SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
SALAM KENAL ANAK-ANAK SEMUA
SELAMAT DATANG DI SMAN 1 RANTAU BAYUR
PROFIL
NAMA : M. JUARI, S.Pd., M.M., M.Pd
TTL : MUSI BANYUASIN, 21/5/1968
ALAMAT : JL. JEND. SUDIRMAN LRG.
LIMAS KM. 4 RT 29 NOMOR 2112
PALEMBANG
HOBI : CATUR, TENIS MEJA
BAB 1
KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS, SINKRONIK,
RUANG, DAN WAKTU DALAM SEJARAH
A. Pengertian Sejarah
Secara etimologis kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang
berarti pohon. Bentuk
pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari
dinasti tertentu, dan jika kita perhatikan skema dari silsilah itu akan menyerupai
bentuk pohon yang dibalik.
Kata syajaratun kemudian digunakan dalam bahasa Melayu dengan
penyebutannya berubah menjadi syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya
dengan sejarah. Kata sejarah disini masih dalam
arti semula, yaitu silsilah atau keturunan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi tentang sejarah
sebagai berikut:
(1)asal usul, keturunan, atau silsilah;
(2)kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat,
tambo;
(3)pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa yang telah lampau.
Sejarah dalam bahasa Inggris disebut dengan history, yang berasal dari
bahasa Yunani istoria
yang berarti informasi atau pencarian. New American Encyclopedia
menyebutkan bahwa sejarah
meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
Pengertian sejarah menurut para ahli diantaranya sebagai berikut.
• Herodotus (484-425 SM) seorang filsuf dan sejarawan pertama yang berasal dari
Yunani yang juga disebut sebagai Bapak Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak
berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak
melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu
sendiri.
• Ibnu Khaldun (1332-1406 M) mendefinisikan bahwa sejarah adalah catatan tentang
manusia dan peradabannya dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan
segala sebab dan akibatnya.
• R.G. Collingwood (1889-1943) mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang
hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa yang lampau.
• Sartono Kartodirdjo (1921-2007), menurut beliau, pada hakikatnya sejarah dibatasi oleh
dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah yang objektif
adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian atau peristiwa itu sendiri, sedangkan
sejarah subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh
sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa.
• R. Mohammad Ali, sejarawan Indonesia, mendefinisikan sejarah sebagai berikut.
1) Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan
yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita.
2) Cerita tentang perubahan perubahan itu sendiri.
3) Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan, peristiwa, kejadian
yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau.
• Muhammad Yamin (1903-1962), memberikan definisi bahwa sejarah sebagai ilmu
pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari berbagai peristiwa yang dapat
dibuktikan.
Berdasarkan semua definisi sebelumnya, dapat disimpulkan pengertian sejarah, yaitu
B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah
Dalam sejarah terdapat tiga unsur penting, yaitu manusia, ruang, dan waktu.
Dalam semua peristiwa atau kejadian, manusia adalah pelaku dari semuanya. Peran
manusia sangat menentukan dalam setiap peristiwa sehingga setiap kejadian tentang
peristiwa akan selalu melibatkan manusia di dalamnya. Sejarah yang kita jadikan
pengetahuan atau sebagai bahan kajian adalah sejarahnya manusia.
Peristiwa ataupun kejadian dari masa lalu yang selalu berlangsung dalam
batasan ruang atau tempat tertentu, unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya
peristiwa akan memberikan gambaran jelas bagi kita bahwa peristiwa itu memang ada
dan nyata.
Waktu akan menjadi batasan dari setiap peristiwa yang telah terjadi, perjalanan
hidup manusia, atau sejarah manusia tidak terlepas dari waktu. Konsep waktu dalam
sejarah meliputi dua hal, yaitu (1) proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam
batasan waktu tertentu, dan (2) kesatuan kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa
yang lampau, sekarang, dan masa yang akan datang (the past, the present, and the
future).
C. Konsep Diakronik atau Kronologi dalam Sejarah
Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia
dan chronoss. Dia
mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti
waktu. Jadi, diakronik
berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan waktu. Jika
dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut
adalah peristiwa atau kejadian.
Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss
dan logos. Chronoss artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi,
Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi
dari peristiwa- peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu.
Periodisasi dalam sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan
tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling
keterhubungannya dalam berbagai aspek. Periodisasi dalam sejarah dapat dilakukan
dengan banyak klasifikasi berdasarkan sejumlah aspek dalam kehidupan manusia,
seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan kepercayaan, ekonomi,
dan sosial budaya. Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem
mata pencarian hidup dalam sejarah Indonesia.
• Masa berburu dan meramu.
• Masa bercocok tanam.
• Masa bercocok tanam tingkat lanjut.
• Masa perundagian.
Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang
keadaan masyarakat, sistem politik, ekonomi, agama, dan kepercayaan suatu kerajaan
digunakan pembabalan berdasarkan urutan dinasti, seperti yang terdapat pada sejarah
bangsa-bangsa di Asia. Di Asia pada umumnya kedudukan raja dianggap penting
dalam masyarakat, seperti contoh berikut ini.
Dinasti yang pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan
pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha hingga pengaruh Islam adalah
sebagai berikut.
• Dinasti (Wangsya) Sanjaya (732-850 M).
• Dinasti Syailendra (750-900 M).
• Dinasti Isyana (900-1222 M).
• Dinasti Girindra (1222-1478 M).
• Dinasti Demak (1521-1568 M).
• Dinasti Pajang (1568-1600 M).
Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan
memudahkan kita untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis.
Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan:
• perkembangan manusia dari waktu ke waktu,
• kesinambungan antarperiode,
• kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan
• perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periode berikutnya.
Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut.
• Masa praaksara.
• Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha.
• Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam.
• Masa kekuasaan kolonialisme Barat.
• Masa pendudukan Jepang.
• Masa Revolusi.
• Masa Orde Lama.
• Masa Orde Baru.
• Masa reformasi.
Dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik. Kronik adalah catatan
peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang
ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu. Mereka pada
umumnya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan
mengesankan yang mereka temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Kronik sejarah Indonesia banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta Cina
yang banyak berdatangan ke Nusantara untuk berbagai kepentingan. Kronik tentang
Nusantara yang banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta adalah ketika Cina
diperintah oleh sejumlah dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang, dan Ming, dan juga
oleh para musafir serta pendeta yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang
yang mereka buat, kita dapat mengetahui, atau paling tidak memiliki gambaran, tentang
bagaimana kondisi masyarakat Nusantara di suatu tempat pada masa yang lalu. Namun,
untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang masa lalu, diperlukan banyak sumber
lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.
D. Konsep Sinkronik dalam sejarah
Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan,
dan chronoss yang
berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan
sebagai segala sesuatu
yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah
secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada
masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan
bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji,
pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu.
Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
 Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
 Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
 Bersifat horizontal.
 Tidak ada konsep perbandingan.
 Cakupan kajian lebih sempit.
 Kajiannya sangat sistematis.
 Sifat kajian lebih serius dan mendalam.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian
yang lebih menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah
peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seseorang sejarawan
ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang
E. Cara Berpikir Kronologis dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah
Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah
secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan
memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah
dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan
makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari,
konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin
memecahkan masalah.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam
mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu
tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga
mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian
menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya
menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Sebagai
contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir
holistik kita akan mulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana
terjadinya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha usaha yang telah dilakukan untuk
mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu,
kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita
dapat mencegah sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak
kita inginkan.

More Related Content

Similar to MATERI KELAS 10.pptx

Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.ppt
Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.pptMateri 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.ppt
Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.pptDinaNurArafat
 
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Rahman Klu
 
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxBerfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxMuhammadIswin3
 
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxBAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxmumuajah
 
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian SejarahPPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarahmustaqim rois
 
1.1 potongan materi ppg
1.1 potongan materi ppg1.1 potongan materi ppg
1.1 potongan materi ppgsmknetura
 
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxBab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxHendrianaHendriana
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahKHartoko
 
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptxEdiPurnomo70
 
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1Nor Amira
 
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikKemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikGungun Misbah Gunawan
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxArmanMahbub2
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Mitha Ye Es
 
MODUL 10.1 MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdf
MODUL 10.1  MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdfMODUL 10.1  MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdf
MODUL 10.1 MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdfFransiskusXaveriusKa1
 
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu Irma Suryani
 
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxBerfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxRiyadiyadi10
 
Bab 1 Sejarah dan Manusia
Bab 1 Sejarah dan ManusiaBab 1 Sejarah dan Manusia
Bab 1 Sejarah dan ManusiaShirozu
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxagustrianto10
 
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Uchiha Rizal
 

Similar to MATERI KELAS 10.pptx (20)

Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.ppt
Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.pptMateri 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.ppt
Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.ppt
 
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
 
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxBerfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
 
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptxBAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
BAB 1-KLS X SEJARAH INDONESIA.pptx
 
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian SejarahPPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
PPT Sejarah Indonesia Kelas X - Pengertian Sejarah
 
1.1 potongan materi ppg
1.1 potongan materi ppg1.1 potongan materi ppg
1.1 potongan materi ppg
 
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptxBab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
Bab 1 Pengantar Ilmu Sejarah.pptx
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
 
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx
1. CARA BERPIKIR SEJARAH.pptx
 
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
pengertian-sejarah-dan-metode-sejarah-peradaban-islam1
 
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronikKemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
Kemampuan berpikir diakronis dan sinkronik
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
MODUL 10.1 MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdf
MODUL 10.1  MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdfMODUL 10.1  MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdf
MODUL 10.1 MATERI AJAR CARA BERPIKIR SEJARAH FASE E.pdf
 
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu Bab 2 sejarah sebagai ilmu
Bab 2 sejarah sebagai ilmu
 
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptxBerfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
Berfikir_Sejarah_Diakronis_dan_Sinkronis.pptx
 
Bab 1 Sejarah dan Manusia
Bab 1 Sejarah dan ManusiaBab 1 Sejarah dan Manusia
Bab 1 Sejarah dan Manusia
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
 
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
Presentasisejarahxipa1 130917072813-phpapp02-000
 

More from devvypertiwi

Jurnal Guru Mengajar.doc
Jurnal Guru Mengajar.docJurnal Guru Mengajar.doc
Jurnal Guru Mengajar.docdevvypertiwi
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdfdevvypertiwi
 
SOAL KELAS 10.pptx
SOAL KELAS 10.pptxSOAL KELAS 10.pptx
SOAL KELAS 10.pptxdevvypertiwi
 
SOAL KELAS 11.pptx
SOAL KELAS 11.pptxSOAL KELAS 11.pptx
SOAL KELAS 11.pptxdevvypertiwi
 
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docx
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docxKEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docx
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docxdevvypertiwi
 
DATA SISWA MEMBAW AHP.docx
DATA SISWA MEMBAW AHP.docxDATA SISWA MEMBAW AHP.docx
DATA SISWA MEMBAW AHP.docxdevvypertiwi
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxdevvypertiwi
 
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdf
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdfATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdf
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdfdevvypertiwi
 
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptx
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptxKELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptx
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptxdevvypertiwi
 
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...devvypertiwi
 
SOAL KELAS 12.pptx
SOAL KELAS 12.pptxSOAL KELAS 12.pptx
SOAL KELAS 12.pptxdevvypertiwi
 
11. Program Semester.docx
11. Program Semester.docx11. Program Semester.docx
11. Program Semester.docxdevvypertiwi
 
[3] Penetapan IPK.doc
[3] Penetapan IPK.doc[3] Penetapan IPK.doc
[3] Penetapan IPK.docdevvypertiwi
 

More from devvypertiwi (18)

PPT KELAS XII.ppt
PPT KELAS XII.pptPPT KELAS XII.ppt
PPT KELAS XII.ppt
 
MODUL AJAR 2.pdf
MODUL AJAR 2.pdfMODUL AJAR 2.pdf
MODUL AJAR 2.pdf
 
MODUL AJAR 6.pdf
MODUL AJAR 6.pdfMODUL AJAR 6.pdf
MODUL AJAR 6.pdf
 
PPT KELAS XII.ppt
PPT KELAS XII.pptPPT KELAS XII.ppt
PPT KELAS XII.ppt
 
Jurnal Guru Mengajar.doc
Jurnal Guru Mengajar.docJurnal Guru Mengajar.doc
Jurnal Guru Mengajar.doc
 
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
2. Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pdf
 
SOAL KELAS 10.pptx
SOAL KELAS 10.pptxSOAL KELAS 10.pptx
SOAL KELAS 10.pptx
 
SOAL KELAS 11.pptx
SOAL KELAS 11.pptxSOAL KELAS 11.pptx
SOAL KELAS 11.pptx
 
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docx
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docxKEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docx
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA.docx
 
DATA SISWA MEMBAW AHP.docx
DATA SISWA MEMBAW AHP.docxDATA SISWA MEMBAW AHP.docx
DATA SISWA MEMBAW AHP.docx
 
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docxKELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
KELAS 11 (KEBANGKITAN HEROISME DAN KESADARAN KEBANGSAAN).docx
 
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdf
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdfATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdf
ATP FASE E KELAS XI PAK LILIK.pdf
 
PPT KELAS XI.ppt
PPT KELAS XI.pptPPT KELAS XI.ppt
PPT KELAS XI.ppt
 
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptx
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptxKELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptx
KELAS 10 (MATERI EKONOMI).pptx
 
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
KELAS 12 (PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA D...
 
SOAL KELAS 12.pptx
SOAL KELAS 12.pptxSOAL KELAS 12.pptx
SOAL KELAS 12.pptx
 
11. Program Semester.docx
11. Program Semester.docx11. Program Semester.docx
11. Program Semester.docx
 
[3] Penetapan IPK.doc
[3] Penetapan IPK.doc[3] Penetapan IPK.doc
[3] Penetapan IPK.doc
 

Recently uploaded

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

MATERI KELAS 10.pptx

  • 1.
  • 2. SALAM KENAL ANAK-ANAK SEMUA SELAMAT DATANG DI SMAN 1 RANTAU BAYUR
  • 3. PROFIL NAMA : M. JUARI, S.Pd., M.M., M.Pd TTL : MUSI BANYUASIN, 21/5/1968 ALAMAT : JL. JEND. SUDIRMAN LRG. LIMAS KM. 4 RT 29 NOMOR 2112 PALEMBANG HOBI : CATUR, TENIS MEJA
  • 4. BAB 1 KONSEP BERPIKIR KRONOLOGIS, SINKRONIK, RUANG, DAN WAKTU DALAM SEJARAH A. Pengertian Sejarah Secara etimologis kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berarti pohon. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari silsilah keluarga raja dari dinasti tertentu, dan jika kita perhatikan skema dari silsilah itu akan menyerupai bentuk pohon yang dibalik. Kata syajaratun kemudian digunakan dalam bahasa Melayu dengan penyebutannya berubah menjadi syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya dengan sejarah. Kata sejarah disini masih dalam arti semula, yaitu silsilah atau keturunan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan definisi tentang sejarah sebagai berikut: (1)asal usul, keturunan, atau silsilah; (2)kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tambo; (3)pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau. Sejarah dalam bahasa Inggris disebut dengan history, yang berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti informasi atau pencarian. New American Encyclopedia menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
  • 5. Pengertian sejarah menurut para ahli diantaranya sebagai berikut. • Herodotus (484-425 SM) seorang filsuf dan sejarawan pertama yang berasal dari Yunani yang juga disebut sebagai Bapak Sejarah. Ia mengatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak melingkar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri. • Ibnu Khaldun (1332-1406 M) mendefinisikan bahwa sejarah adalah catatan tentang manusia dan peradabannya dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya. • R.G. Collingwood (1889-1943) mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa yang lampau. • Sartono Kartodirdjo (1921-2007), menurut beliau, pada hakikatnya sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah yang objektif adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian atau peristiwa itu sendiri, sedangkan sejarah subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa. • R. Mohammad Ali, sejarawan Indonesia, mendefinisikan sejarah sebagai berikut. 1) Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita. 2) Cerita tentang perubahan perubahan itu sendiri. 3) Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan, peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau. • Muhammad Yamin (1903-1962), memberikan definisi bahwa sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari berbagai peristiwa yang dapat dibuktikan. Berdasarkan semua definisi sebelumnya, dapat disimpulkan pengertian sejarah, yaitu
  • 6. B. Konsep Manusia, Ruang, dan Waktu dalam Sejarah Dalam sejarah terdapat tiga unsur penting, yaitu manusia, ruang, dan waktu. Dalam semua peristiwa atau kejadian, manusia adalah pelaku dari semuanya. Peran manusia sangat menentukan dalam setiap peristiwa sehingga setiap kejadian tentang peristiwa akan selalu melibatkan manusia di dalamnya. Sejarah yang kita jadikan pengetahuan atau sebagai bahan kajian adalah sejarahnya manusia. Peristiwa ataupun kejadian dari masa lalu yang selalu berlangsung dalam batasan ruang atau tempat tertentu, unsur ruang yang menjadi tempat terjadinya peristiwa akan memberikan gambaran jelas bagi kita bahwa peristiwa itu memang ada dan nyata. Waktu akan menjadi batasan dari setiap peristiwa yang telah terjadi, perjalanan hidup manusia, atau sejarah manusia tidak terlepas dari waktu. Konsep waktu dalam sejarah meliputi dua hal, yaitu (1) proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu, dan (2) kesatuan kelangsungan waktu, yaitu waktu pada masa yang lampau, sekarang, dan masa yang akan datang (the past, the present, and the future). C. Konsep Diakronik atau Kronologi dalam Sejarah Secara etimologis kata diakronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss. Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chronoss berarti waktu. Jadi, diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui dalam dalam batasan waktu. Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian. Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos. Chronoss artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi,
  • 7. Sejarah juga mengenal istilah periodisasi, yang bertugas membuat klasifikasi dari peristiwa- peristiwa sejarah dalam tahap-tahap dan pembabakan tertentu. Periodisasi dalam sejarah diperlukan karena penting bagi kita agar dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa yang telah terjadi dan saling keterhubungannya dalam berbagai aspek. Periodisasi dalam sejarah dapat dilakukan dengan banyak klasifikasi berdasarkan sejumlah aspek dalam kehidupan manusia, seperti perkembangan sistem politik, pemerintahan, agama dan kepercayaan, ekonomi, dan sosial budaya. Contoh berikut adalah periodisasi yang dibuat berdasarkan sistem mata pencarian hidup dalam sejarah Indonesia. • Masa berburu dan meramu. • Masa bercocok tanam. • Masa bercocok tanam tingkat lanjut. • Masa perundagian. Periodisasi yang banyak digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan masyarakat, sistem politik, ekonomi, agama, dan kepercayaan suatu kerajaan digunakan pembabalan berdasarkan urutan dinasti, seperti yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia. Di Asia pada umumnya kedudukan raja dianggap penting dalam masyarakat, seperti contoh berikut ini. Dinasti yang pernah memerintah Jawa dari masa perkembangan pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha hingga pengaruh Islam adalah sebagai berikut. • Dinasti (Wangsya) Sanjaya (732-850 M). • Dinasti Syailendra (750-900 M). • Dinasti Isyana (900-1222 M). • Dinasti Girindra (1222-1478 M). • Dinasti Demak (1521-1568 M). • Dinasti Pajang (1568-1600 M).
  • 8. Periodisasi bertujuan membuat klasifikasi dalam sejarah sehingga akan memudahkan kita untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah secara kronologis. Melalui periodisasi, kita menjadi mudah untuk memahami hal-hal yang terkait dengan: • perkembangan manusia dari waktu ke waktu, • kesinambungan antarperiode, • kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang, dan • perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periode berikutnya. Periodisasi sejarah Indonesia adalah sebagai berikut. • Masa praaksara. • Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. • Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam. • Masa kekuasaan kolonialisme Barat. • Masa pendudukan Jepang. • Masa Revolusi. • Masa Orde Lama. • Masa Orde Baru. • Masa reformasi. Dalam sejarah kita juga dikenalkan dengan istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa menurut urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa yang lalu. Mereka pada umumnya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian dan mengesankan yang mereka temui di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Kronik sejarah Indonesia banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta Cina yang banyak berdatangan ke Nusantara untuk berbagai kepentingan. Kronik tentang Nusantara yang banyak ditulis oleh para musafir dan pendeta adalah ketika Cina diperintah oleh sejumlah dinasti, seperti Dinasti Chou, Qin, Tang, dan Ming, dan juga oleh para musafir serta pendeta yang datang dari India. Berdasarkan catatan yang
  • 9. yang mereka buat, kita dapat mengetahui, atau paling tidak memiliki gambaran, tentang bagaimana kondisi masyarakat Nusantara di suatu tempat pada masa yang lalu. Namun, untuk memperoleh gambaran lebih jelas tentang masa lalu, diperlukan banyak sumber lain yang dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut. D. Konsep Sinkronik dalam sejarah Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang berarti dengan, dan chronoss yang berarti waktu. Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Lebih lengkapnya dapat dijelaskan bahwa konsep sinkronik dalam sejarah adalah bagaimana mempelajari atau mengkaji, pola-pola, gejala, dan karakter dari sebuah peristiwa sejarah pada masa tertentu. Secara umum sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.  Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.  Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.  Bersifat horizontal.  Tidak ada konsep perbandingan.  Cakupan kajian lebih sempit.  Kajiannya sangat sistematis.  Sifat kajian lebih serius dan mendalam. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada meneliti gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi dengan waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seseorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang
  • 10. E. Cara Berpikir Kronologis dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah Sejarah mengajarkan kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan kepada kita gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi. Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berpikir diakronik atau kronologis ini sangat diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah. Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Selain melatih kita untuk dapat berpikir sinkronik dan kronologis, sejarah juga mengajarkan kepada kita cara berpikir holistik. Holistik mempunyai pengertian menyeluruh, artinya dalam mengamati atau mempelajari suatu peristiwa kita hendaknya menggunakan cara pandang dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Sebagai contoh, kita ingin mempelajari mengapa perang dapat terjadi? Dengan cara berpikir holistik kita akan mulai mempelajari sebab-sebab, tokoh yang terlibat, di mana terjadinya, kapan terjadinya, faktor pemicu, usaha usaha yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya perang, korban, dan akibat dari perang tersebut. Oleh karena itu, kita juga belajar bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapat mencegah sebab atau mengurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.