Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
DESAIN PENELITIAN
1. 1/3/2016 DESAIN PENELITIAN ~ Public Health
http://arifandriyanto89.blogspot.co.id/2010/11/desainpenelitian.html 1/5
Public Health
SABTU, 06 NOVEMBER 2010
DESAIN PENELITIAN
06.25 arif public health
DESAIN PENELITIAN
1. COHORT
Menurut Murti (1997), penelitian cohort adalah rancangan penelitian
epidemologi yang mempelajari hubungan antara pajanan dan penyakit, dengan
cara membandingkan kelompok terpajan (faktor penelitian) dan kelompok tak
terpajan berdasarkan status penyakit, pada umumnya rancangan cohort
merupakan penelitian epidemologi longiyudinal prospektif, yaitu :
a. Dimulai dati status keterpajanan
b. Arahnya selalu maju (prospektif)
Artinya penelitian dimulai dengan mengidentifikasi status pajanan faktor risiko.
Pada saat mengidentifikasi faktor risiko, semua subyek penelitian (kelompok
terpajan faktor risiko dan kelompok tidak terpajan faktor risiko) harus bebas dari
penyakit atau efek yang diteliti. Setelah itu subyeksubyek dengan maupun tanpa
pajanan faktor risiko diiluti terus secara prospektif sampai timbul efek (penyakit
tertentu).
Secara sistematis, rancangan penelitian cohort dapat digambarkan sebagai
berikut :
Skematis rancangan penelitian cohort adalah :
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih populasi dan kelompok pembanding
dalam penelitian cohort adalah sebagai berikut :
I. Populasi
a) Relatif harus stabil
b) Mudah diamati dan terjangkau
c) Memiliki derajat keterpaparan penyakit yang diamati
d) Tidak sedang menderita penyakit yang diamati
II. Kelompok pembanding
a) Penduduk dari kelompok kohort yang sama
b) Populasi umum dan populasi kohort
c) Populasi lain yang memiliki keadaan hampir sama kecuali faktor pemajan
O'CLOCK
CALENDER
This domain has
expired. Click here to
renew.
freeblog
content.c
om
Free Blog Content
MENGENAI SAYA
ARIF PUBLIC HEALTH
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
PENGIKUT
Join this site
with Google Friend Connect
There are no members yet.
Be the first!
Already a member? Sign in
Diberdayakan oleh Blogger.
Search
RSS
SUBSCRIPTION!
FOLLOW ME!
ARCHIVES
▼ 2010 (3)
▼ November (3)
Peranan stakeholder
dalam mengatasi
penyakit Malar...
DESAIN PENELITIAN
Kriteria Kausalitas
Menurut Bradford Hill
dan Uku...
HOME POSTS RSS COMMENTS RSS EDIT
2. 1/3/2016 DESAIN PENELITIAN ~ Public Health
http://arifandriyanto89.blogspot.co.id/2010/11/desainpenelitian.html 2/5
Kelebihan Rancangan Cohort
1) Dapat melihat hubungan satu penyebab terhadap beberapa akibat
2) Dapat mengikuti secara langsung kelompok yang dipelajari
3) Dapat menemukan mana yang lebih dulu (causa atau efek)
4) Biasnya lebih kecil
Kekurangan Rancangan Cohort
1) Membutuhkan biaya yang relatif mahal
2) Lama dalam persiapan dan hasil yang diperoleh
3) Hanya bisa mengamati satu faktor penyebab
4) Kurang efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang
langka/jarang atau penyakit yang bersifat kronik
5) Mempunyai risiko untuk hilangnya subyek/drop out selama penelitian, karena
migrasi, partisipasi rendah atau meninggal.
Tahapan Penelitian Cohort :
1. Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko (variabel
independen) serta variabelvariabel pengendali (variabel kontrol).
2. Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian
3. Mengidentifikasi subjek dari populasi
4. Observasi
5. Mengolah dan menganalisis data.
Analisis
a. Insiden Risk (IR)
b. Attributable Risk = IRkelompok terpajan – IRkelompok tidak terpajan
c. Relative Risk (RR)
Rumus Tabel :
Eksposure Out come/ efek Jumlah
Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d N
a. Insiden Risk ( IR ) = a/ (a+b)
b. Relative Risk ( RR ) = IR kelompok terpapar : IR kelompok tidak terpapar
= (a/a + b) : (c/c + d)
c. Attributable Risk = IR kelompok terpapar – IR kelompok tidak terpapar
Interpretasi
RR = 1 , faktor risiko bersifat netral; risiko kelompok terpajan sama dengan
kelompok tidak terpajan.
RR > 1 ; Confient Interval (CI) > 1 , faktor risiko menyebabkan sakit
RR < 1 ; Confient Interval (CI) < 1 , faktor risiko mencegah sakit
2. CASE CONTROL
Penelitian case control adalah rancangan penelitian epidemologi hubungan
antara pajanan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan
kelompok kontrol berdasarkan status pajanannya.
Penelitian case control merupakan penelitian epidemologi longitudinal
restrospektif, yaitu :
a. Dimulai dari status outcome (akibat/efek) baru kemudian
sebab/eksposure.
b. Arahnya mundur
Skematis rancangan penelitian case control adalah :
3. 1/3/2016 DESAIN PENELITIAN ~ Public Health
http://arifandriyanto89.blogspot.co.id/2010/11/desainpenelitian.html 3/5
Dalam penelitian ini terdapat 2 kelompok sampel yaitu sampel kasus dan
sampel kontrol.
A. Sampel kasus, hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Kriteria diagnosis (dan definisi operasional); harus dibuat dengan jelas
agar tidak menimbulkan bias informasi.
2. Populasi sumber kasus; dapat berasal dari rumah sakit atau masyarakat.
B. Sampel kontrol, hal – hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Karakter sumber populasi kasus; kontrol harus dipilih dari populasi yang
karakteristik serupa dengan populasi asal kasus, tapi tidak memiliki penyakit yang
diteliti. Sumber populasi dalam memilih kontrol adalah rumah sakit populasi
umum, tetangga, teman, atau kerabat keluarga.
2. Keserupaan antara kasus dan kontrol.
3. Pertimbangan praktis dan ekonomis.
Kelebihan CASE CONTROL adalah relatif lebih murah dan cepat memperoleh
hasil dan cepat dalam persiapan survey. Baik dilaksanakan untuk penyakit yang
jarang/langka atau penyakit yang masa latennya panjang/masa inkubasinya lama
serta dapat melihat hubungan beberapa penyebab terhadap satu akibat.
Kekurangan CASE CONTROL
1) Sulit menentukan kelompok kontrol yang tepat
2) Karena waktu proses sudah berlalu, maka sulit mendapatkan informasi yang
akurat
3) Adanya pengaruh faktor luar, dan tidak dapat diketahui lebih mendalam
mekanisme hubungan sebab akibat 4) Tidak dapat menemukan Relatif Risk
secara langsung
5) Sulit menentukan apakah “causa” mendahului “effect”
6) Sulit melihat pada effect ganda dari suatu causa tertentu
Tahapan case control :
1. Menetapkan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
2. Menetapkan variabel penelitian
3. Menetapkan subjek penelitian
4. Melakukan pengukuran variabel
5. Analisis hasil
Analisis
Analisis data dalam penelitian case control dengan menghitung odds ratio
(OR), yang merupakan estimasi relative risk.
Rumus Tabel :
Eksposure Efek Jumlah
Ya
Kasus
Tidak
Kontrol
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d N
Odds Ratio = ad : bc
Confidence Interval Odds Ratio = upper OR ( 1+Z/X )
= lower OR ( 1 Z/X )
Interpretasi
4. 1/3/2016 DESAIN PENELITIAN ~ Public Health
http://arifandriyanto89.blogspot.co.id/2010/11/desainpenelitian.html 4/5
OR = 1 , faktor risiko bersifat netral; risiko kelompok terpajan sama dengan
kelompok tidak terpajan.
OR > 1 ; Confient Interval (CI) > 1 faktor risiko menyebabkan sakit
OR < 1 ; Confient Interval (CI) < 1 faktor risiko mencegah sakit
3. CROSS SECTIONAL
Studi potong lintang atau cross sectional merupakan desain penelitian yang
mempelajari hubungan penyakit (outcome) dan pajanan (exposure) dengan cara
mengamati status pajanan dan penyakit serentak pada populasi tunggal. Pada
suatu waktu atau periode.
Skematis rancangan penelitian cross sectional adalah :
Jadi penelitian ini mengukur prevalensi (data yang dihasilkan adalah data
prevalensi, bukan data insidensi) keluaran status kesehatan dan determinan atau
keduanya dalam populasi pada satu titik waktu atau periode waktu yang singkat,
sehingga penelitian akan “memotret” frekuensi dan karakter penyakit serta
pajanan faktor pnelitian pada suatu populasi pada saat tertentu.
Tujuan studi cross sectional adalah untuk memperoleh gambaran pola
penyakit dan determinannya pada populasi sasaran.
Manfaat studi cross sectional adalah dapat menentukan besarnya masalah
penyakit (dengan ukuran prevalens).
Kelebihan studi cross sectional :
1) Penyelesaian pengumpulan data yang cepat dan efisien. Selain tiu biasanya
menggunakan masyarakat umum bsebagai sampel sehingga generalisasinya
cukup memadai (bila perhitungan dan pengambilan sampelnya tepat)
2) Untuk mempelajari faktor risiko penyakit yang mempunyai onset yang lama
(slow onset) dan lama sakit (duration) yang panjang.
Kekurangan studi cross sectional adalah penelitian cross secional ini sangat
lemah bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal (sebab akibat) antara
pajanan dan penyakit.
Tahapan cross sectional :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang sesuai
2. Mengidentifikasi variabel penelitian
3. Menetapkan subjek penelitian
4. Melakukan observasi/ pengukuran
5. Melakukan analisis
Analisis
a. Prevalen Risk (PR)
b. Prevalen Ratio (PR) = Relative Risk (RR)
Rumus Tabel :
Pajanan Out Come/Penyakit Jumlah
Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d
Nilai RR yaitu: