SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
BAHASA DAN 
NASKAH SIAR 
P e n g a n t a r B r o a d c a s t i n g 
Anwari,S.Sos.,M.Si 
Pertemuan 6
Definisi Naskah/Script Siaran 
 Naskah siaran (script) adalah materi siaran yang akan 
disampaikan penyiar dalam siaran dengan teknik “membaca 
naskah”. Penyiar yang menyampaikan siaran secara ad 
libitum tentu tidak memerlukan naskah, kecuali sedikit 
catatan tentang pokok-pokok materi (pointers) yang akan 
dibicarakannya. 
 Script atau naskah sangat penting dalam bersiaran. karena 
selain berfungsi sebagai materi atau bahan siaran, script juga 
berfungsi sebagai patokan dan pengendalian siaran agar 
tepat waktu. Selain itu, sebuah naskah akan mencerminkan 
visi-misi program, membentuk penyeragaman tata bahasa 
bagi penyiar (standarisasi kata), dan pembentuk image dan 
kepribadian radio di benak pendengar (air personality).
 Penulisan naskah radio adalah “menulis untuk 
telinga”. Karena itu, naskah siar yang dibacakan 
penyiar harus terdengar seolah-olah penyiar “tidak 
membaca” tapi “bicara”. Sebuah naskah/script harus 
mudah dibaca penyiar sekaligus mudah dimengerti 
pendengar.
3 hal yang harus diperhatikan dalam 
penulisan Naskah Radio 
1. Naskah/script menggunakan bahasa tutur (spoken language, 
conversational language), yakni bahasa percakapan, informal, kata-kata 
dan kalimat obrolan sehari-hari. 
2. Naskah/script menggunakan kata-kata dan kalimat sederhana dan 
singkat sehingga mudah dimengerti. Atau menggunakan prinsip: 
KISS – Keep it Simple and Short. Hindari kalimat panjang, sebab 
selain menyulitkan penyiar ketika pengucapan, juga sulit dicerna. 
Gunakanlah kalimat pendek yang akan mempermudah 
penyampaian penyiar dan dipahami pendengar. 
3. Naskah/script menggunakan ELF – Easy Listening Formula. 
Gunakan “rumus enak didengar”, yaitu susunan kalimat yang jika 
diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada 
pendengaran pertama. Naskah siaran haruslah “sekali ucap 
langsung dimengerti
prinsip penulisan naskah siaran adalah write 
the way you talk. Artinya “Tuliskan 
sebagaimana cara anda mengatakannya”. 
Dengan kata lain, menulis naskah radio 
adalah menulis untuk “berbicara” atau 
menggunakan bahasa tutur, bukan membaca 
atau menatap.
Prinsip Penulisan Naskah Siar 
1. Layak baca dan disampaikan secara tutur. Tulislah 
sebagaimana ingin mendengarkannya atau sebagaimana 
ingin menyampaikannya kepada teman. Contoh: 20.30 WIB 
bukan dibaca pukul dua puluh lebih tiga puluh menit W-I-B, 
tetapi dibaca jam setengah 9 malam. 
2. Komunikasi Bersifat langsung, yaitu komunikas langsung 
penyiar dengan pendengar. 
3. Sekali baca selesai atau sekali ucap langsung dimengerti. 
Dengan begitu, pendengar mampu memahami apa yang 
ingin penyiar sampaikan, inti cerita, dan langsung dapat 
menerimanya.
Prinsip Penulisan Naskah Siar 
4. Bersifat personal dengan komunikasi person to person. 
Radio adalah alat komunikasi yang sifatnya pribadi. Kita 
harus menyampaikan berita kita kepada “satu individu” 
tanpa membuat mereka merasa sebagai bagian dari sekian 
banyaknya pendengar. Naskah hendaknya menghindari 
tulisan bergaya teks pidato, namun menciptakan suasana 
santai atau informal, serta menciptakan suasana santai atau 
informal, serta menciptakan suasana akrab dan bersahabat. 
5. Menyadari yang keluar hanya suara. Bacalah script dengan 
keras untuk meyakinkan bahwa suara yang dihasilkan sesuai 
dengan yang dikehendaki, yaitu ringkas, mudah dibaca, 
langsung pada intinya, alami atau wajar sebagaimana 
percakapan sehari-hari.
Katakteristik Naskah 
1. Jelas. Kejelasan suatu naskah/script menempati prioritas utama dalam 
penulisan naskah. Kata dan kalimat yang disusun harus “sekali ucap 
langsung dimengerti”. Ini dikarenakan, penyiar hanya memiliki satu 
kesempatan untuk berkomunikasi dengan pendengar, sedangkan 
pendengar hanya memiliki satu kesempatan untuk memahami sebuah 
pesan. 
2. Ringkas. Naskah/script ditulis dengan prinsip: satu ide untuk satu kalimat. 
Hindari pemakaian anak kalimat. Kalaupun terdiri dari kalimat majemuk, 
hendaknya dijadukan dua kalimat. Kalimat yang ringkas dan pendek akan 
lebih mudah diterima oleh pendengar. Sebab, pendengar radio itu sifatnya 
selintas saja. Karena itu, naskah harus disusun dengan kalimat-kalimat 
ringkas sebagaimana kalimat yang biasa diucapkan saat bercakap-cakap. 
Contoh: 
Kebiasaan berlama-lama di depan komputer atau layar handphone menjadi 
penyebab banyaknya kasus gangguan mata pada anak. 
Lebih baik: 
Banyak anak mengalami gangguan mata. Salah satunya karena kebiasaan 
berlama-lama di depan komputer.
Katakteristik Naskah 
4. Sederhana. Kata-kata yang digunakan harus sederhana, umum dan 
digunakan dalam percakapan keseharian. Bahasa naskah juga tidak 
rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenali di kalangan awam. 
Sekuat mungkin hindari istilah asing, gaya bahasa birokrasi, bahasa 
hukum, atau jargon. Misalnya, gunakan “WC” bukan “peturasan”; 
5. Aktif. Gunakan kalimat aktif, bukan pasif. Sebab, pendengar lebih 
mudah memahami kalimat aktif daripada pasif. Contoh: “Pagawai 
Memprotes Atasan”, bukan: “Atasan diprotes Pegawai”. 
6. Imajinatif. Naskah harus mampu membangun imajinasi pendengar 
hanya dengan kekuatan kat-kata, suara, dan dukungan musik. Radio 
menggunakan kekuatan imajinasi melalui suara, atau membangun 
theather of mind. Karena itu, penyiar menggunakan pancaindera untuk 
menghadirkan gambaran, bau, atmosfer suasana, hal-hal yang terasa, 
dan lintasan-lintasan pemikiran yang muncul di lokasi. Buatlah gambar, 
misalnya dengan mendeskripsikan warna, ukuran, bentuk dan detil-detil 
yang relevan.
Katakteristik Naskah 
4. Sederhana. Kata-kata yang digunakan harus sederhana, umum dan 
digunakan dalam percakapan keseharian. Bahasa naskah juga tidak 
rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenali di kalangan awam. 
Sekuat mungkin hindari istilah asing, gaya bahasa birokrasi, bahasa 
hukum, atau jargon. Misalnya, gunakan “WC” bukan “peturasan”; 
5. Aktif. Gunakan kalimat aktif, bukan pasif. Sebab, pendengar lebih 
mudah memahami kalimat aktif daripada pasif. Contoh: “Pagawai 
Memprotes Atasan”, bukan: “Atasan diprotes Pegawai”. 
6. Imajinatif. Naskah harus mampu membangun imajinasi pendengar 
hanya dengan kekuatan kat-kata, suara, dan dukungan musik. Radio 
menggunakan kekuatan imajinasi melalui suara, atau membangun 
theather of mind. Karena itu, penyiar menggunakan pancaindera untuk 
menghadirkan gambaran, bau, atmosfer suasana, hal-hal yang terasa, 
dan lintasan-lintasan pemikiran yang muncul di lokasi. Buatlah gambar, 
misalnya dengan mendeskripsikan warna, ukuran, bentuk dan detil-detil 
yang relevan.
Katakteristik Naskah 
7. Hindari Akronim. Kalaupun harus menggunakannya, beri 
keterangan sesudah atau sebelum dikemukakan. Misalnya, 
“...karyawan P-T Dirgantara Indonesia atau P-T-D-I; “...akan 
meningkatkan P-A-D atau Pendapatan Asli Daerah”. 
8. Pembulatan Angka. Informasi radio sifatnya global, tidak detil, 
karenanya angka-angka sebaiknya dibulatkan, agar tidak 
menyulitkan pendengar. misalnya 1.067 manjadi seribu. 
9. Global. Hindari sedapat mungkin detil-detil yang tidak perlu. 
Sederhanakan fakta. Pendengar hanya perlu inti berita, waktu 
anda pun terbatas. Misalnya, informasi tentang sebuah sidang 
pengadilan, tidak perlu mengungkapkan secara detil pasal-pasal 
dan ayat KUHP yang dinilai telah dilanggar terdakwa, seperti 
“dinilai melanggar KUHP pasal 9 ayat 1 point (a)”, cukup dengan 
mengemukakan “dinilai melakukan tindakan pidana pencurian.
Katakteristik Naskah 
9. Bercerita. Gunakan kalimat tidak langsung atau hindari penggunaan 
kalimat langsung. Naskah harus “bercerita” yakni “menceritakan” orang 
berbicara apa, di mana, bagaimana, kenapa dan sebagainya. Contoh: “Saya 
siap menjadi persiden,” katanya. Diubah menjadi: dia menyatakan siap 
menjadi presiden. “Saya tidak mau berkomentar, takut orang salah 
persepsi,” tegasnya. Diubah menjadi: ia tidak mau berkomentar karena 
takut menimbulkan salah persepsi. 
10. Sign-Posting. Gunakan tanda-tanda baca (punctuation) dalam kalimat 
untuk membantu penyiar dalam membacanya (spoken reading), seperti 
tanda-tanda pemenggalan kalimat dan ejaan. 
 Garis miring (/) untuk menggantikan koma, garis miring ganda (//) untuk 
menggantikan titik, dan garis miring tiga (///) sebagai penanda akhir naskah. 
Tetapi harap diingat, penggunaan punctuation ini tidak mutlak. Penulisan 
naskah dan penyiar harus melihatnya sebagai alat bantu semata. 
 Tanda pisah (dash) untuk menonjolkan sebuah nama atau kata keterangan. 
Presiden Irak – saddam Hussain – mengatakan: Direktur PT. Kereta Api Omar 
Bertho –mengakui ...; Direktur PT. Semesta Purnama Alam –alamsyah Farhan... 
 Tanda sengkang, penghubung atau strip (-) untuk membantu penyiar 
mengeja sebuah singkatan. Misalnya, M-P-R, M-U-I.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
 Secara garis besar, naskah siaran terdiri dari tiga bagian, yakni 
bagian awal, tengah dan akhir. Bagian awal berfungsi menarik 
perhatian pendengar dan menunjukkan kepentingan 
informasi. Kalimat pembuka harus menarik perhatian 
pendengar yang mengarahkan pada masalah yang akan 
diceritakan. 
 Bagian tengah berisi detil atau menerangkan informasi. Bagian 
akhir harus meninggalkan kesan yang kuat, bisa berupa 
kesimpulan atau pertanyaan tanpa jawaban
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
A. Penggunaan Huruf 
Gunakan huruf-huruf kapital (huruf besar) secara normal, 
misalnya hanya huruf pertama nama orang atau tempat. Jangan 
tulis “semua kapital”. 
Contoh: 
Ribuan buruh melakukan aksi unjukrasa di depan Istana Negara 
kemarin. 
Sebaiknya: 
RIBUAN BURUH MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA DI DEPAN 
ISTANA NEGARA KEMARIN
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
B. Kata Ganti 
Ulangi kata kunci atau unsur penting dalam kalimat untuk membantu 
pendengar yang telah menaruh perhatian. Pastikan antecedent (kata 
yang menjadi rujukan kata ganti) atau kata gantinya jelas. Kalau ragu, 
ulangi nama itu. 
Contoh : Tersangka pelaku pencurian – Fulan ditangkap polisi. Remaja 
berusia 19 tahun itu ditangkap di rumahnya tanpa melakukan 
perlawanan. 
- Jangan sekali-kali gunakan “yang belakangan”, “yang terakhir”, 
“yang terdahulu”, “hal di atas” atau tersebut di awal” karena 
pendengar tidak bisa menoleh ke belakang.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Nama tidak boleh ditempatkan pada awal kalimat. Jangan memulai dengan 
nama karena terlalu mudah lepas dari pendengaran. Sebutkan lebih dulu 
atribusi (kata keterangan seperti jabatan atau identitas lain) orang itu, baru 
namanya. 
Contoh: seorang mahasiswa Unpad –Ahmad berusia 3 tahun, mengalami....; 
Pengamat politik dari UI –Arbi Sanit – menilai.... 
Singkat nama tengah (middle name) umumnya diabaikan, bahkan jika nama 
itu sudah dikenal, nama depannya (first name) diabaikan dan hanya 
menyebut nama akhirnya (last name) yang populer. 
Contoh : Presiden George W. Bush, cukup dengan Presiden Bush. 
Tidak perlu memberikan nama lengkap dan gelar orang yang terkenal. 
Contoh : tidak perlu disebutkan Professor Doktor M. Amien Rais, MA, cukup 
Amien Rais; Ginandjar (Ginandjar Kartasasmita); Yusril (Yusril Ihza Mahendra).
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Untuk kejelasan identitas, misalnya nama korban kecelakaan atau tersangka 
pembunuhan, harus ditulis lengkap karena kelengkapan nama diperlukan 
pendengar. 
Posisikan khusus penulisan nama dengan secara jelas menyebutkannya. 
Ketua MPR –Amien Rais – mengatakan ... 
Jika menghendaki satu nama atau singkatan dieja, gunakan tanda sengkang 
(-). Mislanya: K-A-D-S, N-I-I, W-H-O. Jika singkatan itu diperlukan sebagai 
suatu kata, hilangkan tanda tersebut. Misalnya, ABRI, NATO, Unicef. 
Gunakan nama lengkap organisasi pada saat pertama kali disebut, lalu 
gunakan singkatannya. 
Cara penulisan umur gaya suratkabar, seperti “Fernando jose (30)” harus 
dihindari, tapi gunakan begini : Fernanda Jose, berusia 30 tahun.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Untuk kejelasan identitas, misalnya nama korban kecelakaan atau tersangka 
pembunuhan, harus ditulis lengkap karena kelengkapan nama diperlukan 
pendengar. 
Posisikan khusus penulisan nama dengan secara jelas menyebutkannya. 
Ketua MPR –Amien Rais – mengatakan ... 
Jika menghendaki satu nama atau singkatan dieja, gunakan tanda sengkang 
(-). Mislanya: K-A-D-S, N-I-I, W-H-O. Jika singkatan itu diperlukan sebagai 
suatu kata, hilangkan tanda tersebut. Misalnya, ABRI, NATO, Unicef. 
Gunakan nama lengkap organisasi pada saat pertama kali disebut, lalu 
gunakan singkatannya. 
Cara penulisan umur gaya suratkabar, seperti “Fernando jose (30)” harus 
dihindari, tapi gunakan begini : Fernanda Jose, berusia 30 tahun.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Penulisan Gelar/Jabatan 
Atribusi seperti jabatan gelar, atau predikat selalu mendahului 
nama. Ingat, jangan memulai kalimat dengan nama karena 
terlalu mudah lepas dari pendengaran. 
Pengamat politik dari Universitas Indonesia –Arbi Sanit ..., bukan 
Arbi Sanit, pengamat politik dari Universitas Indonesia. 
Sekertaris Umum M-U-I Dien Syamsuddin ..., bukan Dien 
Syamsuddin, Sekertaris Umum M-U-I 
Seorang mahasiswa Upad Bandung –Ahmad Tono, bukan Ahmad 
Tono, seorang Mahasiswa Unpad Bandung.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Penulisan Waktu 
Gunakan kata-kata “kemarin”, “hari ini” dan “besok” BUKAN “Senin, Selasa, 
dan Rabu” Misalnya, naskah dibaca hari Senin, peristiwanya berlangsung 
sehari sebelumnya (Minggu), maka tulislah: ribuan mahasiswa melakukan aksi 
demonstran kemarin (bukan hari minggu). 
Gunakan kata “jam”, bukan “pukul”. Jam adalah bahasa sehari-hari. Misalnya, 
tuliskan jam delapan pagi (BUKAN pukul 08.00), jam tujuh malam (BUKAN : 
pukul 19.00). 
Kecuali dalam peristiwa sangat penting menyebutkan unsur waktu (misalnya 
kematian dan gempa bumi), tuliskan unsur waktu (jam) dengan 
membulatkannya, Misalnya, aksi demonstrasi dimulai jam sembilan pagi. 
Jangan tulis: pukul 09.10 WIB. 
.
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Penulisan Angka 
Satu angka ditulis pengucapannya. Misalnya angka ditulis “dua”. 
Lebih dari satu angka, sebaiknya ditulis angkanya karena pembaca 
berita biasanya lebih menyukainya. Misalnya, 25 atau 345 sebaiknya 
jangan ditulis: dua puluh lima, tiga ratus empat puluh lima. 
Gunakan angka untuk nomor 10 sampai 999. 
Untuk angka lebih dari 999, gunakan gabungan angka dan kata yang 
dihubungkan dengan tanda penghubung. Contoh: 10 ribu, 13 juta.
Tanda Baca 
Teknik Penulisan Kata dan Kalimat 
Gunakan tanda baca sebagaimana mestinya, seperti tanda tanya (?), titik (.), koma (,). 
Namun banyak penyiar menyukai tanda garis miring satu (/) untuk koma dan garis miring 
dua (//) untuk titik agar lebih jelas dan membantu pengaturan nafas. 
Pakar pendidikan –Ahmad Fulan- menilai/ sistem pendidikan Indonesia harus diubah/karena 
kurikulumnya terlalu membebani siswa// Fulan mengatakan hal itu hari itu/ dalam seminar 
pendidikan di UPI Bandung// Menurutnya kurikulum hendaknya berfokus pada ...// 
Selipkan koma (,) atau garis miring satu (/) sebelum kata “dan” dalam susunan sebuah 
rangkaian. 
Para demonstran menuntut agar pemerintah menurunkan harga, dan menindak tegas para 
koruptor. 
Para demonstran menuntut agar pemerintah menurunkan harga/ dan menindak tegas para 
koruptor// 
Para demonstran melakukan orasi, meneriakkan yel-yel, dan membentangkan spanduk. 
Para demonstran melakukan orasi/ meneriakkan yel-yel/ dan membentangkan spanduk// 
Gunakan garis pemisah atau dash berupa dua tanda penghubung atau hypen (-) sebelum 
dan sesudah nama orang. Walikota Bandung –Dada Rosada –mengatakan...; Seorang warga 
Cicadas Bandung –Ahmad –melakukan ...
TERIMA KASIH BERTEMU KEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA

More Related Content

What's hot

Perencanaan komunikasi
Perencanaan komunikasiPerencanaan komunikasi
Perencanaan komunikasiAtika Rusli
 
2. Materi Pembelajaran Storyboard
2.  Materi Pembelajaran Storyboard2.  Materi Pembelajaran Storyboard
2. Materi Pembelajaran StoryboardMartin Arale
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcastingijtikalsel
 
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkPertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkAdePutraTunggali
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Documentary
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - DocumentaryPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Documentary
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - DocumentaryDiana Amelia Bagti
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingajijogja
 
Media dan strategi komunikasi
Media dan strategi komunikasiMedia dan strategi komunikasi
Media dan strategi komunikasiputi andinis15
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasiLaila Fitri
 
1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasanBinus University
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisiijtikalsel
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Firdaus Azwar Ersyad
 
5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksiFhadel Muhammad
 
langkah menulis cerpen untuk pemula
 langkah menulis cerpen untuk pemula langkah menulis cerpen untuk pemula
langkah menulis cerpen untuk pemulaanharmasbro
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitianpycnat
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorialBinus University
 

What's hot (20)

Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasiPpt 2 dasar dasar media komunikasi
Ppt 2 dasar dasar media komunikasi
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Perencanaan komunikasi
Perencanaan komunikasiPerencanaan komunikasi
Perencanaan komunikasi
 
2. Materi Pembelajaran Storyboard
2.  Materi Pembelajaran Storyboard2.  Materi Pembelajaran Storyboard
2. Materi Pembelajaran Storyboard
 
Pengantar Broadcasting
Pengantar BroadcastingPengantar Broadcasting
Pengantar Broadcasting
 
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produkPertemuan 6 kategori pr writing produk
Pertemuan 6 kategori pr writing produk
 
Humas Dalam Organisasi
Humas Dalam OrganisasiHumas Dalam Organisasi
Humas Dalam Organisasi
 
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Documentary
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - DocumentaryPENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Documentary
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Documentary
 
Indepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reportingIndepth dan investigative reporting
Indepth dan investigative reporting
 
Media dan strategi komunikasi
Media dan strategi komunikasiMedia dan strategi komunikasi
Media dan strategi komunikasi
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 
Ppt jurnalistik
Ppt jurnalistikPpt jurnalistik
Ppt jurnalistik
 
1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan1. Penulisan naskah kehumasan
1. Penulisan naskah kehumasan
 
Menulis Berita Televisi
Menulis Berita TelevisiMenulis Berita Televisi
Menulis Berita Televisi
 
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
Materi Produksi Acara Televisi- Pertemuan ke-3
 
5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi5. bentuk naskah produksi
5. bentuk naskah produksi
 
langkah menulis cerpen untuk pemula
 langkah menulis cerpen untuk pemula langkah menulis cerpen untuk pemula
langkah menulis cerpen untuk pemula
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Kampanye PR
Kampanye PRKampanye PR
Kampanye PR
 
4. penulisan artikel dan advertorial
4. penulisan artikel  dan advertorial4. penulisan artikel  dan advertorial
4. penulisan artikel dan advertorial
 

Viewers also liked

Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Nur Alfiyatur Rochmah
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audienceNur Alfiyatur Rochmah
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2Diana Amelia Bagti
 
Panduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahPanduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahAli Fanani
 
Script siaran radio Green FM
Script siaran radio Green FMScript siaran radio Green FM
Script siaran radio Green FMDaris Ilma
 
Describing different childrens party themes
Describing different childrens party themes  Describing different childrens party themes
Describing different childrens party themes JoeCavallaro
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29Bilal Ahmed
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37Bilal Ahmed
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41Bilal Ahmed
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05Bilal Ahmed
 
Kid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasKid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasJoeCavallaro
 
Aga power softcase catalog
Aga power softcase catalogAga power softcase catalog
Aga power softcase catalogslideroma
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamNur Alfiyatur Rochmah
 

Viewers also liked (20)

Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
Menyingkap Model Sosiologi Komunikasi Antara Guru dan Siswa di SLB Karya Muli...
 
PPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audiencePPT komunikasi massa KONSEP audience
PPT komunikasi massa KONSEP audience
 
Vis2014
Vis2014Vis2014
Vis2014
 
Ilmu nasikh mansukh
Ilmu nasikh mansukhIlmu nasikh mansukh
Ilmu nasikh mansukh
 
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
EVALUASI PROGRAM PEMBERITAAN - Materi Part 2
 
Panduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara WahidiyahPanduan Acara-acara Wahidiyah
Panduan Acara-acara Wahidiyah
 
Script siaran radio Green FM
Script siaran radio Green FMScript siaran radio Green FM
Script siaran radio Green FM
 
Describing different childrens party themes
Describing different childrens party themes  Describing different childrens party themes
Describing different childrens party themes
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
CS201- Introduction to Programming- Lecture 29
 
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
MGT101 - Financial Accounting- Lecture 37
 
K om non verbal
K om non verbalK om non verbal
K om non verbal
 
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
CS101- Introduction to Computing- Lecture 41
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 
Botón de mano y volante de mano
Botón de mano y volante de manoBotón de mano y volante de mano
Botón de mano y volante de mano
 
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
Mtm terbaru 02 06-2014 (2)
 
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
CS201- Introduction to Programming- Lecture 05
 
Kid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideasKid’s party decorations ideas
Kid’s party decorations ideas
 
Aga power softcase catalog
Aga power softcase catalogAga power softcase catalog
Aga power softcase catalog
 
Poto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islamPoto copian pemahaman studi hukum islam
Poto copian pemahaman studi hukum islam
 
Shi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islamShi pemahaman hukum islam
Shi pemahaman hukum islam
 

Similar to Naskah Radio

Bahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikBahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikUdo Z. Karzi
 
10 bahasa jurnalistik
10 bahasa jurnalistik10 bahasa jurnalistik
10 bahasa jurnalistikdinnianggra
 
Jurnslistik Radio
Jurnslistik RadioJurnslistik Radio
Jurnslistik RadioAhmadHandy
 
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvRumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvghufranaka aldrien
 
Teknik Berpidato
Teknik BerpidatoTeknik Berpidato
Teknik Berpidatoguestd42496
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaWaQhyoe Arryee
 
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdf
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdfpowerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdf
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdfDharmasantiRawidyaPu
 
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi Bisnis
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi BisnisBAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi Bisnis
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi BisnisMuhammad Haris
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]MelindaTriA
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaWahid Anggara
 
materi public speaking.pdf
materi public speaking.pdfmateri public speaking.pdf
materi public speaking.pdfIvan441397
 
Materi pelatihan-public-speaking
Materi pelatihan-public-speakingMateri pelatihan-public-speaking
Materi pelatihan-public-speakingNadaa Azkia
 
Rangkuman materi un bahasa indonesia smp
Rangkuman materi un bahasa indonesia smpRangkuman materi un bahasa indonesia smp
Rangkuman materi un bahasa indonesia smpNasarudin Taufik
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxMaimunah93
 

Similar to Naskah Radio (20)

Bahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistikBahasa indonesia jurnalistik
Bahasa indonesia jurnalistik
 
10 bahasa jurnalistik
10 bahasa jurnalistik10 bahasa jurnalistik
10 bahasa jurnalistik
 
Jurnslistik Radio
Jurnslistik RadioJurnslistik Radio
Jurnslistik Radio
 
9.pidato
9.pidato9.pidato
9.pidato
 
Metlit tatabahasa
Metlit tatabahasaMetlit tatabahasa
Metlit tatabahasa
 
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tvRumus 5 c untuk penulisan berita tv
Rumus 5 c untuk penulisan berita tv
 
Teknik Berpidato
Teknik BerpidatoTeknik Berpidato
Teknik Berpidato
 
Naskah siaran
Naskah siaranNaskah siaran
Naskah siaran
 
Powerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesiaPowerpoint ragam bahasa indonesia
Powerpoint ragam bahasa indonesia
 
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdf
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdfpowerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdf
powerpointragambahasaindonesia-130913094454-phpapp01-1.pdf
 
Ejaan
EjaanEjaan
Ejaan
 
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi Bisnis
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi BisnisBAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi Bisnis
BAB 13 Menggayakan Pesan - Etika dan Komunikasi Bisnis
 
Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]Tik. makalah indo_melinda[1]
Tik. makalah indo_melinda[1]
 
Makalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadiaMakalah bahasa indonesia nadia
Makalah bahasa indonesia nadia
 
teks berita.pptx
teks berita.pptxteks berita.pptx
teks berita.pptx
 
materi public speaking.pdf
materi public speaking.pdfmateri public speaking.pdf
materi public speaking.pdf
 
Materi pelatihan-public-speaking
Materi pelatihan-public-speakingMateri pelatihan-public-speaking
Materi pelatihan-public-speaking
 
Rangkuman materi un bahasa indonesia smp
Rangkuman materi un bahasa indonesia smpRangkuman materi un bahasa indonesia smp
Rangkuman materi un bahasa indonesia smp
 
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptxEJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
EJAAN PERTEMUAN 3 DAN 4.pptx
 
Makalah pidato
Makalah pidatoMakalah pidato
Makalah pidato
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah

tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif INur Alfiyatur Rochmah
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganNur Alfiyatur Rochmah
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSANur Alfiyatur Rochmah
 

More from Nur Alfiyatur Rochmah (20)

LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
LPJ Beasiswa Pemkab Lamongan 2016
 
Etikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam MediaEtikan dan Hukum dalam Media
Etikan dan Hukum dalam Media
 
Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis Sejarah Desain Grafis
Sejarah Desain Grafis
 
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif Itugas Metode Penelitian Kuantitatif I
tugas Metode Penelitian Kuantitatif I
 
Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014Lampiran untuk program kerja 2014
Lampiran untuk program kerja 2014
 
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kegiatan pembelajaran TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganSurat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Surat keterangan TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Usulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassingUsulan penetapan inpassing
Usulan penetapan inpassing
 
Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)Lampiran surat keputusan (p)
Lampiran surat keputusan (p)
 
Data verval
Data vervalData verval
Data verval
 
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganKurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Kurikulum baru 2014 2015 TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganProgram kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Program kerja TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren LamonganBiodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
Biodata Guru TK Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren LamonganData Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
Data Aktif Mengajar TK Muslimat NU 05 Darul Rohmah Laren Lamongan
 
Macam macam definisi
Macam macam definisiMacam macam definisi
Macam macam definisi
 
Pernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisiPernyataan dan proposisi
Pernyataan dan proposisi
 
Macam definisi
 Macam definisi Macam definisi
Macam definisi
 
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSAUntuk para audience KOMUNIKASI MASSA
Untuk para audience KOMUNIKASI MASSA
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 
Untuk teman teman 2
Untuk teman   teman 2 Untuk teman   teman 2
Untuk teman teman 2
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Naskah Radio

  • 1. BAHASA DAN NASKAH SIAR P e n g a n t a r B r o a d c a s t i n g Anwari,S.Sos.,M.Si Pertemuan 6
  • 2. Definisi Naskah/Script Siaran  Naskah siaran (script) adalah materi siaran yang akan disampaikan penyiar dalam siaran dengan teknik “membaca naskah”. Penyiar yang menyampaikan siaran secara ad libitum tentu tidak memerlukan naskah, kecuali sedikit catatan tentang pokok-pokok materi (pointers) yang akan dibicarakannya.  Script atau naskah sangat penting dalam bersiaran. karena selain berfungsi sebagai materi atau bahan siaran, script juga berfungsi sebagai patokan dan pengendalian siaran agar tepat waktu. Selain itu, sebuah naskah akan mencerminkan visi-misi program, membentuk penyeragaman tata bahasa bagi penyiar (standarisasi kata), dan pembentuk image dan kepribadian radio di benak pendengar (air personality).
  • 3.  Penulisan naskah radio adalah “menulis untuk telinga”. Karena itu, naskah siar yang dibacakan penyiar harus terdengar seolah-olah penyiar “tidak membaca” tapi “bicara”. Sebuah naskah/script harus mudah dibaca penyiar sekaligus mudah dimengerti pendengar.
  • 4. 3 hal yang harus diperhatikan dalam penulisan Naskah Radio 1. Naskah/script menggunakan bahasa tutur (spoken language, conversational language), yakni bahasa percakapan, informal, kata-kata dan kalimat obrolan sehari-hari. 2. Naskah/script menggunakan kata-kata dan kalimat sederhana dan singkat sehingga mudah dimengerti. Atau menggunakan prinsip: KISS – Keep it Simple and Short. Hindari kalimat panjang, sebab selain menyulitkan penyiar ketika pengucapan, juga sulit dicerna. Gunakanlah kalimat pendek yang akan mempermudah penyampaian penyiar dan dipahami pendengar. 3. Naskah/script menggunakan ELF – Easy Listening Formula. Gunakan “rumus enak didengar”, yaitu susunan kalimat yang jika diucapkan enak didengar dan mudah dimengerti pada pendengaran pertama. Naskah siaran haruslah “sekali ucap langsung dimengerti
  • 5. prinsip penulisan naskah siaran adalah write the way you talk. Artinya “Tuliskan sebagaimana cara anda mengatakannya”. Dengan kata lain, menulis naskah radio adalah menulis untuk “berbicara” atau menggunakan bahasa tutur, bukan membaca atau menatap.
  • 6. Prinsip Penulisan Naskah Siar 1. Layak baca dan disampaikan secara tutur. Tulislah sebagaimana ingin mendengarkannya atau sebagaimana ingin menyampaikannya kepada teman. Contoh: 20.30 WIB bukan dibaca pukul dua puluh lebih tiga puluh menit W-I-B, tetapi dibaca jam setengah 9 malam. 2. Komunikasi Bersifat langsung, yaitu komunikas langsung penyiar dengan pendengar. 3. Sekali baca selesai atau sekali ucap langsung dimengerti. Dengan begitu, pendengar mampu memahami apa yang ingin penyiar sampaikan, inti cerita, dan langsung dapat menerimanya.
  • 7. Prinsip Penulisan Naskah Siar 4. Bersifat personal dengan komunikasi person to person. Radio adalah alat komunikasi yang sifatnya pribadi. Kita harus menyampaikan berita kita kepada “satu individu” tanpa membuat mereka merasa sebagai bagian dari sekian banyaknya pendengar. Naskah hendaknya menghindari tulisan bergaya teks pidato, namun menciptakan suasana santai atau informal, serta menciptakan suasana santai atau informal, serta menciptakan suasana akrab dan bersahabat. 5. Menyadari yang keluar hanya suara. Bacalah script dengan keras untuk meyakinkan bahwa suara yang dihasilkan sesuai dengan yang dikehendaki, yaitu ringkas, mudah dibaca, langsung pada intinya, alami atau wajar sebagaimana percakapan sehari-hari.
  • 8. Katakteristik Naskah 1. Jelas. Kejelasan suatu naskah/script menempati prioritas utama dalam penulisan naskah. Kata dan kalimat yang disusun harus “sekali ucap langsung dimengerti”. Ini dikarenakan, penyiar hanya memiliki satu kesempatan untuk berkomunikasi dengan pendengar, sedangkan pendengar hanya memiliki satu kesempatan untuk memahami sebuah pesan. 2. Ringkas. Naskah/script ditulis dengan prinsip: satu ide untuk satu kalimat. Hindari pemakaian anak kalimat. Kalaupun terdiri dari kalimat majemuk, hendaknya dijadukan dua kalimat. Kalimat yang ringkas dan pendek akan lebih mudah diterima oleh pendengar. Sebab, pendengar radio itu sifatnya selintas saja. Karena itu, naskah harus disusun dengan kalimat-kalimat ringkas sebagaimana kalimat yang biasa diucapkan saat bercakap-cakap. Contoh: Kebiasaan berlama-lama di depan komputer atau layar handphone menjadi penyebab banyaknya kasus gangguan mata pada anak. Lebih baik: Banyak anak mengalami gangguan mata. Salah satunya karena kebiasaan berlama-lama di depan komputer.
  • 9. Katakteristik Naskah 4. Sederhana. Kata-kata yang digunakan harus sederhana, umum dan digunakan dalam percakapan keseharian. Bahasa naskah juga tidak rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenali di kalangan awam. Sekuat mungkin hindari istilah asing, gaya bahasa birokrasi, bahasa hukum, atau jargon. Misalnya, gunakan “WC” bukan “peturasan”; 5. Aktif. Gunakan kalimat aktif, bukan pasif. Sebab, pendengar lebih mudah memahami kalimat aktif daripada pasif. Contoh: “Pagawai Memprotes Atasan”, bukan: “Atasan diprotes Pegawai”. 6. Imajinatif. Naskah harus mampu membangun imajinasi pendengar hanya dengan kekuatan kat-kata, suara, dan dukungan musik. Radio menggunakan kekuatan imajinasi melalui suara, atau membangun theather of mind. Karena itu, penyiar menggunakan pancaindera untuk menghadirkan gambaran, bau, atmosfer suasana, hal-hal yang terasa, dan lintasan-lintasan pemikiran yang muncul di lokasi. Buatlah gambar, misalnya dengan mendeskripsikan warna, ukuran, bentuk dan detil-detil yang relevan.
  • 10. Katakteristik Naskah 4. Sederhana. Kata-kata yang digunakan harus sederhana, umum dan digunakan dalam percakapan keseharian. Bahasa naskah juga tidak rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenali di kalangan awam. Sekuat mungkin hindari istilah asing, gaya bahasa birokrasi, bahasa hukum, atau jargon. Misalnya, gunakan “WC” bukan “peturasan”; 5. Aktif. Gunakan kalimat aktif, bukan pasif. Sebab, pendengar lebih mudah memahami kalimat aktif daripada pasif. Contoh: “Pagawai Memprotes Atasan”, bukan: “Atasan diprotes Pegawai”. 6. Imajinatif. Naskah harus mampu membangun imajinasi pendengar hanya dengan kekuatan kat-kata, suara, dan dukungan musik. Radio menggunakan kekuatan imajinasi melalui suara, atau membangun theather of mind. Karena itu, penyiar menggunakan pancaindera untuk menghadirkan gambaran, bau, atmosfer suasana, hal-hal yang terasa, dan lintasan-lintasan pemikiran yang muncul di lokasi. Buatlah gambar, misalnya dengan mendeskripsikan warna, ukuran, bentuk dan detil-detil yang relevan.
  • 11. Katakteristik Naskah 7. Hindari Akronim. Kalaupun harus menggunakannya, beri keterangan sesudah atau sebelum dikemukakan. Misalnya, “...karyawan P-T Dirgantara Indonesia atau P-T-D-I; “...akan meningkatkan P-A-D atau Pendapatan Asli Daerah”. 8. Pembulatan Angka. Informasi radio sifatnya global, tidak detil, karenanya angka-angka sebaiknya dibulatkan, agar tidak menyulitkan pendengar. misalnya 1.067 manjadi seribu. 9. Global. Hindari sedapat mungkin detil-detil yang tidak perlu. Sederhanakan fakta. Pendengar hanya perlu inti berita, waktu anda pun terbatas. Misalnya, informasi tentang sebuah sidang pengadilan, tidak perlu mengungkapkan secara detil pasal-pasal dan ayat KUHP yang dinilai telah dilanggar terdakwa, seperti “dinilai melanggar KUHP pasal 9 ayat 1 point (a)”, cukup dengan mengemukakan “dinilai melakukan tindakan pidana pencurian.
  • 12. Katakteristik Naskah 9. Bercerita. Gunakan kalimat tidak langsung atau hindari penggunaan kalimat langsung. Naskah harus “bercerita” yakni “menceritakan” orang berbicara apa, di mana, bagaimana, kenapa dan sebagainya. Contoh: “Saya siap menjadi persiden,” katanya. Diubah menjadi: dia menyatakan siap menjadi presiden. “Saya tidak mau berkomentar, takut orang salah persepsi,” tegasnya. Diubah menjadi: ia tidak mau berkomentar karena takut menimbulkan salah persepsi. 10. Sign-Posting. Gunakan tanda-tanda baca (punctuation) dalam kalimat untuk membantu penyiar dalam membacanya (spoken reading), seperti tanda-tanda pemenggalan kalimat dan ejaan.  Garis miring (/) untuk menggantikan koma, garis miring ganda (//) untuk menggantikan titik, dan garis miring tiga (///) sebagai penanda akhir naskah. Tetapi harap diingat, penggunaan punctuation ini tidak mutlak. Penulisan naskah dan penyiar harus melihatnya sebagai alat bantu semata.  Tanda pisah (dash) untuk menonjolkan sebuah nama atau kata keterangan. Presiden Irak – saddam Hussain – mengatakan: Direktur PT. Kereta Api Omar Bertho –mengakui ...; Direktur PT. Semesta Purnama Alam –alamsyah Farhan...  Tanda sengkang, penghubung atau strip (-) untuk membantu penyiar mengeja sebuah singkatan. Misalnya, M-P-R, M-U-I.
  • 13. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat  Secara garis besar, naskah siaran terdiri dari tiga bagian, yakni bagian awal, tengah dan akhir. Bagian awal berfungsi menarik perhatian pendengar dan menunjukkan kepentingan informasi. Kalimat pembuka harus menarik perhatian pendengar yang mengarahkan pada masalah yang akan diceritakan.  Bagian tengah berisi detil atau menerangkan informasi. Bagian akhir harus meninggalkan kesan yang kuat, bisa berupa kesimpulan atau pertanyaan tanpa jawaban
  • 14. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat A. Penggunaan Huruf Gunakan huruf-huruf kapital (huruf besar) secara normal, misalnya hanya huruf pertama nama orang atau tempat. Jangan tulis “semua kapital”. Contoh: Ribuan buruh melakukan aksi unjukrasa di depan Istana Negara kemarin. Sebaiknya: RIBUAN BURUH MELAKUKAN AKSI UNJUK RASA DI DEPAN ISTANA NEGARA KEMARIN
  • 15. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat B. Kata Ganti Ulangi kata kunci atau unsur penting dalam kalimat untuk membantu pendengar yang telah menaruh perhatian. Pastikan antecedent (kata yang menjadi rujukan kata ganti) atau kata gantinya jelas. Kalau ragu, ulangi nama itu. Contoh : Tersangka pelaku pencurian – Fulan ditangkap polisi. Remaja berusia 19 tahun itu ditangkap di rumahnya tanpa melakukan perlawanan. - Jangan sekali-kali gunakan “yang belakangan”, “yang terakhir”, “yang terdahulu”, “hal di atas” atau tersebut di awal” karena pendengar tidak bisa menoleh ke belakang.
  • 16. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Nama tidak boleh ditempatkan pada awal kalimat. Jangan memulai dengan nama karena terlalu mudah lepas dari pendengaran. Sebutkan lebih dulu atribusi (kata keterangan seperti jabatan atau identitas lain) orang itu, baru namanya. Contoh: seorang mahasiswa Unpad –Ahmad berusia 3 tahun, mengalami....; Pengamat politik dari UI –Arbi Sanit – menilai.... Singkat nama tengah (middle name) umumnya diabaikan, bahkan jika nama itu sudah dikenal, nama depannya (first name) diabaikan dan hanya menyebut nama akhirnya (last name) yang populer. Contoh : Presiden George W. Bush, cukup dengan Presiden Bush. Tidak perlu memberikan nama lengkap dan gelar orang yang terkenal. Contoh : tidak perlu disebutkan Professor Doktor M. Amien Rais, MA, cukup Amien Rais; Ginandjar (Ginandjar Kartasasmita); Yusril (Yusril Ihza Mahendra).
  • 17. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Untuk kejelasan identitas, misalnya nama korban kecelakaan atau tersangka pembunuhan, harus ditulis lengkap karena kelengkapan nama diperlukan pendengar. Posisikan khusus penulisan nama dengan secara jelas menyebutkannya. Ketua MPR –Amien Rais – mengatakan ... Jika menghendaki satu nama atau singkatan dieja, gunakan tanda sengkang (-). Mislanya: K-A-D-S, N-I-I, W-H-O. Jika singkatan itu diperlukan sebagai suatu kata, hilangkan tanda tersebut. Misalnya, ABRI, NATO, Unicef. Gunakan nama lengkap organisasi pada saat pertama kali disebut, lalu gunakan singkatannya. Cara penulisan umur gaya suratkabar, seperti “Fernando jose (30)” harus dihindari, tapi gunakan begini : Fernanda Jose, berusia 30 tahun.
  • 18. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Untuk kejelasan identitas, misalnya nama korban kecelakaan atau tersangka pembunuhan, harus ditulis lengkap karena kelengkapan nama diperlukan pendengar. Posisikan khusus penulisan nama dengan secara jelas menyebutkannya. Ketua MPR –Amien Rais – mengatakan ... Jika menghendaki satu nama atau singkatan dieja, gunakan tanda sengkang (-). Mislanya: K-A-D-S, N-I-I, W-H-O. Jika singkatan itu diperlukan sebagai suatu kata, hilangkan tanda tersebut. Misalnya, ABRI, NATO, Unicef. Gunakan nama lengkap organisasi pada saat pertama kali disebut, lalu gunakan singkatannya. Cara penulisan umur gaya suratkabar, seperti “Fernando jose (30)” harus dihindari, tapi gunakan begini : Fernanda Jose, berusia 30 tahun.
  • 19. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Penulisan Gelar/Jabatan Atribusi seperti jabatan gelar, atau predikat selalu mendahului nama. Ingat, jangan memulai kalimat dengan nama karena terlalu mudah lepas dari pendengaran. Pengamat politik dari Universitas Indonesia –Arbi Sanit ..., bukan Arbi Sanit, pengamat politik dari Universitas Indonesia. Sekertaris Umum M-U-I Dien Syamsuddin ..., bukan Dien Syamsuddin, Sekertaris Umum M-U-I Seorang mahasiswa Upad Bandung –Ahmad Tono, bukan Ahmad Tono, seorang Mahasiswa Unpad Bandung.
  • 20. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Penulisan Waktu Gunakan kata-kata “kemarin”, “hari ini” dan “besok” BUKAN “Senin, Selasa, dan Rabu” Misalnya, naskah dibaca hari Senin, peristiwanya berlangsung sehari sebelumnya (Minggu), maka tulislah: ribuan mahasiswa melakukan aksi demonstran kemarin (bukan hari minggu). Gunakan kata “jam”, bukan “pukul”. Jam adalah bahasa sehari-hari. Misalnya, tuliskan jam delapan pagi (BUKAN pukul 08.00), jam tujuh malam (BUKAN : pukul 19.00). Kecuali dalam peristiwa sangat penting menyebutkan unsur waktu (misalnya kematian dan gempa bumi), tuliskan unsur waktu (jam) dengan membulatkannya, Misalnya, aksi demonstrasi dimulai jam sembilan pagi. Jangan tulis: pukul 09.10 WIB. .
  • 21. Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Penulisan Angka Satu angka ditulis pengucapannya. Misalnya angka ditulis “dua”. Lebih dari satu angka, sebaiknya ditulis angkanya karena pembaca berita biasanya lebih menyukainya. Misalnya, 25 atau 345 sebaiknya jangan ditulis: dua puluh lima, tiga ratus empat puluh lima. Gunakan angka untuk nomor 10 sampai 999. Untuk angka lebih dari 999, gunakan gabungan angka dan kata yang dihubungkan dengan tanda penghubung. Contoh: 10 ribu, 13 juta.
  • 22. Tanda Baca Teknik Penulisan Kata dan Kalimat Gunakan tanda baca sebagaimana mestinya, seperti tanda tanya (?), titik (.), koma (,). Namun banyak penyiar menyukai tanda garis miring satu (/) untuk koma dan garis miring dua (//) untuk titik agar lebih jelas dan membantu pengaturan nafas. Pakar pendidikan –Ahmad Fulan- menilai/ sistem pendidikan Indonesia harus diubah/karena kurikulumnya terlalu membebani siswa// Fulan mengatakan hal itu hari itu/ dalam seminar pendidikan di UPI Bandung// Menurutnya kurikulum hendaknya berfokus pada ...// Selipkan koma (,) atau garis miring satu (/) sebelum kata “dan” dalam susunan sebuah rangkaian. Para demonstran menuntut agar pemerintah menurunkan harga, dan menindak tegas para koruptor. Para demonstran menuntut agar pemerintah menurunkan harga/ dan menindak tegas para koruptor// Para demonstran melakukan orasi, meneriakkan yel-yel, dan membentangkan spanduk. Para demonstran melakukan orasi/ meneriakkan yel-yel/ dan membentangkan spanduk// Gunakan garis pemisah atau dash berupa dua tanda penghubung atau hypen (-) sebelum dan sesudah nama orang. Walikota Bandung –Dada Rosada –mengatakan...; Seorang warga Cicadas Bandung –Ahmad –melakukan ...
  • 23. TERIMA KASIH BERTEMU KEMBALI DIPERTEMUAN BERIKUTNYA