Frase didefinisikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan dalam kalimat sebagai subjek, predikat, objek, atau keterangan. Frase dibedakan menjadi frase setara, bertingkat, dan terpadu berdasarkan kedudukan kata-katanya. Frase juga dibedakan menjadi frase benda, kerja, sifat, dan depan/keterangan berdasarkan fungsinya dalam kalimat.
2. Pengertian frasa
• Frase adalah gabungan dua buah kata atau lebih yang merupakan satu
kesatuan, dan menjadi salah satu unsur atau fungsi kalimat(subjek, predikat,
objek, atau keterangan). Contohnya, dalam kalimat “presiden suharto sudah
meresmikan jalan tol itu kemaren pagi”, yang menjadi subjeknya adalah frase
presiden suharto; yang menjadi predikatnya adalah frase sudah meresmikan;
yang menjadi objeknya adalah frase jalan tol baru itu; dan yang menjadi
keteranganya adalah frase kemarin pagi.
3. PEMBENTUKAN DAN PENGGUNAAN FRASE
• Di dalam pertuturan atau karangan, bahasa itu diwujudkan
dalam bentuk satuan-satuan bahasa yang di sebut kalimat.
Sedangkan kalimat itu sendiri terbentuk dari satuan-satuan
kata yang dirangkai-rangkaikan. Kalimat-kalimat ini, secara
teoritis, dibentuk oleh unsur subjek(s), predikat(p), objek(o),
keterangan(k). Subjek adalah bagian dari kalimat yang
merupakan pokok pembicaraan; predikat adalah bagian dari
kalimat yang memberikan penjelasan mengenai mengapa,
bagaimana, atau apayang terjadi terhadap pokok
pembicaraan itu; objek adalah bagian kalimat yang memberi
penjelasan terhadap kejadian yang menyangkut pokok
pembicaraan; keterangan adalah bagian dari kalimat yang
memberi penjelasan tambahan mengenai kapan, dimana,
atau dalam keadaan apa pristiwa yang dialami pokok
pembicaraan yang berlangsung. Inilah unsur-unsur yang dapat
membentuk frase.
4. • Dilihat dari unsur pembentuknya frase terbagi menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut:
1. Frase setara
• Frase yang kedudukan kedua unsurnya sama derajatnya, yang satu tidak tergantung dengan yang
lain, sehingga keduanya dapat menggantikan kedudukan frase itu di dalam kalimat. Misalnya frase
ayah ibu di dalam kalimat:
• Ternyata ayah ibu sudah tidak ada.
• Frase ayah ibu dapat di ganti kedudukanya dalam kalimat dalam kalimat itu oleh kata ayah saja atau
ibu saja, sehingga menjadi:
• Ternyata ayah sudah tidak ada.
• Ternyata ibu sudah tidak ada.
• 2. Frase bertingkat
• Frase yang kedudukan kedua unsurnya tidak sama, usur yang satu kedudukanya sangat penting
sehingga tidak dapat di tinggalkan; sedangkan unsur yang lain kedudukanya hanya merupakan
penjelas saja atau tambahan saja., sehingga dapat di tinggalkan. Contohnya frase sudah mendirikan
dalam kalimat:
• Mereka sudah mendirikan koperasi.
• Kata mendirikan merupakan unsur penting di dalam frase itu sehingga kedudukanya tidak dapat di
tinggalkan. Karena kalau ditinggalkan:
• Mereka sudah koperasi
• Kalimat menjadi tidak dapat di terima. Sebalikya, kata sudah karena merupakan unsur penjelas saja,
kedudukanya dapat ditinggalkan. Kalau dikatakan:
• Mereka mendirikan koperasi.
• Kalimatnya masih bisa diterima.
5. 3. Frase terpadu
• Frase yang kedudukan kedua unsurnya tidak dapat ditinggalkan sama sekali. Kalau
salah satu unsurnya di tinggalakan, maka kalimatnya tidak dapat diterima.
Contohnya frase dari pasar dalam kalimat:
• Ibu baru pulang dari pasar.
• Kata dari atau kata pasar tidak dapat ditinggalkan, karena kalau di tinggalkan maka
kalimatnya tidak dapat di terima. Contoh:
• Ibu baru pulang dari.
• Ibu baru pulang pasar.
• Dilihat dari fungsi dan jenisnya di bedakan adanya empat macam frase, yaitu:
• (1) Frase benda (fb)
• Lazimnya digunakan untuk menjadi subjek atau objek di dalam kalimat. Contoh:
• -Kami mendengarkan pidato presiden melalui radio.
• O
• -Pidato presiden akan disiarkan lagi oleh rri.
• S
• (2) Frase kerja (fk)
• Lazimnya menjadi unsur predikat di dalam kalimat. Makna yang di dapat sebagai
hasil penggabungan kedua kata itu menjadi sebuah frase kerja, contohnya:
• -Kepastian atau kemungkinan.
6. • (3) Frase sifat (fs)
• Lazimnya menjadi unsur predikat juga.
• Contohnya:
• -Indah sekali
• -Kuat sekali
• -Pandai skali
• (4) Frase depan dan frase keterangan.
• Mempunyai struktur unsur pertama berupa kata penghubung dan unsur
kedua merupakan kata keterangan atau kata-kata lain.Contohnya:
• -Dengan hati-hati
• -Sambil tersenyum
• -Karena sakit keras
• Jadi, sudah di sebutkan di muka bahwa frase dapat menggantikan kata
sebagai unsur yang membentuk kalimat. Frase benda dapat menjadi unsur
subjek atau objek, frase kerja menjadi unsur predikat, frase sifat dapat
menjadi unsur predikat, dan frase proposisi dan frase keterangan menjadi
unsur keterangan.[4]