SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
SEJARAH TULANG-TULANG NAPIER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan
Oleh
Dini Febriani
142151049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI
TASIKMALAYA
2015
SEJARAH TULANG-TULANG NAPIER
Alat hitung adalah suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam
proses perhitungan. Berhitung merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh
siapapun mulai dari pelajar, pedagang, guru, dan lain sebagainya. Kegiatan
berhitung yang biasa dilakukan yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Perkalian adalah bentuk operasi penjumlahan berulang dengan suku
yang sama. Pada zaman dahulu, seorang ilmuwan yang bernama John Napier lahir
di puri Merchiston, dekat Edinburgh, Skotlandia. Dia anak dari pasangan Sir
Archibald Napier dan Janet Bothwell. Ketika umur 14 tahun, John Napier dikirim
ke Universitas St. Andrews untuk belajar theologi. Setelah berkelana ke
mancanegara, John Napier pulang ke kampung halamannya pada tahun 1571 dan
menikah dengan Elizabeth Stirling dan mempunyai dua orang anak. Tahun 1579,
istrinya meninggal dan menikah lagi dengan Agnes Chisholm.
Gambar 1. John Napier
John Napier adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di abad
ketujuh belas. John Napier terkenal dengan penemuan besarnya di awal abad
ketujuh belas yaitu logaritma, menemukan alat hitung Napier’s bones,
memperbaiki notasi desimal Simon’s Kevin, membuat mesin perang dan
sebagainya. Tahun 1617 John Napier menerbitkan buku yang berjudul
“Rabdologiae” di dalam buku tersebut menerangkan cara berhitung perkalian
dengan memindahkan keping-keping perhitungan pada papan catur dan untuk
selanjutnya keping-keping tersebut dinamakan keping atau tulang napier,
belakangan alat tersebut lebih dikenal dengan nama Tulang Napier. Alat tersebut
menggunakan prinsip perkalian desimal.
Gambar 2. Tulang-tulang Napier
Tulang-tulang napier terdiri dari potongan kayu dengan nomor-nomor
serta kotak kayu tempat menaruh potongan tersebut. Terdapat 9 buah potongan
kayu dengan tiap potongan terdapat 9 kotak dan ditiap kotak terdapat 2 angka.
Selanjutnya, alat peraga tulang napier ini digunakan sebagai alat bantu
hitung dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan operasi perkalian
khususnya untuk perkalian dengan bilangan yang besar. Berikut adalah contoh
alat peraga tulang napier yang dimaksud dalam tulisan ini.
Gambar 3. Alat peraga tulang napier
Tulang Napier ini terkait dengan bilangan basis sepuluh atau sistem
desimal yang terdiri dari 10 tulang atau keping atau kartu yang jika kita cermati
susunan bilangan-bilangan yang ada pada masing-masing tulang tersebut, maka
sebenarnya dalam alat peraga tulang napier berisi daftar perkalian untuk suatu
sistem bilangan basis dalam basis 10.
Prinsip dasar yang harus pahami pada penggunaan alat peraga tulang
napier adalah terkait dengan penempatan bilangan-bilangan yang akan dikalikan
dan bilangan pengalinya. Untuk menentukan bilangan yang akan dikalikan kita
harus menunjuk pada bilangan-bilangan yang berfungsi sebagai penunjuk kartu
(bilangan petunjuk), sedangkan bilangan pengalinya ditunjukkan oleh bilangan-
bilangan yang ada pada baris atau indeks. Dalam alat peraga tulang napier,
bilangan yang akan dikalikan letaknya paling atas dan di tata secara horizontal.
Sementara itu, bilangan pengali letaknya pada kolom yang paling kiri dan
tersusun secara vertikal.
Ketika kedua hal tersebut telah ditentukan, maka prinsip selanjutnya
adalah menentukan keping-keping yang menjadi cikal bakal hasil perkaliannya
dan keping-keping ini harus dikeluarkan dari papan alat peraga dan diletakkan
berimpitan pada salah satu sisinya. Dari kondisi yang terakhir ini, kita harus
menjumlahkan angka-angka yang terdapat pada keping-keping secara diagonal
dari kanan atas ke kiri bawah atau dari kiri bawah ke kanan atas. Hasil
penjumlahan inilah yang dikatakan sebagai hasil perkalian bilangan-bilangan yang
dimaksud. Agar lebih jelas, simak ilustrasinya di halaman berikut. Misalkan akan
diperagakan bagaimana menentukan hasil kali 6 x 54.
Gambar 4. Alat peraga tulang napier
Untuk menentukan hasil kali 6 x 54 tersebut, mula-mula pandang
seluruh kartu dalam tulang napier basis 10, lalu susun keping napier dengan
bilangan petunjuk 5 dan 4 seperti peragaan di sebelahnya. Setelah tersusun seperti
itu, sekarang perhatikan pada indeks untuk baris ke 6 lalu lepaskanlah keping-
keping yang terletak pada baris ke 6 tersebut untuk disusun tersendiri seperti
gambar di sebelahnya lagi. Setelah keping-keping terpisah dan tersusun seperti
itu, lalu jumlahkan angka-angka yang ada pada keping tersebut secara diagonal
dan didapatlah hasil kalinya, yaitu 324. Jadi 6 x 54 = 324.
Selanjutnya, akan diperagakan contoh perkalian untuk bilangan besar.
Misalnya, akan diperagakan bagaimana menentukan hasil kali dari 582 x 726.
Gambar 5. Alat peraga tulang napier
Untuk menentukan hasil kali 582 x 726, mula-mula pandang seluruh
kartu dalam tulang napier basis 10, lalu susun keping napier dengan bilangan
petunjuk 7, 2 dan 6 seperti peragaan di sebelahnya. Setelah tersusun seperti itu,
sekarang perhatikan pada indeks untuk baris ke 5, 8 dan 2 lalu lepaskanlah
keping-keping yang terletak pada baris ke 5, 8 dan 2 tersebut untuk disusun
tersendiri seperti gambar di sebelahnya lagi. Setelah keping-keping terpisah dan
tersusun seperti itu, lalu jumlahkan angka-angka yang ada pada keping tersebut
secara diagonal dan didapatlah hasil kalinya, yaitu 422532. Jadi 582 x 726 =
422532.
Saat menjumlahkan 8 + 1 + 4 mula-mula terlihat hasilnya 13, lalu angka
1 nya dipindahkan di sebelah angka 0. Setelah itu, baru menjumlahkan proses
untuk menentukan bilangan ratusannya. Ketika menjumlahkan 1 + 0 + 4 + 6 + 0 +
4 mula-mula terlihat hasilnya 15, lalu angka 1 nya dipindahkan di atas angka 3.
Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan ribuannya.
Ketika menjumlahkan 1 + 3 + 0 + 1 + 6 + 1 mula-mula terlihat hasilnya 12, lalu
angka 1 nya dipindahkan di atas angka 1. Setelah itu, baru menjumlahkan proses
untuk menentukan bilangan puluh ribuannya, dan ketika menjumlahkan 1 + 1 + 5
+ 5 mula-mula terlihat hasilnya 12, lalu angka 1 nya dipindahkan di atas angka 3
yang kedua. Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan
ratus ribuannya.
Jadi, menurut John Napier bahwa tulang-tulang napier merupakan alat
bantu hitung untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi
perkalian dan menjumlahkan angka-angka pada setiap petak menurut diagonalnya.
Dengan adanya sejarah ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan minat
belajar matematika khususnya anak-anak, sehingga tidak memandang matematika
itu menakutkan dan membosankan. Kekurangan dari sistem perkalian ini tidak
bisa mengoperasikan penjumlahan dan pembagian dengan menggunakan alat
hitung tulang-tulang napier. Penulis menyarankan sepertinya menarik jika sistem
perkalian tulang-tulang napier ini dikembangkan untuk sistem penjumlahan dan
pembagian.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2010). Pengertian Batang Napier. [Onlline]. Tersedia:
http://iruliana.blogspot.com/2010/11/pengertian-batang-napier.html
[03 Juni 2015]
Anonim. (2012). Alat Hitung. [Online]. Tersedia:
http://ensiklopedimatematika.blogspot.com/2012/04/alat-hitung.html
[04 Juni 2015]
Anonim. (2014). John Napier Penemu Logaritma dan Batang. [Online].
Tersedia: http://blognyaanakmatk.blogspot.com/2014/01/john-napier-
penemu-logaritma-dan-batang.html [04 Juni 2015]
Anonim. (2014). Sejarah Perkembangan Alat Hitung. [Online]. Tersedia:
http://masbenpro.blogspot.com/2014/09/sejarah-perkembangan-alat-
hitung.html [03 Juni 2015]
Ikhsanudin. (2014). Alat Peraga Tulang Napier (Napier's Bone). [Online].
Tersedia: http://smamargatiga.sch.id/index.php?id=artikel&kode=25
[05 Juni 2015]
Linsa. F. (2014). Matematika Abad ke-17. [Online]. Tersedia:
http://finchensyalinsa.blogspot.com/2014/03/matematika-abad-17-
napier-harriot-dan.html [04 Juni 2015]
Maya. (2010). Perkalian dengan Menggunakan Batang Napier. [Online].
Tersedia: http://mayamaniezz.blogspot.com/2010/04/perkalian -
dengan-batangnapier.html [04 Juni 2015]

More Related Content

What's hot

Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahNia Matus
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifAyuk Wulandari
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Nia Matus
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideagusloveridha
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Ig Fandy Jayanto
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Arvina Frida Karela
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatAbdul Rais P
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)IZZATUR RAHMI
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierSartiniNuha
 
Bilangan cacah
Bilangan cacahBilangan cacah
Bilangan cacahLi27
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealKelinci Coklat
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi Nia Matus
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismafitri mhey
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)KuliahKita
 
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hari
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hariPenerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hari
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hariAna Sugiyarti
 

What's hot (20)

Bab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarahBab ix ruas garis berarah
Bab ix ruas garis berarah
 
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi RekursifMatematika Diskrit Relasi Rekursif
Matematika Diskrit Relasi Rekursif
 
Logika mat-detil
Logika mat-detilLogika mat-detil
Logika mat-detil
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclideAksioma insidensial dalam geometri euclide
Aksioma insidensial dalam geometri euclide
 
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
Sistem bilangan bulat (makul teori bilangan)
 
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
Analisis Real (Barisan dan Bilangan Real) Latihan bagian 2.5
 
Konsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan BulatKonsep Bilangan Bulat
Konsep Bilangan Bulat
 
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
Izzaturrahmi (power point perbandingan trigonometri)
 
Pembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematikaPembuktian dalam matematika
Pembuktian dalam matematika
 
Hakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSDHakikat Matematika Dasar PGSD
Hakikat Matematika Dasar PGSD
 
Vektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar LinierVektor, Aljabar Linier
Vektor, Aljabar Linier
 
Bilangan cacah
Bilangan cacahBilangan cacah
Bilangan cacah
 
Bab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan RealBab 1. Sistem Bilangan Real
Bab 1. Sistem Bilangan Real
 
BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi BAB 1 Transformasi
BAB 1 Transformasi
 
Ring faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfismaRing faktor dan homomorfisma
Ring faktor dan homomorfisma
 
Met num 4-0
Met num 4-0Met num 4-0
Met num 4-0
 
Analisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1cAnalisis real-lengkap-a1c
Analisis real-lengkap-a1c
 
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
Matematika Diskrit - 02 pengantar logika (2013)
 
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hari
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hariPenerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hari
Penerapan fungsi logaritma dalam kehidupan sehari hari
 

Similar to SEJARAH TULANG

Merealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaMerealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaLisdanurfajriyanti
 
Merealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaMerealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaLisdanurfajriyanti
 
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)Endah Gustianti Hamzah
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanAYU Hardiyanti
 
Tebak Angka dengan dongeng
Tebak Angka dengan dongengTebak Angka dengan dongeng
Tebak Angka dengan dongengDilla_Dalilah_FR
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Paul Aurel
 
Tebak angka dengan dongeng
Tebak angka dengan dongengTebak angka dengan dongeng
Tebak angka dengan dongengDilla_Dalilah_FR
 
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...Novita Rizki Yustiani
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalEko Supriyadi
 
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptxpermutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptxnovajuniati1
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2maudya09
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbulfinisel
 
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxBilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxSantiKartini
 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)NurulHasanah150
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretaditin
 

Similar to SEJARAH TULANG (20)

Merealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaMerealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cina
 
Merealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cinaMerealisasikan akar kuadrat ala cina
Merealisasikan akar kuadrat ala cina
 
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
Operasi Perkalian Semua Siswa Bisa! (Endang Mulyana)
 
Modul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahanModul bilangan bulat dan pecahan
Modul bilangan bulat dan pecahan
 
Tebak Angka dengan dongeng
Tebak Angka dengan dongengTebak Angka dengan dongeng
Tebak Angka dengan dongeng
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
 
Tebak angka dengan dongeng
Tebak angka dengan dongengTebak angka dengan dongeng
Tebak angka dengan dongeng
 
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
Analisis Buku Vizualising Elementary and Middle School Mathematics Method Mat...
 
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data TunggalPenyajian dan Penafsiran Data Tunggal
Penyajian dan Penafsiran Data Tunggal
 
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptxpermutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
permutasidankombinasi-130609212407-phpapp01 (1).pptx
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2Bilangan bulat 2
Bilangan bulat 2
 
Ppt bilbul
Ppt bilbulPpt bilbul
Ppt bilbul
 
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptxBilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
Bilangan Bulat ( Erni Aryani ).pptx
 
Mat7 bab1
Mat7 bab1Mat7 bab1
Mat7 bab1
 
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITASSTATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
STATISTIK INDUSTRI 1 - TEORI PROBABILITAS
 
Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)Nurul hasanah(1808015111)
Nurul hasanah(1808015111)
 
Makalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deretMakalah barisan dan deret
Makalah barisan dan deret
 
Nadila adissabarani 1830206104 pola bilangan
Nadila adissabarani 1830206104 pola bilanganNadila adissabarani 1830206104 pola bilangan
Nadila adissabarani 1830206104 pola bilangan
 

Recently uploaded

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 

Recently uploaded (7)

TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 

SEJARAH TULANG

  • 1. SEJARAH TULANG-TULANG NAPIER Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Bilangan Oleh Dini Febriani 142151049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SILIWANGI TASIKMALAYA 2015
  • 2. SEJARAH TULANG-TULANG NAPIER Alat hitung adalah suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam proses perhitungan. Berhitung merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh siapapun mulai dari pelajar, pedagang, guru, dan lain sebagainya. Kegiatan berhitung yang biasa dilakukan yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Perkalian adalah bentuk operasi penjumlahan berulang dengan suku yang sama. Pada zaman dahulu, seorang ilmuwan yang bernama John Napier lahir di puri Merchiston, dekat Edinburgh, Skotlandia. Dia anak dari pasangan Sir Archibald Napier dan Janet Bothwell. Ketika umur 14 tahun, John Napier dikirim ke Universitas St. Andrews untuk belajar theologi. Setelah berkelana ke mancanegara, John Napier pulang ke kampung halamannya pada tahun 1571 dan menikah dengan Elizabeth Stirling dan mempunyai dua orang anak. Tahun 1579, istrinya meninggal dan menikah lagi dengan Agnes Chisholm. Gambar 1. John Napier John Napier adalah seorang tokoh yang sangat berpengaruh di abad ketujuh belas. John Napier terkenal dengan penemuan besarnya di awal abad ketujuh belas yaitu logaritma, menemukan alat hitung Napier’s bones, memperbaiki notasi desimal Simon’s Kevin, membuat mesin perang dan
  • 3. sebagainya. Tahun 1617 John Napier menerbitkan buku yang berjudul “Rabdologiae” di dalam buku tersebut menerangkan cara berhitung perkalian dengan memindahkan keping-keping perhitungan pada papan catur dan untuk selanjutnya keping-keping tersebut dinamakan keping atau tulang napier, belakangan alat tersebut lebih dikenal dengan nama Tulang Napier. Alat tersebut menggunakan prinsip perkalian desimal. Gambar 2. Tulang-tulang Napier Tulang-tulang napier terdiri dari potongan kayu dengan nomor-nomor serta kotak kayu tempat menaruh potongan tersebut. Terdapat 9 buah potongan kayu dengan tiap potongan terdapat 9 kotak dan ditiap kotak terdapat 2 angka. Selanjutnya, alat peraga tulang napier ini digunakan sebagai alat bantu hitung dalam menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan operasi perkalian khususnya untuk perkalian dengan bilangan yang besar. Berikut adalah contoh alat peraga tulang napier yang dimaksud dalam tulisan ini.
  • 4. Gambar 3. Alat peraga tulang napier Tulang Napier ini terkait dengan bilangan basis sepuluh atau sistem desimal yang terdiri dari 10 tulang atau keping atau kartu yang jika kita cermati susunan bilangan-bilangan yang ada pada masing-masing tulang tersebut, maka sebenarnya dalam alat peraga tulang napier berisi daftar perkalian untuk suatu sistem bilangan basis dalam basis 10. Prinsip dasar yang harus pahami pada penggunaan alat peraga tulang napier adalah terkait dengan penempatan bilangan-bilangan yang akan dikalikan dan bilangan pengalinya. Untuk menentukan bilangan yang akan dikalikan kita harus menunjuk pada bilangan-bilangan yang berfungsi sebagai penunjuk kartu (bilangan petunjuk), sedangkan bilangan pengalinya ditunjukkan oleh bilangan- bilangan yang ada pada baris atau indeks. Dalam alat peraga tulang napier, bilangan yang akan dikalikan letaknya paling atas dan di tata secara horizontal. Sementara itu, bilangan pengali letaknya pada kolom yang paling kiri dan tersusun secara vertikal. Ketika kedua hal tersebut telah ditentukan, maka prinsip selanjutnya adalah menentukan keping-keping yang menjadi cikal bakal hasil perkaliannya dan keping-keping ini harus dikeluarkan dari papan alat peraga dan diletakkan berimpitan pada salah satu sisinya. Dari kondisi yang terakhir ini, kita harus menjumlahkan angka-angka yang terdapat pada keping-keping secara diagonal dari kanan atas ke kiri bawah atau dari kiri bawah ke kanan atas. Hasil
  • 5. penjumlahan inilah yang dikatakan sebagai hasil perkalian bilangan-bilangan yang dimaksud. Agar lebih jelas, simak ilustrasinya di halaman berikut. Misalkan akan diperagakan bagaimana menentukan hasil kali 6 x 54. Gambar 4. Alat peraga tulang napier Untuk menentukan hasil kali 6 x 54 tersebut, mula-mula pandang seluruh kartu dalam tulang napier basis 10, lalu susun keping napier dengan bilangan petunjuk 5 dan 4 seperti peragaan di sebelahnya. Setelah tersusun seperti itu, sekarang perhatikan pada indeks untuk baris ke 6 lalu lepaskanlah keping- keping yang terletak pada baris ke 6 tersebut untuk disusun tersendiri seperti gambar di sebelahnya lagi. Setelah keping-keping terpisah dan tersusun seperti itu, lalu jumlahkan angka-angka yang ada pada keping tersebut secara diagonal dan didapatlah hasil kalinya, yaitu 324. Jadi 6 x 54 = 324. Selanjutnya, akan diperagakan contoh perkalian untuk bilangan besar. Misalnya, akan diperagakan bagaimana menentukan hasil kali dari 582 x 726.
  • 6. Gambar 5. Alat peraga tulang napier Untuk menentukan hasil kali 582 x 726, mula-mula pandang seluruh kartu dalam tulang napier basis 10, lalu susun keping napier dengan bilangan petunjuk 7, 2 dan 6 seperti peragaan di sebelahnya. Setelah tersusun seperti itu, sekarang perhatikan pada indeks untuk baris ke 5, 8 dan 2 lalu lepaskanlah keping-keping yang terletak pada baris ke 5, 8 dan 2 tersebut untuk disusun tersendiri seperti gambar di sebelahnya lagi. Setelah keping-keping terpisah dan tersusun seperti itu, lalu jumlahkan angka-angka yang ada pada keping tersebut secara diagonal dan didapatlah hasil kalinya, yaitu 422532. Jadi 582 x 726 = 422532. Saat menjumlahkan 8 + 1 + 4 mula-mula terlihat hasilnya 13, lalu angka 1 nya dipindahkan di sebelah angka 0. Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan ratusannya. Ketika menjumlahkan 1 + 0 + 4 + 6 + 0 + 4 mula-mula terlihat hasilnya 15, lalu angka 1 nya dipindahkan di atas angka 3. Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan ribuannya. Ketika menjumlahkan 1 + 3 + 0 + 1 + 6 + 1 mula-mula terlihat hasilnya 12, lalu angka 1 nya dipindahkan di atas angka 1. Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan puluh ribuannya, dan ketika menjumlahkan 1 + 1 + 5 + 5 mula-mula terlihat hasilnya 12, lalu angka 1 nya dipindahkan di atas angka 3 yang kedua. Setelah itu, baru menjumlahkan proses untuk menentukan bilangan ratus ribuannya.
  • 7. Jadi, menurut John Napier bahwa tulang-tulang napier merupakan alat bantu hitung untuk menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan operasi perkalian dan menjumlahkan angka-angka pada setiap petak menurut diagonalnya. Dengan adanya sejarah ini, diharapkan dapat membantu meningkatkan minat belajar matematika khususnya anak-anak, sehingga tidak memandang matematika itu menakutkan dan membosankan. Kekurangan dari sistem perkalian ini tidak bisa mengoperasikan penjumlahan dan pembagian dengan menggunakan alat hitung tulang-tulang napier. Penulis menyarankan sepertinya menarik jika sistem perkalian tulang-tulang napier ini dikembangkan untuk sistem penjumlahan dan pembagian.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2010). Pengertian Batang Napier. [Onlline]. Tersedia: http://iruliana.blogspot.com/2010/11/pengertian-batang-napier.html [03 Juni 2015] Anonim. (2012). Alat Hitung. [Online]. Tersedia: http://ensiklopedimatematika.blogspot.com/2012/04/alat-hitung.html [04 Juni 2015] Anonim. (2014). John Napier Penemu Logaritma dan Batang. [Online]. Tersedia: http://blognyaanakmatk.blogspot.com/2014/01/john-napier- penemu-logaritma-dan-batang.html [04 Juni 2015] Anonim. (2014). Sejarah Perkembangan Alat Hitung. [Online]. Tersedia: http://masbenpro.blogspot.com/2014/09/sejarah-perkembangan-alat- hitung.html [03 Juni 2015] Ikhsanudin. (2014). Alat Peraga Tulang Napier (Napier's Bone). [Online]. Tersedia: http://smamargatiga.sch.id/index.php?id=artikel&kode=25 [05 Juni 2015] Linsa. F. (2014). Matematika Abad ke-17. [Online]. Tersedia: http://finchensyalinsa.blogspot.com/2014/03/matematika-abad-17- napier-harriot-dan.html [04 Juni 2015] Maya. (2010). Perkalian dengan Menggunakan Batang Napier. [Online]. Tersedia: http://mayamaniezz.blogspot.com/2010/04/perkalian - dengan-batangnapier.html [04 Juni 2015]