SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
 Jangan terlalu umum
 Misal; “sejumlah pengunjuk rasa”
kurang spesifik dibanding
“2.000 pengunjuk rasa”
 Kalimat aktif lebih memberikan tekanan.
 Misal: “Bola ditendang oleh Ronaldo” kurang
memberi tekanan dibanding “Ronaldo menendang
bola itu”.
 “Sopir tua itu karena tangannya sibuk menepuk
lebah yang berdengung mengitari kepalanya,
tidak dapat mengendalikan truknya, sehingga truk
itu pun oleng dan menyeruduk parit” (kurang
pendek).
 “Sopir itu menepuk lebah, lalu kehilangan kendali,
dan truk pun menyeruduk parit” (pendek).
 Variasi kata, kalimat, kata ganti, unsur tata
bahasa lain.
 Tersangka mengatakan bahwa rekannyalah yang
membunuh korban, lalu menmabahkan bahwa dia
sudah berusaha mencegahnya.
Sebaiknya
 Meskipun ia berusaha mencegah, tapi korban
dibunuh juga oleh rekannya.
 Agar mudah dibaca, jelas dan menarik secara
tipografis
 “100 pengemudi angkot berunjuk rasa di…..”
sebaiknya
 “Seratus pengemudi angkot berunjuk rasa di…..”
 Usia, jabatan, alamat, pekerjaan dll.
 Sebut nama lengkap terlebih dahulu baru bisa
disebut nama pendek, Misal: nama asli
Mumahhad Jufri Setyabudi.
 Untuk memberi efek khusus sebagaimana
dikatakan nara sumber.
 Kecuali sangat penting dan tidak bisa dihindarkan
 “Polisi menangkap tersangka yang mengaku
pengangguran itu ketika ia sedang mengendarai
Mercedez barunya”.
 Bukan tanggal dibuatnya tulisan
 Tabrakan itu terjadi pukul 16.00 petang hari. Ia
bercerai dengan istrinya dua tahun lalu. Ia bunuh
diri dengan minum isi botol racun serangga.
 Kata mubazir Agar supaya, adapun dan adalah
(to be), oleh dan dari (kepunyaan), bahwa (bisa
diganti koma)
 Hindari istilah hukum dan teknis atau kata asing
yang dijelaskan.
 Misal: Ia ditangkap karena melakukan delik berat.
(kata delik tidak semua orang tahu), perlu diganti
tindak pidana.
 Pembaca tidak tahu semua hal.
 Terutama untuk berita running story
(pemberitaannya sudah berlangsung beeberapa
hari). Perlu dijelaskan secara singkat berita
sebelumnya.
 Ejaan Yang Disempurnakan wajib dibaca
 Hati-hati membuat singkatan, buat yang sudah
umum diketahui.
 Misal: tidak boleh menulis ANDAL untuk Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan, tetapi AMDAL.
AIDS (huruf besar semua).
1. Penyimpangan morfologis
Sering dijumpai pada judul berita surat kabar
yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian
kata kerja tidak baku dengan penghilangan
afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefiks
atau awalan dihilangkan.
Misalnya, Polisi Tembak Mati Lima Perampok
Nasabah Bank. Israil Tembak Pesawat Mata-
mata. Amerika Bom Lagi Kota Bagdad.
2. Kesalahan sintaksis.
Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau
struktur kalimat yang kurang benar sehingga
sering mengacaukan pengertian. Hal ini
disebabkan logika yang kurang bagus. Contoh:
Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya
Ke Amerika Serikat. Seharusnya Judul tersebut
diubah Hasil Kerajinan Desa Kasongan Banyak
Diekspor Ke Amerika.
3. Kesalahan kosakata.
Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan
(eufemisme) atau meminimalkan dampak buruk pemberitaan.
Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum Kopasus itu
Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit
diganti kejahatan. Dalam konflik Dayak- Madura, jelas bahwa
yang bertikai adalah Dayak dan Madura, tetapi wartawan tidak
menunjuk kedua etnis secara eksplisit. Bahkan di era rezim
Soeharto banyak sekali kosakata yang diekspose merupakan
kosakata yang menekan seperti GPK, subversif, aktor
intelektual, ekstrim kiri, ekstrim kanan, golongan frustrasi,
golongan anti pembangunan, dll. Bahkan di era kebebasan pers
seperti sekarang ini, kecenderungan pemakaian kosakata yang
bias makna semakin banyak.
4. Kesalahan ejaan.
Kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam
surat kabar. Koran Tempo yang terbit 2 April
2001pernah melakukan berbagai kesalahan
ejaan. Kesalahan ejaan juga terjadi dalam
penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at,
khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual,
sinkron ditulis singkron, dll.
5. Kesalahan pemenggalan.
Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom
kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini
disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia
masih menggunakan program komputer
berbahasa Inggris. Hal ini sudah bisa diantisipasi
dengan program pemenggalan bahasa Indonesia.
 Singkat
 Padat
 Sederhana
 Lugas
 Menarik
 Lancar
 Jelas
 Artinya bahasa jurnalistik harus menghindari
penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
 Artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah
mampu menyampaikan informasi yang lengkap.
Semua yang diperlukan pembaca sudah
tertampung didalamnya. Menerapkan prinsip 5
wh, membuang kata-kata mubazir dan
menerapkan ekonomi kata.
 Artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih
kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat
majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks.
Kalimat yang efektif, praktis, sederhana
pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan
pengungkapannya (bombastis)
 Artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan
pengertian atau makna informasi secara langsung
dengan menghindari bahasa yang berbunga-
bunga .
 Artinya dengan menggunakan pilihan kata yang
masih hidup, tumbuh, dan berkembang.
Menghindari kata-kata yang sudah mati.
 Artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan
mudah dapat dipahami oleh khalayak umum
(pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan
penyimpangan/pengertian makna yang berbeda,
menghindari ungkapan bersayap atau bermakna
ganda (ambigu). Oleh karena itu, seyogyanya bahasa
jurnalistik menggunakan kata-kata yang bermakna
denotatif. Namun seringkali kita masih menjumpai
judul berita: Tim Ferrari Berhasil Mengatasi Rally
Neraka Paris-Dakar. Jago Merah Melahap Mall
Termewah di Kawasan Jakarta. Polisi Mengamankan
Oknum Pemerkosa dari Penghakiman Massa.
SEMPURNAKAN BAHASA JURNALISTIK

More Related Content

What's hot

Teori roland barthes
Teori roland barthesTeori roland barthes
Teori roland barthesRestuads
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisiijtikalsel
 
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvRumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvghufranaka aldrien
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Rezka Judittya
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesiblade_net
 
Independensi ruang redaksi
Independensi ruang redaksiIndependensi ruang redaksi
Independensi ruang redaksiWahyu Dhyatmika
 
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__Dewi Fitriyani
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografiiwan setiawan
 
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeircePengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeirceToto Haryadi
 
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...Kanaidi ken
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBinus University
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaerikadwiyana
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAHanifa Zulfitri
 

What's hot (20)

Teori roland barthes
Teori roland barthesTeori roland barthes
Teori roland barthes
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisi
 
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvRumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
 
Materi jurnalistik
Materi jurnalistikMateri jurnalistik
Materi jurnalistik
 
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
Perencanaan program televisi (by Indra Prawira))
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
Jurnalistik media cetak
Jurnalistik media cetakJurnalistik media cetak
Jurnalistik media cetak
 
Ppt jurnalistik
Ppt jurnalistikPpt jurnalistik
Ppt jurnalistik
 
Independensi ruang redaksi
Independensi ruang redaksiIndependensi ruang redaksi
Independensi ruang redaksi
 
Naskah siaran
Naskah siaranNaskah siaran
Naskah siaran
 
Sejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. TechnologySejarah Televisi - Comm. Technology
Sejarah Televisi - Comm. Technology
 
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__
DASAR-DASAR DESAIN GRAFIS - dewifitriyani__
 
Desain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : TipografiDesain Media Digital : Tipografi
Desain Media Digital : Tipografi
 
Tips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran PersTips Menulis Siaran Pers
Tips Menulis Siaran Pers
 
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders PeircePengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce
Pengantar semiotika: Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce
 
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...
Tugas, Fungsi, dan Tanggung jawab Protokoler dan MC _Training "Effective PR &...
 
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasanBahan tayang  penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
Bahan tayang penulisan dan penyuntingan naskah kehumasan
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorikaHubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIAPPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
PPT KUTIPAN BAHASA INDONESIA
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 

Similar to SEMPURNAKAN BAHASA JURNALISTIK

Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahSri Fauzia Smrt
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tiksilviani99
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiamudanp.com
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxLinggaSitiAnggraeny
 
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73masdep217
 
Cara menggunakan tanda petik.docx
Cara menggunakan tanda petik.docxCara menggunakan tanda petik.docx
Cara menggunakan tanda petik.docxSayutiSayuti
 
Jurnslistik Radio
Jurnslistik RadioJurnslistik Radio
Jurnslistik RadioAhmadHandy
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTian Sarwoyo
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]MelindaTriA
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisFaroby Afandy
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxbenedictiokorompis5
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaWahid Anggara
 
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)john parlyn sinaga
 
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxTanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxujangkusnandar1405
 
Menulis John Parlyn Halomoan Sinaga
Menulis John Parlyn Halomoan SinagaMenulis John Parlyn Halomoan Sinaga
Menulis John Parlyn Halomoan Sinagajohn parlyn sinaga
 

Similar to SEMPURNAKAN BAHASA JURNALISTIK (20)

Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Pert. 6 bahasa  dan naskah radioPert. 6 bahasa  dan naskah radio
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
 
Bahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaahBahasa indonesia makalaah
Bahasa indonesia makalaah
 
Tugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tikTugas nurbaiti tik
Tugas nurbaiti tik
 
Bab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesiaBab ii ejaan bahasa indonesia
Bab ii ejaan bahasa indonesia
 
1
11
1
 
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptxMateri kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
Materi kuliah B.Indonesia ke-2.pptx
 
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73
PROBLEM BAHASA dafaa wfw5i3gkrurk j321ti73
 
Cara menggunakan tanda petik.docx
Cara menggunakan tanda petik.docxCara menggunakan tanda petik.docx
Cara menggunakan tanda petik.docx
 
Jurnslistik Radio
Jurnslistik RadioJurnslistik Radio
Jurnslistik Radio
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik Praktis
 
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptxmateri tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
materi tanda baca Bahasa Indonesia .pptx
 
bahasaa indonesia
bahasaa indonesiabahasaa indonesia
bahasaa indonesia
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadia
 
Materi twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdfMateri twk bhs Indonesia.pdf
Materi twk bhs Indonesia.pdf
 
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)
Menulis...(john parlyn halomoan sinaga)
 
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptxTanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
Tanda Baca dalam Presentasi: Kunci untuk Komunikasi yang Jela.pptx
 
Menulis John Parlyn Halomoan Sinaga
Menulis John Parlyn Halomoan SinagaMenulis John Parlyn Halomoan Sinaga
Menulis John Parlyn Halomoan Sinaga
 

More from dinnianggra

Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukdinnianggra
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbidinnianggra
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifdinnianggra
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemdinnianggra
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesiadinnianggra
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islamdinnianggra
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisindinnianggra
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013dinnianggra
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistemdinnianggra
 

More from dinnianggra (20)

Tabel x2
Tabel x2Tabel x2
Tabel x2
 
Tabel t
Tabel tTabel t
Tabel t
 
Tabel f-0-25
Tabel f-0-25Tabel f-0-25
Tabel f-0-25
 
Tabel f-0-10
Tabel f-0-10Tabel f-0-10
Tabel f-0-10
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
Tabel f-0-01
Tabel f-0-01Tabel f-0-01
Tabel f-0-01
 
Materi 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemukMateri 5 masyarakat majemuk
Materi 5 masyarakat majemuk
 
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbiMateri 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
Materi 4 pendekatan fungsional struktural dalam ssbi
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
 
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistemMateri 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
Materi 2 new elemen sistem sosial budaya dan masalah dalam sistem
 
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
Materi 1  sistem sosial budaya indonesiaMateri 1  sistem sosial budaya indonesia
Materi 1 sistem sosial budaya indonesia
 
F 20025 5a
F 20025 5aF 20025 5a
F 20025 5a
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
5. tradisi dan_budaya_masyarakat_jawa_dalam_perspektif_islam
 
Tugas spi
Tugas spi Tugas spi
Tugas spi
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisinSilabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
Silabus sistem politik indonesia 2011 cholisin
 
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013Peta konsep spi dan implementasinya 10   17 okt 2013
Peta konsep spi dan implementasinya 10 17 okt 2013
 
Pengertian sistem
Pengertian sistemPengertian sistem
Pengertian sistem
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 

SEMPURNAKAN BAHASA JURNALISTIK

  • 1.
  • 2.  Jangan terlalu umum  Misal; “sejumlah pengunjuk rasa” kurang spesifik dibanding “2.000 pengunjuk rasa”
  • 3.  Kalimat aktif lebih memberikan tekanan.  Misal: “Bola ditendang oleh Ronaldo” kurang memberi tekanan dibanding “Ronaldo menendang bola itu”.
  • 4.  “Sopir tua itu karena tangannya sibuk menepuk lebah yang berdengung mengitari kepalanya, tidak dapat mengendalikan truknya, sehingga truk itu pun oleng dan menyeruduk parit” (kurang pendek).  “Sopir itu menepuk lebah, lalu kehilangan kendali, dan truk pun menyeruduk parit” (pendek).
  • 5.  Variasi kata, kalimat, kata ganti, unsur tata bahasa lain.  Tersangka mengatakan bahwa rekannyalah yang membunuh korban, lalu menmabahkan bahwa dia sudah berusaha mencegahnya. Sebaiknya  Meskipun ia berusaha mencegah, tapi korban dibunuh juga oleh rekannya.
  • 6.  Agar mudah dibaca, jelas dan menarik secara tipografis
  • 7.  “100 pengemudi angkot berunjuk rasa di…..” sebaiknya  “Seratus pengemudi angkot berunjuk rasa di…..”
  • 8.  Usia, jabatan, alamat, pekerjaan dll.  Sebut nama lengkap terlebih dahulu baru bisa disebut nama pendek, Misal: nama asli Mumahhad Jufri Setyabudi.
  • 9.  Untuk memberi efek khusus sebagaimana dikatakan nara sumber.
  • 10.  Kecuali sangat penting dan tidak bisa dihindarkan  “Polisi menangkap tersangka yang mengaku pengangguran itu ketika ia sedang mengendarai Mercedez barunya”.
  • 11.  Bukan tanggal dibuatnya tulisan
  • 12.  Tabrakan itu terjadi pukul 16.00 petang hari. Ia bercerai dengan istrinya dua tahun lalu. Ia bunuh diri dengan minum isi botol racun serangga.  Kata mubazir Agar supaya, adapun dan adalah (to be), oleh dan dari (kepunyaan), bahwa (bisa diganti koma)
  • 13.  Hindari istilah hukum dan teknis atau kata asing yang dijelaskan.  Misal: Ia ditangkap karena melakukan delik berat. (kata delik tidak semua orang tahu), perlu diganti tindak pidana.
  • 14.  Pembaca tidak tahu semua hal.  Terutama untuk berita running story (pemberitaannya sudah berlangsung beeberapa hari). Perlu dijelaskan secara singkat berita sebelumnya.
  • 15.  Ejaan Yang Disempurnakan wajib dibaca
  • 16.  Hati-hati membuat singkatan, buat yang sudah umum diketahui.  Misal: tidak boleh menulis ANDAL untuk Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, tetapi AMDAL. AIDS (huruf besar semua).
  • 17. 1. Penyimpangan morfologis Sering dijumpai pada judul berita surat kabar yang memakai kalimat aktif, yaitu pemakaian kata kerja tidak baku dengan penghilangan afiks. Afiks pada kata kerja yang berupa prefiks atau awalan dihilangkan. Misalnya, Polisi Tembak Mati Lima Perampok Nasabah Bank. Israil Tembak Pesawat Mata- mata. Amerika Bom Lagi Kota Bagdad.
  • 18. 2. Kesalahan sintaksis. Kesalahan berupa pemakaian tatabahasa atau struktur kalimat yang kurang benar sehingga sering mengacaukan pengertian. Hal ini disebabkan logika yang kurang bagus. Contoh: Kerajinan Kasongan Banyak Diekspor Hasilnya Ke Amerika Serikat. Seharusnya Judul tersebut diubah Hasil Kerajinan Desa Kasongan Banyak Diekspor Ke Amerika.
  • 19. 3. Kesalahan kosakata. Kesalahan ini sering dilakukan dengan alasan kesopanan (eufemisme) atau meminimalkan dampak buruk pemberitaan. Contoh: Penculikan Mahasiswa Oleh Oknum Kopasus itu Merupakan Pil Pahit bagi ABRI. Seharusnya kata Pil Pahit diganti kejahatan. Dalam konflik Dayak- Madura, jelas bahwa yang bertikai adalah Dayak dan Madura, tetapi wartawan tidak menunjuk kedua etnis secara eksplisit. Bahkan di era rezim Soeharto banyak sekali kosakata yang diekspose merupakan kosakata yang menekan seperti GPK, subversif, aktor intelektual, ekstrim kiri, ekstrim kanan, golongan frustrasi, golongan anti pembangunan, dll. Bahkan di era kebebasan pers seperti sekarang ini, kecenderungan pemakaian kosakata yang bias makna semakin banyak.
  • 20. 4. Kesalahan ejaan. Kesalahan ini hampir setiap kali dijumpai dalam surat kabar. Koran Tempo yang terbit 2 April 2001pernah melakukan berbagai kesalahan ejaan. Kesalahan ejaan juga terjadi dalam penulisan kata, seperti: Jumat ditulis Jum’at, khawatir ditulis hawatir, jadwal ditulis jadual, sinkron ditulis singkron, dll.
  • 21. 5. Kesalahan pemenggalan. Terkesan setiap ganti garis pada setiap kolom kelihatan asal penggal saja. Kesalahan ini disebabkan pemenggalan bahasa Indonesia masih menggunakan program komputer berbahasa Inggris. Hal ini sudah bisa diantisipasi dengan program pemenggalan bahasa Indonesia.
  • 22.  Singkat  Padat  Sederhana  Lugas  Menarik  Lancar  Jelas
  • 23.  Artinya bahasa jurnalistik harus menghindari penjelasan yang panjang dan bertele-tele.
  • 24.  Artinya bahasa jurnalistik yang singkat itu sudah mampu menyampaikan informasi yang lengkap. Semua yang diperlukan pembaca sudah tertampung didalamnya. Menerapkan prinsip 5 wh, membuang kata-kata mubazir dan menerapkan ekonomi kata.
  • 25.  Artinya bahasa pers sedapat-dapatnya memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhana pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis)
  • 26.  Artinya bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga- bunga .
  • 27.  Artinya dengan menggunakan pilihan kata yang masih hidup, tumbuh, dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati.
  • 28.  Artinya informasi yang disampaikan jurnalis dengan mudah dapat dipahami oleh khalayak umum (pembaca). Struktur kalimatnya tidak menimbulkan penyimpangan/pengertian makna yang berbeda, menghindari ungkapan bersayap atau bermakna ganda (ambigu). Oleh karena itu, seyogyanya bahasa jurnalistik menggunakan kata-kata yang bermakna denotatif. Namun seringkali kita masih menjumpai judul berita: Tim Ferrari Berhasil Mengatasi Rally Neraka Paris-Dakar. Jago Merah Melahap Mall Termewah di Kawasan Jakarta. Polisi Mengamankan Oknum Pemerkosa dari Penghakiman Massa.