Terima kasih atas penjelasan Anda. Saya mengerti bahwa uji efektifitas untuk menentukan nilai SPF dilakukan secara in-vitro dengan mengukur serapan sinar UV pada berbagai panjang gelombang, sedangkan uji water resistant melibatkan panelis untuk menguji kemampuan sunscreen bertahan di bawah air. Penjelasan Anda sangat membantu memahami prinsip evaluasi uji efektifitas tersebut.
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Kel 13 kelas m preparat untuk suntan & sunscreen
1. Di susun oleh :
RISKI NUR HAYATI 14334106
YULIA W. ANDHISTA 15334023
ALDI MULYADI 18334713
PREPARAT UNTUK
SUNTAN
&
SUNSCREEN
Amelia Febriani, S.Farm, M.Si., Apt
2. Dalam beberapa hal sinar ultra violet bermanfaat untuk manusia yaitu
diantaranya untuk mensintesa Vitamin D dan juga berfungsi untuk membunuh
bakteri.
Namun disamping manfaat tersebut di atas sinar ultra violet dapat merugikan
manusia apabila terpapar pada kulit manusia terlalu lama.
Sinar ultra violet (UV) dapat digolongkan menjadi :
UV A dengan panjang gelombang diantara 320 – 400 nm
UV B dengan panjang gelombang 290 – 320 nm
UV C dengan panjang gelombang 10 – 290 nm
Semua Sinar UV A di emisikan ke bumi, sedangkan sinar UV B sebagian
diemisikan ke bumi (terutama yang panjang gelombangnya mendekati UV A).
Sinar UV B dengan panjang gelombang lebih pendek dan sinar UV C tidak
dapat diemisikan ke bumi karena diserap lapisan ozon di atmosfir bumi.
Dengan demikian apabila lapisan ozon yang ada di atmosfir rusak, sinar UV B
yang masuk ke bumi akan semakin banyak, (BPOM, 2009).
SINAR UV
4. Sinar ultraviolet yang terpapar masuk ke bumi, baik itu sinar UV A, UV
B, maupun UV C, dapat memberikan dampak sebagai berikut :
Kemerahan pada kulit
Kulit terasa seperti terbakar
Dapat menimbulkan eritema
Menimbulkan penyakit katarak
Dapat memicu pertumbuhan sel kanker
Radiasi sinar UV A yang menembus dermis dapat merusak sel kulit
Kulit dapat kehilangan elastisitas
Kerut pada bagian kulit
Kanker kulit
Dampak Buruk Sinar UV
5. Alamiah, kulit sudah berusaha melindungi dirinya beserta organ – organ di
bawahnya dari bahaya sinar UV matahari, antara lain dengan membentuk
butir – butir pigmen kulit (melanin) yang sedikit banyak memantulkan balik
sinar matahari.
Jika sinar matahari banyak mengenai kulit, misalnya pada orang yang
berjemur, maka ada dua tipe reaksi dengan melanin ini yaitu :
Penambahan melanin dengan cepat ke permukaan kulit
Pembentukan tambahan melanin baru
Jika pembentukan penambahan melanin itu berlebihan dan terus menerus,
maka dapat terjadi noda – noda hitam pada kulit.
Perlindungan Kulit
6. 1. Perlindungan secara fisik
• Memakai payung, topi bertepi lebar, baju lengan panjang dan
sejenisnya, pemakaian bahan-bahan kimia yang melindungi kulit secara
fisik dengan jalan memantulkan balik sinar yang mengenai kulit,
misalnya dengan Titan dioksida, Zinc oksida, kaolin, kalsium karbonat,
magnesium karbonat, talcum, silisium dioksida dan bahan-bahan
lainnya sejenis yang sering dimasukkan dalam dasar bedak (foundation)
atau bedak.
2. Perlindungan secara kimiawi
• Bahan yang menimbulkan dan mempercepat proses penggelapan kulit
(tanning).
• Misal : dioxy acetone dan 8-methoxy psoralen, yang dimakan 2 jam
sebelum berjemur, mempercepat pembentukan pigmen melanin di
permukaan kulit (tanning).
• Bahan yang menyerap UV-B tetapi meneruskan UV-A ke dalam kulit.
• Misal : PABA, Cinnamates, Anthranilates, Benzophenon, Digalloyl
trioleate dan petrolatum veteriner merah.
Secara artifisial, ada 2 cara
perlindungan kulit, yaitu :
7. Sunscreen merupakan senyawa kimia yang menyerap atau
memantulkan radiasi sehingga melemahkan energi ultra violet sebelum
berpenetrasi ke kulit. Sunscreen dapat dibagi menjadi dua yaitu
chemical sunscreen dan physical sunscreen. Chemical sunscreen
bekerja dengan cara mengabsorbsi radiasi sinar ultra violet (Stanfield,
2003).
Sunscreen dilengkapi dengan bahan kimia yang memiliki UV light-
absorbing yang tinggi yang biasanya juga disebut UV filter. Produk
sunscreen di design untuk melindungi pengguna sunscreen dari sinar
matahari ketika pergi ke pantai.
SUNSCREEN
8. Klasifikasi sunscreen menurut penggunaannya (Harry’s Cosmeticology ; p.
231):
Agen pencegah sun burn yang didefinisikan sebagai sunscreen yang
mengabsorbsi 95 % atau lebih radiasi UV 290-300 nm
Suntaining agent sebagai sunscreen >85% radiasi UV 290-320 nm, tetapi
pada λ > 320 nm akan meneruskan sinar dan membentuk ion
Opaque sunblock agent sebagai perlindungan maksimum dan
pembentukan barrier fisik, contoh titanium oxide, zinc oxide
Klasifikasi Sunscreen
9. Syarat Preparat Kosmetik Sunscreen
1. Enak dan mudah dipakai
2. Jumlah yang menempel mencukupi kebutuhan
3. Bahan aktif dan bahan dasar mudah tercampurnya
4. Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan
kelembaban kulit
Syarat Bahan Aktif untuk Preparat Sunscreen :
1. Efektif menyerap radiasi UV-B tanpa perubahan kimiawi akan
mengurangi efisiensi, bahkan menjadi toksis atau iritasi
2. Meneruskan UV-A untuk mendapatkan tanning (di kulit Kaukasia/Eropa)
3. Stabil, yaitu tahan keringat dan tidak menguap
4. Mempunyai daya larut yang cukup untuk mempermudah formulasinya
5. Tidak berbau atau boleh berbau ringan
6. Tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak menyebabkan sensitisasi
Syarat Sunscreen
10. 1. Preparat anhidrous
Minyak-minyak suntan cair menduduki tempat terpenting
Keuntungan : ketahanan terhadap air
Contoh : minyak tumbuhan (minyak wijen) dan hasil terbaik dimasukkan 10-15 %
Zinc Oxida
2. Emulsi (non-greasy O/W, semi greasy dual emulsion, dan fatty W/O)
Yang tinggi kandungan lemaknya nampak mirip minyak, yang non-greasy mirip
dengan preparat yang berdasar air.
Keuntungan : penampakannya menarik, konsistensi bagus sehingga mudah
digunakan, tidak ada resiko tumpah dengan membalikkan botol (kecuali liquid
emulsi) dan dapat dikemas dalam tube.
3. Preparat tanpa lemak (greaseless preparation)
Keuntungan : tidak berlemak dan tidak lengket
Kekurangan : mudah larut dalam air
Bentuk – bentuk Preparat
Sunscreen
11. Formulasi Sunscreen
No Bahan Formula Kegunaan
1 Ekstrak Etanol Beras Merah 10 % Zat aktif
2 Cera Alba 7% Stabilisator emulsi
3 Tween 80 7% Emulgator
4 Setil Alkohol 3% Pengemulsi, emolien
5 Stearil Alkohol 2% Pengemulsi, emolien
6 Parafin Cair 10% Pelembut
7 Metil Paraben 0,18% Pengawet
8 Propil Paraben 0,02% Pengawet
9 Minyak mawar 3 tts Pewangi
10 Alfa Tokoferol 2 tts Antioksidan
11 Benzophenon 3 % Sunscreen agent
12 Aquadest ad 100 % Pelarut
12. Bentuk : Body Lotion
Tipe Emulsi : o/w
Alasan/HLB : Karena perbandingan air lebih banyak daripada minyak.
Fungsi produk :
• Melindungi dan merawat kulit
• Menjaga kelembaban kulit
• Melindungi kulit dari sinar UV A & UV B
Cara pemakaian :
Oleskan kebagian tubuh (tangan & kaki) 15 – 30 menit sebelum
terpapar sinar matahari
13. 1. Uji Mutu Fisik
Pemeriksaan
organoleptis
Pengukuran pH
Daya sebar
Homogenitas
Viskositas
Ukuran partikel
Daya lekat
Uji kemampuan sediaan
untuk mengurangi
penguapan air
Uji stabilitas :
- Cycling test
- Uji mekanik
Uji tipe emulsi
2. Uji Efektifitas
Uji penentuan nilai SPF
Uji water resistant
3. Uji keamanan
Uji iritasi :
- Iritasi primer
Segera timbul setelah pelekatan
atau penyentuhan pada kulit
- Iritasi sekunder
Reaksi baru timbul beberapa jam
setelah penyentuhan atau pelekatan
pada kulit
15. Sunscreen adalah suatu zat atau material yang dapat melindungi kulit
terhadap radiasi sinar UV.
Dari formulasi produk kami diatas, maka produk kami termasuk dalam jenis
kosmetika semi tradisional karena terdiri dari bahan alam, diolah secara
modern & diberi bahan sintetis seperti pengawet, pengemulsi dll
KESIMPULAN
16.
17. Pertanyaan ???
Pertanyaan dari bu Amel
Jelaskan prinsip evaluasi dalam uji efektifitas untuk menentukan nilai
SPF & untuk uji water resistant ?
Pertanyaan di jawab oleh RISKI NUR HAYATI (14334106)
1. Dalam penentuan nilai SPF dilakukan secara in-vitro menggunakan
Spektrofotometri. Larutan diamati nilai serapannya pada panjang
gelombang 290 – 320 nm dengan rentang interval 5 nm. Nilai SPF
yang dinyatakan memiliki efek tabir surya adalah 4 atau diatas 2
2. Uji Water Resistant
Dilakukan dengan bantuan 10 orang panelis. Krim ditimbang 2,5 g lalu
dioleskan pada kulit tangan yang sudah diberi tanda kotak sebesar 5
cm x 5 cm dan dibiarkan mengering. Tangan panelis dimasukkan ke
dalam air kolam renang / air garam / air pada suhu 23º C hingga 32º C
dan dibiarkan selama 40 menit. Apabila setelah melewati 40 menit krim
masih ada, maka sediaan sunscreen dinyatakan water resistant.