SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN
Daniel Saroengoe
1
• Pendidikan berasal dari dua kata latin educare dan educere
– Educare – berarti merawat, memperlengkapi dengan gizi
agar sehat dan kuat
– Educere – “membimbing keluar dari ...”
• Menurut penjelasan Buku Ensiklopedia (1982), secara
umum pendidikan dapat diartikan sebagai “semua perbuatan
dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan
pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya,serta
keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha
menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik
jasmaniah maupun rohaniah”.
2
Menurut para ahli pendidikan :
 M.J. Langeveld (1995) : Pendidikan merupakan
upaya manusia dewasa membimbing manusia
yang belum dewasa kepada kedewasaan.
• Stella van Petten Henderson : Pendidikan
merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan
perkembangan insani dengan warisan sosial.
• Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan
adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan
adalah proses pembentukan diri dan penetuan-
diri secara etis, sesuai denga hati nurani.
3
• John Dewey (1978) : Aducation is all one with
growing; it has no end beyond itself.
(pendidikan adalah segala sesuatu
bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan
sendiri tidak punya tujuan akhir di balik
dirinya).
• H.H Horne : Dalam pengertian luas,
pendidikan merupakan perangkat dengan
mana kelompok sosial melanjutkan
keberadaannya memperbaharui diri sendiri,
dan mempertahankan ideal-idealnya.
4
 Lodge dalam bukunya “Philoshopy of Education”
membedakan pendidikan dlm arti luas dan sempit.
– Arti luas  semua pengalaman manusia dalam
hidupnya (hidup adlh pendidikan dan pendidikan adlh
hidup).
– Arti sempit  penyerahan adat istiadat (tradisi) kepada
warga generasi berikutnya. Identik dgn sekolah 
pengajaran formal dlm kondisi-kondisi yg diatur.
 Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan Nasional
Indonesia) : Pendidikan adalah daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin, karakter), pikiran (intelek) dan pisik anak
5
• UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1)
: Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara
6
• Dan masih banyak lagi definisi dari
pengertian pendidikan
7
KESIMPULAN
8
Jadi 3 hal yang ingin dicapai dalam
pendidikan adalah :
• Penegasan ini menyatakan bahwa
pendidikan merupakan usaha atau upaya
sadar tujuan, atau bersahaja dan karena itu
dituntut adanya perencanaan, strategi atau
pendekatan.
• Berdasarkan pengertian ini, pendidikan dapat
dikatakan sebagai upaya sadar, dan
bersahaja untuk memperlengkapi seseorang,
atau kelompok orang, guna membimbingnya
keluar dari satu tahapan (keadaan) hidup ke
suatu tahapan lainnya yang lebih baik.
9
Dalam pendidikan itu sendiri terdapat
unsur mendidik bukan sekedar
pengajaran
Langeveld: Membimbing anak supaya jadi
dewasa dengan usaha yang disengaja
Hoogveld: Membantu anak supaya ia cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas
tanggung jawab sendiri
Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala
kekuatan kodrat anak sebagai manusia
sebagai anggota masyarakat agar mancapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya
10
Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran
Pengajaran lebih
mengutamakan
pada penguasaan
pengetahuan dan
ketrampilan
Memakan waktu
relatif pendek
Metodenya lebih
teknis, rasional
dan praktis
Pengajaran
Pendidikan lebih
mengutamakan
pembentukan
manusianya (nilai
dan sikap)
Waktunya relatif
panjang
Metodenya
bersifat
psikologis dan
pendekatan
manusiawi
Pendidikan
11
BENTUK PENDIDIKAN
• Arti pendidikan dilihat dari segi bentuk terdiri
dari bentuk formal, seperti sekolah yang
dikelola oleh institusi (lembaga), ada yang
berbentuk informal dan non formal yaitu
terjadi dalam sosialisasi/enkulturasi dan
pemenuhan pengalaman hidup sehari-hari.
Kedua bentuk pendidikan ini dapat
berlangsung dalam konteks keluarga,
gereja, masyarakat dan budaya secara luas.
12
KOMPONEN PENDIDIKAN
Secara teoritis terdapat enam komponen pendidikan
yaitu :
1. Pendidik, ialah orang dewasa yang mampu mendidik
anak. Mereka ini adalah orang tua (Bapak dan Ibu) dan
orang dewasa lainnya, guru serta pimpinan masyarakat
lainnya. Guru yang mendidik anak perlu memiiliki sifat
yang sesuai dengan harapan masyarakat, disenangi anak
dan dapat dijadikan panutan. Oleh karena itu, guru antara
lain harus jujur, terbuka, rendah hati dan memiliki
pengetahuan yang luas/banyak. Guru harus mau serta
mampu memberi dan menerima (khusus untuk guru
pendidikan anak usia dini, guru dituntut untuk mampu
memberikan berbagai permainan.
13
Pendidik ada 2 macam :
1. Pendidik karena kodrat : orang tua
2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi
tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan
Peraturan Perundangannya :
UU SISDIKNAS RI No. 20 tahun 2003 : Bab XI, pasal 39
ayat 1; Bab XI pasal 40 ayat 1 dan 2; pasal 42 ayat 1 dan 2;
Pasal 43 ayat 1 dan 2
14
2. Peserta didik, ialah anak yang belum dewasa
yang akan dididik agar menjadi orang dewasa
yang mampu berdiri sendiri, tidak tergantung
pada orang lain. Anak didik bukanlah obyek
pendidikan, tetapi mereka adalah subyek
pendidikan sebab anak telah memiliki potensi
atau bakat tertentu. Potensi ini perlu
dikembangkan melalui pendidikan supaya
nanti menjadi manusia dewasa yang memiliki
kwepribadian.
15
Ciri-cirinya :
1. Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas
(unik)
2. Individu yang sedang dalam perkembangan
3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan
yang manusiawi
4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Peraturan perundangannya :
UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4)
UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1)
16
3. Tujuan pendidikan, ialah kemampuan
yang diharapkan dibentuk melalui kegiatan
pendidikan. Seperti yang telah
dikemukakan pada awal kegiatan belajar
ini, tujuan pendidikan secara umum adalah
terbentuknya manusia dewasa. Tujuan ini,
kemudian dijabarkan menjadi tujuan yang
lebih khusus, sesuai dengan ruang lingkup
pendidikan.
17
18
Tujuan
Pembelajaran
(umum & khusus)
Tujuan Kurikuler
Tujuan
Institusional
Tujuan
Pendidikan
Nasional
Peraturan Perundangannya :
UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3)
4. Materi (isi) pendidikan, ialah Materi
pendidikan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku, baik untuk kurikulum nasional
maupun kurikulum muatan lokal
19
5. Lingkungan pendidikan, dapat dibagi
menjadi 3 yaitu lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat. Ki Hajar Dewantara
menyebut ketiga lingkungan tersebut sebagai
Tri Pusat Pendidikan. Ketiga lingkungan
pendidikan ini harus bekerjasama, artinya di
tiga lingkungan ini mempunyai tindakan
pendidikan yang sama, jangan sampai
bertentangan. Kalau bertentangan anak
menjadi bingung dan menjadikan anak nakal.
Ketiga lingkungan ini terdiri dari :
20
o Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan
utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah
manusia dilahirkan, kemudian berkembang menjadi
dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di
dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh
kembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap
manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah
yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk
mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah atau di
masyarakat. Tugas dan tanggungjawab orang tua dalam
keluarga terhadap pendidikan anak-anak lebih bersifat
pembentukan watak dan budi pekerti, serta latihan
keterampilan dan pendidikan sosial.
21
o Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
yang kedua setelah keluarga. Sskolah
merupakan lembaga pendidikan formal. Tugas
dan tanggungjawab sekolah adalah
mengusahakan kecerdasan pikiran dan
pemberian berbagai ilmu pengetahuan. Perlu
diingat tujuan pendidikan di sekolah selalu
mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif,
afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut
saling berkaitan dan tergantung satu sama lain
dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.
22
o Masyarakat, pendidikan dalam masyarakat merupakan
pendidikan luar sekolah yang tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan. Sebagai lingkungan pendidikan,
masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap
terhadap tumbuh kembangnya anak. Kondisi
masyarakat yang bervariasi akan menimbulkan
pengaruh yang bervariasi juga terhadap perkembangan
anak. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat
terutama ditekankan pada pembentukan pengetahuan
dan keterampilan, namun demikian pengembangan
sikap dan nilai juga tetap diperhatikan. Pendidikan
dalam lingkungan masyarakat juga turut mempengaruhi
pendidkan yang berlangsung di sekolah.
23
6. Metode/Alat pendidikan, komponen pendidikan
yang terakhir adalah alat pendidikan yang berupa
sarana, fasilitas , metode dan alat pendukung
lainnya yang dapat membantu kelancaran proses
pendidikan baik secara kualitas maupun
kuantitas.
Alat pendidikan psikologis 2 macam:
1. Preventif mencegah terjadinya yang negatif dan
mendorong yang positif
2. Kuratif bermaksud untuk memperbaiki yang negatif dan
menguatkan yang positif
24

More Related Content

What's hot

RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab v
RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab vRPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab v
RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab vKaYo Ko
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanCece Sucipto
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppawankha
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdhanazawa Herozui
 
HAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKANHAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKANMelda Amelia
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Media grafis
Media grafisMedia grafis
Media grafisTandrian
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Arya Bakri
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...safitkafit
 
MODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdfMODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdfJoAriW1
 
Model Pembelajaran Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind MappingModel Pembelajaran Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind MappingYulia Prastika
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Dewi Zulaeva
 

What's hot (20)

RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab v
RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab vRPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab v
RPP PKN Kelas VII Kurikulum 2013 Bab v
 
Dasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikanDasar dasar pendidikan
Dasar dasar pendidikan
 
Bab 2 menggambar ragam hias
Bab 2 menggambar ragam hiasBab 2 menggambar ragam hias
Bab 2 menggambar ragam hias
 
PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2PPKn Kelas VII semester 2
PPKn Kelas VII semester 2
 
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rppKinerja guru dalam pengembangan rpp
Kinerja guru dalam pengembangan rpp
 
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sdMakalah strategi, metode, media pkn di sd
Makalah strategi, metode, media pkn di sd
 
HAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKANHAKIKAT PENDIDIKAN
HAKIKAT PENDIDIKAN
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Media grafis
Media grafisMedia grafis
Media grafis
 
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
Modul Ajar PPKn Unit Bhinneka Tunggal Ika (7 pertemuan)
 
Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantara Ki hajar dewantara
Ki hajar dewantara
 
ppt membaca
ppt membacappt membaca
ppt membaca
 
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
MODEL – MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS YANG KREATIF, INOVATIF DAN MENYEN...
 
Menulis feature
Menulis featureMenulis feature
Menulis feature
 
MODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdfMODUL AJAR 1C.pdf
MODUL AJAR 1C.pdf
 
Teks deskripsi
Teks deskripsiTeks deskripsi
Teks deskripsi
 
Model Pembelajaran Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind MappingModel Pembelajaran Mind Mapping
Model Pembelajaran Mind Mapping
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kinippt nilai - nilai pancasila masa kini
ppt nilai - nilai pancasila masa kini
 
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Makalah Pemanfaatan dan Penggunaan Media Pembelajaran
 

Similar to Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan

Makn pendidikan salin
Makn pendidikan   salinMakn pendidikan   salin
Makn pendidikan salinIntan Resti
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, Arieny HarUno
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan KebangsaanNormala Mehat
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikansha_macc
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Wan Azmanan Wan Yusoff
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfNyokap Toto
 
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptx
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptxPPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptx
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptxperpusikipmu
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikanpresetya
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Erik Kuswanto
 
Pendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapPendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapMursyd Riva
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Irwan Hasan
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)rusiana12
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaninilarahmadhani
 
4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikanFAS DC
 

Similar to Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan (20)

Unit 5
Unit 5Unit 5
Unit 5
 
Makn pendidikan salin
Makn pendidikan   salinMakn pendidikan   salin
Makn pendidikan salin
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
2. Falsafah Pendidikan Kebangsaan
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
Konseppendidikan 121010031652-phpapp02
 
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdfnyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
nyokaptoto slot gacor terbaik dan terpercaya.pdf
 
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptx
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptxPPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptx
PPT_PENGANTAR_PENDIDIKAN_PENGERTIAN_DAN.pptx
 
Pengertian pendidikan
Pengertian pendidikanPengertian pendidikan
Pengertian pendidikan
 
Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan Kebijakan pendidikan
Kebijakan pendidikan
 
Pendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siapPendidikan anak usia dini siap
Pendidikan anak usia dini siap
 
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
Pengantar pendidikan (hakekat pendidikan)
 
Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)Madin 3(bab1)
Madin 3(bab1)
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 
4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan4. tujuan pendidikan
4. tujuan pendidikan
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

More from Daniel Saroengoe

MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptx
MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptxMENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptx
MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptxDaniel Saroengoe
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxDaniel Saroengoe
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptxDaniel Saroengoe
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxDaniel Saroengoe
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptxDaniel Saroengoe
 
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptx
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptxESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptx
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptxDaniel Saroengoe
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxDaniel Saroengoe
 
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptx
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptxTUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptx
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptxDaniel Saroengoe
 
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptx
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptxINTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptx
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptxDaniel Saroengoe
 
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptx
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptxTINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptx
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptxDaniel Saroengoe
 
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptx
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptxMEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptx
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptxDaniel Saroengoe
 
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptx
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptxIman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptx
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptxDaniel Saroengoe
 
Dibalik musibah ada berkat
Dibalik musibah ada berkatDibalik musibah ada berkat
Dibalik musibah ada berkatDaniel Saroengoe
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniDaniel Saroengoe
 

More from Daniel Saroengoe (20)

MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptx
MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptxMENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptx
MENJADI TERANG SEPERTI YESUS BAGI DUNIA.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 3.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 1.pptx
 
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptx
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptxESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptx
ESENSI INJIL : BERITA INJIL BAGI DUNIA.pptx
 
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptxPOLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
POLA HIDUP MASYARAKAT PEDESAAN INDONESIA.pptx
 
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptx
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptxTUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptx
TUHAN IJINKAN MASALAH DALAM HIDUPMU.pptx
 
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptx
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptxINTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptx
INTEGRITAS DALAM PERKATAAN MENENTUKAN MASA DEPANMU.pptx
 
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptx
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptxTINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptx
TINGGALKAN MASA LALUMU, JANGAN MENENGOK KEBELAKANG.pptx
 
Teol Lukas.docx
Teol Lukas.docxTeol Lukas.docx
Teol Lukas.docx
 
METANOIA.pptx
METANOIA.pptxMETANOIA.pptx
METANOIA.pptx
 
PEMULIHAN HATI.pptx
PEMULIHAN HATI.pptxPEMULIHAN HATI.pptx
PEMULIHAN HATI.pptx
 
Agent of Change.pptx
Agent of Change.pptxAgent of Change.pptx
Agent of Change.pptx
 
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptx
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptxMEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptx
MEMBANGUN MEZBAH ELIA.pptx
 
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptx
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptxIman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptx
Iman Sebiji Sesawi vs Kurang Percaya.pptx
 
Firman menjadi manusia
Firman menjadi manusiaFirman menjadi manusia
Firman menjadi manusia
 
Dibalik musibah ada berkat
Dibalik musibah ada berkatDibalik musibah ada berkat
Dibalik musibah ada berkat
 
Hati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayaniHati misi dan panggilan melayani
Hati misi dan panggilan melayani
 
Materi dasar pemuridan
Materi dasar pemuridanMateri dasar pemuridan
Materi dasar pemuridan
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Sesi 1. Pengantar Dasar Pendidikan

  • 2. • Pendidikan berasal dari dua kata latin educare dan educere – Educare – berarti merawat, memperlengkapi dengan gizi agar sehat dan kuat – Educere – “membimbing keluar dari ...” • Menurut penjelasan Buku Ensiklopedia (1982), secara umum pendidikan dapat diartikan sebagai “semua perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya,serta keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha menyiapkannya agar dapat memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah”. 2
  • 3. Menurut para ahli pendidikan :  M.J. Langeveld (1995) : Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum dewasa kepada kedewasaan. • Stella van Petten Henderson : Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial. • Kohnstamm dan Gunning (1995) : Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses pembentukan diri dan penetuan- diri secara etis, sesuai denga hati nurani. 3
  • 4. • John Dewey (1978) : Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself. (pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan; pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya). • H.H Horne : Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri, dan mempertahankan ideal-idealnya. 4
  • 5.  Lodge dalam bukunya “Philoshopy of Education” membedakan pendidikan dlm arti luas dan sempit. – Arti luas  semua pengalaman manusia dalam hidupnya (hidup adlh pendidikan dan pendidikan adlh hidup). – Arti sempit  penyerahan adat istiadat (tradisi) kepada warga generasi berikutnya. Identik dgn sekolah  pengajaran formal dlm kondisi-kondisi yg diatur.  Ki Hajar Dewantara (Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia) : Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan pisik anak 5
  • 6. • UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, ps 1, ayat 1) : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 6
  • 7. • Dan masih banyak lagi definisi dari pengertian pendidikan 7
  • 8. KESIMPULAN 8 Jadi 3 hal yang ingin dicapai dalam pendidikan adalah :
  • 9. • Penegasan ini menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha atau upaya sadar tujuan, atau bersahaja dan karena itu dituntut adanya perencanaan, strategi atau pendekatan. • Berdasarkan pengertian ini, pendidikan dapat dikatakan sebagai upaya sadar, dan bersahaja untuk memperlengkapi seseorang, atau kelompok orang, guna membimbingnya keluar dari satu tahapan (keadaan) hidup ke suatu tahapan lainnya yang lebih baik. 9
  • 10. Dalam pendidikan itu sendiri terdapat unsur mendidik bukan sekedar pengajaran Langeveld: Membimbing anak supaya jadi dewasa dengan usaha yang disengaja Hoogveld: Membantu anak supaya ia cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawab sendiri Ki Hajar Dewantara: Menuntun segala kekuatan kodrat anak sebagai manusia sebagai anggota masyarakat agar mancapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya 10
  • 11. Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran Pengajaran lebih mengutamakan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan Memakan waktu relatif pendek Metodenya lebih teknis, rasional dan praktis Pengajaran Pendidikan lebih mengutamakan pembentukan manusianya (nilai dan sikap) Waktunya relatif panjang Metodenya bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi Pendidikan 11
  • 12. BENTUK PENDIDIKAN • Arti pendidikan dilihat dari segi bentuk terdiri dari bentuk formal, seperti sekolah yang dikelola oleh institusi (lembaga), ada yang berbentuk informal dan non formal yaitu terjadi dalam sosialisasi/enkulturasi dan pemenuhan pengalaman hidup sehari-hari. Kedua bentuk pendidikan ini dapat berlangsung dalam konteks keluarga, gereja, masyarakat dan budaya secara luas. 12
  • 13. KOMPONEN PENDIDIKAN Secara teoritis terdapat enam komponen pendidikan yaitu : 1. Pendidik, ialah orang dewasa yang mampu mendidik anak. Mereka ini adalah orang tua (Bapak dan Ibu) dan orang dewasa lainnya, guru serta pimpinan masyarakat lainnya. Guru yang mendidik anak perlu memiiliki sifat yang sesuai dengan harapan masyarakat, disenangi anak dan dapat dijadikan panutan. Oleh karena itu, guru antara lain harus jujur, terbuka, rendah hati dan memiliki pengetahuan yang luas/banyak. Guru harus mau serta mampu memberi dan menerima (khusus untuk guru pendidikan anak usia dini, guru dituntut untuk mampu memberikan berbagai permainan. 13
  • 14. Pendidik ada 2 macam : 1. Pendidik karena kodrat : orang tua 2. Pendidik karena jabatan (profesi) : orang diberi tugas untuk mendidik di lembaga pendidikan Peraturan Perundangannya : UU SISDIKNAS RI No. 20 tahun 2003 : Bab XI, pasal 39 ayat 1; Bab XI pasal 40 ayat 1 dan 2; pasal 42 ayat 1 dan 2; Pasal 43 ayat 1 dan 2 14
  • 15. 2. Peserta didik, ialah anak yang belum dewasa yang akan dididik agar menjadi orang dewasa yang mampu berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain. Anak didik bukanlah obyek pendidikan, tetapi mereka adalah subyek pendidikan sebab anak telah memiliki potensi atau bakat tertentu. Potensi ini perlu dikembangkan melalui pendidikan supaya nanti menjadi manusia dewasa yang memiliki kwepribadian. 15
  • 16. Ciri-cirinya : 1. Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas (unik) 2. Individu yang sedang dalam perkembangan 3. Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang manusiawi 4. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri Peraturan perundangannya : UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4) UU RI No. 20/2003 (Bab V, pasal 12, ayat 1) 16
  • 17. 3. Tujuan pendidikan, ialah kemampuan yang diharapkan dibentuk melalui kegiatan pendidikan. Seperti yang telah dikemukakan pada awal kegiatan belajar ini, tujuan pendidikan secara umum adalah terbentuknya manusia dewasa. Tujuan ini, kemudian dijabarkan menjadi tujuan yang lebih khusus, sesuai dengan ruang lingkup pendidikan. 17
  • 18. 18 Tujuan Pembelajaran (umum & khusus) Tujuan Kurikuler Tujuan Institusional Tujuan Pendidikan Nasional Peraturan Perundangannya : UU RI No 20/2003 (Bab II pasal 3)
  • 19. 4. Materi (isi) pendidikan, ialah Materi pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik untuk kurikulum nasional maupun kurikulum muatan lokal 19
  • 20. 5. Lingkungan pendidikan, dapat dibagi menjadi 3 yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ki Hajar Dewantara menyebut ketiga lingkungan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan. Ketiga lingkungan pendidikan ini harus bekerjasama, artinya di tiga lingkungan ini mempunyai tindakan pendidikan yang sama, jangan sampai bertentangan. Kalau bertentangan anak menjadi bingung dan menjadikan anak nakal. Ketiga lingkungan ini terdiri dari : 20
  • 21. o Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, kemudian berkembang menjadi dewasa. Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh kembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia. Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah atau di masyarakat. Tugas dan tanggungjawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan anak-anak lebih bersifat pembentukan watak dan budi pekerti, serta latihan keterampilan dan pendidikan sosial. 21
  • 22. o Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang kedua setelah keluarga. Sskolah merupakan lembaga pendidikan formal. Tugas dan tanggungjawab sekolah adalah mengusahakan kecerdasan pikiran dan pemberian berbagai ilmu pengetahuan. Perlu diingat tujuan pendidikan di sekolah selalu mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut saling berkaitan dan tergantung satu sama lain dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. 22
  • 23. o Masyarakat, pendidikan dalam masyarakat merupakan pendidikan luar sekolah yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Sebagai lingkungan pendidikan, masyarakat memiliki pengaruh yang besar terhadap terhadap tumbuh kembangnya anak. Kondisi masyarakat yang bervariasi akan menimbulkan pengaruh yang bervariasi juga terhadap perkembangan anak. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat terutama ditekankan pada pembentukan pengetahuan dan keterampilan, namun demikian pengembangan sikap dan nilai juga tetap diperhatikan. Pendidikan dalam lingkungan masyarakat juga turut mempengaruhi pendidkan yang berlangsung di sekolah. 23
  • 24. 6. Metode/Alat pendidikan, komponen pendidikan yang terakhir adalah alat pendidikan yang berupa sarana, fasilitas , metode dan alat pendukung lainnya yang dapat membantu kelancaran proses pendidikan baik secara kualitas maupun kuantitas. Alat pendidikan psikologis 2 macam: 1. Preventif mencegah terjadinya yang negatif dan mendorong yang positif 2. Kuratif bermaksud untuk memperbaiki yang negatif dan menguatkan yang positif 24