SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
LAPORAN PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI TIKUS
Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan
Binatang Pengganggu
Disusun oleh :
Dani Novita Putri
P07133114052
Semester II / Regular B
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini.
Saya ucapkan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan kepada semua
pihak yang telah membantu, antara lain :
 Bapak H. Sardjito Eko Widarso SKM, MP selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu
 Orang tua yang telah mendukung
 Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan laporan praktikum saya selanjutnya dari semua pihak.
Saya berharap laporan praktikum yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Dan semoga, ilmu yang saya peroleh ini dapat saya terapkan dalam
kehidupan. Aamiin.
Yogyakarta, 7 Juni 2015
penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II. DASAR TEORI…......................................................................................... 2
BAB III. METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................ 5
B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 5
C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................................................... 7
B. Pembahasan ......................................................................................................... 7
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tikus dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena
mereka tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia, makan makanan yang
dimakan oleh manusia bahkan berbagi penyakit dengan manusia sehingga dapat
merugikan manusia.
Kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial
budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan
bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan
martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan
penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai
jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus, pes,
leptospirosis dan lain-lain.
Oleh karena itu, tikus perlu diberantas agar tidak menimbulkan penyakit dan
kerugian material. Adapu cara pemberantasa tikus itu sendiri perlu diadakan survey dan
identifikasi tikus.
B. TUJUAN
Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah “ untuk mengetahui cara
identifikasi dan jenis tikus”
BAB II
DASAR TEORI
Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan
bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi
bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah
kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan
penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan
empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus.
Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya
adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun
deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi
tikus, yang memuat ciri–cirri morfologi masing – masimg jenis tikus. Ciri–ciri morfologi
tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan ( BB
), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E), tengkorak
(SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk
moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain.
Klasisifikasi Tikus :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Class : Mammalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Bandicota
Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena
memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk
seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies
tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host
(vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian. Delapan spesies tsb :
Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap),
Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus
wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli
(mencit ladang).
No Morfologi Tikus roil Tikus atap Mencit rumah
Tikus
ladang
1. Tekstur rambut Kasar dan
agak
panjang
Agak kasar Lembut dan
halus
Lembut
dan halus
2. Bentuk hidung Kerucut
terpotong
Kerucut Kerucut Kerucut
3. Bentuk badan Silindris,
membesar
kebelakang
Silindris Silindris Silindris
4. Warna badan
bagian
punggung
Coklat
hitam
kelabu
Coklat
hitam
kelabu
Coklat hitam
kelabu
Coklat
kelabu
5. Warna badan
bagian perut
Coklat
kelabu
(pucat)
Coklat
hitam
kelabu
Coklat hitam
kelabu
Putih
kelabu
6. Warna ekor
bagian atas
Cokelat
hitam
Cokelat
hitam
Cokelat hitam Cokelat
hitam
7. Habitat Gudang,
selokan,
rumah
Rumah,
gudang
Rumah, gudang Sawah,
ladang
8. Bobot tubuh
(gr)
150-600 60-300 8-30 30-85
9. Panjang kepala
+ badan (mm)
150-250 100-210 55-100 80-150
10. Panjang ekor
(mm)
160-210 120-250 70-110 110-180
11. Lebar daun
telinga (mm)
18-24
(berambut)
19-23 9-12 16-20
12. Panjang telapak
kaki belakang
(mm)
40-47 30-37 12-18 22-28
R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus mempunyai distribusi geografi yg
menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya
sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit
ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor relatif pendek thdp kepala dan
badan serta tonjolan pada telapak kaki yg relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus
rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn
ekor yg panjang serta tonjolan pada telapak kaki yg besar dan kasar.
Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah
kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. Maksud mengerat untuk
mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg terus
menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga
terdapat celah yg disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut
terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring,
sehingga ada cekah antara geraham dan gigi seri (diastema).
BAB III
METODOLOGI
A. WAKTU DAN LOKASI PRAKTIKUM
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Mei 2015
Tempat : Laboratorium Rekayasa
B. ALAT DAN BAHAN
 Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Sarung tangan 1 pasang
2. Masker 1 buah
3. Timbanngan 1 buah
4. Penggaris 1 buah
5. Sisir tikus 1 buah
6. Karung tepung 1 buah
7. Toples 1 buah
8. Alat tulis secukupnya
 Bahan
No Nama Alat Jumlah
1. Tikus hidup 1 ekor
2. Chloroform secukupnya
3. Kapas secukupnya
4. Kertas putih 1 lembar
C. CARA KERJA
1. Mengambil tikus dari perangkap
 Menyiapkan karung gandum untuk mengambil tikus dari perangkap.
 Membuka kait pengunci perangkap
 Memasukkan setengah bagian perangkap ke dalam karung sambil dibuka
tangkai pemegang dengan menarik tangkai sampai ke bawah.
 Menggiring tikus dari perangkap masuk ke dalam karung gandum.
 Memegang ujung karung yang sudah ada tikus dengan agak renggang.
2. Mematikan tikus
 Memasukkan tikus dari karung gandum kedalam toples , dengan cara
memasukkan ujung karung ke dalam toples kemudian tikus digiring hingga
masuk ke dalam toples.
 Memasukkan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan klorofoam ke dalam
toples.
 Menunggu beberapa saat sampai tikus sudah mati, memastikan dengan cara
membolakbalikkan toples . apabila tidak ada gerakan pada tikus berarti sudah
mati.
3. Menyisir tikus
 Mengambil Tikus dalam toples kemudian diletakkan pada kertas HVS.
 Menyisir tikus dengan sisir tikus dari ujung kepala sampai ujung ekor.
4. Menimbang tikus
 Menyetarakan timbangan , dengan bantuan kertas.
 Meletakkan tikus ke sisi timbangan
 Membaca hasil timbangan.
5. Mengukur tikus
 Menyiapkan penggaris , kertas HVS dan alat tulis
 Meletakkan tikus pada kertas HVS
 Mengukur tikus per bagian sesuai dengan ukururan tubuh yang dibutuhkan.
 Mencatat hasil pengukuran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Setelah melakukan praktikum, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Tekstur rambut : Lembut dan halus
2. Bentuk hidung : kerucut
3. Bentuk badan : Silindris
4. Warna bulu badan : Putih
5. Bobot tubuh : 13,8 gram
6. Panjang keseluruhan (TL) : 150 mm
7. Panjang badan + kepala ( H&B) : 70 mm
8. Panjang Ekor (T) : 80 mm
9. Tengkorak (SK) : 2 mm
10. Panjang telinga (E) : 15 mm
11. Panjang Telapak Kaki (HF) : 10 mm
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang
diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus atau mencit rumah. Dimana pada saat
penyisiran tikus tidak didapatkan ektoparasit pada tikus tersebut.
Spesies Mus musculus ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris,
bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh
(berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil dibanding spesies
yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran
standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan
E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu
10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12-
18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species
Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran
yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .
Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa
spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri – ciri yang dimiliki oleh Mus
musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi
merupakan tikus dengan species Mus musculus yang tidak membawa ektoparasit.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus
2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran.
B. Saran
1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti.
2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan/atau pengukuran, sehingga
dihasilkan hasil identifikasi dan/atau pengukuran yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
http//bahan lap.identifikasi tikus/laporan-pengamatan-tikus.html
http//laporan-pengamatan-tikus.html

More Related Content

What's hot

Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGIEDIS BLOG
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringanEkal Kurniawan
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinariindrawati2
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakitSyahrum Syuib
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Gilang Rupaka
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 

What's hot (20)

Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Pestisida
PestisidaPestisida
Pestisida
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Penetapan potensial air jaringan
Penetapan potensial air  jaringanPenetapan potensial air  jaringan
Penetapan potensial air jaringan
 
Fase kerja toksikan
Fase kerja toksikanFase kerja toksikan
Fase kerja toksikan
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Cod dan bod
Cod dan bodCod dan bod
Cod dan bod
 
Makalah entomologi
Makalah entomologiMakalah entomologi
Makalah entomologi
 
Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana Penyediaan air minum pasca bencana
Penyediaan air minum pasca bencana
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 

Viewers also liked

makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitFaradina Kusumasdiyanti
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaRhiza Amalia
 
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Didi Yudha
 
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusAsthrEey' Schwarzenegger
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektorAnNo ANdi
 
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFEOpenStreetMap Indonesia
 
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsErikoRiko
 
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psimpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psihexiay
 

Viewers also liked (15)

makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencitmakalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
makalah hewan laboratorium cara pengambilan darah pada mencit
 
Makalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan cobaMakalah penanganan hewan coba
Makalah penanganan hewan coba
 
Pulex irritans
Pulex irritansPulex irritans
Pulex irritans
 
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
Artikel ilmiah didi yudha p. 061211133046 (1)
 
Telaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode viaTelaah jurnal metode via
Telaah jurnal metode via
 
Penanganan hewan coba
Penanganan hewan cobaPenanganan hewan coba
Penanganan hewan coba
 
Monyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan cobaMonyet sebagai hewan coba
Monyet sebagai hewan coba
 
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellusPenanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
Penanganan hewan-coba-marmut-cavia-porcellus
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Vii pengendalian vektor
Vii  pengendalian vektorVii  pengendalian vektor
Vii pengendalian vektor
 
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
01 Pengenalan Rencana Kontinjensi InaSAFE
 
Flat foot and Cavus foot
 Flat foot and Cavus foot Flat foot and Cavus foot
Flat foot and Cavus foot
 
5. entomologi
5. entomologi5. entomologi
5. entomologi
 
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rsPermenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
Permenkes 1204 2004-persyaratan-kes_rs
 
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psimpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
mpeg2ts1_es_pes_ps_ts_psi
 

Similar to Laporan Identifikasi Tikus

355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikusPuskesmasSamudera
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.pptAhmadRasito
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxAnonymouscdLyeXKB
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanAde Maiditasari
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAlfian Nopara Saifudin
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANJosua Sitorus
 
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Biocomunity Bekasi
 
Pengendalian tikus
Pengendalian tikusPengendalian tikus
Pengendalian tikusDian Saputra
 
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistem
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistemHubungan rantai makanan terhadap ekosistem
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistemSMK Bhakti Anindya
 
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdfMODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdfGayuh Syaikhullah
 

Similar to Laporan Identifikasi Tikus (20)

355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus355117989 makalah-pengendalian-tikus
355117989 makalah-pengendalian-tikus
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Helmintologi
 Helmintologi Helmintologi
Helmintologi
 
Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1Semt 3 tikus 1
Semt 3 tikus 1
 
KELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptxKELELAWAR.ppt.pptx
KELELAWAR.ppt.pptx
 
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptxInsekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
Insekta yang berhubungan dengan hiegenitas dan sanitasi.pptx
 
Company Profile DOLANPEST
Company Profile DOLANPESTCompany Profile DOLANPEST
Company Profile DOLANPEST
 
Makalah Rabies
Makalah RabiesMakalah Rabies
Makalah Rabies
 
Pengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewanPengertian ekologi hewan
Pengertian ekologi hewan
 
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMAAcara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
Acara 2 PENGENALAN DAN PENGAMATAN SERANGAN HAMA
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Ordo Artiodactyla
Ordo ArtiodactylaOrdo Artiodactyla
Ordo Artiodactyla
 
DBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptxDBD PENYAKIT.pptx
DBD PENYAKIT.pptx
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Print full
Print fullPrint full
Print full
 
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
Rangkuman materi un biologi sma berdasarkan skl 2013
 
Pengendalian tikus
Pengendalian tikusPengendalian tikus
Pengendalian tikus
 
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistem
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistemHubungan rantai makanan terhadap ekosistem
Hubungan rantai makanan terhadap ekosistem
 
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdfMODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
MODUL INTERAKTIF - EKTOPARASIT.pdf
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 

Laporan Identifikasi Tikus

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI TIKUS Dosen mata kuliah : H.Sardjito Eko Widarso, SKM, MP Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu Disusun oleh : Dani Novita Putri P07133114052 Semester II / Regular B KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA JURUSAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN 2015
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah- Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan praktikum ini. Saya ucapkan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dan arahan kepada semua pihak yang telah membantu, antara lain :  Bapak H. Sardjito Eko Widarso SKM, MP selaku dosen pengampu mata kuliah Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu  Orang tua yang telah mendukung  Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan praktikum saya selanjutnya dari semua pihak. Saya berharap laporan praktikum yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Dan semoga, ilmu yang saya peroleh ini dapat saya terapkan dalam kehidupan. Aamiin. Yogyakarta, 7 Juni 2015 penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................. 1 B. Tujuan ............................................................................................................... 1 BAB II. DASAR TEORI…......................................................................................... 2 BAB III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Praktikum ............................................................................ 5 B. Alat dan Bahan ................................................................................................... 5 C. Cara Kerja ........................................................................................................... 6 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil .................................................................................................................... 7 B. Pembahasan ......................................................................................................... 7 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 10
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tikus dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena mereka tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia, makan makanan yang dimakan oleh manusia bahkan berbagi penyakit dengan manusia sehingga dapat merugikan manusia. Kerugian yang ditimbulkan oleh tikus dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan.Dari segi ekonomi, tikus dapat merusak tanaman petani dan bahkan merusak bangunan kediaman manusia.Dari segi sosial budaya dapt menurunkan martabat manusia karena dengan banyaknya tikus menandakan bahwa nilai kesehatan penghuninya rendah. Sedangkan dari segi kesehatan yaitu dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang ditularkan melalui tikus tersebut salah satunya adalah tyfus, pes, leptospirosis dan lain-lain. Oleh karena itu, tikus perlu diberantas agar tidak menimbulkan penyakit dan kerugian material. Adapu cara pemberantasa tikus itu sendiri perlu diadakan survey dan identifikasi tikus. B. TUJUAN Tujuan dari praktikum identifikasi tikus ini adalah “ untuk mengetahui cara identifikasi dan jenis tikus”
  • 5. BAB II DASAR TEORI Insect dan rodent, baik disadari atau tidak, kenyataanya telah menjadi saingan bagi manusia. Lebih dari itu insect dan rodent, pada dasarnya dapat mempengaruhi bahkan mengganggu kehidupan manusia dengan berbagai cara. Dalam hal jumlah kehidupan yang terlibat dalm gangguan tersebut, erat kaitanya dengan kejadian/penularan penyakit. Hal demikian dapat dilihat dari pola penularan penyakit pest yang melibatkan empat faktor kehidupan, yakni Manusia, pinjal , kuman dan tikus. Upaya untuk mempelajari kehidupan tikus menjadi sangat relefan. Salah satunya adalah mengetahui jenis atau spesies tikus yang ada, melalui identifikasi maupun deskripsi. Untuk keperluan ini dibutuhkan kunci identifikasi tikus atau tabel deskripsi tikus, yang memuat ciri–cirri morfologi masing – masimg jenis tikus. Ciri–ciri morfologi tikus yang lazim dipakai untuk keperluan tersebut di antaranya adalah : berat badan ( BB ), panjang kepala ditambah badan (H&B), ekor (T), cakar (HF), telinga (E), tengkorak (SK) dan susunan susu (M). Disamping itu, lazim pula untuk diketahui bentuk moncong,warna bulu, macam bulu ekor, kulit ekor, gigi dan lain-lain. Klasisifikasi Tikus : Kingdom : Animalia Phyllum : Chordata Class : Mammalia Ordo : Rodentia Family : Muridae Genus : Bandicota Ordo Rodentia merupakan ordo dari kelas Mammalia yang terbesar karena memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu 2.000 spesies (40 %) dari 5.000 spesies untuk seluruh kelas Mammalia. Dari 2.000 spesies Rodentia, hanya kurang lebih 150 spesies tikus yang ada di Indonesia dan hanya 8 spesies yang paling berperan sebagai host (vektor) dari agent patogen terhadap manusia dan hama pertanian. Delapan spesies tsb : Rattus norvegicus (tikus riol/got/selokan/kota), Rattus-rattus diardii (tikus rumah/atap),
  • 6. Mus musculus (mencit rumah), Rattus exulans (tikus ladang), Bandicota indica (tikus wirok), Rattus tiomanicus (tikus pohon), Rattus argentiventer (tikus sawah), Mus caroli (mencit ladang). No Morfologi Tikus roil Tikus atap Mencit rumah Tikus ladang 1. Tekstur rambut Kasar dan agak panjang Agak kasar Lembut dan halus Lembut dan halus 2. Bentuk hidung Kerucut terpotong Kerucut Kerucut Kerucut 3. Bentuk badan Silindris, membesar kebelakang Silindris Silindris Silindris 4. Warna badan bagian punggung Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Coklat kelabu 5. Warna badan bagian perut Coklat kelabu (pucat) Coklat hitam kelabu Coklat hitam kelabu Putih kelabu 6. Warna ekor bagian atas Cokelat hitam Cokelat hitam Cokelat hitam Cokelat hitam 7. Habitat Gudang, selokan, rumah Rumah, gudang Rumah, gudang Sawah, ladang 8. Bobot tubuh (gr) 150-600 60-300 8-30 30-85
  • 7. 9. Panjang kepala + badan (mm) 150-250 100-210 55-100 80-150 10. Panjang ekor (mm) 160-210 120-250 70-110 110-180 11. Lebar daun telinga (mm) 18-24 (berambut) 19-23 9-12 16-20 12. Panjang telapak kaki belakang (mm) 40-47 30-37 12-18 22-28 R.norvegicus, R.rattus dan M.musculus mempunyai distribusi geografi yg menyebar diseluruh dunia sehingga disebut sebagai hewan kosmopolit. Sisanya hanya sekitar Asia dan Asia Tenggara saja. Tikus wirok, tikus riul, tikus sawah dan mencit ladang termasuk hewan terestrial yg dicirikan dengan ekor relatif pendek thdp kepala dan badan serta tonjolan pada telapak kaki yg relatif kecil dan halus. Tikus pohon, tikus rumah (atap), tikus ladang dan mencit rumah termsuk hewan arboreal yg dicirikan dgn ekor yg panjang serta tonjolan pada telapak kaki yg besar dan kasar. Salah satu ciri terpenting dari Ordo Rodentia (hewan pengerat) adalah kemampuannya untuk mengerat benda-benda yg keras. Maksud mengerat untuk mengurangi pertumbuhan gigi serinya terus menerus. Pertumbuhan gigi seri yg terus menerus disebabkan oleh tidak adanya penyempitan pada bagian pangkalnya sehingga terdapat celah yg disebut diastema. Diastema berfungsi untuk membuang kotoran yg ikut terbawa dgn pakannya masuk kedalam mulut. Rodentia tidak mempunyai gigi taring, sehingga ada cekah antara geraham dan gigi seri (diastema).
  • 8. BAB III METODOLOGI A. WAKTU DAN LOKASI PRAKTIKUM Hari : Rabu Tanggal : 27 Mei 2015 Tempat : Laboratorium Rekayasa B. ALAT DAN BAHAN  Alat No Nama Alat Jumlah 1. Sarung tangan 1 pasang 2. Masker 1 buah 3. Timbanngan 1 buah 4. Penggaris 1 buah 5. Sisir tikus 1 buah 6. Karung tepung 1 buah 7. Toples 1 buah 8. Alat tulis secukupnya  Bahan No Nama Alat Jumlah 1. Tikus hidup 1 ekor 2. Chloroform secukupnya 3. Kapas secukupnya 4. Kertas putih 1 lembar
  • 9. C. CARA KERJA 1. Mengambil tikus dari perangkap  Menyiapkan karung gandum untuk mengambil tikus dari perangkap.  Membuka kait pengunci perangkap  Memasukkan setengah bagian perangkap ke dalam karung sambil dibuka tangkai pemegang dengan menarik tangkai sampai ke bawah.  Menggiring tikus dari perangkap masuk ke dalam karung gandum.  Memegang ujung karung yang sudah ada tikus dengan agak renggang. 2. Mematikan tikus  Memasukkan tikus dari karung gandum kedalam toples , dengan cara memasukkan ujung karung ke dalam toples kemudian tikus digiring hingga masuk ke dalam toples.  Memasukkan kapas yang sudah dibasahi dengan cairan klorofoam ke dalam toples.  Menunggu beberapa saat sampai tikus sudah mati, memastikan dengan cara membolakbalikkan toples . apabila tidak ada gerakan pada tikus berarti sudah mati. 3. Menyisir tikus  Mengambil Tikus dalam toples kemudian diletakkan pada kertas HVS.  Menyisir tikus dengan sisir tikus dari ujung kepala sampai ujung ekor. 4. Menimbang tikus  Menyetarakan timbangan , dengan bantuan kertas.  Meletakkan tikus ke sisi timbangan  Membaca hasil timbangan. 5. Mengukur tikus  Menyiapkan penggaris , kertas HVS dan alat tulis  Meletakkan tikus pada kertas HVS  Mengukur tikus per bagian sesuai dengan ukururan tubuh yang dibutuhkan.  Mencatat hasil pengukuran.
  • 10. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Setelah melakukan praktikum, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Tekstur rambut : Lembut dan halus 2. Bentuk hidung : kerucut 3. Bentuk badan : Silindris 4. Warna bulu badan : Putih 5. Bobot tubuh : 13,8 gram 6. Panjang keseluruhan (TL) : 150 mm 7. Panjang badan + kepala ( H&B) : 70 mm 8. Panjang Ekor (T) : 80 mm 9. Tengkorak (SK) : 2 mm 10. Panjang telinga (E) : 15 mm 11. Panjang Telapak Kaki (HF) : 10 mm B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa jenis tikus yang diamati termasuk ke dalam spesies Mus musculus atau mencit rumah. Dimana pada saat penyisiran tikus tidak didapatkan ektoparasit pada tikus tersebut. Spesies Mus musculus ini dapat dilihat dari ciri bentuk badan yang silindris, bentuk hidung kerucut, dan tekstur rambut yang lembut dan halus dan proporsi tubuh (berat badan, panjang TL, H&B, T, SK, E dan HF) yang lebih kecil dibanding spesies yang lainnya . Walaupun terdapat hasil pengukuran yang tidak sesuai dengan ukuran standarnya yaitu pada hasil pengukuran HF (hand Foot) atau panjang kaki belakang dan E (ear) atau panjang telinga. Hasil penggukuran panjang HF yang telah dilakukan yaitu 10 mm. sedangkan panjang HF pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 12- 18 mm. dan panjang E hasil penguurang yaitu 15 mm, sedangkan panjang E pada species Mus musculus pada umumnya berkisar 9-12 mm. Hal ini mungkin disebabkan pengkuran yang dilakukan kurang akurat atau kurang teliti karena keterbatasan waktu .
  • 11. Meskipun demikian, hasil pengukuran yang telah ditunjukan menunjukan bahwa spesies tius yang diidentifikasi mengarah pada ciri – ciri yang dimiliki oleh Mus musculus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jenis tikus yang telah diidentifikasi merupakan tikus dengan species Mus musculus yang tidak membawa ektoparasit.
  • 12. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Jenis tikus yang telah teridentifikasi yakni spesies Mus musculus 2. Metode identifikasi yang digunakan yaitu metode pengamatan dan pengukuran. B. Saran 1. Pada tahap pengukuran bagian tubuh tikus dilakukan dengan cermat dan teliti. 2. Tidak terburu-buru dalam melakukan identifikasi dan/atau pengukuran, sehingga dihasilkan hasil identifikasi dan/atau pengukuran yang akurat.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA http//bahan lap.identifikasi tikus/laporan-pengamatan-tikus.html http//laporan-pengamatan-tikus.html