Dokumen tersebut membahas penghambat sintesis protein yang bekerja pada subunit 30S dan 50S dari ribosom, serta mekanisme kerja dan spektrum beberapa golongan antibiotik seperti tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida, kloramfenikol, dan oksazolidinon. Antibiotik-antibiotik tersebut dapat menghambat proses translasi dengan berikatan pada bagian tertentu dari ribosom.
Pengertian dan Mekanisme Kerja Penghambat Sintesis Protein (35
1.
2. What we are going to discuss?
Penghambat sintesis
protein:
a. Yang bekerja di
Ribosom subunit 30s
b. Yang bekerja di
Ribosom subunit 50s
http://www.pc.maricopa.edu/Biology/rcotter/BIO%20205/LessonBuilders/Chapter%2012%20LB/cow95289_12_01.jpg
3. Penghambat Sintesis Protein
Empat cincin heksasiklik pada golongan
Tetrasiklin
Penghasil klortetrasiklin = Streptomyces
aureofaciens
Penghasil oksitetrasiklin = Streptococcus
rimosus
Pada aminoglikosida, dua atau lebih gugus
gula amino terikat lewat ikatan glikosidik
pada inti heksosa (aminosiklitol)
Aminoglikosida dihasilkan oleh
Streptomyces sp.
Cincin lakton pada golongan Makrolida
Penghasil eritromisin = Streptomyces
erytheus
Finkel, Richard., Clark, Michelle A. Cubeddu, Luigi X., 2009, Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology, 4th Edition, LWW,
USA
4. Proses Translasi
Ribosom bergerak disepanjang untai
mRNA,membaca kodon (mRNA menempel pd
ribosom).
Molekul tRNA membawa asam amino
Kodon tRNA cocok (A, T, G, C) dgn kodon mRNA
Asam amino ditambahkan pada rantai asam amino
(polipeptida)
tRNA dilepas untuk dipakai lg
tRNA membentuk urutan asam amino yg benar
untuk membuat protein
7. • Eritromisin berikatan pd ribosom 50S dan
menghambat translokasi kompleks tRNA-peptida
dr lokasi asam amino ke lokasi peptida. akibatnya
rantai polipeptida tdk dapat diperpanjang krn
lokasi asam amino tdk dapat menerima kompleks
tRNA-asam amino yg baru.
• Kloramfenikol berikatan dgn ribosom 50S dan
menghambat pengikatan asam amino baru pada
rantai polipeptida oleh enzim peptidil transferase
8. • Tetrasiklin berikatan dgn ribosom 30S dan
menghalangi masuknya kompleks tRNA-asam
amino pada lokasi asam amino.
• Aminoglikosida (streptomisin) berikatan pd
ribosom 30S yg menyebabkan kode pd mRNA
salah dibaca oleh tRNA ,tjd protein abnormal
dan non fungsional bagi sel bakteri.
14. Spektrum Aminoglikosida
• Masuk ke dalam sel melalui mekanisme
oxygen-dependent
transport
system
(transpor aktif) sehingga hanya efektif pada
bakteri aerob
• Dapat dikombinasi dengan penghambat
sintesis dinding sel, mis. Vankomisin,
sehingga memberikan efek sinergis
• Galur mikroba dianggap resisten bila:
kadar efektif streptomisin > 32 µg/mL
kadar efektif kanamisin dan amikasin > 16
µg/mL
16. Makrolida
Finkel, Richard., Clark, Michelle A. Cubeddu, Luigi X., 2009, Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology, 4th Edition, LWW, USA
17. Spektrum Makrolida
Finkel, Richard., Clark, Michelle A. Cubeddu, Luigi X., 2009, Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology, 4th Edition, LWW, USA
18. Klindamisin
• Mekanisme kerja serupa dengan
Eritromisin
• Spektrum kerja:
S. aureus, S. pyogenes, S.
pneumoniae, S. viridans, dan
Bacteroides fragilis
• Efek samping: clindamycinassociated pseudomembranous
colitis (gejala= demam, nyeri
abdomen, diare dengan darah,
dan lendir pada tinja) yang
disebabkan oleh toksin C. difficile
20. Spektrum Kloramfenikol
• Digunakan secara luas untuk hampir semua
gram positif dan gram negatif.
• Bekerja sangat baik pada bakteri anaerob.
• Sayangnya, toksisitasnya yang cukup tinggi
terhadap hati membuat antibiotik ini hanya
digunakan pada kasus infeksi akibat
mikroba-mikroba yang telah resisten
terhadap antibiotik lainnya.
• Bersifat bakteriostatik (secara umum) dan
bakterisid jika konsentrasi ditingkatkan
23. Efek Samping
Finkel, Richard., Clark, Michelle A. Cubeddu, Luigi X., 2009, Lippincott's Illustrated Reviews: Pharmacology, 4th Edition, LWW,
24. Mekanisme Resistensi
a. Effluks aktif antibiotik: pada kasus resistensi
terhadap tetrasiklin dan kloramfenikol.
b.Hidrolisis obat oleh enzim yang dihasilkan
oleh bakteri: pada kasus resistensi terhadap
aminoglikosida
c. Berubahnya reseptor obat pada sel bakteri:
pada kasus resistensi terhadap makrolida