SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
MAKALAH KONSEP DASAR IPS 
SEJARAH 
Di susun oleh : 
Mitha Yulia Sari ( K7113142 ) 
Novia Diah Savitri ( K7113156 ) 
Nur Raida Fatati ( K7113161 ) 
Yanuar Prima Nur Hakim ( K7113235 ) 
Kelas : 1 C 
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 
Universitas Sebelas Maret
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki 
arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan 
atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). 
Ilmu sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu 
memiliki arti yang cangkupannya dapat lebih luas karena berhubungan dengan kejadian 
masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat dari segi ilmu- ilmu sosial lainnya, seperti 
sosiologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, dan ilmu ekonomi. Sehingga sejarah dan 
ilmu- ilmu sosial saling berkaitan dalam pembahasannya sesuai kajian dan objek yang 
dipelajari (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). 
Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik 
dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi, 
hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, 
arsitekur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan 
mengkaji tentang sejarah di masa lampau mengenai berbagai bidang kehidupan (no name. 
2008. Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah. http://sejarahdonesiamerdeka.blogspot. com/). 
Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa 
penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian 
yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. 
Ilmu sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini 
dikarenakan kajiannya yang mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya 
dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih dalam 
lagi mengenai pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasar sejarah. 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian dari sejarah? 
2. Bagaimana ruang lingkup sejarah? 
3. Bagaimana konsep dasar sejarah? 
1.3 Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian dari sejarah. 
2. Untuk mengetahui ruang lingkup sejarah. 
3. Untuk mengetahui konsep dasar sejarah.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Sejarah 
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab ( ةرجش : šajaratun) yang artinya 
pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh ( خيرات ). Adapun kata tarikh 
dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah 
lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian 
dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang 
mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi. Dalam istilah bahasa-bahasa 
Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu 
terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah 
berasal-muasal dalam bahasa Yunani yaitu historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan 
history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte yang berarti 
yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis. Menilik pada makna secara 
kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah 
menyangkut dengan waktu dan peristiwa. 
Berikut ini adalah beberapa pengertian sejarah dari berbagai ahli seajarah, secara lengkapnya 
adalah sebagai berikut: 
1. J.V. Bryce; Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan 
diperbuat oleh manusia. 
2. W.H. Walsh; Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting 
saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman 
manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan 
cerita yang berarti. 
3. Patrick Gardiner; Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh 
manusia. 
4. Roeslan Abdulgani; Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang 
meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat 
serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk 
kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya 
dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang 
serta arah proses masa depan. 
5. Moh. Yamin; Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil 
penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. 
6. Ibnu Khaldun; Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum 
manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu. 
7. Moh. Ali; Dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, dipertegas pengertian 
sejarah adalah sebagai berikut: (1) jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau 
peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (2) cerita tentang perubahan-perubahan, 
kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (3) ilmu yang bertugas 
menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di 
sekitar kita.
Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu 
pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa 
lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah 
merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting. Peristiwa yang abadi adalah 
peristiwa sejarah yang tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa 
yang unik adalah peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang 
persis sama untuk kedua kalinya. Sementara peristiwa yang penting adalah peristiwa sejarah 
yang mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak 
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah). 
2.2 Ruang Lingkup Sejarah 
Pengertian sejarah secara umum dari para ahli ialah memiliki makna sebagai cerita 
atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Kemudian disusul oleh 
Depdiknas yang memberikan pengertian sejarah sebgai mata pelajaran yang menanamkan 
pengetahuan dan nilai- nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat 
Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Depdiknas,2003:1). Namun, yang jelas 
kata kuncinya bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, 
kisah, maupun cerita yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Pada umunya, para ahli 
sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga (3) hal yakni, 
sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita (Ismaun, 1993: 
277). Untuk lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 
2.2.1 Sejarah sebagai Peristiwa 
Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Para ahli pun 
mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan kita untuk memahaminya yaitu : 
1. Pembagian sejarah secara sistematis; pembagian sejarah atas beberapa tema. Contoh : 
sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, sejarah perekononiam, sejarah 
agama, sejarah pendidikan dan sebagainya. 
2. Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu; sejarah Indonesia dimulai dari zaman 
prasejarah, zaman pengaruh Hindhu-Budha, zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan 
Belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendudukan Jepang, zman kemerdekaan, 
zaman revolusi fisik, orde lama, orde baru dan orde reformasi. 
3. Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang; dalam sejarah regional dapat 
menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan 
karakteristik, baik fisik maupun sosial budayanya. Contoh : sejarah Eropa, sejarah 
Asia Tenggara, sejarah Afrika Utara dan sebagainya. 
Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sebagai kenyataan dan serba objektif (Ismaun, 
1993:279). Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh 
evidensi-evidensi yang menguatkan, seperti beruapa saksi mata (witness) yang dijadikan 
sumber-sumber sejarah (historical sources), peninggalan-peninggalan (relics atau remains) 
dan catatan-catatan (recods) (Lucey, 1984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui 
dari sumber-sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut 
Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah lisan (oral history), 
contohnya ingatan lisan (oral reminiscence), yaitu ingatan tangan pertama yang dituturkan 
secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh sejarawan. Kedua, taridisi lisan (oral
tardisition), yaitu narasi dan deskripsi dari orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada masa 
lalu yang disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi. 
2.2.2 Sejarah sebagai Ilmu 
Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah memiliki “batang tubuh keilmuan” 
(the body of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarahpun memliki struktur keilmuan 
tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya. Kedudukan sejarah di dalam 
ilmu pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok. 
1. Ilmu sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya menyangkut proses-proses 
sosial (pengaruh timbal balik antara kehidupan aspek sosial yang berkaitan 
satu sama lainnya) beserta perubahan-perubahan sosial. 
2. Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam satra. Herodotus (484-425 SM) yang 
digelari sebagai “bapak Sejarah” beliaulah yang telah memulai sejarah itu sebagai 
cerita (story telling) dan sejak saat itu sejarah telah dimasukkan kedalam ilmu- ilmu 
kemanusiaan atau humaniora (Sjamsudin, 1996:189-190). Sejarah dikategorikan 
sebagai ilmu humaniora, terutama karena dalam memelihara dan merekm warisan 
budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Itulah sebabnya dalam 
dalam tahap histografi dan eksplanasi, sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan 
estetika atau keindahan. 
2.2.3 Sejarah sebagai Cerita 
Dalam sejarah sebagai cerita merupakan suatu karya yang dipengaruhi oleh 
subjektivitas sejarawan. Hal ini berarti sejarah memuat unsur-unsur dari subjek, si penulis 
atau sejarawan sebagai subjek turut serta mempengruhi atau memberi “warna” , atau “rasa” 
sesuai dengan “kacamata” atau selera (Kartodirjo, 1992:62). Dilihat dari ruang lingkupnya 
terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsudin dan Burke mengelompokkannya 
dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah kebudayn, sejarah 
demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah intelektual, sejarah keluarga, 
sejarah etnis, sejarah psikologi dan psikologi histori, sejarah pendidikan dan sejarah medis 
(no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). 
2.2.4 Sejarah sebagai Seni 
Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa. Sejarah 
sebagai seni mempunyau beberapa kekurangan. Pertama sejarah sebagai seni akan kehilangan 
objektivitasnya karene seni merupakan hasil imajinasi. Ketepatan dan objektivitas sangat perlu 
dalam penulisan sejarah. Objektivitas berarti tidak ada pandangan individual. Kedua, sejarah 
akan terbatas. Hanya sejarah yang dapat dideskripsikan sebagai karya seni yang di akui. 
Sementara itu, tema-tema sejarah yang pentinglainya, sepeti sejarah ekonomi dan sejarah 
kuantitatif yang menyuguhkan angka-angka dan analisis tidak di tulis. 
7
Sejarah sebagi seni memerlukan : 
a. Intuisi : pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian. 
b. Imajinasi : seorang sejarahwan harus bias membayangkan apa yang sebenarnya 
terjadi. 
c. Emosi : sejarahwan harus memiliki rasa empati yang tinggi untuk menyatukan 
perasaan dengan objeknya, seolah-olah mengalami sendiri. 
d. Gaya bahasa : gaya bahasa yamg digunakan harus lugas dan tidak berbelit-belit 
agar mudah di pahami. 
2.3 Konsep Dasar Sejarah 
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis 
keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala 
aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah 
masa yang sudah terlewati. Masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa 
waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, 
dan How (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). 
Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab 
dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan 
konservatisme. Penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut: 
2.3.1 Perubahan 
Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi “tampil 
berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, 
mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan. Seorang futuris ternama 
Amerika Serikat Alvin Toffler (1981) mengemukakan bahwa perubahan tidak sekedar 
penting dalam kehidupan, tetapi perubahan itu sendiri adalah kehidupan. 
2.3.2 Peristiwa 
Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa 
karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian, 
mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang 
terjadi pada peristiwa tertentu, dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme. 
2.3.3 Sebab dan Akibat 
Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang 
mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus 
sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang 
menjadikan kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
2.3.4 Nasionalisme 
Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan 
negara dan bangsa mendapat perhatian besardalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
2.3.5 Kemerdekaan/ Kebebasan 
Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap 
negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun tidak 
selamanya dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang 
mengatur hak-hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia 
Universal yang disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa 
tanggal 10 Desember 1948. 
2.3.6 Kolonialisme 
Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa 
Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak 
perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Dimana hampir setiap negara di 
Eropa memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. 
2.3.7 Revolusi 
Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang 
radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai kesulitan 
perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki institusi- institusi yang 
rentan terhadap revolusi. Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang 
menyebabkan kerentanan revolusi tersebut, yaitu: 
1. Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara 
pesaingnya. 
2. Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan 
yang dijalankan pemerintah pusat. 
2.3.8 Fasisme 
Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara 
totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, 
rasialis, militeristis, dan imperialis. 
2.3.9 Komunisme 
Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang 
didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara 
komunal atau bersama-sama.
2.3.10 Peradaban 
Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas 
kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola 
pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman 
dalam Hungtinton, 1998:41). Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun 
tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban 
jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi. 
2.3.11 Perbudakan 
Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang meggambarkan suatu 
kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai 
manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak. 
2.3.12 Waktu 
Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan konsep 
esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan baik pada riset 
historis dan empiris dalam prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis. 
Secara alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat 
kemarin, sekarang, dan akan datang. Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, 
menurut Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras 
tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan peristiwa, (d) 
menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk membedakan suatu masa tertentu 
dengan lainnya. 
2.3.13 Fenimisme 
Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria. 
Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur asumsi 
pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga 
cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-lembaga 
sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum 
wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan suatu masyarakatnonseksis di masa 
mendatang. 
2.3.14 Liberalisme 
Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat 
diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa 
khusus. 
2.3.15 Konservatisme 
Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas suatu 
masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu, pemerintah 
membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku kehidupan masyarakatnya, dalam arti 
tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Simpulan 
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab ( ةرجش : šajaratun) yang artinya 
pohon. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam 
literatur bahasa Indonesia terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui 
bahwa istilah sejarah berasal-muasal dalam bahasa Yunani historia dan dalam bahasa Inggris 
dikenal dengan history. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas 
dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. 
Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang 
mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam 
kehidupan umat manusia. 
Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang 
terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah 
sebagai cerita. Dalam sejarah, masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa 
waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, 
dan How. Sehingga, Konsep dasar yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, 
peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, 
liberalisme, dan konservatisme. 
3.2 Saran 
Bagi guru hendaknya dapat mengajarkan sejarah sesuai dengan objek kajiannya. Terkait 
dengan kajian sejarah yang mempelajari masa lalu, hendaknya guru dapat mengajarkanya 
sebagai suatu pelajaran yang dapat dimanfaatkan di masa sekarang sebagai sebuah 
pengalaman yang berharga untuk dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.
DAFTAR REFERENSI 
http://orinaru.wordpress.com/2012/09/28/konsep-dasar- 
sejarah/ 
http://febi-rizal.blogspot.com/

More Related Content

What's hot

Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Nandang Ary Pangesti
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
natal kristiono
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Dhiekha Nak Minang
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Irma Triyani Yahya
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Ady Setiawan
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Mujid Rical
 

What's hot (20)

CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan PeristiwaSejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
Sejarah Sebagai Ilmu, Seni, Kisah dan Peristiwa
 
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan InformasiMakalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
Makalah Teori Belajar - Pemrosesan Informasi
 
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p knPertanyaan dan jawaban presentasi p kn
Pertanyaan dan jawaban presentasi p kn
 
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesiaMakalah sejarah pendidikan di indonesia
Makalah sejarah pendidikan di indonesia
 
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
Presentasi sejarah kelas X bab 1&2
 
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta DidikMakalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
Makalah ilmu Pendidikan Perkembangan Fisik Peserta Didik
 
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
Tugas kelompok pengantar pendidikan(kel.10)
 
Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaranEvaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran
 
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarahKonsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep manusia, ruang dan waktu dalam sejarah
 
Rpp 3 awal kehidupan manusia purba
Rpp 3 awal kehidupan manusia purbaRpp 3 awal kehidupan manusia purba
Rpp 3 awal kehidupan manusia purba
 
Rpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budhaRpp 12 masuknya hindu budha
Rpp 12 masuknya hindu budha
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.Teori belajar  behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
Teori belajar behaviorisme kemudian kognitivisme, dan terakhir konstrutivisme.
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
Soal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBDSoal dan Jawaban - ISBD
Soal dan Jawaban - ISBD
 
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikanKumpulan soal soal landasan kependidikan
Kumpulan soal soal landasan kependidikan
 
Islam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang LingkupnyaIslam dan Ruang Lingkupnya
Islam dan Ruang Lingkupnya
 
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafatMakalah pancasila sebagai sistem filsafat
Makalah pancasila sebagai sistem filsafat
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
 

Similar to Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)

ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
Asri Yunita
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
agustrianto10
 
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
Rahman Klu
 
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
RAJAAFRENRA
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
ArmanMahbub2
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
VJ Asenk
 
Pengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarahPengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarah
Isniah Madjal
 

Similar to Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru) (20)

Pengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarahPengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarah
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
 
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxPENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docx
 
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokohBagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
Bagaimana sejarah dalam pandangan para tokoh
 
Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
 
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikanSejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
Sejarah dan filsafat, filsafat pendidikan
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
 
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarahBab 1 hakikat ilmu sejarah
Bab 1 hakikat ilmu sejarah
 
Guna sejarah 2 xcdsz
Guna sejarah 2 xcdszGuna sejarah 2 xcdsz
Guna sejarah 2 xcdsz
 
Putu ganteng
Putu gantengPutu ganteng
Putu ganteng
 
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan deskbab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
 
Hubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarahHubungan antropologi dengan sejarah
Hubungan antropologi dengan sejarah
 
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
2. Sejarah SMA CBT. Makalah 2. Pengantar Ilmu Sejarah.pdf
 
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptxKonsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
Konsep Dasar Sejarah dan Kehidupan Masyarakat Praaksara.pptx
 
Hakekat Sejarah
Hakekat SejarahHakekat Sejarah
Hakekat Sejarah
 
Ilmu Sejarah
Ilmu SejarahIlmu Sejarah
Ilmu Sejarah
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Pengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarahPengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarah
 

More from Mitha Ye Es

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Mitha Ye Es
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
Mitha Ye Es
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Mitha Ye Es
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
Mitha Ye Es
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
Mitha Ye Es
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
Mitha Ye Es
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Mitha Ye Es
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Mitha Ye Es
 

More from Mitha Ye Es (20)

Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
Problematika membaca menulis permulaan (autosaved) 2
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuuRencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
Rencana pelaksanaan pembelajaran baruuu
 
Belajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupuBelajar dari kupu kupu
Belajar dari kupu kupu
 
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
Berpikirdanberjiwabesarr 121106100023-phpapp01
 
Mulok
MulokMulok
Mulok
 
Manfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari maduManfaat tersembunyi dari madu
Manfaat tersembunyi dari madu
 
Dialog mulok
Dialog mulokDialog mulok
Dialog mulok
 
Story for mulok
Story for mulokStory for mulok
Story for mulok
 
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisionalTugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
Tugas Seni RUpa : Gambar beraliran, body painting, senjata tradisional
 
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusiKelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
Kelompok 5 keterampilan berbicara: bercerita, pidato, diskusi
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..Kelompok 2 menyimak ..
Kelompok 2 menyimak ..
 
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
Kelompok 1 pengertian, tujuan, jenis dan proses menyimak
 
Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara Resensi novel negeri 5 menara
Resensi novel negeri 5 menara
 
Pidato lingkungan
Pidato lingkungan Pidato lingkungan
Pidato lingkungan
 
Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara Kelompok 4 berbicara
Kelompok 4 berbicara
 
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
Kelompok 4 berbicara sebagai keterampilan berbahasa indonesia
 
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
Kelompok 3 apresiasi sastra menyimak
 
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan beritaKelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
Kelompok 2 menyimak khotbah pidato cermah diskusi dan berita
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)

  • 1. MAKALAH KONSEP DASAR IPS SEJARAH Di susun oleh : Mitha Yulia Sari ( K7113142 ) Novia Diah Savitri ( K7113156 ) Nur Raida Fatati ( K7113161 ) Yanuar Prima Nur Hakim ( K7113235 ) Kelas : 1 C Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang memiliki arti pohon kayu. Pengertian pohon kayu di sini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan atau pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa) dalam suatu kesinambungan (kontinuitas). Ilmu sejarah sering dikaitkan dengan politik, padahal yang sesungguhnaya ilmu sejarah itu memiliki arti yang cangkupannya dapat lebih luas karena berhubungan dengan kejadian masyarakat di masa lalu yang dapat dilihat dari segi ilmu- ilmu sosial lainnya, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi, geografi, dan ilmu ekonomi. Sehingga sejarah dan ilmu- ilmu sosial saling berkaitan dalam pembahasannya sesuai kajian dan objek yang dipelajari (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). Sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia di masa lalu. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek kegiatan manusia di masa lampau baik dalam bidang politik, ekonomi, hukum, militer, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni, musik, arsitekur Islam, literatur), keilmuan dan intelektual. Hal itulah yang membuat para ilmuwan mengkaji tentang sejarah di masa lampau mengenai berbagai bidang kehidupan (no name. 2008. Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah. http://sejarahdonesiamerdeka.blogspot. com/). Adapun ilmu sejarah sendiri adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis. Ilmu sejarah mempunyai cakupan yang luas dalam pembahasanya. Hal ini dikarenakan kajiannya yang mencakup semua bidang kehidupan dan keterhubungannya dengan ilmu-ilmu sosial yang lain. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih dalam lagi mengenai pengertian, ruang lingkup, dan konsep dasar sejarah. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari sejarah? 2. Bagaimana ruang lingkup sejarah? 3. Bagaimana konsep dasar sejarah? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian dari sejarah. 2. Untuk mengetahui ruang lingkup sejarah. 3. Untuk mengetahui konsep dasar sejarah.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sejarah Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab ( ةرجش : šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh ( خيرات ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal dalam bahasa Yunani yaitu historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Berikut ini adalah beberapa pengertian sejarah dari berbagai ahli seajarah, secara lengkapnya adalah sebagai berikut: 1. J.V. Bryce; Sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia. 2. W.H. Walsh; Sejarah itu menitikberatkan pada pencatatan yang berarti dan penting saja bagi manusia. Catatan itu meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti. 3. Patrick Gardiner; Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia. 4. Roeslan Abdulgani; Ilmu sejarah adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadian dengan maksud untuk kemudian menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya tersebut, untuk selanjutnya dijadikan perbendaharaan pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan sekarang serta arah proses masa depan. 5. Moh. Yamin; Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan. 6. Ibnu Khaldun; Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umum manusia atau peradaban manusia yang terjadi pada watak/sifat masyarakat itu. 7. Moh. Ali; Dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia, dipertegas pengertian sejarah adalah sebagai berikut: (1) jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (2) cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita, (3) ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
  • 4. Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa yang abadi, unik, dan penting. Peristiwa yang abadi adalah peristiwa sejarah yang tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa. Peristiwa yang unik adalah peristiwa sejarah yang hanya terjadi satu kali dan tidak pernah terulang persis sama untuk kedua kalinya. Sementara peristiwa yang penting adalah peristiwa sejarah yang mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak (http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah). 2.2 Ruang Lingkup Sejarah Pengertian sejarah secara umum dari para ahli ialah memiliki makna sebagai cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Kemudian disusul oleh Depdiknas yang memberikan pengertian sejarah sebgai mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai- nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini (Depdiknas,2003:1). Namun, yang jelas kata kuncinya bahwa sejarah merupakan suatu penggambaran ataupun rekonstruksi peristiwa, kisah, maupun cerita yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu. Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita (Ismaun, 1993: 277). Untuk lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 2.2.1 Sejarah sebagai Peristiwa Adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia di masa lampau. Para ahli pun mengelompokkan sejarah agar dapat memudahkan kita untuk memahaminya yaitu : 1. Pembagian sejarah secara sistematis; pembagian sejarah atas beberapa tema. Contoh : sejarah politik, sejarah sosial, sejarah kebudayaan, sejarah perekononiam, sejarah agama, sejarah pendidikan dan sebagainya. 2. Pembagian sejarah berdasarkan periode waktu; sejarah Indonesia dimulai dari zaman prasejarah, zaman pengaruh Hindhu-Budha, zaman pengaruh Islam, zaman kekuasaan Belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendudukan Jepang, zman kemerdekaan, zaman revolusi fisik, orde lama, orde baru dan orde reformasi. 3. Pembagian sejarah berdasarkan unsur ruang; dalam sejarah regional dapat menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakteristik, baik fisik maupun sosial budayanya. Contoh : sejarah Eropa, sejarah Asia Tenggara, sejarah Afrika Utara dan sebagainya. Sejarah sebagai peristiwa sering pula disebut sebagai kenyataan dan serba objektif (Ismaun, 1993:279). Artinya, peristiwa-peristiwa tersebut benar-benar terjadi dan didukung oleh evidensi-evidensi yang menguatkan, seperti beruapa saksi mata (witness) yang dijadikan sumber-sumber sejarah (historical sources), peninggalan-peninggalan (relics atau remains) dan catatan-catatan (recods) (Lucey, 1984:27). Selain itu, dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber-sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut. Menurut Sjamsudin (1996:78), ada dua macam sumber lisan. Pertama, sejarah lisan (oral history), contohnya ingatan lisan (oral reminiscence), yaitu ingatan tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh sejarawan. Kedua, taridisi lisan (oral
  • 5. tardisition), yaitu narasi dan deskripsi dari orang-orang dan peristiwa-peristiwa pada masa lalu yang disampaikan dari mulut ke mulut selama beberapa generasi. 2.2.2 Sejarah sebagai Ilmu Sejarah dikategorikan sebagai ilmu karena dalam sejarah memiliki “batang tubuh keilmuan” (the body of knowledge), metodologi yang spesifik. Sejarahpun memliki struktur keilmuan tersendiri, baik dalam fakta, konsep, maupun generalisasinya. Kedudukan sejarah di dalam ilmu pengetahuan digolongkan ke dalam beberapa kelompok. 1. Ilmu sosial, karena menjelaskan perilaku sosial. Fokus kajiannya menyangkut proses-proses sosial (pengaruh timbal balik antara kehidupan aspek sosial yang berkaitan satu sama lainnya) beserta perubahan-perubahan sosial. 2. Seni atau art. Sejarah digolongkan dalam satra. Herodotus (484-425 SM) yang digelari sebagai “bapak Sejarah” beliaulah yang telah memulai sejarah itu sebagai cerita (story telling) dan sejak saat itu sejarah telah dimasukkan kedalam ilmu- ilmu kemanusiaan atau humaniora (Sjamsudin, 1996:189-190). Sejarah dikategorikan sebagai ilmu humaniora, terutama karena dalam memelihara dan merekm warisan budaya serta menafsirkan makna perkembangan umat manusia. Itulah sebabnya dalam dalam tahap histografi dan eksplanasi, sejarah memerlukan sentuhan-sentuhan estetika atau keindahan. 2.2.3 Sejarah sebagai Cerita Dalam sejarah sebagai cerita merupakan suatu karya yang dipengaruhi oleh subjektivitas sejarawan. Hal ini berarti sejarah memuat unsur-unsur dari subjek, si penulis atau sejarawan sebagai subjek turut serta mempengruhi atau memberi “warna” , atau “rasa” sesuai dengan “kacamata” atau selera (Kartodirjo, 1992:62). Dilihat dari ruang lingkupnya terutama pembagian sejarah secara tematik, Sjamsudin dan Burke mengelompokkannya dalam belasan jenis sejarah, yaitu sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah kebudayn, sejarah demografi, sejarah politik, sejarah kebudayaan rakyat, sejarah intelektual, sejarah keluarga, sejarah etnis, sejarah psikologi dan psikologi histori, sejarah pendidikan dan sejarah medis (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). 2.2.4 Sejarah sebagai Seni Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa. Sejarah sebagai seni mempunyau beberapa kekurangan. Pertama sejarah sebagai seni akan kehilangan objektivitasnya karene seni merupakan hasil imajinasi. Ketepatan dan objektivitas sangat perlu dalam penulisan sejarah. Objektivitas berarti tidak ada pandangan individual. Kedua, sejarah akan terbatas. Hanya sejarah yang dapat dideskripsikan sebagai karya seni yang di akui. Sementara itu, tema-tema sejarah yang pentinglainya, sepeti sejarah ekonomi dan sejarah kuantitatif yang menyuguhkan angka-angka dan analisis tidak di tulis. 7
  • 6. Sejarah sebagi seni memerlukan : a. Intuisi : pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian. b. Imajinasi : seorang sejarahwan harus bias membayangkan apa yang sebenarnya terjadi. c. Emosi : sejarahwan harus memiliki rasa empati yang tinggi untuk menyatukan perasaan dengan objeknya, seolah-olah mengalami sendiri. d. Gaya bahasa : gaya bahasa yamg digunakan harus lugas dan tidak berbelit-belit agar mudah di pahami. 2.3 Konsep Dasar Sejarah Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html). Beberapa konsep yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme. Penjelasan mengenai konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut: 2.3.1 Perubahan Konsep perubahan merupakan istilah yang mengacu kepada sesuatu hal yang menjadi “tampil berbeda”. Konsep tersebut demikian pentng dalam sejarah dan pembelajaran sejarah, mengingat sejarah itu sendiri pada hakikatnya adalah perubahan. Seorang futuris ternama Amerika Serikat Alvin Toffler (1981) mengemukakan bahwa perubahan tidak sekedar penting dalam kehidupan, tetapi perubahan itu sendiri adalah kehidupan. 2.3.2 Peristiwa Konsep peristiwa memiliki arti sebgaai suatu kejadian yang menarik maupun luar biasa karena memiliki keunikan. Dalam penelitian sejarah, peristiwa selalu menjadi objek kajian, mengingat salah satu karakteristik ilmu sejarah adalah mencari keunikan-keunikan yang terjadi pada peristiwa tertentu, dengan penekanan pada tradisi-tradisi relativisme. 2.3.3 Sebab dan Akibat Istilah sebab merujuk kepada pengertian faktor-faktor determinan fenomena pendahulu yang mendorong terjadinya sesuatu perbuatan, perubahan, maupun peristiwa berikutnya, sekaligus sebagai suatu kondisi yang mendahului peristiwa. Sedangkan akibat adalah sesuatu yang menjadikan kesudahan atau hasil suat perbuatan maupun dampak dan peristiwa.
  • 7. 2.3.4 Nasionalisme Konsep nasionalisme, secara sederhana memiliki arti rasa kebangsaan, dimana kepentingan negara dan bangsa mendapat perhatian besardalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2.3.5 Kemerdekaan/ Kebebasan Konsep kemerdekaan atau kebebasan adalah nilai utama dalam kehidupan politik bagi setiap negara dan bangsa maupun umat manusia yang senantiasa diagung-agungkan, sekalipun tidak selamanya dipraktikkan. Arti penting kemerdekaan ini dapat dilihat pada ketentuan yang mengatur hak-hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Hak-Hak Manusia Universal yang disetujui dengan suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa tanggal 10 Desember 1948. 2.3.6 Kolonialisme Konsep kolonialisme merujuk kepada bagian imperialisme dalam ekspansi bangsa-bangsa Eropa Barat ke berbagai wilayah lainnya di dunia sejak abad ke-15 dan 16. Pada puncak perkembangannya, kolonialisme merajalela pada abad ke-19. Dimana hampir setiap negara di Eropa memiliki daerah jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika. 2.3.7 Revolusi Konsep revolusi menunjuk pada suatu pengertian tentang perubahan sosial politik yang radikal, berlangsung cepat, dan besar-besaran. Revolusi terjadi ketika berbagai kesulitan perang dan krisis keuangan negara berhasil diatasi, namun memiliki institusi- institusi yang rentan terhadap revolusi. Skocpol yang mengidentifikasi tiga ciri kelembagaan yang menyebabkan kerentanan revolusi tersebut, yaitu: 1. Lembaga militer negara sangat inferior terhadap militer dari negara-negara pesaingnya. 2. Elite yang otonom mampu menentang atau menghadang implementasi kebijaksanaan yang dijalankan pemerintah pusat. 2.3.8 Fasisme Konsep fasisme atau facism adalah nama pengorganisasian pemerintah dan masyarakat secara totaliter oleh kediktatoran partai tunggal yang sangat memiliki rasa nasionalis yang sempit, rasialis, militeristis, dan imperialis. 2.3.9 Komunisme Pada dasarnya, konsep dari istilah komunisme merujuk kepada setiap pengaturan sosial yang didasarkan pada kepemilikan, produksi, konsumsi, dan swapemerintahan yang diatur secara komunal atau bersama-sama.
  • 8. 2.3.10 Peradaban Konsep peradaban atau civilization merupakan konsep yang merujuk pada suatu entitas kultural seluruh pandangan hidup manusia yang mencakup nilai, norma, institusi, dan pola pikir terpenting dari suatu masyarakat yang terwariskan dari generasi ke generasi (Bozeman dalam Hungtinton, 1998:41). Selain itu, peradaban menunjuk kepada suatu corak maupun tingkatan moral yang menyangkut penilaian terhadaptotalitas kebudayaan. Jadi, peradaban jauh melebihi luasnya dari suatu kebudayaan yang saling mempengaruhi. 2.3.11 Perbudakan Pada hakikatnya, konsep perbudakan atau siavery adalah istilah yang meggambarkan suatu kondisi dmana seseorang maupun kelompok tidak memiliki kedudukan dan peranan sebagai manusia yang memiliki hak asasi sebagai manusia yang layak. 2.3.12 Waktu Konsep waktu dalam hal ini (hari,tanggal, bulan, tahun, windu, dan ahad) merupakan konsep esensial dalam sejarah. Begitu pentingnya mengenai waktu yang digunakan baik pada riset historis dan empiris dalam prespektif kronologis, fungsional, strukturalis, maupun simbolis. Secara alternatif, ilmuwan atau sejarawan dapat menggunakan penempatan subjektif darisaat kemarin, sekarang, dan akan datang. Mengenai pentingnya pemahaman tentang waktu, menurut Sztompka (2004: 58-59) terdapat enem fungsi waktu, yaitu (a) sebagai penyelaras tindakan, (b) sebagai koordinasi, (c) sebgai bagian dalam tahapan atau rentetan peristiwa, (d) menempati ketepatan,(e) menentukan ukuran, (f) untuk membedakan suatu masa tertentu dengan lainnya. 2.3.13 Fenimisme Istilah fenimisme adalah nama suatu gerakan emansipasi wanita dari subordinasi pria. Menurut Maggie Humm (2000:354), semua gerakan feminis mengandung tiga unsur asumsi pokok. Pertama, gender adalah suatu konstruksi yang menekan kaum wanita sehingga cenderung menguntungkan pria. Kedua, konsp patriarki-dominasi kaum pria dalam lembaga-lembaga sosial melandasi konstruk tersebut. Ketiga, pengalaman dan pengetahuan kaum wanita harus dilibatkan untuk mengembangkan suatu masyarakatnonseksis di masa mendatang. 2.3.14 Liberalisme Konsep liberalisme mengacu kepada sebuah doktrin yang maknanya hanya dapat diungkapkan melalui penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan nuansa-nuansa khusus. 2.3.15 Konservatisme Istilah konservatisme merujuk kepada doktrin yang menyakini bahwa realitas suatu masyarakat dapat ditemukan pada perkembangan sejarahnya. Oleh karena itu, pemerintah membatasi diri dalam campurtangan terhadap perilaku kehidupan masyarakatnya, dalam arti tidak boleh melupakan akar-akar sejarahnya (no name. 2012. http:/direktoratfile.UPI/html
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab ( ةرجش : šajaratun) yang artinya pohon. Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia terdapat beberapa variasi. Meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal dalam bahasa Yunani historia dan dalam bahasa Inggris dikenal dengan history. Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Pada umunya, para ahli sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas tiga (3) hal yakni, sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu dan sejarah sebagai cerita. Dalam sejarah, masa lampau selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How. Sehingga, Konsep dasar yang dikembangkan dalam ilmu sejarah seperti perubahan, peristiwa, sebab dan akibat, nasionalisme, peradaban, perbudakan, waktu, feminisme, liberalisme, dan konservatisme. 3.2 Saran Bagi guru hendaknya dapat mengajarkan sejarah sesuai dengan objek kajiannya. Terkait dengan kajian sejarah yang mempelajari masa lalu, hendaknya guru dapat mengajarkanya sebagai suatu pelajaran yang dapat dimanfaatkan di masa sekarang sebagai sebuah pengalaman yang berharga untuk dapat menjalankan kehidupan yang lebih baik.