Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
2. AYAT ALKITAB MENDIDIK ANAK
Amsal 22:6 TB
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut
baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak
akan menyimpang dari pada jalan itu.
Amsal 29:17 (TB)
Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan
ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan
sukacita kepadamu
Ayat Tambahan tentang mendidik Anak :
Ef 6:4; 2 Tim 3:15; Yes 54:13; Maz 127:3; Mat
19:14; Ul 5:29; 3 Yoh 1:4; Kol 3:21; Ef 6:4; Gal
6:1; 1 Tim 5:8; Ams22:15; Ibr 5:14; Ams 1:8,9;
Ams 17:6; Ef 6:1-3;
3. Tidak pernah salah (selalu benar)
01
Tidak kompak
02
Campur tangan (kakek, nenek, om, tante)
03
Menakuti Anak
04
Hadiah untuk perilaku buruk anak
05
4. Pada saat anak tidak sengaja menabrak meja dan menangis,
sering orangtua menyalahkan & memukul meja agar anak
berhenti menangis
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
1. Tidak pernah salah (selalu benar)
5. SOLUSI :
Sering orgtua menyalahkan orang atau meja … siapa yang nakal nak ? …
ini Papa sudah pukul mejanya… diam ya nak
Sebenarnya kita mengajar kepada anak seolah dia tidak pernah bersalah,
yang salah pihak lain.
Pemikiran ini terbawa sampai dia dewasa, sehingga pada saat
menghadapi masalah, anak mudah bingung dia merasa benar tetapi
kenapa org lain menyalahkan dia, akhirnya suka melawan, memberontak
saat ditegur/dinasehati
Sebaiknya orangtua harus memberi penjelasan yang jujur, bahwa anak
kurang berhati-hati dan belajar bertanggungjawab, “mana yang sakit nak
? Lain kali hati-hati ya nak lihat kedepan, jalannya pelan-pelan dulu ya
supaya tidak terbentur lagi
1. Tidak pernah salah (selalu benar)
6. ibu melarang anaknya bermain hp dan memintanya untuk
mengerjakan PR, tetapi ayah membela anaknya dengan dalih
tidak mengapa biar anak tidak bosan mengerjakan PR
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
2. Tidak kompak
7. SOLUSI
Jika orgtua tidak kompak, kasih sayang anak akan terbelah, anak akan
menganggap ibunya jahat dan ayahnya baik, sehingga setiap kali ibunya
memberi perintah, anak berani melawan dan berlindung di balik
pembelaan ayahnya.
Hal ini juga dapat menimbulkan perselisihan antar ayah dan ibu
Mendidik anak tanggungjawab kedua orangtua dan orgtua harus memiliki
kata sepakat dan saling mendukung didepan anak, kalau ada perbedaan
yang tidak sepakat selesaikan ditempat lain, jangan dihadapan anak
2. Tidak kompak
8. Kadangkala ada pihak ketiga yang cenderung membela
anak kita (kakek, nenek, om, tante, keluarga lain), akibatnya
anak tidak mentaati orangtuanya dan berlindung di balik
mereka
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
3. Campur tangan (kakek, nenek, om, tante)
9. SOLUSI
Bila ini dibiarkan anak tidak menghargai otoritas orangtuanya, anak
tidak punya pendirian kepada siapa mereka harus taat. Hal ini dapat
menimbulkan pertengkaran dalam anggota keluarga besar, terlebih
kepada kedua orangtua
Yakinkan kepada anggota keluarga yang tinggal di rumah bahwa
otoritas ada pada orangtuanya, anggota keluarga boleh memberikan
nasehat atau saran, tetapi tidak berhak ikut campur dan memutuskan
proses pendidikan dan disiplin orangtua kepada perkara anaknya.
Pada orangtua yang bercerai, seringkali anak tidak punya pegangan
hidup, bingung harus memilih ayah atau ibu, sehingga kadang
menggantungkan hidupnya atau diasuh oleh pihak ketiga (orang lain)
3. Campur tangan (kakek, nenek, om, tante)
10. Kebiasaan ini sering dilakukan orangtua untuk menenangkan
ketika anaknya merengek dan menangis,guling-guling ditanah.
Dimana orangtua memberikan ancaman dengan menakut-
nakuti anak untuk mengalihkan perhatiannya, “Awas ada Bu
Dokter lho, tidak boleh minum es krim nanti disuntik
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
4. Menakuti Anak
11. SOLUSI
Bisa saja anak berhenti menangis, tetapi dapat menimbulkan hati terluka
dan kecewa karena keinginnya tidak tercapai serta menimbulkan trauma,
rasa takut dan benci kepada pihak rumah sakit atau profesi dokter apabila
berjumpa.
Jangan juga sering mendidik anak dengan kata “Jangan”, “pokoknya”
tanpa memahami hati anak, hal ini menunjukkan orang tua yang otoriter
Berikanlah penjelasan yang jujur agar anak mengerti alasan orangtuanya
dan dampak yang ditimbulkan dari keinginannya.
Bila anak tetap ngotot, orangtua harus tegas, tataplah matanya,”kamu
boleh menangis, tapi mama tetap tidak membelikan es krim, karena mama
sudah menjelaskan kepadamu demi kesehatanmu”, lalu biarkan anak itu
menangis sambil kita memeluknya dengan kasih sayang sampai dia diam
dengan sendirinya
4. Menakuti Anak
12. Seringkali tangisan, rengekan anak yang diekspresikan dengan guling-
guling ditanah, berteriak kesana kemari membuat kita orang tua malu
didepan umum dan timbul rasa iba, akhirnya orgtua mengalah dan
mengiyakan permintaannya. Pernyataan tersebut adalah HADIAH bagi
perilaku buruk anak
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
5. Hadiah untuk perilaku buruk anak
13. SOLUSI
Hal ini menanamkan dalam pikiran anak bahwa dengan cara ini (sebagai
senjata) saya bisa mempengaruhi orangtua saya, dan seterusnya dia akan
melakukan hal yang sama lagi.
Berikanlah Hadiah sesuai “Kebutuhan” dan “Waktu yang Tepat”,
Saat anak berulang tahun, waktu natal,
Tidak memberikan hadiah bila belum waktunya, anak TK sudah minta HP ?
Dalam hal ini orangtua tetaplah konsisten dengan ketegasan agar anak tahu
otoritas orangtuanya, sekalipun keluarga lain atau orang lain mencemooh kita
sebagai orang tua yang pelit, tidak punya belas kasihan. Apapun alasannya
jangan pernah memberi hadiah pada perilaku buruk anak, karena akan
menimbulkan rasa superior anak (anak manja). Jadi orangtua harus tegas
karena kita tahu apa yang terbaik bagi anak kita, walaupun orang lain tidak
mengerti
5. Hadiah untuk perilaku buruk anak