SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
MAKALAH MATEMATIKA SEKOLAH
PENJUMLAHAN PECAHAN PADA KELAS VII SMP
OLEH :
DEWI RAWANI (06022681620017)
DOSEN PENGAMPU :
1. DR. SOMAKIM, M.PD.
2. DR.ELY SUSANTI, M.PD.
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016
I. BILANGAN PECAHAN
A. Arti Pecahan
Ada kalanya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak cukup dengan bilangan
bulat saja. Seperti pada masalah berikut. Bagaimana menyatakan: (a) banyak kue
yang tersisa, (b) banyak air dalam gelas, (c) panjang potongan kain.
Gambar 1. Potongan kue, gelas air, potongan kain
Untuk menyatakan Gambar 1 kita perlu menggunakan bilangan pecahan. Dengan
membagi menjadi bagian-bagian seperti pada Gambar 1, kita bisa menyatakan sebagai
berikut.
a. Pada Gambar (a) kue dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Bagian yang tersisa adalah
3 bagian. Sehingga banyak kue adalah 3 dari 4 bagian kue atau
3
4
bagian kue.
b. Pada Gambar (b) tinggi gelas dibagi menjadi 5 bagian yang sama. Tinggi air yang
tersisa di dalam gelas adalah 3 dari 5 bagian. Sehingga banyak air adalah
3
5
gelas air.
c. Pada Gambar (c) panjang kain dibagi menjadi 3 bagian yang sama. Panjang kain yang
tersisa adalah 2 dari 3 bagian. Sehingga panjang kain yang tersisa adalah
2
3
potongan
kain.
Bilangan pecahan pada beberapa pernyataan di atas adalah untuk menyatakan
bagian dari keseluruhan. Jika a dan b adalah bilangan bulat, dengan b ≠ 0 dan b > a,
maka bilangan pecahan
𝑎
𝑏
merepresentasikan a bagian dari b bagian sebagai objek
keseluruhannya, misal panjang, tinggi, luas, berat, volume, dan lain-lain. Pada bilangan
pecahan
𝑎
𝑏
, a disebut pembilang, sedangkan b disebut penyebut. Ini merupakan contoh dari
suatu bangun yang menunjukkan bagian yang berwarna biru sebagai pecahan.
Tabel. 1 Ilustrasi Pecahan
B. Penjumlahan Bilangan Pecahan
Dengan menggunakan daerah yang diarsir pada pita, penjumlahan pecahan
dapat dilustrasikan menggunakan pita pecahan berikut.
Gambar 2. Pita pecahan
Perhatikan bahwa 1 objek utuh (keseluruhan) pada pita pecahan tersusun dari 3 bagian
yang sama (sepertigaan)
1
3
+
2
3
=
3
3
= 1
jadi
3
3
bermakna 3 bagian dari 3 bagian yang sama dan berarti 1objek utuh.
Menentukan hasil penjumlahan pecahan disebut juga menyederhanakan pecahan. Jika
pecahan-pecahan yang akan dijumlahkan memiliki penyebut yang berbeda, terlebih dahulu
disamakan penyebutknya dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya seperti
contoh berikut ini.
2
5
+
1
2
= ⋯
Gambar 3. Pita Pecahan
Untuk menjumlahkan kedua pecahan tersebut kita harus mengubah menjadi pecahan
ekuivalen yang penyebutnya sama. Dalam hal ini penyebut-penyebutnya akan di samakan
dengan menggunakan KPK. Perhatikan ilustrasi menggunakan pita pecahan berikut.
Gambar 4. Pita Pecahan
Perhatikan bahwa 1 objek utuh (keseluruhan) pada pita pecahan ini tersusun dari 10
bagian yang sama (sepersepuluhan).
Jadi
2
5
+
1
2
=
4
10
+
5
10
=
9
10
9
10
bermakna 9 bagian yang sama dari 1 objek utuh (10 bagian yang sama).
Permasalahan Pertama
1. Jika
𝑥
6
+
𝑥
7
=
20
21
, maka x + y adalah .........
a. 4 b. 6
b. 5 d. 8
Penyelesaian permasalahan pertama,
𝑥
6
+
𝑦
7
=
20
21
𝑥
6
+
𝑦
7
=
40
42
𝑥
6
+
𝑦
7
=
7𝑥 + 6𝑦
42
𝑥
6
+
𝑦
7
=
7(4) + 6(2)
42
Kelipatan 7 (7, 14, 21, 28, 35)
Kelipatan 6 (6, 12, 18, 24, 30)
Kelipatan 7 dan kelipatan 6 yang dapat memenuhi jumlah nilai x dan nilai y menjadi 40
adalah 28 dan 12. Sehingga nilai x dan nilai y adalah 4 dan 2
sehingga x + y = 4 + 2 = 6 (B)
Pertanyaan 1 (Endah):
Mengapa dalam mencari nilai x dan nilai y harus disamadengankan menjadi
40
42
, kenapa tidak
langsung saja
20
21
?
Tanggapan:
Karena ketika menemukan penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, hal
yang harus kita lakukan adalah menyamakan penyebutnya dengan menggunakan KPK dari
penyebut-penyebut itu. sehingga penyebut dan pembilang
20
21
dikalikan sama-sama dengan 2
dan menjadi
40
42
.
Permasalahan 2
1. Jika
1
𝑚
+
4
𝑛
=
1
12
, hitunglah m dan n adalah.......
Tanggapan bersama:
1
𝑚
+
4
𝑛
=
1
12
1
𝑚
+
4
𝑛
=
𝑛 + 4𝑚
𝑚𝑛
𝑛+4𝑚
𝑚𝑛
=
1
12
−
1
4
+
4
12
=
−12 +16
48
=
12
48
=
1
12
Sehingga nilai m = -4 dan nilai n = 12

More Related Content

Viewers also liked (7)

Contoh Iceberg
Contoh IcebergContoh Iceberg
Contoh Iceberg
 
Tugas klompok 1 mtk
Tugas klompok 1 mtkTugas klompok 1 mtk
Tugas klompok 1 mtk
 
Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7 Buku Matematika kelas 7
Buku Matematika kelas 7
 
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SDPembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
Pembelajaran Operasi Hitung Perkalian & Pembagian Pecahan di SD
 
Materi pecahan
Materi pecahanMateri pecahan
Materi pecahan
 
Ppt matematika
Ppt matematikaPpt matematika
Ppt matematika
 
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MIMateri Pecahan Kelas 3 SD/MI
Materi Pecahan Kelas 3 SD/MI
 

Similar to MATEMATIKA SEKOLAH

Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMPPembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Tata
 
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
JejeJuhaeni
 
Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9
Iwan Sumantri
 
1 ppt tugas mtk smt 4
1 ppt tugas mtk smt 41 ppt tugas mtk smt 4
1 ppt tugas mtk smt 4
yulia94
 
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
Sheryl Canely
 

Similar to MATEMATIKA SEKOLAH (20)

Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
 
Tema 1 P923892424237928389232937293791.pptx
Tema 1 P923892424237928389232937293791.pptxTema 1 P923892424237928389232937293791.pptx
Tema 1 P923892424237928389232937293791.pptx
 
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMPPembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
 
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni SitumorangBab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
Bab 2 Operasi Hitung Pecahan.pptx oleh Etitawarni Situmorang
 
Bab 5 Bangun Ruang MATEMATIKA KELAS 5.pptx
Bab 5 Bangun Ruang MATEMATIKA KELAS 5.pptxBab 5 Bangun Ruang MATEMATIKA KELAS 5.pptx
Bab 5 Bangun Ruang MATEMATIKA KELAS 5.pptx
 
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptxBAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
BAB 2 BILANGAN RASIONAL.pptx
 
Rumus VB Pecahan
Rumus VB PecahanRumus VB Pecahan
Rumus VB Pecahan
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
Soal isian singkat osn matematika sd tingkat nasional 2018
 
Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9Soal matematika kelas 9
Soal matematika kelas 9
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 
Soal osk matematika smp 2011
Soal osk matematika smp 2011Soal osk matematika smp 2011
Soal osk matematika smp 2011
 
Modul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah MatematikaModul Pemecahan Masalah Matematika
Modul Pemecahan Masalah Matematika
 
1 ppt tugas mtk smt 4
1 ppt tugas mtk smt 41 ppt tugas mtk smt 4
1 ppt tugas mtk smt 4
 
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
Soal Osn Matematika smp tingkat kabupaten/kota tahun 2014
 
7 1
7 17 1
7 1
 
Dhyta
DhytaDhyta
Dhyta
 
Dhyta
DhytaDhyta
Dhyta
 

More from Dewi Rawani (6)

DESAIN PEMBELAJARAN MATERI LUAS BANGUN DATAR TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAK...
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI LUAS BANGUN DATAR TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAK...DESAIN PEMBELAJARAN MATERI LUAS BANGUN DATAR TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAK...
DESAIN PEMBELAJARAN MATERI LUAS BANGUN DATAR TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAK...
 
OPERASI BILANGAN BULAT
OPERASI BILANGAN BULATOPERASI BILANGAN BULAT
OPERASI BILANGAN BULAT
 
TANGRAM
TANGRAMTANGRAM
TANGRAM
 
CHICHEN ITZA USING GOOGLE EARTH
CHICHEN ITZA USING GOOGLE EARTHCHICHEN ITZA USING GOOGLE EARTH
CHICHEN ITZA USING GOOGLE EARTH
 
Materi balok
Materi balokMateri balok
Materi balok
 
Materi balok
Materi balokMateri balok
Materi balok
 

Recently uploaded

SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 

MATEMATIKA SEKOLAH

  • 1. MAKALAH MATEMATIKA SEKOLAH PENJUMLAHAN PECAHAN PADA KELAS VII SMP OLEH : DEWI RAWANI (06022681620017) DOSEN PENGAMPU : 1. DR. SOMAKIM, M.PD. 2. DR.ELY SUSANTI, M.PD. PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016
  • 2. I. BILANGAN PECAHAN A. Arti Pecahan Ada kalanya dalam kehidupan sehari-hari kita tidak cukup dengan bilangan bulat saja. Seperti pada masalah berikut. Bagaimana menyatakan: (a) banyak kue yang tersisa, (b) banyak air dalam gelas, (c) panjang potongan kain. Gambar 1. Potongan kue, gelas air, potongan kain Untuk menyatakan Gambar 1 kita perlu menggunakan bilangan pecahan. Dengan membagi menjadi bagian-bagian seperti pada Gambar 1, kita bisa menyatakan sebagai berikut. a. Pada Gambar (a) kue dibagi menjadi 4 bagian yang sama. Bagian yang tersisa adalah 3 bagian. Sehingga banyak kue adalah 3 dari 4 bagian kue atau 3 4 bagian kue. b. Pada Gambar (b) tinggi gelas dibagi menjadi 5 bagian yang sama. Tinggi air yang tersisa di dalam gelas adalah 3 dari 5 bagian. Sehingga banyak air adalah 3 5 gelas air. c. Pada Gambar (c) panjang kain dibagi menjadi 3 bagian yang sama. Panjang kain yang tersisa adalah 2 dari 3 bagian. Sehingga panjang kain yang tersisa adalah 2 3 potongan kain. Bilangan pecahan pada beberapa pernyataan di atas adalah untuk menyatakan bagian dari keseluruhan. Jika a dan b adalah bilangan bulat, dengan b ≠ 0 dan b > a, maka bilangan pecahan 𝑎 𝑏 merepresentasikan a bagian dari b bagian sebagai objek keseluruhannya, misal panjang, tinggi, luas, berat, volume, dan lain-lain. Pada bilangan pecahan 𝑎 𝑏 , a disebut pembilang, sedangkan b disebut penyebut. Ini merupakan contoh dari suatu bangun yang menunjukkan bagian yang berwarna biru sebagai pecahan.
  • 3. Tabel. 1 Ilustrasi Pecahan B. Penjumlahan Bilangan Pecahan Dengan menggunakan daerah yang diarsir pada pita, penjumlahan pecahan dapat dilustrasikan menggunakan pita pecahan berikut.
  • 4. Gambar 2. Pita pecahan Perhatikan bahwa 1 objek utuh (keseluruhan) pada pita pecahan tersusun dari 3 bagian yang sama (sepertigaan) 1 3 + 2 3 = 3 3 = 1 jadi 3 3 bermakna 3 bagian dari 3 bagian yang sama dan berarti 1objek utuh. Menentukan hasil penjumlahan pecahan disebut juga menyederhanakan pecahan. Jika pecahan-pecahan yang akan dijumlahkan memiliki penyebut yang berbeda, terlebih dahulu disamakan penyebutknya dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebutnya seperti contoh berikut ini. 2 5 + 1 2 = ⋯ Gambar 3. Pita Pecahan Untuk menjumlahkan kedua pecahan tersebut kita harus mengubah menjadi pecahan ekuivalen yang penyebutnya sama. Dalam hal ini penyebut-penyebutnya akan di samakan dengan menggunakan KPK. Perhatikan ilustrasi menggunakan pita pecahan berikut.
  • 5. Gambar 4. Pita Pecahan Perhatikan bahwa 1 objek utuh (keseluruhan) pada pita pecahan ini tersusun dari 10 bagian yang sama (sepersepuluhan). Jadi 2 5 + 1 2 = 4 10 + 5 10 = 9 10 9 10 bermakna 9 bagian yang sama dari 1 objek utuh (10 bagian yang sama). Permasalahan Pertama 1. Jika 𝑥 6 + 𝑥 7 = 20 21 , maka x + y adalah ......... a. 4 b. 6 b. 5 d. 8 Penyelesaian permasalahan pertama, 𝑥 6 + 𝑦 7 = 20 21 𝑥 6 + 𝑦 7 = 40 42 𝑥 6 + 𝑦 7 = 7𝑥 + 6𝑦 42 𝑥 6 + 𝑦 7 = 7(4) + 6(2) 42 Kelipatan 7 (7, 14, 21, 28, 35) Kelipatan 6 (6, 12, 18, 24, 30)
  • 6. Kelipatan 7 dan kelipatan 6 yang dapat memenuhi jumlah nilai x dan nilai y menjadi 40 adalah 28 dan 12. Sehingga nilai x dan nilai y adalah 4 dan 2 sehingga x + y = 4 + 2 = 6 (B) Pertanyaan 1 (Endah): Mengapa dalam mencari nilai x dan nilai y harus disamadengankan menjadi 40 42 , kenapa tidak langsung saja 20 21 ? Tanggapan: Karena ketika menemukan penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang berbeda, hal yang harus kita lakukan adalah menyamakan penyebutnya dengan menggunakan KPK dari penyebut-penyebut itu. sehingga penyebut dan pembilang 20 21 dikalikan sama-sama dengan 2 dan menjadi 40 42 . Permasalahan 2 1. Jika 1 𝑚 + 4 𝑛 = 1 12 , hitunglah m dan n adalah....... Tanggapan bersama: 1 𝑚 + 4 𝑛 = 1 12 1 𝑚 + 4 𝑛 = 𝑛 + 4𝑚 𝑚𝑛 𝑛+4𝑚 𝑚𝑛 = 1 12 − 1 4 + 4 12 = −12 +16 48 = 12 48 = 1 12 Sehingga nilai m = -4 dan nilai n = 12