SlideShare a Scribd company logo
7 Kelas Kata 
Kata Benda (Nomina) 
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk 
benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata benda 
(nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda 
terdiri dari 2 jenis, yaitu : 
1  Kata Benda (Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata 
yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah 
tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll. 
2  Kata Benda (Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis 
kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. 
Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 
1  Verba + (-an) contoh: Makanan. 
2  (Pe-) + Verba contoh: Pelukis. 
3  (Pe-) + Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong. 
4  (Per-) + Nomina + (-an) contoh: Perbudakan. 
Kata Kerja (Verba) 
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat 
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 
1  Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh 
unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi 
bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif 
berimbuhan dan kata kerja transitif tak berimbuhan. 
2  Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan 
pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat 
tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan 
untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. 
Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa 
afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau 
turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi : 
1  Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, 
makan, mandi, minum, dll. 
2  Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan 
proses atau berupa paduan leksem. 
Beberapa bentuk verba turunan : 
1  Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
2  Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll. 
3  Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. 
4  Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll. 
Kata Sifat (Adjektifa) 
Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau 
kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan 
kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. 
Ciri-ciri Kata Sifat 
1  Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung 
makna paling. 
2  Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & 
cukup. 
3  Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + 
redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, 
dll. 
Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat 
1  Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll. 
2  Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll. 
3  Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll: 
4  Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll. 
5  Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras 
kepala,baik hati, dll. 
Kata Ganti (Pronomina) 
Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. 
Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu: 
1  Kata Ganti Orang: ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat 
dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 
1  Kata ganti orang pertama tunggal, misal: aku, saya. 
2  Kata ganti orang pertama jamak, misal: kami, kita. 
3  Kata ganti orang kedua tunggal, misal: kamu. 
4  Kata ganti orang kedua jamak, misal: kamu, kalian, Anda, kau/engkau. 
5  Kata ganti orang ketiga tunggal, misal: dia, ia. 
6  Kata ganti orang ketiga jamak, misal: mereka, beliau.
2 Kata Ganti Kepemilikan: ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan 
kepemilikan, misal: “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku 
dia/bukunya”,dsb. 
3 Kata Ganti Penunjuk: ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau 
benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal: “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb. 
4 Kata Ganti Penghubung: ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak 
kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu: “yang”, “tempat”,”waktu”. 
5 Kata Ganti Tanya: ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai 
sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”. 
6 Kata Ganti Tak Tentu: ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau 
menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu (banyak), misal: 
masing-masing, sesuatu, para, dsb. 
Kata Keterangan (Adverbia) 
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, 
dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata 
keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 
1 Kata Keterangan Tempat: ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu 
lokasi, misal: di sini, di situ, dll. 
2 Kata Keterangan Waktu: ialah jenis keterangan yng menginformasikan 
berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanati, lusa, dll 
3 Kata Keterangan Alat: ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu 
dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll. 
4 Kata Keterangan Syarat: ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya 
suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll. 
5 Kata Keterangan Sebab: ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa 
sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb. 
Kata Bilangan (Numeralia) 
Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan sesuatu 
yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: 
1 Kata bilangan tentu, contoh: satu, dua, tiga, dst. 
2 Kata bilangan tak tentu, contoh: semua, beberapa, seluruh, dll. 
3 Kata bilangan pisahan, contoh: setiap, masing-masing, tiap-tiap. 
4 Kata bilangan himpunan, contoh: berpuluh-puluh, berjuta-juta. 
5 Kata bilangan pecahan, contoh: separuh setengah, sebagian, dll. 
6 Kata bilangan ordinal/giliran, contoh: pertama, kedua, ketiga, dst.
Kata Tugas 
Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata 
tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat 
transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan 
bentuk. Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami 
perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya 
sangat terbatas, misalnya: tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi 
menidakkan  menyudahkan. 
Ciri-ciri Kata Tugas 
Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk 
membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, 
mendatangkan  kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak 
diturunkan dari kata tugas sebab  sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang 
membentuknya sama tapi kategorinya berbeda. 
Jenis-jenis Kata Tugas 
; Preposisi (kata depan): ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda), 
misalnya : dari, ke  di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata 
yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh : Di Jakarta, di 
rumah, ke pasar, dari kantor. 
; Konjungsi (kata sambung): ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan 
bahasa yang sederajat, misalnya : dan, atau  serta. Jenis kata tugas yang mampu 
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. 
Konjungsi (kata sambung) dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 
1 Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang 
sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh: dan, atau  serta. 
2 Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa 
yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif rerdiri atas dua bagian 
yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh : baik .... 
maupun, tidak .... tetapi. 
3 Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan 
kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja 
dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biapun begitu, akan tetapi .... 
4 Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih 
dan klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 
kelompok, yaitu: 
1 Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu. 
2 Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau. 
3 Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama. 
4 Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.
5 Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti. 
6 Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab. 
7 Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai. 
8 Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa. 
9 Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa. 
10 Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa. 
11 Konjungsi subodinatif atribut : yang 
12 Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari. 
; Artikula (kata sandang): ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang 
membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu 
arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata 
benda, mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata 
sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, 
sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam 
kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang. 
Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk 
menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa 
kelompok artikula, yaitu: 
1 Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang 
dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar : sang, 
hang, dang, sri. 
2 Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para. 
Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya 
tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok 
guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-guru. 
3 Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu 
ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat. 
; Interjeksi (kata seru): ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam 
kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah : 
1 Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll. 
2 Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata 
benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll. 
3 kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan 
Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, 
Insya Allah, dll. 
; Partikel Penegas: ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan 
bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam 
partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah  pun.
7 kelas kata bahasa indonesia
7 kelas kata bahasa indonesia

More Related Content

What's hot

Parallel structure with coordinate conjunctions
Parallel structure with coordinate conjunctionsParallel structure with coordinate conjunctions
Parallel structure with coordinate conjunctions
Melvin Duke
 
ppt-sifatul-huruf_compress.pptx
ppt-sifatul-huruf_compress.pptxppt-sifatul-huruf_compress.pptx
ppt-sifatul-huruf_compress.pptx
ErikiArdiSaputra
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
kunmartih
 
Jenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis KonjungsiJenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis Konjungsi
usman siregar
 
Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
Farah Pranidasari
 
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATAMATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
Amin Eko Wulandari
 
Aspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacanaAspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacana
mursiaekawati
 
FIIL MUDHORI.pptx
FIIL MUDHORI.pptxFIIL MUDHORI.pptx
FIIL MUDHORI.pptx
ApipahNurAzizah
 
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'ANMAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
rinskynufussa
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaImam Suwandi
 
Kohesi gramatikal 1
Kohesi gramatikal 1Kohesi gramatikal 1
Kohesi gramatikal 1
Dedi Husnaeni
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacanaAntis Art's
 
Nuraini (037117152)
Nuraini (037117152)Nuraini (037117152)
Nuraini (037117152)
Ainfxx
 
pengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnyapengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnya
usman siregar
 
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptxPPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
IstiqomahHM
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikAstri Plenyet
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
MagdaNae
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
dinitsyh
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
Fajar Ramadhan
 

What's hot (20)

Parallel structure with coordinate conjunctions
Parallel structure with coordinate conjunctionsParallel structure with coordinate conjunctions
Parallel structure with coordinate conjunctions
 
ppt-sifatul-huruf_compress.pptx
ppt-sifatul-huruf_compress.pptxppt-sifatul-huruf_compress.pptx
ppt-sifatul-huruf_compress.pptx
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
Jenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis KonjungsiJenis Jenis Konjungsi
Jenis Jenis Konjungsi
 
Pengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis FrasaPengertian dan Jenis Frasa
Pengertian dan Jenis Frasa
 
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATAMATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
MATERI PELAJARAN PERUBAHAN MAKNA KATA
 
Aspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacanaAspek gramatikal wacana
Aspek gramatikal wacana
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
FIIL MUDHORI.pptx
FIIL MUDHORI.pptxFIIL MUDHORI.pptx
FIIL MUDHORI.pptx
 
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'ANMAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
MAKALAH PEMBUKUAN DAN PENERJEMAHAN AL-QUR'AN
 
Sintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesiaSintaksis bahasa indonesia
Sintaksis bahasa indonesia
 
Kohesi gramatikal 1
Kohesi gramatikal 1Kohesi gramatikal 1
Kohesi gramatikal 1
 
Paragraf dan wacana
Paragraf dan wacanaParagraf dan wacana
Paragraf dan wacana
 
Nuraini (037117152)
Nuraini (037117152)Nuraini (037117152)
Nuraini (037117152)
 
pengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnyapengertian konjungsi dan macamnya
pengertian konjungsi dan macamnya
 
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptxPPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
PPT ISU MUTAKHIR SASTRA.pptx
 
Berbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistikBerbagai kajian-linguistik
Berbagai kajian-linguistik
 
JENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMATJENIS-JENIS KALIMAT
JENIS-JENIS KALIMAT
 
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Katappt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
ppt Kata, Jenis Kata, dan Pembentukkan Kata
 
Ragam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiahRagam bahasa ilmiah
Ragam bahasa ilmiah
 

Similar to 7 kelas kata bahasa indonesia

power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
ImyLasama
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Calsen
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
sahabatmuslim
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
RenitaEkaJuniariani
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
NaFis NaFis
 
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa IndonesiaPengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Siti Hardiyanti
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1F H
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Zukét Printing
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Zukét Printing
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
F H
 
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdfNota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
savithakaur
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Yunus Thariq
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
Vania Aqil
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to 7 kelas kata bahasa indonesia (20)

power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptxpower_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
power_point_bahasa_indonesia_kelompok_4.pptx
 
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptxBahasa indonesia kata frasa .pptx
Bahasa indonesia kata frasa .pptx
 
Jenis kata bahasa blm sls
Jenis kata bahasa blm slsJenis kata bahasa blm sls
Jenis kata bahasa blm sls
 
Sintaksis 5
Sintaksis 5Sintaksis 5
Sintaksis 5
 
Kaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesiaKaidah bahasa indonesia
Kaidah bahasa indonesia
 
ppt indo.pptx
ppt indo.pptxppt indo.pptx
ppt indo.pptx
 
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys kerafMorfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
Morfem, 10 kategori kata, 4 kategori kata menurut gorys keraf
 
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa IndonesiaPengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
Pengertian Kata dalam Bahasa Indonesia
 
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan kelas X SMA semester 1
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Bm sem 6
Bm sem 6Bm sem 6
Bm sem 6
 
3. tatabahasa
3. tatabahasa3. tatabahasa
3. tatabahasa
 
Morfologi
MorfologiMorfologi
Morfologi
 
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
Wawasan kebahasaan 1 kelas X SMA semester 1
 
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdfNota Pecutan (Morfologi).pdf
Nota Pecutan (Morfologi).pdf
 
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
Tata Bahasa Indonesia [Mindmapping dan Landasan Teori]
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 

Recently uploaded

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

7 kelas kata bahasa indonesia

  • 1. 7 Kelas Kata Kata Benda (Nomina) Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata benda (nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda terdiri dari 2 jenis, yaitu : 1 Kata Benda (Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll. 2 Kata Benda (Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu : 1 Verba + (-an) contoh: Makanan. 2 (Pe-) + Verba contoh: Pelukis. 3 (Pe-) + Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong. 4 (Per-) + Nomina + (-an) contoh: Perbudakan. Kata Kerja (Verba) Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1 Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong, dll. Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja transitif tak berimbuhan. 2 Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi : 1 Verba Dasar Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll. 2 Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Beberapa bentuk verba turunan : 1 Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
  • 2. 2 Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll. 3 Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. 4 Verba majemuk : cuci mata, cuci tangan, dll. Kata Sifat (Adjektifa) Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. Ciri-ciri Kata Sifat 1 Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung makna paling. 2 Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & cukup. 3 Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini : se- + redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh : sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll. Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat 1 Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll. 2 Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll. 3 Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll: 4 Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll. 5 Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras kepala,baik hati, dll. Kata Ganti (Pronomina) Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu: 1 Kata Ganti Orang: ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu: 1 Kata ganti orang pertama tunggal, misal: aku, saya. 2 Kata ganti orang pertama jamak, misal: kami, kita. 3 Kata ganti orang kedua tunggal, misal: kamu. 4 Kata ganti orang kedua jamak, misal: kamu, kalian, Anda, kau/engkau. 5 Kata ganti orang ketiga tunggal, misal: dia, ia. 6 Kata ganti orang ketiga jamak, misal: mereka, beliau.
  • 3. 2 Kata Ganti Kepemilikan: ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan kepemilikan, misal: “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku dia/bukunya”,dsb. 3 Kata Ganti Penunjuk: ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal: “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb. 4 Kata Ganti Penghubung: ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu: “yang”, “tempat”,”waktu”. 5 Kata Ganti Tanya: ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”. 6 Kata Ganti Tak Tentu: ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu (banyak), misal: masing-masing, sesuatu, para, dsb. Kata Keterangan (Adverbia) Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Kata Keterangan Tempat: ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu lokasi, misal: di sini, di situ, dll. 2 Kata Keterangan Waktu: ialah jenis keterangan yng menginformasikan berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal: sekarang, nanati, lusa, dll 3 Kata Keterangan Alat: ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu dilakukan ataupun berlangsung, misal: “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll. 4 Kata Keterangan Syarat: ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal: jikalau, seandainya, dll. 5 Kata Keterangan Sebab: ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb. Kata Bilangan (Numeralia) Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: 1 Kata bilangan tentu, contoh: satu, dua, tiga, dst. 2 Kata bilangan tak tentu, contoh: semua, beberapa, seluruh, dll. 3 Kata bilangan pisahan, contoh: setiap, masing-masing, tiap-tiap. 4 Kata bilangan himpunan, contoh: berpuluh-puluh, berjuta-juta. 5 Kata bilangan pecahan, contoh: separuh setengah, sebagian, dll. 6 Kata bilangan ordinal/giliran, contoh: pertama, kedua, ketiga, dst.
  • 4. Kata Tugas Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan bentuk. Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya sangat terbatas, misalnya: tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi menidakkan menyudahkan. Ciri-ciri Kata Tugas Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, mendatangkan kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak diturunkan dari kata tugas sebab sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang membentuknya sama tapi kategorinya berbeda. Jenis-jenis Kata Tugas ; Preposisi (kata depan): ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina (kata benda), misalnya : dari, ke di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh : Di Jakarta, di rumah, ke pasar, dari kantor. ; Konjungsi (kata sambung): ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa yang sederajat, misalnya : dan, atau serta. Jenis kata tugas yang mampu menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Konjungsi (kata sambung) dapat dibagi menjadi 4, yaitu: 1 Konjungsi Koordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh: dan, atau serta. 2 Konjungsi korelatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif rerdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh : baik .... maupun, tidak .... tetapi. 3 Konjungsi Antarkalimat: yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh : Biapun begitu, akan tetapi .... 4 Konjungsi Subordinatif: yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih dan klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu: 1 Konjungsi subordinatif waktu : sejak, semenjak, sedari, sewaktu. 2 Konjungsi subordinatif syarat : jika, jikalau, bila, kalau. 3 Konjungsi subordinatif pengandaian : seandainya, seumpama. 4 Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun, sekalipun.
  • 5. 5 Konjungsi subordinatif pembandingan : seakan-akan, seperti. 6 Konjungsi subordinatif sebab : sebab, karena, oleh sebab. 7 Konjungsi subordinatif hasil : sehingga, sampai. 8 Konjungsi subordinatif alat : dengan, tanpa. 9 Konjungsi subordinatif cara : dengan, tanpa. 10 Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa. 11 Konjungsi subodinatif atribut : yang 12 Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan, lebih ... dari. ; Artikula (kata sandang): ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata benda, mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang. Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa kelompok artikula, yaitu: 1 Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar : sang, hang, dang, sri. 2 Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para. Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-guru. 3 Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat. ; Interjeksi (kata seru): ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah : 1 Kata seru asli, yaitu : ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll. 2 Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh : celaka, masa', kasihan, dll. 3 kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu : ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll. ; Partikel Penegas: ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas, yaitu: -lah, -kah, -tah pun.