Dokumen tersebut merangkum tentang menulis, proses menulis, jenis tulisan, dan hal penting dalam menulis seperti menyusun paragraf. Dibahas pula tentang format penulisan ilmiah, populer, dan sastra serta tahapan standar dalam menulis mulai dari persiapan, menulis, hingga editing.
2. ~menulislah, apapun,
jangan pernah takut
tulisanmu tidak dibaca orang,
yang penting tulis,
tulis dan tulis.
suatu saat pasti berguna~
(Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca)
3. Sejuta alasan menulis…
Erin Callinan (Beautifully Bipolar)
Menulis karena dirinya kecewa dengan
lingkungan sekitar, yang menganggap cacat
mental itu suatu hal yang negatif dan
menakutkan.
Stephen Monaco (Insightful Knowledge)
Menyadari dirinya harus menulis sebuah buku
karena banyak perusahaan mengambil langkah
yang salah dalam social marketing, padahal
kesalahan tersebut sebisa mungkin dihindari.
Dari dua contoh penulis tersebut, tergambar
ada motivasi tertentu hingga melahirkan
tulisan dalam sebuah buku.
4. Menulis… Menulis
ibarat ingin
mengendarai
motor.
Terjatuh…Luka…
Mencoba dan terus
mencoba
Kelak akan mahir
dan lancar
10. - Popular
Media Massa, Blog, Sosmed,
Diary, Artikel, Opini, dll
Pers
Harus memuat “fakta“,
5W + 1H.
Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
Where - di mana terjadinya peristiwa itu?
Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
When - kapan terjadinya?
How - bagaimana terjadinya?
15. B. Tahapan Menulis
1. Tentukan Tema/Gagasan
2. Tentukan Judul (bisa juga ditentukan belakangan)
3. Susun Alinea Pertama
4. Uraikan Tema/Gagasan dalam beberapa Alinea Penjelas
16. 5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra)
6. Eksploitasi Data/Referensi
7. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
8. Editing (judul bisa ditentukan saat ini)
9. Final (atau minta pendapat kawan sebagai proof reader)
17. 1. Menentukan Tema/Gagasan
Hal utama yang ada di dalam otak kita.
Mis: “Tidak sepakat kenaikan TDL karena membuat rakyat
miskin”.
Penuntun bagi penulis untuk memberikan
alasan dan argumentasi kenapa hal itu bisa terjadi.
(Kritik terhadap pemerintah, alternatif kebijakan yang harus diambil, dll)
18. 2. Membuat Judul. (1-Maks 6 Kata)
"TDL Naik, Rakyat Makin Miskin“
"Pabum Solusi Kenaikan TDL“
“Jadi Miskin Karena TDL”
19. Katalog Karya Inovasi 2013:
“Penambahan Display MFT Parameter Sebagai Upaya Optimalisasi Sistem
Alarm Dan Pencegahan Trip Boiler Dari Air/Fuel Ratio Low & PA Flow Grid
Flow PLTU Labuhan Angin”
Cegah Trip Boiler Dengan Optimalisasi Alarm
“Modifikasi Box Compact Separator Boiler Untuk Meningkatkan Keandalan
PLTU Unit 1 Labuhan Angin 2 x 115 MW”.
Andal Lewat Mobcos Boiler
2012
Penambahan Sistem Automatic Emergency Drain Untuk Menanggulangi
Permasalahan Pembuangan Abu PLTU Labuhan Angin 2 x 115 MW.
Tam Saed “Tangani” Abu La
2010
PENAMBAHAN SPIRAL SPRAY NOZZLE_x000D_ UNTUK MENCEGAH
COAL BLOCKING_x000D_ PADA PLTU LABUHAN 2X115MW
Sprayno Cegah Coal Blocking
20. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan
SI CEPER
(SEALING AIR CYCLONE EKSPANTION JOINT RETURN)
DUA SEJOLI
(DUAL SYSTEM JOIN LIFTING OIL)
NDOWER TOOL
(NAIL,DOWEL PIN REMOVER TOOL)
KOORP SEKSI
(KOORDINATE POSFAT SISTEM INJEKSI)
PERKUSI PLTU
(PEMANFAATAN REAKSI KIMIA UDARA EMISI PLTU BUKIT ASAM)
21. Distribusi Jawa Timur
MODAL MERIT
(MONITORING DAN KENDALI REMOTE TERMINAL UNIT)
APPERCUT
(ALAT PENGUPAS dan PENJAMPER A3CS MUDAH PRAKTIS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan
CoWok “3 in 1 +”
(Construction for Work 3 in 1 Plus)
Wilayah Riau dan Kepri
KOPI MIX
(KOMBINASI PROSES INJEKSI MIXED BED)
22. 3. Susun Alinea Pertama/Utama
Fokus membahas tema/gagasan yang diangkat,
bukan membumbui banyak basa basi yang tidak konteks
Maksimum 3-5 Kalimat
23. 4. Uraikan Gagasan (Penjelas)
(Benang Merahnya)
Kesulitan terbesar: Menarik benang merah atas sebuah persoalan.
Terjadi, bukan karena keterampilan menulis,
tetapi lebih didasarkan pada kapasitas pemikiran penulis.
Resep yang cukup baik: meramu dua unsur sekaligus.
Yaitu KETAJAMAN ANALISIS (Cinta Membaca)
dan REFERENSI (Kliping)
24. 5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra)
Dalam penulisan Opini atawa Artikel:
P-D-K (Pendirian-Dukungan-Kesimpulan)
P-S-P (Pendapat-Sanggahan-Pendirian)
Bertujuan mempermudah penentuan model artikel yang akan ditulis.
Dukungan atau Sanggahan, bahannya dari pemikiran atau
penelitian yang telah disiapkan sebelumnya
25. Gaya Penulisan:
1. Deskripsi
Memberikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi
Menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi
Menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
Kembangkan gaya yang cocok
dengan karakter penulis atau
tema yang dibahas
Setiap gaya memiliki efek yang
berbeda kepada pembaca
26. 6. Eksploitasi Data/Referensi
Tidak membebani pembaca dengan istilah yang rumit.
Ganti dengan bahasa yang umum.
Mis: abrasi = pengikisan, urgen = penting, keyboard = kibor.
Tujuannya, agar lebih nyaman dan mudah dipahami
27. 7. Simpulkan Pendapat dalam Penutup
Hindari sikap normatif.
Diperlukan sikap jelas terhadap sasaran tembak:
Pro atau Kontra
8&9
Editing (judul bisa ditentukan saat ini)
& Final (Minta pendapat kawan sebagai proof reader)
28. BENAR
Menulis Sangat Gampang
Tapi…
Tulisan yang berbobot, indah, enak
dibaca, memiliki derajat ilmiah,
pengetahuan, intelektualitas, perlu
ilmu, proses dan praktek yang intens.
29. Hal Terpenting/Tersulit Dalam Menulis
“Menyusun Paragraf”
Paragraf atau Alinea
seperangkat kalimat yang membahas topik
atau gagasan pokok.
Kalimat yang membahas Topik/Gagasan/Tema
disebut kalimat topik atau kalimat utama
sedangkan
yang menjelaskan kalimat topik disebut
kalimat penjelas.
30. Syarat Pembentukan Paragraf
1) Kesatuan
semua kalimat dalam paragraf bersama-sama
mendukung ide atau gagasan pokok.
Tidak boleh ada kalimat sumbang/
menyimpang dari pikiran utamanya.
Paragraf berkalimat sumbang
Tampaknya hari akan hujan. Langit terlihat gelap.
Anginpun bertiup kencang. Debu-debu
beterbangan. Burung-burung berkicau riang.
Para pedagang kaki lima sibuk mengemas
dagangannya.
31. 2) Koherensi
Kekompakan hubungan antara kalimat satu
dengan kalimat lain dalam satu paragraf.
Kekompakan kalimat ini dapat dijalin dengan
penanda hubungan, baik penanda hubungan
eksplisit maupun implisit.
32. a. Penanda Hubungan Eksplisit
i) Pengulangan Kata
Semua isi alam ini adalah makhluk,
artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan
yang paling sempurna dan paling mulia
adalah manusia. Manusia diizinkan oleh
Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini
untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi,
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa,
dan menyia-nyiakan.
33. ii) Kata Ganti
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia
kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya
selalu menghampirinya. Mereka
berangkat dan pulang bersama-sama.
iii) Kata Hubung
Semalaman Andi menonton pertandingan
sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia
bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat
masuk ke sekolah.
34. b. Penanda Hubungan Implisit
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan.
Sinarnya yang keemasan membuat suasana
sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi
basa menggerak-gerakkan daun
pepohonan. Burung-burung pun berkicau
riang. Tampak segalanya indah.
35. 3) Pengembangan
Pengembangan ide atau gagasan dengan
menggunakan kalimat-kalimat pendukung.
4) Efektif
Disusun dengan menggunakan kalimat
efektif sehingga ide bisa tersampaikan
dengan tepat.
36. Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1. Paragraf deduktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok atau
kalimat topik kemudian diikuti dengan
kalimat-kalimat penjelas.
37. Mis.
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam
rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa
dana itu harus disimpan dulu. Para peserta
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari
ini ia memaksa menggunakannya membuka
usaha baru.
Indonesia dikenal sebagai negara maritim.
Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut,
antara lain ikan dan mutiara. Selain itu,
Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
38. 2. Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan penjelasan-penjelasan
kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
39. Mis.
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya.
Air sungai mulai meluap. Di mana-mana
terjadi banjir bahkan banyak pohon yang
roboh dan tumbang. Rupanya musim
hujan sudah mulai tiba.
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa alat
komunikasi yang penting, efektif, dan
efisien.
40. 3. Paragraf Campuran
Dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik
kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas
dan diakhiri dengan kalimat topik.
Kalimat topik yang ada pada akhir
paragraf merupakan penegasan dari awal
paragraf.
41. Mis.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi,
baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak
akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
Buku merupakan sarana utama dalam mencari
ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari
berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa
mendapat hiburan dan menambah pengalaman.
Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh
dalam kehidupan manusia.
42. 4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh
paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat
penjelas.
43. Mis.
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan
minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak
lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan
sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan
hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan
tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja
makan dan minum sambil beristirahat dan
berkelakar.
Matahari belum tinggi benar. Embun masih
tampak berkilauan. Warna bunga menjadi
sangat indah diterpa sinar matahari.
Tampak kupu-kupu dengan berbagai
warna terbang dari bunga yang satu ke
bunga yang lain. Angin pun semilir terasa
menyejukkan hati.
44. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pengembangan Umum-Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok
kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas.
Mis.
Pada waktu menulis surat kita harus
tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau
marah kita jangan menulis surat. Kesedihan,
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan
tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis
kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan
dapat merusak suasana.
45. 2. Pengembangan Khusus-Umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran
penjelas kemudian diikuti pikiran
pokok/kesimpulan.
Mis.
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan
bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada
sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia
dapat mewarisi dan mewariskan semua
pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya
manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya
dunia ini. Memang bahasa memegang
peranan penting dalam kehidupan manusia.
46. 3. Pengembangan dengan Alasan-alasan
atau Sebab Akibat
Pada paragraf ini didahului dengan sebab
terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian
sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab
sebagai pikiran utama dan akibat sebagai
pikiran-pikiran penjelas.
Mis.
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk
diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali.
(3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai
penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh.
Kalimat (1) sebagai sebab dan
kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
47. 4. Pengembangan dengan perbandingan
pengembangan paragraf bertujuan
mengungkapkan persamaan dan perbedaan
dua objek atau lebih.
Mis.
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai
persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk
kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3)
Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas
sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota
Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota
negara.
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan
perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).
48. 4. Pengembangan dengan Contoh
Pengembangan dikemukakan suatu
pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh.
Mis.
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya,
perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh
berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa
daerah, ada pula yang berasal dari bahasa
asing. Yang berasal dari bahasa daerah,
misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang.
Adapun yang berasal dari bahasa asing
lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.
49. Terimakasih
“Penyaji memohon maaf,
apabila dalam presentase ini
ada pemakaian
photo/gambar/kutipan/tulisan
tanpa seizin pemilik hak cipta”