SlideShare a Scribd company logo
RANGKUMAN BAB 1 
Kelompok Fibonacci
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.1
Membandingkan bilangan bulat 
Contoh : 
Diketahui 2 bilangan bulat A= 658478656 dan B= 6473263749, Bagaimana cara 
membandingkan kedua bilangan tersebut? Dan manakah bilangan yang lebih besar. 
Cara menjawab : 
Langkah-langkah : 
1. Pertama, lihat kedua bilangan tersebut, positif/negatif. 
2. Lalu lihat, terdiri dari berapa angka bilangan tersebut. 
3. Setelah itu lihat nilai angka paling depan dari kedua bilangan tersebut. 
4. Jika nilai kedua angka tersebut sama, maka lihat angka kedua. 
5. Pada dua bilangan di atas, nilai angkayang paling depan adalah A=6 dan B=6. Jadi 
nilai kedua angka tersebut sama. Maka lihat angka yang kedua, A=65 dan B=64. 
Jadi nilai angka dari kedua bilangan tersebut yang paling besar bilangan A. Maka 
jawabannya adalah bilangan A yang paling besar.
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.2
 Menjumlahkan bilangan bulat dan mengurangkan bilangan bulat. 
Contoh : 
 Penjumlahan Positif 
3+4= 
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
 Penjumlahan Negatif 
Contoh : 
4+(-4)= 
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 
 Pengurangan positif 
Contoh : 
5-4= 
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
 Pengurangan Negatif 
Contoh : 
2-(-4)= 
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.3
PERKALIAN BILANGAN BULAT 
Bangunan dengan 
tinggi lima lantai 
Setiap lantai 6 meter 
Penyelesaian 
5 x 6 
= 6 + 6 + 6 + 6 + 6 
= 30 meter
PEMBAGIAN BILANGAN BULAT 
Seorang dokter memberikan tiga jenis obat kepada seorang pasien 
Obat A diminum 3x sehari . Setelah tiga hari berturut-turut sang pasien harus beristirahat dan tidak 
Meminum obatnya selama 1 hari . Harga Rp 50.000,00 per butir 
Obat B diminum 2 kali sehari . Harga Rp 100.000,00 per butir 
Obat C diminum sekali sehari . Harga Rp 200.000,00 per butir 
Pasien sembuh jika meminum 100 butir obat B 
a. Dalam berapa hari pasien akan sembuh ? 
b. Berapa banyak obat a dan c agar pasien sembuh ? 
c. Berapa biaya si pasien untuk membeli obat yang diresepkan oleh dokter ?
PENYELESAIAN 
a. 50 hari 
Karena 100 : 2 = 50 
b. Obat A =120 Obat C = 50 
Cara mencari obat a 
50 x (3 x 3 – 3) 
= 50 x ( 9 – 3 ) 
= 50 x 6 
= 120 butir 
Cara mencari Obat c 
50 x 1 = 50 
c. Rp 25.400.000,00 
( 120 x 50.000 ) + ( 100 x 100.000 ) + (50 x 200.000 ) 
= 5.400.000 + 10.000.000 + 10.000.000 
= 25.400.000
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.4
FAKTOR DAN KELIPATAN 
 Faktor adalah hasil bagi suatu bilangan 
 Bilangan yang faktornya 1 dan bilangan itu sendiri disebut BILANGAN PRIMA 
 Kelipatan adalah hasil kali suatu bilangan
KELIPATAN 
Ada tiga lampu yaitu lampu a ,b & c 
Lampu a hidup 2 menit sekali dan hidup pada menit ke satu 
Lampu b hidup 3 menit sekali dan hidup 2 menit setelah lampu a hidup 
Lampu c hidup 5 menit sekali dan hidup 3 menit setelah lampu a hidup 
a. Pada menit keberapa ketiga lampu itu menyala pertama kalinya ? 
b. Pada menit keberapa ketiga lampua itu menyala kedua kalinya ? 
c. Pola ketiga lampu menyala bersama
PENYELESAIAN 
a. Pada menit ke 9 
Lampu a : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 
Lampu b : 3 , 6 , 9 
Lampu c : 4 , 9 
b. Pada menit ke 39 
Kpk dari 2 , 3 & 5 = 30 
c. 9 , 39 , 69 , 99 , 129 , …
FAKTOR PERSEKUTUAN 
Zainul , Ivan dan thohir mempunyai langganan bakso yang sama 
Zainul membeli bakso setiap 2 hari sekali , Ivan setiap 3 hari sekali , sedangkan thohir 5 hari sekali 
Tentukan setiap berapa hari mereka makan bakso bersama-sama !
PENYELESAIAN 
FPB dari 2 , 3 , 5 = 30 
Jadi mereka makan bakso bersama-sama setiap 30 hari sekali
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.5
Membandingkan bilangan pecahan 
 Cara membandingkan pecahan adalah: 
1.Kalikan pembilang Pecahan satu dikali 
penyebut pecahan dua,penyebut pecahan 
dua dikali pembilang pecahan satu 
Contoh : 
2/5...4/8 
(2 x 8)...(5 x 4) 
16...20 
16 < 20
2. Samakan penyebutnya . 
kita samakan penyabutnya dengan cara mencari 
kpk dari penyebutnya 
Contoh : 
2/5...4/8 
kita cari kpk dari 3 dan 7 
5 8 2 
5 4 2 
5 2 2 
5 1 5 
1 1 
kpk=2 X 2 X 2 X 5 = 40 
2/5= 40 : 5 X 2 = 16 : 16/40 
4/8= 40 : 8 X 4 = 20 : 20/40 
2/5<4/8
3.Dijadikan Persen/desimal. 
kita jadikan pecahan biasa/campuran 
menjadi persen/desimal 
Contoh: 
2/5...4/8 
2/5=2/5X20/20=40/100=40% 
4/9=4/8X12,5/12,5=50/100= 
50% 
40%<50% 
2/5<4/8
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.6
Ariq membeli telur ½ kg. Ternyata, ibu membutuhkan 2/5 kg 
telur lagi untuk membuat kue. 
 Berapa banyak telur yang akan dibuat kue? 
 Penyelesaian : 
 ½ + 2/5 
 Kita samakan penyebutnya dahulu menggunakan KPK dari 
penyebutnya sebelum menjumlahkan. 
 KPK dari 2 dan 5 adalah 10. jadi : 
 ½ jika penyebutnya dijadikan 10, maka dikalikan 5 
 Jika penyebut dikali 5, maka pembilang juga harus dikali 5.jadi 
5/10 
 begitu juga dengan 2/5, jadi 4/10
 Jadi 5/10 + 4/10 = 9/10 
 PITA PECAHAN DARI 5/10 + 4/10 = 
 5/10 + 
 4/10 
 = 
 9/10
 Ari membeli gula 6/10 kg 
 Tumpah di jalan 4/10 kg 
 Berapa sisa gula Ari? 
 Penyelesaian : 
 Karena penyebutnya sudah sama, kita 
hanyamengurangi penyebutnya 
 Jadi : 
6/10 – 4/10 = 2/10
 PITA PECAHAN dari 6/10 – 4/10 = 
 6/10 – 
 4/10 = 
 2/10
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.7
 PITA PECAHAN 
 CONTOH SOAL : 
 3 x 1/2 = 1 ½ 
 Proses penyelesaian
PENYELESAIAN PECAHAN PERKALIAN DAN 
PEMBAGIAN TANPA MENGGUNAKAN PITA PECAHAN 
1. 2/3 X 5/7 = 2 X 5 = 10 
= 3 X 7= 21 
2. 5/9 : 4/7 = 5/9 X 7/4 = 5 X 7 = 35 
= 9 X 4 = 36
SOAL PECAHAN BERBENTUK CERITA 
 SOAL 
 Seorang pemain sirkus akan 
mempertunjukan berjalan 
di atas tali yang 
panjangnya 10 m. sekali ia 
melangkah, ia dapat 
mencapai jarak ½ m 
,berapa langkah yg 
dibutuhkan untuk 
mencapai tali ? 
PROSES 
 1 langkah = ½ m 
 Jika 10 m berapa langkah? 
 Penyelesaian 
 10 : ½ = 10 x 2 = 20 m
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.8
SOAL 
Pada pelajara fisika pokok bahasan pengukuran 
di laboratorium, guru memberikan tugas kepada 6 
orang siswa untuk mengukur berat tepung yang 
telah tersedia pada masing masing meja siswa. 
Hasil pengukuran keenam orang siswa tersebut 
adalah: 0,2 gram, 2 gram, 0,55 gram, 10 gram, 2,4 
gram , dan 0,007 gram. Kemudian guru menyuruh 
salah seorang siswa menulis hasil pengukuran 
tersebut kedalam 1 lembar kertas.
Pertanyaan 1: Jika aturan pencatatan adalah hasil 
pengukuran yang diperoleh siswa dikurangi 
dengan 1 gram, bantulah siswa tersebut 
menuliskan hasil pengukuran keenam 
siswa tersebut! 
Pertanyaan 2:Tuliskanlah hasil pengukuran 
berat tepung tersebut ke dalam bentuk 
pecahan 
biasa (bukan pecahan desimal)!
Hasil pengukuran berat tepung sebelum masing-masing 
ukuran di kurang 1 gram 
adalah sebagai berikut. 
-Hasil pengukuran Siswa 1 adalah 0,2 gram. 
-Hasil pengukuran Siswa 2 adalah 2 gram. 
-Hasil pengukuran Siswa 3 adalah 0,55 gram. 
-Hasil pengukuran Siswa 4 adalah 10 gram. 
-Hasil pengukuran Siswa 5 adalah 2,4 gram. 
-Hasil pengukuran Siswa 6 adalah 0,007 gram. 
PENYELESAIAN PERTANYAAN 1 
Hasil pengukuran berat tepung setelah masing-masing 
ukuran di kurang 1 gram 
sebagai berikut. 
-Siswa 1 = –0,8 gram. 
-Siswa 2 = 21 gram 
-Siswa 3 = –0,45 gram. 
-Siswa 4 = 9 gram. 
-Siswa 5 = 1,4 gram. 
-Siswa 6 = -0,997 gram.
Penulisan hasil pengukuran berat tepung tersebut ke dalam 
bentuk pecahan biasa 
-siswa 1: -8/10 gram 
-siswa 2: 42/2 gram 
-siswa 3: -45/100 gram 
-siswa 4: 27/3 gram 
-siswa 5: 14/10 gram 
-siswa 6: -997/1000 gram
Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b ,a dan b bilangan 
bulat dan b bukan 0 
Bilangan apa yang dihasilkan jika 
A=0? 
A=B? 
A>B, a dan b memiliki faktor prima? 
A<B, a dan b memiliki faktor prima? 
A>B, a faktor dari b? 
A<B, a kelipatan dari b?
½ +¼ +1/8+1/16+... 
“+...” bermakna menjumlahkan terus dengan pola tertentu hingga tak 
hingga kali. 
Penyelesaian: 
Pertama, kita misalkan jumlah bilangan pecahan tersebut adalah x, 
kemudian kita 
tentukan pola penjumlahannya sebagai berikut: 
X= ½ +¼ +1/8+1/16+... 
Dengan memakai sifat distributif perkalian pada pecahan terhadap operasi 
penjumlahan diperoleh 
X= ½ + ½ ( ½ + ¼ +1/8+1/16+...) 
X= ½ + ½ x 
½ x= ½ 
X=1 
kita telah membahas bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dalam 
bentuk a/b, dengan 
a, bilangan bulat dan b≠ 0. Namun banyak bilangan yang tidak dapat 
dinyatakan 
dalam bentuk a/b, dengan a, b bilangan bulat dan b≠ 0. Seperti bilangan √3, 
√5, √7, dan sebagainya. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan bilangan 
irasional.
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
KEGIATAN 1.9
• Contoh 1.38 
Pola 
1 
Pola 
2 
Pola 
4 
Pola 
3 
• Tentukan banyak bola warna biru pada pola ke-10, 100, dan ke-n !
Pola 
1 
Pola 
2 
Pola 
4 
Pola 
3 
Banyak semua bola pada tiap 
pola : 
• Pola 1 = 1 x 2 
• Pola 2 = 2 x 3 
• Pola 3 = 3 x 4 
• Pola 4 = 4 x 5 
. 
. 
. 
• Pola 10 = 10 x 11 = 
110 
• Pola 100 = 100 x 101 = 10.100 
• Pola N = n x (n+1) 
Banyak bola biru pada tiap pola 
adalah setengah dari jumlah total, 
maka tiap pola memiliki bola biru 
sebanyak : 
• Pola 1 = 1 
• Pola 2 = 3 
. 
. 
. 
• Pola 10 = 55 
• Pola 100 = 5.050 
• Pola N = ½ x n x (n+1)
1.1 
1.9 
1.2 
1.3 
1.4 
1.5 
1.8 
1.7 
1.6 
end
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
nurwa ningsih
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
IsniMAULIA
 
Contoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategiContoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategi
umanbudi
 
MATEMATIKA SEKOLAH
MATEMATIKA SEKOLAHMATEMATIKA SEKOLAH
MATEMATIKA SEKOLAH
Dewi Rawani
 
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VIBelajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
Setiadji Sadewo
 
Cara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tigaCara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tiga
Wiji Trangkil
 
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
nurwa ningsih
 
Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1
share with me
 
Akar Pangkat Tiga
Akar Pangkat TigaAkar Pangkat Tiga
Akar Pangkat Tiga
Baron Jaya Santika
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Paul Aurel
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Iman Lukman
 
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpkMateri mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
Amir Net
 
Osn plk
Osn plkOsn plk
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAPRAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
resmifrawesti
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
I Gede Putu Suryawan (Wawan)
 
teknik menjawab upsr_matematik
teknik menjawab upsr_matematikteknik menjawab upsr_matematik
teknik menjawab upsr_matematik
ahmad shah
 

What's hot (18)

Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
Instrumen tes ulangan harian mengenal bentuk aljabar (kisi dan kartu soal)
 
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
Bahan ajar pertemuan 1,2,3,4
 
Contoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategiContoh penerapan strategi
Contoh penerapan strategi
 
Kelas6 mtk taofikhidayat
Kelas6 mtk taofikhidayatKelas6 mtk taofikhidayat
Kelas6 mtk taofikhidayat
 
MATEMATIKA SEKOLAH
MATEMATIKA SEKOLAHMATEMATIKA SEKOLAH
MATEMATIKA SEKOLAH
 
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VIBelajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
Belajar Matematika Itu Mudah Untuk SD/MI Kelas VI
 
Cara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tigaCara praktis akar pangkat tiga
Cara praktis akar pangkat tiga
 
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
Ulangan harian mengenal bentuk aljabar 3.5
 
Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1Soalan galus-set-1
Soalan galus-set-1
 
Akar Pangkat Tiga
Akar Pangkat TigaAkar Pangkat Tiga
Akar Pangkat Tiga
 
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3 Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
Cara perhitungan akar kuadarat dan akar pangkat 3
 
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
Mtk. kls 7_bab_1._bilangan_bulat_1
 
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpkMateri mtk kelas 5 sd fpb kpk
Materi mtk kelas 5 sd fpb kpk
 
Osn plk
Osn plkOsn plk
Osn plk
 
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAPRAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
RAHASIA PASANGAN BILANGAN GANJIL DAN BILANGAN GENAP
 
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPKPembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
Pembelajaran Bilangan Genap, Ganjil, Prima, Komposit dan FPB & KPK
 
teknik menjawab upsr_matematik
teknik menjawab upsr_matematikteknik menjawab upsr_matematik
teknik menjawab upsr_matematik
 
Pecahan
PecahanPecahan
Pecahan
 

Similar to Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya

Kertas 2 upsr 2019 (2)
Kertas 2 upsr 2019 (2)Kertas 2 upsr 2019 (2)
Kertas 2 upsr 2019 (2)
Shahrizaini Daniya
 
PPT-Statistika.pptx
PPT-Statistika.pptxPPT-Statistika.pptx
PPT-Statistika.pptx
NisaDwiKumalasari
 
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIANMATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
Weni Rahmaliyah Lidinillaah
 
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMPPembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Tata
 
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Kamarul Azrin
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaUmi Jauhar
 
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VIMatematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Setiadji Sadewo
 
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
Zul Majid
 
Matematika gemar berhitung
Matematika gemar berhitungMatematika gemar berhitung
Matematika gemar berhitungasih yuliana
 
Olimpiade sd kelas 5 6
Olimpiade sd kelas 5 6Olimpiade sd kelas 5 6
Olimpiade sd kelas 5 6
Sucipto Budiyono
 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
Aisyah Turidho
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
antiantika
 
Kisi-kisi SAS Matematika.pptx
Kisi-kisi SAS Matematika.pptxKisi-kisi SAS Matematika.pptx
Kisi-kisi SAS Matematika.pptx
GIBSMrIrwanto
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
Bilanganbulat
Vdika17
 
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Hadi Rubani
 
Matematika 6 sd - taofik hidayat
Matematika 6 sd  - taofik hidayatMatematika 6 sd  - taofik hidayat
Matematika 6 sd - taofik hidayat
primagraphology consulting
 
Bse kelas 6
Bse kelas 6Bse kelas 6
Bse kelas 6
Rusmaini Mini
 
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
sriwahyuningsih81
 
Barisan dan deret Update
Barisan dan deret UpdateBarisan dan deret Update
Barisan dan deret Update
acimulyana
 

Similar to Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya (20)

Kertas 2 upsr 2019 (2)
Kertas 2 upsr 2019 (2)Kertas 2 upsr 2019 (2)
Kertas 2 upsr 2019 (2)
 
PPT-Statistika.pptx
PPT-Statistika.pptxPPT-Statistika.pptx
PPT-Statistika.pptx
 
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIANMATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
MATEMATRIKS - TRIK PERKALIAN
 
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMPPembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
Pembahasan Ujian Nasional Matematika B SMP
 
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
 
Pecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat ceritaPecahan nota oll-wat cerita
Pecahan nota oll-wat cerita
 
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VIMatematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
Matematika 6 Gemar Berhitung Untuk SD/MI Kelas VI
 
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
Mate Kertas 2 Ubb Jun 09
 
Matematika gemar berhitung
Matematika gemar berhitungMatematika gemar berhitung
Matematika gemar berhitung
 
Olimpiade sd kelas 5 6
Olimpiade sd kelas 5 6Olimpiade sd kelas 5 6
Olimpiade sd kelas 5 6
 
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
lkpd prosedural operasi bentuk aljabar (aisyah turidho)
 
Statistika dasar
Statistika dasarStatistika dasar
Statistika dasar
 
Kisi-kisi SAS Matematika.pptx
Kisi-kisi SAS Matematika.pptxKisi-kisi SAS Matematika.pptx
Kisi-kisi SAS Matematika.pptx
 
Bilanganbulat
BilanganbulatBilanganbulat
Bilanganbulat
 
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
Pelbagai strategi terkini 16 mei 2013
 
Matematika 6 sd - taofik hidayat
Matematika 6 sd  - taofik hidayatMatematika 6 sd  - taofik hidayat
Matematika 6 sd - taofik hidayat
 
Bse kelas 6
Bse kelas 6Bse kelas 6
Bse kelas 6
 
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
Kelas6 belajar matematika_itu_mudah_868
 
Barisan dan deret Update
Barisan dan deret UpdateBarisan dan deret Update
Barisan dan deret Update
 
Dhyta
DhytaDhyta
Dhyta
 

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
niswati10
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Andre664723
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
IrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
Pembelajaran Ekosistem Kelas 5 Semester 1
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdfMakalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
Makalah Hukum Lingkungan Urgensi Kebijakan TAPERA .pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptxmodul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
modul 1.4 Desiminasi-Budaya-Positif.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 

Matematika bab 1 kelas 7 d spensa surabaya

  • 1. RANGKUMAN BAB 1 Kelompok Fibonacci
  • 2. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 4. Membandingkan bilangan bulat Contoh : Diketahui 2 bilangan bulat A= 658478656 dan B= 6473263749, Bagaimana cara membandingkan kedua bilangan tersebut? Dan manakah bilangan yang lebih besar. Cara menjawab : Langkah-langkah : 1. Pertama, lihat kedua bilangan tersebut, positif/negatif. 2. Lalu lihat, terdiri dari berapa angka bilangan tersebut. 3. Setelah itu lihat nilai angka paling depan dari kedua bilangan tersebut. 4. Jika nilai kedua angka tersebut sama, maka lihat angka kedua. 5. Pada dua bilangan di atas, nilai angkayang paling depan adalah A=6 dan B=6. Jadi nilai kedua angka tersebut sama. Maka lihat angka yang kedua, A=65 dan B=64. Jadi nilai angka dari kedua bilangan tersebut yang paling besar bilangan A. Maka jawabannya adalah bilangan A yang paling besar.
  • 5. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 7.  Menjumlahkan bilangan bulat dan mengurangkan bilangan bulat. Contoh :  Penjumlahan Positif 3+4= -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
  • 8.  Penjumlahan Negatif Contoh : 4+(-4)= -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7  Pengurangan positif Contoh : 5-4= -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
  • 9.  Pengurangan Negatif Contoh : 2-(-4)= -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
  • 10. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 12. PERKALIAN BILANGAN BULAT Bangunan dengan tinggi lima lantai Setiap lantai 6 meter Penyelesaian 5 x 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 30 meter
  • 13. PEMBAGIAN BILANGAN BULAT Seorang dokter memberikan tiga jenis obat kepada seorang pasien Obat A diminum 3x sehari . Setelah tiga hari berturut-turut sang pasien harus beristirahat dan tidak Meminum obatnya selama 1 hari . Harga Rp 50.000,00 per butir Obat B diminum 2 kali sehari . Harga Rp 100.000,00 per butir Obat C diminum sekali sehari . Harga Rp 200.000,00 per butir Pasien sembuh jika meminum 100 butir obat B a. Dalam berapa hari pasien akan sembuh ? b. Berapa banyak obat a dan c agar pasien sembuh ? c. Berapa biaya si pasien untuk membeli obat yang diresepkan oleh dokter ?
  • 14. PENYELESAIAN a. 50 hari Karena 100 : 2 = 50 b. Obat A =120 Obat C = 50 Cara mencari obat a 50 x (3 x 3 – 3) = 50 x ( 9 – 3 ) = 50 x 6 = 120 butir Cara mencari Obat c 50 x 1 = 50 c. Rp 25.400.000,00 ( 120 x 50.000 ) + ( 100 x 100.000 ) + (50 x 200.000 ) = 5.400.000 + 10.000.000 + 10.000.000 = 25.400.000
  • 15. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 17. FAKTOR DAN KELIPATAN  Faktor adalah hasil bagi suatu bilangan  Bilangan yang faktornya 1 dan bilangan itu sendiri disebut BILANGAN PRIMA  Kelipatan adalah hasil kali suatu bilangan
  • 18. KELIPATAN Ada tiga lampu yaitu lampu a ,b & c Lampu a hidup 2 menit sekali dan hidup pada menit ke satu Lampu b hidup 3 menit sekali dan hidup 2 menit setelah lampu a hidup Lampu c hidup 5 menit sekali dan hidup 3 menit setelah lampu a hidup a. Pada menit keberapa ketiga lampu itu menyala pertama kalinya ? b. Pada menit keberapa ketiga lampua itu menyala kedua kalinya ? c. Pola ketiga lampu menyala bersama
  • 19. PENYELESAIAN a. Pada menit ke 9 Lampu a : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 Lampu b : 3 , 6 , 9 Lampu c : 4 , 9 b. Pada menit ke 39 Kpk dari 2 , 3 & 5 = 30 c. 9 , 39 , 69 , 99 , 129 , …
  • 20. FAKTOR PERSEKUTUAN Zainul , Ivan dan thohir mempunyai langganan bakso yang sama Zainul membeli bakso setiap 2 hari sekali , Ivan setiap 3 hari sekali , sedangkan thohir 5 hari sekali Tentukan setiap berapa hari mereka makan bakso bersama-sama !
  • 21. PENYELESAIAN FPB dari 2 , 3 , 5 = 30 Jadi mereka makan bakso bersama-sama setiap 30 hari sekali
  • 22. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 24. Membandingkan bilangan pecahan  Cara membandingkan pecahan adalah: 1.Kalikan pembilang Pecahan satu dikali penyebut pecahan dua,penyebut pecahan dua dikali pembilang pecahan satu Contoh : 2/5...4/8 (2 x 8)...(5 x 4) 16...20 16 < 20
  • 25. 2. Samakan penyebutnya . kita samakan penyabutnya dengan cara mencari kpk dari penyebutnya Contoh : 2/5...4/8 kita cari kpk dari 3 dan 7 5 8 2 5 4 2 5 2 2 5 1 5 1 1 kpk=2 X 2 X 2 X 5 = 40 2/5= 40 : 5 X 2 = 16 : 16/40 4/8= 40 : 8 X 4 = 20 : 20/40 2/5<4/8
  • 26. 3.Dijadikan Persen/desimal. kita jadikan pecahan biasa/campuran menjadi persen/desimal Contoh: 2/5...4/8 2/5=2/5X20/20=40/100=40% 4/9=4/8X12,5/12,5=50/100= 50% 40%<50% 2/5<4/8
  • 27. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 29. Ariq membeli telur ½ kg. Ternyata, ibu membutuhkan 2/5 kg telur lagi untuk membuat kue.  Berapa banyak telur yang akan dibuat kue?  Penyelesaian :  ½ + 2/5  Kita samakan penyebutnya dahulu menggunakan KPK dari penyebutnya sebelum menjumlahkan.  KPK dari 2 dan 5 adalah 10. jadi :  ½ jika penyebutnya dijadikan 10, maka dikalikan 5  Jika penyebut dikali 5, maka pembilang juga harus dikali 5.jadi 5/10  begitu juga dengan 2/5, jadi 4/10
  • 30.  Jadi 5/10 + 4/10 = 9/10  PITA PECAHAN DARI 5/10 + 4/10 =  5/10 +  4/10  =  9/10
  • 31.  Ari membeli gula 6/10 kg  Tumpah di jalan 4/10 kg  Berapa sisa gula Ari?  Penyelesaian :  Karena penyebutnya sudah sama, kita hanyamengurangi penyebutnya  Jadi : 6/10 – 4/10 = 2/10
  • 32.  PITA PECAHAN dari 6/10 – 4/10 =  6/10 –  4/10 =  2/10
  • 33. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 35.  PITA PECAHAN  CONTOH SOAL :  3 x 1/2 = 1 ½  Proses penyelesaian
  • 36. PENYELESAIAN PECAHAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN TANPA MENGGUNAKAN PITA PECAHAN 1. 2/3 X 5/7 = 2 X 5 = 10 = 3 X 7= 21 2. 5/9 : 4/7 = 5/9 X 7/4 = 5 X 7 = 35 = 9 X 4 = 36
  • 37. SOAL PECAHAN BERBENTUK CERITA  SOAL  Seorang pemain sirkus akan mempertunjukan berjalan di atas tali yang panjangnya 10 m. sekali ia melangkah, ia dapat mencapai jarak ½ m ,berapa langkah yg dibutuhkan untuk mencapai tali ? PROSES  1 langkah = ½ m  Jika 10 m berapa langkah?  Penyelesaian  10 : ½ = 10 x 2 = 20 m
  • 38. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 40. SOAL Pada pelajara fisika pokok bahasan pengukuran di laboratorium, guru memberikan tugas kepada 6 orang siswa untuk mengukur berat tepung yang telah tersedia pada masing masing meja siswa. Hasil pengukuran keenam orang siswa tersebut adalah: 0,2 gram, 2 gram, 0,55 gram, 10 gram, 2,4 gram , dan 0,007 gram. Kemudian guru menyuruh salah seorang siswa menulis hasil pengukuran tersebut kedalam 1 lembar kertas.
  • 41. Pertanyaan 1: Jika aturan pencatatan adalah hasil pengukuran yang diperoleh siswa dikurangi dengan 1 gram, bantulah siswa tersebut menuliskan hasil pengukuran keenam siswa tersebut! Pertanyaan 2:Tuliskanlah hasil pengukuran berat tepung tersebut ke dalam bentuk pecahan biasa (bukan pecahan desimal)!
  • 42. Hasil pengukuran berat tepung sebelum masing-masing ukuran di kurang 1 gram adalah sebagai berikut. -Hasil pengukuran Siswa 1 adalah 0,2 gram. -Hasil pengukuran Siswa 2 adalah 2 gram. -Hasil pengukuran Siswa 3 adalah 0,55 gram. -Hasil pengukuran Siswa 4 adalah 10 gram. -Hasil pengukuran Siswa 5 adalah 2,4 gram. -Hasil pengukuran Siswa 6 adalah 0,007 gram. PENYELESAIAN PERTANYAAN 1 Hasil pengukuran berat tepung setelah masing-masing ukuran di kurang 1 gram sebagai berikut. -Siswa 1 = –0,8 gram. -Siswa 2 = 21 gram -Siswa 3 = –0,45 gram. -Siswa 4 = 9 gram. -Siswa 5 = 1,4 gram. -Siswa 6 = -0,997 gram.
  • 43. Penulisan hasil pengukuran berat tepung tersebut ke dalam bentuk pecahan biasa -siswa 1: -8/10 gram -siswa 2: 42/2 gram -siswa 3: -45/100 gram -siswa 4: 27/3 gram -siswa 5: 14/10 gram -siswa 6: -997/1000 gram
  • 44. Bilangan rasional adalah suatu bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b ,a dan b bilangan bulat dan b bukan 0 Bilangan apa yang dihasilkan jika A=0? A=B? A>B, a dan b memiliki faktor prima? A<B, a dan b memiliki faktor prima? A>B, a faktor dari b? A<B, a kelipatan dari b?
  • 45. ½ +¼ +1/8+1/16+... “+...” bermakna menjumlahkan terus dengan pola tertentu hingga tak hingga kali. Penyelesaian: Pertama, kita misalkan jumlah bilangan pecahan tersebut adalah x, kemudian kita tentukan pola penjumlahannya sebagai berikut: X= ½ +¼ +1/8+1/16+... Dengan memakai sifat distributif perkalian pada pecahan terhadap operasi penjumlahan diperoleh X= ½ + ½ ( ½ + ¼ +1/8+1/16+...) X= ½ + ½ x ½ x= ½ X=1 kita telah membahas bilangan-bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a, bilangan bulat dan b≠ 0. Namun banyak bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk a/b, dengan a, b bilangan bulat dan b≠ 0. Seperti bilangan √3, √5, √7, dan sebagainya. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan bilangan irasional.
  • 46. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end
  • 48. • Contoh 1.38 Pola 1 Pola 2 Pola 4 Pola 3 • Tentukan banyak bola warna biru pada pola ke-10, 100, dan ke-n !
  • 49. Pola 1 Pola 2 Pola 4 Pola 3 Banyak semua bola pada tiap pola : • Pola 1 = 1 x 2 • Pola 2 = 2 x 3 • Pola 3 = 3 x 4 • Pola 4 = 4 x 5 . . . • Pola 10 = 10 x 11 = 110 • Pola 100 = 100 x 101 = 10.100 • Pola N = n x (n+1) Banyak bola biru pada tiap pola adalah setengah dari jumlah total, maka tiap pola memiliki bola biru sebanyak : • Pola 1 = 1 • Pola 2 = 3 . . . • Pola 10 = 55 • Pola 100 = 5.050 • Pola N = ½ x n x (n+1)
  • 50. 1.1 1.9 1.2 1.3 1.4 1.5 1.8 1.7 1.6 end