SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
Menulis 
Disajikan untuk memperkaya dunia maya 
Oleh: John Parlyn Halomoan Sinaga (jps)
~menulislah, apapun, 
jangan pernah takut 
tulisanmu tidak dibaca orang, 
yang penting tulis, 
tulis dan tulis. 
suatu saat pasti berguna~ 
(Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca)
Sejuta alasan menulis… 
Erin Callinan (Beautifully Bipolar) 
Menulis karena dirinya kecewa dengan 
lingkungan sekitar, yang menganggap cacat 
mental itu suatu hal yang negatif dan 
menakutkan. 
Stephen Monaco (Insightful Knowledge) 
Menyadari dirinya harus menulis sebuah buku 
karena banyak perusahaan mengambil langkah 
yang salah dalam social marketing, padahal 
kesalahan tersebut sebisa mungkin dihindari. 
Dari dua contoh penulis tersebut, tergambar 
ada motivasi tertentu hingga melahirkan 
tulisan dalam sebuah buku.
Menulis… Menulis 
ibarat ingin 
mengendarai 
motor. 
Terjatuh…Luka… 
Mencoba dan terus 
mencoba 
Kelak akan mahir 
dan lancar
Menulis juga 
demikian... 
Teori… 
Tidaklah 
Cukup…
“Cara yang lebih jitu: 
Mencoba dan terus mencoba”
“Menulis itu 
gampang” 
Arswendo Atmowiloto 
Benarkah 
demikian..?
Jenis 
(Format) 
Tulisan 
- Ilmiah 
- Popular 
- Sastra
- Ilmiah 
Skripsi, Tesis, 
Disertasi, Jurnal, 
Laporan Observasi, 
Riset, Makalah, dll
- Popular 
Media Massa, Blog, Sosmed, 
Diary, Artikel, Opini, dll 
Pers 
Harus memuat “fakta“, 
5W + 1H. 
Who - siapa yang terlibat di dalamnya? 
What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? 
Where - di mana terjadinya peristiwa itu? 
Why - mengapa peristiwa itu terjadi? 
When - kapan terjadinya? 
How - bagaimana terjadinya?
- Sastra 
Cerpen, Puisi, 
Novel, dll
Jadi, 
benarkah 
menulis itu 
gampang...? 
Apakah ungkapan itu 
hanya sekedar 
memotivasi agar orang 
tidak takut duluan 
menulis.
Tahapan 
standar 
menulis. 
A. Tahap Persiapan. 
- Cinta Membaca. 
- Rajin Mengkliping.
B. Tahapan Menulis 
1. Tentukan Tema/Gagasan 
2. Tentukan Judul (bisa juga ditentukan belakangan) 
3. Susun Alinea Pertama 
4. Uraikan Tema/Gagasan dalam beberapa Alinea Penjelas
5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra) 
6. Eksploitasi Data/Referensi 
7. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup 
8. Editing (judul bisa ditentukan saat ini) 
9. Final (atau minta pendapat kawan sebagai proof reader)
1. Menentukan Tema/Gagasan 
Hal utama yang ada di dalam otak kita. 
Mis: “Tidak sepakat kenaikan TDL karena membuat rakyat 
miskin”. 
Penuntun bagi penulis untuk memberikan 
alasan dan argumentasi kenapa hal itu bisa terjadi. 
(Kritik terhadap pemerintah, alternatif kebijakan yang harus diambil, dll)
2. Membuat Judul. (1-Maks 6 Kata) 
"TDL Naik, Rakyat Makin Miskin“ 
"Pabum Solusi Kenaikan TDL“ 
“Jadi Miskin Karena TDL”
Katalog Karya Inovasi 2013: 
“Penambahan Display MFT Parameter Sebagai Upaya Optimalisasi Sistem 
Alarm Dan Pencegahan Trip Boiler Dari Air/Fuel Ratio Low & PA Flow Grid 
Flow PLTU Labuhan Angin” 
Cegah Trip Boiler Dengan Optimalisasi Alarm 
“Modifikasi Box Compact Separator Boiler Untuk Meningkatkan Keandalan 
PLTU Unit 1 Labuhan Angin 2 x 115 MW”. 
Andal Lewat Mobcos Boiler 
2012 
Penambahan Sistem Automatic Emergency Drain Untuk Menanggulangi 
Permasalahan Pembuangan Abu PLTU Labuhan Angin 2 x 115 MW. 
Tam Saed “Tangani” Abu La 
2010 
PENAMBAHAN SPIRAL SPRAY NOZZLE_x000D_ UNTUK MENCEGAH 
COAL BLOCKING_x000D_ PADA PLTU LABUHAN 2X115MW 
Sprayno Cegah Coal Blocking
Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan 
SI CEPER 
(SEALING AIR CYCLONE EKSPANTION JOINT RETURN) 
DUA SEJOLI 
(DUAL SYSTEM JOIN LIFTING OIL) 
NDOWER TOOL 
(NAIL,DOWEL PIN REMOVER TOOL) 
KOORP SEKSI 
(KOORDINATE POSFAT SISTEM INJEKSI) 
PERKUSI PLTU 
(PEMANFAATAN REAKSI KIMIA UDARA EMISI PLTU BUKIT ASAM)
Distribusi Jawa Timur 
MODAL MERIT 
(MONITORING DAN KENDALI REMOTE TERMINAL UNIT) 
APPERCUT 
(ALAT PENGUPAS dan PENJAMPER A3CS MUDAH PRAKTIS) 
Pusat Pendidikan dan Pelatihan 
CoWok “3 in 1 +” 
(Construction for Work 3 in 1 Plus) 
Wilayah Riau dan Kepri 
KOPI MIX 
(KOMBINASI PROSES INJEKSI MIXED BED)
3. Susun Alinea Pertama/Utama 
Fokus membahas tema/gagasan yang diangkat, 
bukan membumbui banyak basa basi yang tidak konteks 
Maksimum 3-5 Kalimat
4. Uraikan Gagasan (Penjelas) 
(Benang Merahnya) 
Kesulitan terbesar: Menarik benang merah atas sebuah persoalan. 
Terjadi, bukan karena keterampilan menulis, 
tetapi lebih didasarkan pada kapasitas pemikiran penulis. 
Resep yang cukup baik: meramu dua unsur sekaligus. 
Yaitu KETAJAMAN ANALISIS (Cinta Membaca) 
dan REFERENSI (Kliping)
5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra) 
Dalam penulisan Opini atawa Artikel: 
P-D-K (Pendirian-Dukungan-Kesimpulan) 
P-S-P (Pendapat-Sanggahan-Pendirian) 
Bertujuan mempermudah penentuan model artikel yang akan ditulis. 
Dukungan atau Sanggahan, bahannya dari pemikiran atau 
penelitian yang telah disiapkan sebelumnya
Gaya Penulisan: 
1. Deskripsi 
Memberikan fakta apa adanya secara detail 
2. Narasi 
Menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis 
3. Argumentasi 
Menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya 
 Kembangkan gaya yang cocok 
dengan karakter penulis atau 
tema yang dibahas 
 Setiap gaya memiliki efek yang 
berbeda kepada pembaca
6. Eksploitasi Data/Referensi 
Tidak membebani pembaca dengan istilah yang rumit. 
Ganti dengan bahasa yang umum. 
Mis: abrasi = pengikisan, urgen = penting, keyboard = kibor. 
Tujuannya, agar lebih nyaman dan mudah dipahami
7. Simpulkan Pendapat dalam Penutup 
Hindari sikap normatif. 
Diperlukan sikap jelas terhadap sasaran tembak: 
Pro atau Kontra 
8&9 
Editing (judul bisa ditentukan saat ini) 
& Final (Minta pendapat kawan sebagai proof reader)
BENAR 
Menulis Sangat Gampang 
Tapi… 
Tulisan yang berbobot, indah, enak 
dibaca, memiliki derajat ilmiah, 
pengetahuan, intelektualitas, perlu 
ilmu, proses dan praktek yang intens.
Hal Terpenting/Tersulit Dalam Menulis 
“Menyusun Paragraf” 
Paragraf atau Alinea 
seperangkat kalimat yang membahas topik 
atau gagasan pokok. 
Kalimat yang membahas Topik/Gagasan/Tema 
disebut kalimat topik atau kalimat utama 
sedangkan 
yang menjelaskan kalimat topik disebut 
kalimat penjelas.
Syarat Pembentukan Paragraf 
1) Kesatuan 
semua kalimat dalam paragraf bersama-sama 
mendukung ide atau gagasan pokok. 
Tidak boleh ada kalimat sumbang/ 
menyimpang dari pikiran utamanya. 
Paragraf berkalimat sumbang 
Tampaknya hari akan hujan. Langit terlihat gelap. 
Anginpun bertiup kencang. Debu-debu 
beterbangan. Burung-burung berkicau riang. 
Para pedagang kaki lima sibuk mengemas 
dagangannya.
2) Koherensi 
Kekompakan hubungan antara kalimat satu 
dengan kalimat lain dalam satu paragraf. 
Kekompakan kalimat ini dapat dijalin dengan 
penanda hubungan, baik penanda hubungan 
eksplisit maupun implisit.
a. Penanda Hubungan Eksplisit 
i) Pengulangan Kata 
Semua isi alam ini adalah makhluk, 
artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan 
yang paling sempurna dan paling mulia 
adalah manusia. Manusia diizinkan oleh 
Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini 
untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, 
tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, 
dan menyia-nyiakan.
ii) Kata Ganti 
Maya anak Pak Karto. Sekarang ia 
kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya 
selalu menghampirinya. Mereka 
berangkat dan pulang bersama-sama. 
iii) Kata Hubung 
Semalaman Andi menonton pertandingan 
sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia 
bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat 
masuk ke sekolah.
b. Penanda Hubungan Implisit 
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. 
Sinarnya yang keemasan membuat suasana 
sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi 
basa menggerak-gerakkan daun 
pepohonan. Burung-burung pun berkicau 
riang. Tampak segalanya indah.
3) Pengembangan 
Pengembangan ide atau gagasan dengan 
menggunakan kalimat-kalimat pendukung. 
4) Efektif 
Disusun dengan menggunakan kalimat 
efektif sehingga ide bisa tersampaikan 
dengan tepat.
Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama 
1. Paragraf deduktif 
Paragraf yang dimulai dengan 
mengemukakan persoalan pokok atau 
kalimat topik kemudian diikuti dengan 
kalimat-kalimat penjelas.
Mis. 
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam 
rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa 
dana itu harus disimpan dulu. Para peserta 
sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari 
ini ia memaksa menggunakannya membuka 
usaha baru. 
Indonesia dikenal sebagai negara maritim. 
Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, 
antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, 
Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
2. Paragraf Induktif 
Paragraf yang dimulai dengan 
mengemukakan penjelasan-penjelasan 
kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
Mis. 
Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. 
Air sungai mulai meluap. Di mana-mana 
terjadi banjir bahkan banyak pohon yang 
roboh dan tumbang. Rupanya musim 
hujan sudah mulai tiba. 
Semua orang menyadari bahwa bahasa 
merupakan sarana pengembangan budaya. 
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan 
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi 
tersendat-sendat. Memang bahasa alat 
komunikasi yang penting, efektif, dan 
efisien.
3. Paragraf Campuran 
Dimulai dengan mengemukakan 
persoalan pokok atau kalimat topik 
kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas 
dan diakhiri dengan kalimat topik. 
Kalimat topik yang ada pada akhir 
paragraf merupakan penegasan dari awal 
paragraf.
Mis. 
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat 
dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang 
dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, 
baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang 
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak 
akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya 
sarana komunikasi. 
Buku merupakan sarana utama dalam mencari 
ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari 
berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa 
mendapat hiburan dan menambah pengalaman. 
Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh 
dalam kehidupan manusia.
4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar 
Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. 
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh 
paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat 
penjelas.
Mis. 
Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan 
minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak 
lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan 
sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan 
hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan 
tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja 
makan dan minum sambil beristirahat dan 
berkelakar. 
Matahari belum tinggi benar. Embun masih 
tampak berkilauan. Warna bunga menjadi 
sangat indah diterpa sinar matahari. 
Tampak kupu-kupu dengan berbagai 
warna terbang dari bunga yang satu ke 
bunga yang lain. Angin pun semilir terasa 
menyejukkan hati.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF 
1. Pengembangan Umum-Khusus 
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok 
kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. 
Mis. 
Pada waktu menulis surat kita harus 
tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau 
marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, 
kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan 
tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis 
kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan 
dapat merusak suasana.
2. Pengembangan Khusus-Umum 
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran 
penjelas kemudian diikuti pikiran 
pokok/kesimpulan. 
Mis. 
Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan 
bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada 
sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia 
dapat mewarisi dan mewariskan semua 
pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya 
manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya 
dunia ini. Memang bahasa memegang 
peranan penting dalam kehidupan manusia.
3. Pengembangan dengan Alasan-alasan 
atau Sebab Akibat 
Pada paragraf ini didahului dengan sebab 
terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian 
sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab 
sebagai pikiran utama dan akibat sebagai 
pikiran-pikiran penjelas. 
Mis. 
(1) Itik Indonesia baik sekali untuk 
diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali. 
(3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai 
penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh. 
Kalimat (1) sebagai sebab dan 
kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
4. Pengembangan dengan perbandingan 
pengembangan paragraf bertujuan 
mengungkapkan persamaan dan perbedaan 
dua objek atau lebih. 
Mis. 
(1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai 
persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk 
kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) 
Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas 
sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota 
Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota 
negara. 
Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan 
perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).
4. Pengembangan dengan Contoh 
Pengembangan dikemukakan suatu 
pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh. 
Mis. 
Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, 
perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh 
berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa 
daerah, ada pula yang berasal dari bahasa 
asing. Yang berasal dari bahasa daerah, 
misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang. 
Adapun yang berasal dari bahasa asing 
lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.
Terimakasih 
“Penyaji memohon maaf, 
apabila dalam presentase ini 
ada pemakaian 
photo/gambar/kutipan/tulisan 
tanpa seizin pemilik hak cipta”

More Related Content

What's hot

Bin 8 bab 7 bahasa persuasif
Bin 8 bab 7 bahasa persuasifBin 8 bab 7 bahasa persuasif
Bin 8 bab 7 bahasa persuasifSMPK Stella Maris
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsAyu Monita
 
7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan Karangan7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan KaranganSimon Patabang
 
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarangJenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarangKholid Hamdun
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisFaroby Afandy
 
Slaid penulisan karangan berstruktur
Slaid penulisan karangan berstrukturSlaid penulisan karangan berstruktur
Slaid penulisan karangan berstrukturzulkamal74
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahAldon Samosir
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)armita widyasuri
 
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka firuzi
 
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMP
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMPRangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMP
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMPSMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
B. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karanganB. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karanganAbyan Juang
 

What's hot (19)

Bin 8 bab 7 bahasa persuasif
Bin 8 bab 7 bahasa persuasifBin 8 bab 7 bahasa persuasif
Bin 8 bab 7 bahasa persuasif
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Jenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of textsJenis jenis karangan - Type of texts
Jenis jenis karangan - Type of texts
 
7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan Karangan7 Jenis Tulisan Karangan
7 Jenis Tulisan Karangan
 
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarangJenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik Praktis
 
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
Pert. 6 bahasa  dan naskah radioPert. 6 bahasa  dan naskah radio
Pert. 6 bahasa dan naskah radio
 
Slaid penulisan karangan berstruktur
Slaid penulisan karangan berstrukturSlaid penulisan karangan berstruktur
Slaid penulisan karangan berstruktur
 
Slide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiahSlide 3-karangan-ilmiah
Slide 3-karangan-ilmiah
 
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
Jenis jenis karangan dalam bahasa indonesia (rapih)
 
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarangJenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
Jenis karangan-dan-langkah-langkah-mengarang
 
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka
Bahasa melayu k2-percubaan-spm 2010-set2-melaka
 
1 teknik menjawab kertas 1
1 teknik menjawab  kertas 11 teknik menjawab  kertas 1
1 teknik menjawab kertas 1
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragraf Menyusun paragraf
Menyusun paragraf
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragraf
 
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMP
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMPRangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMP
Rangkuman Materi UN Bahasa Indonesia SMP
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragraf
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
B. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karanganB. Indonesia Jenis karangan
B. Indonesia Jenis karangan
 

Similar to Menulis: Seni dan Keterampilan

Similar to Menulis: Seni dan Keterampilan (20)

Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Paragraf dan Wacana/Karangan
Paragraf dan Wacana/KaranganParagraf dan Wacana/Karangan
Paragraf dan Wacana/Karangan
 
Makalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnyaMakalah jenis paragraf dan contohnya
Makalah jenis paragraf dan contohnya
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
Menyusun paragraf
Menyusun paragrafMenyusun paragraf
Menyusun paragraf
 
Norma (ips 4)
Norma (ips 4)Norma (ips 4)
Norma (ips 4)
 
Pengembangan Wacana
Pengembangan WacanaPengembangan Wacana
Pengembangan Wacana
 
KKD 12.2
KKD 12.2KKD 12.2
KKD 12.2
 
Pembentukan paragraf
Pembentukan paragrafPembentukan paragraf
Pembentukan paragraf
 
Aneka Jenis Teks
Aneka Jenis TeksAneka Jenis Teks
Aneka Jenis Teks
 
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2
Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2Karya ilmiah remaja (part 2)   new 2
Karya ilmiah remaja (part 2) new 2
 
jenis-jenis paragraf dan pola pengembangan paragraf-1.pptx
jenis-jenis paragraf dan pola pengembangan paragraf-1.pptxjenis-jenis paragraf dan pola pengembangan paragraf-1.pptx
jenis-jenis paragraf dan pola pengembangan paragraf-1.pptx
 
Membentuk tulisan populer
Membentuk tulisan populerMembentuk tulisan populer
Membentuk tulisan populer
 
RPP BAHASA INDONESIA SMP TEKS EKSPOSISI KD 3.docx
RPP BAHASA INDONESIA SMP TEKS EKSPOSISI KD 3.docxRPP BAHASA INDONESIA SMP TEKS EKSPOSISI KD 3.docx
RPP BAHASA INDONESIA SMP TEKS EKSPOSISI KD 3.docx
 
Unpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umumUnpas bahasa indonesia umum
Unpas bahasa indonesia umum
 
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakuka...
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakuka...Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakuka...
Menulis gagasan untuk meyakinkan atau mengajak pembaca bersikap atau melakuka...
 
Karangan
KaranganKarangan
Karangan
 
Materi Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.pptMateri Kuliah BI.ppt
Materi Kuliah BI.ppt
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Menulis: Seni dan Keterampilan

  • 1. Menulis Disajikan untuk memperkaya dunia maya Oleh: John Parlyn Halomoan Sinaga (jps)
  • 2. ~menulislah, apapun, jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis dan tulis. suatu saat pasti berguna~ (Pramoedya Ananta Toer, Rumah Kaca)
  • 3. Sejuta alasan menulis… Erin Callinan (Beautifully Bipolar) Menulis karena dirinya kecewa dengan lingkungan sekitar, yang menganggap cacat mental itu suatu hal yang negatif dan menakutkan. Stephen Monaco (Insightful Knowledge) Menyadari dirinya harus menulis sebuah buku karena banyak perusahaan mengambil langkah yang salah dalam social marketing, padahal kesalahan tersebut sebisa mungkin dihindari. Dari dua contoh penulis tersebut, tergambar ada motivasi tertentu hingga melahirkan tulisan dalam sebuah buku.
  • 4. Menulis… Menulis ibarat ingin mengendarai motor. Terjatuh…Luka… Mencoba dan terus mencoba Kelak akan mahir dan lancar
  • 5. Menulis juga demikian... Teori… Tidaklah Cukup…
  • 6. “Cara yang lebih jitu: Mencoba dan terus mencoba”
  • 7. “Menulis itu gampang” Arswendo Atmowiloto Benarkah demikian..?
  • 8. Jenis (Format) Tulisan - Ilmiah - Popular - Sastra
  • 9. - Ilmiah Skripsi, Tesis, Disertasi, Jurnal, Laporan Observasi, Riset, Makalah, dll
  • 10. - Popular Media Massa, Blog, Sosmed, Diary, Artikel, Opini, dll Pers Harus memuat “fakta“, 5W + 1H. Who - siapa yang terlibat di dalamnya? What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? Where - di mana terjadinya peristiwa itu? Why - mengapa peristiwa itu terjadi? When - kapan terjadinya? How - bagaimana terjadinya?
  • 11.
  • 12. - Sastra Cerpen, Puisi, Novel, dll
  • 13. Jadi, benarkah menulis itu gampang...? Apakah ungkapan itu hanya sekedar memotivasi agar orang tidak takut duluan menulis.
  • 14. Tahapan standar menulis. A. Tahap Persiapan. - Cinta Membaca. - Rajin Mengkliping.
  • 15. B. Tahapan Menulis 1. Tentukan Tema/Gagasan 2. Tentukan Judul (bisa juga ditentukan belakangan) 3. Susun Alinea Pertama 4. Uraikan Tema/Gagasan dalam beberapa Alinea Penjelas
  • 16. 5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra) 6. Eksploitasi Data/Referensi 7. Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup 8. Editing (judul bisa ditentukan saat ini) 9. Final (atau minta pendapat kawan sebagai proof reader)
  • 17. 1. Menentukan Tema/Gagasan Hal utama yang ada di dalam otak kita. Mis: “Tidak sepakat kenaikan TDL karena membuat rakyat miskin”. Penuntun bagi penulis untuk memberikan alasan dan argumentasi kenapa hal itu bisa terjadi. (Kritik terhadap pemerintah, alternatif kebijakan yang harus diambil, dll)
  • 18. 2. Membuat Judul. (1-Maks 6 Kata) "TDL Naik, Rakyat Makin Miskin“ "Pabum Solusi Kenaikan TDL“ “Jadi Miskin Karena TDL”
  • 19. Katalog Karya Inovasi 2013: “Penambahan Display MFT Parameter Sebagai Upaya Optimalisasi Sistem Alarm Dan Pencegahan Trip Boiler Dari Air/Fuel Ratio Low & PA Flow Grid Flow PLTU Labuhan Angin” Cegah Trip Boiler Dengan Optimalisasi Alarm “Modifikasi Box Compact Separator Boiler Untuk Meningkatkan Keandalan PLTU Unit 1 Labuhan Angin 2 x 115 MW”. Andal Lewat Mobcos Boiler 2012 Penambahan Sistem Automatic Emergency Drain Untuk Menanggulangi Permasalahan Pembuangan Abu PLTU Labuhan Angin 2 x 115 MW. Tam Saed “Tangani” Abu La 2010 PENAMBAHAN SPIRAL SPRAY NOZZLE_x000D_ UNTUK MENCEGAH COAL BLOCKING_x000D_ PADA PLTU LABUHAN 2X115MW Sprayno Cegah Coal Blocking
  • 20. Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan SI CEPER (SEALING AIR CYCLONE EKSPANTION JOINT RETURN) DUA SEJOLI (DUAL SYSTEM JOIN LIFTING OIL) NDOWER TOOL (NAIL,DOWEL PIN REMOVER TOOL) KOORP SEKSI (KOORDINATE POSFAT SISTEM INJEKSI) PERKUSI PLTU (PEMANFAATAN REAKSI KIMIA UDARA EMISI PLTU BUKIT ASAM)
  • 21. Distribusi Jawa Timur MODAL MERIT (MONITORING DAN KENDALI REMOTE TERMINAL UNIT) APPERCUT (ALAT PENGUPAS dan PENJAMPER A3CS MUDAH PRAKTIS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan CoWok “3 in 1 +” (Construction for Work 3 in 1 Plus) Wilayah Riau dan Kepri KOPI MIX (KOMBINASI PROSES INJEKSI MIXED BED)
  • 22. 3. Susun Alinea Pertama/Utama Fokus membahas tema/gagasan yang diangkat, bukan membumbui banyak basa basi yang tidak konteks Maksimum 3-5 Kalimat
  • 23. 4. Uraikan Gagasan (Penjelas) (Benang Merahnya) Kesulitan terbesar: Menarik benang merah atas sebuah persoalan. Terjadi, bukan karena keterampilan menulis, tetapi lebih didasarkan pada kapasitas pemikiran penulis. Resep yang cukup baik: meramu dua unsur sekaligus. Yaitu KETAJAMAN ANALISIS (Cinta Membaca) dan REFERENSI (Kliping)
  • 24. 5. Pilih Format Penulisan (Ilmiah, Populer, Sastra) Dalam penulisan Opini atawa Artikel: P-D-K (Pendirian-Dukungan-Kesimpulan) P-S-P (Pendapat-Sanggahan-Pendirian) Bertujuan mempermudah penentuan model artikel yang akan ditulis. Dukungan atau Sanggahan, bahannya dari pemikiran atau penelitian yang telah disiapkan sebelumnya
  • 25. Gaya Penulisan: 1. Deskripsi Memberikan fakta apa adanya secara detail 2. Narasi Menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis 3. Argumentasi Menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya  Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas  Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
  • 26. 6. Eksploitasi Data/Referensi Tidak membebani pembaca dengan istilah yang rumit. Ganti dengan bahasa yang umum. Mis: abrasi = pengikisan, urgen = penting, keyboard = kibor. Tujuannya, agar lebih nyaman dan mudah dipahami
  • 27. 7. Simpulkan Pendapat dalam Penutup Hindari sikap normatif. Diperlukan sikap jelas terhadap sasaran tembak: Pro atau Kontra 8&9 Editing (judul bisa ditentukan saat ini) & Final (Minta pendapat kawan sebagai proof reader)
  • 28. BENAR Menulis Sangat Gampang Tapi… Tulisan yang berbobot, indah, enak dibaca, memiliki derajat ilmiah, pengetahuan, intelektualitas, perlu ilmu, proses dan praktek yang intens.
  • 29. Hal Terpenting/Tersulit Dalam Menulis “Menyusun Paragraf” Paragraf atau Alinea seperangkat kalimat yang membahas topik atau gagasan pokok. Kalimat yang membahas Topik/Gagasan/Tema disebut kalimat topik atau kalimat utama sedangkan yang menjelaskan kalimat topik disebut kalimat penjelas.
  • 30. Syarat Pembentukan Paragraf 1) Kesatuan semua kalimat dalam paragraf bersama-sama mendukung ide atau gagasan pokok. Tidak boleh ada kalimat sumbang/ menyimpang dari pikiran utamanya. Paragraf berkalimat sumbang Tampaknya hari akan hujan. Langit terlihat gelap. Anginpun bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.
  • 31. 2) Koherensi Kekompakan hubungan antara kalimat satu dengan kalimat lain dalam satu paragraf. Kekompakan kalimat ini dapat dijalin dengan penanda hubungan, baik penanda hubungan eksplisit maupun implisit.
  • 32. a. Penanda Hubungan Eksplisit i) Pengulangan Kata Semua isi alam ini adalah makhluk, artinya ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan paling mulia adalah manusia. Manusia diizinkan oleh Tuhan memanfaatkan semua isi alam ini untuk keperluan hidupnya. Akan tetapi, tidak diizinkan menyakiti, menyiksa, dan menyia-nyiakan.
  • 33. ii) Kata Ganti Maya anak Pak Karto. Sekarang ia kelas III SMP. Tiap pagi teman-temannya selalu menghampirinya. Mereka berangkat dan pulang bersama-sama. iii) Kata Hubung Semalaman Andi menonton pertandingan sepakbola di televisi. Oleh karena itu, ia bangun kesiangan. Akibatnya, ia terlambat masuk ke sekolah.
  • 34. b. Penanda Hubungan Implisit Matahari belum tinggi benar, baru sepenggalan. Sinarnya yang keemasan membuat suasana sangat cerah. Angin segar bertiup sepoi-sepoi basa menggerak-gerakkan daun pepohonan. Burung-burung pun berkicau riang. Tampak segalanya indah.
  • 35. 3) Pengembangan Pengembangan ide atau gagasan dengan menggunakan kalimat-kalimat pendukung. 4) Efektif Disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide bisa tersampaikan dengan tepat.
  • 36. Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama 1. Paragraf deduktif Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
  • 37. Mis. Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru. Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Oleh sebab itu, Indonesia kaya akan hasil laut, antara lain ikan dan mutiara. Selain itu, Indonesia juga kaya akan objek wisata maritim.
  • 38. 2. Paragraf Induktif Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.
  • 39. Mis. Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba. Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.
  • 40. 3. Paragraf Campuran Dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.
  • 41. Mis. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi. Buku merupakan sarana utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
  • 42. 4. Paragraf Deskriptif/Naratif/Menyebar Paragraf yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.
  • 43. Mis. Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar. Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
  • 44. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Pengembangan Umum-Khusus Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Mis. Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.
  • 45. 2. Pengembangan Khusus-Umum Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti pikiran pokok/kesimpulan. Mis. Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
  • 46. 3. Pengembangan dengan Alasan-alasan atau Sebab Akibat Pada paragraf ini didahului dengan sebab terjadinya sesuatu dan diikuti rincian-rincian sebagai akibatnya atau sebaliknya. Sebab sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran-pikiran penjelas. Mis. (1) Itik Indonesia baik sekali untuk diternakkan.(2) Pemeliharaannya sederhana sekali. (3) Telurnya banyak. (4) Tahan terhadap berbagai penyakit. (5) Ia kuat sekali berjalan jauh. Kalimat (1) sebagai sebab dan kalimat (2), (3), (4), (5) sebagai akibat
  • 47. 4. Pengembangan dengan perbandingan pengembangan paragraf bertujuan mengungkapkan persamaan dan perbedaan dua objek atau lebih. Mis. (1) Kota Jakarta dan Bandung mempunyai persamaan dan perbedaan. (2) Keduanya termasuk kota besar bahkan sebagai ibukota provinsi. (3) Ditinjau dari suasana, Jakarta bersuhu panas sedangkan Bandung sejuk. (4) Di samping itu, Kota Jakarta memiliki peran lain, yaitu sebagai ibukota negara. Persamaan ditunjukkan oleh kalimat (2) dan perbedaan oleh kalimat (3) dan (4).
  • 48. 4. Pengembangan dengan Contoh Pengembangan dikemukakan suatu pernyataan yang diikuti rincian berupa contoh-contoh. Mis. Sejalan dengan perkembangan sejarahnya, perbendaharaan kata Indonesia diperkaya oleh berbagai bahasa. Ada yang berasal dari bahasa daerah, ada pula yang berasal dari bahasa asing. Yang berasal dari bahasa daerah, misalnya nyeri, babak, beres, dan sewenang-wenang. Adapun yang berasal dari bahasa asing lampu, motor, ahli, akhlak, dan lain-lain.
  • 49. Terimakasih “Penyaji memohon maaf, apabila dalam presentase ini ada pemakaian photo/gambar/kutipan/tulisan tanpa seizin pemilik hak cipta”