrication training Check results Documents from Steps 1 and 2: To be provided by maintenance department AM Step 3: Tentative Standard
  • 52. Tujuan Pembuatan Standard Antara * Mengembalikan kekondisi dasar untuk mencegah “deterioration” (penurunan fungsi peralatan) dengan melakukan Cleaning, Lubrication, & Pengencengan Bolt & Nut * Meningkatkan visual kontrol pada maesin * Meningkatkan performance mesin Standart antara diterapkan pada cirle –circle yang berada dilingkup plant yang sudah lulus di step 1 & step 2. Dan diharapkan penerapan step 3 ini dilaksanakan oleh semua operator mesin. Sehingga akan tercipta pemeliharaan mandiri yang lebih efektif.
  • 53. Pembuatan Standard Antara Biasanya ada banyak standart – standart pemeliharaan maupun inspeksi yang pada umumnya dibuat oleh orang orang yang tidak mengetahui situasi produksi yang sebenarnya, sehingga standar itu menjadi kurang efektif. Adalah sangat penting untuk mendaftar serta menjelaskan standard – standard yang berlaku dan sesuai dengan keadaan dilapangan . Standard antara atau sering disebut juga dengan Tentative Standard adalah suatu kegiatan operator dalam melakukan inspeksi mesin dengan acuan 3 hal yaitu Cleaning,Lubrication, serta Bold & Nut.
  • 54. Cleaning Didalam standard Cleaning ini tidak hanya melakukan kebersihan saja tetapi yang terpenting juga melakukan inspeksi, ada beberapa hal yang harus diperjelas dalam menentukan standard Cleaning yaitu : - Memperjelas tempat atau area - Memperjelas Metode - Memperjelas Standard - Memperjelas Mengatasi gangguan - Memperjelas periode - Menentukan target
  • 55. Lubrication Seperti halnya Cleaning, Lubrication ini ada beberapa hala yang perlu di perhatikan diantaranya adalah : - Tempat tempat Pelumasan - Tipe tipe pelumasan - Tingkat Pelumasan - Alat Pelumasan - Frekwensi pelumasan - Mengenali problem pekerjaan pelumasan - Menentukan Target Waktu
  • 56. Bolt & Nut ( Komponen Teknik) Untuk Bold & Nut ini lebih menitik beratkan pada kekencangannya. Untuk mengontrolnya yaitu dengan visual kontrol, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan Standard Antara bold & nut adalah - Tempat & item bold & nut - Mengetahui metode pengencangan - Standard bold & nut yang digunakan - Alat yang digunakan - Frekuensi pengecekan - Waktu pengecekan
  • 57. 1. Pembuatan standard antara pembersihan 2. Peninjauan kembali cara-cara & kondisi pelumasan serta membuat standardnya 3. Mengenali & meningkatkan bagian - bagian atau tempat - tempat yang cacat atau rusak, selain juga tempat yang sulit dilumasi dan periksa 4. Mengenal lebih jauh jenis-jenis Bold & Nut yang digunakan di mesin & membuat standardnya Langkah Pembuatan
  • 58. Contoh Standard Antara STANDARD ANTARA (S-3) Cleaning NO ITEM CHECK ALAT CARA STANDARD LA MA FREK P. JAWAB A FREEZER 1.Body freezer Visual Majun Gosok dgn majun basah Bebas mix & debu 10' Daily Operator Shift Pagi 2. Motor dasher, mix dan Visual Majun Gosok dgn majun kering Bebas debu & oli 30' Weekly Team Leader product pump Minggu Pagi 3. Dasher bagian luar Visual Majun Defrost dan dilap Bebas dari bunga es 15' Akhir Run Team Leader Visual Kontrol Di mesin STANDARD ANTARA (S-3) Lubrication NO ITEM CHEC K ALAT CARA STANDARD LAM A FREK P. JAWAB A FREEZER 1. Gearbox mix & Sight glass Corong olie Isi olie sampai batas level Olie diatas titik 5' Weekly Team Leader product pump standard merah Checked B FILLER 1. Sliding F 09 Visual Oil can Semprot dengan oil can Merata pada 5' Daily Team Leader permukaan shaft Checked 2. Roda gigi penggerak Visual Grease Pompa dengan grease gun Sampai grease yang 5' Weekly Team Leader piston gun baru keluar STANDARD ANTARA (S-3) Bolt & Nut NO ITEM CHEC K ALAT CARA STANDA RD LAM A FREK P. JAWAB A FREEZER 1.Mix & product pump Visual, garis Kunci Kencangkan dengan Garis sejajar 30' Daily check T. Leader ( sealing/o-ring ) sejajar pas 14 kunci pas 14 & 17 S. pagi dan 17 2. Bacteria air filter Visual Bersih, kering 5' W./awal run T. Leader B FILLER 1. Baut dudukan hop- Visual Kunci 17 Baut dikencangkan dengan Segaris dg body 5' Waktu C/O T. Leader per 06 pd filler 06 kunci 17 2. Karet sealing Visual Kunci 17 Baut dikencangkan dg kunci Segaris dg body 5' Weekly T. Leader
  • 59. AM Step 3 : Activity Board Tentative Standard Standard & Checklist of : 1. Cleaning 2. Lubrication 3. Bolt & Nuts and Process Condition
  • 61. Setting AM Target (1) Typical parameters for progress targets 1. Deadlines for implementing specific steps 2. Number of machines on which steps are to be completed (2) Typical parameters for output targets 1. Number of breakdowns 2. Number of minor stops 3. Overall Equipment Effectiveness (OEE) 4. Number of quality defects
  • 62. Process of AM Review
  • 63. AM Tools - Three Crown Jewels 1) Activity Boards Contents : Autonomous Maintenance activities and the Plan-Do-Check-Act (P-D-C-A) aspects Purpose : Help the team decide what needs to be done what problems need to be addressed how these problems are to be solved
  • 64. 2) One-Point Lessons (an information-transmission tool) The OPL is a way to squeeze bite-sized training sessions into the daily schedule, allowing a surprising amount of training to be accomplished OPL Type : * Basic Knowledge * Troubleshooting * Improvement AM Tools - Three Crown Jewels
  • 65. AM Tools - Three Crown Jewels 3) Meetings Ensuringg Autonomous Maintenance firmly embedded in the workplace culture. When all the participants join in and make a lively contribution, the quality of the ideas and improvements suggested can be surprisingly good.
  • 66. Untuk mendapatkan kemampuan seperti itu operator harus mempunyai kemampuan dasar sbb: – Kemampuan untuk menunjukkan hal2 yg normal dari yg abnormal dengan tepat.(kemampuan untuk menentukan/mengatur kondisi.) – Terbiasa bertindak disiplin mempertahankan aturan kendali kondisi. (kemampuan mempertahankan pengaturan). – Kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat terhadap kelainan. (kemampuan untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk menangani kondisi yang abnormal).
  • 67. Peranan Bag.Produksi & Bag.Pemeliharaan didalam Pemeliharaan Mandiri Agar fungsi pemeliharaan dapat berjalan dengan baik,bagian operasi harus mengambil bagian dalam pekerjaan pemeliharaan dan bekerja sama dengan bagian pemeliharaan. Apa yang harus dikerjakan oleh Bag. Operasi ialah melakukan kegiatan pencegahan memburuknya fungsi peralatan, dan ini adalah dasar2 dari pemeliharaan. Dengan kerjasama dari bagian operasi ini,kegiatan pemeliharaan yang tepat guna oleh bagian pemeliharaan dapat dilakukan dengan memuaskan.
  • 68. Pemilahan kegiatan pemeliharaan Untuk mencapai tujuan pemeliharaan dibuat penggolongan tipe2 kegiatan pemeliharaan. I.Kegiatan mempertahankan: *Pencegahan kerusakan *Memperbaiki kerusakan. II.Kegiatan peningkatan -memperpanjang umur pakai : *Memperpendek waktu pemeliharaan. *Rekayasa peralatan bebas pemeliharaan. Kedua kegiatan utama tersebut harus dijalankan secara bersamaan,dan dapat dirinci lebih lanjut sebagai berikut: Kegiatan mempertahankan: 1.Operasi normal. 2.Pemeliharaan Harian. Pemeliharaan Berkala. Pemeliharaan Menurut Kondisi.
  • 69. Pemilahan kegiatan pemeliharaan Kegiatan peningkatan 1.Pemeliharaan koreksi. *Peningkatan keandalan. *Peningkatan kemudahan pemeliharaan. 2.Pemeliharaan Pencegahan Pemeliharaan (Rekayasa Bebas Pemeliharaan).
  • 70. Kegiatan pemeliharaan tersebut dapat juga dipilah atas: 1.Kegiatan pencegahan kerusakan(deterioration). 2.Kegiatan pengukuran kerusakan. 3.Kegiatan pemulihan kerusakan. Seringkali terjadi pengabaian kegiatan pencegahan kerusakan(deterioration),dan kegiatan lebih terpusat pada inspeksi berkala dan uji ketelitian. Pencegahan kerusakan merupakan hal yang mendasar didalam kegiatan pemeliharaan dan perlu diberi perhatian yang cukup.
  • 71. Kegiatan oleh Bag.Operasi Bag.Operasi hendaknya menitik beratkan pada kegiatan untuk mencegah kerusakan(deterioration) dan melakukan kegiatan2 sebagai berikut: A.Kegiatan pencegahan kerusakan: 1.Cara menjalankan yang benar(mencegah kesalahan manusia). 2.Mempertahankan kondisi dasar. (pembersihan,pelumasan,pengencangan kembali bagian2 yang kendor). 3.Penyetelan. (terutama penyetelan kondisi operasi dan awal jalan).
  • 72. 4.Pecatatan penyetelan dan cacat/kelainan2. 5.Bekerjasama dengan Bagian Pemeliharaan dalam penyelidikan tindakan peningkatan. B.Kegiatan untuk mengukur kerusakan. 1.Inspeksi Harian 2.Sebagian dari inspeksi berkala. Dalam hal ini kegiatan mengandalkan pada pancaindera.
  • 73. C.Kegiatan untuk memulihkan kerusakan. 1.Uji(pemeriksaan) kecil (penggantian sukucadang yg mudah dan perbaikan darurat.) 2.Laporan yang cepat dan tepat bila terjadi kerusakan dan situasi abnormal lainnya. 3.Membantu dalam pekerjaan reparasi sewaktu- waktu.(Reparasi sporadis).
  • 74. Kegiatan oleh Bag.Pemeliharaan Kegiatan Utama. Kegiatan yang utama adalah kegiatan untuk mengukur dan memulihkan kerusakan dan dibutuhkan untuk menitik beratkan pada bidang2 yang memerlukan teknologi tinggi dan ketrampilan,seperti pemeliharaan berkala,pemeliharaan menurut kondisi dan kegiatan peningkatan. Bagian pemeliharaan diharapkan untuk lebih lanjut mengusahakan kemudahan pemeliharaan,operasi dan keselamatan kerja, dan tidak hanya mereparasi dengan mengganti suku cadang.
  • 75. Apa itu TPM ? •TPM sebagai sistem kerja menfokuskan pada perbaikan produktivitas dengan meletakkan fondasi yang BAIK dan KUAT. Pendekatan TPM dilakukan melalui komitmen total, komunikasi ATAS ke BAWAH - BAWAH ke ATAS Selangkah demi selangkah •TPM melibatkan Mesin,Material,Manusia,Metode dan Money, karen itu TPM menjadi SARANA untuk mengoptimasi kesatuan usaha dari aspek-aspek tersebut untuk mencapai hasil ahir
  • 76. Salah satu ciri TPM adalah keterlibatan bagian produksi dengan masalah pemeliharaan mesin. Untuk dapat bersaing didalam era usaha yang sangat bersaing saat ini, segi pemeliharaan menjadi faktor yang penting. Oleh karena itu perlu dikaji kembali peranan operator dan bagian pemeliharaan didalam masalah pemeliharaan ini. Konsep bahwa pengguna peralatan harus memelihara peralatan yang dipergunakannya sendiri menjadi salah satu dasar dari tonggak pemeliharaan mandiri.
  • 77. 1. Pelatihan operator agar menguasai mekanisme mesin. Untuk dapat menjalankan Pemeliharaan Mandiri operator harus trampil dalam masalah operasi dan pemeliharaan mesin.Operator tidak hanya diharapkan bertindak sebagai operator dan sekali2 melakukan pekerjaan pemeliharaan mesin. Semakin tinggi tingkat otomatisasi serta penggunaan robot semakin tinggi tingkat kemampuan pemeliharaan mesin yang diperlukan untuk operator. Yang diperlukan oleh operator adalah: kemampuan untuk mendeteksi adanya kelainan,kemampuan untuk mengindera kelainan pada peralatan atau produk dengan merasakan hal2 yang aneh.
  • 78. Biasanya ada banyak standart – standart pemeliharaan maupun inspeksi yang pada umumnya dibuat oleh orang orang yang tidak mengetahui situasi produksi yang sebenarnya, sehingga standar itu menjadi kurang efektif. Adalah sangat penting untuk mendaftar serta menjelaskan standard – standard yang berlaku dan sesuai dengan keadaan dilapangan . Standard antara atau sering disebut juga dengan Tentative standard adalah suatu kegiatan operator dalam melakukan inspeksi mesin dengan acuan 3 hal yaitu Cleanig,Lubrication serta Bold & Nut. Pembuatan Standard Antara