Dokumen tersebut membahas tentang konsep sejarah, termasuk definisi, unsur-unsur, cara berpikir, sumber, dan metodologi penelitian sejarah. Secara ringkas, sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia berdasarkan tiga unsur utama yaitu manusia, ruang, dan waktu.
5. KONSEP SEJARAH
Istilah Berasal Dari Bahasa Arti
Syajaratun Bahasa Arab Pohon
History Bahasa Inggris Masa lampau manusia
Historia Bahasa Yunani Informasi, Pencarian,
Ilmu
6. KONSEP SEJARAH
Istilah Berasal Dari Bahasa Arti
Geschichte Bahasa Jerman Sesuatu yang telah
terjadi
Geschiedenis Bahasa Belanda Terjadi
7. “Sejarah ialah satu kajian
untuk menceritakan suatu
perputaran jatuh
bangunnya seseorang
tokoh, masyarakat dan
peradaban.”
Herodotus
“Sejarah adalah catatan
tentang masyarakat umat
manusia atau tentang
peradaban dunia, yakni
tentang perubahan-
perubahan yang terjadi pada
watak masyarakat tersebut.
Ibnu Khaldun
DEFINISI SEJARAH
“Sejarah adalah sesuatu
atau peristiwa yang telah
terjadi di masa lalu yang
direkonstruksi atau
membangun kembali masa
lalu untuk kepentingan masa
kini dan masa akan
Kuntowijoyo
8. “Sejarah adalah gambaran
tentang masa lalu manusia dan
sekitarnya sebagai makhluk
sosial yang disusun secara ilmiah
dan lengkap. Meliputi urutan
fakta masa tersebut dengan
tafsiran dan penjelasan yang
memberikan pengertian
pemahaman tentang apa yang
telah berlalu..”
Sartono Kartodirdjo
DEFINISI SEJARAH
“Sejarah adalah peristiwa-
peristiwa yang
menyangkut manusia
sebagai mahluk
bermasyarakat yang
terjadi pada masa
lampau.”
Nugroho Notosusanto
9. DEFINISI SEJARAH
• Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sejarah
merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji
dan mempelajari segala peristiwa atau
kejadian yang terjadi pada masa lampau
dalam kehidupan umat manusia.
11. Manusia
• Sejarah adalah ilmu tentang manusia. Manusia
adalah makhluk sejarah (zoon historicon).
• Manusia = subjek sejarah (Penggerak, pelaku
sejarah)
Manusia = objek sejarah.
Sebagai subjek, manusia lah yang menuliskan
sejarah. Sebagai objeknya, sejarah akan terfokus pada
manusia dalam perjalanan waktu. Tidak ada manusia
yang dapat melarikan diri dari sejarahnya.
12. Ruang (Spasial)
• Manusia melakukan aktivitas, terikat pada ruang
tertentu.
• Ruang bisa disebut juga dengan spasial, yang
memiliki arti tempat berlangsungnya atau
terjadinya peristiwa sejarah.
13. RUANG (SPASIAL)
• Adanya konsep ruang ini, membuat para penulis sejarah
kemudian mengkategorikan peristiwa-peristiwa sejarah
berdasarkan tempat.
• Contoh: sejarah daerah, sejarah lokal, sejarah dunia,
sejarah nasional, dan masih banyak lagi yang
berhubungan dengan sejarah suatu tempat atau wilayah
tertentu.
• Jika diibaratkan seperti drama, ruang adalah panggung,
dimana lakon bermain. Peristiwa sejarah berhubungan
erat dengan ruang atau wilayah. Ini artinya, faktor
geografis juga menentukan jalannya peristiwa sejarah.
14. WAKTU (TEMPORAL)
• Konsep waktu menunjukkan kapan terjadinya
peristiwa sejarah tersebut.
• Waktu merupakan alur sejarah yang terdiri atas masa
lalu, masa kini, dan masa depan.
• Tidak ada yang bisa “lari” dari waktu, tidak bisa
dihentikan dan terus berjalan. Karena itulah waktu
menjadi bahasan yang “pokok” dalam sejarah.
15. WAKTU (TEMPORAL)
Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut
Kuntowijoyo meliputi perkembangan, keberlanjutan atau
kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
1.Perkembangan terjadi apabila dalam kehidupan masyarakat
terjadi gerak secara berturut-turut dari bentuk satu ke bentuk yang
lain. Perkembangan terjadi biasanya dari bentuk yang sederhana
ke bentuk yang kompleks.
2.Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya
mengadopsi lembagalembaga lama. Misalnya pada masa kolonial,
kebijakan pemerintah kolonial Belanda mengadopsi kebiasaan
lama, antara lain dalam menarik upeti raja taklukan, Belanda
meniru raja-raja pribumi.
16. WAKTU (TEMPORAL)
3. Pengulangan merupakan suatu fenomena dimana suatu
peristiwa yang terjadi pada masa lampau terjadi pada masa
berikutnya. Contohnya; peristiwa mundurnya Presiden
Soekarno akibat demo mahasiswa Indonesia tahun 1966.
Demikian juga yang terjadi pada peristiwa mundurnya
Presiden Soeharto akibat aksi dan demo mahasiswa
17. WAKTU (TEMPORAL)
• Perubahan adalah suatu konsep yang tidak dapat dihindari
dalam kehidupan manusia. Konsep perubahan ini dapat terjadi
jika dalam suatu masyarakat berhasil mengalami suatu
pergeseran atau perubahan. Biasanya, konsep perubahan ini
terjadi secara besar-besaran dan dalam waktu yang relatif
singkat. Secara pengaruh, perubahan dapat dikategorikan ke
dalam perubahan kecil dan perubahan besar. Kemudian jika di
lihat dari faktor penyebab, terdapat 2 faktor penyebab yaitu
secara internal dan eksternal.
18. CARA BERPIKIR SEJARAH
Cara Berpikir Diakronik
Sejarah adalah ilmu yang bersifat diakronis berasal dari
kata diachronich; ( dia dalam bahasa latin artinya
melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu
). Diakronis artinya memanjang dalam waktu. sejarah
akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan
tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B.
19. Contoh:
• Organisasi pergerakan indonesia, 1905-1945
• Perkembangan Sarekat Islam di Solo, 1911-1920
• Terjadinya Perang Diponegaro, 1925-1930
• Revolusi Fisik di Indonesia, 1945-1949
Cara Berpikir Diakronik
CARA BERPIKIR SEJARAH
20. • Dengan konsep diakronis, sejarah
berupaya melihat segala sesuatu
dari sudut rentang waktu.
Pendekatan diakronis adalah salah
satu yang menganalisis
evolusi/perubahan sesuatu dari
waktu ke waktu, yang
memungkinkan seseorang untuk
menilai bagaimana sesuatu
perubahan itu terjadi sepanjang
masa.
CARA BERPIKIR SEJARAH
21. Sinkronik artinya melebar dalam ruang. Pendekatan
sinkronis menganalisa sesuatu pada saat tertentu. Jika
diakronis melihat segala sesuatu dari sudut rentang
waktu, sinkronis melihat segala sesuatu dengan ruang
yang lebih luas. Artinya, sejarah melibatkan lebih
banyak aspek ilmu-ilmu sosial.
Contoh:
• Pemberontakan petani Banten 1888
• Awal munculnya Sosialisme-Komunisme di
Indonesia
Cara Berpikir Sinkronis
CARA BERPIKIR SEJARAH
22. Periodisasi adalah pemenggalan atau pemisahan kurun
waktu yang hendak diteliti agar permasalahan yang
hendak diungkapkan menjadi lebih jelas dan
komprehensif. Periodisasi dibuat untuk mempermudah
pengkajian sejarah yang luas dan panjang.
Contoh:
• Periodisasi sejarah Indonesia
Periodisasi
CARA BERPIKIR SEJARAH
23. Dalam sejarah, berpikir kausalitas atau sebab akibat
dilakukan dengan menggali sebab-musabab terjadinya
suatu fenomena sejarah. Dari cara berpikir ini kita
dituntut untuk tidak sekedar mengetahui suatu
fenomena atau peristiwa, melainkan juga memahami
latar belakang terjadinya peristiwa tersebut.
Contoh:
• Reformasi 1998
Kausalitas Sejarah
CARA BERPIKIR SEJARAH
24. Secara harfiah, interpretasi berarti pemberian kesan,
pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Kata
yang dapat menjadi padanan untuk interpretasi yaitu
penafsiran. Jika dilihat dari definisi diatas, suatu objek
yang telah jelas maknanya, maka objek tersebut tidak
mengundang interpretasi.
Interpretasi Sejarah
CARA BERPIKIR SEJARAH
25. Istilah interpretasi sendiri dapat merujuk proses
penafsiran yang sedang berlangsung atau hasil dari
proses penafsiran.
CARA BERPIKIR SEJARAH
26. Waktu
• Siklus
Waktu dikatakan berulang dan tanpa akhir.
Umumnya pandangan ini dianut oleh umat
Hindu.
• Linier
Waktu dianggap sebagai sebuah garis lurus
(linier), yang berjalan terus dari masa lalu,
masa kini, dan ke masa yang akan datang.
Pandangan ini dianut oleh masyarakat Barat.
27. HAKEKAT SEJARAH
• Sejarah Objektif
Sejarah dalam arti objektif menunjukan
pada kejadian atau perustiwa itu sendiri
atau proses sejarah dalam aktualisasinya.
Peristiwa sejarah itu unik, artinya hanya
sekali terjadi dan tidak dapat diulang atau
terulang lagi. Objektif artinya tidak memuat
unsur-unsur subjek (pengamat atau
pengarang).
28. HAKEKAT SEJARAH
• Sejarah Subjektif
Sejarah dalam arti subjektif adalah
suatu konstruk, yaitu bangunan
yang disusun oleh penulis sebagai
sesuatu uraian atau cerita.
29. KEGUNAAN SEJARAH
• Kegunaan Edukatif
Edukatif berarti nilai-nilai yang
mengandung unsur pendidikan
(sikap dan moral)
• Kegunaan Inspiratif
Sejarah dapat memberikan inspirasi
melalui peristiwa-peristiwa, atau
kesuksesan pelaku-pelakunya.
30. KEGUNAAN SEJARAH
• Kegunaan Instruktif
Instruktif secara harfiah dapat diartikan
pengajaran. Pengajaran dalam konteks di sini
memberikan arti keterampilan yang diperoleh
dari pengajaran sejarah. Keterampilan
tersebut, baik berupa keterampilan berpikir
maupun keterampilan yang bersifat fisik.
31. KEGUNAAN SEJARAH
• Kegunaan Rekreatif
Fungsi rekreatif
sejarah dapat mengandung
arti wisata yang mengikuti
lorong waktu masa lalu.
Karya-karya sejarah yang
berupa peninggalan fisik
banyak memberikan kesan
kepada masyarakat saat
ini.
36. METODOLOGI
PENELITIAN SEJARAH
Pemilihan topik dilakukan
dengan memperhatikan tema-
tema penulisan sejarah.
Pemilihan topik dilakukan
dengan mempertimbangkan
berbagai hal, seperti:
• Kedekatan Emosional
• Kedekatan Intelektual
• Manfaat yang akan
diperoleh dari topik
tersebut
• Keaslian topik
1. MENENTUKAN TOPIK
Pada tahap ini penulis mencari
dan mengumpulkan data-data
yang dibutuhkan dari berbagai
sumber.
Menurut bahannya, sumber
terbagi menjadi dua jenis:
1. Sumber Tertulis (dokumen
dan arsip-arsip)
2. Sumber Tidak tertulis (lisan
dan artifact)
2. HEURISTIK
(MENGUMPULKAN DATA)
37. METODOLOGI
PENELITIAN SEJARAH
Verifikasi adalah tahap
dimana peneliti mencari dan
mengkaji kebenaran fakta
dalam data-data yang
diperoleh, dengan melakukan
kritik terhadap data-data
tersebut.
Dua jenis kritik dalam
penelitian sejarah:
1. Kritik Internal
2. Kritik Eksternal
3. VERIFIKASI
(KRITIK SUMBER)
Interpretasi adalah tahap
dimana peneliti melakukan
penafsiran dari data-data yang
telah diolah. Tanpa penafsiran,
data tidak dapat berbicara.
4. INTERPRETASI
38. METODOLOGI
PENELITIAN SEJARAH
Merupakan tahap terakhir
dalam penelitian sejarah
dimana peneliti mulai
melakukan penulisan
berdasarkan penggabungan
semua informasi yang telah
diseleksi, dikritik, dan
ditafsirkan oleh peneliti
sejarah itu sendiri.
Dalam bentuk tulisan,
penyajian penelitian
mempunyai tiga bagian:
1.) Pengantar, 2.) Hasil
Penelitian, 3.)Kesimpulan.
5. HISTORIOGRAFI
(PENULISAN SEJARAH)