Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kalimat dan bentuk kalimat. Terdapat dua bagian utama, yaitu kalimat menurut jenisnya yang dibedakan berdasarkan intonasi, makna, dan tanggapan, serta kalimat menurut bentuknya yang dibedakan berdasarkan pola, cara membentuk, jumlah unsur, dan perluasan pola.
3. Ciri-ciri kalimat
Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut.
• Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan
kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
• Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
• Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai
pelengkap.
• Mengandung pikiran yang utuh.
• Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang
mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun
dalam satuan menurut fungsinya.
• Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
• Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimatkalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
9. Kalimat Tanya
Kalimat tanya adalah kalimat yang
berisikan pertanyaan seseorang
kepada orang lain.
Berikut ciri-ciri kalimat tanya…
10. Cara membuat kalimat tanya:
• Membalikkan urutan kata lalu ditambah
partikel -kah.
Contoh: Kakak membeli mobil baru.
Membeli mobil barukah kakak?
• Menggunakan kata tanya
askadimega(5W+1H)
Contoh: Kapan kamu datang?
Bagaimana cara memenanam
11. • Menambahkan partikel –kah pada kata tanya.
Contoh: Di manakah dia berada?
Siapakah pemenang piala uber 2008?
• Menggunakan kata bukan atau tidak.
Contoh : Sepatu ini milik mu, bukan?
Kamu ini serius tidak?
• Mengubah intonasi kalimat.
Contoh: Rino sedang tidur.
Rino sedang tidur?
15. RAGAM KALIMAT SEDERHANA
(ASPEK PEMBEDA KALIMAT SEDERHANA)
•
•
•
•
•
•
•
Dilihat dari susunan S-P
Dilihat dari kehadiran S-P
Dilihat dari jenis kata
Subjek melakukan/diperlakukan
Predikat memerlukan objek atau tidak
Intonasi / lagu kalimat
Cara Penyampaian
16. Dilihat dari susunan S-P
Terbagi atas :
• Kalimat Umum. Yaitu kalimat yang sudah
lazim/lumrah (misalnya : Subjek selalu
didepan = umum). Padahal dalam bahasa
Indonesia, subjek tidak selalu didepan
Contoh : Adik makan nasi goreng
• Kalimat Khusus, yaitu kalimat yang luar
biasa, luar biasa disini maksudnya tidak
lazim/biasa, seperti susunan S dan P
dibalikkan.
Contoh : “Pergilah engkau !”
17. Dilihat dari kehadiran S dan P
Terbagi atas :
• Kalimat sempurna, yaitu kalimat yang unsur
pembangunnya lengkap
Contoh : Ayah dokter (ada S dan P)
• Kalimat tidak sempurna, yaitu kalimat
dimana unsur yang membangunnya tidak
lengkap.
Contoh : Ayah (hanya ada S)
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa
kalimat tidak sempurna tidak harus
mempunyai makna.
18. Dilihat dari jenis kata
• Kalimat Verbal, yaitu kalimat yang
predikatnya berupa kata kerja.
Contoh : Saya menulis surat
• Kalimat Nominal, yaitu kalimat yang
predikatnya selain kata kerja.
Contoh :
Adiknya empat orang (pola=S-K.bil)
Kakaknya Pemalas (pola=S-K.benda)
*Fungsi awalan pe- membentuk kata benda
19. Dilihat dari subjek
melakukan/diperlakukan
1. Kalimat Aktif, yaitu kalimat yang subjeknya melakukan
perbuatan/pekerjaan.
• Ciri-ciri kalimat aktif :
Dilihat dari subjek, melakukan pekerjaan.
Dilihat dari predikat, merupakan kata kerja
- Pada kata kerja boleh memakai kata kerja dasar/aus
(belum berimbuhan/mengalami perubahan atau peristiwa
tata bahasa)
- Imbuhan berupa me- atau ber- Ada yang tidak dilengkapi objek (O1), adapula yang
dilengkapi objek. Karena apabila tanpa objek, disebagian
kalimat tertentu menjadi belum sempurna.
20. 2. Kalimat Pasif, yaitu kalimat yang subjeknya
dikenai pebuatan / pekerjaan.
Ciri-ciri kalimat pasif :
- Subjeknya diperlakukan/dikenai perbuatan
- Predikat berupa kata kerja berwalan di-/ter- Pola yang melakukan pekerjaan dalam
kalimat pasif simbol polanya O3
Contoh : Hariati dihukum bu Erna
21. Dilihat dari predikat memerlukan
objek atau tidak
1. Kalimat Transitif, yaitu kalimat yang
predikatnya memerlukan objek
Contoh : Kucing menangkap tikus
2. Kalimat Intransitif, yaitu kalimat
yang predikatnya tidak memerlukan
objek
Contoh : Kucing mengeong
22. Dilihat dari intonasi / lagu kalimat
1. Kalimat Berita
Kalimat Berita yaitu kalimat yang isinya
menyampaikan suatu peristiwa/kejadian
yang wujud tanggapannya berupa isyarat
bahwa pendengar mengikuti pembicaraan
pembicara.
23. 2. Kalimat perintah, yaitu kalimat yang
isinya menyampaikan sesuatu kepada
yang diajak bicara agar melakukan
sesuatu yang dikehendakinya
• Ciri-ciri kalimat perintah :
- Intonasinya keras dan bernada tinggi
- Lazim berkata kerja dasar dan
menggunakan partikel lah
• Contoh : Tolong ambilkan sapu itu, dik !
24. 3. Kalimat tanya, yaitu kalimat yang isinya
mengandung pertanyaan yang disampaikan
oleh penutur kepada yang diajak bicara
dengan harapan mendapat jawaban
• Ciri-ciri kalimat tanya :
1. Isinya berupa pertanyaan
2. Intonasinya naik pada akhir kalimat, dengan
mengubah intonasi dalam susunan kalimat
berita
3. Menggunakan kata tanya
4. Menggunakan partikel lah.
25. Dilihat dari cara penyampaian
•Kalimat langsung
•Kalimat tidak
langsung
26. BENTUK KALIMAT
Bentuk Kalimat adalah proses
penalaran penyusunan kalimat
yang dititikberatkan pada polapola intonasi, cara
membentuknya, jumlah unsur
yang membentuknya, yaitu
penggunaan rangkaian kata yang
beraneka ragam jenis dan
fungsinya sehingga kita kenal
tata susunan berbagai macam
pola kalimat yang dilandasi
dengan kesenyapan dan intonasi
yang menghasilkan bentuk-
BENTUK
KALIMAT
DIBAGI
MENJADI,,,
LIHAT
SLIDE
BERIKUTNYA
27. Dilihat dari dapat/tidaknya kalimat tersebut
dipecahkan dalam penghentian lebih kecil.
Maka terbagi 2 yaitu :
1. Kalimat minim, yaitu kalimat yang tak
dapat dipecah lagi kebentuk yang lebih
kecil.
ciri-ciri : - tidak adanya jeda
- terdiri dari 1-2 kata
Contoh : Sedang belajar
Wajahnya
28. 2. Kalimat Panjang, yaitu kalimat yang
mengandung kemungkinan dapat
dipecahkan atas pengertian yang lebih
kecil
Ciri-ciri :
- Terdiri dari 2-3 kata
- Terdapat Jeda
- Bila diucapkan akan terjadi perubahan
intonasi
- Tiap kata dapat berdiri sendiri
- Bagian kalimat yang dipecahkan menjadi
kalimat lepas/minim
29. Dilihat dari banyak sedikitnya unsur
pusat yang membangun kalimat tersebut
1. Kalimat Minor, yaitu kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat/unsur inti
• Ciri-ciri :
- Ada kata yang merupakan unsur pusat
- Unsur yang lainnya merupakan penjelas
terhadap unsur pusat
Contoh : Sedang menangis tersedu-sedu
P
30. 2. Kalimat Mayor, yaitu kalimat yang sekurangkurangnya mengandung dua unsur pusat.
• Ciri-ciri :
- ada dua unsur pusat
- Sisanya unsur penjelas
Contoh :
- Siswa IX A belajar dikelas
S (k.s) P
K.t
31. Ditinjau dari jumlah unsur pusat
dan penjelas
1. Kalimat Inti, yaitu kalimat
mayor yang hanya terdiri
dari dua unsur pusat yaitu
S dan P
• Ciri-ciri :
- Urutannya S-P
- Tidak adanya unsur
penjelas
- Intonasi netral (kalimat
berita)
• Contoh :
32. Ada tiga hakikat dalam pembentukan
pola kalimat inti dengan memperhatikan
jenis kata yang membentuknya :
• Pola pertama
KB + KB
Contoh : Ayahnya dokter
• Pola Kedua
KB + KS
Contoh : Wajahnya cantik
• Pola Ketiga
KB + KK
Contoh : Kakak belajar
33. 2. Kalimat Luas, yaitu kalimat inti yang diperluas
dengan satu atau beberapa unsur penjelas
Ciri-ciri :
- Ada dua unsur pusat
- Ada unsur penjelas
Contoh : Wajahnya sangat cantik
3. Kalimat Transformasi, yaitu kalimat-kalimat
baru hasil perubahan bentuk dari kalimat
sederhana ke bentuk lain dengan berbagai
cara yaitu :
- Pemisahan
- penggabungan
- perubahan intonasi
- pembalikan
susunan
- Perluasan
- dan sebagainya
Contoh:
34. Ditinjau dari
perluasan pola
kalimat
membentuk pola
baru/tidak
a. Kalimat Tunggal, yaitu
kalimat yang terdiri dari dua
unsur pusat dan beberapa
unsur penjelas.
Ciri-ciri :
- Terdiri dari dua unsur pusat
(S dan P)
- Terdapat unsur penjelas (OK)
- Tidak menghasilkan pola
baru
Contoh : Hujan turun
Angin bertiup
35. b. Kalimat Majemuk , yaitu bentuk kalimat luas
hasil penggabungan dua kalimat tunggal/lebih dan
menghasilkan pola baru.
Ciri-ciri :
- Terdiri dari dua pasang unsur pusat
- Perluasan kalimat inti menghasilkan kalimat baru
/ anak kalimat
Ada dua cara membentuk kalimat majemuk :
1. Eksplisit
2. Insplisit
36. 1. Eksplisit, yaitu dengan
cara meggunakan kata
sambung.
Contoh : Angin bertiup dan
hujan turun
2. Insplisit, yaitu dengan cara
tidak menggunakan kata
sambung, tetapi
menggunakan tanda koma
(,)
Contoh : Angin
38. 1. Kalimat majemuk setara
Yaitu kalimat gabung yang didalamnya
terdapat pola-pola kalimat yang
kedudukannya sama atau sederajat.
Ciri-ciri =
- Kedudukan pola-pola nya sama
- Menggunakan kata tugas atau
penghubung sebagai pembeda sifat
kesetaraannya
- Pola uraian jabatan SP + SP
39. Macam-macam kalimat setara
1. Setara sejalan (hubungan
penambahan)
menggunakan kata tugas
serta, lagipula, dan
Contoh : Ibunya cantik dan ayahnya
tampan
2. Setara memilih
menggunakan kata tugas
atau, baik…maupun
40. 3. Hubungan perlawanan
menggunakan kata tugas tetapi,
sedangkan, melainkan, padahal, dsb
Contoh : Kakaknya cantik tetapi adiknya
jelek
4. Hubungan sebab-akibat
menggunakan kata tugas sebab itu,
karena, tentu, dsb
Contoh : Andi mendapat ranking terakhir
karena dia malas belajar
41. 5. Setara penguatan
menggunakan kata tugas bahkan, apalagi,
malah, dsb
Contoh : Dia pintar bahkan dapat
menyelesaikan soal-soal yang tingkat
kesulitannya tinggi
6. Setara urutan waktu
menggunakan kata hubung kemudian , lalu ,
lantas , selanjutnya , dan sebagainya .
contoh :
42. 2. Kalimat Majemuk Rapatan
Yaitu kalimat setara yang bagian bagiannya
dirapatkan karena kata atau kelompok kata
dalam kalimat tersebut dan mempunyai jabatan
yang sama . Pengrapatannya diperoleh dengan
menggunakan unsur unsur yang sama hampir
jabatan kata dalam kalimat setara dapat
dirapatkan , misalnya SPO maupun berbagai
keterangan .
Ciri ciri :
1. Bagian pola kalimat baru ada yang dibuang
sehingga menjadi kalimat minor atau minim .
2. Pola uraian jabatan kata misalnya S yang
sama maka akan menjadi SP + P
43. 3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Adalah kalimat majemuk yang bagian bagiannya
tidak sederajat dengan kata lain kalimat tunggal
yang bagian bagiannya diperluas sehingga
perluasan itu membentuk satu kalimat baru
disamping pola yang ada.
Bagian pola kalimat yang dipeluas sehingga
membentuk kalimat baru disebut anak kalimat
, sedangkan bagian yang tetap disebut induk
kalimat . Sifat anak kalimat menggantikan jabatan
kata dalam kalimat tunggal , semua jabatan kata
dalam kalimat tungga baik S , P , O , K dan
berbagai keterangan dapat diperluas sehingga
membentuk pola kalimat baru . Nama anak kalimat
sesuai jabatan kata yang diperluas
44. Contoh : Siswa IX A dihukum oleh bu erna
Yang tidak mengerjakan PR dihukum oleh yang
berpakaian pemko
“Yang tidak mengerjakan PR” merupakan anak
kalimat dari perluasan Subjek
“Yang berpakaian pemko” Merupakan anak
kalimat dari perluasan O3 (Bu erna)
“Dihukum” adalah induk kalimat
45. 4. Kalimat Majemuk Campuran
kalimat majemuk yang didalamnya terdapat kombinasi
majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk
bertingkat .
Contoh : saat itu aku dikejutkan oleh halilintar
Ketika ayah membaca koran dan ibu menjahit pakaian aku
dikejutkan oleh suara yang bergemuruh
Perluasan dari keterangan waktu ( Ketika membaca koran
dan ibu menjahit pakaian ) adalah anak kalimat .
Induk kalimat : Dikejutkan
Anak Kalimat 3 : Aku dikejutkan oleh halilintar