SlideShare a Scribd company logo
1 of 125
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 9 Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 1
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan
atom karbon dan penggolongan senyawanya.
3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta
kegunaannya.
3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan serta cara mengatasinya.
4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan
pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya.
4.2. Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
4.3. Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk mengatasinya.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil
pengamatan.
3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon.
3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom
karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner).
3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri).
3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya.
3.2.1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
3.2.2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan.
3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam.
3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan.
3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus
strukturnya.
4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC.
4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod.
4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon.
4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya.
4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
beserta kegunaannya.
4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam.
4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan
kesehatan.
4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang
hidrokarbon dan minyak bumi.
3. Siswa dapat berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan hasil
pengolahan minyak bumi.
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan
hasil pengamatan.
3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon.
4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari
rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner).
5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi,
geometri).
6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus
strukturnya.
7. Siswa dapat menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya.
8. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.
9. Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi
dan gas alam.
10. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap
lingkungan dan kesehatan.
11. Siswa dapat menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
Psikomotorik
1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis
rumus strukturnya.
2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan
IUPAC.
3. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon.
4. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon.
5. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat
fisiknya.
6. Siswa dapat menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi
minyak bumi beserta kegunaannya.
7. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari
minyak bumi dan gas alam.
8. Siswa dapat menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan
dan kesehatan.
9. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran
senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan.
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner
2. Alkana, alkena, alkuna
3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
Materi konsep
1. Isomer
2. Mutu bensin
3. Reaksi senyawa hidrokarbon
Materi prinsip
1. Kekhasan atom karbon
2. Teknik pemisahan minyak bumi
3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya
Materi prosedur
1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon
2. Tata nama senyawa hidrokarbon
E. Metode Pembelajaran
• Demonstrasi
• Ceramah interaktif
• Observasi
• Diskusi kelompok
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat
dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengamati demonstrasi identifikasi atom C dan
H pada senyawa hidrokarbon, yaitu pada pembakaran plastik.
• Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap demonstrasi
pembakaran plastik (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang kekhasan atom karbon.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal, siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom
karbon.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan
alkuna.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom
karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga,
jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya,
tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan
alkuna.
• Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa
hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod.
• Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya
bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst.
• Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen
molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur
senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod.
• Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul,
menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya ke dalam alkana,
alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata
nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama
senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna).
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa
hidrokarbon.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan
2-metilpropana.
• Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur
senyawa n-butana dan 2-metilpropana (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik,
dan reaksi senyawa hidrokarbon.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan
reaksi senyawa hidrokarbon.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai
alkana, alkena, dan alkuna.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi
4. Pertemuan ke-4
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak bumi.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan sumber
utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil pengolahan minyak bumi sebagian
besar dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin, LPG, dsb.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar distilasi bertingkat minyak
bumi.
• Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar distilasi
bertingkat minyak bumi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang mutu bensin
berdasarkan bilangan oktannya.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang minyak bumi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan
dengan minyak bumi.
• Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok mengenai energi alternatif dan
portofolio berupa laporan tertulis energi alternatif yang telah didiskusikan.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak pembakaran bahan bakar dan
cara mengatasinya serta energi alternatif.
5. Pertemuan ke-5
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa
hidrokarbon.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi saat ini
sudah mulai menipis sehingga sudah saatnya memikirkan energi alternatif
selain minyak bumi.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak pembakaran bahan bakar.
• Siswa secara individu melakukan analisis terhadap dampak pembakaran
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan laporan diskusi kelompok
mengenai energi alternatif.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak
pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak pembakaran
bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab 1 halaman 2−53,
Erlangga
b. Artikel tentang energi alternatif
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja kegiatan model molekul (molymod)
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan demonstrasi identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal:
 Sebutkan 4 alasan mengapa jumlah dan jenis senyawa karbon sangat
banyak.
 Tentukan isomer dari senyawa berikut dan tuliskan namanya
a. C6H14
b. C6H12
c. C6H10
 Tuliskan persamaan reaksinya:
a. Reaksi pembakaran butana
b. Reaksi etena dengan bromin
c. Reaksi 2-metil-1-pentena dengan asam klorida
d. Reaksi kalsium karbida dengan air
 Bagaimana cara meningkatkan angka oktan selain dengan penambahan
TEL?
 Apa akibat yang dapat ditimbulkan gas buang kendaraan bagi kesehatan dan
lingkungan?
2. Psikomotorik
a. Pembuatan peta konsep alkana, alkena, dan alkuna
b. Keterampilan membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan molymod
c. Laporan tertulis hasil diskusi kelompok mengenai energi alternatif
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 1
Indikator:
Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai
bentuk media informasi, misalnya peta konsep.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No Nama
Siswa
Kelompok Aspek yang dinilai dalam peta konsep Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
Model/Bentuk/
Perpaduan
Susunan
kalimat
Ketepatan
waktu
tema warna penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 2
Indikator:
Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan
molymod.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna)
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas
alam.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Energi alternatif
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
No.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 2
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Termokimia
Alokasi Waktu : 12 × 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
3.5. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan
standar, dan data energi ikatan.
4.4. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
4.5. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
penentuan ∆H suatu reaksi.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.4.1. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem.
3.4.2. Membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat.
3.4.3. Mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
3.4.4. Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi.
3.5.1. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
4.4.1. Merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.
4.4.2. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan
tertulis.
4.4.3. Menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm.
4.5.1. Merancang dan melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan
kalorimeter.
4.5.2. Menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
dalam bentuk laporan tertulis.
4.5.3. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan data hasil percobaan pengukuran perubahan
entalpi dengan kalorimeter.
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam termokimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami termokimia.
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem.
2. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat.
3. Siswa dapat mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi.
4. Siswa dapat menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi.
5. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk
laporan tertulis.
3. Siswa dapat menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan
reaksi eksoterm dan endoterm.
4. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi
dengan kalorimeter.
5. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan
kalorimeter dalam bentuk laporan tertulis.
6. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan data hasil percobaan pengukuran
perubahan entalpi dengan kalorimeter.
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Kalorimeter
2. Diagram energi
Materi konsep
1. Sistem dan lingkungan
2. Reaksi eksoterm dan endoterm
3. Energi dan entalpi reaksi
4. Perubahan entalpi standar
Materi prinsip
Penggunaan hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan untuk
menentukan entalpi reaksi
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi eksoterm dan endoterm
2. Prosedur percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang termokimia.
• Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa pemerintah
mengkonversi minyak tanah menjadi LPG? Benarkah LPG lebih murah dan
lebih efisien daripada minyak tanah? Dengan mempelajari termokimia, kita
dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar suatu reaksi kimia di dalam
gelas kimia.
• Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar suatu reaksi
kimia di dalam gelas kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya untuk menentukan mana yang termasuk sistem dan mana yang
termasuk lingkungan.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang reaksi eksoterm dan
endoterm serta diagram energinya.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Guru menunjuk siswa secara random untuk membuat diagram energi dari
contoh reaksi yang diberikan pada papan tulis.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem dan
lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem dan lingkungan,
reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi.
• Tindak lanjut: Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5 buah contoh
sistem dan lingkungan yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum reaksi eksoterm dan endoterm
serta entalpi dan perubahannya.
2. Pertemuan ke-2
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi eksoterm dan
endoterm.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami tentang reaksi
eksoterm dan endoterm, maka akan dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan
endoterm.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
• Guru memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi reaksi eksoterm
dan endoterm pada pertemuan sebelumnya.
• Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai materi reaksi eksoterm
dan endoterm (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI
Unggul Sudarmo halaman 62).
• Siswa secara berkelompok merancang percobaan eksoterm dan endoterm
yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan eksoterm dan
endoterm yang sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Guru mengondisikan siswa agar kembali ke dalam kelas untuk melanjutkan
penjelasan materi mengenai entalpi dan perubahannya.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang entalpi dan
perubahannya.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi dan
perubahannya.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
eksoterm dan endoterm.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Kalorimetri.
3. Pertemuan ke-3
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kalorimeter.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa salah satu cara untuk mengukur
perubahan entalpi suatu reaksi adalah menggunakan kalorimeter.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter.
• Guru menjelaskan tentang kalorimetri dan cara penggunaan kalorimeter.
• Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan pengukuran perubahan
entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 93).
• Siswa secara berkelompok merancang percobaan pengukuran perubahan
entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pengukuran
perubahan entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kalorimetri.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kalorimetri.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengukuran perubahan entalpi
menggunakan hukum Hess dan energi ikatan.
4. Pertemuan ke-4
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengukuran perubahan
entalpi reaksi.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terkadang pengukuran perubahan
entalpi suatu reaksi tidak dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter,
misalnya perubahan entalpi pembentukan standar CO. Reaksi pembakaran
karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa disertai
terbentuknya gas CO2.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai hukum Hess dan
energi ikatan.
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai hukum Hess dan energi
ikatan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara individual mengerjakan latihan soal untuk
pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pengukuran
perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pengukuran perubahan
entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar dan perubahan entalpi.
5. Pertemuan ke-5
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan bakar.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan senyawa yang
bila dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Pemilihan bahan bakar harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti nilai kalor bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan
pencemarannya.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel data nilai kalor bakar
beberapa bahan bakar.
• Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisisnya.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor bakar beberapa
bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang lebih efisien.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bahan bakar dan
perubahan entalpi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan bakar dan
perubahan entalpi.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat makalah tentang
konversi minyak tanah menjadi LPG (termasuk pengukuran efisiensi masing-
masing bahan bakar).
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi.
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab 2 halaman 54−93,
Erlangga
b. Artikel tentang konversi minyak tanah menjadi LPG
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum reaksi eksoterm dan endoterm, lembar kerja
praktikum pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum pengukuran
perubahan entalpi dengan kalorimeter
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal:
 Jika diketahui ∆Hf
o
CS2, CO2, dan SO2 berturut-turut +89,5 kJ/mol; −394
kJ/mol, dan −297 kJ/mol. Hitunglah ∆Hc CS2.
 Diketahui pada pembakaran 1 gram karbon dilepas kalor 34 kJ (Ar C = 12),
berapa kalor yang dihasilkan dalam pembakaran 1 mol karbon?
 Jika diketahui energi ikatan rata-rata:
H−H = 436 kJ/mol
C=C = 607 kJ/mol
C−H = 415 kJ/mol
C−C = 348 kJ/mol
Hitunglah ∆H pada reaksi:
C3H6(g) + H2(g) → C3H8(g)
 Kalor yang terjadi pada pembakaran 184 gram C2H5OH dapat menaikkan
suhu 1.000 gram air dari 20o
C menjadi 100o
C. Hitunglah ∆Hc
o
C2H5OH.
Diketahui kalor jenis air = 4,2 J/g K dan Ar C = 12, H = 1, O = 16
 Jika diketahui:
C + 2S → CS2 ∆H = +27,55 kkal
C + O2 → CO2 ∆H = −94 kkal
S + O2 → SO2 ∆H = −70,9 kkal
Berapa kalor yang dilepaskan jika 9 gram CS2 dibakar sempurna? (Ar C =
12, S = 32)
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter.
b. Laporan tertulis praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum
pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter dan makalah diskusi kelompok
mengenai konversi minyak tanah menjadi LPG.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 1
Indikator:
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi eksoterm dan endoterm
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 2
Indikator:
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan
entalpi dengan kalorimeter.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3
Indikator:
Siswa dapat menyusun gagasan tentang konversi minyak tanah menjadi LPG.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Konversi minyak tanah menjadi LPG
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Kelompok
Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi
Skor Nilai
Kesesuaian
isi dengan
tema
Kelengkapan
materi
Susunan
kalimat
Ketepatan
waktu
penyelesaian
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 3
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 12 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 5 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia
3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi
berdasarkan data hasil percobaan
4.6. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
reaksi kimia
4.7. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan
3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.7.2. Merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi
3.7.3. Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
3.7.4. Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
3.7.5. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
4.6.1. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
reaksi kimia
4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran,
konsentrasi, suhu dan katalis)
4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dalam bentuk laporan tertulis
4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan
4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai
wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Kognitif
1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan
3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori
tumbukan
4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
5. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan
6. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan
7. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi
2. Siswa dapat menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk
menjelaskan reaksi kimia
3. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis)
4. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
5. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dalam bentuk laporan tertulis
6. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Kalorimeter
2. Diagram energi
3. Katalis
4. Luas permukaan
Materi konsep
1. Laju reaksi
2. Energi aktivasi
3. Orde reaksi
4. Tumbukan efektif
Materi prinsip
Grafik laju reaksi
Teori tumbukan
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan mengukur laju reaksi
2. Prosedur percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi.
• Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti
pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dll. Guru mengajukan
pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang
lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan
reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi.
• Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan
sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai pengertian laju reaksi
• Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan
untuk mengukur laju reaksi (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo halaman 98).
• Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
pengukuran laju reaksi.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang
dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju
reaksi.
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi
kimia yang diberikan.
• Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju
reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju
reaksi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
• Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah
mencoba untuk membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika
membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?”
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan
katalis).
• Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja
(terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 105).
• Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada
interaksi antar pereaksi.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi
antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat.
• Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan
raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
• Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin
banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar.
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai tumbukan efektif.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. Serta,
penugasan kelompok untuk mencari artikel mengenai peran katalis dalam
industri kimia
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Peran katalis dalam industri kimia
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang katalis.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dari dunia industri yang
melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan produk yang maksimal dan
dalam waktu sesingkat mungkin.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan sesuai kelompok masing-masing untuk mengkaji artikel
tentang peran katalis dalam industri kimia.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok mengkaji artikel tentang peran katalis
dalam industri kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Guru menunjuk kelompok untuk menyajikan hasil diskusi didepan kelas.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan hasil diskusi tentang peran
katalis dalam industri kimia didepan kelas.
• Siswa dari kelompok lainnya dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya
sebagai ungkapan rasa ingin tahu.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peran kimia dalam
industri kimia.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peran kimia dalam
industri kimia.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia.
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab III halaman 94 - 129,
Erlangga
b. Artikel tentang peran katalis dalam industri kimia
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan pengukuran laju reaksi, lembar kerja
percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Berdasarkan teori tumbukan, kelaskan bagaimana pengaruh faktor-faktor
berikut terhadap laju reaksi.
a. Konsentrasi pereaksi
b. Suhu
c. Luas permukaan zat pereaksi
 Diketahui reaksi A → B dengan laju reaksi 1,6 x 10-2
mol.dm-3
.det-1
pada
saat konsentrasi A sebesar 0,35 mol.dm-3
. Hitunglah tetapan laju reaksinya:
a. Jika reaksi orde 1 terhadap A
b. Jika reaksi orde 2 terhadap A
 Berikut ini adalah data hasil percobaan untuk menentukan hubungan antara
konsentrasi awal pereaksi terhadap laju reaksi dari:
Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s)
Laju reaksi diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan
sejumlah endapan belerang yang sama. Hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut.
Percobaan Konsentrasi awal Waktu untuk mendapatkan 1
mol S (sekon)
Na2S2O3 (M) HCl (M)
1 0,05 0,2 30
2 0,05 0,4 31
3 0,10 0,4 15
4 0,10 0,8 16
a. Tentukan orde reaksi terhadap Na2S2O3 dan terhadap HCl
b. Tuliskan persamaan (hukum) laju reaksinya
 Suatu reaksi akan berlangsung dua kali lebih cepat dari semula jika suhunya
dinaikkan 10o
C. Pada suhu 20o
C, reaksi tersebut berlangsung selama 120
menit. Berapa menit reaksi berlangsung pada suhu 50o
C?
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi
b. Laporan tertulis praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan pengukuran laju reaksi.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pengukuran Laju Reaksi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 4
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia
Alokasi Waktu : 16 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 7 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.8. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang
diterapkan dalam industri
3.9. Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan
4.8. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan.
4.9. Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi
dari suatu reaksi kesetimbangan
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
3.8.2. Menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3.8.3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
yang diterapkan dalam industri
3.8.4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
3.9.1. Membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan
3.9.2. Merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang
3.9.3. Meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan
3.9.4. Menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp
4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan
4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
4.9.1. Menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang
4.9.2. Menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
4.9.3. Menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp)
4.9.4. Menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam kesetimbangan kimia sebagai wujud
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji kesetimbangan kimia
3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
2. Siswa dapat menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan yang diterapkan dalam industri
4. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
5. Siswa dapat merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang
6. Siswa dapat meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan
7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp
Psikomotorik
1. Siswa dapat membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan
2. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
3. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
4. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
5. Siswa dapat menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang
6. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc)
7. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp)
8. Siswa dapat menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Nilai tetapan kesetimbangan
2. Proses Habor
3. Proses Kontak
Materi konsep
1. Kesetimbangan dinamis
2. Pergeseran kesetimbangan
3. Katalis
Materi prinsip
1. Hukum kesetimbangan kimia
2. Asas Le Chatelier
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan reaksi bolak-balik
2. Prosedur percobaan pergeseran kesetimbangan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan
dinamis.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan didalam botol
terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam botol
akan berkurang karena butir-butir air menguap dari permukaan air dan keluar
dari botol. Tetapi, pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses
penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila uap telah menjadi jenuh,
ada sebagian uap air yang akan mengembun kembali.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia.
• Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan
kesetimbangan kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang
• Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan
tentang reaksi bolak-balik (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul
Sudarmo halaman 134).
• Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
bolak-balik.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum kesetimbangan dan nilai tetapan
kesetimbangan (Kc)
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum kesetimbangan
dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc).
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah
reaksi serta menentukan komposisi zat saat keadaan setimbang.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc).
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai hukum kesetimbangan dan
nilai tetapan kesetimbangan (Kc) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa
ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan hukum kesetimbangan.
• Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap nilai tetapan
kesetimbangan dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan nilai
tetapan kesetimbangan dan komposisi zat saat setimbang.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hukum
kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc).
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum kesetimbangan
dan nilai tetapan kesetimbangan(Kc).
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Kp dan hubungan Kc dengan Kp.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang Kp dan hubungan Kc
dengan Kp.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa pada reaksi yang melibatkan gas,
konsentrasi gas dalam suatu ruangan akan menentukan besarnya tekanan gas
tersebut dalam ruangan.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk untuk mengkaji literatur tentang Kp.
• Siswa secara individu mengkaji literatur tentang Kp (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan nilai Kp.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis hubungan antara Kc
dengan Kp.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang Kp dan hubungan
Kc dengan Kp.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan Kp dan hubungan Kc
dengan Kp.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pergeseran kesetimbangan
kimia.
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pergeseran
kesetimbangan.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri yang
melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan hasil yang maksimal dengan
waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai agar
produk yang diharapkan dapat terbentuk.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang
pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis).
• Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku
teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 154).
• Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pergeseran
kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pergeseran
kesetimbangan.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
pergeseran kesetimbangan.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Hubungan asas Le Chatelier dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asas Le Chatelier.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa apabila ada aksi maka akan terdapat
reaksi.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang asas Le Chatelier.
• Siswa secara individu mengkaji literatur tentang asas Le Chatelier (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai asas Le Chatelier.
• Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan hasil analisanya dan
mengaitkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat disosisi dalam kesetimbangan
disosiasi
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat disosiasi.
• Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai derajat disosiasi yang
telah dipelajari saat di kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat disosiasi.
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat disosiasi (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual menganalisis nilai derajat disosiasi suatu
reaksi.
• Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap derajat disosiasi
dengan mengerjakan latihan soal pada buku teks untuk menentukan derajat
disosiasi dan komposisi zat saat setimbang pada kesetimbangan disosiasi.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat disosisi
dalam kesetimbangan disosiasi.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat disosisi dalam
kesetimbangan disosiasi.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia dalam industri
kimia.
7. Pertemuan ke- 7
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran kesetimbangan
banyak diterapkan dalam industri kimia.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari
proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal.
• Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses
Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya.
• Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi reaksi yang
optimal dari proses Kontak untuk menghasilkan asam sulfat dalam jumlah
yang maksimal.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan
kimia dalam industri kimia.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia
dalam industri kimia.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester ganjil
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab IV halaman 130 – 179,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja percobaan reaksi bolak-balik, lembar kerja percobaan
pergeseran kesetimbangan
3. Alat
a. Komputer/LCD, VCD/CD player
b. Peralatan praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran kesetimbangan.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Tuliskan rumusan hukum kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan
berikut:
a. N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g)
b. Fe3+
(aq) + SCN-
(aq)  FeSCN2+
(aq)
c. Fe2O3(s) + 3CO(g)  2Fe(s) + 3CO2(g)
 Kedalam bejana yang volumenya 20 liter direaksikan 0,5 mol gas H2 dan I2
pada suhu To
C, membentuk reaksi setimbang:
H2(g) + I2(g)  2HI(g)
Jika nilai kesetimbangan pada suhu tersebut adalah 36, tentukan konsentrasi
masing-masing gas pada saat setimbang.
 Suatu reaksi kesetimbangan:
BiCl3(aq) + H2O(l)  BiOCl(s) + 2HCl(aq)
Apa yang terjadi bila ke dalam sistem tersebut:
a. Ditambahkan HCl pekat
b. Ditambah air
c. Ditambah BiOCl
 Di dalam bejana tertutup yang volumenya 10 liter, NH3 terurai menurut
reaksi kesetimbangan:
2NH3(g)  N2(g) + 3H2(g)
Bila komposisi gas-gas dalam kesetimbangan adalah 0,1 mol gas N2, 0,3
mol gas H2, dan 0,2 mol gas NH3; tentukan:
a. Nilai Kc
b. Komposisi awal sebelum NH3 terurai
c. Derajat disosiasi NH3
2. Psikomotorik
a. Unjuk kerja dalam praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran
kesetimbangan kimia.
b. Laporan tertulis praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran
kesetimbangan kimia.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di
laboratorium.
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
bolak-balik.
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Reaksi bolak-balik
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2
Indikator :
Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
pergeseran kesetimbangan
Aspek penilaian : Psikomotorik
Judul kegiatan : Pergeseran kesetimbangan kimia
Tanggal Penilaian :
Kelas :
No
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Kesesuaian
pelaksanaan dengan
cara kerja
Inisiatif dalam
bekerja
Kontribusi
dalam teman
kelompok
Hasil
laporan
tertulis
1
2
3
Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF
N
o.
Nama
Siswa
Aspek yang dinilai Jumlah
skor
Kriteria
Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran
1.
2.
3.
Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 5
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pembelajaran : Asam dan Basa
Alokasi Waktu : 24 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 10 kali
A. Kompetensi Dasar (KD)
3.10. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan
3.11. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam
basa
4.10. Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa
4.11. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi
asam-basa
B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.10.1. Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
3.10.2. Mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3.10.3. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan sifat
asam dan basa
3.10.4. Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa dan/atau pH
larutan
3.10.5. Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3.10.6. Memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa
3.10.7. Menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat
untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
3.11.1. Memahami prinsip kerja titrasi asam basa
3.11.2. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam
basa
4.10.1. Menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil percobaan
4.10.2. Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan
keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa
4.11.1. Merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa
4.11.2. Menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan tertulis
4.11.3. Membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan
C. Tujuan Pembelajaran
Afektif
1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam
mengkaji larutan asam dan basa
2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja
sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Kognitif
1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan
2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa
3. Siswa dapat mengidentifikas sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa
dan/atau pH larutan
4. Siswa dapat memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa
5. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa
6. Siswa dapat menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan
basa kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
7. Siswa dapat memahami prinsip kerja titrasi asam basa
Psikomotorik
1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan sifat asam dan basa
2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa
3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil
percobaan
4. Siswa dapat menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil
titrasi asam basa
5. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa
6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan
tertulis
7. Siswa dapat membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan
D. Materi Pembelajaran
Materi fakta
1. Tetapan ionisasi asam
2. Tetapan ionisasi basa
3. Indikator asam/basa
4. Kurva titrasi asam-basa
Materi konsep
1. Asam
2. Basa
3. Titrasi
Materi prinsip
1. pH
2. Teori asam dan basa
Materi prosedur
1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator alam
2. Prosedur percobaan untuk memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-
basa
3. Prosedur percobaan reaksi netralisasi
4. Prosedur percobaan penentuan kadar cuka makan
E. Metode Pembelajaran
1. Ceramah interaktif
2. Praktikum
3. Diskusi kelompok
4. Latihan soal
5. Observasi
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke- 1
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa.
• Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dala
kehidupan.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan
basa, seperti air jeruk dan sabun.
• Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa,
seperti air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing untuk melakukan
percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator
alam.
• Siswa secara berkelompok identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas
lakmus dan indikator alam (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi sifat
asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 183).
• Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan
basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori asam dan basa.
2. Pertemuan ke- 2
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori asam dan basa.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sifat asam dan basa suatu larutan
dapat dijelaskan menggunakan beberapa teori asam/basa. Ketiga teori tersebut
memiliki dasar pemikiran berbeda tetapi saling melengkapi dan memperkaya.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa.
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual membandingkan ketiga teori asam dan
basa.
• Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap teori asam dan
basa dengan mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan teori asam
dan basa.
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori asam dan
basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori asam dan basa.
• Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil
diskusi mengenai teori asam dan basa.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan ion dalam larutan asam
dan basa.
3. Pertemuan ke- 3
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa air merupakan elektrolit yang sangat
lemah karena sebagian kecil dari molekul air terionisasi.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa.
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion dalam
larutan asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual menganalisis pengaruh asam dan basa kuat
terhadap kesetimbangan air.
• Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap kesetimbangan
ion dalam larutan asam dan basa dengan menganalisis pengaruh asam dan
basa kuat terhadap kesetimbangan air.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan ion
dalam larutan asam dan basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan ion dalam
larutan asam dan basa.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH).
4. Pertemuan ke- 4
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH).
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat
digunakan untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman
(pH).
• Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH)
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH).
• Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan.
• Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa
lemah dengan derajat keasaman (pH).
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman
(pH).
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH).
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum untuk memperkirakan pH
larutan menggunakan indikator asam-basa.
5. Pertemuan ke- 5
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat
keasaman (pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator
asam/basa yang memiliki trayek pH tertentu.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
• Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman
206).
• Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar
kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan
pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH
menggunakan indikator asam/basa.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa.
6. Pertemuan ke- 6
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
• Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi
dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam
dari keringat tubuh kita?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa.
• Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai reaksi asam dan basa.
• Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan hasil analisanya dan
menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi.
• Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal untuk menentukan derajat
keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan
basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum reaksi asam dan basa
7. Pertemuan ke- 7
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
• Memotivasi: Guru mengingatkan kembali materi reaksi asam dan basa pada
pertemuan sebelumnya.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi
asam dan basa.
• Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks
kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 208).
• Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti,
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi asam dan
basa sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan reaksi
asam dan basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan reaksi asam
dan basa.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi
asam dan basa.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Titrasi asam-basa.
8. Pertemuan ke- 8
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam-basa.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa salah satu penerapan reaksi asam dan
basa (reaksi netralisasi) adalah titrasi.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa.
• Siswa secara individu mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa (secara
cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil
analisanya mengenai titrasi asam-basa.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan
menganalisa indikator yang tepat untuk digunakan dalam suatu titrasi asam-
basa dan cara membuat kurva titrasi.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi
kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang titrasi asam-basa.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan titrasi asam-basa.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum penentuan kadar cuka makan.
9. Pertemuan ke- 9
a. Pendahuluan (15 menit)
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam basa.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa, pada botol cuka biasanya tertulis
label yang berbunyi, “Untuk membuat larutan cuka 5%, campurkan 1 bagian
cuka ini dengan 4 bagian air”. Dari petunjuk tersebut dapat diketahui bahwa
kadar cuka yang dimaksud adalah 25%. Praktikum penentuan kadar cuka
makan bertujuan untuk membuktikan hal tersebut.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti (100 menit)
• Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan penentuan
kadar cuka makan.
• Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan
penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam
buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 215).
• Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan
penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa
ingin tahu.
• Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan penentuan kadar
cuka makan sesuai dengan lembar kerja.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja.
• Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi
kesalahan dalam pemahaman materi.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (20 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan
penentuan kadar cuka makan.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan penentuan
kadar cuka makan.
• Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan
penentuan kadar cuka makan. Serta, masing-masing kelompok mencari
artikel mengenai:
- pH sebagai indikator kualitas air limbah
- Hujan asam
- Antasida menyeimbangkan pH dalam lambung
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Asam-basa dalam kehidupan.
10. Pertemuan ke-10
a. Pendahuluan (15 menit)
• Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok diskusi.
• Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai
religius)
• Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
• Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam basa dalam
kehidupan.
• Memotivasi: Guru memaparkan bahwa asam basa sangat dekat dengan kita.
Beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dapat dijelaskan dan
diselesaikan dengan konsep asam basa.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti (60 menit)
• Guru mengajak siswa untuk menentukan nomor urut kelompok dalam
mempresentasikan laporan hasil diskusi
• Siswa secara berkelompok bergantian melakukan presentasi materi sesuai
dengan nomor urut.
• Siswa dari kelompok lainnya memperhatikan presentasi materi dari kelompok
penyaji (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu)
• Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu.
• Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan pertanyaan kepada kelompok
penyaji jika ada hal yang belum dimengerti dari materi yang disajikan.
• Elaborasi: Siswa secara berkelompok mendiskusikan jawaban yang sesuai dari
pertanyaan tersebut. Siswa dari kelompok lainnya ikut memikirkan jawaban
dari pertanyaan yang diajukan.
• Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
• Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
• Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.
c. Penutup (15 menit)
• Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi asam basa
dalam kehidupan.
• Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan asam basa dalam
kehidupan.
• Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket.
• Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrolisis
G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar
Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab V halaman 180 – 231,
Erlangga
2. Bahan ajar
Bahan presentasi, lembar kerja praktikum
3. Alat
c. Komputer/LCD, VCD/CD player
d. Peralatan praktikum.
H. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR)
b. Ulangan harian
Contoh soal :
 Larutan NH4OH 0,2 M mempunyai nilai pH = 11 + log 2. Hitunglaj nilai Kb
NH4OH tersebut.
 Ke dalam 100 mL larutan H2SO4 0,1 M ditambahkan 100 mL larutan NaOH
0,1 M. hitunglah nilai pH campuran yang terjadi.
 Tuliskan pasanganasam basa konjugasi pada reaksi berikut:
HClO4 + NH2
-
 ClO4
-
+ NH3
 Suatu sampel soda kue 0,500 g yang mengandung Na2CO3 dianalisis dengan
menambahkan 50 mL 0,100 M HCl berlebih, dididihkan untuk
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi
Rpp kimia kelas xi

More Related Content

What's hot

Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas XRpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
EKO SUPRIYADI
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Annik Qurniawati
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Siti Mari'ah
 

What's hot (19)

Rpp hidrokarbon & minyak bumi
Rpp hidrokarbon & minyak bumiRpp hidrokarbon & minyak bumi
Rpp hidrokarbon & minyak bumi
 
RPP SMA Kimia Kelas XI
RPP SMA Kimia Kelas XIRPP SMA Kimia Kelas XI
RPP SMA Kimia Kelas XI
 
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas XRpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
Rpp kimia SMA Berkarakter Kelas X
 
Rpp 2014/2015 kimia kd 3.10
Rpp 2014/2015 kimia kd 3.10Rpp 2014/2015 kimia kd 3.10
Rpp 2014/2015 kimia kd 3.10
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana  pelaksanaan  pembelajaran Rencana  pelaksanaan  pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas XRPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
RPP Kimia (TKR) X SMK Kelas X
 
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.11
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.11RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.11
RPP KIMIA X Kurikulum 2013 kd 3.11
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
 
Rpp kimia x
Rpp kimia xRpp kimia x
Rpp kimia x
 
Rpp kimia kelas x
Rpp kimia kelas xRpp kimia kelas x
Rpp kimia kelas x
 
Rpp kimia unsur
Rpp kimia unsurRpp kimia unsur
Rpp kimia unsur
 
Rpp Kimia Unsur
Rpp Kimia UnsurRpp Kimia Unsur
Rpp Kimia Unsur
 
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMASilabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
Silabus Kimia Kurikulum 2013 kelas XI SMA
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
Rpp kimia kelas XII
Rpp kimia kelas XIIRpp kimia kelas XII
Rpp kimia kelas XII
 
Silabus kimia sma kls xi 12 mei 2013-1 tahun (revisi)
Silabus kimia sma kls xi  12 mei 2013-1 tahun (revisi)Silabus kimia sma kls xi  12 mei 2013-1 tahun (revisi)
Silabus kimia sma kls xi 12 mei 2013-1 tahun (revisi)
 
Silabus kimia kelas xi
Silabus kimia kelas xiSilabus kimia kelas xi
Silabus kimia kelas xi
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
Rpp transisi periode ke 3
Rpp transisi periode ke 3Rpp transisi periode ke 3
Rpp transisi periode ke 3
 

Viewers also liked (8)

Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Rpp inkuiri
Rpp inkuiriRpp inkuiri
Rpp inkuiri
 
(2) kekhasan atom karbon
(2) kekhasan atom karbon(2) kekhasan atom karbon
(2) kekhasan atom karbon
 
Metabolism resume dan protein
Metabolism resume dan proteinMetabolism resume dan protein
Metabolism resume dan protein
 
Bahan kimia dalam rumah tangga
Bahan kimia dalam rumah tanggaBahan kimia dalam rumah tangga
Bahan kimia dalam rumah tangga
 
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hariKimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
Kimia dan kegunaannya dalam kehidupan sehari hari
 
Ki kd kimia sma
Ki kd kimia smaKi kd kimia sma
Ki kd kimia sma
 
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hariBahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari
 

Similar to Rpp kimia kelas xi

LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolahLAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
SusiLestari35
 
Rpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimiaRpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimia
olanascorepta
 
Rpp kimia smaberkarakterxii-2
Rpp kimia smaberkarakterxii-2Rpp kimia smaberkarakterxii-2
Rpp kimia smaberkarakterxii-2
Eko Supriyadi
 
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
veramustika47
 
Rpp kimia smaberkarakterx-2
Rpp kimia smaberkarakterx-2Rpp kimia smaberkarakterx-2
Rpp kimia smaberkarakterx-2
Eko Supriyadi
 
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MuhammadAlharis
 

Similar to Rpp kimia kelas xi (20)

LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolahLAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
LAMPIRAN RPP untuk refrensi pembelajaran di sekolah
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahunSilabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
Silabus kimia-sma-kls-xi-12mei-2013-1-tahun
 
5. Silabus 2022-2023 ok.docx
5. Silabus 2022-2023 ok.docx5. Silabus 2022-2023 ok.docx
5. Silabus 2022-2023 ok.docx
 
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docxcentralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
centralpendidikan.com RPP I Kimia Kelas 11 SEM 1 (1).docx
 
Silabus
SilabusSilabus
Silabus
 
Rpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimiaRpp tata nama dan rumus kimia
Rpp tata nama dan rumus kimia
 
Rpp kimia smaberkarakterxii-2
Rpp kimia smaberkarakterxii-2Rpp kimia smaberkarakterxii-2
Rpp kimia smaberkarakterxii-2
 
RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017RPP kimia 11 revisi 2017
RPP kimia 11 revisi 2017
 
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
11. Silabus Kimia Kelas XII MIPA oleh VeraMustika,S.Si.docx
 
Lampiran 2
Lampiran 2Lampiran 2
Lampiran 2
 
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 smaRpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 kimia kelas 11 sma
 
Rpp kimia smaberkarakterx-2
Rpp kimia smaberkarakterx-2Rpp kimia smaberkarakterx-2
Rpp kimia smaberkarakterx-2
 
Silabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xiSilabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xi
 
Silabus Kimia SMA kls XI Kurikulum 2013
Silabus Kimia SMA kls XI Kurikulum 2013Silabus Kimia SMA kls XI Kurikulum 2013
Silabus Kimia SMA kls XI Kurikulum 2013
 
Silabus kimia sma kls 11 pemintaan
Silabus kimia sma kls 11 pemintaanSilabus kimia sma kls 11 pemintaan
Silabus kimia sma kls 11 pemintaan
 
Kurtilas silabus kelas xi
Kurtilas silabus kelas xiKurtilas silabus kelas xi
Kurtilas silabus kelas xi
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
MATERI KIMIA KLS 11 SMT 1.pdf 222222222222222222222222222222
 
Silabus kimia sma kelas XI 2013
Silabus kimia sma kelas XI 2013Silabus kimia sma kelas XI 2013
Silabus kimia sma kelas XI 2013
 

More from eli priyatna laidan

More from eli priyatna laidan (20)

Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
Up ppg daljab latihan soal-pgsd-set-2
 
Soal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.netSoal utn plus kunci gurusd.net
Soal utn plus kunci gurusd.net
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5Soal up sosial kepribadian pendidik 5
Soal up sosial kepribadian pendidik 5
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4Soal up sosial kepribadian pendidik 4
Soal up sosial kepribadian pendidik 4
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3Soal up sosial kepribadian pendidik 3
Soal up sosial kepribadian pendidik 3
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2Soal up sosial kepribadian pendidik 2
Soal up sosial kepribadian pendidik 2
 
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1Soal up sosial kepribadian pendidik 1
Soal up sosial kepribadian pendidik 1
 
Soal up akmal
Soal up akmalSoal up akmal
Soal up akmal
 
Soal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannyaSoal tkp serta kunci jawabannya
Soal tkp serta kunci jawabannya
 
Soal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaanSoal tes wawasan kebangsaan
Soal tes wawasan kebangsaan
 
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
Soal sospri ukm ulang i 2017 1 (1)
 
Soal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didikSoal perkembangan kognitif peserta didik
Soal perkembangan kognitif peserta didik
 
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
Soal latihan utn pedagogik plpg 2017
 
Rekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogiRekap soal kompetensi pedagogi
Rekap soal kompetensi pedagogi
 
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
Bank soal pedagogik terbaru 175 soal-v2
 
Bank soal ppg
Bank soal ppgBank soal ppg
Bank soal ppg
 
Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17Soal cpns-paket-17
Soal cpns-paket-17
 
Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14Soal cpns-paket-14
Soal cpns-paket-14
 
Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13Soal cpns-paket-13
Soal cpns-paket-13
 
Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12Soal cpns-paket-12
Soal cpns-paket-12
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 

Rpp kimia kelas xi

  • 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelaksanaan pembelajaran kimia selama dua semester atau satu tahun dirinci menjadi 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 1 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi Alokasi Waktu : 12 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 5 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 3.2. Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. 3.3. Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya. 4.1. Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 4.2. Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 4.3. Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya. B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.1.1. Menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. 3.1.2. Mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil pengamatan.
  • 2. 3.1.3. Menganalisis kekhasan atom karbon. 3.1.4. Menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner). 3.1.5. Mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri). 3.1.6. Mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya. 3.2.1. Menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 3.2.2. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan. 3.2.3. Menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. 3.3.1. Menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. 3.3.2. Menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. 4.1.1. Menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya. 4.1.2. Menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC. 4.1.3. Membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod. 4.1.4. Memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon. 4.1.5. Menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon. 4.1.6. Mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya. 4.2.1. Menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 4.2.2. Mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
  • 3. 4.3.1. Menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. 4.3.2. Mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. 2. Siswa dapat menunjukkan usaha yang keras untuk memperoleh informasi tentang hidrokarbon dan minyak bumi. 3. Siswa dapat berperilaku menjaga lingkungan dan hemat dalam memanfaatkan hasil pengolahan minyak bumi. Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan sumber senyawa karbon dan hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa dapat mengidentifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon berdasarkan hasil pengamatan. 3. Siswa dapat menganalisis kekhasan atom karbon. 4. Siswa dapat menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner). 5. Siswa dapat mengemukakan pengertian isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri). 6. Siswa dapat mengklasifikasikan alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan rumus strukturnya. 7. Siswa dapat menganalisis proses penyulingan bertingkat sebagai proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 8. Siswa dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. 9. Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
  • 4. 10. Siswa dapat menganalisis dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. 11. Siswa dapat menyusun gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. Psikomotorik 1. Siswa dapat menentukan rumus umum alkana, alkena, dan alkuna berdasarkan analisis rumus strukturnya. 2. Siswa dapat menuliskan nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna menurut aturan IUPAC. 3. Siswa dapat memprediksi isomer dari suatu senyawa hidrokarbon. 4. Siswa dapat menganalisis reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon. 5. Siswa dapat mengaitkan rumus struktur alkana, alkena, dan alkuna dengan sifat fisiknya. 6. Siswa dapat menyimpulkan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 7. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. 8. Siswa dapat menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. 9. Siswa dapat mempresentasikan gagasan tentang cara mengatasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan. D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner 2. Alkana, alkena, alkuna 3. Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna 4. Senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari Materi konsep 1. Isomer 2. Mutu bensin
  • 5. 3. Reaksi senyawa hidrokarbon Materi prinsip 1. Kekhasan atom karbon 2. Teknik pemisahan minyak bumi 3. Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya Materi prosedur 1. Identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon 2. Tata nama senyawa hidrokarbon E. Metode Pembelajaran • Demonstrasi • Ceramah interaktif • Observasi • Diskusi kelompok F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang senyawa hidrokarbon. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon sangat dekat dengan kita. Senyawa hidrokarbon banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengamati demonstrasi identifikasi atom C dan H pada senyawa hidrokarbon, yaitu pada pembakaran plastik.
  • 6. • Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap demonstrasi pembakaran plastik (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang kekhasan atom karbon. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal, siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kekhasan atom karbon. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kekhasan atom karbon. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
  • 7. • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang alkana, alkena, dan alkuna. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa akibat kekhasan atom karbon, atom karbon dapat membentuk berbagai jenis senyawa hidrokarbon. Sehingga, jumlah senyawa hidrokarbon sangatlah banyak dan untuk membedakannya, tiap senyawa diberikan nama sesuai dengan yang ditetapkan oleh IUPAC. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru menjelaskan aturan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna. • Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod. • Guru mengajak siswa untuk mengamati komponen molymod, misalnya bulatan hitam mewakili atom C, bulatan putih mewakili atom H, dst. • Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan terhadap komponen molymod (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok diminta untuk membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan menggunakan molymod. • Elaborasi: Siswa secara individual menggambarkan model molekul, menuliskan rumus struktur, dan mengelompokkannya ke dalam alkana, alkena, atau alkuna dalam lembar kerja siswa. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 8. • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna). • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan struktur dan tata nama senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna). • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang isomer. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus molekul sama, belum tentu merupakan senyawa yang sama. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengamati rumus struktur senyawa n-butana dan 2-metilpropana. • Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap rumus struktur senyawa n-butana dan 2-metilpropana (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
  • 9. • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisisnya dan berdiskusi tentang sifat-sifat fisik dan reaksi senyawa hidrokarbon. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan isomer, sifat fisik, dan reaksi senyawa hidrokarbon. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat peta konsep mengenai alkana, alkena, dan alkuna. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Minyak bumi 4. Pertemuan ke-4 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang minyak bumi.
  • 10. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa minyak bumi merupakan sumber utama dari senyawa hidrokarbon. Hasil pengolahan minyak bumi sebagian besar dimanfaatkan untuk bahan bakar, seperti bensin, LPG, dsb. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar distilasi bertingkat minyak bumi. • Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar distilasi bertingkat minyak bumi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang mutu bensin berdasarkan bilangan oktannya. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang minyak bumi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan kepada siswa, hal-hal yang berkaitan dengan minyak bumi. • Tindak lanjut: Penugasan diskusi kelompok mengenai energi alternatif dan portofolio berupa laporan tertulis energi alternatif yang telah didiskusikan.
  • 11. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif. 5. Pertemuan ke-5 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang manfaat senyawa hidrokarbon. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa persediaan minyak bumi saat ini sudah mulai menipis sehingga sudah saatnya memikirkan energi alternatif selain minyak bumi. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk menganalisis dampak pembakaran bahan bakar. • Siswa secara individu melakukan analisis terhadap dampak pembakaran bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan laporan diskusi kelompok mengenai energi alternatif. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 12. • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan dampak pembakaran bahan bakar dan cara mengatasinya serta energi alternatif. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Termokimia G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab 1 halaman 2−53, Erlangga b. Artikel tentang energi alternatif 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja kegiatan model molekul (molymod) 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan demonstrasi identifikasi atom C dan H dalam senyawa hidrokarbon H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal:  Sebutkan 4 alasan mengapa jumlah dan jenis senyawa karbon sangat banyak.  Tentukan isomer dari senyawa berikut dan tuliskan namanya a. C6H14 b. C6H12
  • 13. c. C6H10  Tuliskan persamaan reaksinya: a. Reaksi pembakaran butana b. Reaksi etena dengan bromin c. Reaksi 2-metil-1-pentena dengan asam klorida d. Reaksi kalsium karbida dengan air  Bagaimana cara meningkatkan angka oktan selain dengan penambahan TEL?  Apa akibat yang dapat ditimbulkan gas buang kendaraan bagi kesehatan dan lingkungan? 2. Psikomotorik a. Pembuatan peta konsep alkana, alkena, dan alkuna b. Keterampilan membentuk struktur senyawa hidrokarbon dengan molymod c. Laporan tertulis hasil diskusi kelompok mengenai energi alternatif 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan diskusi kelompok INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 1 Indikator: Siswa dapat mendeskripsikan alkana, alkena, dan alkuna yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi, misalnya peta konsep. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pembuatan media informasi (peta konsep) alkana, alkena, dan alkuna Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam peta konsep Skor Nilai Kesesuaian isi dengan Model/Bentuk/ Perpaduan Susunan kalimat Ketepatan waktu
  • 14. tema warna penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 2 Indikator: Siswa dapat membuat struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) menggunakan molymod. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Struktur senyawa hidrokarbon (alkana, alkena, dan alkuna) Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
  • 15. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3 Indikator: Siswa dapat menyusun gagasan tentang bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Energi alternatif Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Kelengkapan materi Susunan kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF No. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 16. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 2 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Termokimia Alokasi Waktu : 12 × 45 menit Jumlah Pertemuan : 5 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.5. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 4.4. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.5. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan ∆H suatu reaksi. B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.4.1. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem. 3.4.2. Membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat. 3.4.3. Mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.4.4. Menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi. 3.5.1. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan.
  • 17. 4.4.1. Merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 4.4.2. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan tertulis. 4.4.3. Menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm. 4.5.1. Merancang dan melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. 4.5.2. Menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter dalam bentuk laporan tertulis. 4.5.3. Menentukan ∆H reaksi berdasarkan data hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam termokimia sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami termokimia. 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan. Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan beserta klasifikasi sistem. 2. Siswa dapat membedakan macam-macam perubahan entalpi suatu zat. 3. Siswa dapat mengkategorikan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 4. Siswa dapat menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi. 5. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Psikomotorik
  • 18. 1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 2. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm dalam bentuk laporan tertulis. 3. Siswa dapat menentukan kalor yang terlibat dalam reaksi berdasarkan hasil percobaan reaksi eksoterm dan endoterm. 4. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. 5. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter dalam bentuk laporan tertulis. 6. Siswa dapat menentukan ∆H reaksi berdasarkan data hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Kalorimeter 2. Diagram energi Materi konsep 1. Sistem dan lingkungan 2. Reaksi eksoterm dan endoterm 3. Energi dan entalpi reaksi 4. Perubahan entalpi standar Materi prinsip Penggunaan hukum Hess, entalpi pembentukan standar, dan energi disosiasi ikatan untuk menentukan entalpi reaksi Materi prosedur 1. Prosedur percobaan reaksi eksoterm dan endoterm 2. Prosedur percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif
  • 19. 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke-1 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang termokimia. • Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa pemerintah mengkonversi minyak tanah menjadi LPG? Benarkah LPG lebih murah dan lebih efisien daripada minyak tanah? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengamati gambar suatu reaksi kimia di dalam gelas kimia. • Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap gambar suatu reaksi kimia di dalam gelas kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya untuk menentukan mana yang termasuk sistem dan mana yang termasuk lingkungan. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan berdiskusi tentang reaksi eksoterm dan endoterm serta diagram energinya.
  • 20. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Guru menunjuk siswa secara random untuk membuat diagram energi dari contoh reaksi yang diberikan pada papan tulis. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sistem dan lingkungan, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram energi. • Tindak lanjut: Penugasan individu untuk membuat tabel berisi 5 buah contoh sistem dan lingkungan yang dapat diamati dalam kehidupan sehari-hari. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta entalpi dan perubahannya. 2. Pertemuan ke-2 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi eksoterm dan endoterm. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk lebih memahami tentang reaksi eksoterm dan endoterm, maka akan dilakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
  • 21. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk merancang dan melakukan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm. • Guru memberi pertanyaan yang berhubungan dengan materi reaksi eksoterm dan endoterm pada pertemuan sebelumnya. • Siswa secara individu menjawab pertanyaan mengenai materi reaksi eksoterm dan endoterm (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 62). • Siswa secara berkelompok merancang percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan eksoterm dan endoterm yang sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Guru mengondisikan siswa agar kembali ke dalam kelas untuk melanjutkan penjelasan materi mengenai entalpi dan perubahannya. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang entalpi dan perubahannya.
  • 22. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan entalpi dan perubahannya. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi eksoterm dan endoterm. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Kalorimetri. 3. Pertemuan ke-3 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kalorimeter. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa salah satu cara untuk mengukur perubahan entalpi suatu reaksi adalah menggunakan kalorimeter. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. • Guru menjelaskan tentang kalorimetri dan cara penggunaan kalorimeter. • Siswa secara individu memperhatikan penjelasan guru (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Guru mengajak siswa untuk merancang percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 93).
  • 23. • Siswa secara berkelompok merancang percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter yang sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kalorimetri. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kalorimetri. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan. 4. Pertemuan ke-4 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pengukuran perubahan entalpi reaksi.
  • 24. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa terkadang pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi tidak dapat ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya perubahan entalpi pembentukan standar CO. Reaksi pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja tanpa disertai terbentuknya gas CO2. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai hukum Hess dan energi ikatan. • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai hukum Hess dan energi ikatan (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara individual mengerjakan latihan soal untuk pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pengukuran perubahan entalpi menggunakan hukum Hess dan energi ikatan. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
  • 25. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Bahan bakar dan perubahan entalpi. 5. Pertemuan ke-5 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius). • Guru mengabsen, mengondisikan kelas, dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang bahan bakar. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bahan bakar merupakan senyawa yang bila dibakar menghasilkan kalor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Pemilihan bahan bakar harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti nilai kalor bakar, ketersediaan, tingkat kebersihan, dan pencemarannya. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa bahan bakar. • Siswa secara individu menganalisis tabel data nilai kalor bakar beberapa bahan bakar (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisisnya. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan menentukan nilai kalor bakar beberapa bahan bakar dan menganalisis bahan bakar yang lebih efisien. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
  • 26. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang bahan bakar dan perubahan entalpi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan bahan bakar dan perubahan entalpi. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat makalah tentang konversi minyak tanah menjadi LPG (termasuk pengukuran efisiensi masing- masing bahan bakar). • Rencana pembelajaran selanjutnya: Laju reaksi. G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab 2 halaman 54−93, Erlangga b. Artikel tentang konversi minyak tanah menjadi LPG 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja praktikum reaksi eksoterm dan endoterm, lembar kerja praktikum pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian
  • 27. Contoh soal:  Jika diketahui ∆Hf o CS2, CO2, dan SO2 berturut-turut +89,5 kJ/mol; −394 kJ/mol, dan −297 kJ/mol. Hitunglah ∆Hc CS2.  Diketahui pada pembakaran 1 gram karbon dilepas kalor 34 kJ (Ar C = 12), berapa kalor yang dihasilkan dalam pembakaran 1 mol karbon?  Jika diketahui energi ikatan rata-rata: H−H = 436 kJ/mol C=C = 607 kJ/mol C−H = 415 kJ/mol C−C = 348 kJ/mol Hitunglah ∆H pada reaksi: C3H6(g) + H2(g) → C3H8(g)  Kalor yang terjadi pada pembakaran 184 gram C2H5OH dapat menaikkan suhu 1.000 gram air dari 20o C menjadi 100o C. Hitunglah ∆Hc o C2H5OH. Diketahui kalor jenis air = 4,2 J/g K dan Ar C = 12, H = 1, O = 16  Jika diketahui: C + 2S → CS2 ∆H = +27,55 kkal C + O2 → CO2 ∆H = −94 kkal S + O2 → SO2 ∆H = −70,9 kkal Berapa kalor yang dilepaskan jika 9 gram CS2 dibakar sempurna? (Ar C = 12, S = 32) 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. b. Laporan tertulis praktikum reaksi eksoterm dan endoterm serta praktikum pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter dan makalah diskusi kelompok mengenai konversi minyak tanah menjadi LPG. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium.
  • 28. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 1 Indikator: Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Reaksi eksoterm dan endoterm Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
  • 29. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK − 2 Indikator: Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengukuran perubahan entalpi dengan kalorimeter Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik
  • 30. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK – 3 Indikator: Siswa dapat menyusun gagasan tentang konversi minyak tanah menjadi LPG. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Konversi minyak tanah menjadi LPG Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Kelompok Aspek yang dinilai dalam laporan diskusi Skor Nilai Kesesuaian isi dengan tema Kelengkapan materi Susunan kalimat Ketepatan waktu penyelesaian 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 31. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 3 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 12 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 5 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia 3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan 4.6. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia 4.7. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.6.1. Menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan 3.6.2. Mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan 3.7.1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3.7.2. Merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi 3.7.3. Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan 3.7.4. Menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan 3.7.5. Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia
  • 32. 4.6.1. Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia 4.7.1. Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) 4.7.2. Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4.7.3. Menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk laporan tertulis 4.7.4. Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam laju reaksi sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa dapat menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami laju reaksi 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan 4. Siswa dapat menunjukkan perilaku responif dan proaktif, serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. Kognitif 1. Siswa dapat menjelaskan penerapan konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa dapat menjelaskan terjadinya reaksi kimia menggunakan teori tumbukan 3. Siswa dapat mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan 4. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 5. Siswa dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan 6. Siswa dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan 7. Siswa dapat menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia Psikomotorik 1. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi
  • 33. 2. Siswa dapat menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia 3. Siswa dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) 4. Siswa dapat melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 5. Siswa dapat menyajikan data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dalam bentuk laporan tertulis 6. Siswa dapat mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Kalorimeter 2. Diagram energi 3. Katalis 4. Luas permukaan Materi konsep 1. Laju reaksi 2. Energi aktivasi 3. Orde reaksi 4. Tumbukan efektif Materi prinsip Grafik laju reaksi Teori tumbukan Materi prosedur 1. Prosedur percobaan mengukur laju reaksi 2. Prosedur percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok
  • 34. 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang laju reaksi. • Memotivasi: Guru menyebutkan beberapa contoh reaksi kimia seperti pencoklatan apel, pengkaratan besi, petasan, dll. Guru mengajukan pertanyaan “Mengapa ada reaksi yang berjalan cepat dan ada juga yang lambat? Dengan mempelajari termokimia, kita dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh petasan, perkaratan besi. • Siswa secara individu melakukan pengamatan terhadap reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai pengertian laju reaksi • Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan untuk mengukur laju reaksi (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 98).
  • 35. • Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang laju reaksi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan laju reaksi. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan pengukuran laju reaksi. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Persamaan laju reaksi 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang persamaan laju reaksi. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk mengetahui laju reaksi yang dimiliki oleh suatu reaksi kimia, dapat dilihat dari persamaan lajunya. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi. • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai persamaan laju reaksi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
  • 36. • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan persamaan laju dari reaksi kimia yang diberikan. • Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya tentang persamaan laju reaksi dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan orde reaksi. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang persamaan laju reaksi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan persamaan laju reaksi. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
  • 37. • Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan, misalnya “Apakah kalian pernah mencoba untuk membuat teh manis dengan air dingin? Apa perbedaan ketika membuat teh manis dengan air panas dan air dingin?” • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis). • Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 105). • Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
  • 38. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori tumbukan. 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori tumbukan. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa reaksi kimia bergantung pada interaksi antar pereaksi. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalanan yang lengang dan jalanan yang padat. • Siswa secara individu membandingkan kemungkinan yang terjadi antara jalan raya yang lengang dan jalan raya yang padat (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Guru menjelaskan kepada siswa bahwa seperti halnya jalan raya, semakin banyak pereaksi maka kemungkinan terjadinya tabrakan semakin besar. • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai tumbukan efektif. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan mengaitkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan teori tumbukan. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
  • 39. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. Serta, penugasan kelompok untuk mencari artikel mengenai peran katalis dalam industri kimia • Rencana pembelajaran selanjutnya: Peran katalis dalam industri kimia 5. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang katalis. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dari dunia industri yang melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan produk yang maksimal dan dalam waktu sesingkat mungkin. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan sesuai kelompok masing-masing untuk mengkaji artikel tentang peran katalis dalam industri kimia. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok mengkaji artikel tentang peran katalis dalam industri kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Guru menunjuk kelompok untuk menyajikan hasil diskusi didepan kelas.
  • 40. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menyajikan hasil diskusi tentang peran katalis dalam industri kimia didepan kelas. • Siswa dari kelompok lainnya dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang peran kimia dalam industri kimia. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan peran kimia dalam industri kimia. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia. G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar a. Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab III halaman 94 - 129, Erlangga b. Artikel tentang peran katalis dalam industri kimia 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja percobaan pengukuran laju reaksi, lembar kerja percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player
  • 41. b. Peralatan praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Berdasarkan teori tumbukan, kelaskan bagaimana pengaruh faktor-faktor berikut terhadap laju reaksi. a. Konsentrasi pereaksi b. Suhu c. Luas permukaan zat pereaksi  Diketahui reaksi A → B dengan laju reaksi 1,6 x 10-2 mol.dm-3 .det-1 pada saat konsentrasi A sebesar 0,35 mol.dm-3 . Hitunglah tetapan laju reaksinya: a. Jika reaksi orde 1 terhadap A b. Jika reaksi orde 2 terhadap A  Berikut ini adalah data hasil percobaan untuk menentukan hubungan antara konsentrasi awal pereaksi terhadap laju reaksi dari: Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s) Laju reaksi diukur berdasarkan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan sejumlah endapan belerang yang sama. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. Percobaan Konsentrasi awal Waktu untuk mendapatkan 1 mol S (sekon) Na2S2O3 (M) HCl (M) 1 0,05 0,2 30 2 0,05 0,4 31 3 0,10 0,4 15 4 0,10 0,8 16 a. Tentukan orde reaksi terhadap Na2S2O3 dan terhadap HCl b. Tuliskan persamaan (hukum) laju reaksinya
  • 42.  Suatu reaksi akan berlangsung dua kali lebih cepat dari semula jika suhunya dinaikkan 10o C. Pada suhu 20o C, reaksi tersebut berlangsung selama 120 menit. Berapa menit reaksi berlangsung pada suhu 50o C? 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi b. Laporan tertulis praktikum pengukuran laju reaksi dan praktikum pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan pengukuran laju reaksi. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pengukuran Laju Reaksi Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2 Indikator :
  • 43. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 4 Kelas / Semester : XI / 1 Materi Pembelajaran : Kesetimbangan Kimia Alokasi Waktu : 16 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 7 kali
  • 44. A. Kompetensi Dasar (KD) 3.8. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 3.9. Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan 4.8. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor- faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan. 4.9. Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.8.1. Memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang 3.8.2. Menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3.8.3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 3.8.4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3.9.1. Membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan 3.9.2. Merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang 3.9.3. Meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan 3.9.4. Menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp 4.8.1. Merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4.8.2. Menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 4.8.3. Menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis
  • 45. 4.9.1. Menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang 4.9.2. Menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) 4.9.3. Menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp) 4.9.4. Menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat menyadari adanya keteraturan dalam kesetimbangan kimia sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa 2. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji kesetimbangan kimia 3. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi Kognitif 1. Siswa dapat memahami syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang 2. Siswa dapat menghubungkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri 4. Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan suatu reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 5. Siswa dapat merumuskan hukum kesetimbangan suatu reaksi setimbang 6. Siswa dapat meramalkan arah reaksi berdasarkan nilai tetapan kesetimbangan 7. Siswa dapat menjelaskan hubungan antara Kc dan Kp Psikomotorik 1. Siswa dapat membuat grafik laju reaksi terhadap waktu dalam kesetimbangan 2. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan 3. Siswa dapat menyimpulkan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan
  • 46. 4. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dalam bentuk laporan tertulis 5. Siswa dapat menghitung komposisi zat saat keadaan setimbang 6. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) 7. Siswa dapat menentukan nilai tetapan kesetimbangan gas (Kp) 8. Siswa dapat menentukan derajat disosiasi (α) dalam sistem kesetimbangan disosiasi D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Nilai tetapan kesetimbangan 2. Proses Habor 3. Proses Kontak Materi konsep 1. Kesetimbangan dinamis 2. Pergeseran kesetimbangan 3. Katalis Materi prinsip 1. Hukum kesetimbangan kimia 2. Asas Le Chatelier Materi prosedur 1. Prosedur percobaan reaksi bolak-balik 2. Prosedur percobaan pergeseran kesetimbangan E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1
  • 47. a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan dinamis. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa bila air diletakkan didalam botol terbuka dan dibiarkan dalam waktu yang cukup lama, maka air didalam botol akan berkurang karena butir-butir air menguap dari permukaan air dan keluar dari botol. Tetapi, pada botol tertutup uap air yang terjadi pada proses penguapan tidak keluar dari botol. Akibatnya, bila uap telah menjadi jenuh, ada sebagian uap air yang akan mengembun kembali. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia. • Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi bolak-balik dan kesetimbangan kimia (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai syarat-syarat terjadinya reaksi setimbang • Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok merancang dan melakukan percobaan tentang reaksi bolak-balik (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 134). • Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
  • 48. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan kimia. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi bolak-balik. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc). • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa dengan mempelajari hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan, kita dapat meramalkan arah reaksi serta menentukan komposisi zat saat keadaan setimbang. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc). • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
  • 49. • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual merumuskan hukum kesetimbangan. • Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap nilai tetapan kesetimbangan dengan mengerjakan latihan soal untuk menentukan nilai tetapan kesetimbangan dan komposisi zat saat setimbang. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan (Kc). • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan hukum kesetimbangan dan nilai tetapan kesetimbangan(Kc). • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Kp dan hubungan Kc dengan Kp. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang Kp dan hubungan Kc dengan Kp.
  • 50. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa pada reaksi yang melibatkan gas, konsentrasi gas dalam suatu ruangan akan menentukan besarnya tekanan gas tersebut dalam ruangan. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk untuk mengkaji literatur tentang Kp. • Siswa secara individu mengkaji literatur tentang Kp (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu) • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan nilai Kp. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis hubungan antara Kc dengan Kp. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang Kp dan hubungan Kc dengan Kp. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan Kp dan hubungan Kc dengan Kp. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum pergeseran kesetimbangan kimia. 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit)
  • 51. • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang pergeseran kesetimbangan. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip dalam industri yang melibatkan reaksi kimia adalah menghasilkan hasil yang maksimal dengan waktu yang singkat. Untuk itu, diperlukan kondisi reaksi yang sesuai agar produk yang diharapkan dapat terbentuk. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan tentang pergeseran kesetimbangan (ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis). • Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 154). • Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan pergeseran kesetimbangan sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
  • 52. • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan pergeseran kesetimbangan. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan pergeseran kesetimbangan. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Hubungan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. 5. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asas Le Chatelier. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa apabila ada aksi maka akan terdapat reaksi. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang asas Le Chatelier. • Siswa secara individu mengkaji literatur tentang asas Le Chatelier (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai asas Le Chatelier.
  • 53. • Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan hasil analisanya dan mengaitkan asas Le Chatelier dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori tumbukan. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori tumbukan. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat disosisi dalam kesetimbangan disosiasi 6. Pertemuan ke- 6 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat disosiasi. • Memotivasi: Guru mengingatkan kembali mengenai derajat disosiasi yang telah dipelajari saat di kelas X pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat disosiasi.
  • 54. • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat disosiasi (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual menganalisis nilai derajat disosiasi suatu reaksi. • Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap derajat disosiasi dengan mengerjakan latihan soal pada buku teks untuk menentukan derajat disosiasi dan komposisi zat saat setimbang pada kesetimbangan disosiasi. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat disosisi dalam kesetimbangan disosiasi. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat disosisi dalam kesetimbangan disosiasi. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan kimia dalam industri kimia. 7. Pertemuan ke- 7 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
  • 55. • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan kimia dalam industri kimia. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa prinsip pergeseran kesetimbangan banyak diterapkan dalam industri kimia. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal. • Siswa secara individu menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Haber untuk menghasilkan ammonia dalam jumlah yang maksimal (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya. • Elaborasi: Siswa secara berpasangan menganalisis kondisi reaksi yang optimal dari proses Kontak untuk menghasilkan asam sulfat dalam jumlah yang maksimal. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan kimia dalam industri kimia. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan kimia dalam industri kimia. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks.
  • 56. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Ulangan akhir semester ganjil G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab IV halaman 130 – 179, Erlangga 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja percobaan reaksi bolak-balik, lembar kerja percobaan pergeseran kesetimbangan 3. Alat a. Komputer/LCD, VCD/CD player b. Peralatan praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran kesetimbangan. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Tuliskan rumusan hukum kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan berikut: a. N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) b. Fe3+ (aq) + SCN- (aq)  FeSCN2+ (aq) c. Fe2O3(s) + 3CO(g)  2Fe(s) + 3CO2(g)  Kedalam bejana yang volumenya 20 liter direaksikan 0,5 mol gas H2 dan I2 pada suhu To C, membentuk reaksi setimbang: H2(g) + I2(g)  2HI(g) Jika nilai kesetimbangan pada suhu tersebut adalah 36, tentukan konsentrasi masing-masing gas pada saat setimbang.  Suatu reaksi kesetimbangan: BiCl3(aq) + H2O(l)  BiOCl(s) + 2HCl(aq)
  • 57. Apa yang terjadi bila ke dalam sistem tersebut: a. Ditambahkan HCl pekat b. Ditambah air c. Ditambah BiOCl  Di dalam bejana tertutup yang volumenya 10 liter, NH3 terurai menurut reaksi kesetimbangan: 2NH3(g)  N2(g) + 3H2(g) Bila komposisi gas-gas dalam kesetimbangan adalah 0,1 mol gas N2, 0,3 mol gas H2, dan 0,2 mol gas NH3; tentukan: a. Nilai Kc b. Komposisi awal sebelum NH3 terurai c. Derajat disosiasi NH3 2. Psikomotorik a. Unjuk kerja dalam praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran kesetimbangan kimia. b. Laporan tertulis praktikum reaksi bolak-balik dan praktikum pergeseran kesetimbangan kimia. 3. Afektif Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar, diskusi kelompok, dan praktikum di laboratorium. INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 1 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi bolak-balik. Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Reaksi bolak-balik Tanggal Penilaian : Kelas :
  • 58. No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PSIKOMOTORIK - 2 Indikator : Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan pergeseran kesetimbangan Aspek penilaian : Psikomotorik Judul kegiatan : Pergeseran kesetimbangan kimia Tanggal Penilaian : Kelas : No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Nilai Kesesuaian pelaksanaan dengan cara kerja Inisiatif dalam bekerja Kontribusi dalam teman kelompok Hasil laporan tertulis 1 2 3 Pedoman penilaian psikomotorik : 1 = Kurang; 2 = Cukup; 3 = Baik; 4 = Sangat baik INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN AFEKTIF N o. Nama Siswa Aspek yang dinilai Jumlah skor Kriteria Kerjasama dalam kelompok Perhatian Peran serta Kejujuran 1. 2. 3. Pedoman penilaian afektif : 1 = Rendah; 2 = Sedang; 3 = Tinggi
  • 59. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 5 Kelas / Semester : XI / 2 Materi Pembelajaran : Asam dan Basa Alokasi Waktu : 24 X 45 menit Jumlah Pertemuan : 10 kali A. Kompetensi Dasar (KD) 3.10. Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH larutan 3.11. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa 4.10. Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa 4.11. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.10.1. Menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan 3.10.2. Mendekripsikan teori-teori asam dan basa 3.10.3. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan sifat asam dan basa 3.10.4. Mengidentifikasi sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa dan/atau pH larutan 3.10.5. Menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa 3.10.6. Memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa 3.10.7. Menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka)
  • 60. 3.11.1. Memahami prinsip kerja titrasi asam basa 3.11.2. Menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa 4.10.1. Menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil percobaan 4.10.2. Mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa 4.11.1. Merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa 4.11.2. Menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan tertulis 4.11.3. Membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan C. Tujuan Pembelajaran Afektif 1. Siswa dapat memiliki motivasi internal dan menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengkaji larutan asam dan basa 2. Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan pro-aktif dalam melakukan percobaan dan berdiskusi Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dalam kehidupan 2. Siswa dapat mendekripsikan teori-teori asam dan basa 3. Siswa dapat mengidentifikas sifat larutan asam/basa berdasarkan konsep asam/basa dan/atau pH larutan 4. Siswa dapat memahami derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan asam/basa 5. Siswa dapat mengajukan gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa 6. Siswa dapat menghubungkan asam lemah dengan asam kuat serta basa lemah dengan basa kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi (Ka) 7. Siswa dapat memahami prinsip kerja titrasi asam basa Psikomotorik
  • 61. 1. Siswa dapat merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan sifat asam dan basa 2. Siswa dapat menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu larutan asam/basa 3. Siswa dapat menentukan trayek pH suatu larutan asam/basa berdasarkan data hasil percobaan 4. Siswa dapat menentukan konsentrasi/ kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa 5. Siswa dapat merancang dan melakukan percobaan pengukuran titrasi asam-basa 6. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan titrasi asam-basa dalam bentuk laporan tertulis 7. Siswa dapat membuat kurva titrasi asam-basa berdasarkan data hasil percobaan D. Materi Pembelajaran Materi fakta 1. Tetapan ionisasi asam 2. Tetapan ionisasi basa 3. Indikator asam/basa 4. Kurva titrasi asam-basa Materi konsep 1. Asam 2. Basa 3. Titrasi Materi prinsip 1. pH 2. Teori asam dan basa Materi prosedur 1. Prosedur percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan indikator alam 2. Prosedur percobaan untuk memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam- basa 3. Prosedur percobaan reaksi netralisasi 4. Prosedur percobaan penentuan kadar cuka makan
  • 62. E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah interaktif 2. Praktikum 3. Diskusi kelompok 4. Latihan soal 5. Observasi F. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan ke- 1 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam dan basa. • Memotivasi: Guru menyebutkan contoh-contoh senyawa asam dan basa dala kehidupan. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan sabun. • Siswa secara individu membandingkan sifat-sifat senyawa asam dan basa, seperti air jeruk dan sabun. (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok masing-masing untuk melakukan percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam.
  • 63. • Siswa secara berkelompok identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 183). • Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan oleh guru. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang sifat asam dan basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan sifat asam dan basa. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan identifikasi sifat asam dan basa dengan kertas lakmus dan indikator alam. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Teori asam dan basa. 2. Pertemuan ke- 2 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang teori asam dan basa.
  • 64. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa sifat asam dan basa suatu larutan dapat dijelaskan menggunakan beberapa teori asam/basa. Ketiga teori tersebut memiliki dasar pemikiran berbeda tetapi saling melengkapi dan memperkaya. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa. • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai teori asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual membandingkan ketiga teori asam dan basa. • Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap teori asam dan basa dengan mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan teori asam dan basa. • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang teori asam dan basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan teori asam dan basa. • Tindak lanjut: Penugasan untuk membuat peta konsep berdasarkan hasil diskusi mengenai teori asam dan basa. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa.
  • 65. 3. Pertemuan ke- 3 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa air merupakan elektrolit yang sangat lemah karena sebagian kecil dari molekul air terionisasi. b. Kegiatan inti (100 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa. • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual menganalisis pengaruh asam dan basa kuat terhadap kesetimbangan air. • Elaborasi: Siswa mengembangkan pemahamannya terhadap kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa dengan menganalisis pengaruh asam dan basa kuat terhadap kesetimbangan air. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa.
  • 66. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan kesetimbangan ion dalam larutan asam dan basa. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Derajat keasaman (pH). 4. Pertemuan ke- 4 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang derajat keasaman (pH). • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa derajat keasaman (pH) dapat digunakan untuk menentukan kekuatan asam/ basa suatu larutan. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH). • Siswa secara individu mengkaji literatur mengenai derajat keasaman (pH) (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Eksplorasi: Siswa secara individual menentukan derajat keasaman (pH). • Diskusi kelas tentang latihan soal yang diberikan. • Elaborasi: Siswa menganalisis hubungan antara tetapan ionisasi asam/basa lemah dengan derajat keasaman (pH). • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi.
  • 67. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang derajat keasaman (pH). • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan derajat keasaman (pH). • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum untuk memperkirakan pH larutan menggunakan indikator asam-basa. 5. Pertemuan ke- 5 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang indikator asam/basa. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa untuk memperkirakan derajat keasaman (pH) suatu larutan asam/basa dapat menggunakan indikator asam/basa yang memiliki trayek pH tertentu. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa. • Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 206).
  • 68. • Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan memperkirakan pH menggunakan indikator asam/basa. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Reaksi asam dan basa. 6. Pertemuan ke- 6 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa.
  • 69. • Memotivasi: Guru mengajukan pertanyaan seperti, “Mengapa kalian mandi dengan menggunakan sabun? Apakah setelah mandi, masih terdapat bau asam dari keringat tubuh kita? • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa. • Siswa secara individu mengkaji literatur tentang reaksi asam dan basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai reaksi asam dan basa. • Elaborasi: Siswa secara individu mengembangkan hasil analisanya dan menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi. • Diskusi kelas tentang pembahasan latihan soal untuk menentukan derajat keasaman (pH) dari suatu reaksi netralisasi. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang reaksi asam dan basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan reaksi asam dan basa. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum reaksi asam dan basa 7. Pertemuan ke- 7 a. Pendahuluan (15 menit)
  • 70. • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang reaksi asam dan basa. • Memotivasi: Guru mengingatkan kembali materi reaksi asam dan basa pada pertemuan sebelumnya. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan reaksi asam dan basa. • Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 208). • Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan reaksi asam dan basa sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit)
  • 71. • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan reaksi asam dan basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan reaksi asam dan basa. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan reaksi asam dan basa. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Titrasi asam-basa. 8. Pertemuan ke- 8 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam-basa. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa salah satu penerapan reaksi asam dan basa (reaksi netralisasi) adalah titrasi. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa. • Siswa secara individu mengkaji literatur tentang titrasi asam-basa (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara individual diminta untuk mengemukakan hasil analisanya mengenai titrasi asam-basa. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok mengembangkan hasil analisanya dan menganalisa indikator yang tepat untuk digunakan dalam suatu titrasi asam- basa dan cara membuat kurva titrasi. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok.
  • 72. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari diskusi kelas untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang titrasi asam-basa. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan titrasi asam-basa. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku teks. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Praktikum penentuan kadar cuka makan. 9. Pertemuan ke- 9 a. Pendahuluan (15 menit) • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang titrasi asam basa. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa, pada botol cuka biasanya tertulis label yang berbunyi, “Untuk membuat larutan cuka 5%, campurkan 1 bagian cuka ini dengan 4 bagian air”. Dari petunjuk tersebut dapat diketahui bahwa kadar cuka yang dimaksud adalah 25%. Praktikum penentuan kadar cuka makan bertujuan untuk membuktikan hal tersebut. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan inti (100 menit) • Siswa didudukkan secara berkelompok untuk melakukan percobaan penentuan kadar cuka makan. • Guru mengajak siswa untuk merancang dan membuat hipotesis percobaan penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (terdapat dalam buku teks kimia kelas XI Unggul Sudarmo halaman 215).
  • 73. • Siswa secara berkelompok merancang dan membuat hipotesis percobaan penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu). • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa secara berkelompok melakukan percobaan penentuan kadar cuka makan sesuai dengan lembar kerja. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok menganalisis data hasil percobaan untuk menjawab pertanyaan yang tersedia dalam lembar kerja. • Konfirmasi: Guru mengkonfirmasi/ menjelaskan kembali bila terjadi kesalahan dalam pemahaman materi. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (20 menit) • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang percobaan penentuan kadar cuka makan. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan percobaan penentuan kadar cuka makan. • Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk membuat laporan percobaan penentuan kadar cuka makan. Serta, masing-masing kelompok mencari artikel mengenai: - pH sebagai indikator kualitas air limbah - Hujan asam - Antasida menyeimbangkan pH dalam lambung • Rencana pembelajaran selanjutnya: Asam-basa dalam kehidupan. 10. Pertemuan ke-10 a. Pendahuluan (15 menit) • Siswa didudukkan sesuai dengan kelompok diskusi.
  • 74. • Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai implementasi nilai religius) • Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin). • Apersepsi: Guru menggali pengetahuan siswa tentang asam basa dalam kehidupan. • Memotivasi: Guru memaparkan bahwa asam basa sangat dekat dengan kita. Beberapa peristiwa dalam kehidupan sehari-hari dapat dijelaskan dan diselesaikan dengan konsep asam basa. • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran b. Kegiatan inti (60 menit) • Guru mengajak siswa untuk menentukan nomor urut kelompok dalam mempresentasikan laporan hasil diskusi • Siswa secara berkelompok bergantian melakukan presentasi materi sesuai dengan nomor urut. • Siswa dari kelompok lainnya memperhatikan presentasi materi dari kelompok penyaji (secara cermat, teliti, sebagai ungkapan rasa ingin tahu) • Siswa dimotivasi/ diberikan kesempatan menanya sebagai ungkapan rasa ingin tahu. • Eksplorasi: Siswa diminta untuk mengemukakan pertanyaan kepada kelompok penyaji jika ada hal yang belum dimengerti dari materi yang disajikan. • Elaborasi: Siswa secara berkelompok mendiskusikan jawaban yang sesuai dari pertanyaan tersebut. Siswa dari kelompok lainnya ikut memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. • Diskusi kelas tentang hasil diskusi kelompok. • Secara klasikal siswa menyepakati hasil pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis). • Guru memberikan tambahan informasi sebagai penguatan atas kesimpulan siswa. c. Penutup (15 menit)
  • 75. • Resume: Guru membimbing siswa menyimpulkan tentang materi asam basa dalam kehidupan. • Refleksi: Memberikan pertanyaan berkaitan dengan asam basa dalam kehidupan. • Tindak lanjut: Penugasan menjawab pertanyaan pada fitur buku paket. • Rencana pembelajaran selanjutnya: Hidrolisis G. Sumber Belajar/ Bahan Ajar/Alat 1. Sumber belajar Buku teks kimia kelas XI karangan Unggul Sudarmo Bab V halaman 180 – 231, Erlangga 2. Bahan ajar Bahan presentasi, lembar kerja praktikum 3. Alat c. Komputer/LCD, VCD/CD player d. Peralatan praktikum. H. Penilaian 1. Kognitif a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR) b. Ulangan harian Contoh soal :  Larutan NH4OH 0,2 M mempunyai nilai pH = 11 + log 2. Hitunglaj nilai Kb NH4OH tersebut.  Ke dalam 100 mL larutan H2SO4 0,1 M ditambahkan 100 mL larutan NaOH 0,1 M. hitunglah nilai pH campuran yang terjadi.  Tuliskan pasanganasam basa konjugasi pada reaksi berikut: HClO4 + NH2 -  ClO4 - + NH3  Suatu sampel soda kue 0,500 g yang mengandung Na2CO3 dianalisis dengan menambahkan 50 mL 0,100 M HCl berlebih, dididihkan untuk