SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Kelompok 4:
Rahmad Zul Ihsan
Safani Rizki
Sendy Aulia Prasetya
Udi Fahrudi
Xilone Harlian Putra Waruwu
Yosep Septian
Kalimat
Majemuk dan
Kalimat Efektif
Apa itu
kalimat?
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran
yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan atau
tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras
lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan nada selesai. Dalam bentuk
tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik,
tanda sera, atau tanda tanya. Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-
kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain
seperti objek, pelengkap, dan keterangan dapat wajib hadir atau tidak wajib
hadir dalam suatu kalimat.
Unsur-unsur sebuah
kalimat
Subjek adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku, tokoh, sosok,
sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian
besar subjek diisi oleh benda/frasa nominal, kata kerja/frasa verbal, dan
klausa.
Contoh:
* Gunung Kidul itu tingggi. (S yang diisi kata benda/frasa nominal)
* Berjalan kaki menyehatkan badan. (S yang diisi kata kerja/frasa verbal)
* Kakek itu sedang melukis. (S yang diisi kata benda/frasa nominal)
1. Subjek
Predikat adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan
(action), yaitu pelaku/tokoh didalam suatu kalimat. Satuan bentuk
pengisian predikat dapat berupa kata atau frasa namun sebagian besar
berkelas verbal atau adjektiva, tetapi dapat juga numeral, nominal atau
frasa nominal.
Contoh:
* Soal ujian ini sulit sekali. (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif)
* Santi adalah seorang kolektor. (P yang diisi dengan frasa nominal)
2. Predikat
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat. Objek biasanya diisi
oleh nomina, frasa nominal atau klausa. Letak Objek selalu dibelakang predikat
yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek.
Contoh:
* Mereka memancing ikan Pari. (Objek yang diisi dengan kata benda/frasa
nominal)
* Orang itu menipu adik saya. (Objek yang diisi dengan kata benda/frasa nomina)
3. Objek
4. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat.
Letak pelengkap umumnya dibelakang predikat yang berupa verbal. Posisi ini juga
bisa ditempati oleh objek, dan jenis kata yang mengisi pelengkap dan objek juga
bisa sama, yaitu nominal atau frasa nominal.
Contoh:
* Sekretaris itu mengambilkan bosnya air minum. (Pelengkapnya frasa nominal)
* Mayang bertubuh mungil. (Pelengkapnya frasa adjektiva)
Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan
pelengkap dan klausa dalam sebuah kalimat. Pengisi keterangan
adalah adverbial, frasa nominal, frasa proposisional, atau klausa.
Contoh:
* Antoni menjilid makalah kemarin pagi. (Keterangan waktu)
* Beni memotong tali dengan gunting. (Keterangan alat)
5. Keterangan
Jenis
Kalimat
Menurut jumlah klausa
pembentuknya, kalimat dapat
dibentuk atas dua macam, yaitu
kalimat tunggal dan kalimat
majemuk
Neptune
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa bebas. Hal
itu berarti hanya ada satu predikat di dalam kallimat tunggal. Unsur
predikat adalah sebagai penanda klausa. Unsur subjek dan predikat
memang selalu wajib hadir dalam setiap kalimat. Adapun objek,
pelengkap, dan keterangan sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat,
termasuk dalam kalimat tunggal. Jika predikat masih perlu dilengkapi,
barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan.
Contoh:
* Jawaban anak pintar itu sangat tepat. (Kalimat tunggal adjektiva)
* Kami mahasiswa UIN Suska Riau. (Kalimat tunggal nominal)
* Sapi-sapi sedang merumput. (Kalimat tunggal verbal)
* Mobil orang kaya itu ada delapan. (Kalimat tunggal numeral)
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang
merupakan gabungan dari dua atau lebih
kalimat tunggal. Dengan kata lain kalimat
majemuk adalah kalimat yang sekurang-
kurangnya terdiri atas subjek dan dua
predikat. Kalimat majemuk dibagi menjadi
dua bagian yaitu:
A. Kalimat Majemuk
Setara/Koordinatif
Kalimat majemuk setara/koordinatif yaitu gabungan dua pokok
pikiran atau lebih yang kedudukannya setara. Struktur kalimat
yang di dalamnya terdapat, sekurang-kurangnya dua kalimat
dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
tunggal. Konjungtor yang menghubungkan klausa dalam
kalimat majemuk setara jumlahnya cukup banyak. Konjungtor
itu menunjuk beberapa jenis hubungan dan menjalankan
beberapa fungsi.
Berikut tabel penghubung klausa dalam kalimat
majemuk setara:
Jenis Hubungan Kata Penghubung
Penghubung dan, serta, baik, maupun
Pertentangan tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan
Pemilihan atau
Perurutan lalu, kemudian
Contoh kalimat majemuk setara:
* Sinta cantik, tetapi sombong.
* Anto gemar menulis sedangkan Anita gemar menari.
* Mereka makan malam, kemudian menonton film bersama.
B. Kalimat Majemuk
Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat tunggal yang salah satu
jabatannya diperluas membentuk kalimat baru. Dalam kalimat
majemuk bertingkat terdapat hal yang harus diketahui, yaitu:
- Induk kalimat (jabatan kalimat yang bersifat tetap atau tidak
mengalami perubahan
- Anak kalimat (jabatan kalimat yang diperluas membentuk kalimat
baru). Anak kalimat ditandai pemakaian kata penghubung dan bila
mendahului induk kalimat dipisah dengan tanda baca koma.
Berikut tabel jenis hubungan antarklausa, konjungtor, dan fungsinya
dalam kalimat majemuk bertingkat:
Jenis Hubungan Kata Penghubung
Waktu sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis,
sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai
Syarat jika(lau), seandainya, an-daikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila,
manakala
Tujuan agar, supaya, untuk, biar
Konsesif walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, sungguhpun
Pembandingan seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat
Penyebaban sebab, karena, oleh karena
Pengakibatan sehingga, sampai-sampai, maka
Cara/alat dengan, tanpa
Kemiripan seolah-olah, akan
Kenyataan padahal
Penjelasan bahwa
Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat:
* Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku.
* Dia diam saja seakan-akan tidak tahu kesalahannya.
* Ketika memberikan keterangan, saksi itu meneteskan air mata.
* Pengurus lama berjanji bahwa koperasi kita akan memilih pengurus baru.
* Hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota itu.
Kalimat
Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
maksud penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami
oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain
kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya
dengan baik sebagai alat komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi
(pilihan kata) yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai
ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan penulisan kata.
Syarat Keefektifan
Kalimat Efektif
Kesatuan dalam kalimat efektif adalah dengan adanya ide
pokok (subjek dan predikat) sebagai kalimat yang jelas.
Contoh:
Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk. (salah)
A. Kesatuan
K P
Yang tidak berkepentingan dilarang masuk. (benar)
P
S
B. Kepaduan
Kepaduan yaitu terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah
kata, frasa, tanda baca, dan fungsi sintaksis S-P-O-Pel-Ket. Kepaduan
juga menyangkut pemakaian kata tugas yang tepat. Contoh:
Kami telah membicarakan tentang hal itu. (salah)
Kami telah membicarakan hal itu. (benar)
C. Keparalelan
Keparalelan adalah pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk
bagian-bagian kalimat tertentu. Umpamanya sebuah perincian jika unsur
pertama menggunakan verba (kata kerja) dan seterusnya juga harus
verba. Jika unsur pertamanya nomina (kata benda), bentuk berikutnya
juga harus nomina. Contoh:
Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? (salah)
Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha? (benar)
Ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian
unsur-unsur yang membangun suatu kalimat sehingga
terbentuk pengertian yang bulat dan pasti. Contoh:
Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi
sehingga petang. (salah)
Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi
sampai petang. (benar)
D. Ketepatan
E. Kehematan
Kehematan yaitu hemat pemakaian kata atau kelompok kata.
Dengan kata lain tidak mengalami gejala bahasa pleonasme.
Dengan hemat kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi.
Contoh:
Hanya ini saja yang dapat saya berikan. (salah)
Ini saja yang dapat saya berikan. (benar)
F. Kelogisan
Kelogisan disini adalah terdapatnya arti kalimat yang
logis/masuk akal. Supaya efektif, kata-kata dalam sebuah
kalimat tidak boleh menimbulkan makna ambigu (ganda)
atau tidak boleh mengandung dua pengertian. Contoh:
* Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57. (salah)
Alasan: Seolah-olah ada 57 negara Republik Indonesia.
* Hari kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia. (benar)
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icon by Flaticon,
and infographics & images from Freepik
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Kalimat Efektif

Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiasahabatmuslim
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatMuhammad Amal
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptxnovriwaldi31
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIAA-ttiitudEd Kuu
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxImyLasama
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 

Similar to Kalimat Efektif (20)

Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Pembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimatPembentukan dan perluasan kalimat
Pembentukan dan perluasan kalimat
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
340590097-power-point-tata-kalimat-pptx.pptx
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Kata penghubung
Kata penghubungKata penghubung
Kata penghubung
 
Kalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesiaKalimat bahasa indonesia
Kalimat bahasa indonesia
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

Kalimat Efektif

  • 1. Kelompok 4: Rahmad Zul Ihsan Safani Rizki Sendy Aulia Prasetya Udi Fahrudi Xilone Harlian Putra Waruwu Yosep Septian
  • 4. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang dapat mengungkapkan pikiran yang utuh. Pikiran yang utuh itu dapat diekspresikan dalam bentuk lisan atau tulisan. Dalam bentuk lisan, kalimat ditandai dengan alunan titinada, keras lembutnya suara, disela jeda, dan diakhiri dengan nada selesai. Dalam bentuk tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda sera, atau tanda tanya. Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang- kurangnya terdiri atas dua unsur, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain seperti objek, pelengkap, dan keterangan dapat wajib hadir atau tidak wajib hadir dalam suatu kalimat.
  • 5. Unsur-unsur sebuah kalimat Subjek adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku, tokoh, sosok, sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan. Sebagian besar subjek diisi oleh benda/frasa nominal, kata kerja/frasa verbal, dan klausa. Contoh: * Gunung Kidul itu tingggi. (S yang diisi kata benda/frasa nominal) * Berjalan kaki menyehatkan badan. (S yang diisi kata kerja/frasa verbal) * Kakek itu sedang melukis. (S yang diisi kata benda/frasa nominal) 1. Subjek
  • 6. Predikat adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan (action), yaitu pelaku/tokoh didalam suatu kalimat. Satuan bentuk pengisian predikat dapat berupa kata atau frasa namun sebagian besar berkelas verbal atau adjektiva, tetapi dapat juga numeral, nominal atau frasa nominal. Contoh: * Soal ujian ini sulit sekali. (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif) * Santi adalah seorang kolektor. (P yang diisi dengan frasa nominal) 2. Predikat
  • 7. Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat. Objek biasanya diisi oleh nomina, frasa nominal atau klausa. Letak Objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek. Contoh: * Mereka memancing ikan Pari. (Objek yang diisi dengan kata benda/frasa nominal) * Orang itu menipu adik saya. (Objek yang diisi dengan kata benda/frasa nomina) 3. Objek
  • 8. 4. Pelengkap Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Letak pelengkap umumnya dibelakang predikat yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa ditempati oleh objek, dan jenis kata yang mengisi pelengkap dan objek juga bisa sama, yaitu nominal atau frasa nominal. Contoh: * Sekretaris itu mengambilkan bosnya air minum. (Pelengkapnya frasa nominal) * Mayang bertubuh mungil. (Pelengkapnya frasa adjektiva)
  • 9. Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan pelengkap dan klausa dalam sebuah kalimat. Pengisi keterangan adalah adverbial, frasa nominal, frasa proposisional, atau klausa. Contoh: * Antoni menjilid makalah kemarin pagi. (Keterangan waktu) * Beni memotong tali dengan gunting. (Keterangan alat) 5. Keterangan
  • 11. Menurut jumlah klausa pembentuknya, kalimat dapat dibentuk atas dua macam, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk Neptune
  • 12. 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu klausa bebas. Hal itu berarti hanya ada satu predikat di dalam kallimat tunggal. Unsur predikat adalah sebagai penanda klausa. Unsur subjek dan predikat memang selalu wajib hadir dalam setiap kalimat. Adapun objek, pelengkap, dan keterangan sifatnya tidak wajib hadir di dalam kalimat, termasuk dalam kalimat tunggal. Jika predikat masih perlu dilengkapi, barulah unsur yang melengkapi itu dihadirkan. Contoh: * Jawaban anak pintar itu sangat tepat. (Kalimat tunggal adjektiva) * Kami mahasiswa UIN Suska Riau. (Kalimat tunggal nominal) * Sapi-sapi sedang merumput. (Kalimat tunggal verbal) * Mobil orang kaya itu ada delapan. (Kalimat tunggal numeral)
  • 13. 2. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Dengan kata lain kalimat majemuk adalah kalimat yang sekurang- kurangnya terdiri atas subjek dan dua predikat. Kalimat majemuk dibagi menjadi dua bagian yaitu:
  • 14. A. Kalimat Majemuk Setara/Koordinatif Kalimat majemuk setara/koordinatif yaitu gabungan dua pokok pikiran atau lebih yang kedudukannya setara. Struktur kalimat yang di dalamnya terdapat, sekurang-kurangnya dua kalimat dasar dan masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Konjungtor yang menghubungkan klausa dalam kalimat majemuk setara jumlahnya cukup banyak. Konjungtor itu menunjuk beberapa jenis hubungan dan menjalankan beberapa fungsi.
  • 15. Berikut tabel penghubung klausa dalam kalimat majemuk setara: Jenis Hubungan Kata Penghubung Penghubung dan, serta, baik, maupun Pertentangan tetapi, sedangkan, bukannya, melainkan Pemilihan atau Perurutan lalu, kemudian Contoh kalimat majemuk setara: * Sinta cantik, tetapi sombong. * Anto gemar menulis sedangkan Anita gemar menari. * Mereka makan malam, kemudian menonton film bersama.
  • 16. B. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat tunggal yang salah satu jabatannya diperluas membentuk kalimat baru. Dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat hal yang harus diketahui, yaitu: - Induk kalimat (jabatan kalimat yang bersifat tetap atau tidak mengalami perubahan - Anak kalimat (jabatan kalimat yang diperluas membentuk kalimat baru). Anak kalimat ditandai pemakaian kata penghubung dan bila mendahului induk kalimat dipisah dengan tanda baca koma.
  • 17. Berikut tabel jenis hubungan antarklausa, konjungtor, dan fungsinya dalam kalimat majemuk bertingkat: Jenis Hubungan Kata Penghubung Waktu sejak, sedari, sewaktu, sementara, seraya, setelah, sambil, sehabis, sebelum, ketika, tatkala, hingga, sampai Syarat jika(lau), seandainya, an-daikata, andaikan, asalkan, kalau, apabila, manakala Tujuan agar, supaya, untuk, biar Konsesif walaupun, meskipun, sekalipun, biarpun, sungguhpun Pembandingan seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, alih-alih, ibarat Penyebaban sebab, karena, oleh karena Pengakibatan sehingga, sampai-sampai, maka Cara/alat dengan, tanpa Kemiripan seolah-olah, akan Kenyataan padahal Penjelasan bahwa
  • 18. Berikut contoh kalimat majemuk bertingkat: * Aku memahaminya sebagaimana ia memahamiku. * Dia diam saja seakan-akan tidak tahu kesalahannya. * Ketika memberikan keterangan, saksi itu meneteskan air mata. * Pengurus lama berjanji bahwa koperasi kita akan memilih pengurus baru. * Hujan turun berhari-hari sehingga banjir besar melanda kota itu.
  • 20. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penulis secara tepat sehingga maksud itu dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Dengan kata lain kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi. Kalimat efektif memiliki diksi (pilihan kata) yang tepat, tidak mengalami kontaminasi frasa, sesuai ketentuan EYD, baik penulisan tanda baca dan penulisan kata.
  • 22. Kesatuan dalam kalimat efektif adalah dengan adanya ide pokok (subjek dan predikat) sebagai kalimat yang jelas. Contoh: Bagi yang tidak berkepentingan dilarang masuk. (salah) A. Kesatuan K P Yang tidak berkepentingan dilarang masuk. (benar) P S
  • 23. B. Kepaduan Kepaduan yaitu terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, tanda baca, dan fungsi sintaksis S-P-O-Pel-Ket. Kepaduan juga menyangkut pemakaian kata tugas yang tepat. Contoh: Kami telah membicarakan tentang hal itu. (salah) Kami telah membicarakan hal itu. (benar)
  • 24. C. Keparalelan Keparalelan adalah pemakaian bentuk gramatikal yang sama untuk bagian-bagian kalimat tertentu. Umpamanya sebuah perincian jika unsur pertama menggunakan verba (kata kerja) dan seterusnya juga harus verba. Jika unsur pertamanya nomina (kata benda), bentuk berikutnya juga harus nomina. Contoh: Kakakmu menjadi dosen atau sebagai pengusaha? (salah) Kakakmu menjadi dosen atau menjadi pengusaha? (benar)
  • 25. Ketepatan adalah kesesuaian/kecocokan pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti. Contoh: Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sehingga petang. (salah) Karyawan teladan itu memang tekun belajar dari pagi sampai petang. (benar) D. Ketepatan
  • 26. E. Kehematan Kehematan yaitu hemat pemakaian kata atau kelompok kata. Dengan kata lain tidak mengalami gejala bahasa pleonasme. Dengan hemat kata, diharapkan kalimat menjadi padat berisi. Contoh: Hanya ini saja yang dapat saya berikan. (salah) Ini saja yang dapat saya berikan. (benar)
  • 27. F. Kelogisan Kelogisan disini adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal. Supaya efektif, kata-kata dalam sebuah kalimat tidak boleh menimbulkan makna ambigu (ganda) atau tidak boleh mengandung dua pengertian. Contoh: * Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-57. (salah) Alasan: Seolah-olah ada 57 negara Republik Indonesia. * Hari kemerdekaan ke-57 Republik Indonesia. (benar)
  • 28. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik Terima Kasih