1. KEMENTERIAN AGAMA RI
MADRASAH ALIYAH NEGERI 5 JAKARTA
Jl. Marunda Baru III/30, Cilincing, Jakarta Utara
RPP
Sekolah : MAN 5 Jakarta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI MIPA /1
Materi Pokok : Senyawa Hidrokarbon & Minyak Bumi
Alokasi Waktu : 12 JP ( 3 X Pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Sikap :Menghayati dan mengamalkan ajaranagamayang dianutnya,
menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
KI-3:Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis struktur dan sifat
senyawa hidrokarbon
berdasarkan kekhasan atom
karbon dan penggolongan
3.1.1 Mendeskripsikan kekhasan atom karbon
dalam senyawa karbon.
3.1.2 Membedakan atom C primer, sekunder,
tersier, dan kuartener.
2. senyawanya
.
3.2 Menjelaskan proses
pembentukan fraksi-fraksi
minyak bumi, teknik pemisahan
serta kegunaannya
3.3 Mengidentifikasi reaksi
pembakaran hidrokarbon yang
sempurna dan tidak sempurna
serta sifat zat hasil pembakaran
(CO2,CO, partikulat karbon)
3.1.3 Mengelompokkan senyawa hidrokarbon
berdasarkan kejenuhan ikatan.
3.1.4 Memberi nama senyawa alkana, alkena,
dan alkuna.
3.1.5 Menentukan Isomer alkana,alkena dan
alkuna
3.2.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
minyak bumi dan gas alam.
3.2.2 Menjelaskan komponen-komponen utama
penyusun minyak bumi.
3.2.3 Menafsirkan bagan penyulingan
bertingkat untuk menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi.
3.2.4 Membedakan kualitas bensin berdasarkan
bilangan oktannya.
3.3.1 Menganalisis dampak pembakaran
bahan bakar terhadap lingkungan
3.3.2 Menganalisis dampak pembakaran
bahan bakar terhadap kesehatan
4.1 Membuat model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon
yang memiliki rumus molekul
yang sama
4.1.1. Mernacang model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon yang
memeiliki rumus melekul yang sama
dengan molymod
4.1.2 Menampikan l model visual berbagai
struktur molekul hidrokarbon yang
memeiliki rumus melekul yang sama
dengan molymod
3. 4.2 Menyajikan karya tentang proses
pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi beserta kegunaannya
4.3 Menyusun gagasan cara
mengatasi dampak pembakaran
senyawa karbon terhadap
lingkungan dan kesehatan
4.2.1 Mempresentasikan hasil pemahaman
tentang proses pembentukan dan teknik
pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi
beserta kegunaannya.
4.3 1 Mempresentasikan gagasan cara
mengatasi dampak pembakaran
senyawa karbon terhadap lingkungan dan
kesehatan
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik serta dapat mengidentifikasi
unsur C dan H dalam senyawa hidrokarbon, dapat mendeskripsikan kekhasan atom
karbon, dapat membedakan atom karbon primer sekunder tersier dan kuartener, dapat
mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan , dapat memberi
nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna., dapat menyimpulkan hubungan titik didih
senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatifnya dan strukturnya, dapat
menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer geometri (cis, trans),
dapat mendeskripsikan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, dapat
menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi, dapat menafsirkan
bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-
fraksi minyak bumi, dapat membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya,
dapat menganalisis dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan, dapat
mendeskripsikan kegunaan dan komposisi senyawa hidrokarbon dalam bidang pangan,
sandang, papan, seni, dan estetika.
D. Materi Pembelajaran
1. Identifikasi senyawa karbon
2. Kekhsan atom karbon
4. 3. Alkana,alkena,alkuna
4. Minyak bumi
5. Dampak pembakaran senyawa karbon
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek
F. Media Pembelajaran
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
lembar penilaian
Laptop & infocus
Molymod
G. Sumber Belajar :
1. Sudarmo,Unggul.2014.Kimia:Untuk SMA/MA Kelas XI,Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga
2. Hidayat,Riandi dkk.2014.Kimia 2A. SMA kelas XI. Jakarta: Yudhistira
3. Utami, Budi dkk. 2009. Kimia 2: Untuk SMA/MA Kelas XI, ProgramIlmu Alam.
Jakarta:Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
H. Kegiatan Pembelajaran
Langkah- Langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Salam Pembuka
Asahan
Berdoa
Membaca Al-qur’an
Absensi Siswa
Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD),
tujuan, materi, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
15
menit
5. Kegiatan
Inti
Mengamati
Siswa mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa
hidrokarbon.
Siswa mengamati demonstrasi pembakaran senyawa karbon
(contoh pemanasan gula).
Siswa mengamati struktur hidrokarbon melalui molymod dan
jenis atom C berdasarkan letaknya.
Siswa mengamati struktur alkana,alkena dan alkuna.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan hasil pengamatan
tentang hidrokarbon, misalnya:
- mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali terdapat di
alam?
Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan hasil pengamatan
pembakaran senyawa karbon (pemanasan gula).
Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan struktur
hidrokarbon melalui molymood (rantai terbuka, tertutup).
Siswa mengajukan pertanyaan terkait dengan struktur
alkana,alkena dan alkuna
Mengumpulkan data
Siswa menganalisis kekhasan atom karbon.
Siswa menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran
senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan.
Siswa mengumpulkan informasi mengenai jenis atom C
berdasarkan jumlah atom C yang terikat dari rantai atom karbon
(atom C primer, sekunder , tertier, dan kuarterner).
Siswa mengumpulkan informasi terkait mengenai struktur alkana,
alkena dan alkuna.
Mengasosiasi
Siswa menghubungkan kekhasan atom karbon dengan ikatan
yang dibentuk oleh atom karbon.
Siswa menghubungkan penyusun senyawa karbon dari data
pengamatan.
Siswa berlatih menganalisis jenis atom C berdasarkan jumlah
atom C yang terikat dari rantai atom karbon.
Siswa menghubungkan rumus struktur alkana, alkena dan alkuna
150
menit
6. dengan sifat fisiknya.
Mengkomunikasikan
Siswa menyampaikan ringkasan pembelajaran dengan lisan atau
tertulis, dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mengenai
hidrokarbon dan minyak bumi.
Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.
15
menit
2. Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 Menit )
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Salam Pembuka
Asahan
Berdoa
Membaca Al-qur’an
Absensi Siwa
Siswa merespon salam dan guru mengajak siswa bersyukur
kepada Tuhan.
Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran yang
akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar (KD),
tujuan, topik, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
15
menit
Kegiatan
Inti
Mengamati
Siswa mengamati materi tatanama, isomer, dan reaksi senyawa
hidrokarbon
Siswa mengamati pemberian contoh-contoh materi tatanama,
isomer, dan reaksi senyawa hidrokarbon.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan tatanama
alkana,alkena,alkuna
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan Isomer
pada alkana,alkena, alkuan
Siswa mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan reaksi
150
menit
7. senyawa karbon
Mengumpulkan data
Siswa mengumpulkan informasi tentang tatanama
alkana,alkena,alkuna
Siswa mengumpulkan informasi tentang isomer pada alkuna,
alkena, alkuna
Siswa mengumpulkan informasi tentang reaksi-reaksi senyawa
karbon
Mengasosiasi
Siswa mendiskusikan aturan IUPAC untuk memberi nama
senyawa alkana, alkena dan alkuna
Siswa mendiskusikan pengertian isomer (isomer rangka, posisi,
fungsi, geometri)
Siswa memprediksi isomer dari senyawa hidrokarbon
Siswa menganalisis reaksi senyawa hidrokarbon
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran mengenai
alkena.
Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana pembelajaran
berikutnya.
15
menit
8. 3. Pertemuan Ke- 3 ( 4 x 45 Menit )
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan
Salam Pembuka
Asahan
Berdoa
Membaca Al-qur’an
Absensi Siwa
Siswa merespon salam dan guru mengajak siswa
bersyukur kepada Tuhan.
Siswa mendengarkan informasi tentang pembelajaran
yang akan dilaksanakan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Siswa menerima informasi tentang Kompetensi Dasar
(KD), tujuan, topik, manfaat, dan langkah pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
15 menit
Kegiatan
Inti
Mengamati
Siswa menggali informasi dengan cara membaca/
mendengar/menyimak tentang, proses pembentukan
minyak bumi dan gas alam, komponen-komponen utama
penyusun minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin,
dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan serta upaya untuk mengatasinya.
Menanya
Siswa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
bagaimana terbentuknya minyak bumi dan gas alam, cara
pemisahan (fraksi minyak bumi), bagaimana meningkatkan
mutu bensin, apa dampak pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk
mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain
dari minyak bumi dan gas alam.
Mengumpulkan data
Siswa mengumpulkan informasi tentang proses
penyulingan bertingkat
Siswa mengumpulkan informasi tentang dampak
pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan, kesehatan
dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar
alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam.
150 menit
9. Mengasosiasi
Siswa menganalisis proses penyulingan bertingkat untuk
menyimpulkan dasar dan teknik pemisahan minyak bumi
menjadi fraksi-fraksinya.
Siswa Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan
oktannya.
Siswa menyimpulkan dampak pembakaran hidrokarbon
terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara
mengatasinya.
Siswa mengajukan gagasan tentang bahan bakar alternatif
selain dari minyak bumi dan gas alam.
Mengkomunikasikan
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
dengan menggunakan tata bahasa yang benar.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran
mengenai hidrokarbon dan minyak bumi.
Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah
berlangsung.
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa.
Siswa menyimak informasi mengenai rencana
pembelajaran berikutnya.
15 menit
I. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dan portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian
c. Unjuk kerja : lembar penilaian praktikum
d. Portofolio : laporan praktikum
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
10. b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai )()( maksimumnnketuntasann diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
Siwa yang mencapai nilai )(maksimumnn diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Diketahui :
Kepala MAN 5 Jakarta
Jakarta, Mei 2017
Guru Mata Pelajaran
Drs.H. Hasan Yeubun
NIP. 19621211199003002
Media Desy Rachmania, M.Pd
NIP. 197712162003122003
11. Lampiran .1
MATERI PEMBELAJARAN
Ketika sampel organik seperti kayu, telur, daging, atau beras dibakar atau dipanaskan
pada suhu yang cukup tinggi, bahan itu akan menjadi gosong, hal itu menunjukkan bahwa
bahan tersebut mengandung karbon.:
a. Pengertian hidrokarbon.
Hidrokarbon adalah suatu senyawa yang terdiri atas unsure karbon (C) dan hydrogen
(H).
b. Penggolongan Hidrokarbon.
Berdasarkan jenis ikatannya, hidrokarbon dibagi atas hidrokarbon jenuh dan
hidrokarbon tidak jenuh. Jika semua ikatan atom karbon-karbon merupakan ikatan
tunggal (─C─C─), digolongkan sebagai hidrokarbon jenuh. Jika terdapat satu saja
ikatan rangkap (─C═C─) atau ikatan rangkap tiga (─C≡C─) disebut hidrokarbon tak
jenuh.
c. Alkana, alkena, dan alkuna.
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan
rantai terbuka dan semua ikatan atom karbon-karbonnya merupakan ikatan
tunggal.
Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap
─C═C─.
Alkuna adalah hidrokarbon alifatik tidak jenuh dengan satu ikatan karbon-
karbon rangkap tiga ─C≡C─.
a. Rumus umum alkana: CnH2n+2
b. Rumus umum alkena: CnH2n
c. Rumus umum alkuna: CnH2n-2
Tata nama alkana menurut IUPAC:
Alkana rantai tak bercabang, diberi nama dengan menambahkan awalan n
(normal). Misal : n-pentana, n-heksana.
Alkana bercabang terdiri atas dua bagian yaitu bagian rantai utama dan
cabang.
Rantai utama adalah rantai terpanjang dalam molekul yaitu yang memiliki
jumlah atom C paling banyak.
Rantai utama diberi nama sesuai tabel di atas, sedangkan nama cabang diberi
nama sesuai cabangnya misalnya alkil, CnH(2n+1).
12. Posisi cabang pada rantai utama dinyatakan dengan awalan angka yang
ditentukan dari nomor atom terkecil pada ujung. Atom C ujung dipilih dari
ujung di mana cabang memperoleh nomor terkecil.
Jika terdapat 2 atau lebih cabang yang sama, nama cabang ditambah awalan
di, tri, tetra, dst sesuai jumlah cabang yang sama.
Jika terdapat cabang-cabang yang berbeda penamaannya disusun menurut
abjad.
Jika terdapat penomoran yang sama dari kedua ujung rantai utama, mulailah
dari salah satu ujung sehingga cabang yang ditulis terlebih dahulu memiliki
nomor terkecil.
Aturan Penamaan Senyawa Alkena
Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap dua, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkena.
Hitung jumlah atom C-nya.
Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran
-ena.
Jika jumlah atom C senyawa alkena lebih dari 3, beri nomor setiap atom
sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak paling dekat dengan
atom C yang terikat ikatan rangkap dua. Kemudian, penamaan senyawa
diawali oleh nomor atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 2, diikuti
tanda (-) dan nama rantai induk.
Jika alkena memiliki cabang, tentukan rantai induk dan rantai cabangnya.
Rantai induk ditentukan dari rantai atom C terpanjang yang mengandung
ikatan rangkap dua.
Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkena rantai lurus.
Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama senyawa
alkana.
Aturan pemberian nama senyawa alkuna :
Jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa tersebut
merupakan senyawa alkuna.
Hitung jumlah atom C-nya.
Tuliskan awalan berdasarkan jumlah atom C-nya dan diakhiri dengan akhiran
-una.
13. Jika jumlah atom C senyawa alkuna lebih dari 3, beri nomor setiap atom
sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil terletak pada atom C yang
terikat ikatan rangkap tiga. Kemudian, penamaan senyawa diawali oleh nomor
atom C pertama yang terikat ke ikatan rangkap 3, diikuti tanda (-) dan nama
rantai induk.
Untuk alkuna bercabang :
a) Periksa jenis ikatannya, jika memiliki ikatan rangkap tiga, berarti senyawa
tersebut merupakan senyawa alkuna.
b) Tentukan rantai induk dan rantai cabangnya. Rantai induk ditentukan dari
rantai atom C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga.
c) Beri nomor setiap atom sedemikian rupa sehingga nomor paling kecil
terletak pada atom C yang terikat ikatan rangkap tiga.
d) Rantai induk diberi nama sesuai aturan penamaan senyawa alkuna rantai
lurus.
e) Rantai cabang diberi nama sesuai jumlah atom C dan struktur gugus alkil.
f) Urutan penulisan nama senyawa sama dengan urutan penulisan nama
senyawa alkana dan alkena.
d. Isomer
Isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda, tetapi mempunyai rumus molekul
yang sama. Isomer dibagi atas:
Isomer struktur terdiri dari isomer kerangka dan isomer posisi.
Isomer kerangka: rumus molekul sama, rantai induk berbeda.
Isomer posisi: rumus molekul dan rantai induk sama, posisi cabang/gugus
pengganti berbeda.
Isomer ruang terdiri atas isomer geometrid an isomer optis.
e. Sifat-sifat hidrokarbon
Titik leleh dan titik didih hidrokarbon meningkat seiring dengan peningkatan
massa molekul relatifnya.
Titik leleh dan titik didih senyawa-senyawa yang merupakan isomer
berkurang seiring dengan pertambahan jumlah cabang dalam molekulnya.
Alkana adalah golongan senyawa yang kurang reaktif, sehingga disebut
paraffin. Reaksi penting alkana adalah pembakaran, substitusi, dan
perengkahan.
14. Alkena dan alkuna lebih reaktif daripada alkana karena mempunyai ikatan
rangkap dan rangkap tiga. Reaksi penting dari alkena dan alkuna adalah adisi
atau penjenuhan.
Minyak dan Gas Bumi
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan minyak bumi dan gas alam terjadi dari fosil mikroorganisme
yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu mengendap di dasar laut yang
tertutup oleh lumpur karena tekanan dan suhu tinggi di akhirnya menjadi
minyak bumi dan gas alam.
Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil eksplorasi (pengeboran) masih berupa minyak mentah atau
crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair,
dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik
alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon dalam minyak bumi dapat
mencapai 80% - 85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hidrogen dan
unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0 – 0,5%), belerang (0 – 6%), dan oksigen (0 –
3,5%).
Minyak bumi merupakan suatu campuran kompleks yang sebagian besar terdiri
atas hidrokarbon. Komposisi minyak bumi sangat bervariasi dari satu sumur ke
sumur lainnya dan dari satu daerah ke daerah lain.
1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus
Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal
parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang
memiliki rantai karbon pendek.
Contoh : CH3 – CH3 CH3 - CH2 - CH3
Etana
Propana
2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik
Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana
atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan
alkena (CnH2n), tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan
tunggal seperti alkana) dan membentuk struktur cincin.
15. H2C – CH2 CH2 CH2
H2C – CH2 H2C CH2 H2C CH2
Siklobutana H2C – CH2 CH2 H2C
Siklopentana CH2
Sikloheksana
Pada umumnya, senyawa hidrokarbon siklik ini dalam minyak bumi berupa
campuran siklopentana dan sikloheksana yang disebut naften.
3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang
Yang termasuk ke dalam senyawa hidrokarbon ini adalah senyawa golongan
isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa
hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.
CH3
CH3 – CH – CH3 CH3 – CH – CH2 – C – CH3
CH3 CH3 CH3
Isobutana Isooktana
4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang
berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang – seling, dan senyawa
hidrokarbon tak jenuh. Jumlah senyawa hidrokarbon jenis ini paling sedikit di antara
jenis lainnya. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam
minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.
Contohnya :
CH3
Benzena (C6H6) Toluena (C6H5CH3)
Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi
dapat diperoleh dengan melakukan pengeboran, dan minyak yang diperoleh berupa
minyak mentah. Minyak mentah (crude oil) berbentuk cairan hitam atau berbau
16. kurang sedap. Minyak ini belum dapat dimanfaatkan secara langsung, tetapi harus
diolah terlebih dahulu sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan. Untuk
memperoleh materi – materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan,
perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi,
cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran senyawa
berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen penyusun campuran
tersebut. Minyak mentah mengandung campuran senyawa hidrokarbon yang
memiliki titik didih bervariasi, dari metana (CH4) yang memiliki titik didih paling
rendah sampai residu yang memiliki titik didih paling tinggi sehingga tidak
teruapkan pada pemanasan. Minyak mentah dipanaskan pada suhu 3700 C, kemudian
uap yang dihasilkan dialirkan dan diembunkan (dikondensasikan) pada suhu yang
sesuai. Cara distilasi dengan menggunakan beberapa tingkat suhu pendinginan atau
pengembunan disebut distilasi bertingkat.
Proses penyulingan berlangsung sebagai berikut. Mula-mula minyak mentah
dipanaskan pada suhu 3700C sehingga mendidih dan menguap. Fraksi minyak
mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin,
lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon dengan jumlah atom C
lebih dari 20 atom. Minyak mentah yang menguap pada proses distilasi ini naik ke
bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda.
Fraksi minyak bumi yang tidak terkondensasi terus naik ke bagian atas kolom
sehingga keluar sebagai gas alam.
17. Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses distilasi bertingkat ini kualitasnya belum
sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga perlu pengolahan lebih lanjut.
Pengolahannya meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan
blending.
2. Cracking
Cracking merupakan proses penguraian (pemecahan) molekul-molekul senyawa
hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang lebih kecil. Contoh
cracking adalah pengubahan minyak solar atau minyak tanah (kerosin) menjadi
bensin.
Terdapat dua proses cracking, yaitu :
a. Cara Panas (thermal cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan
suhu tinggi serta tekanan rendah.
b. Cara Katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan
bubuk katalis platina atau molibdenum oksida.
18. Contoh : pemecahan senyawa karbon yang memiliki 16 atom karbon.
3. Reforming
Reforming adalah proses pengubahan bentuk molekul bensin yang bermutu
kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai
karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul sama, tetapi
bentuk strukturnya berbeda sehingga proses ini disebut juga isomerisasi. Reforming
dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul-molekul besar. Misalnya, penggabungan senyawa isobutena dengan
isobutana yang menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain
senyawa organic yang mengandung S, N, O, air, logam, dan garam anorganik.
6. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak digunakan di dunia.
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur
(zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya. Bahan – bahan
pencampur tersebut, antara lain tetra ethyl lead (TEL), MTBE, etanol, dan metanol.
Penambahan zat aditif ini dapat meningkatkan bilangan oktan.
19. Lampran.2 PENILAIAN
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : MAN 5 Jakarta
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
pert WAKTU NAMA
KEJADIAN/
PERILAKU
BUTIR
SIKAP
POS/
NEG
TINDAK LANJUT
1 -
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Diketahui :
Kepala MAN 5 Jakarta
Drs.H. Hasan Yeubun
NIP. 19621211199003002
Jakarta, Mei 2017
Guru Mata Pelajaran
Media Desy Rachmania, M.Pd
NIP. 197712162003122003
20. Kisi kisi soal
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ I
Waktu : 75 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Indikator soal C2 C3 C4 Jumlah
Deberikan rumus senyawa hidrokarbon peserta didik dapat
menentukan jumlah atom karbon primer, sekunder, tersier
dan kuartener dalam senyawa tersebut
1 1
Peserta didik dapat menyebut kan 4 buah sifat khas atom
karbon
1 1
Diberikan nama senywa hidrokarbon siswa dapat menuliskan
rumus struktur dan sebaliknya
2 2
Deberikan nama 3 buah senyawa hidro karbon siswa dapat
mengurutkan bedasarkan titik didihnya dari yang redah ke
yang tinggi dan sebaliknya
1 1
Deberikan rumus senywa hidrokarbon peserta dapat
menuliskan rumus dan nama isomer strukturnya
1 1
Peserta didik dapat menjelaskan proses terjadinya
pembentukan mi nyak bumi dan gas alam
1 1
Peserta didik dapat menuliskan hasil destilasi bertingkat
minyak bumi
1 1
Peserta didik dapat menjelaskan kegunaan dari minyak bumi 1 1
Peserta didik dapat menjelaskan dampak pembakaran
hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya
untuk mengatasinya
1 1
Jumlah 3 6 1 10
21. SOAL
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ I
Waktu : 75 Menit
Tahun Pelajaran : 2017/2018
1. Berapa jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener yang terdapat
dalam hidrokarbon berikut?
2. Jelaskan sifat-sifat khas atom karbon yang tidak dimiliki oleh atom-atom lain!
3. Tuliskan rumus struktur dari 3-metil pentana !
4. Perhatikan rumus struktur berikut:
Apa nama Senyawanya?
5. Susunlah senyawa berikut berdasarkan titik didihnya, dimulai dari yang terendah
Heksana
3-metilpentana
2,3-dimetilbutana
6. Tuliskan rumus dan nama semua isomer dari butena ?
7. Jelaskan proses terbentuknya minyak bumi dan gas alam !
8. Jelaskan hasil dari proses pemisahan minyak bumi dilakukan dengan proses destilasi
bertingkat !
9. Sebutkan penggunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari!
10. Sebutkan dampak pembakaran minyak bumi terhadap lingkungan
22. KUNCI JAWABAN
No
Soal
Kuninci Jawaban Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
,jumlah atom C primer ada 5 buah, atom C sekunder ada 6 buah, atom C tersier ada
3 buah, dan atom C kuartener tidak ada.
1) dapat membentuk 4 ikatan kovalen sehingga dapat berikatan
dengan sesamanya membentuk rantai atom karbon dan juga dapat berikatan
dengan berbagai unsur nonlogam.
2) Ikatan kovalen yang dibentuk atom C relatif kuat.
3) dapat membentuk ikatan rangkap maupun rangkap tig
3. CH3─CH2─CH─CH2─CH3
│
CH3
3,4-dimetil-1-heksena
2,3-dimetilbutana< 3-metilpentana< heksana
Yaitu :
CH2=CH─CH2─CH3 (1-butena)
CH3─CH=CH─CH3 (2-butena)
CH2=C-CH3 (2-metil-propena)
CH3
Pembentukan minyak bumi dan gas alam terjadi dari fosil mikroorganisme yang
telah mati berjuta-juta tahun yang lalu mengendap di dasar laut yang tertutup oleh
lumpur karena tekanan dan suhu tinggi akhirnya menjadi minyak bumi dan gas
alam
Proses pemisahan minyak bumi dilakukan dengan proses destilasi
bertingkat,dengan hasil sebagai berikut :
10
10
10
10
10
10
10
10
23. 9.
10.
No Nama Fraksi Jumlah
atom C
Titik Didih(
o
C )
Kegunaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Fraksi Gas
Bensin
Minyak Tanah
Solar
Pelumas
Lilin
Aspal
C1 – C5
C5 – C12
C9 – C14
C14 – C18
C16 ke atas
C20 ke atas
C25 ke atas
-160 s/d 30
30 s/d 200
180 s/d 400
180 s/d 400
350 ke atas
zat padat
residu
Bahan Bakar ( LPG
)
Bahan Bakar Motor
Bahan Bakar
Kompor
Bahan Bakar Motor
Diesel
Pelumas
Membuat Lilin
Pelapis Jalan
Yaitu
Bahan Bakar ( LPG )
Bahan Bakar Motor
Bahan Bakar Kompor
Bahan Bakar Motor Diesel
Pelumas
Membuat Lilin
Pelapis Jalan
Pembakaran bahan bakar minyak bumi menghasilkan gas- gas yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan sepert gas COx, SOx, NOx, Partikel zat
padat .
1. Senyawa oksida karbon, COx
a. Gas CO : merupakan gas beracun
b. Gas CO2 : menimbulkan efek rumah kaca ( pemanasan global )
sehingga permukaan air laut naik.
2.Senyawa oksida belerang, SOx
Terdiri dari gas SO2 dan SO3 yang dapat menimbulkan hujan asam. Akibat
10
10
10
24. hujan asam hutan rusak, biota air mati, bangunan rusak
3.Senyawa oksida nitrogen, Nox
Merupakan campuran gas NO dan NO2 yang dapat menimbulkan asap
berkabut
( mengurangi jarak pandang sehingga mengganggu lalu lintas )
4.Partikel zat padat
- partikel timbal dari pembajaran bensin menurut penelitian para ahli
dapat mengakibatkan penurunan kecerdasan
- jelaga ( serbuk karbon )
Jumlah Skor 100
Nilai = jumlah skor perolehan x 100
jumlah skor maksimal
= jumlah skor perolehan x 100
100
25. INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : MAN 5 Jakarta
Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XI / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
No Nama Siswa
Kelengkapan
Materi
Penulisan
Materi
Kemampuan
Presentasi
Total
Skor
Nilai
Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
4
5
9
Nilai Perolehan =
SkorPerolehan
Skor maksimal
× 100
PEDOMAN PENSKORAN:
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
SKOR
MAKS
1 Kelengkapan Materi
Presentasiterdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasisistematis sesuaimateri
Menuliskan rumusan masalah
Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuaidengan materi
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
2 Penulisan Materi
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
Isi materi ringkas dan berbobot
Bahasa yang digunakan sesuaidengan materi
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
3 Kemampuan presentasi
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi
dengan baik
Manajemen waktu yang baik
4
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
26. INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA :
No Aspek yang Dinilai Kategori Skor
1 Mengambil zat sempurna 3
Kurang sempurna 2
salah 1
2 Melakukan percobaan sempurna 3
Kurang sempurna 2
salah 1
3 Merapikan alat/bahan sempurna 3
Kurang sempurna 2
salah 1
4 Menjawab pertanyaan sempurna 3
Kurang sempurna 2
salah 1
Jumlah Skor
Nilai=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
12
x 100
INSTRUMEN PENILAIAN PORTOFOLIO/LAPORAN
No Aspek yang dinilai Kategori skor
1 Menuliskan judul Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
2 Menuliskan tujuan Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
3 Menuliskan teori Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
4 Menuliskan alat/bahan Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
5 Menuliskan cara kerja Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
6 Mengisi tabelpengamatan Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
7 Mengolah data/menjawab pertanyaan Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
8 Membuat kesimpulan Ada benar 2
Ada,salah 1
Tidak ada 0
Nilai=
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
16
x 100