Ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, seorang anak dibentuk seperti apa didikan orangtuanya.
Anak dapat Meniru Perilaku orangtuanya dengan : Melihat, Mendengar dan Merasakan yang diteladani dari orangtuanya
2. Kakak harus selalu mengalah
01
Terpancing Emosi
02
Mengumpan anak yang Rewel
03
Mengajari anak untuk membalas
04
3. Sudah menjadi budaya bahwa yang lebih tua harus mengalah untuk
memperoleh sesuatu, nilai benar dan salah tidak ditentukan oleh usia
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
1. Kakak harus selalu mengalah
4. SOLUSI :
Anak harus diajari untuk memahami nilai benar dan salah, nilai keadilan
dan tidak adil yang tidak ditentukan oleh usia anak, sehingga anak tidak
merasa superior atau inferior.
Kalau anak benar wajib kita memberi pujian, apresiasi, dan kalau anak
salah wajib kita memberikan teguran, nasehat dan pengertian kepadanya.
Dalam hal hak memperoleh sesuatu, semua anak wajib menerima sesuatu
yang sama, Kalaupun ada pilihan yang harus diambil hanya untuk 1 anak,
maka keputusan diberikan didasarkan pada pertimbangan prioritas,
kepentingan utama.
Orangtua harus memahami kebutuhan masing-masing anak yang memang
bisa tidak sama berdasarkan usianya.
Karena itu orangtua berlaku adil tanpa membandingkan anak satu dengan
yang lain.
1. Kakak harus selalu mengalah
5. Jika keinginan anak tidak terpenuhi, seringkali
rewel/merengek, menangis sambil berguling dilantai,
tujuannya memancing emosi orangtua, yg pada akhirnya
orgtua marah tdk terkendali dan melukai anak, akhirnya
orgtua menyesal dan menuruti keinginan anak, atau orgtua
mengalah saja, sehingga anak merasa menang
mengendalikan orgtuanya.
Kebiasaan ini dibiarkan akan menjadi senjata anak secara
berulang-ulang bahkan dengan dgn tangisan yang lebih
keras lagi
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
2. Terpancing emosi
6. SOLUSI
Pertama berikan pengertian bahwa orgtua tdk meresponi permintaannya
yang salah demi kebaikannya
Bila masih rewel, tindakan diam, tidak bicara, tidak menanggapi.
Bila anak menangis dan berguling-guling, katakana tangisannya tdk
mengubah keputusan orgtua (sambil mengawasi sekedar menjaga
keselamatan anak)
Pada proses anak masih berulah, tatap matanya menunjukkan wibawa
sbg orgtua dan tetap sabar kadang sampai 30 menit orgtua tidak
terpancing emosi.
Orgtua jangan malu kepada perhatian org lain, cemohan org dan
melarang org lain berusaha menolong anak, sebab kita orgtua lebih tahu
persoalan anak sendiri
2. Terpancing emosi
7. Pada saat anak marah, merengek, menangis meminta sesuatu dengan
memaksa, kadangkala orgtua mencoba mengalihkan perhatiannya kpd
hal lain atau barang lain. Hal ini justru membuat anak tingkah laku anak
semakin menjadi-jadi yang membuat emosi orgtua dapat memuncak
karena merasa putus asa.
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
3. Mengumpan anak yang rewel
8. SOLUSI
Seperti semula berikan pengertian kpd anak alasan orgtua menolak
keinginannya dan dampak bagi anak.
Kalaupun keinginan anak adalah hal yang masih realistis tp belum
waktunya, bicarakan dan buat kesepakatan untuk menepati
keinginannya dilain waktu.
Jika semua cara sudah dilakukan dan anak masih berulah, berikan
Tindakan disiplin dengan berdiam diri, tdk berbicara sampai anak
dengan sendirinya berhenti menangis (dalam waktu yang lama biasanya
anak akan tertidur kelelahan)
3. Mengumpan anak yang rewel
9. Ada beberapa tipe anak yang suka membully temannya dan ada
yang sering jadi korban Bully. Kadang orgtua yang anaknya jadi
korban tentu marah dan memprovokasi anaknya untuk
membalas perlakuan temannya krn dianggap hal yang wajar.
Hal ini adalah Tindakan salah mengajari anak membalas
dendam, padahal emosi anak masih labil dan sensitive sehingga
menjadi pembenaran bagi anak
DISKUSI
Apa dampak kepada anak ?
4. Mengajari anak untuk membalas
10. SOLUSI
Jangan kaget bila anak sering membalas kepada orgtuanya seperti yang
diajarkan orgtuanya sendiri, krn anaknya menganggap orgtua yang salah.
Karena itu ajarkan anak untuk tidak membalas perlakuan teman-temannya,
tetapi usahakanlah anak menghindari pergaulan dengan teman-teman
tersebut.
Lalu secara kekeluargaan, sampaikan peristiwa ini kepada pihak sekolah,
orgtua atau wali dari anak-anak yang suka menyakiti anak kita, dan kalau hal
ini tidak mendapat tanggapan sementara perilaku ini membahayakan anak,
maka perlu melapor kepada pihak Dinas Pendidikan dan Kepolisian.
4. Saling lempar Tanggungjawab